!
1!
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjara Guantanamo, juga disebut sebagai Guantanamo Bay, G-bay atau GTMO (diucapkan 'Gitmo'), adalah penjara militer Amerika Serikat yang terletak di dalam Guantanamo Bay Naval Base, yang berada di depan Teluk Guantanamo, di Kuba, pulau yang juga terdapat ibu kota Kuba, Havana. 1 Luas penjara Guantanamo Bay sekitar 45 mil persegi atau sekitar 117,8 kilometer persegi dan dikelilingi oleh perbukitan dengan rata-rata lebar 9 kilometer dan panjang 18 kilometer.2 Di dalam penjara Guantanamo Bay ini, ada beberapa kamp yang difungsikan untuk mengurung para tahanan yaitu : kamp Delta, kamp Echo, kamp Iguana, dan kamp X-ray namun kamp X-ray ini ditutup pada tanggal 29 April 2002.3 Menurut sejarah yang dijelaskan oleh Brennan, 4 terbentuknya penjara Guantanamo Bay yaitu diawali pada tahun 1903, dimana Amerika Serikat yang secara resmi diberi izin oleh pemerintah Kuba untuk mendirikan pangkalan militer di dua pantai Teluk Guantanamo di Kuba barat laut, 500 mil di lepas pantai Florida. Selanjutnya, pada tahun 1934, pemerintah Kuba setuju untuk memperbarui perjanjian sewa Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, menetapkan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 1 2
3
4
Amanda Puspita Sari. 9 Desember 2014. Guantanamo: dari Tanah Sewa ke Penjara. CNN Indonesia. CNN Library. February 2015. Guantanamo Bay Naval Station Fast Facts. (http://edition.cnn.com/2013/09/09/world/guantanamo-bay-naval-station-fast-facts/) Alberto J. Mora. 7 July 2004. "Statement for the record: Office of General Counsel Involvement in Interrogation Issues". United States Navy. Linsley, Brennan. 2013. “Sejarah Ringkas Penjara Guantanamo, Kuba”. Tempo.co. Jakarta.
!
2!
penyewaannya tak terbatas yang tidak bisa dibubarkan, kecuali kedua belah pihak setuju untuk melakukannya. Pada saat itu, Kuba juga sepakat untuk menyediakan pasokan untuk basis pangkalan Angkatan Laut Amerika itu. Pada tahun 1991, Kamp Bulkeley digunakan untuk pengungsi Haiti yang akhirnya dibebaskan pada tahun 1993 setelah adanya kampanye internasional. Setelah itu, melalui Operasi Marathon 1996, fasilitas penahanan Guantanamo digunakan untuk merumahkan 120 migran Cina yang berusaha secara ilegal bermigrasi ke Amerika Serikat melalui laut. Pada tahun 1997. Guantanamo juga digunakan untuk tahanan migran Guyana, yang mencoba mencapai Amerika Serikat melalui laut. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Donald Rumsfeld, menjelaskan bahwa setelah serangan 11 September 2001, penjara Guantanamo Bay mulai aktif beroperasi pada Januari 2002 untuk menahan orang-orang yang luar biasa berbahaya, untuk menginterogasi tahanan dalam pengaturan optimal, dan untuk menuntut tahanan atas kejahatan perang.5 Para tahanan di penjara Guantanamo Bay memiliki alasan ditangkap karena para tahanan tersebut tadinya diduga ikut berperan dalam perang melawan Amerika Serikat, kebanyakan dari mereka berasal dari Afghanistan dan kemudian dari Irak, Pantai Gading Afrika dan Asia Selatan. Semua orang – orang ini adalah yang dianggap sebagai teroris ataupun yang dianggap bersekutu kepada Al-Qaeda dan Taliban seperti; pelatih para teroris, para pembuat bom, para recruiter dan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 5
U.S Department of Defense. 22 Januari 2002. DoD News Briefing Secretary Rumsfeld and Gen. Pace. Presenter: Secretary of Defense Donald H. Rumsfeld. (http://www.defense.gov/transcripts/transcript.aspx?transcriptid=2254)
!
