BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembangunan. Pelaporan dilakukan untuk memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan /pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan.
2.
Kedudukan Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 43/Kpts/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Biro Kerja Sama Luar Negeri merupakan salah satu unsur pelaksana di Sekretariat Jenderal. Sekretariat Jenderal melaksanakan fungsi manajemen pendukung pembangunan pertanian dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, sedangkan Biro Kerja Sama Luar Negeri melaksanakan fungsi manajemen mendukung pelaksanaan kegiatan Kementerian Pertanian khususnya pada aspek manajemen kerja sama luar negeri di bidang Pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Kerja Sama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan penyelenggaraan kerja sama bilateral di bidang pertanian. Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan penyelenggaraan kerja sama regional di bidang pertanian. Penyiapan koordinasi, pembinaan, dan penyelenggaraan kerja sama multilateral di bidang pertanian. Penyiapan kerja sama, pengelolaan pinjaman dan hibah luar negeri Pelaksanaan administrasi Atase Pertanian; dan Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Kerja sama Luar Negeri.
Dalam menjalankan tugas tersebut, Susunan organisasi Biro Kerja Sama Luar Negeri terdiri dari : (1) (2) (3) (4)
Bagian Bilateral Bagian Regional Bagian Multilateral Bagian Pengelolaan dan Hibah Luar Negeri, dan Atase Pertanian;
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1
Bagian Bilateral memiliki 3 Sub Bagian, yaitu: 1.
Sub Bagian Asia dan Pasifik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara bilateral dengan negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik;
2.
Sub Bidang Amerika dan Eropa mempunyai tugas melakukan Penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara bilateral dengan Negara-negara di kawasan Amerika dan Eropa;
3.
Sub Bidang Afrika dan Timur Tengah mempunyai tugas melakukan Penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara bilateral dengan Negara-negara di kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Bagian Regional memiliki 3 Sub Bagian, yaitu : 1.
Sub Bagian ASEAN mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara regional dengan negara-negara di kawasan ASEAN;
2.
Sub Bagian Non-ASEAN mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara regional dengan negara-negara di kawasan Non-ASEAN;
3.
Sub Bagian Intra Kawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara regional dengan negara-negara di kawasan Intra Kawasan.
Bagian Multilateral memiliki 3 Sub Bagian, yaitu : 1.
Sub Bagian Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang pangan, pertanian dan lingkungan;
2.
Sub Bagian Organisasi Internasional Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara multilateral dengan organisasi internasional non-pemerintah;
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
2
3.
Sub Bagian Organisasi Internasional Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penelaahan pelaksanaan kerja sama di bidang pertanian secara multilateral dengan organisasi internasional non-pemerintah;
Bagian Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri memiliki 3 Sub Bagian, yaitu :
3.
1.
Sub Bagian Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan kerja sama dan penatausahaan pinjaman dan hibah luar negeri dibidang pertanian;
2.
Sub Bagian Administrasi Atase Pertanian mempunyai tugas melakukan penatausahaan kegiatan Atase Pertanian;
3.
Sub Bagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggal Biro Kerja Sama Luar Negeri
Visi dan Misi Visi Biro Kerja Sama Luar Negeri adalah menjadi institusi terdepan dalam melaksanakan kerja sama luar negeri bidang pertanian yang sehat, berintegritas dan dinamis. Misi Pusat Kerja Sama Luar Negeri adalah : 1.
Meningkatkan mutu pelayanan kerja sama luar negeri bidang pertanian yang efisien dan efektif.
2.
Menyusun rumusan kebijakan kerja sama luar negeriyang mendukung Strategi Induk pembangunan pertanian nasional.
3.
Menyusun program dan perencanaan kerja sama luar negeri bidang pertanian melalui forum kerjasama bilateral, regional dan multilateral.
4.
Meningkatkan peran sebagai leading diplomasi dan negosiasi bidang pertanian di forum Internasional.
5.
Mendiseminasikan hasil kesepakatan kerja sama luar negeri bidang pertanian yang berkesinambungan.
6.
Memantau dan mengevaluasi hasil kesepakatan kerja sama luar negeri bidang pertanian.
7.
Melaksanakan fungsi pelayanan organisasi yang prima.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
3
2.
Tujuan Tujuan organisasi Biro Kerja Sama Luar Negeri periode tahun 2015 -2019, sebagai berikut :
3.
1.
Untuk menunjang tugas pertanian dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk pertanian di dunia internasional serta untuk mendorong meningkatnya ekspor produk pertanian.
2.
Untuk menunjang perjuangan kepentingan dan perlindungan terhadap petani dan pertanian dalam sistem perdagangan dunia melalui forum bilateral, regional dan multilateral.
3.
Meningkatkan sumberdaya manusia pertanian baik petani ataupun birokrat dengan memanfaatkan peluang kerja sama dibidang pendidikan dan latihan dengan negara mitra baik dalam forum bilateral, regional maupun multilateral.
4.
Meningkatkan kerjasama bidang pertanian melalui pertemuan / sidang-sidang untuk meningkatkan pembangunan pertanian yang secara luas dapat meningkatkan kesejahteraan para petani baik dalam forum bialteral, regional, maupun multilateral.
5.
Menggali dan memanfaatkan peluang kerja sama melalui kerangka kerjasama bilateral, regional maupun multilateral untuk peningkatan kerja sama internasional bidang pertanian dalam rangka peningkatan kerja sama teknik maupun kerja sama perdagangan dan investasi sektor pertanian.
6.
Menunjang diplomasi politik melalui pertanian dalam rangka membela Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7.
Menyediakan data dan analisis yang mendukung kegiatan peningkatan kerja sama luar negeri bidang pertanian, menyusun laporan kinerja dan menyiapkan bahan laporan pimpinan yang terkait dengan kerja sama luar negeri bidang pertanian untuk memenuhi kebutuhan audit laporan keuangan dan audit kinerja birokrasi.
Sasaran Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut : 1.
Terciptanya mutu pelayanan kerja sama luar negeri bidang pertanian yang efisien dan efektif .
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
4
2.
Tersusunnya rumusan kebijakan kerja sama luar negeri yang mendukung Strategi Induk pembangunan pertanian.
3.
Tersusunnya program dan perencanaan kerja sama luar negeri bidang pertanian melalui forum kerja sama multilateral.
4.
Terwujudnya peran sebagai leading diplomasi dan negosiasi bidang pertanian di forum Internasional.
5.
Terdiseminasikannya hasil kesepakatan kerja sama luar negeri bidang pertanian yang berkesinambungan.
6.
Terlaksananya pemantauan dan evaluasi hasil kesepakatan kerja sama luar negeri bidang pertanian.
7.
Terlaksananya fungsi pelayanan organisasi yang prima.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
bilateral, regional dan
5
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan Pusat Kerja Sama Luar Negeri selama Bulan April 2016, dapat dilaporkan sebagai berikut : 2.1.
BAGIAN BILATERAL Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1. Kunjungan Tim Penyusunan Design Kerjasama Pertanian di Negara Mitra di Wilayah Afrika, tanggal 25-28 April 2016 di Nigeria 2. Kunjungan Tim Penyusunan Design Kerjasama Pertanian di Negara Mitra di Wilayah Afrika, tanggal 30-6 Mei 2016 di Madagaskar dan Zimbabwe
Menghadiri Rapat, Seminar, Lokakarya, dan Lain-lai 1. Menghadiri rapat koordinasi tindak lanjut pemberian bantuan kemanusiaan kepada Fiji tanggal 7 April 2016 di Kementerian Koordinator Polhukam, Jakarta 2.2.
BAGIAN REGIONAL Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1. Menerima kunjungan Kehormatan Wakil Menteri Pertanian Kazakhstan tanggal 14 Maret 2016 di Ruang Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian 2. IMT-GT National Workshop Dalam Rangka Comprehensive Review IMT-GT dan Penyusunan New Implementation Blueprint 2017-2012 di Medan Sumatera Utara 3. APO Asian Pacific Agribusiness Conference tanggal 28-30 Maret 2016 di Bandung Jawa Barat
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
6
4. Wrap up Meeting, High Level Meeting on the Strethening of Artificial Insemination of Livestock Indonesia – Kyrgzstan tanggal 1-2 April 2016 di Malang Jawa Timur. 5. Pendampingan Kunjungan pengiriman tenaha ahli Indonesia Bidang Inseminasi Buatan ke Timor Timur tanggal 12-15 April 2016 6. Seminar Proyek Perubahan “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Percepatan Arus Informasi Dalam Kerjasama BIMP-EAGA dan IMTGT Bidang Pertanian tanggal 19 April 2016 di PPMKP Ciawi-Bogor. 7. PTM OKI ke 7 dan IOFS tanggal 26-28 April 2016 di Kazakhtan
Rapat Pembahasan dan Koordinasi Dalam Rangka Kerja Sama Regional 1. Rapat Persiapan APO Asian Pacific Conference on Agribusiness Strengthening PPP Scheme tanggal 8 Maret 2016 di Biro KLN Kementerian Pertanian Jakarta. 2. Koordinasi Persiapan APO tanggal 10-11 Maret 2016 di Bandung Jawa barat 3. Koordinasi Lanjutan Persiapan API, tanggal 14-18 Maret 2016 tanggal 14-16 Maret 2016 di Bandung Jawa Barat. 4. Koordinasi Pemantauan dan Pelaksanaan Kerja sama Atase Pertanian tanggal 19-12 April 2016 di Bandung Jawa Barat. 5. Rapat Persiapan Pertemuan APEC CTI-2 Tahun 2016 di Arequipa, Peru tanggal 21-22 April 2016 di Hotel Permata Bogor. 6. Koordinasi Tindak Lanjut APO tanggal 21-22 April 2016 di Bandung. 7. Pertemuan Tingkat Menteri Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan OKI ke 7 dan Inaugural Assembly of IOFS tanggal 26-28 April 2016 di Astana Kazakstan 8. The National Focal Point Working Group (NFPWG) om Coconut on ASEAN Cooperation Agriculture and Forest Products Promotion Schme tanggal 28-29 April 2016 di Hotel Santika Yogyakarta. Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
7
Menghadiri Rapat, Seminar, Lokakarya, dan Lain-lain 1. Menghadiri Rapat WGST D-8 tanggal 16 Maret 2016 di Kementerian Perdagangan Jakarta. 2.
Menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Strategi Komunikasi KSST Indonesia tanggal 8 April 2016 di Cafe Hong Kong Jakarta
3. Menghadiri Policy Dialogue Series on Development Product sebagai Upaya Sosialisasi Perkembangan Terakhir di APEC 2016 tanggal 8 April 2016 di Kementerian Perdagangan Jakarta. 4. Menghadiri Rapat persiapan Assessment Trans Pacific (TPP) Agreement tanggal 13 April 2016 di BKPM Jakarta 5. Menghadiri Rapat Pleano Tim Kajian Keikutsertaan Indonesia dalam Trans Pacific Partnership tanggal 15 April 2016 di Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta. 6. Menghadiri Workshop on Indutrial Performance of Indonesia Base on Staticts Presented in The International Yearbook of Industrial Statistic 2016 tanggal 21 April 2016 di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta. 7. Menghadiri Bimbingan Teknis Aplikasi Berbagai Dokumen dan Pengetahuan tanggal 25-26 April 2016 di Pusdatin Kementerian Pertanian Jakarta. 8. Menghadiri Pembukaan „training Course on Article Insemination of Cattle tanggal 26-27 April 2016 di Malang Jawa Timur. 2.3.
BAGIAN MULTILATERAL Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1. Meeting of OECD Committee for Agriculture at Ministerial Level Paris, Prancis tanggal 7-8 April 2016 di Prancis 2. Sidang Executive Board IFAD ke 117, tanggal 13-14 April 2016 di Itali 3. Sidang ke 48 Codex Committee on Pesticide Residue (CCPR) tanggal 25-30 April 2016 di China. 4. Courtessy Call DG IRRI ke Kementerian Pertanian di Ruang Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Jakarta
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
8
Rapat Pembahasan dan Koordinasi Dalam Rangka Kerja Sama Multilateral 1. Pengumpulan data persiapan Seminar Peran Penting Pertanian Dalam Kerja Sama Multilateral tanggal 19-21 April 2016 di Yogyakarta 2. Rapat konsolidasi Standar Penyembelihan Halal pada Sapi dan Unggas tanggal 20-21 April 2016 di Bogor 3. Konsinyering Persiapan G20 Agriculture Ministers Meeting (AMM) tanggal 29-30 April 2016 di Bogor. 2.4.
BAGIAN PENGELOLAAN PHLN DAN ATANI Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1. Rapat Triwulan I TA 2016 LPK PHLN tanggal 4-5 April 2016 di BB Biogen Bogor 2. Rapat Penyusunan Renstra, IKK dan PK Biro KLN Tahun 2016-2019 di PPMKP Ciawi – Bogor. 3. Monev Pemanfaatan Dana CF-SKR Tahun 2016 tanggal 14-16 April 2016 di Kab. Serang Banten. 4. Persiapan Lauching proyek FAO Emerging Pandemic Threats Phase 2 (EPT2) tanggal 17-19 April 2016 di Solo Jawa Tengah 5. Koordinasi Pemantauan dan Pelaksanaan Kerja Sama Atase Pertanian tanggal 19-21 April 2016 di Bandung Jawa Barat. 6. Reviuw Penyusunan Target Kinerja Tim Pemantau Triwulan I dan Penyusunan Target Kinerja dan Target Anggaran Kegiatan Biro KLN tanggal 28-29 April 2016 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Litbang Bogor 7. Rapat Koordinasi CF-SKR TA 2016 tanggal 28-29 April 2016 di Hotel Bumi Wiyata, Depok. 8. Kicc-Off Trilateral Meeting Arah Kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 Sektor Pertanian tanggal 29 April 2016 di Kementerian Pertanian Jakarta
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
9
Menghadiri Undangan Rapat, Seminar, Lokakarya dan lain-lain 1
Menghadiri Sosialisasi Fungsional Keuangan Pusat dan Daerah tanggal 6 April 2016 di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor
2
Menghadiri Rapat Pengendali Intern lingkup Sekretariat Jenderal Kementan tanggal 14 April 2016 di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor
3
Menghadiri Sosialisasi Aplikasi e-monev Bappenas Tahun 2016 dan Validasi Laporan Triwulan I tahun 2016 lingkup Kementan tanggal 15 April 2016 di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor
4
Menghadiri Evaluasi Prestasi Kerja PNS tanggal 19-20 April 2016 di Komplek Bumi PPMKP Ciawi-Bogor
5
Menghadiri Workshop on Industrial Performance of Indonesia based on Statistic Presented in The International Yearbook of Indutrial Statistic 2016 tanggal 21 April 2016 di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta.
6
Menghadiri Pembahasan Draft Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip tanggal 25 April 2016 di Depok.
7
Menghadiri Penyusunan Peta Proses Bisnis tanggal 25-26 April 2016
8
Menghadiri Evaluasu Proyek SMARTD dan SOLID tanggal 27 April 2016 di Badan Diklat Bappenas Jakarta.
Kegiatan Perjalanan Dinas Luar Negeri (PDLN) 9
Penugasan pejabat/pegawai Kementan ke luar negeri sebanyak 81 orang yaitu mengikuti Workshop/seminar sebanyak 4 orang, menghadiri pertemuan/sidang sebanyak 54 orang, melakukan kunjungan kerja sebanyak 7 orang, mengikuti pelatihan/training sebanyak 11 orang, program S2 sebanyak 11 orang dan program S3 sebanyak 1 orang.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
10
2.5.
ATASE PERTANIAN TOKYO Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1.
Pertemuan dengan Mr. Akihiro Higashino, Director Marketing and Processing Industries Office Horticulture Crop Division, Agriculture Product Bureau, MAFF, mengenai rencana ekspor bunga potong krisan dari Indonesia ke Jepang tanggal 8 Januari 2016 di Tokyo.
2.
Pertemuan dengan Mr. Tetsuya Otomo, Counsellor (Environment Policy) Minister‟s Secretariat, MAFF dan Mr. Ryuchi Sakuta, Director Environment Division, MAFF, diskusi tentang situasi lingkungan, plasma nuftah dan lain-lain terkait situasi pasar Jepang terhadap produk pertanian segar tanggal 8 Januari 2016 di Tokyo.
3.
Menghadiri undangan Working dinner dari Chamber of Commercial Industry Japan (CCI) tanggal 12 Januari 2016 di Tokyo
4.
Pertemuan dengan Mr. Eiji Edo, Director International Department, En-Musubi Japan Co Ltd, terkait dengan tindaklanjut kerjasama rencana investasi dan program pelatihan petani tanggal 15 Januari 2016 di Tokyo
5.
Menghadiri jamuan Makan Malam Duta Besar RI dengan JAPINDA tanggal 18 Januari 2016 di Tokyo
6.
Mendampingi Duta Besar RI dan Tim Ekonomi KBRI Tokyo dalam Pertemuan dengan Keidanren tanggal 20 Januari 2016 di Tokyo
7.
Pertemuan dengan Mr. Suzuki Kyotaka dari MJK Japan, yang bermaksud mengekspor Melon ke Indonesia tanggal 20 Januari 2016 di Tokyo
8.
Pertemuan dengan rombongan Toyama Prefecture tanggal 26 Januari 2016 di Tokyo
9.
Fasilitasi pengembangan ekspor Tea Indonesia oleh Agri Jaya, tanggal 27-29 Januari 2016 di Tokyo
10.
Kunjungan Kerja Ke Okinawa, tanggal 3-5 Pebruari 2016. Di Okinawa
11.
Rapat Koordinasi internal KBRI Tokyo, dalam rangka evaluasi dan rencana kerja 2016 tanggal 9 Pebruari 2016 di Tokyo
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
11
12. 13.
2.6.
Bekerjasama dengan Fungsi Pensosbud KBRI Tokyo, KBRI Tokyo berpartisipasi dalam Orchid Festival 2016 tanggal 11-14 Pebruari 2016 di Tokyo Pertemuan dengan Mr. Fujita/Ibaraki Chuo Engei dan Mr. Tsukada di KBRI Tokyo., tanggal 12 Pebruari 2016
14.
Kunjungan Kerja ke Osaka, dalam rangka pengawalan kelancaran pelaksanaan eskpor perdana Krisan dari BIM ke pasar Jepang melalui Osaka tanggal 12-14 Pebruari 2016 di Osaka.
15.
