BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Geographic Information System (GIS) merupakan salah satu bagian dari
kemajuan Teknologi Informasi (TI) yang berbasis teknologi komputer. GIS mampu diterapkan dan dikembangkan di berbagai bidang aspek kehidupan, seperti bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, migas, dan bidang pendidikan serta bidang pembangunan. Dari aplikasi GIS tersebut kita bisa mengetahui aspek – aspek wilayah seluruh indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Luasnya bidang aplikasi GIS dapat dilakukan dalam perencanaan, inventaris, monitoring dan pengambilan keputusan mulai dari unsur kemiliteran, perhubungan, bahkan sampai ke persoalan mencari jalur terpendek yang ditempuh dan dilakukan secara terpadu (Integrated) dan multidisiplin. Untuk mengetahui dari tujuan Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EPGunung Kampung Minyak Limited akan potensi penyebaran wilayah mana saja yang menjadi bagian untuk dikembangkan dengan pemanfaatan GIS, karna masih adanya potensi persediaan minyak mentah diwilayah tersebut, sehingga pemanfaatan dari data spasial dan non spasial tersebut dapat dilakukan dengan baik dan mudah dalam pengambilan keputusannya. Berdasarkan potensi yang ada, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul “Penyebaran Wilayah Geographic 1
2
Information System Minyak Mentah Pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EPGunung Kampung Minyak Limited”.
1.2
Perumusan Masalah Dari uraian diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan pada
penelitian ini yaitu, “Penyebaran Wilayah Geographic Information System Minyak Mentah Pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited”. 1.3
Batasan Masalah Dalam batasan masalah yang diambil pada penelitian ini, maka peneliti
membuat batasan masalah pada penyebaran wilayah Geographic Information System di Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan 1. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah penyimpanan data penyebaran minyak mentah melalui Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP–Gunung Kampung Minyak Limited. 2. Untuk mengetahui letak titik penyebaran minyak mentah.
1.4.2
Manfaat 1. Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang Geographic Information System (GIS). 2. Mengetahui lokasi mana saja yang masuk dalam sebaran objek, serta melihat potensi wilayah yang akan menjadi bagian sumber baru dari objek tersebut.
3
1.5
Metodologi Penelitian
1.5.1
Waktu Dan Tempat Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah Kerja
Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited beralamat di Suban Jeriji, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dan waktu penelitian mulai dari bulan Mei 2015. 1.5.2
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah metode
pengumpulan data sekunder. Data skunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan pihak lain. Data ini didapat dari dokumentasi atau riset perpustakaan, serta buku-buku yang ada hubungannya dengan penelitian (Fatoni, 2013). 1.5.3
Metode Penelitian Action Research Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitan Action Research. Action Research adalah penelitian tindakan yang mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menjelaskan situasi sosial dengan melakukan perubahan atau interversi untuk perbaikan (Kunang, 2013). Tahapan dalam penelitian yang merupakan siklus dari Action Research ada 5, yaitu : 1. Diagnosing, peneliti melakukan diagnosa terhadap komponen peta google maps api mulai dari hardware, operating system, aplikasi yang digunakan dengan cara melakukan pengumpulan data. 2. Action Planning, berdasarkan hasil diagnosa tersebut peneliti menetukan alat dan bahan yang akan digunakan dengan menyesuaikan pada kebutuhan.
4
Kemudian peneliti pun membuat rancangan pengujian berupa diagram alir pengujian yang akan dilakukan pada tahap action taking. 3. Action Taking, pada tahap ini peneliti mengimplementasikan rencana tindakan yang terdapat pada diagram alir dengan menjalankan setiap tahapnya sesuai dengan langkah-langkah gis berbasis web. 4. Evaluating, pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil yang didapat dari implementasi tindakan yang telah dilakukan. 5. Learning, tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian dengan melakukan review dan menjalankan prosedur terakhir yaitu Documentation dan Reporting, terhadap hasil dari tahapan-tahapan yang telah dilalui. 1.5.4
Metode Pengembangan Systems Development Life Cycle (SDLC) Metodologi pengembangan sistem informasi berarti suatu metode yang
digunakan untuk melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Metode yang paling umum digunakan adalah dengan siklus hidup pengembangan sistem SDLC (System Development Life Cycle). SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara dan menggunakan sistem informasi. Metode ini menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun (waterfall approach), yang menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sistem (Supriyanto, 2007: 271). Adapun tahapan dalam SDLC (System Development Life Cycle) sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan Sistem (System Planning). Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhankebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum detail/rinci)
5
2. Tahap Analisis Sistem (System Analysis). Tahap analisis sistem adalah tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. 3. Tahap Perancangan/Desain Sistem (System Design). Tahap desain sistem adalah tahap setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Desain sistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu desain sistem umum dan desain sistem terinci. 4. Tahap Penerapan/Implementasi Sistem (System Implementation). Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap dimana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. 5. Tahap Pemeliharaan/Perawatan Sistem. Tahap pemeliharaan/perawatan sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap implementasi yang meliputi penggunaan sistem, audit sistem, penjagaan sistem, perbaikan sistem dan peningkatan sistem.