3!
fasilitator, para panyumbang dana teroris, pengawal Osama Bin Laden, dan orang – orang yang dianggap berpotensi sebagai pelaku bom bunuh diri nantinya.6 Para tahanan yang berada di penjara Guantanamo ini ternyata tidak hanya orang-orang yang dianggap bertanggung jawab pada saat terjadinya aksi terror di Amerika Serikat saja, banyak juga tahanan yang dianggap bertanggung jawab dalam aksi yang mereka lakukan di luar Amerika atau pun aksi terror yang mereka lakukan di negaranya sendiri. Maka kamp tahanan militer Amerika Serikat di Guantanamo Bay ini masih sangat berfungsi untuk menampung para tahanan yang dianggap telah mengancam keamanan di negaranya sendiri ataupun di dunia internasional. Maka tidak heran pula tahanan yang berada di penjara Guantanamo Bay ini berasal dari berbagai negara dan beragam etnis, namun mayoritas dari para tahanan di Guantanamo Bay ini berasal dari negara-negara Islam. Jumlah tahanan yang pertama kali ditempatkan di kamp ini berjumlah 20 orang tahanan dan diberangkatkan langsung dari Afganistan ke Kuba dan langsung menuju ke Guantanamo, dan setiap tahunnya jumlah dari para tahanan yang berada di kamp tahanan militer ini pun selalu bertambah. Berdasarkan Human Rights First7, jumlah tahanan yang pernah ditahan di penjara Guantanamo Bay hingga saat ini berjumalah 780 orang, yang sekarang sudah berkurang menjadi 122 karena sebagian telah dipindahkan dan dibebaskan dibawah pemerintahan Bush dan Obama. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 6
7
Press Release. Embassy of the United States. Facts about Guantanamo Bay. (bisa diakses melalui malta.usembassy.gov/Guantanamo/html) https://www.humanrightsfirst.org/sites/default/files/gtmo-by-the-numbers.pdf
!
4!
Di balik manfaat dibangunnya penjara Guantanamo Bay ini, ternyata para tahanan yang berada disana mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi. Sejumlah agen CIA dilaporkan telah melanggar sumpah jabatan dengan mengungkapkan berbagai teknik-teknik interogasi yang kejam dan tidak manusiawi (Coercive Interrogation) yang harus mereka jalankan karena diperintahkan di penjara-penjara rahasia diseluruh dunia termasuk diantaranya adalah : pembekuan dan penenggelaman tahanan.8 Mereka juga membocorkan teknik-teknik interogasi canggih yang penggunaan setiap teknik terhadap masingmasing tahanan harus mendapat izin, teknik-teknik tersebut antara lain termasuk menenggelamkan, membekukan, membuat tidak tidur, menyetrum dan menampar, hingga menggunakan metode “water board”.9 Dikarenakan metode interogasi dan perlakuan yang kejam dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh para agen CIA, para tahanan di Guantanamo Bay sering melakukan mogok makan (hunger strike) sebagai bentuk protes. Pada tahun 2002 dimana hunger strike pertama kali dilakukan, diketahui ada 2 tahanan pada saat itu harus dirawat di rumah sakit karena kekurangan nutrisi (malnutrition) sebagai akibat dari mogok makan (hunger strike) yang dilakukan keduanya sebagai bentuk pemberian reaksi atas perlakuan penjaga di Guantanamo Bay yang dengan sengaja dan secara paksa melepas surban atau ikat kepala yang dipakai oleh seorang tahanan. Pada awalnya, bentuk mogok makan ini dilakukan
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 8 9
Oliver Laughland. 9 December 2014. How The CIA Tortured its Detainnes. The Guardian. Mark Mazzeti. 9 December 2014. Senate Torture Report Fault C.I.A for Brutality and Deceit. The New York Times.
!