Pertemuan dengan para ketua Kelompok Tani Wanita, peserta pelatihan dari Sukabumi dan Pemda Jabar tanggal 15 Pebruari 2016 di Sukabumi
16.
Fasilitasi dan menghadiri Pertemuan The Third High Level Meeting on Infrastructure Development, tanggal 17 Pebruari 2016.
17.
Closing Ceremony for The Trainees of 2015 ASEAN Young Farmers Leader‟s Training Program in Japan tanggal 24 Pebruari 2016
18.
Kunjungan Kerja ke Indonesia dalam rangka mendampingi Duta Besar RI ke Bangka Belitung dan koordinasi kegiatan dengan Biro KLN dan Eselon I terkait Kementan, tanggal 4-18 Maret 2016
19.
Pertemuan dengan Mr. Takeshi Ikai dari NIKKO Co,ltd, sebagai produsen Silk Ice Machine, di KBRI Tokyo tanggal 22 Maret 2016.
20.
Fasilitasi Rombongan dari Koperasi Sentosa dalam rangka studi banding pertanian organik di Jepang, tanggal 29 Maret – 2 April 2016
21.
Pertemuan dengan Mr. Murakami dari HD Flower/buyer bunga Krisan PT. Bunga Indah Malino (BIM) tanggal 30 Maret 2016
ATASE PERTANIAN ROMA Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1.
Rapat seluruh home staf KBRI menyambut awal tahun 2016, tanggal 6 Januari 2016 di Roma
2.
Pertemuan Integrated Road Map, Positionng WFP for Changing a World tanggal 8 Januari 2016 di Roma
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
12
3.
Rapat Open Ended Working Group (OEWG) on Nutrition tanggal 14 Januari 2016 di Roma
4.
Pertemuan internal dengan seluruh home staf KBRI Roma dipimpin oleh Bapak DCM tanggal 21 Januari 2016 di Roma
5.
Seminar on Soil Health and Sustainale Fertilizer Management, tanggal 26 Januari 2016 di Roma
6.
Pertemuan dengan Panitia Festival Eurochocolate 2016 Perugia. Tanggal 2 Pebruari 2016 di Roma
7.
Menghadiri eksibisi pertanian Fieragricola ke-112, tanggal 4-6 Pebruari 2016 di Verona
8.
Pertemuan Executive Board WFP, tanggal 8-10 Pebruari 2016 di Roma
9.
Pertemuan Asia Regional Grup dengan Dirjen FAO. Tanggal 12 Pebruari 2016 di Roma
10.
Symposium on The Role of Agricultural Biotechnologies in Sustainable Food Systems and Nutritions, tanggal 16 Pebruari 2016 di Roma
11.
39th Session of the Governing Council IFAD tanggal 17-18 Pebruari 2016 di Roma
12.
Pertemuan dengan Direktur Jenderal Uni Eropa dan Kebijakan Internasional, Mr. Felice Assenza Kementerian Pertanian, Pangan, dan Kebijakan Kehutanan Italy, tanggal 17 Pebruari 2016 di Roma
13.
Pertemuan dengan Umbria Region dan Panitia Festival Eurochocolate 2016, tanggal 29 Pebruari 2016
14.
Senior Official Meeting of the 33rd FAO Regional Conference for Asia and the Pacific (APRC), tanggal 7-9 Maret 2016 di Putrajaya
15.
Pertemuan Tingkat Menteri (Plenary Session) Regional Conference for Asia and the Pacific (APRC) ke-33, tanggal 10-11 Maret 2016 di Putrajaya
16.
Promosi Festival Eurochocolate 2016, tanggal 18 Maret 2016 di Jakarta
17.
Cuti tahunan, tanggal 19-30 Maret 2016
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
13
2.6.
18.
Pertemuan the 11th Session of the Commission on Phytosanitary Measures (CPM)., tanggal 4-6 April 2016 di Roma
19.
Kunjungan Delegasi Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP). Tanggal 12-15 April 2016 di Roma
20.
Executive Board IFAD ke-117, tanggal 13-14 April 2016 di Roma
21.
Kunjungan ke Livorno, tanggal 18-19 April 2016 di Livorno
22.
Asia Grup Meeting, FAO tanggal 20 April 2016
23.
Conference on Creating a Favourable Legal Environment for Contract Farming tanggal 27 April 2016 di Roma
24.
Bilateral Meeting Asian Regional Grup dengan Private Sector Mechanism (PSM) tanggal 27 April 2016 di Roma
ATASE PERTANIAN BRUSSEL Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1.
Rakor Program KBRI, tanggal 9-11 Januari 2016 di Spa Begium
2.
Global Forum for Food and Agriculture 2016, tanggal 13-21 Januari 2016 di Berlin Jerman
3.
Minister summit, tanggal 16 Januari 2016
4.
Bilateral (informal) meeting Menteri Pertanian RI dengan Wakil Menteri Pertanian Kazakhstan, tanggal 16 Januari 2016
5.
Kunjungan Kerja Ke University of Hohenheim, tanggal 19 Januari 2016 di Stuttgart
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
14
6.
Kunjungan Kerja ke Technic University Munich (TUM), Freising, dilakukan di OSCAR (Optimising Subsidiary Crop Application in Rotation) Research Center tanggal 19 Januari 2016
7.
Persiapan Brussel Holiday Fair-Coffee Corner, tanggal 25-29 Januari 2016 di Brussel
8.
Persiapan Kampanye Positif Kelapa Sawit oleh Direktur BPDP, Bayu Khrisnamurthi, GAPKI dan ISPO, tanggal 25-29 Januari 2016
9.
Expo Kopi dalam Brussel Holiday Expo, tanggal 4-8 Pebruari 2016 di Brussel
10.
Diplomasi Sawit, tanggal 10-11 Pebruari 2016 di Brussel
11.
Persiapan Kunjungan Bisnis Pengusaha Kopi dari Portugal ke Perkebunan Kopi di Lampung Barat, Garut, Bondowoso, dan Bali, tanggal 11 Januari 2016
12.
Persiapan Ekspo kopi tanggal 11 Januari 2016 di Dublin
13.
Diplomasi Kelapa Sawit, tanggal 15 Pebruari 2016 di Brussel
14.
Diplomasi kayu, tanggal 17-29 Pebruari 2016 di Brussel
15.
Diplomasi Pala, tanggal 17-29 Pebruari 2016 di Brussel
16.
Diplomasi SPS, tanggal 17-29 Pebruari 2016 di Brussel
17.
Diplomasi Endocrine Disruptor dan Residu Pestisida, tanggal 17-29 Pebruari 2016 di Brussel
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
15
2.6.
18.
Pendampingan Audit Pala: Jakarta, Surabaya dan Ambon, tanggal 7-22 Pebruari 2016
19. 20.
Kesiapan Kelompok Tani Kopi Garut menerima kunjungan bisnis Asosiasi Kopi Portugal, tanggal 13 Maret 2016 di Garut Persiapan MoU UGM Dengan Liege University, tanggal 15 Maret 2016 di Yogyakarta
21.
Kunjungan misi dagang Belgia kepada Sultan Yogya, Ketua Kadin DIY dan UGM, tanggal 16 Maret 2016 di Yogyakarta
22.
Pertemuan dengan eksportir dan investor lada putih Muntok, tanggal 18 Maret 2016
ATASE PERTANIAN WASHINGTON DC Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi: 1.
Pertemuan dengan Senior Dir. Global Govt Affairs Abbott tanggal 5 Januari 2016
2.
Rapat membahas ketentuan keuangan PMK No.160/2015 di KBRI, tanggal 7 Januari 2016
3.
Rapat membahas hasil pertemuan Dubes ASEAN, tanggal 7 Januari 2016
4.
Pelatihan internal penyiapan Surat Perintah Bayar di KBRI, tanggal 11 Januari 2016
5.
Rapat staf awal tahun dengan Dubes di KBRI, tanggal 14 Januari 2016
6.
Rapat awal persiapan SCAA, tanggal 15 Januari 2016
7.
Penyiapan bahan hubungan ekonomi RI-Iran, tanggal 18 Januari 2016
8.
Breakfast Meeting di Wisma Indonesia, tanggal 22 Januari 2016
9.
Conference Call dengan USFDA, tanggal 26 Januari 2016
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
16
10.
Latihan pembuatan SPPD T.A 2016, tanggal 28 Januari 2016
11.
Penjelasan Pemilu AS 2016, tanggal 28 Januari 2016
12.
Pemaparan open bidding Jabatan Pimpinan Tinggi/JPT oleh Konsultan RB, tanggal 29 Januari 2016
13.
PIEE Briefing, “An Assessment of the TP P: Market Access and Sectoral Issues di PIE E-DC, tanggal 2 Pebruari 2016
14.
Pertemuan dengan Founder/VP Chamber of Commerce & Industry R.D. Congo-Indonesia di KBRI, tanggal 3 Pebruari 2016
15.
Biotechnology Innov Orgs, Embassy Briefing Post COP21 di Bio Office-DC, tanggal 5 Pebruari 2016
16.
Rapat persiapan kunjangan Presiden ke California di KBRI, tanggal 5 Pebruari 2016
17.
Farm Bill Mid-Term Review di AEI-DC, tanggal 10 Pebruari 2016
18.
Pertemuan dengan peserta International Visitor Leadership Program di KBRI, tanggal 11 Pebruari 2016
19.
Rapat dengan Dubes di KBRI, tanggal 12 Pebruari 2016
20.
Washington DC Travel and Adventure Show di Washington DC Convention Center, tanggal 20-21 Pebruari 2016
21.
California Rice Commission gathering di Washington DC, tanggal 24 Pebruari 2016
22.
Agriculture Outlook Forum di Washington DC, tanggal 25-26 Pebruari 2016
23.
Kunjungan ke Engles Family Farm dan hadir pada primary election untuk calon Presiden AS, tanggal 1-2 Maret 2016
24.
Rapat Koordinasi Internal Bulanan, tanggal 3 Maret 2016
25.
Pertemuan dengan Mr. Dan Jacques, Crop Enhancement, tanggal 4 Maret 2016
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
17
26.
Seafood Expo of North America (SENA) di Boston, tanggal 6-8 Maret 2016
27.
Rapat Koordinasi di pimpin Dubes di KBRI, tanggal 10 Maret 2016
28.
Video Conference di KBRI untuk persiap-an SCAA di Atlanta bulan April 2016, tanggal 14 Maret 2016
29.
Pertemuan dengan Bpk Rio Silaban World Bank dan Tim, tanggal 15 Maret 2016
30.
Pertemuan perwakil-an diplomatik dalam rangka promosi pencalonan Indonesia sebagai anggota council ICAO 2016 – 2019 di KBRI, tanggal 17 Maret 2016
31.
Pertemuan Briefing CGIAR System Fund di World Bank, tanggal 18 Maret 2016
32.
Rapat dengan Tim Advance Wapres RI di Wisma Indonesia tanggal 26 Maret 2016
33.
Pembahasan dengan Advance Team untuk persiapan kedatang-an Wapres dan Delegasi Jakarta di KBRI, tanggal 28 Maret 2016
34.
Kunjungan Wakil Presiden RI dalam rangka hadir acara NSS di Washington DC, tanggal 29-31 Maret 2016 dan 1-3 April 2016
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
18
LAPORAN BULANAN BIRO KERJA SAMA LUAR NEGERI PERIODE BULAN APRIL 2016
NO.
TANGGAL DAN TEMPAT
KEGIATAN
PIHAL YANG TERLIBAT
Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Pemberian bantuan kemanusiaan kepada Fiji
Pertemuan dipimpin oleh Deputi Bidkoor Pollugri dan dihadiri oleh wakil dari Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, TNI, BIN, BNPB, Kementerian Sekretariat Negara
HASIL KEPUTUSAN
TINDAK LANJUT
BAGIAN BILATERAL 1.
7 April 2016 RR. Sembodro, Ged. B Lt. 6 Kemenko Polhukam
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Pimpinan rapat menjelaskan bahwa Pemri berkomitmen memberikan bantuan kepada Fiji sebesar USD 5 juta untuk rehabilitasirekonstruksi pasca bencana Topan Winston. (disampaikan Menko Polhukam kepada PM dan Menteri Fiji pada 31 Maret 2016 di Fiji)
2.
Komitmen dan Fokus bantuan RI: a. Bantuan yang diberikan dalam bentuk cash for works, in kind and the deployment of a companion of construction corps. Bantuan Pemri difokuskan pada rehabilitasi bangunan Queen Victoria School (QVS) di Tailevu. b. QVS dipilih karena beberapa hal sebagai berikut: Nilai strategis: boarding school bersejarah dan almamater pemimpin. Manfaat: dampak rekonstruksi lebih terlihat dan proses rekonstruksi relative lebih manageable: gedung utama dan ruang kelas, Asrama, Klinik, ruang makan, rumah guru, gereja. Jarak lebih dekat dari kota dan pelabuhan Suva.
3.
Tantangan dan kendala yang dihadapi yaitu: a. Fiji kekurangan bahan bangunan dan peralatan bangunan serta alat transportasi.
19
Perlu cara mengatasi masalah tersebut antara lain: kerjasama dengan militer Fiji untuk pengadaan kendaraan dan tenaga kerja. b. Pengadaan dan pengiriman bahan bangunan dan peralatan dengan kapal komersial dari Jakarta ke Suva Fiji memerlukan waktu sekitar 1 bulan. Satu container 20 feet sekitar USD 2500. c. Waktu penerbangan yang cukup lama dan biaya tiket pesawat komersial yang relative mahal (sekitar Rp. USD 30-60 juta atau USD 2.500-4.000 per orang). d. Keterbatasan Dana 4.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Keluaran yang diharapkan yaitu: a. Kesepakatan mengenai jumlah bangunan yang akan direnovasi, rehabilitasi dan direkonstruksi sesuai pledge Pemri sebesar USD 5 Juta (cash for works, bantuan gedung dan pengiriman zeni). b. Kesepakatan mengenai waktu pengiriman bahan bangunan, peralatan dan zeni konstruksi (sebanyak100 orang) serta estimasi biaya operasional yaitu: Biaya pengadaan + pengiriman bahan bangunan (Zeni TNI atau Swasta) Biaya pengiriman 100 orang TNI (pesawat/kapal TNI atau komersial) Biaya operasional Zeni TNI (uang harian, uang makan dll) Waktu pengiriman bahan bangunan dan peralatan serta zeni konstruksi. c. Penentuan komposisi dan keterlibatan para pihak dalam rehabilitasi dan rekonstruksi kompleks QVS: swasta utk suplai material, zeni TNI utk rekonstruksi dan Militer Fiji utk rekonstruksi.
20
5.
2.
25 - 28 April 2016 Nigeria
Kunjungan Tim Penyusunan Grand Design Kerjasama Pertanian di Negara Mitra di wilayah Afrika
Biro KLN dan KBRI Abuja
Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Stah Ahli Menteri Bidang Investasi menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian mendukung penuh bantuan kemanusiaan untuk Fiji dengan mempersiapkan 100 unit hand tractor sesuai permintaan Menko Polhukam kepada Menteri Pertanian.
Anggota Tim Kajian Grand Design Pilot Project Pertanian Dengan Negara Mitra di Wilayah Afrika Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian RI diwakili oleh Kepala Sub Bagian Afrika dan Timur Tengah didampingi oleh P.F. Pensosbud KBRI Abuja pada tanggal 25 - 28 April 2016 telah melakukan sejumlah pertemuan dengan pemangku kebijakan disektor pertanian serta para pelaku usaha tani dan organisasi yang sangat concern dalam pembangunan pertanian di nigeria. Tujuan kunjungan dimaksud adalah untuk memperoleh data dan informasi secara langsung yang nantinya akan dianalisa dan dimanfaatkan sebagai panduan dalam penyusunan program bantuan pertanian berupa Pliot Project yang nantinya memiliki dampak strategis dalam peningkatan kerjasama pertanian bagi kedua negara. A. PERTEMUAN DENGAN FEDERAL MINISTRY AND RURAL DEVELOPMENT Pada pertemuan dengan Federal Ministry of Agriculture and Rural Development yang diwakili oleh beberapa Deputy Director of Planning disampaikan bahwa kebijakan Pemerintah Nigeria saat ini menekankan pada transformasi ekonomi pedesaan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Aktifitas Pilot Project akan dilakukan dengan pendekatan yang lebih terintegrasi menyentuh seluruh aspek pada rantai pasok komoditas pertanian, mulai dari hulu (up-stream) hingga hilir (downstream). Terkait usulan pelatihan yang diajukan, KBRI Abuja menyarankan agar hal tersebut dapat disampaikan melalui prosedur yang berlaku melalui Mnistry of Agriculture and Rural Development yang kemudian akan ditindaklanjuti ke Pusat untuk dimintakan arahan lebih lanjut dan diharapkan dapat langsung ditujukan kepada para petani dan petugas lapangan sebagai pelaku kegiatan bukan hanya sebatas petugas Kementerian yang dampaknya kurang dapat dirasakan para petani. Merumuskan rancangan pengembangan Pilot Project berdasarkan hasil identifikasi yang menyeluruh dengan melibatkan seluruh stakeholder setempat terhadap kondisi existing pertanian
21
melalui sebuah program LIFE (Labour Insentive Farming Enterprise) yang diharapkan akan mendorong ekonomi dan meningkatkan pendapatan diwilayah pedesaan yang selama ini belum tersentuh.
Nigeria dan harus memiliki target sasaran yang jelas, dan secara bertahap harus mampu menyelesaikan permasalahan mendasar yang dihadapi masyarakat setempat.