1.6
Sistematika Penulisan Dalam penulisan ini, penulis menggunakan sistematika penulisan agar
mempermudah pemahaman isi skripsi, maka disusunlah suatu sistematika pembahasan yang terbagi dalam 5 bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, metode penelitian, metode pengembangan dan sistematika penulisan laporan.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memuat informasi tentang dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini, tinjauan pustaka yang mendukung materi serta tinjauan umum tentang objek yaitu Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini penulis menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini penulis memaparkan hasil dan pembahasan dari penyebaran wilayah gis pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini penulis menjelaskan hasil kesimpulan yang ditarik dari hasil yang didapat serta saran untuk penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1
Sejarah PT. Pertamina EP Di Indonesia sendiri, pengeboran sumur minyak pertama kali dilakukan
oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian, sumur produksi pertama adalah sumur Telaga Said di wilayah Sumatera Utara yang dibor pada tahun 1883 yang disusul dengan pendirian Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan pada tahun 1885. Sejak era itu, kegiatan ekspolitasi minyak di Indonesia dimulai. Untuk mengelola aset perminyakan, pemerintah mendirikan sebuah perusahaan minyak nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional, atau disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan
PERTAMIN
menjadi
PERTAMINA
pada
tahun
1968.
Untuk
memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 1971, yang menempatkan PERTAMINA menjadi perusahaan minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang akan menjalankan usaha di Indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu PERTAMINA memainkan peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang akan menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK) PERTAMINA. 7
8
PT. Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan dengan pembentukan PT. Pertamina EP pada tanggal 17 September 2005, PT. Pertamina (Persero) telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku sejak tanggal 17 September 2003–atas seluruh Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang akan dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT. Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan menjadi Wilayah Kerja PT. Pertamina EP. Pada saat bersamaan, PT. Pertamina EP juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) yang berlaku sejak 17 September 2005. 2.1.2
Visi Misi
2.1.2.1 Visi Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi kelas dunia. 2.1.2.2 Misi Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan penekanan pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbuh dan berkembang bersama lingkungan hidup.
9
2.1.3
Struktur Organisasi Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited
Field Manager Azwar Rizal
Asisten Manager Eggy Amma
HSE (Safety) Jafdar
Logistic Staff Nasrullah
Electric Staff Lasiman
Warehouse Erwin Gunawan
Field Admin Farla Finoty
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Sumber : KSO PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak LTD
2.2
Landasan Teori
2.2.1
Geographic Information System Geographic Information System adalah sistem informasi berbasis
komputer yang merupakan penghubung antara unsur peta (geografis) dan informasi tentang peta tersebut, yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah
10
memanipulasi, dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan dan meneliti permasalahan. GIS pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu : geographic, information, system. Dari buku yang berjudul Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika) oleh Eddy Prahasta (2009), terdapat definisi tentang Sistem Informasi Geografis yaitu sistem komputer yang akan digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, data-data yang berhubungan dengan posisi-posisinya di permukaan bumi (Rice, 2000). Sedangkan menurut (Chrisman, 1997), GIS adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah dipermukaan bumi. Menurut sumber lain GIS adalah suatu fasilitas untuk mempersiapkan, mempresentasikan, dan menginterpretasikan fakta-fakta (kenyataan) yang terdapat dipermukaan bumi (defenisi umum). Untuk definisi yang lebih sempit, GIS adalah konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak sistem komputer yang secara khusus dirancang untuk proses-proses akuisisi, pengelolaan, dan penggunaan data kartografi (Tomlin, 1990). Dan menurut (Foote, 1995), GIS merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografis. Atau dengan kata lain, GIS merupakan sistem basis data dengan kemampuan-kemampuan khusus (terkait) data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi (fungsionalitas) yang terkait dengan pengelolaan data tersebut.
