BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kabupaten klaten merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain sebagainya. Terdapat banyak kerajinan atau lainnya yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Klaten, diantaranya terdapat kerajinan kain batik lurik yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Klaten. Selain itu klaten juga terkenal dengan beras Delanggu. Delanggu merupakan penghasil beras terbesar di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten memiliki jumlah penduduk yang rata-rata meningkat setiap tahunnya. Tetapi ada beberapa jumlah penduduk yang menurun. Peningkatan dan penurunan jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Klaten Tahun 2010-2014 (dalam satuan jiwa)
1 2 3 4 5 6 7
Kecamatan / Sub Distric Prambanan Gantiwarno Wedi Bayat Cawas Trucuk Kalikotes
2010 49.393 41.111 56.025 64.214 66.196 82.778 38.003
2011 49.637 41.172 55.874 64.253 66.152 83.237 38.207
2012 49.977 41.306 55.904 64.231 66.071 83.817 38.471
2013 50.047 41.402 55.988 64.513 66.085 84.042 38.677
2014 48.521 34.339 47.226 53.335 50.424 70.346 33.296
1
Lanjutan Tabel 1.1 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kebonarum 21.496 21.558 21.541 21.629 17.845 Jogonalan 58.402 58.692 58.825 58.968 54.059 Manisrenggo 42.210 42.354 42.463 42.642 39.342 Karangnongko 37.912 37.972 37.899 37.865 32.508 44.825 45.012 45.068 45.199 40.453 Ngawen 63.985 63.953 63.961 64.312 58.634 Ceper 48.989 49.003 49.117 49.253 42.657 Pedan 51.077 51.144 51.120 51.111 38.563 Karangdowo 61.348 61.208 61.110 60.942 53.708 Juwiring 62.859 62.973 63.177 63.432 58.214 Wonosari 44.889 44.958 44.949 45.030 39.474 Delanggu 46.305 46.356 46.542 46.627 36.480 Polanharjo 49.245 49.150 49.239 49.218 40.784 Karanganom 54.708 54.723 54.888 54.937 45.499 Tulung 57.592 58.509 58.593 58.621 53.819 Jatinom 35.106 35.442 35.656 35.767 35.446 Kemalang 42.204 42.438 42.724 42.960 42.940 Klaten Selatan 44.045 44.168 44.152 44.205 39.981 Klaten Tengah 42.645 42.874 43.113 43.435 46.147 Klaten Utara Jumlah/ Total 1.307.562 1.311.019 1.313.914 1.316.907 1.154.040 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten dalam Estimasi Penduduk Berdasarkan SP 2014 Ket : *) angka sementara
Berdasarkan data tabel di atas, jumlah penduduk dari total kecamatan yang berada di Kabupaten Klaten mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan. Pada tahun 2010, jumlah penduduk kabupaten klaten sebanyak 1.307.562 jiwa, lalu pada tahun 2011 jumlah penduduk meningkat menjadi 1.311.019 jiwa, kemudian pada tahun 2012 jumlah penduduk meningkat kembali menjadi 1.313.914 jiwa dan pada tahun 2013 jumlah penduduk meningkat menjadi 1.316.907 jiwa, pada tahun 2014 jumlah penduduk menurun menjadi 1.154.040 jiwa. Berdasarkan data di atas, selama 4 (tahun) untuk
2
peningkatan jumlah penduduk rata-rata Kabupaten Klaten sebesar 1.280.688 jiwa per tahunnya nai sebesar 20% pertahun. Berdasarkan data dari oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten, Kecamatan Delanggu memiliki rata-rata jumlah laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,27%. Sedangkan rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Klaten sebesar 0,44%. Pertumbuhan penduduk perkecamatan di Kabupaten Klaten secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.2 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Menurut Kecamatan di Kabupaten Klaten Tahun 2014 Kecamatan / 2013
2014
Sub District
Penambahan Penduduk ( Jiwa ) / Population Added (Person)
Laju Pertumbuhan (%)/ Growth ( % )
01 Prambanan
47.995
48.521
526
1,10
02 Gantiwarno
34.217
34.339
112
0,36
03 Wedi
47.067
47.226
159
0,34
04 Bayat
53.224
53.065
111
0,21
05 Cawas
50.320
50.424
104
0,21
06 Trucuk
70.072
70.346
274
0,39
07 Kalikotes
33.079
33.296
217
0,66
08 Kebonarum
17.807
17.845
38
0,21
09 Jogonalan
53.762
54.059
297
0,55
10 Manisrenggo
39.064
39.342
278
0,71
11 Karangnongko
32.441
32.508
67
0,21
12 Ngawen
40.360
40.453
93
0,23
13 Ceper
58.513
58.634
121
0,21
14 Pedan
42.568
42.657
89
0,21
3
Lanjutan Tabel 1.2 15 Karangdowo
38.483
38.563
80
0,21
16 Juwiring
53.597
53.708
111
0,21
17 Wonosari
57.935
58.214
279
0,48
18 Delanggu
39.366
39.474
108
0,27
19 Polanharjo
36.404
36.480
76
0,21
20 Karanganom
40.699
40.784
85
0,21
21 Tulung
45.406
45.499
93
0,20
22 Jatinom
53.472
53.819
347
0,65
23 Kemalang 24 Klaten Selatan 25 Klaten Tengah 26 Klaten Utara
35.116
35.446
330
0,94
42.413
42.940
527
39.899
39.981
82
45.715
46.147
432