Disampaikan pula bahwa Pemerintah memiliki perhatian yang sangat serius dalam upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian dalam pengembangan processing dan post harvest handling khususnya untuk beberapa komoditas seperti palm oil, palm kernel, cocoa, cashew, sesame, Gum Arabic, fruits, dan vegetables Minyak sawit, inti sawit, kakao, jambu mede, wijen, buah-buahan dan sayuran. Peningkatan kapasitas dan kemampuan petani yang diharapkan dapat menjadikan pertanian sebagai ladang bisnis dari tahun ke tahun diperlukan untuk menjadikan para petani mandiri sehingga dapat menghasilkan komoditas produk pengganti import seperti beras, gula, gandum, susu, produk olahan tomat dan saripati buah. Pada pertemuan disampaikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk membantu peningkatan produksi pertanian diantaranya melalui pelaksanaan Pilot Project komoditas unggulan dan program pengembangan kapasitas. Selain itu mengingat telah adanya payung hukum kerjasama pertanian kedua negara, diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam melaksanakan berbagai kegiatan kerjasama. B. PERTEMUAN DENGAN AFRICAN UNION (AU) DAN NIGERIA-INDONESIA
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
22
COMMERCIAL ASSOCIATION (NICA) Pertemuan dengan kedua organisasi tersebut lebih menekankan pada adanya kebutuhan program pengembangan kapasitas berupa training atau study tour bagi para petani. Kedua organisasi tersebut telah mempersiapkan proposal dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud dan berharap agar Pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi dengan mempersiapkan sebuah program pelatihan sesuai yang dibutuhkan petani Nigeria. C. PERTEMUAN DENGAN KELOMPOK TANI ABUJA GREEN COOPERATIVE Dalam rangka pengisian quesioner sebagai pendukung data penyusunan Grand Design Pilot Project Pertanian Dengan Negara Mitra, Tim Kajian didampingi P.F.Pensosbud KBRI Abuja berkunjung salah satu kelompok tani “Abuja Green Cooperative Society Limited” yang berlokasi di Angwamada Asakoro Abuja. Dalam pertemuan dengan 12 orang petani yang memilik lahan pertanian yang dikelola seluas 48,76 Ha didampingi dengan Ketua Koperasi diperoleh informasi bahwa sampai saat ini para petani memiliki lahan yang diperuntukkan untuk ternak unggas/ayam, jagung, jahe, wijen, tomat, jagung, kedelai dan lele. Panjangnya musim kemarau menghambat pertumbuhan komoditas tersebut selain sistem irigasi yang masih bersifat tradisional serta tidak adanya pengedukasian mengenai sistem mekanisasi pertanian. Namun demikian hampir setiap petani menerapkan sistem pertanian terintegrasi yang menandakan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
23
3.
30 April-6 Mei 2016 Madagaskar dan Zimbabwe
Kunjungan Tim Penyusunan Grand Design Kerjasama Pertanian di Negara Mitra
Pusat KLN, Antananarivo, Harare
KBRI KBRI
bahwa mereka telah memilki pondasi ilmu yang cukup dalam mengelola lahan pertanian. Dari kunjungan lapangan yang dilakukan dapat diketahui bahwa permasalahan utama selain mekanisasi adalah minimnya pengetahuan prosesing dan pengolahan pasca panen sehingga para petani Nigeria sangat mengharapkan adanya program pelatihan oleh Pemerintah Indonesia dan sangat menyambut baik sekiranya Pilot Project Indonesia dapat segera direalisasikan di Nigeria. Kunjungan ke Madagaskar Tim Kajian yang dipimpin oleh Kabag Bilateral, Biro Kerja Sama Luar Negeri, dengan susunan anggota tim meliputi Guru Besar Fakultas Ekonomi Menajemen IPB, Perwakilan Biro kerjasama Luar Negeri dan Pejabat KBRI di Antananarivo, telah melakukan kunjungan dan diskusi dengan berbagai stakeholder di Madagaskar, yaitu Kantor Perwakilan RI di Antananarivo; Dirjen Teknik Kementerian Pertanian Madagaskar; Badan Litbang Pertanian Kementerain Pertanian Madagaskar, petani dan akademisi. Beberapa Hasil Pertemuan tersebut sbb: 1. Hasil wawancara dengan Dirjen Teknik Kementerian Pertanian Madagaskar juga memberikan beberapa “insight” prioritas pembangunan pertanian di Madagskar. Pemerintah Madagaskar sudah membuat perencanaan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam National Investment Plan Sektor Pertanian.Seperti Indonesia, fokus utama adalah peningkatan ketahanan pangan. Terkait dua pilot project yang sudah dikembangkan dalam kerjasama bilteral Indonesia dengan Madagaskar,
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Dari berbagai informasi di atas, secara ringkas beberapa rekomendasi tindak lanjut untuk kerjasama bilateral dalam bidang pertanian sebagai berikut: Indonesia - Madagaskar 1. Kerjasama pengembangan produksi kedele di berbagai daerah dengan kondisi agroekologi yang berbeda di Madagaskar. 2. Peningkatan produktivitas padi melalui perbaikan teknologi budidaya, serta introduksi teknologi spesiikasi lokasi terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 3. Penggembangan teknologi pengolahan hasil pertanian di tingkat petani dan usaha kecilmedium. 4. Assesment terhadap potensi ekspor daging sapi dari
24
pengembangan kedele memang menjadi salah satu prioritas, sehingga diharapkan ke depan pengembangan komoditas ini dapat dilakukan secara lebih luas di berbagai daerah di Madagaskar. Kedele sebenarnya merupakan komoditas pertanian yang pernah dibudidayakan oleh petani di Madagaskar. Sejak tahun 1980-an dua perusahaan yang melakukan pengolahan susu kedelai di Madagaskar mengalami kebangkrutan sehingga sejak itu petani tidak mau lagi menanam kedele karena tidak tersedianya pasar yang menampung produk.
2.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pengumpulan informasi di Badan Litbang Kementerian Pertanian di Madagaskar memberikan beberapa hasil yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. Ketua Departemen Agronomi memberikan keterangan bahwa saat ini sedang dilakukan proses karakterisasi terhadap sepuluh varietas kedele yang diberikan dalam pilot project kerjasama dengan Kementerian Pertanian Indonesia sebelumnya. Sebelum varietas ini dkembangkan secara luas kepada petani di Madagaskar, perlu dilakukan uji multi lokasi sehingga evaluasi kesesuaian dengan iklim dan produktivitas di masing-masing wilayah dapat dilakukan secara komprehensif. Kegiatan ini dapat diintegrasikan dengan kegiatan kerjasama yang dilakukan pada tahun ini, melalui penanaman kedele di daerah yang ditentukan. Selanjutnya dapat dilakukan joint research untuk mengevaluasi hal ini. Ke depan bila produksi kedele sudah berkembang di Madagaskar, selain perlu dikembangkan industri pengolahan di tingkat rumah tangga dan komersial di Madagaskar, Indonesia juga dapat memanfaatkan sebagai
Madagaskar ke Indonesia. Indonesia-Zimbabwe 1. Kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan untuk peningkatan usahatani padi di Zimbabwe, terutama usahatani padi untuk lahan dataran tinggi. 2. Pemberdayaan petani dan peternak untuk meningkatkan akses terhadap sumberdaya dan permodalan. 3. Implementasi sistem subsidi baru, asuransi pertanian dan cyber-extension.
25
sumber pengadaan kedele untuk kebutuhan domestik. Dengan demikian ketergantungan pasokan kedele dari satu negara mayoritas daat dikurangi. Kunjungan ke Zimbabwe Tim Kajian yang dipimpin oleh Kabag Bilateral, Biro Kerja Sama Luar Negeri, dengan susunan anggota tim meliputi Guru Besar Fakultas Ekonomi Menajemen IPB, Perwakilan Biro kerjasama Luar Negeri dan Pejabat KBRI di Harare, telah melakukan diskusi dengan Sekjen Kementerian Pertanian Zimbabwe yang didampingi oleh 9 direktur dan pejabat setingkat direktur.
Beberapa Hasil kunjungan tersebut sbb: 1.
2.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Sektor pertanian memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi di Zimbabwe. Sekitar 65% penduduk tergantung secara langsung pada sektor pertanian. Beberapa komoditas yang paling banyak diusahakan adalah jagung, yang merupakan makanan pokok lebih dari 90 persen masyarakat Zimbabwe; tembakau, kapas, tebu, hortikultura. Peternakan sapi juga memegang peranan penting dalam pertanian, yang memberikan kontribusi sekitar 10% terhadap PDB sektor pertanian Zimbabwe. Beberapa komoditas lain yang diusahakan adalah teh, kopi dan hewan ternak non sapi (domba, table birds, ostrich). Menurut Zimbabwe Agriculture Investment Plan (2013-2017), visi pembangunan pertanian Zimbabwe adalah untuk mencapai “a prosperous, diverse and competitive agriculture sector ensuring food and nutrition
26
security and significantly contributing to national development”. Secara khusus tujuan pembangunan pertanian Zimbabwe adalah: -
-
3.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Memastikan pencapaian ketahanan nutrisi dan pangan nasional dan rumah tangga. Menjamin sumberdaya pertanian dipertahankan dan terus diperbaiki. Mendatangkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Meningkatkan kontribusi terhadap PDRB Meningkatkan kontribusi pada pembangunan industri yang berbasis sumber daya lokal, dan Meningkatkan kontribusi pada neraca perdagangan luar negeri.
Pada kesempatan pertemuan in juga telah dibahas tantangan utama dalam pembangunan pertanian di Zimbabwe. Pertanian di Zimbabwe secara umum bersifat mix-crops. Saat ini telah mulai terjadi pergeseran dalam konsumsi pangan, dari jagung sebagai makanan pokok ke beras dan kentang. Terutama ini terjadi pada rumah tangga kelas menengah dan atas. Tantangan pertama adalah akses petani yang rendah terhadap input dan permodalan. Akibatnya produktivitas usaha tani jagung di Zimbabwe sangat rendah, banyak yang hanya mencapai 0,5 sampai 1 ton per hektar. Sebagai contoh akses terhadap pupuk dan benih bermutu. Kedua adalah ketersediaan infrastruktur, yaitu irigasi. Di Zimbabwe ketersediaan air dari tadah hujan hanya berlangsung sekitar 3 sampai 4 bulan. Ketiga adalah mekanisasi baik untuk pengolahan tanah dan penanganan pasca panen. Keempat adalah akses pasar yang minim serta rendahnya harga yang diterima petani. Masalah pemasaran banyak ditemui di sektor pertanian Zimbabwe yang dikuasai oleh dominan small holder farmers. Kelima riset dan pengembangan.
27
Terakhir penyuluhan pertanian, baik terkait sumberdaya manusia petani maupun dukungan akses terhadap sumberdaya.
BAGIAN REGIONAL 1.
8 Maret 2016 Biro KLN
Rapat Persiapan APO Asian Pacific Conference on Agribusiness: Strengthening PPP Scheme
Biro KLN, NPO, Setneg dan Karantina Imigrasi
Pertemuan akan dilaksanakan pada tanggal 28-30 Maret 2016, di Hotel Horizon Bandung. Pihak imigrasi akan membantu kelancaran kedatangan peserta asing
Koordinasi terkait
2.
10-12 Maret 2016 Bandung
Koordinasi Persiapan APO
Biro KLN dan Dinas terkait
1. 2.
Permohonan bahan promosi daerah Survey lokasi kunjungan lapangan, Ubi Cilembu “Pelopor” Survey tempat dinner di Saung Mang Udjo
Koordinasi secara intensif dengan pihak hotel dan dinas terkait
Indonesia akan segera mengkonfirmasi kehadiran delri pada Pertemuan Tingkat Menteri OKI Bidang Pertanian yang akan dilaksanakan pada bulan April 2016 mendatang
3. 3.
14 Maret 2016 Ruang Sekjen Kemtan
Menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Pertanian Kazakhstan
Biro KLN dan Perwakilan 1. Indonesia menyampaikan dukungan upaya Kazakhstan perwujudan ketahanan pangan di kawasan 2. Indonesia belum dapat menentukan posisi didalam IOFS
4.
14-16 Maret 2016, Bandung
Koordinasi APO
Biro KLN Horison
5.
16 Maret 2016 Kemendag
Rapat WGST D-8
Lanjutan
Persiapan
dan
Kemendag. KKP, KLN, Kemenperin Kemlu
Hotel 1. 2. 3. Biro dan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
dengan
pihak-pihak
Finalisasi ruang sidang Finalisasi lokasi kunjungan lapangan Finalisasi lokasi jamuan makan malam
Masukan terkait usulan komoditi yang disepakati, yaitu: 1. Produk perikanan: untuk produk Lobster, Kepiting dan Udang dibagi menjadi beku dan tidak beku dan telah ditambahkan kode HS. 2.
Untuk produk sarden dalam kaleng, BSN menyampaikan standarnya sudah masuk Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
3.
Adapun untuk produk ikan dalam kemasan
1. KKP dan Kemenperin akan menyampaikan tanggapan terhadap usulan komoditi
perioritas paling lambat tanggal 24 Maret 2016.
2. Terkait usulan produk pupuk, rapat selanjutnya diusulkan untuk mengundang Ditjen Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin.
28
kaleng hasil sterilisasi, saat ini sudah terdapat SNI dengan nomor SNI 2712:2013. 4.
5.
6.
6.
15-16 Maret 2016 Medan, Sumatera Utara
IMT-GT National Workshop dalam rangka Comprehensive Review IMT-GT dan Penyusunan New Implementation Blueprint 20172021
10 propinsi anggota IMTGT,Kemenko erekonomian Biro KLN
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Produk yang tidak diusulkan untuk dikerjasamakan yaitu Salmon dan Mucilages & thickener.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan tanggapan terhadap daftar usulan komoditi prioritas paling lambat tanggal 24 Maret 2016.
Produk pertanian dan pakan ternak dikonfirmasi melalui email dari Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementan, bahwa Fresh flower dan Mangosteen belum prioritas untuk dikerjasamakan.
7.
Produk pupuk: Produk yang akan dikerjasamakan adalah pupuk dengan unsur Potassium
(K) dan pupuk dengan unsur Phospor (P)
8.
Komoditi pupuk untuk HS 3103901000 akan konfirmasi ulang oleh APPI dan disampaikan palin lambat tanggal 24 Maret 2016.
Workshop diselenggarakan dalam 2 (dua) hari secara intensif dalam bentuk
focus group dan presentasi per group.
Workshop ini difasilitasi oleh para expert dibidang penyusunan blueprint, yaitu sebagai berikut: a. Bernard Tai, konsultan dari Asian Development Bank.
b. Trevor Hammond, konsultan dari Asian Development Bank.
c. Balamurugan Ratha Kresna, Deputy Director CIMT.
1.
2.
1. Diperlukan convergent meeting (cross sector meeting) untuk mendukung
proyek-proyek yang mempunyai cross cuting issue.
2. Diperlukan pembentukan task force untuk beberapa isu khusus.
3. Pemerintah perlu memberikan stimulus dan dukungan untuk meningkatkan peran aktiv swasta pada kerjasama IMT-GT khususnya penganggaran dana untuk mendukung kehadiran
29
3.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Beberapa yang menjadi perhatian dalam Workshop: a. Malaysia dan Thailand mampu mengambil keuntungan yang maksimal dari kerjasama IMT-GT mereka telah terhubung, sedangkan Indonesia terpisah dari kedua Negara tersebut (dari segi daratan), sehingga untuk proyek Ro-Ro perlu didorong implementasinya segera untuk menghubugkan Indonesia dengan daratan Malaysia dan Thailand. Pelabuhan Dumai telah siap untuk memfasilitasi Ro-Ro tersebut.
b. Terkait hal tersebut, Malaysia mengkonfirmasi bahwa saat ini Malaka sedang mempersiapkan diri. Beberapa persiapan yang dilakukan oleh Malaka antara lain : mengidentifikasi produkproduk apa yang nantinya akan mengisi pasar Ro-Ro tersebut, menggandeng pihak swasta untuk menjalankan Ro-Ro tersebut (perusahan logistic, dll), mempersiapkan study untuk kebijakan CIQS di pelabuhan Malaka, dll. c. Riau telah membangun terminal agro bisnis untuk menangani arus barang hasil pertanian di Riau, selain itu Riau sudah merencanakan untuk pembangunan tol Pekanbaru-Dumai sehingga arus barang dari Riau dapat dikirim ke Dumai dan kemudian dapat diteruskan ke Malaka dan Thailand. d. Keterlibatan pihak swasta dari Malaysia dan Thailand lebih tinggi dari pada Indonesia karena stimulus dari pemerintahan yang cukup bagus, sehingga Pemerintah Indonesia (pusat maupun daerah) diminta untuk memberikan encourage dan stimulus terhadap sektor swasta sehingga nantinya sektor swasta
swasta di sidang IMT- GT.
4. Kerjasama IMT-GT dapat mengambil hal-hal baik yang sesuai dan menguntungkan dari kerjasama lain yang ada, contohnnya database komoditi pada kerjasama BIMP-EAGA maupun kerjasama lainnya
30
7.
28-30 Maret 2016, Bandung
Pelaksanaan APO Asian Pacific Agribusiness Conference
APO, 32 orang peserta dari 15 negara, 9 orang narasumber dari 8 negara yakni dari Filipina, Malasia, Hawai, AS, Inggris,
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Indonesia akan mendukung implementasi proyek pada kerjasama IMT-GT (dengan cara memberikan dukungan anggaran untuk perjalanan pihak swasta ke sidang IMT-GT).
e. Usulan proyek baru dari daerah antara lain : halal tourism (Aceh), natural tourism (Sumatera Barat), dan Riau memberikan daftar destinasi baru yang akan dimasukkan ke program IMT-GT yang sudah ada (istana siak ke program old heritage, dll).
f. Terkait dengan usulan Halal tourism dari Provinsi Aceh, akan dilakukan konvergen meeting antara WG Tourism dan WG HAPAS di Indonesia. Konvergen meeting seperti akan banyak diperlukan karena beberepa proyek akan membutuhkan dukungan lebih dari 1 WG, sehingga kedepan diusulkan untuk adanya konvergen meeting apabila dibutuhkan.
g. Untuk mempercepat implementasi proyekproyek IMT-GT diusulkan untuk melakukan single MoU terhadap proyek yang terdiri dari 2 negara, MoU dilakukan dengan bilateral sehingga diharapkan akan mempercepat implementasi proyek tersebut. Selain itu juga mendorong keterlibatan swasta dalam impelementasi proyek.
h. Untuk memperpendek arus barang dari ketiga Negara perlu dibuat task force yang terdiri dari lintas sektoral, namun tanpa meninggalkan masing- masing sektor sebagai lahirnya proyek-proyek di IMT-GT. Konferensi yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian mempelajari dan mendiskusikan model inovatif dari skema PPP dalam pengembangan agribisnis yang kompetitif dan berkelanjutan. Kebijakan–kebijakan yang mampu
Kedepannya konferensi ini juga akan menggali lebih jauh lagi inovasi untuk meningkatkan produktifitas dan keberlanjutan perusahaan agribisnis dan idustri
31
Indonesia, Thailand, India dan Bangladesh yang berasal dari kalangan pemerintah, swasta maupun akademisi.
mendukung Kerjasama Swasta-Pemerintah yang mampu mendorong minat para pemangku kepentingan juga menjadi pokok pembicaraan yang penting. Dalam KSP di bidang agribisnis, peningkatan Kapasitas petani, penyuluh, peneliti, organisasi yang bergerak di perbenihan sangatlah penting. Pemerintah diharapkan sebagai fasilitator dan mendukung melalui kebijakan yang kondusif bagi para stakeholders.
pangan baik skala kecil maupun besar.
