BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang
ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka. Semakin lama konsumen semakin well-informed, dimana segala produk yang diinginkan dapat dipenuhi dengan cepat melalui informasi yang tersedia. Oleh sebab itu, perusahaan harus pintar dalam memilih cara yang tepat untuk menginformasikan produk perusahaannya. Untuk mencapai sasaran dalam suatau usaha pemasaran selalu membutuhkan alat dalam penyampaian informasi kepada konsumennya, salah satunya adalah dengan membuat iklan tentang produk, yang menarik bagi konsumen sehingga pada akhirnya konsumen juga akan berminat untuk menggunakan produk yang diiklankan tersebut. Dengan adanya iklan, masyarakat menjadi tahu merek atau produk yang akan muncul. Penyampaian iklan akan membantu dalam mengenalkan produk tersebut kepada konsumen. Dalam upaya memperkenalkan produk kepada konsumen, iklan perlu memiliki strategi kreatif yang efektif dan komunikatif dalam menyampaikan pesan iklannya agar dapat diterima oleh khalayak. Sehingga dapat dikatakan bahwa iklan mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran konsumen. Menurut Kotler, seni pemasaran sebagian besar terletak pada seni membangun merek. Produk tanpa merek, merupakan suatu produk komoditi belaka, karena tidak ada nilai jual lebih dari produk-produk sejenis. Produk komoditi adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang
1
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.1 Saat ini, barang-barang komoditas mulai masuk ke dalam pasar persaingan. Komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai, yang ditentukan oleh kemampuan suatu barang untuk dapat memenuhi kebutuhan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia komoditas atau komoditi adalah hasil bumi dan kerajinan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan. Di Indonesia komoditas diartikan sebagai barang dagangan utama, benda niaga atau bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional, misal gandum, karet, gula, kopi, bijih besi, beras, alumunium, ethanol, emas, perak atau logam. Merek merupakan sebuah nama atau simbol (logo, cap, lambang, tanda) yang dibuat dengan ciri tertentu untuk membedakan suatu produk dengan produk lain yang menjadi pesaing. (Surrachman, 2008)2 Menurut Stephen King “Merek adalah sesuatu yang dibeli seorang konsumen, sifatnya unik yaitu membedakan produk yang satu dengan produk lain yang sejenis”. Peran merek menjadi sangat penting karena menjadi pembeda satu merek dengan merek lainnya sehingga sangat berpengaruh pada merek yang ditampilkan. Merek yang unik dapat dibuat berdasarkan atribut produk yang unik serta didukung oleh promosi yang sesuai. Merek juga akan meningkatkan nilai produk ketingkat yang lebih tinggi dalam hal nilai dan manfaat yang terkandung dalam suatu produk atau merek tersebut, yaitu dari produk yang sekedar komoditi menjadi produk yang memiliki nilai produk (product value) dan nilai merek (brand value) yang kuat sehingga dapat mengurangi ketergantungan produk tersebut pada pengaruh harga saat
1
Kotler dan Amstrong, 2001, “Prinsip-prinsip Pemasaran”. Alih Bahasa Imam Nurmawan Jakarta : Erlangga. hlm 346 2 Surrachman, 2008 : hlm 2
2
pengambilan keputusan pembelian. Karena membeli suatu produk pada dasarnya adalah membeli suatu nilai yang terkandung di dalam produk tersebut. (Surrachman, 2008)3 Dalam memasarkan suatu produk, para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran yang mencakup produk (product), tempat (place), harga (price), dan promosi (promotion). (Kotler, 2002).4 Pengaruh iklan citra (image) akan menjadi semakin mudah jika dikaitkan dengan produk yang memiliki keterlibatan tinggi. Sebagai contoh merek produk yang memiliki keterlibatan tinggi yaitu mobil volvo. Antara tahun 1970 dan 1990 Volvo memusatkan perhatian pada iklan citra (image) tentang keselamatan. Melalui pengulangan, Volvo mampu membangun citra yang kuat sebagai mobil yang aman. Dengan demikian, sebagian besar orang (1:10) akan menilai Volvo lebih aman dari pada merek mobil lain mana pun. Keselamatan saat ini telah menjadi bagian integral dari persepsi kita tentang merek ini. Sebuah bukti bahwa Volvo sebenarnya memberikan sebuah janji, yang merupakan unsur penting untuk meraih keberhasilan mengampanyekan mobil yang paling aman.5 Kegiatan periklanan merupakan salah satu sarana yang efektif dalam meningkatkan penjualan produk. Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media yang bersifat massal, seperti televisi, radio, koran, majalah, pengeposan langsung (direct mail), reklame luar ruang (billboard) atau kendaraan umum. (Lee & Johnson, 2004).6 Iklan juga merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan 3
Surrachman, 2008: hal 24 Kotler, 2002 : hal 18 5 Max Sutherland 2007 (Andvertising and the Mind of the Consumer) hal. 12 6 Lee & Johnson, 2004 4
3
pelayanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi (Liliweri, 1992). Melalui iklan produsen dapat menstimulasi konsumen untuk membeli produk yang diiklankan karena iklan mempunyai fungsi untuk memberitahukan, membujuk dan mengingatkan. Pemilihan media yang tepat sangat memantu perusahaan dalam melakukan aktifitas periklanan sehingga kegiatan promosi dapat berjalan dengan efektif dan akhirnya target/ keuntungan yang dijalankan akan tercapai. Media massa dianggap sebagai media yang dapat menjangkau sasaran yang luas karena karakteristik cakupannya. Selama ini, media massa yang dianggap paling efektif untuk mencapai targetnya adalah media elektronik audio visual yang bisa dikenal dengan televisi. Televisi adalah media iklan yang ideal, telah dinyatakan oleh George E. Belch & Michael A. Belch,”television represent the ideal advertising medium”7 Media televisi ini mempunyai dampak yang begitu kuat terhadap panca indra yaitu penglihatan dan pendengaran karena media televisi menampilkan visualisasi gambar yang dapat dilihat dan didengar secara langsung oleh khalayak sehingga media inilah yang dipilih oleh para produsen dan pengiklan dalam mempromosikan produknya. Berbeda dengan iklan koran atau majalah yang hanya bisa dilihat atau iklan audio yang hanya bisa didengar , televisi memberikan pengalaman iklan yang lebih intens. Seperti diketahui iklan harus memenuhi dua hal yaitu capture attention (menarik perhatian) dan (convey meaning)8 menyampaikan pesan, maka karakteristik audio-visual televisi sangat mendukung dua tujuan tersebut. Iklan televisi memiliki beberapa unsur
7
Belch, George E., & Belch, Michaell A., Introduction to Advertising and Promotion an Intergrated Marketing Communikation Perspective (Third Edition Printed 1995): united States Of America, hal. 360 8 Hawkins, Mothersbaugh & best, Customer behavior, Building marketing Stategy, Mc Graw Hill, 2007, hal. 309.
4
yang harus diperhatikan seperti story board script, endorser,jingle,slogan dan logo. Proses pembuatan iklan akan selalu menggunakan unsur – unsur tersebut.9 Seiring dengan berjalannya waktu, makin banyak produk yang dihasilkan oleh suatu produsen dalam menciptakan inovasi baru di bidang kuliner.Tingginya tingkat persaingan antara pelaku bisnis, memaksa pelaku bisnis tersebut untuk dapat melakukan berbagai macam strategi yang bertujuan untuk memperoleh perhatian konsumen dan poduk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dapat menjadi bagian dalam hidup konsumen. Kontribusi yang diberikan oleh pelaku industri di Indonesia tentu berperan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Berikut table 1.1 menunjukan market size industri di Indonesia pada tahun 2011.
No
Tabel 1.1 Market Size Industri di Indonesia tahun 2011 Industri Market Size
1.
Makanan dan Minuman
45,3%
2.
Ritel
44,4%
3.
Otomotif
43,4%
4.
Kosmetik & Toletris
37,2%
5.
Gadget
29%
6.
