BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pulau Bali sebagai barometer pariwisata nasional (Bali Post: 2003) dan mendapat penghargaan sebagai pulau terindah di dunia versi Majalah Conde Nast Traveler Rusia pada tahun 2013 (Antara News :2013) mampu penarik banyak wisatawan menuju ke Bali. Hal tersebut tidaklah bualan semata namun terdapat bukti yang nyata dari kepopuleran tersebut. Jumlah wisatawan yang datang adalah salah satu bukti yang nyata untuk membuktikan daya tarik dari wisatawan. Dapat dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut. Table 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bali Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah Wisatawan (orang) Mancanegara Domestik
Total Wisatawan (orang)
Pertumbuhan (%)
2010
2.493.058
4.646.343
7.139.401
2011
2.756.579
4.657.736
7.414.315
3,85
2012
2.892.019
6.063.558
8.955.577
20,79
2013
3.241.889
6.976.536
10.255.134
14,51
2014
3.766.638
6.392.460
10.198.059
- 0,56 9,65
Rata-rata pertumbuhan Sumber: Bali Tourism Statistic, 2014
Dapat dilihat pada tabel 1.1 diatas bahwa pada tahun 2010 hingga 2014 jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik terus meningkat walaupun pertumbuhan berfluktuasi namun jumlah wisatawan keseluruhan meningkat dengan rata rata pertumbuhan 5 (lima) tahun 12,46 %. Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali baik mancanegara dan domestik, tentunya wisatawan ini malakukan perjalanan
1
2
dengan jarak dekat maupun jarak jauh. Berbagai macam alat transportasi disediakan oleh stakeholder baik dari pemerintah, penyedia layanan jasa transportasi dan biro perjalan. Adapun berbagai macam alat transportasi tersebut berupa kendaraan umum seperti taksi , bus, sepeda motor, sepeda, boat dan lainlain. Transportasi merupakan suatu kebutuhan yang sulit dipenuhi sendiri oleh wisatawan yang berasal jauh dari daerah tujuan wisata karena tidak memungkinkan mereka membawa alat transportasi dari tempat tinggal mereka. Hotel sebagai salah satu penyedia layanan jasa tentu akan menyediakan pelayanan transportasi baik bekerja sama dengan perusahaan lain
ataupun
mengelola pelayanan transportasi secara individu. Secara umum wisatawan yang melakukan perjalanan wisata di Bali menggunakan kendaraan umum untuk sampai di daerah tujuan mereka. Kendaraan umum yang dimaksud adalah kendaraan roda dua dan empat yang dapat mengangkut penumpang lebih dari 1 (satu) orang dengan berbagai jenis yaitu ada sepeda motor, angkot, taksi, kendaraan sewa, bus pariwisata dan masih ada yang lain. Melia Bali Indonesia merupakan salah satu Hotel bintang lima dengan jumlah kamar 494 kamar yang berdiri di kawasan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). Hotel ini adalah hotel bintang lima yang memiliki pelayanan transportasi berupa kendaraan sewa yang sering disebut dengan Transportasi Hotel. Transportasi
ini merupakan pelayanan transportasi yang
dikelola oleh koprasi karyawan dengan bekerja sama dengan departemen Front Office dan Sales & Reservation Hotel Melia Bali. Pelayanan Transportasi yang ada di Hotel Melia Bali Indonesia memiliki tujuan dimana tidaklah hanya meraup
3
keuntungan semata, tetapi juga mengutamakan kenyamanan dan kecepatan untuk pengguna layanan transportasi tersebut. Namun kenyataan di lapangan terjadi perbedaan, dimana terdapat ketimpangan antara volume penjualan kamar, tingkat hunian kamar, tingkat kepuasan tamu yang menggunakan Transportasi Hotel serta volume penjualan transportasi hotel. Berikut dapat disimak pada tabel 1.2 tentang tingkat hunian kamar dan persepsi tamu yang menggunakan transportasi hotel dimana diperoleh dari pertanyaan Guest Comment yang didapatkan ( Lampiran 10). Table 1.2 Tingkat Hunian Kamar dan Persepsi Tamu yang Menggunakan Transportasi Hotel Melia Bali Indonesia Bulan Juli 2013-Juni 2014 Tingkat Hunian Bulan Persepsi Kamar (%) Juli-13
91,80
81,6
Agustus-13
90,60
87,5
September-13
85,33
84,1
Oktober-13
76,44
83,2
November-13
70,03
84,4
Desember-13
74,42
85,7
Januari-14
84,2
86,8
Pebruari-14
88,04
82,2
Maret-14
69,48
87,1
April-14
79,77
86,4
Mei-14
74,78
83,9
Juni-14
84,68
88,6
80,80
85,2
Rata-rata
Sumber : Front Office Melia Bali Indonesia
4
Pada tabel 1.2 dapat dilihat rata-rata tingkat hunian kamar yang terhitung 80,80 % dan didukung persepsi tamu yang menggunakan Transportasi Hotel dengan rata-rata 85,2. Pada tabel tersebut secara nyata tingkat hunian kamar masih tergolong tinggi dan persepsi tamu yang menggunakan Tranportasi Hotel menyatakan puas. Hal tersebut didukung pula dengan konfigurasi dari volume penjualan kamar yang sumber pemesanan kamar dapat dilakukan dengan langsung memesan ke hotel (
Web pemesanan hotel, walk in , sales
representative), Online Agent, Travel Agent.