Dr. Md. Kairul Bashar, Country Manager Harvest Plus Bangladesh, sebagai salah satu contoh sukses model KSP dalam pencapaian swasembada pangan di Bangladesh menyampaikan bahwa Model KSP Harvest Plus tidak saja mampu meningkatkan produktifitas padi namun juga berhasil mengkomersialisasi varietas „zinc rice‟ yang mereka kembangkan. Sebagai bentuk pengayaan wawasan, para peserta konferensi melakukan kunjungan ke sentra ubi Cilembu “Pelopor”, mempelajari tentang upaya peningkatan usaha agribisnis melalui kolaborasi dan sinergi pembinaan program kemitraan antara Kementerian Pertanian, pihak perbankan, dan juga bantuan teknis dari negara mitra. 8.
1-2 April 2016 Hotel Santika Premiere, Malang, Jawa Timur
Wrap up meeting, High Level Meeting on the Strengthening of Artificial Insemination of Livestock Indonesia – Kyrgyzstan
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, BBIB Singosari, Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Luar Negeri
Pertemuan membahas mengenai isi dari Record of Discussion yang merupakan komitmen yang telah dihasilkan selama rangkaian kegiatan HLM dimaksud. Penandatanganan RoD dilakukan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Muladno, MSA, dan Mr. Janybek Kerimaliev,DVM, Deputy Menteri Pertanian dan Meliorasi Republik Kyrgyzstan.
Dari rangkaian pertemuan tersebut, para peserta memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Muladno menyambut baik kerjasama dimaksud dan mengapresiasi keinginan Kyrgyztan melakukan pengadaan importasi semen beku. Untuk mensupport kegiatan tersebut, Indonesia akan mengirimkan dua orang tenaga ahli dari BBIB Singosari untuk melakukan pendampingan selama dua bulan di Kyrgyztan. Selain daripada itu, Kedua belah
32
pengelolaan program pengembangan ternak. Adapun kedua belah pihak telah sepakat untuk memfasilitasi pelaksanaan Reverse Linkage Project terutama untuk pembelian semen beku dari BBIB Singosari, dimana Kyrgyztan berencana akan melakukan pengadaan semen beku dari Indonesia sebanyak 10.000 dosis.
9.
4 April 2016, Hotel Sari Pan Pacific
Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan the 3rd BIMP-EAGA and IMT GT Trade Expo 2016
Kemenko Perekonomian, Pihak swasta dan Biro KLN
1.
Maksud dari pelaksanaan FGD ini adalah untuk melakukan koordinasi terkait
2.
Kesiapan K/L yang menjadi focal point rd Plaksanaan the 3 BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo, Conference and Business Matching 2016.
3.
Kesiapan dan konfirmasi dari Pemerintah rd Daerah untuk berpartisipasi dalam the 3 BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo, Conference and Business Matching 2016
4.
Penawaran sponsorship
Output yang diharapkan dari pelaksanaan FGD ini adalah
5.
Tersusunnya matriks kesiapan dari seluruh pemangku kepentingan terkait persiapan rd penyelenggaraan the 3 BIMP-EAGA and IMTGT Trade Expo, Conference and Business Matching 2016. Sehingga dari matriks tersebut akan dapat disusun rekomendasi rencana tindak lanjut (list to do) dari masing-masing stakeholder sampai dengan hari pelaksanaan kegiatan.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
pihak juga menyepakati untuk memperkuat program Kerjasama khususnya di bidang insdustri Agro. Delegasi Kyrgyztan juga akan mendorong Pemerintah Kyrgyztan untuk mewujudkan komitmen mereka dalam menyediakan pembagian biaya untuk Reverse Linkage Project. Diharapkan komitmen Kyrgyztan untuk pembiayaan sebesar 132.000 USD akan terwujud pada bulan Juli 2016.
33
6. Matriks konfirmasi partisipasi booth dari Indonesia yang berasal dari K/L, pemerintah daerah maupun sektor swasta
10.
6 April 2016 Cafe Hong Kong, Jakarta Pusat
Focus Group Discussion (FGD) Strategi Komunikasi KSST Indonesia
Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian PUPR, BKKBN, Kemen Kesehatan, BNPB dan Asia PR
Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Pertanian, memberikan masukan sebagai berikut: 1. Kerja sama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) menjadi bagian dari Kerja sama luar negeri yang penting bagi Indonesia. Mekanisme koordinasi lintas pemangku kepentingan merupakan salah satu kunci dari kesukseskan agenda Kerja sama SelatanSelatan dan Triangular (KSST) Indonesia dimasa yang akan datang. Koordinasi yang ideal meliputi bekerjanya mekanisme perencanaan program kegiatan yang berasal dari kebutuhan di masing-masing stakeholder 2.
3.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Koordinasi dengan instansi teknis di Kementerian Pertanian, antara lain Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Pusat Pelatihan Pertanian), Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (BBIB Singosari), Badan Litbang Pertanian (BB Mekanisasi Pertanian), Badan Karantina Pertanian (Balai Uji Terap Teknik Dan Metode Karantina Pertanian) serta balai-balai dibawah instansi teknis tersebut. Selain daripada itu, informasi yang diperoleh terkait permintaan kegiatan KSST diperoleh dari Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri dan Bappenas. Bentuk bantuan teknis yang telah diberikan oleh Kemtan kepada beberapa negara mitra melalui kerangka Kerja sama Selatan-Selatan ini terdiri dari : i. Pelatihan
1. Sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2015-2019, salah satu sasaran utama pembangunan bidang politik luar negeri adalah menguatnya peran Indonesia dalam Kerja Sama SelatanSelatan dan Triangular (KSST) 2. Adapun penanganan KSST Indonesia telah dilakukan oleh Timnas KSST Indonesia yang beranggotakan 4 (empat) Kementerian, yaitu Kemlu, Kemkeu, Kemsetneg dan Bappenas. 3. Menindaklanjuti rencana kerja Working Group 3 Timnas KSST yang diturunkan dari Buku RPJMN mengenai arah kebijakan dan strategi KSST, khususnya mengenai promosi KSST di tingkat nasional dan internasional, maka pada tahun 2016 dilakukan studi pengembangan strategi komunikasi KSST Indonesia. 4. Studi dimaksud dilakukan melalui kerja sama antara Timnas KSST dengan Capacity Development Project for SouthSouth and Triangular Cooperation (CADEP – SSTC)
34
Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 10-30 hari dengan metode ceramah di kelas 40% dan kunjungan lapangan serta praktek 60%. ii.
iii.
iv.
v.
vi.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
dan lembaga konsultan Asia PR.
Seminar/field workshop Pelaksanaan seminar atau workshop antara 7-14 hari dnegan kegiatan utama adalah kunjungan lapangan Pemagangan Pelaksanaan kegiatan magang selama 2 bulan atau selama 1 siklus musim tanam Pengiriman tenaga ahli Pelaksanaan pengiriman tenaga ahli dilaksanakan minimal 1 bulan sampai 1 tahun Bantuan alat mesin pertanian Pemberian hibah berupa alat mesin pertanian seperti (traktor tangan, power thresher, pompa air, dan rice milling) Pilot project
4.
Adapun pola pembiayaan bantuan teknis terkait Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular dapat dibedakan menjadi: i. Biaya sepenuhnya ditanggung oleh negara/lembaga Mitra Kerja Sama. ii. Biaya sepenuhnya ditanggung Pemerintah Indonesia melalui mekanisme APBN iii. Cost-sharing dengan kontribusi pembiayaan iv. Triangular antara Pemri-Mitra Kerja Sama-negara penerima bantuan
5.
Jenis-jenis pelatihan unggulan bidang pertanian yang paling diminati dari hasil evaluasi permintaan bantuan teknis pertanian yang ditujukan kepada Pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut
35
i. Teknik budidaya padi ii. Metodologi penyuluhan dan pelatihan pertanian iii. Pest Surveilance and Forecasting iv. Budidaya air tawar v. Sistem tanam vi. Peternakan ayam vii. Pembangunan pertanian perdersaan viii. Rice Post Harvest Processing Technology ix. Agrobusiness technology Participatory Training Program on Agricultural Extension Methodology 11.
8 April 2016 Auditorium 1&2 Kemendag
Policy Dialogue Series on Development Product sebagai upaya Sosialisasi Perkembangan Terakhir Isu Terkait di APEC 2016
Kementan, Kemendag, 1. Kementerian Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Koordinasi Maritim dan Sumber Daya , Kementerian Luar Negeri , Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian kelautan dan Perikanan, Asosiasi- 2. asosiasi
Pada tahun 2015, Indonesia berupaya agar isu development product dapat masuk ke dalam APEC language sehingga pembahasan dapat terus dilanjutkan. Oleh sebab itu, telah diselenggarakan TPD (Trade Policy Dialogue) yang dilakukan secara self funded pada 28 September 2015 di Cebu, Philippines. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi terkait development products. Sehingga, pada Join Minister Statement dan Leaders Declaration telah diberikan mandat untuk meneruskan pembahasan isu development product.
5.
Untuk APEC tahun 2016 ini, Indonesia telah mengajukan proposal Workshop on Promoting Trade in Products Which Contribute to Sustainable and Inclusive Growth through Rural Development and Poverty Alleviation (RDPA) pada margin CTI 1 2016. Proposal ini sedah diendorsed pada 22 Maret 2016 dan sedang menunggu proses pendanaan oleh APEC.
3. Beberapa inisiatif Indonesia terkait Advancing Rural Development and Poverty Alleviation (RDPA) pada APEC 2016 adalah sebagai
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
36
berikut : i. Workshop dilaksanakan untuk membahas langkah-langkah kebijakan agar dapat membantu memfasilitasi pengurangan dan penghapusan secara bertahap terhadap barrier to trade terhadap produk-produk tertentu agar dapat memberikan kontribusi pada pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan di waktu mendatang. ii. Pada pleno SOM 1, Indonesia telah menyampaikan inisiatif mengenai agenda RDPA dalam APEC Region. Inisiatif tersebut dimaksud bertujuan untuk mengangkat agenda RDPA ke dalam agenda APEC secara holistik dan menyeluruh. iii. Inisatif ini telah mendapatkan dukungan dari beberapa ekonomi APEC diantaranya adalah Koresa, Peru, Papua Nugini, Viet Nam dan Filipina. iv. Saat ini, status proposal indonesia sedang di endorsed oleh APEC dan akan dilakukan perankingan prioritas pendanaan APEC. v. Rencana pelaksanaan Workshop akan dilaksanakan pada CTI 3 bulan Agustus 2016, atau akan dilakukan pada CTI 1 tahun 2017 di Viet Nam apabila harus melakukan pendanaan self funding. vi. Saat ini tengah dilakukan penyusunan zero draft APEC Framework on RDPA oleh Kementerian Luar Negeri. dalam isu RDPA Salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan kali ini adalah memasukan service atau jasa sebagai development product. Hal ini berkaitan dengan hasil penialaian dari APEC PSU, bahwa perdagangan dan investasi dalam development product tidak cukup, sehingga perlu
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
37
program pelengkap terkait diantaranya adalah infrastruktur, akses terhadap sektor keuangan, keseharan serta pendidikan. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengembangan sektor jasa sebagai bagian dari development product dan produk yang diperdagangkan 12.
12 – 15 April 2016 Timor Leste
Pendampingan Kunjungan Pengiriman Tenaga Ahli Indonesia Bidang Inseminasi Buatan ke Timor Leste
KBRI Dili, Tenaga Ahli BBIB Singosari, Kementan dan KKP Timor Leste
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Dalam rangka mendukung realisasi komitmen Presiden Republik Indonesia untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah republik Demokrasi Timor Leste sebesar 6 juta USD dalam bentuk Peningkatan Kapasitas (Capacity Building), dan menindaklanjuti kegiatan-kegiatan pelatihan inseminasi buatan yang sudah pernah dilaksanakan di Indonesia sekaligus mendukung pelaksanaan inseminasi buatan di Timor Leste, pada tanggal 28 Maret – 16 April 2016 Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia bekerja sama dengan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari menyelenggarakan pendampingan Program Inseminasi Buatan pada Sapi berupa Program Gertak Birahi pada Sapi dan dilanjutkan dengan Inseminasi Buatan.
1. Perwakilan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI menyatakan bahwa pada prinsipnya pihak RI bersedia untuk melakukan ekspor ke Timor Leste, tetapi dengan syarat yaitu dengan melihat akan kesesuaian dengan keadaan riil di Indonesia.
2.
Kegiatan tersebut bermaksud untuk berbagi pengalaman dan memberikan pendampingan melalui pengiriman tenaga ahli dari Indonesia beserta material untuk pelaksanaan inseminasi buatan di Timor Leste. Dalam hal ini Pemerintah Indonesia c.q. Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian telah mengirimkan 2 (dua) orang tenaga ahli di bidang Inseminasi Buatan ke Timor Leste.
2. Perwakilan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI juga menyampaikan informasi bahwa saat ini RI sudah mengubah status kebijakan importasi ternak dari country based menjadi zona based. Kebijakan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 41 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Republik Indonesia
3.
Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan adalah suatu cara untuk menimbulkan gejala birahi pada suatu kelompok ternak secara
3. Dari gambaran yang telah diberikan, Bapak Dirjen menyambut baik dan akan
38
bersama-sama dan dalam rentang waktu yang pendek. Tujuan gertak birahi adalah efisiensi Program Reproduksi dalam mempersingkat waktu birahi, memastikan waktu inseminasi buatan, efisiensi pelaksanaan inseminasi buatan dan merencanakan kelahiran. 4.
5.
membentuk suatu working group untuk berdiskusi dan membahas lebih lanjut dan lebih detil terkait hal-hal yang harus disepakati dan kedepannya akan dibuat risk analysis-nya.
Kegiatan Inseminasi Buatan ini dilaksanakan di 2 (dua) Distrik yaitu Distrik Bobonaro dan Distrik Covalima. Distrik Covalima merupakan distrik tambahan yang terpilih dikarenakan target sebanyak 200 sapi yang akan diinseminasi tidak terpenuhi di Distrik Bobonaro akibat pola ternak yang diterapkan masyarakatnya sehingga sapi-sapi betina telah mengalami kebuntingan yang disebabkan kawin alami. Untuk kelanjutan pelaksanaan kegiatan di Distrik Covalima akan dikoordinir langsung oleh Direktur Nasional Peternakan RD Timor Leste yang akan di bantu oleh drh Alipio de Almeida, M.Phil dari Universitas Nasional Timor Lorosae (UNTL)
Courtessy Call ke Director General / OIE Permanent Delegate, Ministry of Agriculture and Fisheries, Timor Leste 1. Dr. Antonino do Karmo, Director General / OIE Permanent Delegate, Ministry of Agriculture and Fisheries, Timor Leste, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama yang telah dilakukan selama ini dan merupakan sebagai perwujudan komitmen kerja sama antara RI dan Timor Leste di bidang ekonomi. Kerja sama pembangunan kapasitas ini dipandang sangat penting bagi pembangunan Timor Leste, khususnya di bidang peternakan, dan diharapkan dapat mengatasi masalah utama
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
39
yang terjadi seperti malnutrisi dan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi di Timor Leste.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
2.
Beliau menyatakan bahwa di bidang pertanian dan peternakan di Timor Leste, tedapat beberapa tantangan yang dihadapi, yaitu terbatasnya sarana pendukung/logistik, kapasitas sumber daya manusia, jumlah pakan ternak yang tidak mencukupi, produksi daging yang sangat rendah hingga serangan penyakit pada ternak.
3.
Beliau juga menyampaikan dari hasil survey lapangan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste dalam 3 (tiga) bulan terakhir, bahwa produksi hewan di 402 desa di Timor Leste hanya 10% dan 51% anak-anak di Timor Leste menderita malnutrisi. Terkait permasalahan-permasalahan tersebut, Bapak Dirjen memiliki solusi dengan mengharapkan pihak RI dapat melakukan investasi di bidang peternakan di Timor Leste.
4.
Terkait dengan kerja sama yang telah dilaksanakan, beliau mengharapkan adanya keberlanjutan dari kegiatan ini, tidak hanya di lokasi percontohan Maliana namun juga di beberapa lokasi lain di Timor Leste. Beliau juga mengharapkan keberlanjutan kerja sama tersebut dapat dituangkan dalam suatu kerangka kerja sama di bidang peternakan dan kesehatan hewan, yang dapat berupa Technical Arrangement, dan setidaknya berdurasi selama 5 (lima) tahun. Adapun Technical Arrangement tersebut, diharapkan didalamnya berisikan tentang Animal Breeding, Animal Feeding, dan Animal Disease.
40
Agenda lain yang dibicarakan adalah mengenai keinginan Timor Leste untuk mengimpor DOC (Day Old Chicks) yaitu untuk ayam broiler dan ayam lokal dari RI. 13.
13 April 2016 Ruang Rapat Pontianak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Rapat Persiapan Assessment Trans Pacific (TPP) Agreement
Sekretariat Wapres, Setkab, Kementerian Koordinator Bidang perekonomian, Kemenkeu, Kemendag, Kemenprin, Kementerian LHK, Kementan, KKP, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan BKPM
1.
2.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pertemuan ini dilaksanakan sebagai upaya persiapan Indonesia apabila bergabung dengan TPP Agreement sesuai dengan arahan Presiden RI. Beberapa hal yang dipertimbangkan terkait keikutsertaan Indonesia dalam TPP antara lain : Pertama, jika pemerintah ingin menyukseskan target peningkatan ekspor, keterlibatan dalam kerja sama ekonomi regional menjadi kebutuhan penting mengingat proses perundingan Putaran Doha WTO belum membuahkan hasil positif. Kedua, dengan adanya TPP, Indonesia berpotensi kehilangan market share di negaranegara anggota TPP seperti Amerika Serikat dan Jepang, karena direbut negara-negara pesaing seperti Vietnam dan Malaysia yang juga bergabung di kemitraan tersebut. Oleh karena itu prospek keanggotaan Indonesia di TPP perlu dibahas lebih intensif lagi. Untuk kepentingan tersebut, pemerintah Indonesia perlu mengambil tiga langkah, yaitu: (1). Menghitung keuntungan bergabung dengan TPP secara ekonomis yang sebaiknya lebih dikedepankan dibandingkan pertimbangan politik; (2). Menghitung kerugian jika tidak bergabung dengan TPP; (3). Meninjau secara menyeluruh peraturan perundang-undangan nasional yang mungkin akan terkena dampak jika Indonesia bergabung dengan TPP, karena pada saat ini masih ada legal gap, salah satunya adalah adanya UU mengenai state-owned company (BUMN) di Indonesia.