5!
oleh sekitar 194 tahanan yang jumlahnya menurun setelah aturan pemakaian surban di dalam camp diperbolehkan.10 Para tahanan kembali melakukan hunger strike dalam rangka memprotes kondisi di pusat tahanan itu yang jauh dari kata layak. Komandan Amerika Serikat di Guantanamo, Robert Durand menjelaskan bahwa hunger strike yang dilakukan para tahanan tersebut merupakan suatu simpati jangka pendek, sebagai protes agar mendapatkan perhatian dari dunia luar, terhadap sidang lanjutan kejahatan perang. Para tahanan melakukan protes yang mencerminkan upaya memperoleh perhatian media untuk memberi tekanan internasional terhadap Amerika Serikat agar membebaskan mereka kembali ke medan perang.11 Mogok makan atau Hunger Strike kini sering menjadi subyek perjuangan untuk mendapatkan legitimasi internasional dari penjara Guantanamo, di mana Amerika Serikat memiliki sekitar 460 tahanan sebagai enemy combatant atas tuduhan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda atau Taliban.12 Banyak dari mereka yang ditahan tanpa batas, tanpa pengadilan. Untuk merespon aksi mogok makan yang dilakukan para tahanan, para pihak berwenang di penjara Guantanamo Bay melakukan pemberian makan paksa atau disebut force-feeding. Menurut The Washington Post 13 , force-feeding dilakukan dua kali sehari di pusat penahanan militer di Teluk Guantanamo, Kuba, !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 10
11 12
13
Schmitt, Eric. 2 Maret 2002. A NATION CHALLENGED : CAPTIVES ; A Concession On Turbans Calms Protest in Cuba Camp. The New York Times. Zagorin, Adam. 29 Mei 2006. Growing Up at Gitmo. Press Release. Algeria-watch. Sutton, Jane. 30 Mei 2006. 75 Prisoners Join in Hunger Strike at U.S base in Guantanamo Bay. The Washington Post. Fisher, Max. 2 Mei 2013. What Happens When a Guantanamo Detainee Gets Force-Fed. The Washington Post.
!
6!
dimana penjaga mengambil sejumlah tahanan dari sel mereka, satu per satu, ke klinik kamp atau kamar pribadi di blok mereka. Detail kebijakan pelaksanaan force-feeding kepada tahanan itu, seperti terungkap ke sejumlah media, membuat bulu kuduk merinding. Para tahanan yang mogok makan (hunger striker) awalnya ditawari makanan pada umumnya atau suplemen gizi cair dan jika mereka menolak memakannya, mereka akan diikat ke kursi dan dipaksa menenggak cairan nutrisi tambahan via proses medis yang brutal dan tak manusiawi. Selama dua jam, tahanan diikat di sebuah kursi, wajahnya dikerangkeng. Pengasupan nutrisi via sebuah selang infus 61 sentimeter atau lebih panjang lagi yang dimasukkan ke hidung hingga ke perut tahanan sementara penjaga mengawasi proses tersebut. Proses pengasupan itu terkadang dimonitor via X-ray untuk memastikan asupan sampai ke perut tahanan. Di akhir proses, tahanan dipindahkan dari kursi ke sebuah sel kering, tanpa air minum. Seorang penjaga/sipir lalu mengawasi kondisi tahanan selama sejam untuk mengetahui ada tidaknya indikasi tahanan muntah atau mencoba muntah. Jika tahanan muntah, dia bakal kembali diikat di kursi untuk menjalani proses pemaksaan makan.14 Menurut Tracking The Hunger Strike15 dari The Miami Herald diperoleh data bahwa tahanan yang melakukan mogok makan (hunger strikers) mencapai 106 di tahun 2013 dan menurun angkanya di tahun 2014. Akibat dari forcefeeding kepada tahanan ini dinilai buruk bagi para tahanan, mereka merasakan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 14 15
Leopold, Jason. 13 Mei 2013. Revised Guantanamo Force-feed Policy Exposed. Al Jazeera. http://media.miamiherald.com/static/media/projects/gitmo_chart/
!