Telekomunikasi
27%
Sumber : Majalah SWA No.15/XXXVII/Juni 2011:37-46
Berdasarkan Tabel 1.1 industri makanan dan minuman merupakan industri yang memiliki market size yang tinggi, yaitu sebesar 45,3% karena industry makanan merupakan kebutuhan utama manusia untuk bertahan hidup, sehingga perusahaan yang
9
Kasali Rhenald, Manajemen Perikalan konsep & Apilasinya di Indonesia, Jakarta; PT pustaka Umum Grafiti, 1995, hal, 9
5
bermain dalam industri makanan dan minuman cenderung memiliki konsumen yang lebih tinggi dibandngkan dengan industri lainnya. Salah satu industri makan yang tingkat persaingannya cukup tinggi adalah kecap manis, hal tersebut karena sebagian besar penduduk Indonesia gemar menggunkan produk kecap pada hamper setiap makanannya. Indonesia merupakan penghasil kecap terbaik di dunia. Prospek industry kecap manis memiliki peluang yang baik, salah satunya disebutkan jumlah penduduk yang terus bertambah dari taraf hidup yang semakin baik yang akan mendorong peningkatan konsumsi dan kualitas makanan yang semakin berkualitas. Berikut tabel 1.2 menunjukan indek rata-rata industri kecap manis tahun 2011. Tabel 1.2 Indek rata-rata Industri Kecap Manis tahun 2010-2011 No
Kategori Kecap Manis
Indek Rata-Rata 2010
2011
1.
ABC
47.9%
39.8%
2.
Bango
41.3%
47.0%
3.
Indofood
1.8%
1.8%
4.
Piring Lombok
1.6%
1.6%
5.
Angsa
0.9%
0.7%
Sumber : Majalah Marketing 02/X/II/2011 : hal 48
Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan perusahaan kecap manis bersaing memberikan tingkat kualitas produk yang baik bagi konsumen. Pada tanhun 2011 perusahaan kecap ABC mengalami penurunan indek rata-rata sebanyak 81.1%, kecap mans Indofood mengalami indek rata-rata tetap, dan merek lainnya hal yang sama. Sedangkan kecap bango mampu bersaing dipasaran dan mampu mengambil alih kecap manis yang menjadi top leader beberapa tahun terakhir ini, yaitu kecap bango. Berikut 6
tabel 1.3 produsen kecap manis Indonesia. Tabel 1.3 Produsen Kecap manis di Indonesia No
Produsen
Brand
1.
PT. Unilever Indonesia
Bango
2.
PT. Heinze ABC Indonesia
ABC
3.
PT. Indofood Sukses Makmur
Indofood
4.
PT. Wings Food
Sedaap
5.
PT. Indofood Sukses Makmur
Cap Piring Lombok
6.
PT. Kilang Kecap Angsa
Angsa
Sumer : SWA 27/XXXIII/Desember 2007 : 64
Bersadarkan tabel 1.3 menunjukan perusahan-perusahaan dalam industri kecap manis mengeluarkan berbagai brand produk yang memenuhi industry kecap manis. Salahsatunya adalah PT. Unilever Indonesia. PT. Unilever Indonesia telah empat kali menjuarai Indonesia Best Brand Award (IBBA) sejak tahun 2008-2011, hal ini membuktikan bahwa PT. Unilever Indonesia berhasil mempertahankan kualitas kecap manis dan kedelai hitam dengan kualitas terbaik.10 Industri kecap merupakan salah satu industri yang peluangnya cukup besar dengan persaingan yang semakin meningkat. Bagi para konsumen seperti ibu rumah tangga, kecap merupakan bagian yang penting dalam memberikan cita rasa pada makanan yang mereka masak. Berbagai merek kecap seperti Bango, ABC, Sedaap, Indofood, dan lain-lain mencoba bersaing dalam pasar kecap. Para produsen bersaing dalam membuat produk kecap, dan
mempromosikannya sehingga konsumen dihadapkan
pada beberapa jenis kecap dengan harga, kualitas serta
merek
yang
berbeda.