1. Tim Kajian Keikutsertaan Indonesia Dalam Trans-Pacific Partnership Agreement yang telah dibentuk berdasarkan SK Kementerian Perekonomian perlu secepatnya melakukan Kick Off Meeting untuk penyelesaian kajian secepatnya. 2. Untuk sektor pertanian khususnya, dalam persiapan Indonesia bergabung dengan TPPA, beberapa hal yang dapat dilakukan antara laian : 3. Lebih fokus dalam memenangkan persaingan dengan memperbaiki kualitas mutu dan kontinuitas produksi produk pertanian dan memaksimumkan manfaat dari kerjasama yang saat ini telah terjalin. 4. Meningkatkan kapasitas produksi, efesiensi, produktivitas, dan kualitas produk pertanian nasional saat ini. 5. Melakukan kajian mendalam tentang manfaat dan beban biaya untuk kesiapan
41
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
3.
BKPM telah membuat surat resmi kepada K/L terkait pada tanggal 12 April 2016 perihal permohonan masukan Trans-Pacific Partnership Agreement (saat ini Kementan belum mengirimkan masukan dimaksud) dan permohonan perwakilan K/L pada pembahasan Trans-Pacific Partnership Agreement yang kedepannya akan selalu hadir pada setiap rapat pembahasan TPP yang diadakan oleh BKPM atau K/L terkait lainnta terkait kesiapan dan posisi Indonesia menjadi anggota TPP.
4.
Kementerian Perekonomian (Kemenkop), melaporkan bahwa saat ini telah dikeluarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tim Kajian Keikutsertaan Indonesia Dalam Trans-Pacific Partnership yang terdiri atas Tim Pengarah dan Tim Koordinasi. Dalam hal ini, Menteri Pertanian terlibat sebagai Tim Pengarah dan Bapak Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dilibatkan sebagai Tim Koordinasi (SK terlampir).
5.
Selain itu, Kemenkop juga menyampaikan saat ini juga telah dibentuk Tim Kecil yang terdiri dari Kemenkop dan Kemendag dan telah dibuat draft matriks yang mencover mapping analisis tiap chapter dari perjanjian TPP yang harus ditindak lanjuti oleh K/L terkait. Target penyelesaian kajian ini secara menyeluruh adalah bulan Juli 2016.
6.
Pada pertemuan kali ini, dibahas juga tentang regulasi yang dibutuhkan mengenai Investor State Dispute Settlement (ISDS) apabila
bergabungnya Indonesia dalam TPP dari perspektif sektor pertanian.
42
Indonesia memutuskan bergabung dengan TPPA. Dalam hal ini, dijelaskan oleh pimpinan rapat bahwa Indonesia tidak akan merubah Undang-undang (UU) secara keseluruhan, tetapi akan memberikan penjelasan lebih lanjut di dalam UU No. 25 Pasal 32. Diantaranya yang akan ditambahkan apabila terjadi sangketa maka upaya pertama yang akan dilakukan adalah musyawarah mufakat. Kedepannya masalah regulasi ini akan dibahas lebih lanjut dengan Sekretariat Negara Deputi Perundang-undangan. 14.
15 April 2016 Ruang Rapat Graha Sawala Kementerian Perekonomian
Rapat Pleno Tim Kajian Keikutsertaan Indonesia dalam Trans-Pacific Partnership (TPP)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kelautan dan perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Ketenagajerjaan, BPOM, Badan Koordinasi Penanaman Modal,
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Pertemuan ini dilaksanakan sebagai upaya persiapan Indonesia untuk bergabung dengan TPP Agreement sesuai dengan arahan Presiden RI. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) telah mengeluarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 5 Tahun 2016 tentang Tim Kajian Keikutsertaan Indonesia Dalam Trans-Pacific Partnership yang terdiri atas Tim Pengarah dan Tim Koordinasi dan melibatkan 21 Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.
2.
Tim Kajian TPP dibentuk untuk memberikan output berupa kebijakan dan strategi yang komprehensif bagi Indonesia dalam menganalisa perjanjian TPP untuk kemudian dipaparkan sebagan bahan acuan pengambilan keputusan selanjutnya oleh Presiden RI. Tim kajian terdiri dari Tim Pengarah diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang perekonomian dan Tim Koordinasi yang diketuai oleh Sekretaris Menteri Kemenko serta dibantu oleh narasumber yang terdiri dari akademisi, peneliti dan perwakilan dunia usaha. Dalam hal ini, Menteri Pertanian terlibat sebagai Tim Pengarah dan Bapak
1. Kementerian Pertanian selaku salah satu focal point dalam Tim Kajian TPP perlu segera membuat Tim Kajian Internal Kementan untuk melakukan kajian kesiapan sektor pertanian Indonesia untuk bergabung atau tidak bergabung dalam TPP. Hal ini dilihat sangat mendesak, mengingat waktu yang telah disepakati dalam pertemuan kali ini untuk memberikan proggress report kajian pertama setelah kick off meeting ditargetkan pada minggu ke – 4 April atau minggu ke - 1 Mei 2016. 2. Bapak Sekjen Kementan dimohon agar dapat memberikan otorisasi kepada penanggung jawab pengelolan kajian TPP dalam platform web TPP untuk segera disampaikan kepada Kemenko.
43
Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, BAPPENAS, Kementerian BUMN, Sekretaris Kabinet, Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Dewan Pertimbangan Presiden
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dilibatkan sebagai Tim Koordinasi. 3.
Dalam pertemuan ini disampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan Tim Kajian TPP, antara lain adalah : - Mengkaji seberapa besar manfaat dan biaya ekonomi apabila Indonesia bergabung dengan TPP dilihat dari kesempatan untuk mendapatkan pasar yang lebih besar bagi barang dan jasa Indonesia, dampak pengalihan impor dan dampak pengalihan investasi. - Memetakan ekonomi mikro, sosial dan politik bagi kepentingan nasional dari perubahan-perubahan yang akan terjadi akibat bergabungnya Indonesia dalam TPP. - Melakukan identifikasi sektor mana yang akan diuntungkan dan akan dirugikan sebagai akibat perubahan pola perdagangan internasional Indonesia serta memetakan kebijakan yang harus diambil pemerintah untuk mempermudah proses penyesuaian oleh sektor apabila Indonesia bergabung dalam TPP. - Memetakan peraturan perundangundangan yang mutlak harus berubah dan peraturan perundang-undangan yang perubahannya dapat di negosiasikan.
4.
Tim Koordinasi Kajian TPP telah dipetakan berdasarkan kebutuhan analisis terkait masing-masing chapter dalam perjanjian TPP yang harus ditindaklanjuti oleh K/L terkait sesuai dengan target waktu yang ditetapkan. Dalam hal ini, Kementerian Pertanian dengan leader Bpk. Sekjen Kementan, merupakan salah satu instansi penanggung jawab (focal point) dalam Analisis Kepentingan Nasional
44
Indonesia dan Konsekuensi Indonesia Bergabung dan Tidak Bergabung dalam TPP dalam hal : - Perdagangan Barang (Chapter 2 – National Treatment and Market Access Trade in Goods, Chapter 3 – Rules of Origin and Origin Procedur, Chapter 4 – Textile and Apparel) - Fasilitasi Perdagangan (Chapter 5 – Custom Administration and Trade Facilitation, Chapter 6 – Trade Remedies, Chapter 7 – Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures, Chapter 8 – Technical Barriers to Trade (TBT)) 5.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Dalam pertemuan ini juga telah disepakati rentang waktu dan rencana kerja Tim Kajian TPP, antara lain: - Pelaksanaan kajian oleh masing-masing focal point (minggu ke-3 April s/d minggu ke2 Juli 2016) - Konsultasi dengan dunia usaha (minggu ke3 April s/d minggu ke-4 Juli 2016) - Rapat koordinasi Tim TPP perihal laporan kajian dari-masing-masing focal point (progress report) dilakukan setiap 2 – 3 minggu sekali (minggu ke-3 April s/d minggu ke-4 Juli 2016) - Finalisasi dan kompilasi hasil kajian TPP (minggu ke-1 Juni s/d minggu ke-2 Agustus 2016) - Penyusunan posisi final pemerintah RI dalam TPP (minggu ke-1 Juni s/d minggu ke2 Agustus 2016) - Rapat tim kajian pelaporan kajian dilakukan oleh Menko Perekonomian sebagai ketua tim pengarah dan seluruh menteri anggota tim. - Rapat final hasil akhir kajian yang akan di presentasikan kepada Bpk. Presiden RI ditargetkan pada minggu ke-2 bulan
45
6.
7.
Agustus. Tim Kajian TPP yang menjadi focal point pada masing-masing chapter diharapkan melakukan tindak lanjut sebagai berikut : - Melakukan in depth analysis oleh masingmasing K/L yang terfokus dalam beberapa topik utama sesuai dengan kerangka kajian sebagaimana terlampir. - Dalam rangka komunikasi yang lebih intens diantara K/L terkait yang melakukan kajian sedang dikembangkan platform komunikasi web based. Platform tersebut dibuat agar masing-masing cluster dapat melakukan project management TPP secara online dimana setiap anggota akan diberikan hak akses berdasarkan wewenang masingmasing. - Rapat regular tim kajian akan dilaksanakan 2 – 3 minggu sekali agar setiap focal point dapat memberikan progress report kajian yang telah dilakukan. Terkait platform komunikasi Tim Kajian, pada pertemuan ini telah disampaikan formulir registrasi akses pengguna web-Based PM platform Tim Kajian TPP. Formulir tersebut ditujukan kepada Bpk. Sekjen Kementan selaku team leader dari Kementerian Pertanian untuk memberikan otorisasi kepada 3 pengguna web tersebut yang akan menjadi penanggung jawab dalam pengelolaan kajian TPP (formulir terlampir).
15.
19 April 2016 PPMKP Ciawi
Seminar Proyek Perubahan “Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam percepatan arus informasi Dalam Kerjasama BIMP-EAGA dan IMT-GT Bidang Pertanian
Kepala Bagian Regional, Kasubag Non ASEAN dan WI PPMKP
Persetujuan proposal proyek perubahan
Implementasi proyek perubahan
16.
19-21 April 2016,
Koordinasi,
Kelompok Agribisnis
1.
1. Memperkenalkan para pelaku
pemantauan
dan
Ubi
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Para pelaku usaha sangat antusias untuk
46
Bandung, Jawa Barat
pelaksanaan pertanian
kerja
sama
atase
Cilembu Pelopor (KAUCP), Kabupaten Sumedang; Kelompok Tani Kopi “Kiwari Farmers”, , Kec. Cimenyan, Kab. Bandung : Chocodot, Garut, Kopi Garutan “Ebod Kopi”
2.
mengekspor produk-produk mereka ke 4 negara Atase Pertanian (Italia, Jepang, Amerika Serikat, dan Brussel); Pelaku usaha memiliki kendala dalam ijin ekspor;
usaha tersebut di atas kepada para Atase Pertanian, dengan harapan ada produk yang bisa diekspor di 4 Negara (Italia, Jepang, Amerika Serikat, dan Brussel); 2. Mengidentifikasi pelaku usaha dari berbagai sektor pertanian di daerah sebagai bahan informasi untuk Workshop Atase Pertanian yang rencananya akan diadakan pada tanggal 2122 Juli 2016 di Manado, Sulawesi Selatan.
17.
21-22 April 2016, Hotel Permata Bogor
Rapat Persiapan Pertemuan APEC CTI-2 Tahun 2016 di Arequipa, Peru
Kementan, Kemendag, Kemenko, Kemenkeu, Kementerian PPN/ BAPPENAS, Kemenperin, Kemen Hukum dan HAM Kemenhub, KKP, Kemeninfo, Kementerian K UKM, BSN, BKPM, BPS, BPS, Badan POM
Dalam pertemuan ini, dipaparkan mengenai berbagai proposal/inisiatif yang diajukan oleh berbagai ekonomi di APEC untuk kemudian diperolah masukan dari kementerian/lembaga terkait sebagai posisi Indoensia terkait proposal tersebut. Proposal/Inisiatif yang dibahas adalah sebagai berikut : Support for the Multilateral Trading System 1. Discussion And Proposal Document On Fisheries Subsidies Proposal diajukan oleh Peru dan co-sponsor oleh NZ dengan tujuan untuk mendorong isu subsidi perikanan yang tidka dimasukan sebagai bagian dari WTO Ministerial Declaration di Anirobi dan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya subsidi perikanan bagi kawasan Asia Pasifik.
1. Sehubungan dengan banyaknya proposal yang diajukan ekonomi APEC belum memiliki masukan untuk posisi Indonesia dalam pertemuan CTI-2, maka diharapkan sebelum pelaksanaan pertemuan dimaksud tanggal 10-11 Mei 2016 masukan untuk posisi Indonesia telah siap. 2. Memasukan isu service ke dalam pembahasan (menjadi Development good and service products dari semula hanya development products. 3. Merumuskan policy option terhadap list of development products yang telah disepakati pada tahun 2013 lalu.
Dalam pertemuan ini disepakati bahwa Indonesia berpendapat bahwa proposal perlu mendapatkan penjelasan labih lanjut untuk menjelaskan isu yang lebih mendasar seperti
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
47
lingkup pembatasan subsidi khusus bagi negara berkembang.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
2.
Improving Transparency and Information Sharin on Fisheries Assistance Program in APEC Economies Tujuannya adalah membentuk APEC Fisheries Assistance Program Reporting Mechanism, dimana ekonomi dapat menyampaikan informasi mengenai program bantuan perikanan. Dalam pertemuan ini, dispekati bahwa karena Indonesai merupakan bagian dari anggota WTO Fisheries Subsidies Ministreat Statement.
3.
Proposal for Progressing WTO Ministers Decision to Eliminate Export Subsidies Tujuannya adalah untuk menciptakan dukungan bagi ekonomi APEC untuk melaksanakan komitmen WTO terkait Export Competition Export Subsidy dan melacak kemajuan pelaksanaannya oleh ekonomi APEC untuk target implementasi 2018. Dalam pertemuan kali ini, Indoensia menyampaikan bahwa terkait butir ke-3 proposal tersebut, dalam rangka mengamankan beras Indoensia, perlu dipertegas adanya footnote5 ministerial decision on export competition. Bahwa negara berkembang yang sudah menerapkan subsidi ekspor hingga akhir tahun 2022.
4.
Non Paper on the Multilateral Trading System Proposal ini memengusulkan isu yang berpotensi untuk dituangkan dalam standalone statement trading system pada pertemuan MRT 2016. PAda pertemuanini, Indonesia menyampaikan tidak berkeberatan dengan proposal agar eknonomi APEC lebih aktif dalam mekanisme transparansi RTA karena dari beberapa RTA, Indonesai dan
48
d=negara lain yang menjadi pihak RTA tersebut secara aktif menotifikasikan RTA yang sedang dinegosiasikan. Selain itu, dengan adanya analisis dampak bagi MTS dan kesesuaian aturan WTO dapat menjadi pertimbangan dalam menegosiasikan RTA. 5.
Best Practices on Critical Issues In The AsiaPacific region for the Implementation of WTO Trade Facilitation Agreement Indonesia dapat menyetujui usulan proposal Peru ini, yang dapat memberikan guideline implementasi ketentuan dalam WTO TFA dan mengukur kesiapan anggota dalam pengimplementasian ketentuan WTO FTA serta memetakan permasalahan dalam penerapan TFA dan praktik terbaik dalam mengatasinya. Indonesia sendiri menghadapi beberapa permasalahan seperti belum terbentuknya Komite Nasional TFA.
Advancing Regional Economic Integration (REI) 1. Second-term review of Economies Progress Towards the Bogor Goals (IAP) Per 1 Februari 2016 sudah disampaikan updating IAP yang menjadi tanggung jawab Kemendag kepada Kadeputian VII Kemenlu. 2.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Workshop on Import Licenses Workshop ini akan dilaksanakan tanggal 1 Juni 2016, di Sinapura. Tujuannya antara lain mempelajari pertimbangan ekonomi APEC dalam penyusunan kebijakan perizinan impor beserta pembahasan kebijakan alternatif untuk perizinan impor, memahami aturan WTO dan RTA/FTA yang berlaku terkait rezim perizinan impor, mendiskusikan best practice bagi desain dan persyaratan oerizinan impor, dan menyusun rekomendasi untuk
49
mengurangi dampak perizinan impor bagi perdagangan di kawasan asia pasifik. Dalam pertemuan kali ini disepakati, Indonesia akan mengirimkan peserta untuk menghadiri workshop tersebut.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
3.
Next steps and recommendation of the APEC Trade Repositor Proposal tersebut memastikan bahwa ekonomi akan menyampaikan informasi yang akurat dan relevan pada portal APECTR pada setiap tanggal 30 September dengan menggunkan 2015 APECTR Reporting template, mendorong sub fora untuk memberikan rekomendasi terhadap relevansi APECTR dan meminta ekonomi APEC untuk memberikan link portal domestik pada portal. Pada pertemuan ini belum dapat disampaikan posisi Indonesia.
4.
Improving the Competitive environment in Government Procurement Proposal bertujuan untuk meningkatkan system, keterlibatan UKM, platform elektronik dan support teknis dalam belanja pemerintah. Saat ini, Indonesia menyampaikan bahwa belum ada intention untuk bergabung.
5.
Non Paper on Advance Action of Promoting Products Which Contribute to Sustainable and Inclusive Growth Through Rural Development and Poverty Alleviation Proposal ini diusulkan oleh Indonesia, dan merupakan gambaran pemikiran awal Indonesia sebelum menuju inisiatif yang lebih bersifat praktek. Disampaikan bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung berkelanjutan dari tahun ke tahun (multiyears) berupa 4 kegiatan utama yang diawali dengan pelaksanaan workshop pada tahun 2016 dan dilanjutkan
50
dengan pilot project, benchmark studies, dan pelaksanaan trade policy dialogue. Indonesia akan menyampaikan detil proposal tersendiri atas masing-masing kegiatan tersebut. 6.
