BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Menurut Sumaatmadja (1980:9) IPS merupakan disiplin ilmu yang tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih ditekankan pada segi praktisnya. Pembelajaran IPS menekankan kepada siswa untuk mempelajari, menelaah, mengkaji gejala dan masalah sosial yang bobotnya disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) diajarkan di kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran IPS di SD memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Sardjiyo (2010: 12) tujuan IPS di dalam kurikulum KTSP adalah melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai, selain itu tujuan IPS di SD agar peserta didik memiliki kemampuan yaitu : 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
1
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial kemanusian, dan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk dan ditingkat lokal, nasional, dan global. Pembelajaran IPS SD memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik pembelajaran IPS adalah sebagai berikut: a. IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu). b. Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang ilmu saja, melainkan bersifat komperhensif (meluas/dari berbagai ilmu sosial dan lainnya. c. Mengutamakan peran aktif para peserta didik melalui proses belajar inquiri agar peserta didik mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis. d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/ menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat. e. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri peserta didik.
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016
f. IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antarmanusia yang bersifat manusiawi. g. Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya. h. Berusaha untuk memuaskan setiap peserta didik yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya. i. Dalam pengembangan Program Pembelajaran senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri (Sapriya, dkk., 2006: 8). Bahan kajian dalam IPS SD diantaranya meliputi keadaan suatu wilayah, perekonomian, dan perkembangan masyarakat Indonesia yang terjadi sejak masa lalu hingga masa kini. Pembelajaran IPS ditekankan pada pendekatan konstruktivistik yang menitikberatkan peserta didik untuk membangun dan menggali pemahaman mengenai materi yang diajarkan. IPS merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Bentuk materi yang sifatnya pemaparan konsep dan penjabaran situasi sosial serta tampilan materi yang bersifat naratif, menuntut siswa untuk mampu menghapal dan mencermati atau pun memahami materi yang banyak mengakibatkan siswa kesulitan untuk mencerna materi yang diajarkan oleh guru. Permasalahan dalam pembelajaran IPS juga terjadi pada kelas VB. Dari wawancara yang peneliti lakukan dengan Guru kelas VB diketahui bahwa prestasi belajar IPS siswa kurang maksimal, karena siswa masih kesulitan
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016
memahami mata pelajaran. Rendahnya prestasi belajar IPS siswa dapat dilihat dari hasil tes yang sebagian besar belum mencapai KKM. Prestasi belajar yang rendah juga dipengaruhi karena sikap siswa dalam belajar IPS yang masih belum menunjukkan sikap positif. Sebagian besar siswa yang cenderung pasif ketika mengikuti pelajaran, mereka juga tidak mau bertanya meskipun banyak yang belum paham dengan materi yang dipelajarinya. Kondisi seperti ini dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang rendah. Banyaknya siswa yang mengalami kejenuhan dan kebosanan dalam mengikuti pembelajaran IPS mengakibatkan kurangnya komunikasi yang aktif dan menyenangkan baik itu antara guru dengan siswa ataupun antara siswa dengan siswa dan juga kurangnya rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya perilaku kurang interaktif antara siswa yang satu dengan yang lain. Beberapa siswa tampak sering berkelompok atau membentuk kelompok yang berisikan teman-teman dekatnya saja, dan masih dijumpai pula siswa yang saling mengejek satu sama lain. Sebagai contoh, di kelas ada satu anak yang terkesan agak lambat dalam memahami materi pelajaran, beberapa teman masih suka mengejek dengan mengatainya bodoh. Berdasarkan kejadiankejadian
tersebut
maka
diindikasikan
sebagai
permasalahan
kurangnya/rendahnya sikap bersahabat siswa. Berdasarkan kondisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPS pada materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia di kelas V masih belum maksimal. Peneliti dan guru sepakat untuk
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016
berkolaborasi untuk melakukan perbaikan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa dan sikap bersahabat siswa agar dapat mempengaruhi pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajarinya, sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar mereka. Setelah melalui diskusi, akhirnya diputuskan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran adalah metode pembelajaran tutor sebaya berbantu media video. Pada pelajaran IPS materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia, siswa tidak dapat bekerja sendiri atau individual. Diskusi dan kerjasama kelompok sangat dibutuhkan supaya para siswa dapat saling berbagi pengetahuan. Selain itu, dalam materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia dibutuhkan media yang mampu menunjang seperti video. Melalui metode pembelajaran tutor sebaya dengan berbantu media video diharapkan dapat meningkatkan sikap bersahabat siswa dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Media video yang dipakai dalam pembelajaran pada materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik serta meningkatkan potensi memori pada siswa karena lebih menarik dan mudah diingat. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang Meningkatkan
Sikap
Bersahabat
dan
Prestasi
berjudul ―Upaya
Belajar
IPS
Materi
Kenampakan Alam dan Kenampakan Buatan di Indonesia Melalui
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016
Pembelajaran Tutor Sebaya berbantu Media Video di Kelas V Sekolah Dasar‖. B. Rumusan Masalah Dari penjabaran latar belakang di atas dapat diangkat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya berbantu media video dapat meningkatkan sikap bersahabat siswa siswa pada mata pelajaran IPS materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia kelas V SD ? 2. Bagaimanakah penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya berbantu media video dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia kelas V SD ? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan sikap bersahabat dan prestasi belajar siswa. Dimaksudkan agar kedepannya siswa bukan hanya mengerti akan materi-materi IPS tetapi juga agar siswa dapat menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tujuan Khusus : Tujuan khusus dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan sikap bersahabat/komunikatif antar siswa di kelas V SD setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode tutor sebaya berbantu media video.
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016
b. Meningkatkan Prestasi belajar IPS materi kenampakan alam dan kenampakan buatan di Indonesia kelas V SD setelah siswa mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode tutor sebaya berbantu media video. D. Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat yang dapat diambil dari Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis adalah manfaat yang dapat menambah wacana berfikir dan dijadikan dasar bertindak bagi pendidik dan peserta didik dalam menyelenggarakan pembelajaran. Disamping itu juga dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti PTK ini maupun peneliti-peneliti lainnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat yang secara langsung diambil oleh pihak-pihak yang terkait secara langsung yaitu, siswa, guru, dan sekolah. a. Bagi Siswa 1. Meningkatkan sikap bersahabat siswa. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap bersahabat antar sesama teman sekolahnya. b. Bagi Guru 1. Membantu guru memperbaiki pembelajaran.
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016
2. Membantu guru berkembang secara professional. 3. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan tentang model dan metode pembelajaran dan ketrampilan guru dalam mamanfaatkan media video. c. Bagi Sekolah 1. Membantu sekolah lebih berkembang karena adanya peningkatan dan kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut. 2. Menciptakan pembelajaran lebih kondusif secara umum. d.
Bagi peneliti 1) Menambah
pengalaman
peneliti
untuk
menyelesaikan
permasalahan yang berkaitkan dengan pembelajaran IPS. 2) Meningkatkan pengetahuan peneliti terhadap metode pembelajaran Tutor Sebaya dan Media Video.
Upaya Meningkatkan Sikap..., Ibnu Sudrajat, FKIP, UMP, 2016