1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, manusia senantiasa berusaha untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Termasuk kualitas kesehatan yang merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada saat ini kesehatan telah dianggap sebagai sebuah investasi. Berbagai bentuk upaya peningkatan kesehatan dilakukan manusia untuk terus hidup dan berkembang. Dalam sebuah negara, kesehatan masyarakat merupakan salah satu elemen dasar dalam menumbuhkan ketahanan kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui peningkatan kualitas dan kelayakan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau pada seluruh lapisan masyarakat. Tentunya hal ini membutuhkan penyediaan sarana pelayanan kesehatan sebagai fasilitasnya. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menjalankan fungsinya dalam mengupayakan kesehatan masyarakat. Dalam Undang-Undang No 4 tahun 2000 tentang Rumah Sakit menyebutkan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan kesehatan secara paripurna yang menyediakan pelayanan yang sesuai dengan standart. Sedangkan fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan 1
2
pengobatan dan pemulihan kesehatan yang sesuai dengan standart rumah sakit, memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. Sebagai institusi pelayanan kesehatan Rumah Sakit Kasih Ibu berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi yaitu pelayanan kesehatan yang peduli dan terpusat pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Untuk meningkatkan citra rumah sakit, Rumah Sakit Kasih Ibu selalu menjadikan keinginan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik sebagai titik tolak untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dan selalu mengutamakan keselamatan pasien dengan menjalin hubungan yang baik dengan pihak internal maupun eksternal rumah sakit. Upaya untuk meningkatkan mutu hubungan ini diperlukan komunikasi yang baik. Meningkatkan mutu komunikasi merupakan lahan kegiatan humas atau public relations. Seorang humas atau public relations harus mampu berkomunikasi efektif dengan semua lapisan. Komunikasi efektif yaitu tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula. Hal ini sangat diperlukan dalam rumah sakit, baik antara kelompok profesional, dan antara kelompok profesi, unit struktural serta dengan pihak luar rumah sakit. Untuk membangun citra positif hendaknya komunikasi yang
3
terbuka dan terpercaya antara pasien, keluarga dan rumah sakit harus dilaksanakan dengan baik. Sasaran komunikasi humas pertama-tama diarahkan pada peningkatan mutu kinerja dalam organisasi itu sendiri . Ini merupakan tugas humas yang internal yang harus melancarkan arus informasi secara optimal, baik yang vertikal mau pun yang horizontal secara dua arah. Tugas humas selanjutnya adalah tugas yang terarah pada eksternal organisasi. Kenyataan yang ada, perkembangan masyarakat merupakan sesuatu yang mau tak mau harus selalu dikembangkan terus dan ditanggapi secara serius. Meningkatkan citra rumah sakit merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena untuk mempertahankan citra rumah sakit dimata masyarakat luas. Masyarakat yang menjadi pelanggan ingin diperlakukan dengan tulus, baik, respek dan dihargai. Sikap dasar pelayanan ini akan banyak membantu untuk dapat memuaskan pelanggan khususnya bagi rumah sakit yang pelanggannya
adalah
orang-orang
yang
membutuhkan
pelayanan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Selain kualitas jasa yang dihasilkan harus maksimal, pelanggan juga menginginkan adanya jaminan rasa puas atas pelayanan yang diterima. Selain itu program kerja public relations atau humas Rumah Sakit Kasih Ibu juga memerlukan adanya sosialisasi kepada masyarakat luas, penyuluhan kesehatan gratis, dan bekerjasama dengan pihak eksternal rumah sakit untuk tetap
mempertahankan
eksistensi
meningkatkan citra rumah sakit.
rumah
sakit
serta
dalam
rangka
4
Berdasarkan dari latar belakang tersebut dan dari tugas public relation atau humas Rumah Sakit Kasih Ibu, maka dalam menulis tugas akhir ini penulis memilih judul “ PROGRAM KERJA PUBLIC RELATIONS RUMAH SAKIT
KASIH
IBU
SURAKARTA
DALAM
RANGKA
MENINGKATKAN CITRA RUMAH SAKIT “ Dengan peran judul diatas maka program kerja yang dibuat oleh public relations atau humas Rumah Sakit Kasih Ibu agar tetap dalam posisi yang lebih aman, baik dalam meningkatkan citra rumah sakit dalam melayani secara efektif dan menjalin hubungan serta bekerjasama dengan pihak luar dengan cara program promosi kesehatan. Rumah Sakit saling berlomba untuk meningkatkan mutu pelayanan dan membangun citra sebaik mungkin di mata masyarakat, jadi untuk itu perlu adanya program kerja yang efektif dan tepat, karena tanpa program kerja pelanggan atau masyarakat tidak akan mengetahui informasi tentang layanan dan fasilitas apa saja yang tersedia. Masyarakat memiliki peranan penting dan pengaruh yang kuat dalam meningkatkan citra dalam penilaian suatu rumah sakit, dengan kata lain citra merupakan kunci sukses atau tidaknya suatu rumah sakit. Keberhasilan dalam membangun citra tidak lepas dari peranan dan program kerja public relations atau humas, karena keduanya saling bekerjasama.
5
B. Tujuan Setiap kegiatan yang dilakukan tentu saja ada tujuan yang hendak dicapai. Pelaksanaan magang yang dilakukan oleh penulis di Rumah Sakit Kasih Ibu ini bertujuan untuk : 1.
Mengetahui cara menerapkan teori dan pengetahuan di bidang public relations.
2.
Mengetahui ruang lingkup pekerjaan humas yang merangkap sebagai marketing di Rumah Sakit Kasih Ibu.
3.
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang aktivitas public relations atau humas dan pemasaran di Rumah Sakit Kasih Ibu.
4.
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar “ Ahli Madya ” dibidang Komunikasi Terapan program studi Public relations.
C. Manfaat Dari hasil pelaksanaan KKM ini akan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut: 1.
Dapat memberikan informasi tentang layanan rumah sakit dan program kerja humas Rumah Sakit Kasih Ibu lewat beberapa kegiatan eksternal rumah sakit.
2.
Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang planing program yang menjadi program susulan rumah sakit
3.
Berguna untuk mencocokkan bidang keilmuan yang selama ini diperoleh dalam teori dengan kenyataan dalam praktek.
6
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan KKM Waktu
: KKM ini dilaksanakan pada tanggal 17 Februari – 17 April 2016.
Tempat
: Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta. Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 404 Surakarta 57142, Telp. (0271) 714422 (5 lines) Fax. (0271) 717722.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Public relations 1. Definisi Public relations Public relations adalah sebagai manajemen yang memberikan penilaian tentang sikap masyarakat. Identitas kebijakan dan prosedur dari individu atau organisasi dengan keinginan masyarakat, melakukan program tindakan untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan masyarakat (Haryono, 2012: 124) Menurut penelitian yang diadakan di Amerika Serikat terdapat 2000 orang terkemuka di bidang PR telah membuat definisi tentang PR. Dari definisi itu diantaranya menganggap bahwa PR adalah suatu ilmu, suatu sistem, seni, fungsi, proses, profesi, metode, kegiatan, dan sebagainya. Definisi-definisi itu antara lain adalah : a. W. Emerson Reck, direktur PR Universitas Colgate berbunyi, PR adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari publik. Kedua, pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh. b. Howard Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat, menyatakan PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi atau perusahaan. (diadopsi dari Abduracman, 2001:24- 25 dalam bukunya Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Bandung 2002 : 12-13). c. Cutlip, Center dan Brown menyebutkan bahwa PR adalah fungsi menajemen secara khusus yang yang mendukung terbentuknya
7
8
saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya. (Cutlip, Center dan Brown, 2000 : 4). Menurut Kamus IPR (Institute of Public relations) terbitan bulan November 1997. “Praktek humas atau Public relations adalah keseluruhan
upaya
yang
dilangsungkan
secara
terencana
dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya “. Dari berbagai batasan PR diatas dapat ditarik konsep bahwa public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan b ahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001). Dalam
pelaksanaannya
PR
menggunakan
komunikasi
untuk
memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan PR pada intinya adalah : good images (citra baik), good will (itikat baik), mutual understanding (saling pengertian), mutual confidence (saling
9
mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai), dan tolerance (toleransi). 2. Fungsi Public relations Public relations dapat dikatakan berfungsi bagi suatu organisasi apabila Public relations tersebut telah melakukan suatu kegiatan yang jelas dan bermanfaat bagi organisasi atau perusahaannya. Selain itu fungsi utama Public relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga atau organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat atau opini publik yang menguntungkan lembaga organisasi. Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas
organisasinya
dengan tepat
dan
benar serta mampu
mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”.
10
Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu : a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikat baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. d. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani,
11
mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah serta meningktkan cgitra. (Black, 2002). 3. Tugas Public relations Tugas dan tanggung jawab yang diemban seorang Public relations adalah menjaga dan tetap mempertahankan citra atau imagedari suatu instansi
atau
perusahannya.
Seorang
praktisi
Public
relations
berkewajiban untuk mengelola hubungan yang harmonis antara pihak perusahaan dengan para pengamat, investor, maupun klien-klien yang bisa memiliki pengertian besar bagi masa depan instansi atau perusahannya. Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations. d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. e. Mendukung bauran pemasaran Sementara menurut F. Rachmadi 1992: 23 berpendapat ada beberapa tugas dari public relations yaitu :
12
a. Menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual kepada publiknya sehingga masyarakat atau publiknya memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan. b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tangggapan serta pendapat umum dan masyarakat. c. Mempelajari dan melakukan analisis publik terhadap kebijakan perusahaan atau lembaga. d. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media massa untuk memperoleh public favour, public opinion dan perubahan sikap. 4. Tujuan Public Relations Sedangkan Menurut Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut: a.
Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b.
Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c.
Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan pengakuan.
kepada
masyarakat
dalam
rangka
mendapatkan
13
d.
Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e.
Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f.
Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g.
Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan
h.
Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i.
Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j.
Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k.
Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial seharihari.
l.
Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar
14
perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undangundang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan. n.
Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal. Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasarPublic relations” mengatakan
empat hal yang prinsip dari tujuan humas yaitu : a.
Menciptakan citra yang baik.
b.
Memelihara citra yang baik.
c.
Meningkatkan citra yang baik.
d.
Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun atau rusak. (Yulianita, 1999: 43) Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk
menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Citra merupakan salah satu tujuan penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik sebuah perusahaan akan dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kepercayaan publik-publiknya.
15
B. Citra 1.
Definisi Citra Citra adalah suatu gambaran tentang mental, ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukkan kepada publik oleh seseorang organisasi dsb. Citra memiliki kesan yang buruk di mata insan pers dalam istilah public relations, tetapi permintaan akan konsultan citra tetap tinggi. Kini, banyak sekali perusahaan atau organisasi dan orang-orang yang mengelolanya sangat sensitif menghadapi publik-publik mereka yang kritis, maka perusahaan atau organisasi sebaiknya sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu citra yang menguntungkan bagi suatu perusahaan tidak hanya dengan melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan publik negatif. Dengan perkataan lain, citra perusahaan adalah fragile commodity (komunitas yang rapuh atau mudah pecah). Namun kebanyakan perusahaan juga menyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang (Seitel dalam Soemirat dan Ardianto, 2002:111). Bill Canton dalam Sukatendel (1990), citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi (Canton dalam Soemirat dan Ardianto, 2012:112).
16
Jadi, citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu asset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi. Istilah lain adalah Favourable Opinion. Favourable Opinion atau suatu opini publik yang menyenangkan, untuk mendapatkan dan memperoleh maka suatu perusahaan harus mmeperhatikan berbagai aspek dalam perusahaan tersebut seperti menjaga kualitas produk jasa, fasilitas-fasilitas perusahaan, keberhasilan perusahaan, menjalin hubungan yang baik dengan media dan lain sebagainya. Karena dengan begitulah publik akan mengeluarkan opiniopininya, baik opini yang positif maupun opini yang negarif. Opini publik sendiri memilki arti ialah hasil dari pada interaksi antara individu-individu
yang
menyatakan
pendapatnya
(Albig
dalam
Abdurrachman, 1979:51). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Citra adalah : a. Kata benda: gambar, rupa, gambaran. b. Gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, seseorang, organisasi atau produk. c. Kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi. Soemirat dan Ardianto (2014 menjelaskan efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang
17
diterima seseorang. Berikut ini bagan dari orientasi Public relations yakni image building (membangun citra) sedabagai model komunikasi dalam public relations yang dibuat oleh Soemirat dan Ardianto :
Sumber
Komunikator
Pesan
Komunikan
Efek
Gambar 2.1 Bagan dari orientasi PR sebagai model komunikasi (Drs Soleh Soemirat M.S & Elvinaro Ardianto M.Si, 2002) Efektivitas PR dalam pembentukan citra (nyata, cermin, dan aneka ragam) organisasi, erat kaitannya dengan kemampuan (tingkat dasar dan lanjut) pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya baik secara individual maupun tim yang dipengaruhi oleh praktek organisasi (job desaign, reward, komunikasi dan pengambilan keputusan) dan manajemen waktu atau perubahan dalam mengelola sumberdaya (materi, modal, dan SDM) untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif yaitu mencakup penyampaian perintah. Informasi dan laporan serta menjalin hubungan dengan orang.