Workshop on Promoting Trade in Products which Contribute to Sustainable and Inclusive Growth through Rural Development and Poverty Alleviation Workshop ini merupakan salah satu kegiatan Tujuannya adalah untuk membangun rekomendasi kebijakan dalam menangani hambatan tariff dan tariff atas beberapa produk dalam daftar development product sesuai hasil studi PSU 2014. Workshop juga bertujuan mendukung perdagangan development product dengan cara berbagi pengalaman terkait promosi perdagangan, fasilitasi perdagangan, kualitas dan standar produk, pembangunan infrastruktur dan konektifitas daerah pedesaan, pembiayaan serta rantai nilai global. Dalam pertemuan in, disampaikan bahwa orkshop saat ini sedang dalam proses review pendanaan oleh APEC.
18.
21-22 April 2016, Bandung
Koordinasi Tindak Lanjut APO
Biro KLN dan Dinas terkait
Apresiasi terhadap keterlibatan daerah sebagai tuan rumah pertemuan Mengharapkan keterlibatan yang lebih aktif dimasa mendatang
19.
21 April 2016, Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta
Workshop on Industrial Performance of Indonesia Based on Statistic Presented in The International Yearbook of Industrial Statistic 2016
UNIDO Representative Jakarta, Madame Shadia Yousif Hajarabi; Chief of Statistic Unit of UNIDO Head Quarter, Vienna, Dr. Shyam Upadhyaya, Assistant Director of Asean I Integration Monitoring, Mr Zafarullah Achmad, Perwakilan instansi pemerintah dan swasta,
1.
Workshop ini diselenggarakan atas kerjasama antara Kementerian Perindustrian (dalam hal ini sebagai National Focal Point) dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), guna memaparkan sekaligus mensosialisasikan berbagai capaian akhir pembangunan industri di Indonesia berdasarkan data-data dalam International Yearbook of Industrial Statistics 2016.
2.
Berdasarkan laporan statistik tersebut industri
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Penawaran selanjutnya
kegiatan
APO
51
Perwakilan Internasional Akademisi
Organisasi dan
manufaktur di Indonesia dilaporkan telah memberikan kontribusi hampir seperempat (1/4) bagian dari GDP nasional. Disebutkan pula bahwa Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan positif, bahkan pada saat tahun-tahun krisis finansial global yaitu ketika kondisi ekonomi kebanyakan negara-negara maju mengalami penurunan. Berdasarkan laporan UNIDO, saat ini Indonesia berhasil mencapai rangking 10 besar negara industri manufaktur di dunia (top ten manufacturers of the world). 3.
20.
25-26 April 2016 Pusdatin
Bimbingan Teknis Aplikasi Berbagi Dokumen dan Pengetahuan
Bagian Regional Pusdatin
dan
21.
25 – 26 April 2016 Hotel Permata Bogor
Pembahasan Agenda dan Statement serta perumusan posisi Indonesia pada APEC Minister Responsible for Trade (MRT)
Kementan, Kemendag, Kemenko, Kemenkeu, Kemen PPN/BAPPENAS, Kemenperin, Kementerian Hukum & HAM, Kemenhub, KKP, Kementerian KUKM, BSN, BKPM, BPS dan BPOM
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pada kesempatan ini, dapat disampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia, pertumbuhan sektor industri manufaktur non-migas pada tahun 2015 sebesar 5,04 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,79 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik; dan peralatan listrik sebesar 7,83 persen, disusul oleh industri makanan dan minuman sebesar 7,54 persen dan Industri mesin dan perlengkapan sebesar 7,49 persen.
ABDP
Input data kerjasama BIMP-EAGA dan IMT-GT tahun 2011-2016
Tujuan dari pertemuan kali ini adalah untuk merumuskan posisi Indonesia pada APEC Minister Responsible for Trade (MRT) tanggal 17 – 18 Mei 2016. Pada pelaksanaan APEC dengan Peru sebagai Host di tahun 2016, tema yang diusung adalah “Quality Growth and Human Development”, dengan prioritas yang ingin dicapai antara lain : 1. Advancing Regional Economic Integration and Quality Growth 2. Enhancing the Regional Food Market
52
3. Towards the Modernization of MSMEs in the Asia-Pacific 4. Developing Human Capital Dalam MRT output yang ingin dicapai adalah menghasilkan APEC MRT Statement dan Stand Alone Statement on Supporting Multilateral Trading System yang merupakan pernyataan yang disepakati oleh para Menteri Perdagangan APEC terkait isu-isu, khususnya perdagangan, yang sedang bergulir di fora APEC. Beberapa isu yang akan dibahas dalam MRT 2016 antara lain : 1. Supporting the Multilateral Trading System Sepanjang sesi ini, dukungan kuat Menteri APEC untuk WTO akan mencerminkan komitmen APEC untuk sistem perdagangan multilateral yang diwujudkan oleh WTO Poin diskusi: Pembaruan dari Direktur Jenderal WTO pada program kerja Post-Nairobi. Menteri untuk membahas bagaimana APEC dapat mendukung agenda negosiasi multilateral WTO, dengan penekanan pada mendukung program kerja Post-Nairobi dan menolak proteksionisme. Hasil yang diinginkan: Para Menteri diminta untuk merekomendasikan cara-cara konkrit untuk memastikan keberhasilan implementasi dan penuh dari semua aspek dari paket Nairobi serta menegaskan kembali bahwa Indonesia meminta komitemen leaders menolak segala bentuk protectionism. Posisi Indonesia : - Indonesia menganalisa bahwa Beberapa usulan tersebut mencakup tindak lanjut hasil
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
53
-
dari KTM Nairobi, Trade Facilitation Agreement (TFA) dan Protocol of Amendment to the TRIPS Agreement, ITA, Environmental Goods Agreement (EGA), Trade Protectionist Measures, dan Regional Trade Agreements (RTAs). Selain itu, beberapa usulan ekonomi APEC mengindikasikan dukungan ekonomi APEC terhadap komitmen WTO terkait kompetisi dan subsidi ekspor khususnya untuk sektor perikanan.
2. Advancing Regional Economic Integration: Free Trade Area of the Asia-Pacific – FTAAP Mendiskusikan progress yang telah dibuat berdasarkan pelaksanaan Beijing Roadmap untuk Kontribusi APEC terhadap Realisasi FTAAP, termasuk Studi Strategis Kolektif Isu Terkait dengan Realisasi FTAAP, Information nd Sharing Mechanism, dan 2 Capacity Building Needs Initiative (CBNI). Poin diskusi: - Para menteri diminta untuk meninjau progress yang dibuat oleh pejabat/pemerintah di Studi Strategis Kolektif Isu Terkait dengan Realisasi pandangan FTAAP. - Membahas bagaimana FTAAP diupayakan sebagai perjanjian perdagangan bebas yang luas dengan membangun usaha daerah yang sedang berlangsung sebagai persiapan untuk FTAAP, termasuk TPP dan RCEP - Bertukar pandanganperihal cara yang paling optimal untuk mencapai FTAAP berkualitas tinggi dan untuk menggabungkan NGeTI - Bertukar pandangan mengenai FTA / FTA dan mendiskusikan informasi tentang WTOplus unsur FTA / FTA, yang dapat memberikan kontribusi agar dapat
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
54
-
berintegrasi lebih dalam serta perluasan perdagangan, serta aspek penting lainnya yang terkait dengan isu-isu baru yang dinegosiasikan FTA / FTA. Para Menteri diminta untuk meninjau kegiatan terbaru yang terkait dengan Information Sharing Mechanism, the 2nd CBNI dan inisiatif lain yang berkaitan dengan negosiasi FTA / FTA
Hasil yang diinginkan: - Pada tahun 2016 fokus pekerjaan APEC Para Menteri secara penuh dapat mendukung draft final Bab 1-8 dari Studi Strategis Kolektif Isu Terkait dengan Realisasi FTAAP dan perhatikan laporan kemajuan rekomendasi, dan draft chapter 9 “Challenges and Opportunities Ahead”. - Para Menteri dapat memberikan bimbingan dan menyepakati cara-cara untuk menyelesaikan Collective Strategic Study on the FTAAP dalam tenggat waktu yang ditetapkan dalam kerangka acuan. - Menteri menyambut kemajuan mengenai Information Sharing Mechanism the 2nd Capacity Building Needs Initiative and capacity building initiatives lainnya yang berkaitan dengan negosiasi FTA / FTA terhadap realisasi FTAAP. Posisi Indonesia : untuk isu FTAAP adalah pelaksanaan Collective Stratgic Study on Issues related to FTAAP (CSS FTAAP) yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2016 dan dikerjakan oleh Task Force dan Core Group Drafting yang terdiri dari perwakilan ekonomi APEC. Kemendag bekerja sama dengan LPEM-UI, untuk mendalami berbagai isu yang terkandung dalam draft study dimaksud.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
55
Pada tanggal 7 April 2016, APEC telah mensirkulasikan New Draft Chapter CSS FTAAP. Indonesia belum menyampaikan tanggapan atas draft tersebut. 3. Advancing Regional Economic Integration Agenda (continued): Bogor Goals, Connectivity, Services, Trade Facilitation and Supply Chain. Agenda yang dibahas antara lain (i) Membahas second term review kemajuan ekonomi APEC berdasarkan Bogor Goals; (ii) Noted the interim progress report on the Supply Chain Connectivity Framework Action Plan (SCFAP); (iii) Welcome the progress implementing the APEC Connectivity Blueprint for 2015-2025; dan (iv) menginstruksikan pejabat untuk mengembangkan strategis jangka panjang dan long-term Services Competitiveness Roadmap 2016 yang akan dicapai pada tahun 2025. Poin diskusi: - Para Menteri akan bertukar pandangan mengenai laporan kemajuan pada second term pada tahun 2016 kemajuan ekonomi terhadap Bogor Goals, dan memberikan bimbingan untuk menyelesaikan laporan. - Para Menteri akan membahas saran konkret untuk melanjutkan pengembangan APEC Services Competitiveness Roadmap. - Para Menteri akan meninjau kemajuan yang berkaitan dengan pertukaran pandangan mengenai isu-isu perdagangan terkait di bawah Connectivity Blueprint - Para Menteri akan membahas langkahlangkah selanutnya setelah kesimpulan dari the Supply Chain Connectivity Framework Action Plan (SCFAP) dan membahas bagaimana APEC dapat terus menangani
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
56
masalah konkret di fasilitasi perdagangan. Posisi Indonesia : Second-Term Review in 2016 of economies‟ progress towards the Bogor Goals - Indonesia telah membuat laporan tahunan sebagai anggota APEC yang memuat upaya dan kemajuan Indonesia dalam pencapaian Bogor Goals 1994. - Pada tahun 2016 akan dilakukan penyelesaian second term review Bogor Goals yang memuat informasi mengenai perkembangan ekonomi APEc dalam mengurangi NTMs. Laporan tersebut diharapkan dapat selesai pada November 2016. Progress report akan disampaikan pada CTI2 dan saat ini tengah disusun oleh Kemendag. Indonesia menyambut baik hasil diskusi di CTI, Indonesia juga memandang penting diskusi ini dan berharap dapat mengambil pelajaran dari pengalaman yang dimiliki oleh ekonomi lainnya terkait pengurangan NTMs dan kebijakan alternatif selain NTMs yang dapat bermanfaat bagi ekonomi berkembang. 22.
26-28 April 2016 Kazakhstan
PTM OKI ke-7 dan IOFS
Biro KLN, BKP dan KBRI Astana
(menunggu hasil laporan delri)
23.
26-27 April 2016 Gedung Auditorium BBIB Singosari, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Malang
Pembukaan “Training Course on Artificial Insemination of Cattle”
Bupati Malang, Kepala Dinas Pertanian Malang, BBIB Singosari, Peserta training Kyrgyzstan
Kegiatan training ini diselenggarakan dalam rangka tindak lanjut dari MoU Reverse Linkage bidang Inseminasi Buatan antara Pemerintah Indonesia, Islamic Development Bank (IDB), dan Pemerintah Kyrgyzstan, dimana BBIB Singosari ditunjuk sebagai centre of excellence untuk memberikan bantuan teknis dalam bentuk training
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
57
dan pengiriman tenaga ahli. Peserta training sejumlah sepuluh (10) orang, sebagai berikut: 1. Mamatov Makulbek, teknik inseminasi rayon Kara Sul, wilayah Osh 2. Grabo Aleksander, teknik inseminasi rayon Alamedinski, wilayah Chuis 3. Khamurzaev Mirpolot, teknik inseminasi rayon Suzak, wilayah Jalal Abad 4. Tashmatov Turdali, teknik inseminasi rayon Kara Kuldzinski, wilayah Osh 5. Mederbekova Makhabat, karyawan utama ilmu pengetahuan Biocenter KNIIZP 6. Toktosunov Sh, teknik inseminasi rayon Arabanski, wilayah Osh 7. Tokobaev S, teknik inseminasi rayon Bakai Atinski, wilayah Tallas 8. Zanyzakov Zumabek, teknik inseminasi rayon Zeti Oguski, wilayah Issyk Kul 9. Makeleev Altinbek, teknik dokter hewan rayon Ak Talinski, wilayah Narinski 10. Moldobekova Elmira, teknik inseminasi rayon Moskowski, wilayah Chui 24.
26-28 April 2016 Astana, Kazakshtan
Pertemuan Tingkat Menteri Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan OKI ke-7 dan Inaugural Assembly of IOFS
Negara anggota OIC, Lembaga Pembiayaan Internasional (Islamic Development Bank-IDB), dan organisasi internasional (Food and Agriculture OrganizationFAO). Delegasi RI dipimpin oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, didampingi oleh Duta Besar RI untuk Kazakhstan, dengan anggota delegasi yaitu Perwakilan Badan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Rangkaian pertemuan terdiri dari 4 pertemuan sebagai berikut: a. SOM Preparatory For The First Session Of The General Assembly (GA) of IOFS, 26 April 2016 b. SOM Preparatory For The 7th OIC Ministerial Conference on Food Security And Agricultural Development, 27 April 2016 c. First Session of GA of IOFS, 28 April 2016 d. The 7th OIC Ministerial Conference on Food Security And Agricultural Development, 28 April 2016
PTM Bidang Pertanian dan Pembangunan
1. Indonesia mendukung upaya bersama negara anggota OIC untuk mengatasi masalah ketahan pangan di negara anggota. Kazakhstan sangat mengharapkan Indonesia terlibat lebih jauh dalam organisasi IOFS tersebut. Kementerian Pertanian Perlu segera menyampaikan hasil pertemuan ini kepada pihakpihak terkait di Indonesia untuk pembahasan kajian lebih mendalam terkait kemungkinan bergabungnya Indonesia
58
Ketahanan Pangan, Biro Kerja Sama Luar Negeri dan KBRI Kazakhstan
Pertanian OKI ke-7 2.
Pertemuan menyepakati hal-hal sebagai berikut : a. perlunya upaya harmonisasi kebijakankebijakan yang telah ada untuk mengatasi berbagai permasalahan di tingkat nasional ke tingkat regional di masing-masing negara anggota OIC. b. upaya penguatan metode pengumpulan data statistik perdagangan produk pertanian baik intra Negara anggota OIC maupun dengan Negara non anggota OIC. c. Untuk pencapaian ketahanan, ada 4 (empat) fokus utama yang perlu diperhatikan, yaitu kaitannya dengan penurunan efek negatif perubahan iklim, efisiensi pertanian, pemberdayaan perdesaan dan penurunan kehilangan hasil dan pemborosan pangan. (Laporan lengkap terlampir).
General Assembly (GA) IOFS
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
3.
Sebanyak 31 dari 56 negara anggota OKI telah menandatangani statuta IOFS. Ada 5 negara baru yang menandatangani statuta IOFS pada saat First Session Of The General Assembly (GA) of IOFS yaitu, Bangladesh, Qatar, Republik Mozambique, Republik Tajikistan, Kamerun, dan Kuwait.
4.
Posisi Delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut adalah sebagai observer.
5.
Vice Minister of Agriculture of Rep. Kazakhstan bertindak sebagai Chairman dalam pertemuan SOM IOFS dan menyampaikan bahwa diperlukan 10 negara
sebagai anggota IOFS. 2. Keterlibatan Indonesia dalam forum IOFS juga mendapat dukungan dari Duta besar Indonesia untuk Kazakhstan menyatakan bahwa dengan bergabungnya Indonesia dengan IOFS, maka diharapkan menjadi salah satu sumber gandum bagi Indonesia, mengingat kebutuhan konsumsi gandum Indonesia cukup tinggi, mencapai 7 juta ton/tahun. Untuk itu diperlukan pembahasan lebih lanjut khususnya dari segi finansial dengan Kementerian/Lembaga terkait apabila Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan IOFS. 3. Disela-sela pertemuan, Kementerian Pertanian juga telah melakukan pertemuan informal dengan Chairman of The Board JSC Asyl Tulik dan menyepakati bahwa JSC Asyl Tulik akan mengimpor sebanyak 20.000 dosis semen beku asal Indonesia di kuartal ketiga tahun 2016. Oleh karena itu, Kementan perlu segera menyampaikan hasil pertemuan informal kepada BBIB Singosari. 4. Pertemuan the 8th OIC Ministerial Conference on Food Security and Agricultural Development selanjutnya akan diselenggarakan pada tahun 2018 dengan usulan negara di
59
untuk meratifikasi statuta IOFS tersebut, namun hingga saat ini tercatat baru 4 (empat) negara yang sudah meratifikasi yaitu Kazakhstan, Nigeria, Burkina Faso dan Kuwait. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan agar negara yang sudah menandatangani statuta tersebut untuk mempercepat proses ratifikasinya. 6.
Mali/Sudan. Konfirmasi terkait lokasi pertemuan akan disampaikan oleh Sekretariat OIC kepada focal point di masing-masing negara anggota OIC.
Terkait pembahasan pembentukan Islamic Organization for Food Security, Sekretariat IOFS mempresentasikan berbagai upaya yang telah ditempuh oleh Kazakhstan dalam melakukan konsolidasi untuk pembentukan struktur organisasi IOFS. Pendirian IOFS diharapkan dapat mengakselerasi pencapaian ketahanan pangan di Negara anggota IOFS melalui kerja sama antar Negara anggota IOFS.
