BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kemajuan dan keberhasilan satuan pendidikan sangat ditentukan dari
pengelolaan sumber daya yang meliputi sumber daya manusia, sarana prasarana dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat berfungsi secara maksimal bila dilakukan dengan manajemen yang baik. Di tingkat satuan pendidikan, tanggung jawab pengaturan, penataan dan pengelolaan sumber daya dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah sebagai pemimpin atau leader, tentunya seorang kepala sekolah harus menguasai manajemen sehingga mampu mengimplementasikan program yang dibuat dan dapat melaksanakan dengan maksimal. Menurut Effendi AR dalam Soetopo (2004:1) dinyatakan bahwa: Keberhasilan dalam membangun pendidikan di tingkat satuan pendidikan secara relatif terletak pada kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya kependidikan yang ada untuk dapat melaksanakan fungsi manajemen dengan baik. Peningkatan
mutu pendidikan merupakan keharusan bagi satuan
pendidikan untuk mengembangkan kualitas sumber daya. Untuk meningkatkan mutu sekolah, pemerintah mengeluarkan program perbaikan kualitas berbasis sekolah (School Base Quality Improvement) yang dikenal dengan Program Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (PMPMBS) yang sudah diujicobakan pada tahun 1999/2000 dan 2000/2001. Satuan pendidikan diberi
otonomi manajemen dan perencanaan sekolah. Dalam Undang Undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pusat dan propinsi sebagai daerah otonomi membawa konsekuensi logis terhadap pendidikan yang termasuk diotonomikan. Maka implementasi manajemen pendidikan juga harus mempunyai semangat otonomi sehingga membawa dampak positif terhadap peningkatan kinerja dan mutu dan berkembang menjadi institusi yang berkualitas, institusi yang dipercaya oleh masyarakat dan menghasilkan sumber daya unggul. Syafarudin (2002:16) mengemukakan bahwa utuk meningkatkan mutu sekolah, pemerintah kembali berusaha mengintervensi manajemen sekolah. Sekolah sebagai satuan pendidikan harus mempunyai kontribusi nyata dalam meningkatkan sumber daya manusia, oleh karena itu sekolah perlu diberdayakan dengan baik supaya mampu menghasilkan sumber daya (lulusan) yang berkualitas. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya penyelenggaraan pendidikan
memerlukan
pemberdayaan
yang
sinergis
dan
perlu
mengimplementasikan kebijakan manajemen mutu. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang bermutu semakin tinggi, sekolah yang berkualitas akan semakin diminati dan dicari. Menurut Obaid (2002:01) fenomena ini paling tidak dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor tantangan globalisasi dan faktor kesadaran orang tua akan perlunya pendidikan yang bermutu atau kualitas bagi anak- anaknya. Faktor tantangan globalisasi menimbulkan tuntutan perlunya sumber daya manusia yang berkualitas, untuk menghasilkan sumber daya manusia tersebut diperlukan lembaga yang berkualitas pula. Globalisasi juga menuntut adanya
perubahan paradigma, pola pikir dan tindakan, untuk melakukan hal tersebut menurut Syafarudin (2002:15) peranan manajemen pendidikan sangat signifikan guna menciptakan sekolah- sekolah bermutu. Faktor kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan yang bermutu bagi anak-anaknya turut berperan terhadap pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan yang berkualitas, sekolahsekolah yang tidak mempunyai kualitas yang baik akan semakin ditinggalkan. Sekolah berkualitas akan semakin dibutuhkan masyarakat. hal inilah yang menjadi penyebab munculnya sekolah-sekolah unggulan di berbagai kota kecil maupun besar di indonesia (Ali Imron Tohir dalam Obaid, 2002:02). SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen adalah sekolah menengah kejuruan kelompok teknologi, merupakan sekolah bernafaskan Islam dan merupakan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, saat ini mampu menempatkan diri sebagai sekolah yang dipercaya masyarakat Malang selatan dan sekitarnya, ditandai dengan jumlah siswa yang cukup besar (tahun pelajaran 2010-1011 berjumlah sekitar 1700 siswa). Hal tersebut bisa tercapai tidak lepas dari pengimplementasian kebijakan mutu pendidikan dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Sistim Manajemen mutu ISO 9001:2008 ini digunakan sebagai standar dalam pengelolaan semua sumber daya dan potensi yang ada di sekolah ini. Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 tersebut dijadikan dasar pengembangan untuk mencapai sebuah lembaga pendidikan yang berkualitas dan berstandar. Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 bertujuan untuk memacu dan meningkatkan mutu pendidikan. Fakta dilapangan belum semua
