1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 10/1000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 9/1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi tertinggi adalah di Kota
Semarang sebesar
18/1000 kelahiran hidup, sedang terendah adalah di Kab.Demak sebesar 4/1000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan target dalam indikator Indonesia Sehat tahun 2010 sebesar 40/1000 kelahiran hidup, maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sudah melampaui target, demikian juga dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium Development Goals) ke-4 tahun 2015 yaitu 17/1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 ) Angka kematian bayi di Semarang dari tahun 2008 sampai tahun 2010 juga mengalami penurunan dari tahun 2008 sebesar 19,71% dari kelahiran hidup, tahun 2009 sebesar 18,61% dari kelahiran hidup dan pada tahun 2010 sebesar 16,82% dari kelahiran hidup. (Dinkes Semarang, 2010). 1
2
Keberhasilan tersebut diantaranya didapatkan karena pemberian imunisasi, memantau tumbuh kembang anak, pemakaian cairan oralit pada anak yang menderita diare, meningkatkan pemberian ASI secara ekslusif kepada bayinya. (Ranuh, 2005). Kematian bayi diwilayah kerja puskesmas Tlogosari Wetan tahun 2009 sebanyak 3 bayi dan berdasarkan pencapaian tersebut maka terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 1 bayi. Di Puskesmas Tlogosari Wetan telah ditemunkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus ISPA pada tahun 2009 sebanyak 14868 kasus, Hepatitis di Kelurahan Pedurungan Kidul, kasus Difteri di kelurahan Tlogomulyo (1 kasus) dan Pedurungan tengah (1 kasus). Kasus pneumonia bayi dan sebanyak 514, kasus pneumonia bayi dan
balita di Tlogosari Wetan
balita yang ditemukan
atau
ditangani sebanyak 371 (50,68%). Pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Tlogosari Wetan kepada masyarakat antaranya dengan pengobatan sedini mungkin, pemberantasan secara maksimal melalui penyuluhan-penyuluhan dan upaya pencegahan dengan imunisasi karena dapat mencegah kematian. (Profil Kesehatan Puskesmas Tlogosari wetan, 2009) Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak tekena pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. (Siregar, 2005) Imunisasi atau vaksin untuk tujuan khusus adalah vaksin-vaksin yang tidak termasuk vaksin Program Pembangunan Imunisasi, namun penting
3
diberikan pada bayi atau anak di Indonesia mengingat burden of diseases dari masing-masing penyakit tersebut. Untuk vaksin-vaksin tersebut, perlu diketahui mengenai indikasi pemberiannya. Pertimbangan umum dalam memberikan vaksin-vaksin tersebut antara lain adalah insidens penyakit, kelompok susceptible, mortalitas, komplikasi, dan yang mungkin diakibatkan oleh penyakit tersebut,disamping imunogenisitas dan keamanan vaksin, serta harga vaksin. (Ranuh, 2005) Tujuan imunisasi anjuran sama dengan tujuan imunisasi pada umumnya yaitu untuk melindungi dan mencegah terhadap penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi yang diwajibkan ada 6 macam penyakit : tuberkolosis (TBC), difteri, pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari), tetanus, poliomyelitis dan campak. Sedangkan imunisasi yang dianjurkan pada bayi seperti: Hib (Hemophilus Influenzae tipe B), Pneumokokus, tifoid dan hepatitis A. ( Aminah MS, 2009 ) Untuk dapat melakukan imunisasi yang baik dan benar diperlukan pengetahuan dan keterampilan tentang vaksin atau imunisasi. Dan prosedur pemberian vaksin yang benar. Dengan melakukan imunisasi pada anak, tidak hanya memberikan perlindungan pada anak tersebut tetapi juga berdampak kepada anak lainnya karena terjadi tingkat imunitas umum yang meningkat dan mengurangi penyebab infeksi. Dengan demikian akan memberikan
4
kesadaran pada masyarakat terhadap nilai imunisasi dalam menyelamatkan jiwa dan mencegah penyakit infeksi berat. (Ranuh, 2005) Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan tentang imunisasi anjuran pada bayi di RW 02 Kelurahan Tlogosari wetan Kota Semarang." B. Rumusan Masalah "Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi anjuran pada bayi di RW 02 Tlogosari wetan Kota Semarang ?" C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umun Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan tentang imunisasi anjuran pada bayi di RW 02 Kelurahan Tlogosari Wetan Kota Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan pengetahuan ibu sebelum penyuluhan kesehatan tentang imunisasi anjuran pada bayi b. Mendeskripsikan pengetahuan ibu sesudah penyuluhan kesehatan tentang imunisasi anjuran pada bayi.
5
c. Menganalisis perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan tentang imunisasi anjuran pada bayi. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Sebagai masukan dan tambahan pengetahuan peneliti atau dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi Institusi Pendidikan Peneliti ini diharapkan dapat menyediakan informasi dan menambah pengetahuan peserta didik tentang imunisasi anjuran pada bayi, khususnya bagi mahasiswa D III Kebidanan UNIMUS. 3. Bagi Tempat Penelitian Sebagai informasi dan masukan tentang imunisasi anjuran pada bayi khususnya di wilayah RW 02 Tlogosari wetan Kota Semarang. 4. Bagi Masyarakat Dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang imunisasi anjuran sebagai upaya pencegahan penyakit-penyakit yang dapat menyerang bayi.
6
5. Bagi Pemerintah Sebagai bahan informasi serta bahan masukan untuk perencanaan tindak lanjut dalam upaya pencegahan penyakit-penyakit yang dapat menyerang bayi melalui kegiatan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi
anjuran
yang
dilaksanakan
oleh
peneliti.
7