18
Dalam citra juga terdapat citra positif dan citra negatif yang mana hal tersebut akan muncul jika ada opini publik. Opini publik sangatlah penting dalam menciptakan citra perusahaan misalnya kegiatan atau program CSR yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat menimbulkan citra positif atau Favourable Opinion sedangkan ada pemberian korupsi yang dilakukan oleh salah satu anggota perusahaan maka akan menimbulkan opini publik yang negatif. Tentunya juga setiap perusahaan ingin memiliki citra yang positif di mata publik dan lingkungannya, disinilah peran praktisi Public relations untuk menciptakan citra positf tersebut. Senantiasa menciptakan, membangun, menjaga, dan memenajemen perusahaan secara baik dan benar bagi perusahaan yang dimiliki. 2.
Cara Mempertahankan Citra Perusahaan atau Instansi Setelah perusahaan mendapatkan demand side maka langkah selanjutnya adalah menciptakan barang (produksi), permintaan yang ada di sesuaikan dengan jumlah produksi. Dengan demikian akan menghasilkan jumlah dan pengeluarannya tidak merugikan perusahaan tersebut.
karena
jumlah
produksinya
tidak
melebihi
kapasitas
permintaan. Sedangkan usaha untuk mempertahankan citra perusahaan adalah :
19
a.
Promosi Promosi
adalah
upaya
untuk
memberitahukan
atau
menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Promosi sendiri dapat di lakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menawarkan barang yang menggunakan cara memberikan diskon pada suatu barang yang di promosikan b.
Berinovasi Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada. Dalam definisi tersebut bisa di artikan bahwa seorang yang bekerja pada bagian produksi harus mampu menemukan barang
baru
yang
sekiranya
membuat
konsumen
merasa
membutuhkan barang tersebut. c.
Peningkatan mutu dan kualitas barang Mutu dan kualitas barang sangat menentukan eksistensi dari perusahaan tersebut. karena kualitas dari suatu barang dapat menjadi acuan ataupun menjadi bahan promosi di masyarakat. Sehingga ketika barang tersebut bagus maka banyak masyarakat ataupun konsumen yang tertarik. Dan bahkan bisa menjadikan konsumen itu sendiri yang akan mempromosikannya kepada masyarakat awam.
20
d.
Harga Dalam hal harga banyak sekali kendala, karena mungkin banyaknya konsumen yang terkhusus di indonesia adalah kalangan ekonomi menengah ke bawah, maka harga sangat di perhitungkan.
3. Strategi Public relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan atau Instansi Istilah sebagai manajemen sering pula disebut rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. Khasah menyebutkan rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para praktisi PR untuk menyususn berbagai rencana dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Untuk bertindak secara strategis, kegiatan PR harus menyatu dengan visi dan misi perusahaan. Public relations dapat memberikan kontribusi dalam proses strategis manajement. Strategi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai berikut : a.
Publications (publikasi) adalah acara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya.
21
b.
Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak. Contohnya CSR, seminar, pameran dll.
c.
Calender Event-Reguler Event (Kegiatan Rutin).
d.
Spesial Event adalah kegiatan khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu contohnya ulang tahun perusahaan dan launching produk.
e.
News (Berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
f.
Corporate identity adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan.
g.
Community Relations adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (steakholder, media, masyarakat disekitar perusahaan).
h.
Lobbying and Negotiation adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyususnan budget yang dibutuhkan.
i.
Corporate Social Responsibility, merupakan wacana yang sedang mengemuka didunia bisnis atau perusahaa. Wacana ini digunakan oleh perusahaan untuk mengambil peran untuk secara bersama melaksanakan
aktivitasnya
masyarakat disekitarnya.
dalam
rangka
mensejahterakan
22
Strategi atau program kerja Public relations dengan mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan gratis dan kegiatan CSR semata-mata untuk meningkatkan citra Rumah Sakit Kasih Ibu. Dengan semakin banyaknya rumah sakit yang ada di Surakarta maka eksistensi Rumah Sakit Kasih Ibu semakin berkurang. Karena Rumah Sakit Kasih Ibu masih menjadi rumah sakit swasta kelas B. Oleh karena itu dengan adanya program seperti penyuluhan kesehatan gratis dan kegiatan CSR Rumah Sakit Kasih Ibu dapat meningkatkan citra rumah sakit. Karena dengan citra rumah sakit akan lebih dikenal dengan nama baiknya. Tidak hanya citra tetapi juga diharapkan
dapat
menjadi
instansi
kesehatn
yang
dapat
menyembuhkan dan mengurangi rasa sakit dalam diri pasien. Strategi membangun citra perusahaan atau intansi adalah : a. Menentukan kelompok sasaran, memilih segmen sasaran dengan sarana riset pasar. b. Keberhasil membangun citra dipengaruhi beberapa faktor :
Citra dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan.
Manfaat yang ditonjolkan cukup realistis.
Citra
yang
ditonjolkan
sesuai
dengan
perusahaan.
Citra mudah dimengerti oelh kelompok sasaran.
Citra merupakan sarana bukan tujuan.
kemampuan
23
c. Koordinasi diperdalam.
4. Sasaran Kegiatan Public relations Menurut H. Fayol, beberapa sasaran kegiatan public relations adalag sebagai berikut : a. identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image) seperti Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif. Dan mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. b. Menghadapi krisis (facing of crisis) menangani keluhan komplain dan menghadapi krisis yang terjadi.
Mempromosikan aspek kemasyarakatan
Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
Secara garis besar public relations berfungsi untuk mengabdi kepada kepentingan umum suatu perilaku yang positif dalam rangka membantu masyarakat untuk memperoleh manfaat bersama (benefit). Dalam rangka kegiatannya public relations juga harus menekankan pada moral dan perilaku yang baik dengan melakukan komunikasi timbal balik kepada publik. Tujuan utamanya yaitu membangun opini, persepsi dan citra baik bagi perusahaan.
24
5. Public relations dalam Program Kerja Kerangka pemikiran Public relations Rumah Sakit Kasih Ibu dalam mempromosikan layanan kesehatan dan informasi rumah sakit. Kerangka bisa digambarkan dalam bentuk skema pemikiran seperti :
Rumah Sakit
Public relations
Program Public relations
Konsumen
RS. Kasih Ibu
Program Public relations bulan Februari-April 2016 : a. Penyuluhan kesehan bagi lansia. b. Pengobatan gratis di Bank Jateng . c. Event Bazar di Bengawan Sport d. Konsultasi dokter gratis dikegiatan CFD e. Sosialisasi layanan kesehatan RSKI di SMP Bintang Laut f. Siaran kesehatan bersama
Gambar 2.2 Program Kerja Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta
C. Rumah Sakit 1.
Definisi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan medik spesialistik, pelayanan penunjang medis, pelayanan perawatan, baik rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan instalasi.
25
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah, dan atau masyarakat. Rumah sakit merupakan salah satu dari sarana kesehatan yang juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya
kesehatan
dilakukan
dengan
pendekatan
pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan. 2.
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Untuk menjalankan tugas sebagaimana yang dimaksud, rumah sakit mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
26
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. 3. Klasifikasi Rumah Sakit Dalam rangka penyelenggaraan kesehatan secara berjenjang dan fungsi
rujukan,
rumah
sakit
umum
dan rumah
sakit
khusus
diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit umum diklasifikasikan sebagai berikut : a.
Rumah Sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) spesialis penunjang medik, 12 (dua belas) spesialis lain dan 13 (tiga belas) subspesialis.
b.
Rumah Sakit umum kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 4 (empat) spesialis penunjang medik, 8 (delapan) spesialis lain dan 2 (dua) subspesialis dasar.
27
c.
Rumah Sakit umum kelas C adalah Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) spesialis dasar dan 4 (empat) spesialis penunjang medik.
d.
Rumah Sakit umum kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) spesialis dasar.
Klasifikasi Rumah Sakit khusus sebagaimana dimaksud terdiri atas : a.
Rumah Sakit khusus kelas A adalah rumah sakit khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang lengkap.
b.
Rumah Sakit khusus kelas B adalah rumah sakit khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang terbatas.
c.
Rumah Sakit khusus kelas C adalah rumah sakit khusus yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang minimal.
28
D. Marketing Public Relation 1. Definisi Marketing Public relations Istilah marketing public relations (MPR) yang dipopulerkan oleh Thomas I Harris (1991) melalui bukunya yang berjudul The Marketer’s Guide to Public relations, konsep tersebut sebagai berikut : “ Marketing Public relations adalah sebuah proses perencanaan, pengevaluasian program yang merancang penjulan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggannya.” (Harris dalam Saputra & Nasrullah, 2011:77) Secara umum pengertian Marketing Public relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian programprogram yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan pentingnya bagi para konsumennya. Public relations (PR) dapat memperluas peranannya dalam bidang pemasaran produk atau jasa pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an di Amerika serikat. Banyak pengelola marketing menerapkan PR sebagai pendukung unsur promosi dalam Marketing Mix (bauran pemasaran terdiri dari product, price, place, promotion) (Seitel. 1992 : 215). Marketing
Public
relations
sebagai
suatu
proses
perencanaan,
29
pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dari perusahaan terhadap citra merek (Brand Image) terhadap suatu produk tertentu. (Saka abadi,1994:p.46). Dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan menerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Public relations digunakan dalam perencanaan marketing untuk mencapai sejumlah sasaran : a.
Membantu perusahaan dan nama produknya agar lebih dikenal.
b.
Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk.
c.
Membantu meningkatkan suatu produk life style contohnya menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambah informasi baru.
d.
Mencari pangsa pasar baru dan memperluas keberadaannya.
e.
Memantapkan semua image (citra) yang positif bagi produk dan usahanya. Begitu erat dan pentingnya kerjasama antara bidang Public relations
dan marketing, sehingga ada istilah untuk menggabungkan aktifitas keduannya yang disebut dengan Marketing Public relations (MPR). MPR memperkuat fungsi manajemen perusahaan dan mendukung tujuan
30
pemasaran. Coorporate Public relations (CPR) memiliki fungsi sebagai fungsi manajemen perusahaan dan mendukung tujuan perusahaan. Menurut Thomas M. Harris dalam bukunya The Marketer’s Guide to Public relations, mengemukakan definisi MPR merupakan proses dari perencanaan,
pelaksanaan,
dan
evaluasi
program-program
yang
mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui penyampaian informasi dan kwsan yang meyakinkan dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan , keinginan, kepentingan, dan minat konsumen (Harris, 1991 : 12). 2. Peran Marketing Public relations Peranan Marketing Public relations dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi menurut Rosady Ruslan : a. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah diluncurkan. b. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan atau digunakan. c. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatau artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk. d. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun
media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi
biaya. e. Komitmen
untuk
meningkatkan
pelayanan-pelayanan
kepada
konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complain
31
handling) dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya. f. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama. g. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di mata masyarakat atau publik. h. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya. i. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang . (Ruslan, 2002: 262). Marketing adalah sebuah ide, untuk memuaskan keinginan pelanggan dengan menampilkan produk dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya,
yang
diasoasikan
dengan
pembuatan,
pendistribusian dan akhirnya pengkonsumsian produk tersebut. Dilain pihak dalam peran sebagai : communicator, back up management, and makes an good image, public relations berfungsi garis besar tugasnya (Saputra&Nasrullah, 2011:83) antara lain :
32
a. Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan (corporate image) terhadap public eksternal atau masyarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak. b. Membina hubungan yang positif antar karyawan dengan pimpinan dan sebaliknya sehingga akan tumbuh corporate culture atau budaya perusahaan yang mengacu pada disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi, serta memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik. Marketing
Public
relations
(MPR)
sebagai
suatu
proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen (nasabah) melalui komunikasi yang baik mengenai impresi dari perusahaan
dan
produk-produknya
sesuai
dengan
kebutuhan,
keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen 3. Manfaat Marketing Public relations Perkembangan aktivitas terakhir ini Marketing Public relations cukup efektif dan efisien dalam penyebaran peran atau informasi. Selain mempunyai kemampuan dalam hal membujuk (persuasive approach) dan sekaligus dapat mendidik (educated) masyarakat atau publiknya. Berikut manfaat dari Marketing Public relations (Saputra & Nasrulloh, 2011:84-85) a.