11
Pengertian GIS menurut (Gistut, 1994) adalah suatu sistem yang tidak mendukung (proses) pengambilan keputusan (terkait aspek) spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakterisitik-karakteristik fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut. GIS yang lengkap akan mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi. Tujuan pokok dari pemanfaatan Geographic Information System adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Geographis Information System adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993). Data-data yang diolah dalam GIS pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis, dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample, dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus, dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya
12
batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka GIS dapat berfungsi sebagai bank data terpadu, yaitu dapat memandu data spasial dan non spasial dalam suatu basis data terpadu; sistem modeling dan analisis, yaitu dapat digunakan sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial; sistem pengelolaan yang bereferensi geografis, yaitu untuk mengelola operasional dan administrasi lokasi geografis;
sebagai sistem pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat
menyajikan peta sesuai dengan kebutuhan. 2.2.2
Manfaat Teknologi GIS Ada dua faktor utama yang terkait dengan masalah keberhasilan
implementasi GIS. Kedua hal tersebut yaitu masalah teknologi dan masalah kondisi pengoperasian GIS itu sendiri. Keduanya berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keberhasilan dari implementasi teknologi GIS sehingga sesuai seperti yang diharapkan akan memberikan dampak yang positif dalam sistem pengelolaan informasi yang menyangkut antara lain masalah efisiensi dan efektivitas, komunikasi yang tepat dan searah, serta data sebagai aset yang berharga (Briggs, 1999). Efisiensi dan efektivitas sistem kerja sebagai dampak dari keberhasilan implementasi teknologi GIS akan semakin terasa. Pada era globalisasi, setiap institusi pada sektor swasta (private sector) dapat bergerak dengan efektif dan efisien setelah mereka menerapkan teknologi GIS untuk membantu pekerjaan mereka di berbagai sektor, bidang atau industri jasa yang mereka tekuni. Informasi sebagai aset data yang dikumpulkan dan dikelola di dalam GIS ini merupakan suatu bentuk aset tersendiri yang tidak berbeda dengan bangunan,
13
mesin-mesin, dan barang-barang inventaris lainnya yang dimiliki oleh suatu institusi. Dalam situasi yang demikian diperkirakan di masa mendatang institusi pemberi jasa informasi termasuk informasi geografis akan lebih berperan. Peranannya akan melebihi perusahaan yang bergerak di bidang perangkat keras (1980-an) dan perangkat lunak (1990-an). Hal ini sangat memungkinkan karena untuk berbagai pengambilan keputusan dalam banyak permasalahan diperlukan informasi (data) yang sampai dengan saat ini belum seluruhnya tersedia dan dapat diperoleh dengan mudah, sehingga pada akhirnya suatu saat informasi akan menjadi suatu komoditi yang sangat strategis yang banyak dicari dan diminati orang. 2.2.3
Subsistem Geographic Information System Geographic Information System dapat diuraikan menjadi beberapa
subsistem sebagai berikut: a. Data Input, subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransfortasikan format data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh GIS sehingga semua aplikasi yang GIS bisa untuk menggunakan data yang diinputkan. b. Data Output, subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik dan peta yang bisa dipublikasikan kedalam bentuk service peta. c. Data Management, subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data yang ada didalam aplikasi sehingga
14
data tersebut bisa dimanipulasi sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di update, dan di edit. d. Data Manipulation & Analysis, subsistem ini digunakan untuk menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh GIS dan melakukan manipulasi baik berupa database maupun grafik yang diharapkan bisa untuk menyelesaikan permasalahan dalam pengolahan data, baik berupa data mentah maupun data yang telah siap untuk disajikan serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. GIS beroperasi dengan memerlukan komponen-komponen berikut : 1. Orang, yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. 2. Aplikasi, kumpulan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. 3. Data, data yang digunakan dalam GIS dapat berupa data grafis/spasial berupa peta, foto udara, citra satelit. Dan data atribut, yaitu data sensus penduduk, catatan survei, dan statistik lainnya. GIS juga dikenal adanya basis data spasial. 4. Software, program komputer yang dibuat khusus serta memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial. 5. Hardware, berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan. Termasuk didalamnya scanner, digitizer, GPS, printer dan plotter. (John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003). 2.2.4
Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung GIS yaitu :
15
1. Data Spasial, adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi, direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image yang memiliki nilai tertentu. 2. Data Non Spasial, adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi-informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada. 2.2.5
Google Maps API Google Maps API adalah layanan aplikasi dan teknologi pemetaan
berbasis web yang disediakan oleh Google. Web ini dapat digunakan secara gratis untuk pemakaian non-komersil. Google Maps API merupakan perkembangan dari Google Maps. Dengan Menggunakan Google Maps API ini, dimungkinkan untuk dapat menggunakan Google Maps di dalam website. Meski awalnya hanya JavaScript API, Maps API diperluas untuk menyertakan sebuah API untuk aplikasi adobe flash. Keberhasilan Google Maps API telah melahirkan sejumlah pesaing antara lain Yahoo! Maps API, Bing Mpas Platform, MapQuest Development Platform dan OpenLayers (Pramartha, 2012). 2.2.6
MySQL SQL (Structured Query Language) merupakan sebuah bahasa relational
yang berisi pernyataan yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memilih dan melindungi data (Prihatna, 2005). SQL bukan database aplikasi, tetapi lebih berarti dengan suatu bahasa yang digunakan untuk mengajukan pertanyaan ke dalam database berupa pengguna SQL.