Konfigurasi volume penjualan
kamar berdasarkan sumber pemesanan dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut. Table 1.3 Konfigurasi Volume Penjualan Kamar Berdasarkan Sumber Pemesanan Bulan Juli 2013-Juni 2014 Volume Langsung ke Online Travel Bulan Penjualan Hotel Agent Agent Kamar Juli-13
9223
4300
536
14.059
Agustus-13
8967
3482
1416
13.865
September-13
6985
3876
1785
12.646
Oktober-13
8102
2498
1106
11.706
November-13
7336
1948
1095
10.379
Desember-13
5392
3983
2022
11.397
Januari-14
9195
859
2841
12.895
Pebruari-14
8605
1046
2527
12.178
Maret-14
6767
742
3121
10.630
April-14
5984
1658
4180
11.822
Mei-14
6171
1650
3631
11.452
Juni-14
7675
1245
3630
12.550
Rata-rata
7534
2274
2324
12.132
Rata-rata %
62,10
18,74
19,16
100,00
Sumber : Front Office Melia Bali Indonesia
5
Seperti yang telah diuraikan pada tabel 1.3, konfigurasi volume penjualan kamar yang dominan adalah pemesanan kamar langsung melalui hotel dengan persentase tertinggi 62,10 persen. Dengan pemesanan kamar yang langsung melalui hotel, hal tersebut merupakan peluang untuk memasarkan produk lain yang dimiliki hotel salah satunya adalah transportasi hotel. Dengan volume penjualan kamar, tingkat hunian kamar yang tergolong tinggi serta persepsi tamu terhadap pelayanan Transportasi Hotel yang sangat baik, Tentunya volume penjualan Transportasi Hotel diharapkan juga berbanding lurus. Namun, pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Dapat dilihat pada tabel 1.4 sebagai berikut.
Bulan
Table 1.4 Volume Penjualan Transportasi Hotel Bulan Juli 2013-Juni 2014 Rata-rata Volume Penjualan Volume Penjualan Transportasi Transportasi Hotel Setiap Hotel Hari
Juli-13
586
19
Agustus-13
868
28
September-13
647
22
Oktober-13
457
15
November-13
617
21
Desember-13
868
28
Januari-14
784
25
Pebruari-14
550
20
Maret-14
475
15
April-14
651
22
Mei-14
639
21
Juni-14
700
23
654
21
Rata-rata
Sumber : Koprasi Karyawan Melia Bali Indonesia
6
Dapat dilihat pada tabel 1.4 bahwa jumlah rata-rata penjualan Transportasi Hotel sebanyak 21 mobil. Hal ini belum mampu memenuhi target yang diharapkan setiap harinya. Sebenarnya target penjualan setiap hari sebanyak 36 mobil yang berangkat sesuai rute perjalanan yang dipesan oleh tamu. Target sebanyak 36 penjualan ini didasarkan pada jumlah supir dan jumlah kendaraan yang bertugas setiap hari yaitu sebanyak 36. Namun hanya 21 penjualan saja yang didapat setiap harinya. Jadi, sekitar 15 mobil beserta supir yang menunngu giliran berangkat tidak jadi berangkat karena tidak adanya pemesanan lagi. Jadi jika dihitung secara matematis hanya 58,3 persen dari produk yang tersedia laku terjual dan hampir setengahnya tidak terjual. Tidak hanya itu, tingginya pemesanan kamar yang langsung ke hotel, tingkat hunian kamar serta persepsi tamu tidak sesuai dengan volume penjualan Transportasi Hotel dimana diharapkan target penjualan terpenuhi setiap harinya. Menurut petugas penjaga Konter Transportasi Hotel dan informasi dari Supir menyatakan bahwa : “ Jumlah pesanan Transportasi Hotel tidak ramai seperti tahun-tahun sebelumnnya. Beberapa tahun sebelumnnya, dalam 1 (satu) hari bisa mendapat pesanan 4-5 (empat-lima) kali sewa untuk satu mobil. Namun tahun belakangan ini, paling banyak dalam sehari mendapat 2 kali sewa bahkan terkadang tidak sama sekali.” Dari uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengangkat judul, “Strategi Pemasaran Transportasi Hotel di Melia Bali Indonesia”. Dipilihnya judul ini karena penulis tertarik terhadap Transportasi Hotel mengingat volume penjualan transportasi hotel yang terjual hanya 58,3 persen dari seluruh armada keseluruhan. Dan tidak hanya itu, volume penjualan kamar yang rata rata 1 (satu) bulan mencapai 12.132 kamar, dengan cara pemesanan kamar yang paling
7
dominan adalah dengan cara langsung ke hotel yang merupakan peluang dalam memasarkan transportasi hotel justru berbanding terbalik dengan volume penjualan Transportasi Hotel dan menurut informasi yang dulunya sangat ramai tetapi sekarang tidak begitu ramai yang sempat disinggung oleh petugas Konter Transportasi Hotel dan Supir . 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang di atas, maka permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana strategi pemasaran transportasi hotel di Melia Bali Indonesia?” 1.3 Tujuan Penelitan Mengacu pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Strategi pemasaran Transportasi Hotel di Hotel Melia Bali Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Manfaat akademis: dapat meningkatkan khasanah keilmuan mahasiswa khususnya mahasiswa pariwisata dalam mengaplikasikan konsep-konsep yang terdapat dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran. 2. Manfaat praktis : sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memilih strategi yang akan diterapkan agar mampu bersaing dengan keunggulan tersendiri.