kebijakan mutu yang dibuat dapat tercapai dengan maksimal, prestasi akademik siswa dan kinerja para pendidik belum menunjukkan kenaikan yang signifikan. Dari pencapaian daya serap yang diperoleh siswa pada semester gasal 2010/2011 periode Januari 2011 mencapai 88% dari target 87%, pencapaian ketuntasan penyusunan perangkat pembelajaran oleh guru pada periode Januari 2011 mencapai 92% dari target 100%, dan hasil kelulusan try out mata pelajaran Ujian Nasional (mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika) adalah 28% dari target nilai 45 (empat puluh lima). Fenomena ini patut dicermati, mengapa fenomena ini dapat terjadi? Ataukah ada kendala-kendala yang dapat menghambat pengimplementasian sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 tersebut? Hal tersebut menjadi dasar dan melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul : ”Implementasi
Sistem
Manajemen
Mutu
ISO
9001:2008
Pada
SMK
Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang”.
B.
Rumusan Masalah Dari latar belakang yang kami uraikan di atas, maka fokus penelitian ini
ditekankan pada implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kabupaten Malang bagian kurikulum, yang meliputi: 1.
Bagaimana implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kabupaten Malang?
2.
Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam pengiplementasian sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang?
3.
Bagaimana solusi yang dikembangkan untuk mengatasi kendala-kendala dalam pengimplementasian sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang?
C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi sistem
manajemen mutu ISO 9001-2008 pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang, dengan rincian sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001-2008 pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kabupaten Malang.
2.
Untuk mengetahui kendala-kendala yang muncul dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kabupaten Malang.
3.
Untuk mengetahui solusi- solusi yang dikembangkan untuk mengatasi kendala-kendala dalam pengimplementasian sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen Kabupaten Malang.
D.
Kegunaan Penelitian
1.
Praktis a. Menjadi masukan dalam implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001-2008 bagi pengembangan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.
b. Memberikan pendidikan
kontribusi pemikiran
kepada pengelola lembaga
khususnya SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kabupaten
Malang pada pencapaian hasil yang direncanakan dan peningkatan berkelanjutan. 2.
Teoritis
a.
Memberikan sumbangan keilmuan bagi dunia pendidikan sebagai pengembangan dan perluasan informasi tentang implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
b.
Menambah bahan kepustakaan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
c.
Menambah khasanah keilmuan, khususnya mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada lembaga pendidikan.
E.
Penegasan Istilah Untuk menghindari perbedaan dan salah pengertian dari beberapa istilah
dalam tesis ini, maka dipandang perlu adanya penegasan pengertian atau definisi dari beberapa istilah tersebut. Adapun definisi istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Implementasi adalah penerapan atau pelaksanaan dari rencana-rencana strategis berupa sasaran mutu dan catatan mutu yang dibuat sesuai ISO 9001:2008.
2.
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
adalah suatu standar
internasional untuk Sistim manajemen Mutu/kualitas. ISO 9001:2008
menetapkan persyaratan– persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu dengan tujuan untuk menjamin suatu lembaga akan memberikan pelayanan jasa sesuai kinerja lembaga tersebut. 3.
SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kabupaten Malang
adalah sekolah
menengah kejuruan bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa di bawah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan pada Kementerian Pendidikan Nasional, Majlis Pendidikan Dasar Menengah Muhammadiyah Jawa Timur dan Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Kabupaten Malang, beralamat di jl. KH Ahmad Dahlan 34 Kepanjen kabupaten Malang.