16
Database sistem yang memiliki konsep sama dengan SQL adalah Postgres dan MySQL, dimana database tersebut bisa didapatkan gratis atau dengan harga yang
murah.
MySQL
adalah
server
multithreaded,
sehingga
sangat
memungkinkan daemon untuk menghandle permintaan layanan secara stimultan. Model koneksi dengan protocol TCP-IP membuat akses ke server database lebih cepat jika dibandingkan dngan menggunakan mapping drive. 2.2.7
HTML (Hypertext Markup Language) Hypertext Markup Language adalah salah satu format yang digunakan
untuk menulis halaman web, HTML ini berjalan di web browser dan memiliki fungsi untuk melakukan pemrograman aplikasi di atas web. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks, yaitu standar Generalized Merkup Language. HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem operasi tertentu (Kadir, 2002). 2.2.8
XAMPP XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
17
2.2.9
PHP (Perl Hypertext Preprocessor) PHP (Perl Hypertext Preprocessor) merupakaan bahasa berbentuk script
yang di tempatkan dalam server dan di proses di server (Prihatna, 2005). Selain itu juga PHP merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa pemrograman HTML (Hypertext Markup Language). Dibuat oleh Rasmus Lerdorf diawali dengan membuatnya sebagai personal project dan disempurnakan oleh group six of developers dan lahir kembali dengan nama PHP. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan. PHP memiliki kemampuan yang baik dalam hal perhitungan matematika, dalam hal informasi jaringan e-mail dan regular expretion. Selain itu PHP juga mampu sebagai interface dengan database secara baik, support dengan bermacam-macam database server seperti MySQL, ORACLE, Sysbase. PHP dapat berjalan dengan web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows97, WindowsNT. PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server tetapi disertakan pada dokumen HTML, sedangkan yang dikirim ke browser hanya hasilnya saja. Kode PHP diawali dengan tanda lebih kecil (<) dan diakhiri dengan tanda lebih besar (>). 2.2.10 Teori Metode Penelitian Action Research Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
18
penelitan Action Research. Action Research adalah penelitian tindakan yang mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menjelaskan situasi sosial dengan melakukan perubahan atau interversi untuk perbaikan (Kunang, 2013). Tahapan dalam penelitian yang merupakan siklus dari Action Research ada 5, yaitu : 1. Diagnosing, peneliti melakukan diagnosa terhadap komponen peta google maps api mulai dari hardware, operating system, aplikasi yang digunakan dengan cara melakukan pengumpulan data. 2. Action Planning, berdasarkan hasil diagnosa tersebut peneliti menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dengan menyesuaikan pada kebutuhan. Kemudian peneliti pun membuat rancangan pengujian berupa diagram alir pengujian yang akan dilakukan pada tahap action taking. 3. Action Taking, pada tahap ini peneliti mengimplementasikan rencana tindakan yang terdapat pada diagram alir dengan menjalankan setiap tahapnya sesuai dengan langkah-langkah gis berbasis web. 4. Evaluating, pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil yang didapat dari implementasi tindakan yang telah dilakukan. 5. Learning, tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian dengan melakukan review dan menjalankan prosedur terakhir yaitu Documentation dan Reporting, terhadap hasil dari tahapan-tahapan yang telah dilalui. 2.3
Kerangka Berpikir Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat pada tahap sebelumnya, maka
tahap kerangka berpikir berguna untuk memperjelas tentang apa saja yang menjadi sasaran dari hasil penelitian ini. Pada tahap ini ditentukan tujuan untuk
19
mengimplementasikan suatu sistem yang dapat membantu karyawan dalam mendapat informasi sebaran dari instansi terkait.