Dapat lebih efektif dan efisien dalam penggunaan pembiayaan publikasi.
33
b.
Saling melengkapi (komplementer) dengan promosi periklanan.
c.
Dapat meningkatkan kedibilitas (kepercayaan) dari pesan-pesan yang disampaikan melalui jalur public relations sehingga dapat menembus situasi yang relatif sulit menjangkau oleh iklan atau mampu menjembatani kesenjangan informasi jika disampaikan melalui teknik periklanan serba terbatas itu.
d.
Kampanye melalui iklan mempunyai keterbatasan pada ruang (space) dan waktu (timely) yang tersedia di media elektronik dan media cetak, oleh karena itu penggunaan promosi iklan tersebut harus membeli ruang dan waktu siarnya. Sedangkan kampanye melalui public relations tidak membeli space media agar dapat dimuat atau ditayangkan tetapi pesan-pesan atau informasi PR tersebut diolah dan dikemas sedekemikian rupa ke dalam bentuk berita.
34
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Jejak Langkah Rumah Sakit Kasih Ibu Berangkat dari idealisme luhur yang berkeinginan untuk mengabdi bagi masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan tanpa memandang latar belakang penderita, serta didukung prakarsa beberapa tokoh masyarakat Surakarta untuk mewujudkan serta meningkatkan pelayanan kesehatan, maka dihadapan Notaris Soehartinah Ramli, para pendiri : 1. Bapak Hadi Soebroto 2. Bapak Robby Sumampow 3. Bapak Dr. H. Abdullah Hafid Zaini, SpOG Sepakat mendirikan Yayasan Kasih Ibu pada hari Sabtu, 16 Juni 1979 di Surakarta. Adapun maksud dan tujuan pendirian Yayasan Kasih Ibu adalah untuk dimanfaatkan bagi kemanusiaan dna membantu pemerintah di bidang pengobatan dan bidang sosial. Untuk itu diambil langkah usaha dengan mendirikan Poliklinik dan Rumah Sakit, khususnya Rumah Sakit Bersalin. Selanjutnya Yayasan ini dipimpin dan diurus oleh satu Badan Pengurus atau Pengurus Harian,untuk pertama kali dijabat oleh : Ketua
: Hidajat Tjokro Susanto
Sekretaris
: Herry Sumampow
Bendahara
: Hadi Soebroto
Komisaris
: 1. Robby Sumampow 34
35
2. Dr. Abdullah Hafid Zaini 3. Ny. Maria Theresia Budi Santoso, SH B. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta Pada tanggal 2 Februari 1981 diresmikan Rumah Bersalin Kasih Ibu oleh Bapak Walikota yaitu Bapak Soekatmo, SH dengan kapasitas 60 tempat tidur, dengan Direksi Dr. Risjaid Sudradjad, Drs. V. Budi Santoso dan Ibu Sugiantoro. Dalam perkembangannya, Rumah Bersalin Kasih Ibu mengalami pasang surut dan berbagai perubahan terus terjadi. Pada tahun 1981 Dr. Lo Siauw Ging bergabung, dengan demikian terjadi perombakan struktural dan pada tahun 1982 ditingkatakan menjadi Rumah Sakit Umum atas pertimbangan kebutuhan akan jasa layanan kesehatan masyarakat dan asal usul IKES (Inspektur Kesehatan). Sebagai Rumah Sakit Umum, Kasih Ibu memberikan pelayanan kesehatan tidak hanya seputar masalah kebidanan dan penyakit kandungan tetapi juga untuk berbagai jenis penyakit yang lain, sehingga sejak tahun 1982 semakin berkembang dalam memberikan pelayanan kesehatan. Klonik Umum, Klinik Gigi, dan juga beragan poloklinik spesialis mulai dirintis. Dokter-dokter spesialis dan umum yang pertama kali berkarya diantaranya adalah :
Dr. Budi Kadarto, ahli bedah.
Dr. Hafidh Zaini, ahli Kebidanan dan kandungan.
Arini S, ahli penyakit dalam.
Dr. Sabdo Waluyo, ahli penyakit anak.
36
Dr. Paul Hasdjono sebagai dokter umum. Dibawah kepemimpinan Dr. Lo Siauw Ging, pada tahun 1983 – 1984
dilakukan perluasan sehingga kapasitas menjadi 95 tempat tidur. Dengan adanya kemajuan yang pesat maka direksi mengusulkan perluasan gedung 5 lantai dan usulan ini disetujui oleh yayasan kasih ibu. Program perluasan ini memang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara dan Sistem Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan Republik Indonesia, yaitu bahwa masyarakat termasuk swasta ikut bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan gedung 5 lantai dengan atap joglo yang merupakan jati diri daerah Surakarta, dimulai tanggal 20 September 1989 ditandai dengan pemasangan tiang pancang pertama oleh bapak Walikotamadya Surakarta Bapak R. Hartomo, dan selesai tepat waktu tanggal 20 Desember 1990. Pada tanggal 2 Februari 1991 dilakukan peresmian oleh Bapak Gubernur Jawa Tengah, Bapak H Ismail, dengan kapasitas 145 tempat tidur dan mempunyai fasilitas-fasilitas baik kamar perawatan maupun peralatanperalatan medis canggih yang modern dan pula telah dipikirkan mengenai dampak lingkungan, untuk itu telah dibuat “ Sistem sewage Treatment “ untuk pembuangan limbah “ Incenerator ” hal ini semuanya mendukung program “ Solo Berseri ” khususnya amat penting dalam rangka mendukung pencapaian Adipura Kencana bagi Kota Madya Surakarta. Atas kerja keras dan komitmen yang tinggi, Rumah Sakit Kasih Ibu di bawah pimpinan Dr. Lo Siauw Ging sebagai Direktur, berusaha menjadi yang terbaik di Surakarta.
37
Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan Rumah Sakit Kasih Ibu menjadi juara pertama dalam lomba bidang pelayanan kesehatan, kebersihan dan ketertiban Rumah Sakit Tingkat Jawa Tengah pada tahun 1991 dan dalam tahun yang sama juga menjadi juara pertama lomba Rumah Sakit tingkat Nasional dalam kategori Rumah Sakit Swasta Klas Utama. Pada tahun 2001 sampai 2002, dilakukan pembangunan sistem pengolahan pembuangan sistem pengolahan pembuangan limbah medis cair sistem Dewats untuk menggantikan sistem Sewage Treatment. Dengan menggunakan sistem yang baru ini, hasil test pengujian air limbah medis memenuhi persyaratan dengan peraturan kadar maksimum yang diperbolehkan oleh Standart Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Pelayanan Kesehatan Golongan II, SK GUB DIY No. 65 Tahun 1999. Tidak hanya pembangunan fisik saja yang diperhatikan tetapi kemajuan dalam pelayanan menjadi tujuan utama. Pengembangan Pelayanan Persalinan yang telah dirintis oleh dr. Hafidh Zaini, SpOG terus dikembangkan melalui tenaga yang terampil dan terlatih serta didukung berbagai alat canggih, memberikan pelayanan persalinan yang aman, nyaman dan bena. Peran
yang
besar
untuk
mendukung
perkembangan
pada
awal
pertumbuhan Pelayanan Kamar Bedah telah dilakukan oleh dr. Budi Kadarto, SpB beserta tim bedah Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta yang hingga kini terus berkembang, dengan berbagai jenis layanan bedah maupun dengan peralatan yang canggih. Pada tahun 1995 Rumah Sakit Kasih Ibu telah mampu
38
melakukan laparoscopy pembedahan dengan luka sangat minimal dan resiko lebih kecil yang dikerjakan oleh dr. Sugandi, SpB dokter bedah umum tetap Rumah Sakit Kasih Ibu. Pada tahun yang sama juga dilakukan penbaharuan alat USG. Pengoperasian CT Scan mulai dilaksanakan pada tahun 2001. Dalam perkembangan selanjutnya Rumah Sakit Kasih Ibu berupaya untuk terus menambah jumlah dokter spesialis maupun umum. Pada tahun 1998 Rumah Sakit Kasih Ibu mendapat Sertifikat Akreditasi penuh oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai pengakuan bahwa Rumah Sakit telah memenuhi standart pelayanan Rumah Sakit yang meliputi 5 pokja, yaitu :
Administrasi dan Managemen
Pelayanan Medis
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Keperawatan
Rekam Medis Dan kini mempersiapkan untuk mengikuti akreditasi 12 pokja. Untuk
menghadapi era globalisasi, pada tahun 2004 telah dilakukan regenerasi dengan melibatkan generasi muda yang lebih dinamis dan enegik dalam menghadapi masa yang akan datang dengan direktur Dr. Hendrik Daniel Maneike. Pada tanggal 26 Januari 2015 Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit dengan predikat Lulus Akreditasi Tingkat Paripurna. Hal ini merupakan
39
salah
satu
upaya
Rumah
Sakit
Kasih
Ibu
Surakarta
untuk
tetap
mempertahankan mutu pelayanan dengan menjalankan pelayanan sesuai dengan Standar Akreditasi Rumah Sakit. C. Falsafah, Visi, Misi, Tujuan dan Motto
Falsafah Rumah Sakit Kasih Ibu merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Visi Menjadi Rumah Sakit unggulan dan terpercaya di Surakarta dan sekitarnya.
Misi Senantiasa berdedikasi mengutamakan keselamatan pasien dengan memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan bermutu tinggi.
Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta menurunkan angka kesakitan dengan menyediakan layanan kesehatan yang bermutu dan mandiri dalam pengembangan Rumah Sakit.
Motto Kasih Dalam Pelayanan
C. Profil Rumah Sakit Kasih Ibu 1.
Nama
: Rumah Sakit Kasih Ibu
2.
Kantor Pusat : Jalan Brigjen. Slamet Riyadi 404 Surakarta
3.
Telepon
: (0271) 714422
40
4.
Facsimilie
: (0271) 717722
5.
Email
6.
Website
: http://rskasihibu.net/
7.
Didirikan
: 2 Februari 1981
8.
Jenis Usaha : Rumah Sakit
:
[email protected]
Salah satu rumah sakit terbesat di Solo, mempunyai fasilitas UGD 24 jam, didepan rumah sakit juga terdapat ATM Lippo untuk memudahkan pasien dalam pengambilan uang tunai. Terdapat berbagai ruangan pasien hingga VIP dan Super VIP di lantai 3. Berbagai provider asuransi untuk rawat inap tersedia di rumah sakit ini seperti Asuransi Sinar Mas dan Prudential D. Logo Rumah Sakit Kasih Ibu
Gambar 3.1 Logo Rumah Sakit Kasih Ibu Arti dari Logo Rumah Sakit Kasih Ibu :
41
Seorang ibu sedang menggendong anaknya. Bahwa seprang ibu akan selalu merawat dan menyayangi anaknya dengan penuh perhatian dan kasih sayangnya. Sama halnya dengan Rumah Sakit Kasih Ibu yang selalu merawat, melayani masyarakat dengan penuh kasih dalam pelayanan layaknya perhatian dan kasih sayang seorang ibu. E. Struktur Organisasi Rumah Sakit Kasih Ibu
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Kasih Ibu Deskripsi Jabatan Struktur Organisasi Rumah Sakit Kasih Ibu
42
1. Direktur Mengkoordinasi serta bekerjasama dengan para Wadir, Manajer dan Staf rumah sakit dalam memimpin rumah sakit, serta menampung dan mempertimbangkan semua rencana atau usulan yang diajukan oleh para Wadir, Manajer dan Staf Rumah Sakit Kasih Ibu sesuai dengan kebijakan yang diterapkan. 2. Sekretaris Mengkoordinasikan dan mengatur kegiatan-kegiatan khusus rumah sakit, kegiatan kesekretariatan. 3. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Merumuskan visi dan kebijakan-kebijakan rumah sakit pada bidang yang dikendalikan. Memimpin dan mengkoordinir para manajer dan kasi beserta staf di bawahnya pada bidang yang dikendalikannya. 4. Wakil Direktur Penunjang Medis Mengawasi dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berhubungan
dengan
penyediaan
fasilitas
dan
pengembangan
pelayanan penunjang diagnosikan dan terapi, farmasi, dan gizi. 5. Wakil Direktur Umum Mengkoordinasi, mengawasi, dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan sarana umum rumah sakit, kegiatan pengelolaan personalia dan diklat serta kegiatan pemasaran dalam menunjang kegiatan pokok rumah sakit. 6. Wakil Direktur Keuangan
43
Mengkoordinasi, mengawasi, dan bertanggung jawab atas :
Administrasi piutnag penderita, administrasi penagihan serta penyediaan data biaya penderita.