Persaingan diantara produsen kecap manis yang berskala nasional dikuasai oleh
10
Majalah SWA edisi 15/XXXVII/18-17 Juli 2011 : 33
7
lima merek yang diantaranya dapat dilihat pada Tabel 1.4. berikut ini: Tabel 1.4. Brand Value Kecap Manis di Indonesia Tahun 2012 No. Merek Brand Value 2012 1. Bango 62,0 dssk 2. ABC 54,4 3. Sedaap 30,2 4. Indofood 27,1 5. Nasional 26,5 Sumber: SWA 20/XXVIII/20 September - 3 Oktober 2012
Banyaknya perusahaan yang bergerak pada industri kecap menunjukan bahwa industri tersebut mempunyai tingkat persaingan yang ketat. Semakin ketatnya persaingan membuat perusahaan dalam industri kecap berusaha melakukan inovasi bagi produknya, baik dalam inovasi produk maupun inovasi dalam hal promosi produk dengan tujuan menancapkan merek di hati konsumen. Indonesia terkenal dengan kuliner yang beragam. Mulai dari yang memiliki cita rasa manis, asin, pedas dan gurih. Dengan berbagai macam cita rasa yang semakin banyak dikenal oleh konsumen, tak terhindari seluruh produsen berlomba-lomba dalam menciptakan cita rasa yang unik yang dapat diingat terus oleh para konsumen itu jangka waktu yang panjang. Sama hal nya dengan cita rasa manis yang dihasilkan kecap merek tertentu dapat memberikan kepuasan tersendiri pada konsumen di cita rasa yang manisnya. Selain produknya yang harus memiliki cita rasa yang unik, podusen tersebut harus memiliki pemasaran yang bagus pula untuk menyebarkan produk mereka agar dapat diterima oleh konsumen.11
Salah satu perusahaan kecap yang telah ada di Indonesia dibawah bendera PT Unilever Indonesia, Bango kecap manis yang sejak tahun 2001 resmi menjadi keluarga PT Unilever Indonesia Tbk, Kecap Bango semakin mengokohkan dirinya sebagai merek
11
[online] Diakses pada tanggal, 21 september 2014 dari http://kminoz.wordpress.com/2011/10/09/tugasmetode-riset/
8
kecap nomor satu di Indonesia yang selalu hadir dalam setiap penyajian hidangan kuliner khas Nusantara, di berbagai kesempatan baik di acara-acara formal maupun masakan sehari-hari di rumah. Kecap Bango adalah merek kecap turun-temurun sejak dari tahun 1928 yang mengutamakan tradisi, kesepenuhan hati serta kualitas yang tinggi.12
Dalam menghadapi era yang sangat kompetitif, Pasar kecap di Indonesia semakin manis. Betapa tidak, hampir semua rumah tangga di negeri ini memiliki kecap untuk persediaan santapan sehari- hari. Dari puluhan, bahkan ratusan, merek kecap itu, kecap ABC dan kecap Bango memang paling agresif memenetrasi pasar dan menggarap strategi komunikasi pemasaran. Praktis keduanya mendominasi pasar kecap yang diperkirakan mencapai hingga 75%, sementara 25% lainnya dinikmati ratusan merek lainnya itu. Pada akhirnya Keputusan kecap Bango menerbitkan kemasan sachet kecil pada 2011 bisa dibilang babak pembuka persaingan dengan ABC, karena ABC telah lama memasarkan kecapnya dalam bentuk sachet. Malah di kampung-kampung, kemasan sachet ABC ini cukup digemari. Selain praktis, harganya pun relatif murah. Dalam hal kemasan, boleh jadi Bango kalah cepat dibandingkan pesaing. Namun, dalam hal aktivasi merek bersama komunitas, kecap Bango lebih dikenal masyarakat. Unilever pun membuat program televisi bertajuk Citra Rasa Nusantara yang ditayangkan sejak 2005. Dan bango merupakan pionir dalam menyebarluaskan kekayaan warisan kuliner Nusantara melalui televisi. Upaya Unilever membesut Bango tidak berhenti sampai di situ. Inovasi yang teranyar adalah meluncurkan berbagai fasilitas bagi pecinta kuliner melalui jalur digital, Keseluruhan fasilitas digital ini bertujuan agar kekayaan warisan kuliner nusantara baik itu dalam bentuk resep, video demo masak, tips tempattempat jajanan favorit dan lainnya dapat terdokumentasikan dan terlestarikan dengan baik, serta dapat diakses dengan mudah oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun. 12
Bango.co.id , [online] Diakses pada tanggal, 21 september 2014 dari http://www.bango.co.id/tentangbango/
9
Misalnya melalui website bernama www.warisankuliner.com, membuat akun Facebook dan Twitter, serta aplikasi mobile. Ini juga upaya Unilever memperkuat posisi Bango yang cocok untuk masakan tradisional Indonesia.13