Mulai Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Spasial Spasial
Diagnosing
Data Non Spasial
Action Planning
ActionTaking
Evaluation
Learning
Pembuatan Aplikasi
Hasil dan Analisis
Selesai
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
2.4
Penelitian Sebelumnya Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh penulis untuk
melakukan penelitian ini adalah : 1. Faizal A. Saputra (2013). “Perancangan Sistem Informasi Geografis Apotek Menggunakan Google Maps API”. Apotek selalu menjadi sebuah kebutuhan jikalau sakit. Biasamya dokter memberikan resep obat yang harus ditebus di apotek. Dan tidak hanya karena resep dokter, apotek menjadi tujuan utama
20
untuk mencari obat jika sedang sakit. Sayangnya, obat yang dicari terkadang tidak tersedia di apotek yang dikunjungi, Ini menjadi suatu masalah dimana obat yang dicari tidak tersedia diapotek yang didatangi. Karena hal ini, mengunjungi apotek lainnya menjadi hal wajib untuk mencari obat yang dibutuhkan. Tetapi, ketidaktahuan akan lokasi apotek menjadi suatu masalah. Masalah ini membingungkan seseorang dalam pencarian apotek. Sebuah sistem informasi geografis yang dapat menunjukkan informasi tentang lokasi apotek bisa menjadi sebuah pemecah masalah. Sistem akan dibangun berbasis web supaya pengguna dapat dengan mudah mengakses sistem. Sebuah fasilitas yang menunjukkan peta lokasi dari setiap apotek dapat memberikan informasi yang sangat membantu bagi pengguna. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan
Google
Maps
API
dalam
pembuatan
sistem
untuk
memvisualisasikan peta lokasi apotek. 2. Muhammad Sholeh (2013). “Sistem Informasi Geografis Fasilitas Umum Berbasis Web (Studi Kasus di Kota Yogyakarta)”. Implementasi suatu sistem informasi berbasis web saat ini tidak sekedar menyajikan informasi dalam bentuk teks tetapi sudah menerapkan dengan mengunakan sistem informasi berbasis geografis terutama sistem informasi yang berhubungan dengan suatu wilayah. Dengan menggunakan sistem geografis, informasi yang disajikan tidak sekedar berbasis teks tetapi juga menampilkan informasi dalam bentuk peta. Informasi yang terkait dengan fasilitas umum dalam suatu wilayah kota lebih menarik bila informasi yang ditampilkan juga menginformasikan alamat fasilitas umum tersebut dalam bentuk peta. Dalam makalah ini, dikembangkan sistem informasi geografis fasilitas umum berbasis web dengan menggunakan
21
web server Apache, script PHP, database MySQL dan menggunakan aplikasi google maps API. Informasi fasilitas umum yang akan disajikan meliputi informasi fasilitas umum sarana olahraga, rumah sakit, fasilitas transportasi (bandara,
terminal,
dan
stasiun)
serta
fasilitas
umum
lainnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Action Research. Metode penelitian Action Research dipilih karena penelitian ini langsung tertuju pada objek penelitian. Siklus dari metode Action Research yang merupakan tahapan dalam penelitian ada 5 yaitu, diagnosing, action planning, action taking, evaluating dan
learning. Namun pada bab ini peneliti hanya
membahas diagnosing dan action planning. 3.1
Diagnosing Pada tahap ini peneliti melakukan diagnosa dengan cara melakukan
pengumpulan informasi terhadap penyebaran minyak mentah, adapun pada penelitian ini penulis melakukan diagnosing dengan tahapan analisis sebagai berikut : 3.1.1
Tahap Analisis Pada tahap ini analisis digunakan untuk menentukan persyaratan-
persyaratan teknis dan mengidentifikasi data, fungsional dan persyaratan konfigurasi dari sistem yang akan dibangun. Analisis yang akan dilakukan oleh penulis dari dua sisi yaitu : 3.1.1.1. Analisis Isi Informasi Mengidentifikasi isi informasi yang akan ditampilkan pada penyebaran wilayah geographic information system minyak mentah pada Kerja Sama Operasi
22
23
PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited. Isi informasi yang akan ditampilkan tersebut berupa kode sumur, nama-nama sumur, luas, latitude dan longtitude, yang telah diinput pada peta penyebaran. 3.1.1.2 Analisis Interaksi Analisis interaksi menggambarkan secara detail mengenai hubungan interaksi antara pengguna dengan website. Pada perancangan ini terdapat dua aktor yaitu admin dan user dengan case yang terjadi. 3.1.2
Tahap Desain Web Pada tahap ini hal yang akan dilakukan yakni menggambarkan struktur
webapp sudah terbentuk dan komponen-komponen seperti halaman scripts, applet, dan fungsi lain sudah ada, maka menentukan navigasi yang memungkinkan user mengakses isi webapp dan layanan-layanannya. Penulis akan melakukan dengan dua tahapan yaitu desain isi informasi yang berupa database dan desain interface yang berupa rancangan halaman. 3.1.2.1 Desain Isi Informasi Dalam pembuatan sistem ini dibutuhkan database, dimana database tersebut terdiri dari beberapa tabel. Tabel-tabel database pada penyebaran wilayah geographic information system minyak mentah pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited adalah sebagai berikut : 1. Tabel User Tabel user digunakan untuk menyimpan data admin dan user, yang bisa mengakses halaman-halaman didalam aplikasi sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Fields dari tabel ini terdapat dalam tabel 3.1. dibawah ini.