Keuangan rumah sakit baik pemasukan, penggunaan, penyimpanan serta adanya pencatatan yang memadai.
Pengadaan barang dan perlengkapan medis atau non medis yang dibutuhkan untuk kegiatan rutin rumah sakit.
7. Manager Keperawatan Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan. 8. Manager Pelayanan Medis Mengkoordinasikan, mengevaluasi dan bertanggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan medis teknis. 9. Manager Farmasi Mengawasi dan bertanggung jawab atas penyediaan, penyimpanan dan pelayanan penjualan obat serta bahan medis bagi penderita. 10. Manager Diagnosa dan Terapi Mengawasi dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pelayanan pemeriksaan dan fisioterapi yang ada dibagiannya. 11. Manager Gizi Mengatur, menyusun dan melaksanakan rencana kerja seksinya sesuai dengan rencana kerja bagian gizi. 12. Manager Sarana & Rumah Tangga
44
Mengkoordinasi , mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan pemeliharaan perlengkapan, peralatan, kendaraan, gudang , keamanan, kebersihan, pencucian, boga serta sarana dan pelayanan umum rumah sakit. 13. Manager Humas dan Pemasaran Mengkoordinasi, mengawasi dan bertanggung jawab atas kegiatankegiatan yang berhubungan dengan penyediaan tenaga yang memadai, penentuan sistem personalia, pengajian, segala urusan karyawan serta pendidikan dan pelatihan. F. Layanan Medis Dan Perawatan Rumah Sakit Kasih Ibu 1.
Instalasi Gawat Darurat. Sebagai instansi pelayanan yang selalu siaga dalam penanganan khusus kegawatan dan kedaruratan, IGD Rumah Sakit Kasih Ibu ditangani oleh tenaga dokter yang kompeten di bidangnya dan memiliki sertifikat kegawatdaruratan. IGD dilengkapi dengan peralatan dan sistem yang mendukung untuk mengatasi kegawatan dan kedaruratan penderita. Ruangan resusitasi yang dilengkapi dengan DC Shock, EGK Endotrekeal Tube, Suction, Ambubag dewasa maupun anak, memungkinkan untuk dilakukan life saving atau pernafasan buatan dan pijat jantung untuk kasus-kasus gawat nafas atau jantung. Ruangan tindakan dan bedah Minor di IGD memungkinkan untuk penanganan
luka
dengan
segera.
Adanya
ruangan
observasi
memungkinkan pasien yang telah ditangani kegawatannya dapat segera
45
di observasi dan jika kondisinya stabil memungkinkan untuk tidak dirawat dan dapat segera pulang. 2.
Poliklinik Umum Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum yang berpengalaman dan profesional dalam menangani masalah kesehatan. Jam pelayanan : setiap hari kerja jam 08.00 – 14.00 WIB.
3.
Poliklinik Gigi dan Mulut Menangani masalah kesehatan gigi pada segala usia baik berupa perawatan, pengobatan dan konsultasi gigi yang ditangani oleh dokter gigi yang berpengalaman agar gigi tetap sehat dan utuh. Melayani setiap hari kerja, pagi jam : 08.00 – 14.00 dan sore jam : 17.00 – 19.00
4.
Poliklinik Spesialis Kami hadirkan dua poliklinik spesialis di Rumah Sakit Kasih Ibu ini, yaitu : poliklinik spesialis full timer dan poliklinik spesialis mitra. Poloklinik spesialis full timer buka pada pagi hari dan ditangani oleh dokter spesialis tetap. Poliklinik Spesialis full timer meliputi :
Bedah Umum
Penyakit Dalam
OBSGYN Poliklinik spesialis mitra disediakan khusus bagi dokter-dokter
spesialis yang menjadi mitra Rumah Sakit Kasih Ibu. Sifat praktek poliklinik spesialis mitra adalah praktek pribadi dari dokter tersebut,
46
sedangkan Rumah Sakit Kasih Ibu berperan dalam memberikan fasilitas pendukung administrasi dan infrastrukturnya. Poliklinik Spesialis mitra meliputi :
Bedah Umum
Bedah Tulang
Bedah Tumor
Urologi
Anak
THT
Jantung
Paru
Saraf
Mata
Jiwa
Kulit & kelamin
Rehabilitasi Medik
Akupuntur atau tusuk jarum.
5. Klinik Ibu dan Anak BKIA ( KB, Imunisasi, Periksa Kehamilan). `
Menangani berbagai vaksinasi dasar maupun lanjutan oleh tenaga
dokter. Pelayanan KB oral, alat kontrasepsi dalam rahim atau spiral maupun suntikan. Pelayanan pemeriksaan ibu hamil oleh bidan berpengalaman. Melayani setiap hari kerja jam 07.00-14.00 pelayanan imunisasi pada hari selasa dan jum’at.
47
6. Klinik Akunpuntur dan Nyeri Cara pengobatan “ tradisional “ yang kini telah disertai pemahaman ilmiah yang ditangani oleh dokter modern. Rangsangan titik akupuntur membantu mengurangi segala jenis nyeri menggunakan disposable needle sehingga menghindari penularan penyakit melalui jarum. Jam kerja klinik : senin-jum’at jam 12.00 wib. 7. Klinik Bedah a. Spesialis Bedah Gigi dan Mulut b. Spesialis Bedah Anak c. Spesialis Bedah Orthopedi d. Spesialis Bedah Urologi e. Spesialis Bedah Thorax dan Kardiovaskuler f. Spesialis Bedah Saraf g. Spesialis Bedah Plastik h. Spesialis Bedah Onkologi i. Spesialis Bedah Umum 8. Klinik Penyakit Dalam 9. Klinik Khusus a. Klinik Kosmetik Medik b. Klinik Gizi c. Klinik DM d. Klinik Akupuntur dan Nyeri e. Klinik Psikologi
48
f. Klinik Gineko-Onkologi g. Unit Hemodiolisa G. Ruang Perawatan Inap Ruang perawatan yang tersedia di Rumah Sakit Kasih Ibu adalah sebagai berikut :
Super VIP
VIP
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kamar perawatan bayi sakit
Kamar perawatan bayi sehat (lahir di RSKI)
Kamar Isolasi
H. Layanan Penunjunag Medik 1.
Instalasi Radiologi Radiologi Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan 24 jam untuk kasus darurat serta memiliki berbagai peralatan canggih, yang terdiri dari
Rontgen X ray, merupakan pemeriksaan yang memberikan gambaran kondisi suau bag tubuh.
Panoramic Dental Foto yang mampu merekam sekaligus dalam satu foto bagian rahang dan gigi geligi.
CT. Scan, suatu sistem pemeriksaan rontgen dengan fasilitas komputer yang mampu memeriksa lapisan demi lapisan.
49
USG 4 dimensi, merupakan cara untuk memeriksa suatu bagian tubuh dengan menggunakan getaran suara yang berfrekuensi ultra akan memberikan gambaran yang dapat dilihat melalui monitir tv maupun dicetak dalam foto.
2. Instalasi Farmasi Menyediakan obat-obat dan perbekalan farmasi berkualitas baik oral, infus, injeksi, obat luar, vaksinasi, dan lain-lain yang patent maupun geberik, tersedianya pula obat askes untuk rawat inap mauoun rawat jalan. 3. Instalasi Laboratorium Laboratoruim Rumah Sakit Kasih Ibu melayani sekama 24 jam sehari. Laboratorium ini telah memanfaatkan alat-alat teknologi tinggi dan sistem komputerisasi untuk pengembangan peralatan pemeriksaan.
ABX Pentra 80 untuk pemeriksaan hemoglobin.
Hitachi 902 untuk pemeriksaan kimia klinik.
I – Stat untuk pemeriksaan analisa gas darah & elektrolit.
Miditron Junior untuk melakukan pemeriksaan urinalisa.
4. Treadmill Merupakan alat rekaman jantung pada saat jantung diberi beban aktifitas yang bermanfaat untuk mengetahui adanya penyakit jantung lebih dini. 5. Gizi
50
Pelayanan konsultasi gizi oleh tenaga ahli yang akan membantu memberikan perencanaan dann solusi diet yang tepat sesuai kondisi kesehatan pasien. Memberikan layanan diet bagi pasien yang dirawat inap, baik diet bebas maupun diet khusus sesuai permintaan dokter yang merawat. 6. Fisioterapi Suatu usaha penyembuhan yang menggunakan sarana pengobatan berupa panas, dingin, latihan gerak, listrik, air untuk memelihara, meningkatkan pemulihan dan penyembuhan fisik. 7. Layanan Kunjungan (Home Care) Layanan kesehatan dan perawatan secara terpadu oleh dokter /perawat/laborat/fisioterapis bersama anggota keluarga yang diberikan pada penderita yang kondisi kesehatannya telah memungkinkan untuk dirawat oleh keluarga dan maupun untuk penderita penyakir kronis. 8.
Hotline Service “Anda bertanya dokter menjawab” Hubungi (0271) 7001222 Sebagai layanan konsultasi seputar masalah kesehatan via telpon, dokter jaga akan membantu memberikan solusi bagi problem kesehatan anda.
9. Sterilisator Mencuci hamakan segala peralatan medis dan set operasi serta ruangan perawatan agar infeksi nosokomial (infeksi yang di dapat di rumah sakit) dapat dihindari.
51
10. Laundry atau Pencucian I.
J.
Layanan Penunjang Non Medis
Linen
Cleaning Service
Kebersihan
Sanitasi rumah sakit
Pengolahan limbah rumah sakit
Kendaraan
Pemeliharaan
Layanan Umum dan Administrasi
Informasi Sarana
yang
disediakan
untuk
membantu
pasien/pengunjung
/masyarakat yang membutuhkan informasi pasien opname maupun informasi tentang pelayanan di Rumah Sakit Kasih Ibu.
Operator Menjamin kelancaran komunikasi pertelponan baik dari luar maupun internal Rumah Sakit Kasih Ibu.
Marketing dan Public relations Bertugas membina hubungan yang baik dengan pelanggan melalui sosialisasi program-program rumah sakit serta mengolah dan menangani kritik, saran dan keluhan dari pelanggan agar terjadi koreksi dan peningkatan mutu pelayanan.
Keamanan
52
Bertugas untuk menjaga dan menanggulangi masalah keamanan dilingkungan rumah sakit.
Akuntansi Bertugas mengkoordinas, mengawasi, dan bertanggung jawab terhadap pembukuan dan sistem administrasi rumah sakit.
Rekam Medis Sistem pengolahan catatan medik seluruh pasien agart tertata dan tersimpan rapi untuk memudahkan pencarian sewaktu dibutuhkan kembali serta terjaga keamanannya.
Gudang Non Medis Bertanggung jawab atas ketersediaan bahan dan alat yang bersifat non medis rumah sakit dalam jumlah yang optomal sehingga memperlancar pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu.
Pendaftaran Bagian penerimaan pasien yang akan memandu pasien untuk mencatat data pasien, dengan sistem penomoran tunggal yang akan berlaku seumur hidup akan menjamin kesinambungan catatan medic pasien yang bersangkutan. Anda akan menerima sebuah kartu sebagai kartu indeks obat.
Gudang Medis Bertanggung jawab atas ketersediaan obat, pembekalan farmasi dan alat medis rumah sakit dalam jumlah yang cukup sehingga
53
memperlancar pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu.
Keuangan Bertanggung jawab atas keuangan rumah sakit, baik dari pemasukan, pengolahan, penyimpanan, maupun pengeluaran yang didukung oleh tenaga billing, kasir, penagihan maupun penganalisa keuangan rumah sakit.
Pembelian Bertanggung jawab pengadaan seluruh kebutuhan rumah sakit sesuai dengam kriteria dan kebutuhan masing-masing bagian.
Personalia Bertanggung jawab melakukan pengolahan dan pengembangan serta pembinaan sumber daya manusia menuju budaya kerja positif dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Sekretariat Bertangung jawab dalam mengelola sistem kesekretariatan dengan tujuan menjamin tertib administrasi manajemen Rumah Sakit Kasih Ibu.