Pada tahun 2001 Unilever mengakuisisi merek dan usaha ini, dan sejak itu pertumbuhannya demikian menjanjikan. Selama bertahun-tahun, ukuran usaha tersebut telah menjadi 2 x lebih besar yang juga tercermin oleh peningkatan pangsa pasar yang tumbuh rata-rata 3% selama dua tahun terakhir.Pada tahun 2012 Bango pertama kali meluncurkan varian baru kecap manis pedas gurih, yang terbuat dari kombinasi sempurna cabai rawit merah dan hijau serta bawang dan kedelai hitam pilihan. Menghasilkan rasa pedas manis yang pas untuk segala masakan sekeluarga dan juga cocok untuk cocolan. Dewasa ini produk tersebut tersebar di seluruh negeri bahkan dapat ditemui di luar negeri, khususnya di daerah-daerah tempat masyarakat Indonesia tinggal.14
Marieska Widhiana, Senior Brand Manager Bango, mengklaim, Bango hanya menggunakan kedelai hitam dengan kualitas terbaik untuk dapat menghasilkan rasa lebih gurih alami, yang merupakan syarat kualitas kecap yang tinggi. Kedelai hitam terbaik, menurutnya, menjadi kunci bagi kelegendarisan kecap Bango, selain karena menghasilkan rasa yang jelas berbeda, penggunaan kedelai hitam adalah bentuk komitmen Bango untuk melestarikan resep otentik kecap manis. Oleh karena itu, dengan moto ‘Benar-Benar Kecap’, pihaknya selalu berkomitmen untuk mempersembahkan sekaligus melestarikan keotentikan rasa kecap yang sebenarnya. Asti Maryati contohnya. Ibu rumah tangga ini sudah 10 tahun menggunakan Bango sebagai pelengkap kreasi masakannya. Wanita 52 tahun ini pernah mencoba merek lain, lalu kembali lagi ke kecap Bango. Menurutnya, Bango memiliki tampilan yang berbeda. Selain itu, cita rasa dan 13
[online] Diakses pada tanggal, 4 Januari 2015 dari http://swa.co.id/business-strategy/sentuhan-midasunilever-memoles-bango 14 Unilever mengakusisi merek kecap bango, [online] Diakses pada tanggal, 21 september 2014 dari http://www.unilever.co.id/id/brands-in-action/detail/kecap-bango/324075/
10
warna yang dihasilkan Bango sangat menarik. “Dari warnanya, Bango sudah berbeda dengan merek lain. rasa kecap Bango beda jauh dari kecap kebanyakan“. 15
Sementara itu, Profesor Mary Astuti, penemu kedelai Mallika yang juga seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, mengemukakan, fakta bahwa kedelai hitam Mallika memiliki begitu banyak keunggulan dibandingkan varietas kedelai lainnya. Selain lebih tahan cekaman fisik dan juga lebih tahan serangan penyakit, kedelai hitam Mallika merupakan sumber pangan berkualitas yang tidak hanya lezat, namun juga bernutrisi. ”Oleh karena itu bango tidak ragu mempercayakan kedelai hitam Mallika kepada Unilever Indonesia agar dapat tumbuh dan berkembang bersama.16
Agus Nugraha, Manajer Merek Senior Bango PT. Unilever Indonesia Tbk menyatakan bahwa Bango konsisten dengan sasaran yang dituju, yaitu ibu-ibu rumah tangga usia 25-35 tahun, tinggal di daerah urban dan rural, serta mengutamakan value for money. Bango tetap mengandalkan keunggulannya sebagai kecap yang terbuat dari bahan alami, tanpa bahan pengawet dan bahan kimia. Dan Bango satu-satunya kecap yang menggunakan bahan alami dari kedelai hitam sehingga produknya lebih kental, lebih
manis, dan lebih
meresap ke dalam masakan. Karena kualitas
bahan
unggulan seperti itu, Bango jelas menyasar segmen (kelas A, B dan C) dengan harga di atas rata-rata harga kecap pada umumnya.
Banyak faktor yang menyebabkan konsumen melakukan keputusan pembelian produk kecap Bango, seperti harga, kualitas produk dan citra merek produk tersebut. Dilihat dari faktor merek, kecap Bango adalah salah satu produk yang sangat dikenal
masyarakat
dimana
brand
awareness-nya
15
sangat
tinggi. Keller dalam
[online] Diakses pada tanggal, 4 Januari 2015 dari http://swa.co.id/business-strategy/sentuhan-midasunilever-memoles-bango 16 [online] Diakses pada tanggal, 4 Januari 2015 dari http://swa.co.id/business-strategy/sentuhan-midasunilever-memoles-bango
11
Ferrinadewi (2008:171) menyatakan bahwa “awareness adalah daya ingat terhadap
merek
yang
dimulai
dari
hanya
sekedar
konsumen
mengenal hingga
sangat
mengingat nama merek”. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini yang menunjukkan urutan Top of Mind Brand pada kecap
manis berbagai merek di
Indonesia. Berikut tabel 1.5 Top of Mind Brand kecap manis.