24
Tabel 4.1. User Field
Type
Ukuran
username
varchar
50
Username
password
varchar
32
Password
enum
‘admin’,’user’
Hak Akses
role
Keterangan
2. Tabel Lokasi Sumur Minyak Tabel ini digunakan untuk menampilkan informasi-informasi lokasi sumur minyak yang ada di Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited. Tabel 4.2. Lokasi Sumur Minyak Field
Type
Ukuran
kode_sumur
varchar
20
Kode sumur
nama_sumur
varchar
255
Nama sumur
latitude
double
Latitude
longtitude
double
Longtitude
luas
double
Luas
gambar
varchar
3.1.3
225
Keterangan
Gambar
Desain Interface Informasi yang ditampilkan terdiri dari informasi umum sampai informasi
yang merupakan hasil query pada sistem. Desain keluaran ini berupa rancangan struktur menu. Rancangan menu pada penyebaran wilayah geographic information system minyak mentah pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EPGunung Kampung Minyak Limited adalah sebagai berikut :
25
1. Rancangan Halaman Login Halaman ini berisikan tentang username dan password admin, halaman ini digunakan untuk keamanan sehingga halaman ini hanya dapat diakses oleh admin, dan hanya admin yang mengetahui kode tersebut.
PENYEBARAN WILAYAH GIS MINYAK MENTAH PADA PT. PERTAMINA EPGUNUNG KAMPUNG MINYAK LTD
Silahkan Login Terlebih Dahulu Username
Password
Login
Copyright @ 2016 Gambar 3.1. Rancangan Halaman Login
26
2. Rancangan Halaman Menu Utama Halaman ini berisikan beberapa menu seperti menu peta penyebaran, menu gkm, menu kelola user, menu ubah password, dan menu logout.
GKM
Peta Penyebaran
GKM
Kelola User
Ubah Password
Logout
Selamat Datang di Sistem Informasi Geografis Penyebaran Minyak Gunung Kampung Minyak
Copyright @ 2016 Gambar 3.2. Rancangan Halaman Utama
27
3. Rancangan Peta Penyebaran Halaman ini dapat menampilkan hasil dari peta yang telah diinputkan, halaman ini merupakan halaman tampilan peta yang dibuat., peta yang dihubungkan hanya memfokuskan tentang penyebaran wilayah minyak mentah di Gunung Kampung Minyak.
GKM
Peta Penyebaran
GKM
Kelola User
Ubah Password
Logout
Peta Penyebaran Minyak Mentah (Gunung Kampung Minyak) Masukkan Kata Kunci
Cari
GOOGLE MAPS API
Copyright @ 2016 Gambar 3.3. Rancangan Halaman Peta Penyebaran
28
4. Rancangan Input Data Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk mengolah data titiktitik penyebaran wilayah minyak mentah. Pada halaman ini dapat menambah, mengedit dan menghapus data titik penyebaran minyak mentah.
Peta Penyebaran
GKM
GKM
Kelola User
Ubah Password
Logout
Form Input Sumber Minyak Mentah Kode Sumur
Latitude (Lintang)
Masukkan Kode Sumur Nama Sumur
Masukkan Latitude Longtitude (Bujur)
Masukkan Nama Sumur Luas
Masukkan Longtitude Gambar Sumur
Masukkan Luas
Choose File
No File Choose
Simpan
Daftar Lokasi Sumur Show No
10 Kode Sumur
entries Nama Sumur
Latitude (Lintang)
Longtitude (Bujur)
Luas
Copyright @ 2016 Gambar 3.4. Rancangan Halaman Input Data
Action
29
5. Rancangan Zoom Halaman Zoom digunakan untuk memperbesar dan memperkecil peta sebuah area.
GKM
Peta Penyebaran
GKM
Kelola User
Ubah Password
Logout
Peta Penyebaran Minyak Mentah (Gunung Kampung Minyak) Masukkan Kata Kunci
Cari
GOOGLE MAPS API
+ -
Copyright @ 2016 Gambar 3.5. Rancangan Halaman Zoom
30
6. Rancangan Kelola User Halaman ini untuk mengelola user, yang mana jika user melakukan kesalahan, maka admin bisa menghapus user tersebut.
GKM
Peta Penyebaran
GKM
Kelola User
Ubah Password
Kelola Pengguna Sistem Form Input Pengguna Username Masukkan Username Password Masukkan Password Simpan Data
Daftar Pengguna Sistem Show No
No
entries
Username
Action
Copyright @ 2016 Gambar 3.6. Rancangan Halaman Kelola User
Logout
31
7. Rancangan Ubah Password 8. GKM
Peta Penyebaran
GKM
Kelola User
Ubah Password
Logout
My Account Form Ubah Password Password Lama Masukkan Password Lama Anda Password Baru Masukkan Password Baru Anda Confirm Password Baru Masukkan Lagi Password Baru Anda
Ubah Password
Copyright @ 2016 Gambar 3.7. Rancangan Halaman Ubah Password 3.2
Action Planning Berdasarkan hasil diagnosa yang meliputi pengumpulan data diatas,
maka peneliti membuat rencana serta menentukan alat dan bahan yang akan digunakan pada tahap action taking. Pada tahap ini peneliti pun membuat diagram alir pengujian agar pengujian yang dilakukan dapat berjalan lebih terstruktur.
