BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal kerja. Kebutuhan akan adanya modal kerja di sebuah perusahaan menjadi sangat penting sejalan dengan pernyataan Munawir (2010:114), yang menyatakan bahwa dalam menjalankan sebuah aktivitas perusahaan dengan adanya modal kerja yang cukup, memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak menghadapi bahaya-bahaya yang timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapiadanya modal kerja yang berlebihmenunjukkandana yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkan kerugian. Sebaliknya dengan adanya ketidakcukupan dalam modal kerja merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Modal kerja yang telah dikeluarkan suatu perusahaan diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil
1
penjualan produksinya. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya. Modal kerja ini akan terus berputar setiap periodenya di dalam perusahaan (Riyanto, 2001). Periode perputaran modal kerja dipengaruhi oleh periode perputaran masingmasing komponen dari modal kerja tersebut. Komponen modal kerja tersebut adalah kas dan bank, piutang dan persediaan. Semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputaran. Lamanya periode perputaran tergantung sifat atau kegiatan operasi suatu perusahaan, lama atau cepatnya perputaran ini juga akan menentukan besar atau kecilnya kebutuhan modal kerja. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. “Perputaran modal kerja yang rendah bisa disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan, perputaran piutang dan saldo kas yang terlalu besar” (Munawir, 2010 : 80). Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar kas yang ada dalam perusahaan maka semakin tinggi likuiditas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Namun bukan berarti perusahaan harus mempertahankan jumlah persediaan kas yang sangat besar, karena semakin besar kas akan mengakibatkan banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitas. Menurut H.G. Guthman dalam Riyanto (2001), 2
yakni bahwa jumlah kas yang sebaiknya dipertahankan oleh perusahaan adalah tidak kurang dari 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancar. Sedangkan tingkat perputaran kas yang tinggi mencerminkan kecepatan arus kas yang telah diinvestasikan pada aktiva lancar. Dengan adanya tingkat perputaran kas yang tinggi maka volume penjualan menjadi tinggi sedangkan pada sisi lain biaya atau resiko yang ditanggung perusahaan dapat diminimalkan. Sehingga laba yang diterima perusahaan menjadi besar, besarnya laba yang diperoleh maka akan membuat tingkat rentabilitas ekonomi menjadi tinggi. Selain kas, Receivable atau piutang juga merupakan salah satu elemen utama dari modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar. Menurut Munawir (2010:75),piutang adalah tagihan kepada kreditur atau langganan sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Apabila kita mamp umempercepat perputaran piutang, maka resiko tidak tertagihnya piutang dapat diperkecil dan diperoleh laba di masa yang akan datang dapat ditingkatkan. Sehingga dengan kecilnya piutang yang tidak tertagih dapat menambah modal perusahaan untuk mendapatkan laba. Munawir (2010:77), Turn Over persediaan adalah merupakan ratio atau jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Tingkat perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutarkan barang dagangan dan menunjukkan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan.
3
Adanya investasi dalam inventory yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan, sehingga semuanya ini akan memperkecil keuntungan perusahaan. Sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil dalam inventory akan mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena kekurangan material perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal (Riyanto, 2001:69). Ketiga komponen modal kerja tersebut akan digunakan dalam dpenelitian ini serta tentang pengaruhnya terhadap rentabilitas ekonomi. Menurut Riyanto (2001:35), rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk memperoleh laba, hal ini cukup penting karena dengan mengetahui tingkat rentabilitas ekonomi maka perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat sedangkan dari pihak ekstern dapat mengetahui keefisienan pemanfaatan modal kerja perusahaan dalam memperoleh laba berhubungan dengan penanaman modal perusahaan, pemberian kredit untuk meningkatkan usaha pertimbanganya dapat pula diketahui dari rentabilitas sehingga modal yang ditanamkan dapat terjamin. Bagi perusahaan masalah rentabilitas lebih penting daripada masalah laba (Riyanto, 2001:37). Karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain menghitung rentabilitasnya. Maka 4
yang harus diperhatikan oleh perusahaa nialah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting ialah mempertinggi rentabilitasnya. Beberapa penelitian mengenai pengaruh komponen dari modal kerja (perputaran kas, perputaran piutang dan persediaan) terhadap rentabilitas juga telah dilakukan, tetapi terdapat perbedaan hasil penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Arie Margaretha (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa semakin besar atau cepat perputaran kas, rentabilitas modal kerja semakin kecil dan semakin tinggi tingkat perputaran piutang, semakin tinggi pula rentabilitas modal kerja. Sedangkan menurut Erika Edriana (2012),secara simultan, variabel perputaran persediaan dan perputaran piutang secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Untuk penelitian kali ini, digunakan perusahaan dagang sebagai sampel karena sebagian besar perusahaan tersebut melakukan penjualan secara kredit. Jika terjadi peningkatan penjualan secara kredit, maka piutang dagang perusahaan akan meningkat pula. Peningkatan penjualan ini juga mempengaruhi arus kas serta peningkatan persediaan barang dagang. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian serta membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam skripsi yang
5
berjudul “Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Perdagangan Yang Terdaftar Di BEI”.
B. Perumusan Masalah 1. Apakah perputaran kas berpengaruh signifikanterhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011? 2. Apakah perputaran piutang berpengaruh signifikanterhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011? 3. Apakah perputaran persediaan berpengaruh signifikanterhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011? B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian a.
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran kasterhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011.
b.
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011.
c.
Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran persediaan terhadap 6
rentabilitas ekonomi pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011.
2. ManfaatPenelitian Manfaat penelitian yang dilakukanadalah: a. Hasil penelitian ini diharapkan sebagi bahan masukan bagi perusahaanperusahaan dalam mengevaluasi kebijasanaan yang telah ada dan akan dilaksanakan di masa yang akan datang. b. Bagi dunia pendidikan, hasil temuan empiris penelitian ini diharapkan mampu
memberikan
kontribusi
terhadap
pengembangan
literatur
manajemen keuangan, serta memperkaya referensi bagi pembaca. c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
7