K. Layanan Unggulan Rumah Sakit Kasih Ibu
Bedah Laparoskopi Suatu tindakan operasi dengan luka iris sangat kecil sehingga mengurangi
rasa
sakit
setelah
pembedahan
dan
mempercepat
penyembuhan serta dari segi kosmetik sangat menguntungkan. Tehnik
54
bedah laparoskopi pada operasi : pengangkatan kantung dan batu empedu, hernia, usus buntu, kelainan saluran pencernaan lain, perlengketan dalam perut, varises dalam scrotum, kasus-kasus kebidanan. Sejak tahun 1995 Rumah Sakit Kasih Ibu sudah melakukan teknik pembedahan dengan luka minimal yang ditangani oleh dokter ahli bedah yaitu : Dr. Sugandi, SpB dan Dr. Ida Bagus Metria, SpB.
Bedah Endoskopi Suatu cara untuk melihat bagian dalam saluran cerna manusia secara langsung melalui berbagai lubang dalam tubuh yang dikendalikan dari luar sehingga tidak merusak atau menciderai bagian tubuh. Alat endoskopi dapat untuk melihat berbagai kelainan saluran pencernaan, yaitu : 1. Pelebaran pembuluh darah saluran cerna. 2. Perdarahan saluran cerna atas dan bawah. 3. Penyakit maag yang kronis. 4. Rasa tidak enak pada perut. 5. Refluk Gastroesophagus (RGE).
Teknik Endoskopi ini dapat juga untuk mengobati secara langsung, misalnya: 1. Memotong daging tumbuh pada saluran cerna. 2. Mengikat pembuluh darah agar tidak pecah. 3. Menghentikan perdarahan pada saluran cerna. 4. Melebarkan bagian saluran cerna yang menyempit. 5. Mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
55
Persalinan Tanpa Rasa Sakit Persalinan Tanpa Rasa Sakit yaitu kelahiran secara normal tanpa rasa sakit dengan teknik Regional Anestesi. Regional Anestesi adalah suatu metode yang memungkinkan para ibu melahirkan secara normal dengan rasa sakit yang minimal, dengan cara memasukkan obat bius dalam jumlah tertentu kerongga yang mengelilingi saraf tulang belakang bagian pinggang.
Unit Stroke Dan Center Rehabilitasi Stroke Unit Stroke dan Center Rehabilitasi Stroke di Rumah Sakit Kasih Ibu dirintis mulai tahun 2007. Yang diutamkan di unit ini adalah penanganan menyeluruh terhadap aspek-aspek yang ditimbulkan oleh stroke, mulai dari fase akut sampai fase penyembuhan. Klinik Diabetes Terpadu Mulai tahun 2006 klinik diabetes terpadu semakin dikembangkan dengan segala macam layanan antara lain poliklinik gizi, klinik edukasi, klub senam diabetes “ Kasida Klub “ dan sarasehan awam serta klinik perawatan kaki diabetes. Waterbirth dan Wisnu Maternity Room Waterbirth adalah metode melahirkan normal, dengan cara berendam di dalam air hangat. Hal ini membawa manfaat kulit di jalan lahir lebih elastis sehingga robekan jalan lahir minimal dan rasa sakit berkurang, sehingga kontraksi rahim akan lebih baik (umumnya membutuhkan waktu dua jam di dalam air sampai pembukaan lengkap).
56
Fekoemulsifikasi (operasi katarak tanpa jahitan) Fakoemulsifkasi atau sering dikenal dengan sebutan operasi katarak tanpa jahitan merupakan seuatu terobosan terbaru dalam bedah katarak saat ini. Operasi ini menggunakan incisi, 2,75 mm bahkan saat ini telah dikembangkan hingga hanya 1,2 mm merupakan suatu bentuk kemajuan dalam penanganan katarak. Keuntungan operasi katarak tanpa menggunkan metode ini adalah waktu pemulihan yang tepat, cepat, hanya diperlukan anestesi topikal dalam pengerjaannya sehingga lebih disukai pasien, serta tidak ada biaya untuk rawat inap. Unit hemodialisa Sejak bulan April 2006, Rumah Sakit Kasih Ibu telah membuka unit Hemodialisa. Sampai sekarang pelayanan tersebut semakin berkembang dan bertambah luas dengan layanan 24 jam. Dimasa yang akan datang unit Hemodialisa ini akan dikembangkan untuk pelayanan HD dengan mesin personal (HD-VIP) dan layanan CAPD (Continuous Ambulatory Paritonel Dyalisis) dan layanan HD pada hari Minggu.
57
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
Kuliah Kerja Media merupakan kesempatan dimana mahasiswa dapat melihat, mengetahui, dan ikut terjun langsung di dunia kerja yang belum pernah dialami. Banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang di dapat selama mengikuti Kuliah Kerja Media yang nantinya bias menjadi bekal saat memasuki dunia kerja. Selain itu mahasiswa juga dapat mengapreasikan mata kuliah yang di dapat di kampus di terapkan di kehidupan nyata. 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) selama dua bulan yaitu terhitung tanggal 17 Februari 2016 sampai dengan tanggal 17 April 2016. Bertempat di salah satu rumah sakit umum ternama kelas B yaitu Rumah Sakit Kasih Ibu. Rumah Sakit Kasih Ibu terletak di Jalan Brigjen Slamet Riyadi 404 Surakarta. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) sesuai dengan hari kerja yaitu mulai hari senin sampai sabtu. Dengan jam kerja yaitu pukul 07.30-14.30 di hari Senin-Selasa, serta mulai pukul 07.30-14.00 di hari RabuSabtu. 2. Penanggung Jawab Kuliah Kerja Media (KKM) Penanggung jawab kegiatan kuliah kerja media (KKM) dibagian Marketing dan Humas di Rumah Sakit Kasih Ibu adalah Drg. Hariyani selaku manager Marketing dan Humas di Rumah Sakit Kasih Ibu. Berkat bimbingan
57
58
beliau beserta staff marketing dan humas maka penulis dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan benar. 3. Marketing dan Humas Rumah Sakit Ibu Surakarta `Melihat perkembangan jaman yang semakin maju dan persaingan kerja di rumah sakit yang semakin meningkat, maka pengelolaan manajemen rumah sakit harus dijalankan dengan baik. Membutuhkan kegiatan-kegiatan yang terencana dan terarah supaya publik dapat mengetahui dan memahami nilai plus dari perusahaan. Maka dari itu melihat kenyataan yang ada saat ini keberadaan fungsi Public relations di rumah sakit sangatlah penting. Keberadaan Public relations sangat penting dan mempunyai tugas yang tidak ringan. Seorang praktisi Public relations harus dapat berhubungan dengan masyarakat luar, karyawan, lingkungan dan relasi kerja. Dalam penyusunan pola ketenagakerjaan seperti humas dan marketing, Rumah Sakit Kasih Ibu dilatarbelakangi oleh visi Rumah Sakit yaitu : menjadi rumah sakit unggulan dan terpercaya di rumah surakarta dan sekitarnya. Sesuai dengan misi rumah sakit yaitu senantiasa berdedikasi mengutamakan keselamatan pasien dengan memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan bermutu tinggi. Dalam hal ini akan dapat ditercapai apabila dilakukan oleh sumber daya manusia dimana jumlah dan kualifikasinya memadai. Definisi humas dalam Rumah Sakit Kasih Ibu dipimpin oleh manager keuangan yang membawahi staff humas dan marketing, informasi (recepsionis dan operator) dan bagian administrasi lainnya. Sesuai dengan fungsi dan tugas humas yaitu menumbuhkembangkan citra perusahaan yang
59
positif di mata publik eksternal dan kosumen maka humas rumah sakit kasih ibu selalu mengedepankan program demi meningkatnya eksistensi rumah sakit. Adapun tugas marketing dan humas rumah sakit kasih adalah sebagai berikut : Marketing dan humas rumah sakit kasih ibu selalu menganalisa dan mengevaluasi target atau segmen pasar dengan variable segmentasi pasar, diantaranya adalah segmentasi geografi, segmentasi demografi, dan segmentasi penanggungan biaya dalam hal ini baik instansi, perusahaan atau asuransi dari populasi pasien rawat inap. Selain itu juga menambah coorporate client dengan menjalinmkerjasama dengan instansi, perusahaan dan asuransi. 4.
Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) di Rumah Sakit Kasih Ibu di bagian marketing dan humas selama 2 bulan tepatnya mulai tanggal 17 Februari sampai 17 April 2016. Penulis melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Mengkliping Koran Tentang Kesehatan oleh Dokter Rumah Sakit Kasih Ibu Ini merupakan aktivitas rutin yang hampir dilakukan setiap pagi hari oleh penulis, karena hampir setiap hari ada koran yang memberitakan tentang kesehatan oleh dokter-dokter Rumah Sakit Kasih Ibu. Kliping koran tersebut misalnya “ Penting Terapi Nutrisi Medis “ oleh Dr. Ndarumurti Pangesti SpPD KEMB. Yang harus dilakukan :
60
1. Setiap pagi penulis membaca koran harian yang sudah disediakan di meja bagian marketing dan humas rumah sakit Kasih Ibu. 2. Sebelum di kliping, koran yang meliput Rumah Sakit Kasih Ibu di file dahulu ke komputer di urutkan sesuai dengan tanggal dan bulannya. 3. Apabila ada koran yang memberitakan tentang Rumah Sakit Kasih Ibu, koran dilepas dan dibolong dan langsung dikliping. 4. Setelah itu penulis, menulis ulang di lembar paling depan kliping yaitu apa judul kesehatan oleh dokter Rumah Sakit Kasih Ibu dan siapa nama dokter yang menjadi narasumber di koran tersebut. b. Menelpon Pasien Pasca Rawat Inap Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari pleh penulis, karena ini sebagai bentuk kepedulian dari pihak Rumah Sakit Kasih Ibu terhadap kesembuhan dan perkembangan pasien. Yang harus dilakukan oleh penulis : 1.
Membuat daftar nama pasien yang harus ditelpon dengan mengambil data dibagian di rekam medis sesuai dengan jadwal dokter kontrol.
2.
Sebelum menelpon pasien, penulis menanyakan dibagian informasi jadwal dokter yang memberikan kontrol apakah ada dirumah sakit dan jam berapa prakteknya.
3.
Menelpon pasien dilakukan di bagian operator dan dilakukan pada saat pagi hari.
4.
Saat menelpon pasien, bagian marketing dan humas harus memberikan informasi secara detail, yaitu seperti berikut :
61
“ Hallo, selamat pagi apakah benar ini dengan keluarga (nama pasien) ? Saya Riezky ibu/bapak dari bagian humas Rumah Sakit Kasih Ibu, ingin menanyakan bagaimana kondisi (nama pasien) ? apakah sudah mengalami kemajuan? Apakah benar ditangani dengan dokter (nama dokter yang menangani pasien) ? Mohon maaf ibu/bapak hanya mengingatkan saja, apabila pasien masih ada keluhan besok bisa kontrol dengan dokter (nama dokter yang menangani pasien). Besok dokter (nama dokter yang menangani pasien) praktek di Rumah sakit Kasih Ibu jam...sampai habis pasien. Dimohon pada pagi hari untuk mendaftar atau dapat melakukan pendaftaran dibagian informasi. Baik ibu/bapak terima kasih atas perhatiannya. Selamat pagi. “ c. Memberikan Bingkisan (Souvenir) Kepada Pasien Paska Melahirkan Ini merupakan kewajiban dan tugas rutin Humas Rumah sakit Kasih Ibu untuk memberikan souvenir kepada pasien paska melahirkan sebagai bentuk ucapan selamat atas kelahiran sang buah hatinya. Kegiatan memberikan souvenir karena agar pasien mendapat perhatian khusus dari pihak Rumah Sakit Kasih Ibu pada hari spesialnya sehingga pasien merasa senang dan mempercepat kesembuhannya. Yang harus dilakukan oleh penulis : 1.
Berkoordinasi dengan ruang bersalin untuk memperoleh data pasien yang sedang melahirkan pada hari itu. Menempati dikelas I,II VIP dan Svip. Apabila pasien menginap di kelas III maka pasien mendapatkan bingkisan atau souvenir berupa tempat tisu. Kelas II dan kelas I
62
mendapatkan bingkisan selimut bayi. Kelas VIP mendapatkan bingkisan tempat tisue yang berboneka sedangkan SVIP mendapatkan bingkisan parsel. 2.