7!
kesakitan pada saat force-feeding dilakukan, beberapa dari mereka juga harus dirawat di rumah sakit setelah selesai diforce-feeding. Selain daripada itu, secara mental mereka mengalami trauma yang berlanjut dan membuat kondisi mereka memburuk.16 Disisi lain, pejabat militer Amerika Serikat menggambarkan kebijakan itu sebagai bagian dari prosedur standar, tujuan dari force-feeding tersebut dijelaskan merupakan upaya mereka untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat hunger strike yang dilakukan. Meskipun begitu, reaksi dan kecemasan datang dari berbagai kalangan atas praktik brutal itu. Membahas pentingnya pelaksanaan force-feeding yang dilakukan kepada para tahanan sekarang menjadi bahasan global.
Hal ini sangat menarik
dikarenakan perdebatan yang terjadi, dimana disatu sisi, pihak Amerika Serikat berpendapat bahwa force-feeding dilakukan dengan tujuan untuk menyelamatkan para pemogok makan (hunger striker) sedangkan respon dari pihak luar yang mengkategorikan force-feeding di kamp Guantanamo Bay merupakan bentuk penyiksaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia dimana ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan bahasan tersebut telah diatur dalam suatu perjanjian internasional, seperti; Konvensi Internasional Jenewa tahun 1949 (Geneva Convention) telah disepakati oleh negara-negara di dunia untuk mengatur Hukum Perang dan Hukum Humaniter. Konvensi Internasional Jenewa tahun 1949 Buku !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! 16
Lowe, Vesna. 30 Januari 2015. U.S. Military Document Says Force-Feeding Violates Medical Ethics and International Law. Physicians for Human Rights. (http://physiciansforhumanrights.org/press/pressreleases/us-military-document-says-force-feeding-violates-medical-ethics-and-internationallaw.html#sthash.NtSbflcw.dpuf)
!
8!
Ketiga yang judul aslinya Geneva Convention relative to the Treatment of Prisoners of War, mengatur mengenai perlakuan wajib terhadap tawanan perang (Konvensi Jenewa 1949). Konvensi Jenewa 1949 ini telah dijadikan sumber hukum dan ditaati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) termasuk AS dan negara-negara bukan anggota PBB. Selain itu, Common Article 3 of the four Geneva Conventions dan The Detainee Treatment Act of 2005 dengan jelas juga melarang cruel, inhuman, and degrading treatment ditambah lagi The UN Human Rights Council sebelumnya mengkategorikan bahwa pemaksaan makan tahanan mogok makan harus dinilai sebagai tindak penyiksaan sebagaimana didefinisikan dalam Article 1 the Convention Against Torture. B. Rumusan Masalah a.
Apakah proses force-feeding yang dilakukan di kamp Guantanamo Bay
tersebut melanggar Hak Asasi Manusia para tahanan dilihat dari Hukum Internasional ? b.
Bagaimana mekanisme perlindungan HAM internasional terhadap kasus
force-feeding kepada para tahanan di kamp Guantanamo Bay ? C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Objektif
a.
Untuk mengetahui legalitas dari pelaksanaan Force-feeding secara umum
dan secara khusus yang dilakukan di Guantanamo Bay kepada para tahanan yang melakukan mogok makan dalam kacamata hukum Hak Asasi Manusia Internasional.
!
b.
9!
Untuk mengetahui konsekuensi hukum bagi pelaku force-feeding di
Guantanamo Bay kepada para tahanan yang melakukan mogok makan dalam kacamata hukum Hak Asasi Manusia Internasional. 2.
Tujuan Subjektif Untuk memperoleh data serta informasi yang berhubungan dengan obyek
penelitian dalam rangka penyusunan Penulisan Hukum sebagai syarat untuk dapat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. D. Keaslian Penelitian Berdasarkan hasil penelusuran dan penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai ada atau tidaknya penelitian serupa yang dilakukan oleh orang lain, ditemukan beberapa penelitian yang sedikit banyak memiliki kemiripin dalam beberapa elemen pembahasan, seperti halnya : 1.