Pertemuan juga menetapkan Mr. Yerzhan Jalmukhanov sebagai Dirjen IOFS. Selain itu, disepakati susunan Executive Board dan Resolusi IOFS. 25.
28-29 April 2016 Hotel Santika Yogyakarta
The National Focal Point Working Group (NFPWG) on Coconut on ASEAN Cooperation Agriculture and Forest Products Promotion Scheme
Philippine, Asian and Pasific Coconut Community (APCC) dan Kementan RI
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Pertemuan sepakat memperbaharui Strategic Plan of Action (SPA) in Agriculture and Forest Products Promotion Scheme (2014-2019)
2.
Asisten Executive Director of APCC, Ms. Deepthi S Nair memaparkan Market Outlook for Cococnut Industry by APCC. Pada paparannya disampaikan bahwa Indonesia memiliki area penanaman kelapa terbesar yang mencapai 3,6 Juta/Ha, dengan produktivitas sebesar 4.530 butir/Ha. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa produk turunan kelapa yang sangat prospektif adalah Virgin Coconut Oil (VCO), yang telah diekspor ke lebih dari 41 negara tujuan
1. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan selaku Focal Point pertemuan ini akan berkoordinasi dengan unit eselon I teknis terkait, untuk membuat design template untuk Single Window/ Website, yang akan segera di launching pada pertemuan NFPWG on Coconut ke-4 di Manila, Filipina. 2. Biro KLN selaku Focal Point dari pertemuan Joint Committee on ASEAN Cooperation in Agriculture and Forest Products
60
3.
ekspor, yakni USA (58%), Kanada (20%), dan sisanya Eropa, China, Brazil, Australia, serta negara se-Asia. Pada agenda item 5: Country Presentation of the latest development of the Coconut Industry, Indonesia dan Filipina memaparkan perkembangan terkahir dari industry kelapa dinegara masing-masing. Point penting yang dipaparkan kedua negara pada pertemuan ini dapat kami sampaikan sebagai berikut:
Promotion Scheme (JCM) perlu meminta komitmen pada seluruh AMS pada sidang JCM ke-23 mendatang, untuk pertemuan-pertemuan serupa dibawah forum JCM.
a. Bapak Irawadi Jamaran selaku perwakilan dari Indonesia memaparkan country paper terkait perkembangan, tantangan, proses pengolahan, kebijakan nasional, serta kerjasama internasional terkait komoditi Kelapa di Indonesia. Beliau menyebutkan bahwa kelapa merupakan salah satu komoditas penting nagi devisa negara, serta membantu menciptakan tenaga kerja dan memberantas kemiskinan di Indonesia. Data Ekspor kelapa yang tercatat mencapai USD 1,42 miliar pada tahun 2015, sedangkan untuk impor kelapa mencapai USD 3.192. Adapun kebijakan nasional untuk komoditas kelapa ini adalah sebagai berikut: - Rehabilitasi perkebunan monokultur, yang disebabkan karena faktor tanaman yang sudah tua, rusak atau tidak produktif, perkebunan kelapa bernasis smallholder plantation (Supra-Din) dengan pengaturan jarak tanam 16 x 16 m yang terintegrasi dengan ternak. - Revitalisasi kelapa didaerah perkotaan dengan varietas khusus yang memiliki daya jual yang tinggi (seperti kopyor, gula, aromaterapi, dll).
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
61
-
Ekspansi perkebunan kelapa menurut wilayah yang sesuai dengan kondisi tumbuh kembang tanaman kelapa tersebut.
b. Mr. Rosales selaku wakil dari Filipina melaporkan telah menerapkan program untuk meningkatkan produktivitas kelapa meliputi: - Accelerating Coconut Planting and Replanting Project (ACPRP), yang bertujuan untuk menggantipohon-pohon kelapa yang rusak akibat bencana alam (angin topan) yang telah melanda Filipina - Coconut Fertilization Project (CFP), yang bertujuan untuk meningkatkan produksi kelapa sebesar 24-50% serta dapat meningkatkan pendapatan petani di wilayah tersebut - KAANIB Enterprise Development Project (KEDP), yang bertujuan untuk pemberdayaan petani kelapa. 4.
Filipina masih membuka kesempatan kepada seluruh ASEAN Member States untuk dapat hadir dan ikut serta pada pertemuan International IPM Symposium, yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di Manila, Filipina, yang rencananya akan backto-back dengan pertemuan ANFPWG on Coconut ke-4, sebagai informasi undangan akan dikirimkan ke masing-masing negara anggota ASEAN melalui Asean Secretariat sebelum acara tersebut dilangsungkan.
BAGIAN MULTILATERAL 1.
7-8 April 2016
Meeting of OECD Committee for
Perwakilan
beberapa
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Terkait dengan kerja sama internasional yang
1. Deklarasi yang telah disepakati
62
Kantor Pusat OECD, Paris, Perancis
Agriculture at Ministerial Paris, Perancis
Level,
Organisasi Internasional (IFAD, FAO, UNDP, WTO, IFPRI, BIAC) dan Uni Eropa, Kepala PSEKP, Biro KLN dan KBRI Perancis
perlu diprioritaskan meliputi beberapa aspek sebagai berikut: (i) Perubahan iklim yang difokuskan pada aspek memelihara dan meningkatkan penyimpanan karbon tanah yang kaya karbon;
(ii) Climate Smart Agriculture melalui Global Aliance on Climate Smart Agriculture (GACSA); Pertukaran data global antara lain melalui Agriculture Market Information System (AMIS);
dan hasil-hasil pertemuan ini perlu menjadi pertimbangan dan masukan dalam penyelarasan kebijakan pertanian Indonesia mewujudkan sistem pangan yang produktif, berkelanjutan dan berdaya tahan. Hal ini perlu dilakukan memperhatikan kondisi pertanian Indonesia saat ini, visi pembangunan yang telah dirumuskan. Hasil pertemuan ini hendaknya menjadi acuan K/L terkait. 2. Kementan perlu mempertimbangkan, merespon rencana OECD melaksanakan kajian “inovation for Agricultural Productivity and Sustainability in Indonesia”. OECD telah mengirimkan surat namun belum mendapatkan surat jawaban.
2.
13-14 April 2016 Itali
Sidang Executive Board IFAD ke117
Kemlu, Kemkeu, Roma, Biro KLN
KBRI
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
EB-117 menyetujui 2 usulan proyek yang terdiri atas 1 proyek dari wilayah Asia dan Pasifik, dan 1 proyek dari wilayah Amerika Latin dan Karibia.
2.
Konsolidasi laporan keuangan IFAD sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 (termasuk pengesahan independen eksternal dari Manajemen Pelaporan tentang pengendalian internal atas laporan keuangan) yang selanjutnya akan diajukan ke sidang Governing Council untuk mendapatkan persetujuan.
3.
Persyaratan
untuk
penggunaan
Hasil dan keputusan sidang EB IFAD ini akan dibahas lebih lanjut pada sidang EB IFAD selanjutnya yang akan dilaksanakan pada bulan September 2016
dana
63
4.
kontribusi dalam memenuhi rencana loan dan fund disbursement tahun 2016. Proposal kontribusi luar biasa dari Republik Iraq.
3.
19-21 April 2016/ Yogyakarta
Pengumpulan data persiapan Seminar Peran Penting Pertanian dalam Kerja Sama Multilateral
Pemda DI Yogyakarta
Keberadaan usaha pertanian oleh masyarakat di Provinsi DIY selama ini telah mempunyai pengalaman yang panjang dalam pembangunan. Walaupun tantangan masih sangat besar, namun kerja sama dalam bentuk pinjaman dan hibah luar negeri menjadi upaya membangun model terbaik yang dikelola dengan baik agar dapat memberikan manfaat yang besar.
Penyelenggaraan seminar “Peran Penting Pertanian dalam Kerja Sama Multilateral” dapat menciptakan kesadaran para pemangku kepentingan terhadap keberadaan kerja sama multilateral sehingga dapat membangun dukungan dari semua pihak guna memperkuat posisi Indonesia dalam menyuarakan kepentingan pertanian untuk pembangunan nasional Indonesia dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
4.
20-21 April 2016 Bogor
Rapat Konsolidasi Standar Penyembelihan Halal pada Sapi dan Unggas
Kemendag, Ditjen Biro KLN, MUI
1.
1. Setiap regulasi terkait dengan RPH dan RPU perlu dilakukan kontrol dan penerapan yang berkelanjutan.
PKH,
2.
5.
25 – 30 April 2016/ China
Sidang ke-48 Codex Committee on Pesticide Residue (CCPR)
BKP, Kemendag, PPOMN
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Perunggasan Indonesia sudah 100% swasembada akan tetapi permasalahan yang dihadapi adalah efiensi pakan ternak yang masih diimpor dari luar dan daya saing perunggasan Indonesia yang masih rendah dan pembudidaya ternak yang penerapannya yang masih lemah di tingkat peternak.
2. Perlu adanya pengawasan terhadap setiap RPH dan RPU yang ada di Indonesia.
Banyaknya Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) di daerah yang tidak memenuhi persyaratan SNI dan Syarat Kehalalan MUI.
BAGIAN A: Komite mengusulkan untuk diadopsi oleh Sidang ke 39 CODEX Alimentarius Commission : - rancangan BMR pestisida pada step 5/8 (untuk 389 BMR dari 31 Bahan aktif ) - BMR pestisida yang diusulkan untuk pencabutan (untuk 155 BMR dari 23 Bahan
Sebagai tindak lanjut hasil sidang, Indonesia diharapkan : 1. Menyampaikan label azoxystrobin dan difenoconazol untuk buah naga selambatlambatnya akhir Mei 2016
64
aktif); - Konsep revisi 2. Classification of Food and Feed: Selected commodity groups- Group 21 Grasses of cereal grains pada step 5 - Konsep revisi Guidelines on performance criteria for methods of analysis for the determination of pesticide residue dilanjutkan dibahas pada Step 5 Pemerintah dan organisasi internasional observer yang ingin menyampaikan tanggapan pada hal-hal di atas, harus dilakukan secara tertulis, sesuai dengan Prosedur untuk Elaborasi Standar Codex dan Teks Terkait melalui e-mail pada CCPR sekretariat sebelum 31 Mei 2016
2. Menyampaikan data GAP dalam rangka pengusulan BMR bahan aktif imidacloprid pada teh pada tahun 2017 3. Berperan aktif dalam pembahasan draft standar/pedoman Group 021 Grasses for sugars or syrup production and Group 024 Seeds for beverages and sweets dan Principles and Guidance for the Selection of Representative Commodities for the Extrapolation of Maximum Residue Limits for Pesticides to Commodity Groups
BAGIAN B: Permintaan tanggapan dan informasi terkait jadwal evaluasi data oleh JMPR pada 2017 Pemerintah dan observer organisasi internasional (sponsor) yang telah mengusulkan senyawa untuk penggunaan baru untuk evaluasi JMPR (MRL tambahan) pada 2017 diminta untuk mengirimkan bukti terdokumentasi dari label resmi dan GAP sebelum 31 Mei 2016 ke CCPR Secretariat 6.
26 April 2016 Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian
Courtesy Call DG Kementerian Pertanian
IRRI
ke
IRRI, Badan Litbang, Ditjen Tanaman Pangan, Biro KLN
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Pemerintah Indonesia telah menggunakan varietas dan teknologi yang dikembangkan oleh IRRI secara intensif di dalam bidang sektor padi Indonesia.
2.
Banyak pegawai dan peneliti yang telah mendapatkan pelatihan oleh IRRI.
3.
IRRI juga terlibat di dalam penelitian bersama dengan Indonesia melalui Badan Litbang Pertanian.
4.
Status dari Host Country Agreement (HCA) saat ini sedang dipelajari oleh Kementerian Luar Negeri dan masih perlu waktu untuk
Memorandum Saling Pengertian/ Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerjasama penelitian antara Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian (IIARD) dan IRRI akan berakhir pada bulan September 2016. Untuk itu perlu segera dibahas perpanjangan MoU. Selanjutnya akan diadakan rapat bulan Juni 2016 antara Biro KLN dengan IRRI
65
ditandatangani oleh kedua belah pihak 7.
29-30 April 2016 Bogor
Konsinyering Persiapan G20 Agriculture Ministers Meeting (AMM)
Wakil-wakil dari Bappenas, Kemlu, Pusdatin, PSE-KP, Badan Ketahanan Pangan, Balitbangtan, Badan PPSDMP, Biro KLN
Bappenas menekankan masukan khususnya perkembangan agenda Food Security and Nutrition (FSN) di G20 DWG, baik presidensi Rusia, Australia, Turki dan Tiongkok yang menekankan pentingnya konsistensi G20 dalam kesinambungan pembahasan agenda FSN di setiap Presidensi. Kemlu menyampaikan fokus pada Food Security and Nutrition terutama nutrisi yang tidak terpisahkan dari Pertanian, organisasi internasional yang menangani nutrisi FAO, WHO, WFP dan pentingnya dokumen deklarasi Resolusi Roma 2014. Terkait beberapa masukan internal Kementan antara lain: BPPSDMP telah mencakup materi penyuluhan, transfer pengetahuan, teknologi, pelatihan. BKP terkait food losses dan food waste. PSEKP menekankan kerangka berpikir dan struktur komunike G20, pentingnya mengatur pengelolaan data produksi yang dimana permasalahan di Indonesia dalam mendefinisikan data produksi masih memasukkan unsur impor sebagai total produksi selain itu publikasi data yang berbeda-beda antara Badan Pusat Statistik (BPS), Pusdatin dan Ditjen teknis Kementerian Pertanian. Beberapa concern terkait isu GIAHS, CFS, FLW dan lain-lain.
Unit Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian (Penerima Pinjaman dan Hibah) dan Donor
Memasuki tahun anggaran 2016, Biro Kerja Sama Luar Negeri bersama dengan Biro Perencanaan dan Biro Keuangan dan Perlengkapan bekerja sama menyusun Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan yang didanai dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) untuk Triwulan I Tahun Anggaran 2016. Laporan ini disusun berdasarkan form Laporan Perkembangan Kegiatan PHLN (LPK-PHLN) yang disampaikan
Selanjutnya akan disiapkan bahan delegasi RI terdiri dari draft communique yang merupakan salah satu media strategis sesuai dengan masukan dari wakil K/L pada pertemuan ini, tentative agenda bilateral dan mempertimbangkan kehadiran Menteri Pertanian yang akan menyampaikan statement
BAGIAN PENGELOLAAN PHLN DAN ATANI 1.
4 – 5 April 2016 BB Biogen
Rapat Triwulan I TA 2016 LPK PHLN
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
66
oleh unit eselon 1. Penyusunan laporan ini merupakan amanat PP 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah, Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 4/2011, dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 224/2011 jo. PMK 180/2012 tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman dan Hibah Kepada Pemerintah. 2.
6 April 2016 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
Sosialisasi Fungsional Keuangan Pusat dan daerah
Eselon I Kementan dan Eselon II Setjen.
Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan PNS yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem karir dan sitem prestasi kerja, yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja antara lain : 1. Kebijakan pokok pembinaan PNS 2. Pembinaan PNS dalam jabatan 3. Prinsip pengangkatan dan jabatan 4. Pengangkatan dalam jabatan fungsional 5. Jenjang jabatan fungsional analisi keuangan pusat dan daerah 6. Standar kompetensi teknis 7. Pengumpulan angka kredit 8. Kiat-kiat dalam pengumpulan angka kredit
3.
11-12 April 2016 PPMKP Ciawi Bogor
Penyusunan Renstra, IKK dan PK Biro KLN Tahun 2016 - 2019
Biro KLN Perencanaan
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam penyusunan Renstra, IKK dan PK antara lain bahwa Indikator Kinerja tidak lagi dalam bentuk output tetapi harus dalam bentuk outcome. Rentra unit eselon II harus disesuai segera disesuaikan dan diselesaikan karena Renstra, PK dan Renja unit Eselon II diperlukan dalam penyelesaian Renstra Sekretariat Jenderal.
Diminta setiap Bagian lingkup Biro KLN dapat memberikan masukan untuk penyusunan Renstra, PK dan Renja Biro KLN.
4.
14 April 2016 Pusat Penelitian Pengembangan Perkebunan Bogor
Rapat Pengendali Intern lingkup Sekretariat Jenderal Kementan
Satuan Pengendali Intern lingkup Setjen
1.
Akan pembahasan PEDUM SPI dalam bentuk workshop.
dan
dan
Biro
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan proses yang integral dalam pengendalian pengelolaan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
67
dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai terhadap tercapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.Sistem ini bila diterapkan dengan baik dapat memberikan umpan balik sebagai bahan koreksi dan perbaikan dari pimpinan instansi dan unit kerja. SPI terdiri dari beberapa unsur yaitu (a) lingkungan pengendalian; (b) penilaian resiko; (c) kebijakan pengendalian; (d) informasi dan komunikasi dan (e) pemantauan pengendalian intern.
5.
14-16 April 2016 Kab Serang Banten
Monev Pemanfaatan Dana CF-SKR Tahun 2016
P4S Teras Jaya Kab Serang dan Biro KLN
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
2.
SPIP lingkup setjen mengacu pada tugas dan peran sebagai administrator dan koordinator dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kepada seluruh unit organisasi sebagaimana visi setjen tahun 2015-2019 “Menjadi Lembaga Manajemen dan Pelayanan Teknis Pembangunan Pertanian yang Terkemuka”. Hal ini sebagai perwujudan reformasi birokrasi dengan mengedepankan reformasi system perencanaan dan penganggaran untuk memperkuat kinerja dan tercapaikan kinerja dimasing-masing unit kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
1.
Dalam kunjungan ke P4S Teras Jaya Kab. Serang meninjau sarana dan prasarana berbantuan CF-SKR seperti kubung pengembangan jamur milik Bapak Jaya yang sudah ditekuni terlebih dahulu.
2.
Adapun sarana yang dibangun dengan dana CF-SKR telah terealisasi 100%, namun mengingat pada Tahun 2016 ini Bapak Jaya lebih fokus dalam pengembangan jamurnya, sehingga fasilitas yang telah dibangun dengan dana CF-SKR belum digunakan sebagaimana mestinya dan terkesan terbengkalai.
68
6.