Selain memberikan souvenir juga memberikan buku panduan perawatan bunda dan bayi petunjuk perawatan normal atau ceesar dan petunjung memandikan bayi.
d. Mencatat Bayi yang Baru Lahir Ini merupakan kegiatan rutin humas rumah sakit kasih ibu untuk mencatat data bayi yang baru lahir. Setelah mengetahui bayi dari nama pasien dan ruang perawatan, humas Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan bingkisan kepada pasien sesuai dengan ruang kelas perawatannya. e. Meminta Data Pasien di Rekam Medis Penulis mendata pasien keluar sesuai dengan tanggal keluarnya pasien dari rawat inap yang ada di Rekam Medis berupa alamat, nama, tanggal kontrol, dokter yang menangani, dan nomor yang dapat dihubungi. f. Memberikan Jadwal Medtrep Penulis setiap hari selasa memberikan jadwal pertemuan dokter-dokter di Rumah Sakit Kasih Ibu. Pemberian jadwal pertemuan dimulai pukul 11.00-14.00. g. Mengikuti Siaran Talk Show Kesehatan bersama Radio Ria Fm dan Metta Fm.
63
Siaran Talk Show Kesehatan ini dilakukan pada minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya. Setiap radio memiliki jadwal, narasumber dan materi kesehatan yang berbeda-beda.
h. Mencatat Pasien Rawat Inap di Semua Bangsal Rumah Sakit Kasih Ibu. Mencatat data pasien rawat inap dilakukan Humas Rumah Sakit Kasih Ibu setiap hari selasa dan hari jumat di setiap minggunya. Kegiatan ini dilakukan untuk mengatahui data pasien dan disesuaikan dengan data online Rumah Sakit Kasih Ibu. Yang harus dilakukan : 1. Penulis mendatangi semua bangsal rawat inap Rumah Sakit Kasih Ibu dengan membawa buku khusus pasien rawat inap. Penulis mencatat data pasien sesuai alamat, nomer register dan kamar pasien. 2. Setelah mencatat, penulis meminta tanda tangan kepada setiap perawat yang ada dibangsal untuk mengetahui apabila petugas humas sudah mengecek perlengkapan data pasien. i. Survey Kepuasan Pelanggan Survei Kepuasan Pelanggan terbagi menjadi dua bagian : 1.
Survei Rawat Inap : kegiatan membagikan angket kuisioner kepada pasien rawat inap oleh perawat di ruang rawat inap pada visit pasien. Yang harus dilakukan oleh penulis : a)
Menyediakan angket kuisioner dan didistribusikan ke setiap ruang rawat inap semua bangsal.
64
b) Mengambil hasil angket kuisioner di setiap ruang rawat inap semua bangsal pada hari selasa dan hari jumat. c) Merekap kritik atau saran hasil angket kuisioner dan mengevaluasi sesuai dengan bagian dan kemudian diserahkan ke bagian tersebut untuk ditindaklanjuti. 2.
Survei rawat jalan : kegiatan menyampaikan angket kuisioner kepada
pasien
rawat
jalan
yang dilakukan
dengan
cara
mewawancarai langsung dengan pasien. Yang harus dilakukan oleh penulis : a) Mewawancarai pasien dan meminta untuk mengisi angket kuisioner pelayanan rawat jalan. b) Merekap kritik saran hasil angket kuisioner dan mengetahui seseuai dengan bagian dan kemudian diserahkan kebagian tersebut untuk ditindak lanjut. j.
Reward Ini merupakan kegiatan mengantar ucapan terima kasih ke alamat dokter, bidan atau perawat yang mengirimkan rujukan pasien untuk dirawat inapdi Rumah Sakit Kasih Ibu. Yang dilakukan oleh penulis : 1. Membuat daftar dokter, bidan atau perawat yang telah merujuk pasien ke Rumah Sakit Kasih Ibu dengan merekap data dari rekam medis. 2. Setelah daftar jadi dan ditandatangani oleh manajer marketing dan huma, kemudian diajukan ke kasir untuk mengambil uang di Bank BPD.
65
3. Membagi ucapan terima kasih sesuai dengan daftar pengajuan ke dalam amplop, membuat tanda terima dan bukti kunjungan, reward siap disampaikan ke alamat masing-masing. 4. Setelah semua selesai disampaikan, kemudian membuat laporan dan diserahkan ke bagian akuntansi. k.
Mengikuti Pelatihan Apar Penulis mengikuti kegiatan pelatihan penggunaan apar yang diadakan oleh CV Bina Cipta Abadi di Rumah Sakit Kasih Ibu. Penulis melakukan praktek penggunaan apar sesuai dengan ketentuan. Kegiatan pelatihan apar ini merupakan pelatihan bagi seluruh anggota internal rumah sakit guna mengetahui penggunaan apar apabila terjadi atau mengetahui saat kebakaran.
l. Menginput Surat Keluar dan Surat Masuk Menginput surat keluar dan surat masuk yang ada di bagian Marketing dan Humas Rumah Sakit Kasih Ibu terlihat rapi dan agar mudah untuk dicari. Yang harus dilakukan oleh penulis : 1. Surat-surat yang masuk disendirikan antara surat masuk dan surat keluar. 2. Surat masuk dan keluar disendirikan dan diurutkan mulai tanggal terkecil sampai tanggal yang terbesar. 3. Pada saat mengurutkan surat-surat tersebut, penulis mengurutkan sesuai dengan jenisnya yaitu dari perusahaan ataupun dari asuransi.
66
4. Jika surat-surat tersebut sudah diurutkan sesuai dengan tanggal, maka surat tersebut di masukkan kedalam file sesuai dengan jenis surat m. Mengikuti Rapat Koordinasi Acara Penyuluhan Kesehatan di Instansi atau Perusahaan Rapat koordinasi ini dilakukan untuk merencanakan sebuah acara penyuluhan kesehatan di sebuah Instansi. Dari pihak Rumah sakit Kasih Ibu akan mengunjungi ke Intansi untuk mengadakan penyuluhan kesehatan di Instansi atau perusahaan tersebut. Ini merupan bentuk kepedulian Rumah Sakit Kasih Ibu terhadap kesehatan masyarakat khususnya warga Surakarta. n. Mengikuti Pengajian Penulis mengikuti pengajian yang diadakan oleh Rumah sakit Kasih Ibu dengan narasumber ulama dari Pondok Pesantren Assalam dengan tema cinta kepada Allah. o. Mengikuti Rapat Rutin Bagian Marketing dan Humas Rumah Sakit Kasih Ibu. Penulis mengikuti pertemuan rutin di bagian marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu yang bertujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi bagaimana kinerja bagian marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu selama bulan kemarin dan apa saja planing yang akan dijalankan pada bulan ini. p. Persiapan Car Free Day
67
Penulis setiap hari sabtu mempersiapakan perlengkapan untuk car free day pada hari berikutnya. Penulis mempersiapkan seperti taplak meja, gds, tensi, dan kertas kolom buat pasien yang melakukan konsultasi dokter di kegiatan car free day. q. Membuat Bingkisan untuk Pasien Pasca Melahirkan Dijelaskan oleh staff marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu bagaimana cara membuat bingkisan yang rapi dan bagus. Didalam gudang marketing dan humas terdapat beberapa macam barang untuk bingkisan pasien. Penulis hanya membungkus barang dengan kertas bening dengan rapi lalu menempelkan kartu ucapan selamat dari rumah sakit. r. Liputan Penulis mengikuti kegiatan liputan bersama dengan radio metta fm dan ria fm dengan narasumber dokter-dokter Rumah Sakit Kasih Ibu. Kegiatan penulis yaitu sebagai notula tanya jawab dan mencatat bahan untuk dijadikan laporan mingguan. s. Melakukan Penyambungan Siaran Radio Ke Semua Bangsal Penulis melakukan penyambungan siaran radio dengan narasumber dokter rumah sakit kasih ibu ke semua bangsal. Penyambungan siaran radio dilakukan pada padi hari dibagian operator rumah sakit kasih ibu. Penyambungan on air radio dilakukan agar semua pasien juga ikut mendengarkan tentang program atau tentang kesehatan yang dibahas oleh dokter rumah sakit kasih ibu. t.
Mengikuti kegiatan Car Free Day
68
Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu. Kegiatan ini merupakan program yang berfungsi untuk memudahkan masyarakat apabila akan melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter. Sebelum acara car free day hal yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1.
Pada hari Sabtu, menghubungi perawat dan dokter yang jaga di acara car free day untuk diingatkan kembali.
2.
Mempersiapkan perlengkapan car free day dan tempatkan di bagian operator agar tidak lupa.
3.
Mengkoordinasikan dengan bagian pantry untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk dokter, perawat, dan bagian jaga diacara car free day.
4.
Pada saat car free berlangsung penulis mencoba berinteraksi langsung dengan masyarakat, seperti ikut membaca gula darah dan menanggapi masyarakat apabila ada yang kurang jelas dengan prosedur pemeriksaan dokternya.
u. Penyuluhan Kesehatan di Masjid Daman Penulis mengkuti kegiatan atau program yang dilakukan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu. Penyuluhan kesehatan tersebut dilakukan di kelurahan Laweyan Surakarta tepatnya di Masjid Damat. Penulis ikut mengarahkan para lansia dalam penyuluhan kesehatan tersebut. v. Menginput hasil angket kuisioner kepuasan perawatan pasien rawat inap
69
Penulis meninput data hasil angket kuisioner yang telah di bagikan kepada pasien rawat inap pada hari sebelumnya. Penulis harus lebih teliti dalam hal ini, karena penulis harus menyesuaikan sesuai dengan kolom. Adapun rincian kegiatan minggu ke 1 dan 2 pada tanggal 17 Febuari 2016 s/d 2
Maret 2016. Tugas-tugas yang dilakukan oleh penulis sebagai
berikut i. Brifing oleh bagian Personalia dan mengenalkan sekilas tentang company profile Rumah Sakit Kasih Ibu. ii. Melihat dan membaca koran harian untuk mencari berita atau kolam surat tentang Rumah Sakit Kasih untuk di kliping. iii. Perkenalan dengan bagian-bagian yang berhubungan dengan humas dan pemasaran. iv. Mencatat data bayi yang baru lahir. v. Meminta data pasien yang akan kontrol di rekam medis. vi. Berkunjung dan memberikan bingkisan kepada pasien pasca melahirkan sesuai dengan ketentuan. vii. Menginput hasil angket kuisioner pasien rawat inap tentang kepuasan pelayanan Rumah sakit Kasih Ibu. viii. Mencari data untuk kelengkapan angket pasien rawat inap di semua bangsal. ix. Rumah Sakit Kasih Ibu bekerjasama dengan koran suara merdeka dan joglo semar.
70
x. Merekap jadwal media yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Kasih Ibu di tahun 2016. xi. Mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan CFD. xii. Menginput surat keluar dan masuk. xiii. Mengikuti pelatihan simulasi pemadam kebakaran oleh CV. Bina Cipta Abadi. xiv. Merekap kliping koran tahun 2012 & 2015. xv. Mengkliping koran yang meliput tentang Rumah Sakit Kasih Ibu. xvi. Membagikan kuisioner kepada pasien rawat jalan mengenai kepuasan pelayanan Rumah Sakit Kasih Ibu. xvii. Mengikuti liputan koran Joglo Semar pada narasumber Dr. Dewi dengan tema Sianida. xviii. Melakukan Talk Show di radio Metta Fm dengan narasumber Dr. Arie Kusumawardhani SpKk, dengan tema melasma (flek hitam). xix. Melakukan Talk Show di radio Ria Fm dengan narasumber Dr. Anetta Dwi Ariyani, dengan tema Batu Ginjal. xx. Mengikuti kegiatan karyawan rapat anggota tahunan (RAT) xxi. Berkunjung ke bangsal Spesialis untuk memperkenalkan diri dan mengetahui tempat poli klinik dan spesialis. xxii. Menelpon nama pasien yang akan kontrol pada hari berikutnya. xxiii. Memberikan jadwal absen rapat dokter setiap hari selasa. Rincian kegiatan magang minggu ke 3 dan 4 yang terlaksana tanggal 5 Maret 2016s/d tanggal 17 Maret sebagai berikut :
71
i. Melihat dan membaca koran harian untuk mencari berita kesehatan oleh dokter-dokter Rumah Sakit Kasih Ibu. ii. Mengikuti liputan koran Joglo Semar pada hari Kamis 10 Maret 2016 pada narasumber Dr. Ranisa Eka S dengan tema Menjaga Kesehatan Telinga Kotoran Serumen. iii. Mengkliping dan merekap koran yang meliput tentang kesehatan oleh dokter-dokter Rumah Sakit Kasih Ibu. iv. Menelpon dan mengingatkan nama pasien yang akan kontrol pada hari berikutnya. v. Memberikan jadwal absen pertemuan dokter dan medtrep setiap hari selasa. vi. Merekap surat PKS kerjasama dengan Asuransi/ Perusahaan. vii. Menginput hasil angket kuisioner pasien rawat inap tentang kepuasan pelayanan Rumah Sakit Kasih Ibu. viii. Mencari data untuk kelengkapan angket pasien rawat inap di semua bangsal. ix. Membungkus bingkisan kado yang akan diberikan kepada pasien anak di bangsal rawat inap. x. Meminta data pasien yang akan kontrol di rekam medis. xi. Mencatat data bayi yang baru lahir. xii. Mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan CFD. xiii. Berkunjung dan memberikan bingkisan kepada pasien paska melahirkan sesuai dengan ketentuan.