Turido, Annisa. 2010. “Masalah Perlakuan AS Terhadap Tawanan Di
Teluk Guantanamo Ditinjau Dari Perspektif Hukum Humaniter Internasional.”. Fakultas Hukum Universitas Andalas. Dibandingkan dengan karya tulis Annisa Turido, penulis berpendapat bahwa perbedaan utama terletak pada ruang lingkung mengenai obyek pembahasan penulisan hukum yang akan dilakukan penulis. Penulisan hukum yang ditulis oleh Annisa Turido memiliki ruang lingkup obyek penulisan yang sangat luas dilihat dari topik yang dibahas oleh Annisa merupakan perlakuan yang
!
10!
dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap tawanan di Guantanamo Bay termasuk di dalamnya adalah berbagai jenis penyiksaan dan teknik interogasi secara keseluruhan. Selain itu, ruang lingkup Annisa dalam penulisan hukumnya mengacu pada hukum humaniter internasional yang mengatur suatu keadaan negara pada saat atau pasca konflik bersenjata. Sedangkan, Penulis dalam penulisan hukum ini akan membahas secara spesifik kepada suatu tindakan tertentu yaitu force-feeding atau pemberian asupan makanan secara paksa yang dilakukan para petugas/penjaga di Guantanamo Bay kepada para tahanan untuk merespon mogok makan (hunger strike) yang dilakukan para tahanan dan membahas pula mengenai konsekuensi hukum atas tindakan perlakuan tersebut dilihat dari perlindungan hak asasi manusia di dalam ruang lingkup hukum internasional baik dilihat dari negara dalam keadaan damai ataupun pasca konflik dimana hukum humaniter internasional berlaku. 2.
Muhammad Farid. 2009. “Kebijakan Luar Negeri Barack Obama
Terhadap Upaya Penutupan Kamp Tahanan Militer Amerika Serikat di Guantanamo, Kuba.”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dibandingkan dengan penelitian diatas, penulis merasa adanya persamaan obyek penelitian yang dipilih, yaitu Penjara Guantanamo Bay di Kuba. Namun, dilihat dari pokok bahasan ditemukan perbedaan yang cukup signifikan yaitu penulisan dengan judul Kebijakan Luar Negeri Barack Obama Terhadap Upaya Penutupan Kamp Tahanan Militer Amerika Serikat di Guantanamo, Kuba
!
11!
tersebut memandang dari sudut pandang ilmu politik dan juga membahas mengenai kebijakan pemerintah Amerika Serikat, tidak bersangkutan dengan Hukum Internasional yang digunakan penulis untuk menjawab permasalahan. Selain itu, penulisan diatas bertujuan untuk memberikan jawaban atas upaya penutupan Penjara Guantanamo Bay, sedangkan penulis berusaha untuk mendapatkan jawaban mengenai konsekuensi hukum atas dilakukannya forcefeeding terhadap para tahanan yang mogok makan dilihat dari pelanggaran HAM yang ditemukan berdasarkan hukum internasional. E. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis memiliki manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yang antara lain : 1.
Manfaat Teoritis Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan ilmu hukum secara umum, dan khususnya yang berkaitan dengan hukum Hak Asasi Manusia Internasional. 2.
Manfaat Praktis Selain manfaat teoritis, penulis juga berharap penulisan hukum ini dapat
bermanfaat secara praktis yaitu dengan; a.
Memberikan kontribusi yang bermaanfaat bagi masyarakat dalam hal
pemahaman lebih rinci mengenai Hukum Hak Asasi Manusia Internasional;
!
b.
12!
Untuk mengetahui sejauh mana mekanisme Hak Asasi Manusia bisa
berlaku bagi tahanan di Guantanamo Bay khususnya menyangkut proses forcefeeding.
! !