32
3.2.1
Alat dan Bahan Alat dan bahan tersebut ini meliputi perangkat hardware dan software,
diantaranya sebagai berikut: 1. Hardware: Satu buah Modem dan satu unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: a.
Prosesor Intel Core i3-3217U 1.80 GHz
b.
2048MB RAM
c.
Space harddisk 500 GB
2. Software: a.
Sistem operasi Windows 7
b.
Microsoft Office 2010
c.
MySQL
d.
XAMPP
e.
PHP
3. Bahan : Peta dasar pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP – Gunung Kampung Minyak Limited. Kemudian peneliti membuat rancangan diagram alir pengujian yang merupakan deskripsi dari tindakan yang akan dilakukan. 3.2.2
Diagram Alir Pengujian Melalui diagram alir pengujian ini peneliti mendeskripsikan langkah-
langkah pengujian yang telah dan akan dilakukan oleh peneliti. Diagram alir pengujian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
33
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pembuatan Aplikasi
Desain Layout Web dan Peta
Google Maps API
Coding
Uploading ke WEB
Pengujian
Ya Selesai Gambar 3.8. Diagram Alir
Tidak
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Action Taking (Hasil) Berdasarkan bab sebelumnya, setelah melakukan analisis dan perancangan
sistem, maka hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi geografis penyebaran wilayah minyak mentah di Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited. Aplikasi ini diterapkan untuk mempermudah penyimpanan data penyebaran minyak mentah melalui Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited. Sistem informasi geografis penyebaran wilayah minyak mentah ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL serta dijalankan dengan web browser. Adapun hasil dan pembahasan penelitian yang saya buat beserta programnya agar bisa menambah pengetahuan dan pemahaman yang bermanfaat dengan judul penyebaran wilayah geographic information system minyak mentah pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited.
4.2
Evaluation (Pembahasan) Berikut ini pembahasan dari hasil penelitian saya yang berjudul
Penyebaran wilayah geographic information system minyak mentah pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited sebagai berikut :
34
35
4.2.1
Halaman Login Halaman login ini merupakan tampilan halaman login yang dilakukan oleh
admin dan user sebelum memasuki halaman utama. Halaman ini berisikan username dan password untuk melakukan proses login serta digunakan sebagai akses keamanan untuk admin.
Gambar 4.1. Halaman Login
36
4.2.2
Halaman Menu Utama Halaman Menu Utama Admin ini merupakan tampilan utama dari halaman
admin. Pada halaman ini terdapat menu peta penyebaran, menu gkm, menu kelola user, menu ubah password, dan menu logout.
Gambar 4.2. Halaman Menu Utama
37
4.2.3
Halaman Peta Penyebaran Halaman ini dapat menampilkan hasil dari peta yang telah diinputkan,
halaman ini merupakan halaman tampilan peta yang dibuat., peta yang dihubungkan hanya memfokuskan tentang penyebaran wilayah minyak mentah di Gunung Kampung Minyak. Halaman ini terdapat fasilitas input sumber minyak mentah seperti kode sumur, nama sumur, luas, latitude (lintang), longitude (bujur) dan gambar sumur. Selain itu juga ada fasilitas pencarian titik – titik penyebaran minyak mentah.
Gambar 4.3. Halaman Peta Penyebaran
38
4.2.3.1 Halaman Input Data Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk mengolah data titik-titik penyebaran wilayah minyak mentah. Pada halaman ini dapat menambah, mengedit dan menghapus data titik penyebaran minyak mentah.
Gambar 4.4. Halaman Input Data
39
4.2.3.2 Halaman Pencarian Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan pencarian titik-titik penyebaran minyak mentah.
Gambar 4.5. Halaman Pencarian
40
4.2.3.3 Halaman Zoom In Zoom in digunakan untuk memeperbesar peta sebuah area.
Gambar 4.6. Halaman Zoom In 4.2.3.4 Halaman Zoom Out Zoom out digunakan untuk memperkecil peta sebuah area.
Gambar 4.7. Halaman Zoom Out
41
4.2.4
Halaman Kelola User Halaman ini untuk mengelola user, yang mana jika user melakukan
kesalahan, maka admin bisa menghapus user tersebut.