72
xiv. Mengikuti kegiatan CFD pada tanggal 13 Maret 2016 dengan dokter jaga Dr. Yulius Mulyamusada, M.Kes, SpOT Spesialis Tulang. xv. Mengikuti pengajian pada hari sabtu tgl 5 Maret 2016 dengan tema Cinta Kepada Allah. Berkunjung ke ruang HD, Laboraturium, ICU untuk memperkenalkan diri dan mengetahui apa saja yang ada di ruangan tersebut. xvi. Menempelkan artikel kesehatan di papan informasi bangsal rawat inap khusus anak (Rama). xvii. Melakukan Talk Show di radio Metta Fm pada hari Kamis, 10 Maret 2016 dengan narasumber Dr. Sondang Rexano AK, Sp KFR dengan tema nyeri pada tumit. Rincian kegiatan minggu ke 5 dan 6 pada tanggal 18 Maret 2016 s/d tanggal 2 April 2016. Tugas-tugas yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut : i. Melihat dan membaca koran harian untuk mencari artikel kesehatan yakni tentang “ Anak Lebih Rentan Terkena DM “ oleh Dr. Ema Ratna K untuk di kliping dan merekap koran tersebut. ii. Menelpon dan mengingatkan nama pasien yang akan kontrol pada hari berikutnya. iii. Berkunjung dan memberikan bingkisan kepada pasien paska melahirkan sesuai dengan ketentuan. iv. Mencatat data bayi yang baru lahir.
73
v. Meminta data pasien yang akan kontrol di rekam medis. vi. Melakukan penyambungan siaran Ria Fm oleh Rumah Sakit Kasih Ibu dengan narasumber Dr. Ranisa Eka S, dari operator ke semua bangsal. vii. Merekap surat PKS kerjasama dengan Asuransi atau Perusahaan. viii. Mencatat pasien rawat inap sesuai dengan ruang perawatan yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu. ix. Mencari data untuk kelengkapan angket pasien rawat inap di semua bangsal. x. Memberikan jadwal absen pertemuan dokter dan medtrep setiap hari selasa. xi. Mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan CFD. Melihat dan membaca koran harian untuk mencari artikel kesehatan yakni tentang “Katarak Bisa Terjadi pada Anak Muda dan Bayi“ oleh Dr. Hendrata Sulistyo, dan “Pappela Sora Harap Amputasi Luka Diabetes Menurun” oleh Pappela Sora untuk dikliping dan merekap koran tersebut. xii. Mengikuti kegiatan CFD pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2016 dengan dokter jaga Dr. Ardi Santoso SpA. xiii. Mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan HUT Bank Jateng dan HUT Bengawan Sport. xiv. Mengikuti event bazar dalam rangka HUT Bengawan Sport pada hari Jumat-Sabtu1-2 April 2016.
74
xv. Mengikuti kegiatan Pengobatan Gratis dalam rangka HUT Bank Jateng ke 53 pada hari Jumat 1 April 2016. Rincian kegiatan minggu ke 7 dan 8 pada tanggal 4 April 2016 s/d tanggal 17 April 2016. Tugas-tugas yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut : i. Melihat dan membaca koran harian untuk mencari artikel kesehatan yakni tentang “ Waspadai Penyakit Tangan Kaki dan Mulut “ oleh Dr. Ema Ratna Kartinawati, dan “ Cegah Komplikasi Diabetes Militus “ oleh Dr Ida Bagus Caesar NP untuk dikliping dan merekap koran tersebut. ii. Menelpon dan mengingatkan nama pasien yang akan kontrol pada hari berikutnya. iii. Berkunjung dan memberikan bingkisan kepada pasien paska melahirkan sesuai dengan ketentuan. iv. Mencatat data bayi yang baru lahir. v. Meminta data pasien yang akan kontrol di rekam medis. vi. Mencatat pasien rawat inap sesuai dengan ruang perawatan yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu. vii. Mencari data untuk kelengkapan angket pasien rawat inap di semua bangsal. viii. Membungkus bingkisan kado yang akan diberikan kepada pasien paska melahirkan.
75
ix. Menginput hasil angket kuisioner pasien rawat inap tentang kepuasan pelayanan Rumah Sakit Kasih Ibu. x. Mempresentasikan paparan program tentang Imunisasi dan Vaksinasi Polio pada hari Kamis, 7 April 2016. xi. Melihat dan membaca koran harian untuk mencari artikel kesehatan yakni tentang “ Penting Terapi Nutrisi Medis “ oleh Dr. Ndarumurti Pangesti SpPD KEMB untuk dikliping dan merekap koran tersebut. xii. Mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan kepada lansia tentang penyakit TBC di Masjid Daman Laweyan Surakarta pada hari Sabtu, 16 April 2016. 5.
Program-program yang dilakukan oleh Marketing dan Humas Rumah Sakit Kasih Ibu a.
Kegiatan Car Free Day Pada setiap hari minggu Rumah Sakit Kasih Ibu mengikuti kegiatan di acara car free day di jalan Slamet Riyadi. Buka lapak Rumah Sakit Kasih ibu tepatnya di depan Rumah Sakit Kasih Ibu yaitu jalan Brigjen Slamet Riyadi No 404 Surakarta. Dalam kegiatan ini Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berupa konsultasi dokter gratis, tensi gratis, cek gula darah, cek asam urat dan cek kolesterol. Pada hari sabtu sebelumnya, hal yang harus dilakukan penulis untuk persiapan car free day yaitu :
76
1.
Menghubungi dokter, perawat yang jaga di car free day besok untuk diingatkan kembali.
2.
Mempersiapkan perlengkapan seperti alat cek gula darah, cek kolesterol dan tensi darah.
3.
Setelah semua sudah lengkap, perlengkapan dibawa ke bagian operator untuk memudahkan petugas car free day untuk mengambilnya. Dalam acara car free day dokter jaga car free day setiap minggunya
selalu bergantian, mulai dari dokter umum sampai dokter spesialis. Dokter yang jaga car free day dibantu dengan 2 perawat dan 1 petugas humas rumah sakit Kasih Ibu. Perawat bertugas menensi darah dan pelayanan lainnya seperti cek gula darah, cek asam urat, dan cek kolesterol. Sedangkan petugas humas bertugas mempersiapkan sebelum dan sesudah acara kegiatan car free day. Selain itu petugas humas juga ikut membantu perawat membacakan hasil cek yang diinginkan oleh pasien. Dalam kegiatan ini banyak dari warga Surakarta yang antusias untuk mengunjungi stan dari Rumah sakit Kasih Ibu guna untuk menjaga dan megetahui tes kesehatan pada dirinya. Hal yang pertama kali dilakukan oleh pasien ketika mengujungi dan ingin konsultasi dengan dokter adalah sebagai berikut : 1.
Pasien disediakan kursi untuk antri terlebih dahulu.
77
2.
Pasien ditensi darahnya oleh perawat yang jaga.
3.
Apabila pasien menginginkan untuk cek gula darah, cek asam urat, dan cek kolesterol perawat mengambil sample darah dari dalam diri pasien.
4.
Setelah hasilnya semua sudah ada pasien bisa langsung konsultasi dengan dokter. Biasanya kalau sudah mengetahui hasilnya dokter menyarankan
pasien untuk lebih menjaga kesehatannya. Apabila penyakitnya sudah mulai parah pasien disarankan untuk memrikasakan di Rumah Sakit Kasih Ibu karena agar mendapatkan perawatan sesuai dengan penyakitnya. Di acara car free day ada tarif khusus untuk cek gula darah dan asam urat dikenakan biaya Rp. 10.000,- sedangkan untuk cek kolesterol Rp. 20.000,-. Manfaat dari kegiatan car free day ini adalah memudahkan bagi masyarakat atau warga Surakarta khususnya apabila menginginkan konsultasi dokter dan juga melakukan tes kesehatan lainnya. Selain itu juga sebagai bentuk kegiatan eksternal Rumah Sakit Kasih Ibu dan juga program mengenalkan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat. b.
Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Kasih Ibu ke SMP Bintang Laut Marketing dan Humas Rumah Sakit Kasih Ibu melakukan sosialisasi pelayanan kesehatan ke SMP Bintang Laut pada hari Sabtu,
78
15 Maret 2016. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 1 dokter spesialis gigi dan 1 dokter umum, yaitu Drg. Hariyani dan Dr Leo Chandra beserta dengan 4 staff bagian humas Rumah Sakit Kasih Ibu. Dalam kegiatan ini salah satu staff dari humas Rumah Sakit Kasih Ibu yaitu mbak Yuvita menjelaskan kepada bagian BK sekolah SMP Bintang Laut tentang tujuan dari kegiatan sosialisasi tersebut. Rumah Sakit Kasih Ibu ingin memberikan program dan ingin mengajak SMP Bintang Laut untuk bekerjasama dengan Rumah Sakit Kasih Ibu. Program yang dilakukan oleh humas Rumah Sakit Kasih Ibu yaitu perawatan gigi atau aotodenthik terhadap anak usia 13 tahun sampai umur 15 tahun. Dalam kegiatan ini Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan berupa pembersihan karang gigi, cabut gigi dan perawatan aotodenthik. Sosialisasi kesehatan ini sebagai wujud kepedulian Rumah Sakit Kasih Ibu terhadap kesehatan gigi anak pada usia tersebut. Tugas yang dilakukan oleh penulis dan staff humas dan marketing public relations sebagai berikut : 1.
Membantu kelangsungan acara sosialisasi pelayanan kesehatan di SMP Bintang Laut.
2.
Berkoordinasi dengan dokter spesialis gigi yaitu Drg. Hariyani.
3.
Berkomunikasi dengan semua siswa SMP Bintang Laut Surakarta.
c. Sosialisasi Kesehatan BPD Jateng Surakarta Marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu melakukan program sosisalisasi kesehatan di BPD Jateng Surakarta. Dalam programnya,
79
sosialisasi kesehatan tersebut berupa pengobatan gratis terhadap pesiunan dari BPD Jateng. Pengobatan gratis ini sebagai bentuk program kerjasama humas dan partisipasi yang dilakukan Rumah Sakit Kasih Ibu terhadap
HUT Bank Jateng yang ke 35 tepatnya pada
tanggal 1 April 2016. Selain itu juga sebagai bentuk kepedulian Rumah Sakit Kasih Ibu terhadap masyarakat khususnya pensiunan untuk tetap menjaga kesehatannya. Pengobatan gratis ini dilakukan mulai pukul 08.00-11.30 di kantor utama lantai I BPD Jateng Surkarta. Dalam kegiatan ini humas Rumah Sakit Kasih Ibu bersama dengan 3 dokter yaitu Dr. Bram SpM, spesialis mata, Dr. CH Budi Baskara dan Dr. Yulius. Selain itu juga bersama 3 perawat, dan 3 farmasi yang bertugas membantu pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu. Sebelum program ini dilakukan, pada hari sebelumnya humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu melalukan survey tempat ke bagian BPD Jateng Surakarta. Penulis bersama humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu mempersiapkan dan mensetting tempat guna untuk memperlancar program tersebut. Tugas yang dilakukan oleh penulis dan staff marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan tempat dan doorprice yang akan dibagiakan kepada pensiunan.