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 1.5 Top of Mind Brand Kecap Manis di Indonesia Tahun 2012 Merek Top of Mind Brand Bango 47,0 ABC 40,7 Sedaap 5,4 Indofood 2,5 Nasional 1,2
Sumber: SWA 20/XXVIII/20 September - 3 Oktober 2012
Dari latar belakang penelitian, produk kecap Bango adalah salah satu produk yang sangat dikenal masyarakat dimana brand awareness-nya tingi. Keputusan pembelian kebutuhan dapur, seperti kecap biasanya ditentukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Maka produsen kecap yang salah satu segmentasi pasarnya ke ibu-ibu rumah tangga perlu memperhatikan dan perlu membidik pasar ini.
Mengapa peneliti ingin meneliti produk kecap Bango karena peneliti mempunyai berbagai macam jawaban diantaranya:
1. Kecap Bango tetap mengandalkan keunggulannya sebagai kecap yang terbuat dari bahan alami, tanpa bahan pengawet dan bahan kimia. 2. Bango satu-satunya kecap yang menggunakan bahan alami dari kedelai mallika hitam sehingga produknya lebih kental, dan lebih meresap ke dalam masakan. 12
3. Kecap Bango ingin menjaga cita rasa sesungguhnya kuliner Indonesia.
Dalam tayangan iklan Kecap Bango di televis yang dilihat dan didengar oleh khalayak membawa “Terpaan” yang mempengaruhi ranah kognitif, afektif, dan konatif khalayak. Peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana pengaruh tersebut pada ranah kognitif dan afektif khususnya pengaruh terpaan iklan kecap Bango versi “Bango Mallika” di media televisi terhadap minat beli (pada ibu rumah tangga, jalan Kebon Raya Guji Duri Kepa, Kebon jeruk, Jakarta barat.)
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas maka dapat diindetifikasi mengenai fokus penelitian sebagai berikut.
a. Apakah ada “Pengaruh Terpaan iklan kecap Bango versi “Bango Mallika” ditelevisi terhadap minat beli (pada Ibu rumah tangga, jalan Kebon Raya Guji Duri Kepa, Kebon jeruk, Jakarta barat).” b. Seberapa kuat “pengaruh Terpaan iklan Kecap Bango versi “Bango Mallika” ditelevisi terhadap minat beli (pada Ibu rumah tangga, jalan Kebon Raya Guji Duri Kepa, Kebon jeruk, Jakarta barat).”
1.3
Tujuan Peneliti
Tujuan peneliti ini secara spesifik adalah :
a. Untuk mengetahui adanya Pengaruh Terpaan Iklan Kecap Bango versi “Bango Mallika” di televisi terhadap minat beli (pada Ibu rumah tangga, jalan Kebon Raya Guji Duri Kepa, Kebon jeruk, Jakarta barat).”
13
b. Seberapa kuat Pengaruh Terpaan Iklan Kecap Bango versi “Bango Mallika” di Televisi terhadap Minat Beli (pada Ibu rumah tangga, jalan Kebon Raya Guji Duri Kepa, Kebon jeruk, Jakarta barat).
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis/Akademis Secara akademis dapat memberikan sumbangan pemikiran atau konstribusi bagi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, sebagai refrensi diperpustakaan Universitas Mercu Buana mengenai kajian dibidang periklanan, khususnya mengenai pengaruh terpaan iklan terhadap minat beli kepada konsumen.
1.42
Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan, informasi serta pertimbangan bagi insan periklanan di Indonesia khususnya para insan iklan, shareholder terkait dengan terpaan iklan dan pengaruhnya terhadap minat beli.
1.43
Manfaat Sosial
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai teori yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat menjadi bahan diskusi serta acuan bagi pengembangan Ilmu komunikasi pada umumnya dan komunikasi periklanan melalaui media massa TVC pada khususnya.
14