Gambar 4.8. Halaman Kelola User
42
4.2.5
Halaman Ubah Password Halaman ini merupakan halaman yang bisa diakses oleh admin perusahaan
untuk melakukan pergantian password jika diperlukan.
Gambar 4.9. Halaman Ubah Password
43
4.3 Learning Evaluasi merupakan tahap peninjauan ulang terhadap semua tahapan yang telah dilakukan yang meliputi diagnosing, action planning dan action taking. Pada tahap diagnosing peneliti melakukan pengumpulan data terhadap penyebaran minyak mentah. Tahap selanjutnya adalah action planning, pada tahap ini peneliti menentukan alat dan bahan apa saja yang akan digunakan oleh peneliti. Kemudian dilanjutkan dengan membuat rencana tindakan yang akan diimplementasikan pada tahap action taking. Rencana tindakan tersebut dideskripsikan melalui diagram air pengujian dengan melakukan studi literatur, pengumpulan data, pembuatan aplikasi meliputi desain layout web dan peta serta google maps api, dilanjutkan dengan pembuatan coding serta upload ke web. Setelah melakukan serangkaian proses pada tahap action planning maka peneliti melanjutkan penelitian ini dengan melakukan action taking. Tahap action taking merupakan tahap dimana peneliti mengimplementasikan rencana tindakan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Untuk memulai tahap ini peneliti melakukan pembuatan aplikasi dengan menggunakan google maps api dan program PHP. 4.3.1
Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi Selama proses pembuatan perancangan aplikasi dilakukan, tentunya
ditemukan beberapa kelebihan dan kekurangan dari hasil aplikasi ini, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
44
4.3.1.1 Kelebihan dari aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Kemudahan untuk mengakses aplikasi karena tidak perlu ketergantungan terhadap OS tertentu. 2. Aplikasi ini tidak membutuhkan media penyimpanan yang besar dan dapat menampilkan peta dengan tampilan satelite. 3. Aplikasi ini bersifat interaktif karena pengguna dapat menjelajah peta dan melihat detail lokasi, terlebih dengan level zoom yang dimiliki mampu merubah fokus peta yang ditampilkan. 4.3.1.2 Kekurangan dari aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Dikarenakan peta nya tinggal pakai, jadi memungkinkan peta yang ada tidak begitu sesuai dengan peta yang diinginkan dan harus di customize lagi secara manual untuk memenuhi kebutuhan. 2. Terdapat cukup banyak titik-titik penting yang belum dikenali oleh aplikasi ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
1. Aplikasi ini memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi tentang penyebaran wilayah minyak mentah di Gunung Kampung Minyak karena dilengkapi dengan peta.
2. Penelitian ini menghasilkan informasi geografis penyebaran daerah-daerah titik sumur minyak untuk wilayah Suban Jeriji.
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran antara lain :
1. Disarankan program aplikasi yang telah dihasilkan dapat dimanfaatkan pada Kerja Sama Operasi PT. Pertamina EP-Gunung Kampung Minyak Limited. 2. Guna pemeliharaan aplikasi program ini maka perlu adanya evaluasi sehingga dapat dilihat apakah perlu adanya perbaikan dan penyempurnaan kembali atau perlu dikembangkan lagi. 3. Untuk mengantisipasi kerusakan sistem, perlu adanya back up data supaya apabila terjadi kerusakan yang tidak diinginkan data masih bisa diselamatkan dan tidak hilang.
45
46
DAFTAR PUSTAKA Briggs, 1999. Introduction to GIS. Claredon Press: Oxford. Chrisman, Nicholas, 1997. Exploring Geographic Information System New York: John Wiley & Sons Inc.
Dulbahri. 1993. Sistem Informasi Geografis. PUSPICS-UGM BAKOSURTANAL. Yogyakarta
Harmon, Jhon E., dan Anderson, Steven J. 2003. The design and Implementation of Geographic Information System . Hoboken, New Jersey: John Wiley and Sons, Inc. Kunang, Yesi Novaria. 2013. “Celah Keamanan Sistem Autentikasi Wireles”. Seminar Nasional. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Bina Darma Palembang, Sumatera Selatan. Kadir, Abdul 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta
Prahasta, E. 2009. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung : Informatika Pramartha, I., M., A., 2012. Implementasi Aplikasi SIG Dalam Pengolahan Data Jumlah Penduduk Berbasis Web. JELIKU Vol 1 No.2: Denpasar.
Prihatna, H., 2005, Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional, Elex Media Komputindo, Jakarta
Supriyanto. 2007. Web dengan HTML dan XML. Graha Ilmu. Yogyakarta
Tomlin, C. Dana., 1990. Geographic Information Systems and Cartographic Modelling, Prentice Hall, New Jersey