80
2. Bertugas sebagai pendaftaran yang mendata para pensiunan yaitu nama pensiun, alamat dan umur pensiunan. 3. Mempersilahkan pensiunan untuk melakukan tensi darah kepada perawat jaga. d. Event Bazar Pengobatan Gratis di Bengawan Sport Dalam ulang tahun yang ke 36, Bengawan Sport mengadakan event bazar yang dilaksanakan di lantai bawah parkiran Bengawan Sport. Marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu mengikuti dan berpartisipasi terhadap event bazar di Bengawan Sport. Kegiatan ini dilakukan hari Jumat-Minggu tepatnya tanggal 1-3 April 2016. Penulis dan marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu membuat program tentang pengobatan gratis di event bazar tersebut. Pengobatan gratis diikuti bersama dengan Dr. Yogi SpA dan Dr. Leo Chandra PWP. Pelaksanaan pada hari pertama event bazar,
penulis bersama staff
humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu memperkenalkan kepada para pengunjung Bengawan Sport tentang company profile dan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu. Ini merupakan bentuk pengenalan dan promosi yang menjadi tugas seorang humas dan marketing rumah sakit. Di hari kedua penulis beserta staff humas dan marketing bertugas jaga di stan event bazar bersama dengan 1 dokter dan 1 perawat Rumah Sakit Kasih Ibu. Dikegiatan ini para pengunjung Bengawan Sport banyak yang melakukan konsultasi kesehatan dan tensi darah kepada
81
dokter dan perawat yang jaga. Penulis beserta staff marketing dan humas membantu perawat untuk melakukan pelayanan berupa tensi darah dan cek GDS. Pada hari terakhir penulis berserta humas dan marketing bertugas untuk membagikan brosur kesehatan kepada para pengunjung Bengawan Sport. Selain itu juga bertugas jaga bersama dengan 1 dokter yaitu Dr. Leo Chandra PWP dan 1 perawat. Kegiatan pembagian brosur kesehatan yaitu untuk memperkenalkan sekaligus memberitahu bahaya penyakit yang menyerang kesehatan masyarkat. Tujuan utama dari program ini adalah sebagai wujud kepedulian Rumah Sakit Kasih Ibu terhadapa kesehatan masyarakat agar menimbulkan kesadaran untuk tetap menjaga kesehatannya. e. Penyuluhan Kesehatan Lansia di Masjid Daman Laweyan Surakarta Program kegiatan penyuluhan kesehatan terhadap lansia di lakukan di masjid Daman Laweyan pada tanggal 16 April 2016. Program ini penulis berserta humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu berkunjung ke lingkungan sekitaran rumah sakit khususnya kelurahan Laweyan Surakarta. Penulis berserta humas dan marketing rumah sakit kasih ibu bersama dengan Dr. Ranisa Eka SpA dan 2 perawat jaga. Dalam penyuluhan kesehatan ini tema yang di ambil yaitu tentang bahaya dan cara penanggulangan dan menghindari
penyakit TBC. Penyuluhan
kesehatan ini sebagai wujud kepedulian Rumah Sakit Kasih Ibu
82
terhadap kesehatan masyarakat tentang penyakit TBC sehingga agar masyrakat khususnya lansia menimbulkan kesadaran untuk tetap menjaga kesehatannya. Penyuluhan kesehatan ini, Dr. Ranisa Eka SpA mengenalkan kepada masyarakat apakah itu penyakit TBC, bahaya dari TBC dan juga bagaimana caranya agar terhindar dan menanggulangi dari penyakit TBC. Selain itu para lansia juga diperkenalkan bagaimana cara cuci tangan yang baik dan benar agar mereka terhindar dari bahaya kuman. Penyuluhan kesehatan ini penulis bersama humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu ikut memperkenalkan tantang penyakit TBC sekaligus perawatan TBC yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu. Ini merupakan bentuk brand image rumah sakit yang diperknalkan kepada masyarakat luas. Tugas yang dilakukan penulis beserta staff humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu yaitu :
Membantu kelangsungan acara penyuluhan kesehatan terhadap lansia di Masjid Daman Laweyan Surakarta.
Berkoordinasi dengan narasumber Dr. Ranisa Eka SpA.
Berkomunikasi dengan para masyarakat di Masjid Daman Laweyan Surakarta.
Ikut memberikan doorprice terhadap lansia di Masjid Daman Surakarta.
f. Siaran Talk Show Kesehatan bersama Radio Ria Fm dan Metta Fm.
83
Marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu selain melakukan promosi juga bekerjasama dengan media yaitu Radio Ria Fm dan Radio Metta Fm. Ini merupakan program yang dilaksanakan oleh humas untuk meningkatkan eksistensi rumah sakit dan juga sebagai bentuk kepedulian Rumah Sakit Kasih Ibu terhadap masyarakat. Siaran edukasi kesehatan ini dilakukan setiap minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya. Setiap radio memiliki jadwal masing-masing dan dengan narasumber yang berbeda-beda. Siaran edukasi kesehatan bersama radio Metta Fm dilaksanakan setiap hari kamis diminggu pertama dan minggu ketiga. Siaran dilakukan di Ruang Pertemuan, Lantai III gedung Rumah Sakit Kasih Ibu dari pukul 10.00-11.00 WIB. Siaran edukasi kesehatan bersama dengan metta fm bernarasumber oleh Dokter Spesialis di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta. Sedangkan siaran edukasi kesehatan bersama radio Ria FM dilaksanakan setiap hari jumat di minggu pertama dan ketiga setiap bulannya. Siaran dilaksanakan di Studio Ria FM di jalan Brigjen Slamet Riyadi (sebelah toko gramedia) dari pukul 10.00-11.00 WIB. Siaran edukasi kesehatan bersama dengan metta fm bernarasumber oleh Dokter Umum di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.
84
Tugas yang harus dilakukan penulis sebelum melakukan siaran seperti berikut : 1.
Menjadwal dokter siapa yang akan menjadi narasumber di siaran kesehatan bersama radio Metta Fm dan radio Ria Fm.
2.
Konfirmasi dengan dokter yang akan menjadi narasumber di siaran kesehatan bersama radio Metta Fm dan radio Ria Fm.
3.
Apabila dokter yang menjadi narasumber bersedia, lalu membicarakan topik yang akan diangkat pada siaran.
4.
Setelah topik dan judul sudah ditentukan, maka penulis mempersiapkan materi sesuai dengan topik yang akan diangkat oleh narasumber.
5.
Sehari sebelum siaran, penulis menghubungi dokter untuk mengingatkan dan konfirmasi apabila besok akan menjadi narasumber siaran.
6.
Pada saat jadwal siaran berlangsung, pagi hari sebelum jam 10.00
penulis
menghubungi
dokter
narasumber
untuk
mengingatkan 7.
Sebelum siaran berlangsung penulis menemui staff radio bersama dengan staff humas dan dokter narasumber untuk melakukan persiapan siaran. Penulis mempersiapkan headset dan notula untuk mendengarkan dan mencatat pertanyaan beserta jawaban pada saat siaran berlangsung.
85
8.
Pada saat siaran, ada staff marketing dan humas di bagian operator yang mengkoordinasikan siaran untuk disiarkan ke seluruh bagian rumah sakit dan bangsal-bangsal agar semua pengunjung, pasien dan karyawan bisa menyimak siaran kesehatan tersebut.
6.
Kendala dan Cara Mengatasi Selama Kuliah Kerja Media Selama penulis melakukan Kuliah Kerja Media di rumah sakit kasih ibu, hanya sedikit kendala yang dialami. Penulis mengalami kendala atau kesulitan adalah penulis melakukan kuliah kerja media di rumah sakit tentunya penulis selalu berhubungan dengan dokter dan perawat. Itu sebabnya timbul karena penulis tidak paham dengan bahasa kedokteran. Jadi penulis tidak mengerti dengan obrolan tentang hal tersebut. Selain itu penulis mengalami kesulitan di minggu-minggu pertama. Penulis masih kesulitan dalam menghafal nama bangsal rawat inap dan lantai ruangan yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu. Selain itu penulis juga mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan. Pada saat penulis mengalami kesulitan penulis langsung bertanya kepada staff humas dan pelaksana Rumah Sakit Kasih Ibu. Selain bertanya, penulis juga membaca buku saku panduan Rumah Sakit Kasih Ibu. Tetapi pada minggu-minggu berikutnya penulis sudah dapat mengerjakan pekerjaan atau tugas yang diberikan oleh atasan dengan baik.
86
7.
Kemajuan yang Telah Dicapai Selama KKM
Penulis lebih paham tentang tugas dan cara kerja humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu.
Penulis lebih percaya diri dalam menghadapi klien atau pasien.
Penulis lebih banyak bersosialisasi dengan orang banyak khususnya public internal maupun public eksternal rumah sakit.
Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat di kampus dengan dunia kerja.
Penulis dapat mengerjakan pekerjaan humas dan marketing Rumah Sakit Kasih Ibu dengan baik.
Penulis lebih memahami pekerjaan di sebuah organisasi.
87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Meningkatkan eksistensi dan peran citra sangatlah mempengaruhi keberhasilan kegiatan suatu lembaga yaitu seperti rumah sakit. Citra perusahaan yang positif, akan membantu dalam kondisi persaingan saat ini. Menurut Zeithaml (1996) citra perusahaan atau instansi yang baik merupakan asset bagi kebanyakan perusahaan, karena citra dapat berdampak kepada persepsi atas kualitas, nilai dan kepuasan. Citra merupakan sebuah peran yang terpusat pada persepsi pelanggan akan kualitas jasa atau kualitas pelayanan. (Puspita 2009) Salah satu pandangan dari sisi rumah sakit bahwa rumah sakit yang dimilikinya haruslah dapat terus menjaga dan meningkatkan eksistensi dan citra rumah sakit. Peningkatan eksistensi dan citra dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan adanya program yang diadakan rumah sakit sebagai bentuk promosi pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut, kemajuan kecanggihan peralatan dan sarana medis, menjaga kehandalan informasi dengan kecepatan memperoleh dan ketepatan nya serta mampu mengacu peningkatan daya saing antar rumah sakit. Eksistensi dan citra
88
yang melekat pada suatu rumah sakit menjadi keuntungan bagi rumah sakit itu sendiri karena konsumen akan kembali ke rumah sakit tanpa adanya promosi pelayanan kesehatan dari rumah sakit. (Wulandari, 2008). Dari pelaksanaan magang yang dilakukan penulis di Rumah Sakit Kasih Ibu selama dua bulan dapat disimpulakan sebagai berikut : 1. Public relations di Rumah Sakit Kasih Ibu adalah : a. Public relations Rumah Sakit Kasih Ibu bertanggung jawab dalam pengadaan sebuah program rumah sakit kasih ibu. b. Public relations dapat memperluas kerjasama dengan menjalin hubungan antara rumah sakit dengan rekanan kerja. c. Public relations di Rumah Sakit Kasih Ibu melakukan survey tentang kepuasan pelanggan rawat inap maupun rawat jalan. d. Public relations di Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan reward untuk perujuk sebagai tanda terima kasih atas kerjasama dengan rumah sakit. e. Public relations berperan untuk menginformasikan segala sesuatu mengenai rumah sakit kepada masyarakat luas agar timbul kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan perawatan medis di Rumah Sakit Kasih Ibu. f. Public relations berperan untuk mempublikasikan sebuah program atau acara yang ada di Rumah Sakit kasih Ibu agar masyrakat tertarik dan atusias untuk mengikuti acara tersebut.
89
g. Public relations berperan dalam pengadaan program kegiatan Rumah Sakit Kasih Ibu seperti, kegiatan h. car free day, sosialisasi kesehatan, penyuluhan kesehata, sdan siaran edukasi kesehatan dengan media. B. Saran
Bagi Instansi Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas penulis mencoba memberikan saran kepada instansi tempat magang penulis. Apa yang penulis lihat dan alami selama pelaksanaan magang di Rumah Sakit Kasih Ibu semuanya sudah berjalan baik dan memuaskan. Baik dari pelayanannya, programnya, sarana dan prasarana. Namun, alangkah lebih baik apabila kondisi yang sudah baik dapat ditingkatkan lagi menjadi lebih baik. Oleh sebab itu dengan maksud yang baik sekiranya penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya prosedur pelayanan mengenai pasien BPJS jangan berbelit-belit. 2. Sebaiknya kegiatan kunjungan marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu sedikit dikurangi dan harusnya dijadwal setiap minggunya, sehingga apabila ada tamu dari luar maka tamu tidak kecewa karena sudah dijadwalkan sesuai dengan ketentuan marketing dan humas Rumah Sakit Kasih Ibu.
90
Bagi program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada bagian saran berikut, penulis mencoba menuangkan suatu pemikiran agar program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakaeta menjadi lebih baik kedepannya. 1. Mengenai surat dan persyaratan surat-surat kuliah kerja madia (KKM) sebaiknya dipermudah. 2. Sering mengadakan seminar dan mengundang praktisi-praktisi profesional di bidang public relations. Sehinggga mahasiswa dapat mengetahui dengan jelas tugas dan pekerjaan yang dikerjakan oleh Praktisi Public relations.