Jumlah/Total 1.148.994 1.144.040 5.046 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten 2016
1,24 0,21 0,94 0,44
Tumbuhnya jumlah penduduk juga mengakibatkan permintaan akan lahan atau tanah juga bertambah. Pada pedesaan yang masih terdapat banyak sawah, serta ketersediaan lahan kosong masih banyak. Banyak perusahaan kontraktor dari luar jawa membeli lahan kosong untuk dijadikan komplek perumahan. Sehingga permintaan akan tanah untuk dijadikan rumah bertambah, namun lahan yang seharusnya dijadikan untuk pertanian menanam padi beralih fungsi menjadi rumah atau pertokoan. Serta tinggi permintaan tanah dengan berbagai tujuan kontraktor, hal yang menjadikan harga tanah naik. Pada pusat perkotaan atau dekat dengan pusat perekonomian, memiliki harga properti sederhana tanah dan bangunan dapat dikatakan sangat tinggi. Tingginya harga suatu roperti dapat disebabkan beberapa faktor penentu. Faktor yang sangat berpengaruh adalah lokasi atau
4
lingkungan. Semakin lokasi berada ditempat strategis atau lingkungan yang baik, maka harga dari properti semakin mahal. Namun harga tanah yang ditentukan terkadang tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pemilik properti yang akan menjual tanah dan bangunan rumah tinggal. Terkadang harga yang ditawarkan terlalu mahal atau bahkan terlalu murah dari harga yang sesungguhnya. Ini disebabkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menentukan harga pasar dari properti masih kurang. Oleh karena itu, disinilah penilaian properti yang dibutuhkan. Penilaian properti diperlukan untuk mengasumsi nilai pasar sesuai dengan keadaan properti yang ada. Menentukan harga jual dilakukan dengan melakukan penilaian terlebih dahulu sehingga dapat membuat harga jual yang wajar. Tujuan dari penilaian sangat penting karena untuk mengeluarkan nilai dari properti yang dinilai. Tujuan penilaian yang akan dilakukan yaitu untuk jual beli. Oleh karena itu pendekatan yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai pasar properti tersebut ialah pendekatan biaya. Diharapkan penilai dapat membantu menetukan nilai pasar properti tersebut. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka Tugas Akhir ini mengambil judul “Penilaian Tanah dan Bangunan di Tlobong RT 17 RW 005 Kelurahan Karang Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Untuk Tujuan Jual Beli Tahun 2016”. 1.2
Rumusan Masalah Masalah dalam penulisan ini adalah salah satu rumah yang berada
di Dusun Tlobong RT 20 RW 5, Kelurahan Karang, Kecamatan Delanggu, 5
Kabupaten Klaten belum pernah di Nilai untuk jual beli. Berdasarkan hal tersebut penulisan ini akan melakukan penilaian rumah di Dusun Tlobong RT 20 RW 5, Kelurahan Karang, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten untuk menentukan Nilai Pasar dengan tujuan jual beli tahun 2016. 1.3
Tujuan Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengetahui Nilai Pasar dari rumah tinggal yang beralamat di Tlobong RT 20 RW 5 Kelurahan Karang dengan tujuan jual beli tahun 2016. 1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini sebagai berikut: BAB I : Membahas tentang latar belakang pentingnya melakukan penilaian properti yang akan diperjual belikan. Rumusan masalah yang ditemukan bahwa pemilik tidak mengetahui Nilai Pasar rumah yang akan dijual dan rumah tersebut belum pernah dinilai, kemudian tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui nilai yang sesuai dengan harga pasar dari properti yang akan dinilai. BAB II : Membahas tentang gambaran umum penulisan bagaimana kondisi lingkungan objek penulisan, tinjauan pustaka yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini, serta metodologi yang menjelaskan cara yang digunakan untuk membahas topik penulisan dan jenis atau sumber data yang digunakan dalam penulisan. 6
BAB III : Membahas tentang analisis dari objek penilaian dan pembahasan berdasarkan hasil yang didapat oleh penulis. BAB IV : Merupakan kesimpulan dan saran dari apa yang ditulis untuk tugas akhir ini. Sistematika penulisan dalam bentuk kerangka pikiran dapat dilihat pada halaman berikutnya :
7
Gambar 1.1 Kerangka Pikiran
1. 2.
LATAR BELAKANG Properti yang belum dilakukan penilaian Penilaian Properti untuk Jual Beli
RUMUSAN MASALAH Properti yang belum dilakukan penilaian untuk jual beli
INFORMASI DATA 1. Inspeksi Lapangan 2. Wawancara 3. Studi Kepustakaan
DATA KHUSUS 1. Data Properti Subyek 2. Data Pembanding
DATA UMUM 1. Lokasional 2. Ekonomi
ALAT ANALISIS Pendekatan Biaya
KESIMPULAN Hasil Penilaian Nilai Pasar Properti
8