15 April 2016 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor
Sosialisasi Aplikasi e-monev Bappenas Tahun 2016 dan Validasi Laporan Triwulan I Tahun 2016 lingkup Kementan
Eselon I lingkup Kementan dan Eselon II lingkup Setjen
Hasil Sosialisasi Aplikasi e-monev Bappenas Tahun 2016 dan Validasi Laporan Triwulan I diputuskan bahwa rincian kegiatan yang akan dilaporkan dalam aplikasi e-monev Bappenas dan Kementerian Keuangan disesuaikan dengan indikator kinerja kegiatan masing-masing Unit Eselon I lingkup Kementerian maupun Eselon II lingkup Sekretariat Jenderal setuju tahun 2016 indikator adalah PK.
1. Apabila ada perubahan IKK atau PK terkait dengan aplikasi e-monev, maka pihak Bappenas telah memberikan deadline sampai tanggal 22 April 2016 untuk segera disampaikan ke Bappenas untuk perubahan informasi di aplikasi tersebut dengan tembusan kepada Biro Perencanaan. 2. Untuk tindaklanjut penyusunan Renstra dan PK Biro KLN diminta setiap Bagian agar menyerahkan list kegiatan dan tanggapan terhadap Renstra, IKK dan PK paling lambat tanggal 20 April 2016.
7.
8.
17-19 April 2016 Solo Jawa Tengah
19-20 April 2016 Komplek Bumi PPMKPP Ciawi Bogor
Persiapan Lauching Proyek FAO Emerging Pandemic Threats Phase 2 (EPT2)
Evaluasi Prestasi Kerja PNS
Dinas Kab. Karanganyar, Kades Sedayu dan Biro KLN
Eselon I Kementan dan Unit Eselon II Setjen
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Terdapat 2 Alternatif untuk acara utama Laucing Proyek FAO Emerging Pandemic Threats Phase 2 (EPT 2), yaitu : a. Pasar Hewan semanggi Kota Solo dan b. Aula Kantor Kades Sedayu Kec. Jumantono Kab. Karanganyar
2.
Rencana kegiatan selanjutnya stelah acara utama adalah kunjungan lapangan ke lokasi proyek EPT tahap 1 terdapat 2 alternatif lokasi kunjungan lapangan yaitu (i) Robby‟s Farm dan (2) Fasilitasi stasiun pembersih dan disenfeksi kendaraan pengangkut unggas di pasar hewan semanggi Kota Solo
1.
Penyusunan SKP mulai Desember 2015 – Januari 2016. Pemetaan SKP berdasarkan unit kerja Proses negosiasi atasan langsung mulai Desember 2015 – Januari 2016.
2. 3.
69
4. 5. 6.
7. 8. 9.
9.
19-21 April 2016, Bandung, Jawa Barat
Koordinasi, pelaksanaan pertanian
dan atase
Kelompok Agribisnis Ubi Cilembu Pelopor (KAUCP), Kabupaten, Sumedang, Kelompok Tani Kopi “KiwariFarmers”, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung, Chocodot, Garut dan Kopi Garutan “Ebod Kopi”
1. Para pelaku usaha sangat antusias untuk mengekspor produk-produk mereka ke 4 negara Atase Pertanian (Italia, Jepang, Amerika Serikat, dan Brussel); 2. Pelaku usaha memiliki kendala dalam ijin ekspor;
10.
21 April 2016, Hotel Sari Pan Jakarta
Workshop on Industrial Performance of Indonesia Based on Statistic Presented in The International Yearbook of Industrial Statistic 2016
UNIDO Representative Jakarta, Madame Shadia Yousif Hajarabi, Chief of Statistic Unit of UNIDO Head Quarter, Vienna, Dr. Shyam Upadhyaya, Assistant Director of Asean I Integration Monitoring, Mr Zafarullah Achmad, Perwakilan instansi pemerintah dan swasta, Perwakilan Organisasi
1. Workshop ini diselenggarakan atas kerjasama antara Kementerian Perindustrian (dalam hal ini sebagaiNational Focal Point) dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), guna memaparkan sekaligus mensosialisasikan berbagai capaian akhir pembangunan industri di Indonesia berdasarkan data-data dalam International Yearbook of Industrial Statistics 2016. 2. Berdasarkan laporan statistik tersebut industri manufaktur di Indonesia dilaporkan telah
Pacific,
pemantauan kerja sama
Penetapan SK pada bulan Januari 2016 Pelaksanaan SKP pada bulan Januari – Desember 2016 Pemantauan pelaksanaan (progress) SKP oleh Atasan Langsung bulan Januari – Desember 2016 Penilaian SKP bulan Desember 2016 Penilaian Perilaku Kerja bulan Desember 2016 Penilaian Prestasi Kerja PNS bulan Desember 2016.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1. Memperkenalkan para pelaku usaha tersebut di atas kepada para Atase Pertanian, dengan harapan ada produk yang bisa diekspor di 4 Negara (Italia, Jepang, Amerika Serikat, dan Brussel); 2. Mengidentifikasi pelaku usaha dari berbagai sektor pertanian di daerah sebagai bahan informasi untukWorkshop Atase Pertanian yang rencananya akan diadakan pada tanggal 21-22 Juli 2016 di Manado, Sulawesi Selatan.
70
11..
25 April 2016 Depok
Pembahasan Draft Klarifikasi Keamanan dan Akses Arsip
Internasional & Akademisi
memberikan kontribusi hampir seperempat (1/4) bagian dari GDP nasional. Disebutkan pula bahwa Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan positif, bahkan pada saat tahun-tahun krisis finansial global yaitu ketika kondisi ekonomi kebanyakan negara-negara maju mengalami penurunan. Berdasarkan laporan UNIDO, saat ini Indonesia berhasil mencapai rangking 10 besar negara industri manufaktur di dunia (top ten manufacturers of the world). 3. Pada kesempatan ini, dapat disampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia, pertumbuhan sektor industri manufaktur nonmigas pada tahun 2015 sebesar 5,04 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,79 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik; dan peralatan listrik sebesar 7,83 persen, disusul oleh industri makanan dan minuman sebesar 7,54 persen dan Industri mesin dan perlengkapan sebesar 7,49 persen.
Lingkup Eselon II Setjen Kementan
1.
Sistem Klasifikasii Keamanan dan Akses Arsip Dinamis ada 4 pilar pedoman yaitu (a) Pedoman tata naskah, (b) Klasifikasi Arsip, (c) Jadwal Rentensi Arisip dan (d) Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis.
2.
Prinsip dasar pengaksesan arsip adalah (a) Pengaksesan arsip dinamis hanya dapat dilakukan oleh pejabat dan staf yang mempunyai weweangan untuk akses, (b) Pejabat yang lebih tinggi kedudukannya dapat mengakses arsip yang dibuat pejabat atau staf dibawahnya sesuai dengan hierarki kewenangannya dalam struktur organisasi, (c)
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Untuk lingkup Eselon II Lingkup Setjen akan ditindaklanjut rapat internal untuk menyelesaikan Draft Klasifikasi Keamanan Arsip yang direncakan secepatnya.
71
Pejabat atau staf yang lebih rencah kedudukannya tidak dapat mengakses arsip yang dibuat oleh pejabat diatasnya kecuali sebelumnya telah diberikan ijin oleh pejabat yang berwenang. 12..
25-26 April 2016
Workshop Penyusunan Proses Bisnis
Peta
Eselon lingkup Kementan dan Eselon II lingkup Setjen
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 45 tahun 2015 tentang penyusunan peta proses bisnis Kementerian Pertanian bahwa hal ini merupakan pemasalahan yang sangat penting karena peta proses bisnis ini suatu syarat untuk menuju kesejahteraan pegawai khususnya guna peningkatan tunjangan kinerja pegawai. Pelaksanaan yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 45 tahun 2015 adalah : 1. Identifikasi dan Gap Analysis 2. Workshop Pemetaan Proses Bisnis 3. Penyelaras Peta Proses Bisnis 4. Pleno Pembahasan Peta Proses Bisnis 5. Finalisasi Proses Bisnis Kementan 6. Peta Proses Bisnis eselon I dan Eselon II
13.
27 April 2016 Badan Diklat Bappenas
Evaluasi Proyek SMARTD dan SOLID
PMU Smartd, PMU Solid Biro Perencanaan, Biro KLN, Bappenas
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi proyek Pinjaman dan Hibah terhadap Proyek SMARTD dan SOLID Triwulan I. Adapun bahan evaluasi pada Rapat Koordinasi ini dijabarkan sebagai berikut:
SOLID 1. Adanya permasalahan pemblokiran rekening khusus proyek SOLID 2. Update capaian indikator proyek 3. Update rencana kegiatan ditahun 2018 4. Hasil studi banding proyek di 5 Kabupaten Maluku dan 6 Kab Maluku Utara SMARTD 1. Adanya
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
keterlambatan
realisasi
terhadap
72
seluruh paket kontrak akibat adanya revisi DIPA TA 2016 2. Target penyelesaian pasca penjadwalan ulang 3. Bagaimana dengan pelaksanaan kegiatan TA 2016 untuk pekerjaan yang telah tekan kontrak, perkembangan realisasi fisik, realisasi keuangan 14.
28-29 April 2016 Pusat Penelitian Perkebunan Badan Litbang Bogor
Reviuw Penyusunan target Kinerja Tim Pemantau Triwulan I dan penyusunan Target Kinerja dan target Anggaran Kegiatan Biro KLN
Biro Perencanaan dan Biro KLN
3.
15.
28-29 April 2016 Hotel Bumi Wiyata, Depok
Rapat Koordinasi CF-SKR TA 2016
4. Kementerian Keuangan, BPPSDMP, Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Nara sumber dari Biro Perencanaan menginfromasikan mengenai hal-hal yang perlu menjadi penyusunan target kinerja adalah indikator kegiatan dan target tahunan yang ada dalam data e-monev Bappenas maupun Kementerian Keuangan, untuk realisasi kinerja harus dilaporkan pada tiap indikator kinerja kegiatan. Sedangkan Target anggaran diambil dari rencana penyerapan bulanan (TEPA), untuk realisasi anggaran yang dilaporkan sesuai SP2D atau data SAI Kemenkeu.
2.
Untuk pengisian Aplikasi e-monev Triwulan I Bappenas dan Kemenkeu menunggu perubahan aplikasi dari Bappenas sesuai usulan indikator kinerja oleh masing-masing unit Eselon I dan II lingkup Kementan paling lambat awal Mei 2016
Terkait laporan Triwulan I Biro KLN Tahun 2016 diminta setiap Bagian menyempurnakan hasilnya mengenai output, benefit, impact, capaian maupun permasalahan. Penyempurnaan laporan Triwulan I tersebut diterima kembali ke Sub Bagian Tata Usaha tanggal 3 Mei 2016 jam 13.00 WIB.
Perwakilan Bagian lingkup Biro KLN diberikan tata cara e-monev Bappenas mengenai akses awal maupun pengisian realisasi serta target maupun output kegiatan, sehingga nantinya dapat membantu Tim Monev Biro KLN dalam menyampaikan data-data permasalahan serta tindak lanjut kegiatan.
1.
Perwakilan dari Badan PPSDMP, Ditjen Hortikultura dan Ditjen Tanaman Pangan sebagai penerima bantuan proyek CF-SKR
Biro KLN akan mengadakan rekonsiliasi kegiatan proyek CFSKR Tahun 2015. Hasil rekon
73
Hortikultura, Peternakan, Jenderal,
16.
Jumat, 29 April 2016 Lantai 3, Gedung Sekretariat Jenderal.
A
Kick-Off Trilateral Meeting Arah Kebijakan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 Sektor Pertanian
Ditjen Inspektorat
menyampaikan perkembangan kegiatan masing-masing unit kerja mereka . 2. Wakil dari Kementerian Keuangan menyampaikan ada perbedaan realisasi data keuangan proyek CF-SKR tahun 2015 antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Pertanian. 3. Perwakilan dari Ditjen Tanaman Pangan merasa kelsulitan mencairkan dana kegiatan SKR tahun 2016 ke KPPN, sedangkan Ditjen lain tidak mengalami permasalahan yang sama. 4. Terkait dengan permasalahan tersebut, wakil dari Kemkeu akan membantu apabila Ditjen teknis mengalami kesulitan dalam proses pencairan dana ke KPPN.
tersebut kemudian akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan.
Bappenas, Kemenkeu dan Seluruh Unit Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian
RKP 2017 penjabaran tahun ketiga pelaksanaan Perpres No 2 tahun 2015 tentang RPJMN > membantu memacau pembangunana infrastruktut. Arahan Presiden setiap menteri dan kepala lembaga wajib mengendalikan anggran k/l yang dipimpinya, berorientasi pada manfaat pada rakyat, bukan berdasarkan money follow function tetapi money follow program.
Akan ada follow up finalisasi Anggaran Kementerian Pertanian di Puslibangnak pada tanggal 4 Mei 2016
Kebijakan Nasional : Kedaulatan Panhan dan Peningkatan Industri: 1. Peningkatan Padi dan pangan lain 2. Kelancara distibusi dan Akses Pangan (Mekanisme Operasi Pasar, Perbaikan Kebijakan Impor) 3. 4. Peningkatan Mutu Pangan (Peningkatan kerersedian pangan, advokasi pendidikan pola makan, penanganan rawan pangan) 5. Penanganan ganguan terhadap produksi pangan (bantuan input produksi akibat bencana puso, penangganan dab dampak OPT, Asuransi Pertanian, Pengembangan budidaya adaptif)
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
74
17.
1-30 April 2016 Biro KLN Kementan
Penugasan Kementerian negeri
Pejabat/Pegawai Pertanian ke luar
Sekretariat Negara RI, Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Negara terkait dan Eselon I Lingkup Kementan
Telah diproses penugasan pejabat/pegawai Kementan ke luar negeri sebanyak 81orang yaitu mengikuti workshop/seminar sebanyak 4 orang, menghadiri pertemuan/sidang sebanyak 54 orang, melakukan kunjungan kerja sebanyak 7 orang, mengikuti training sebanyak 11 orang, Program S2 sebanyak 4 orang, Program S3 sebanyak 1 orang
Pertemuan dengan Mr. Akihiro Higashino, Director Marketing and Processing Industries Office Horticulture Crop Division, Agriculture Product Bureau, MAFF, mengenai rencana ekspor bunga potong Krisan dari Indonesia ke Jepang
Director Marketing and Processing Industries Office Horticulture Crop Division, Agriculture Product Bureau MAFF dan Atase Pertanian
Pada pertemuan tersebut Atani menyampaikan document Import Requirement of Chrysanthemum dari Kepala Badan Karantina Pertanian Indonesia kepada pihak terkait di MAFF.
Pertemuan dengan Mr. Tetsuya Otomo, Counsellor (environment policy) Minister‟s Secretariat, MAFF dan Mr. Ryuchi Sakuta, Director, Environment Division, MAFF, diskusi tentang situasi lingkungan, plasma nuftah dan lain-lain terkait situasi pasar Jepang terhadap produk pertanian segar.
Minister‟s Secretariat, Director Environment Division MAFF dan Atase Pertanian
Pada kesempatan ini kami juga sampaikan kepada Mr. Otomo (manatan Director, Plant Quarantine Division, MAFF) dan Mr. Sakuta (mantan Atase M bahwa Krisan potong dari Indonesia akan masuk pasar Jepang.
Berkas/dokumen perjalanan pejabat /pegawai yang bersangkutan yang telah dikirim ke Sekretariat Negara R untuk memperoleh surat persetujuan Setneg dan Kemenlu untuk memperoleh exit permit serta Kedutaan Besar terkait untuk memperoleh visa.
ATASE PERTANIAN TOKYO 1.
2.
8 Januari 2016 Tokyo
8 Januari 2016 Tokyo
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Mengenai rencana masuknya Krisan potong Indonesia ke Jepang, pada prinsifnya tidak ada hambatan sepanjang proses tindakan karantina/Import Requirement dipenuhi oleh pihak karantina Indonesia. Lebih lanjut proses pemeriksaan di tempat pendaratan oleh petugas Karantina setempat tetap dilaksanakan sebagai prosedur yang berlaku.
Mr. Otomo menjelaskan bahwa Krisan tidak ada hambatan untuk masuk Jepang dan disampaikan juga bahwa transaksi pasar bunga terbesar di Jepang adalah bunga potong jenis Krisan dan kebutuhannya sangat tinggi untuk digunakan dalam upacara keagamaan dan acara pemakaman.
75
Sebagai contoh, lebih lanjut Mr. Otomo menyatakan bahwa varitas baru bunga Krisan di Jepang sangat dikembangkan dan pasar akan mengikuti jenis krisan yang kualitas baik, pertukaan/perdagangan bibit dengan Indonesia kemungkinan akan sulit dilakukan mengingat Indonesia bukan anggota UPOV. Untuk itu Mr. Otomo menyampaikan agar Indonesia mempertimbangkan untuk masuk anggota UPOV.
Diaharapkan mendapatkan penjelasan dari Komisi Plasma Nuftah Indonesia/PVT tentang untung ruginya apabila kita menjadi anggota UPOV? Lebih lanjut KLN menindaklanjuti terkait dengan posisi kita dalam keanggotaan UVOP. 3.
12 Januari 2016 Tokyo
Bersama Tim Ekonomi KBRI menghadiri undangan working dinner dari Chamber of Commercial Industry Japan (CCI)
4.
15 Januari 2016 Tokyo
Pertemuan dengan Mr. Eiji Edo, Director International Department, En-Musubi Japan. Co.,ltd, terkait dengan tindaklanjut kerjasama rencana investasi dan program pelatihan petani.
Chamber of Commercial Industry Japan dan Tim Ekonomi KBRI
Pertemuan ini dilaksanakan setiap awal tahun guna saling tukar menukar informasi terkait dengan capaian perkembangan kerjasam ekonomi dan perdagangan bilateral Indonesia-Jepang. Kegiatan ini merupakan upaya-upaya diplomasi kelancaran hubungan ekonmi dan perdagangan pada working level official, mengingat terkait dengan ini terdapat organisasi yang lebih besar yaitu JETRO (Japan External Trade Organization). Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari beberapa pertemuan sebelumnya terkait dengan perkembangan rencana kerjasama magang petani miuda Indonesia pada Kelompok/anggota petani En-Musubi Japan/Mizuho Farmers Market di wilayah Tsukuba. Terkait pelatihan/magang petani Indonesia, pihak Mizuho Farmers Market, sangat ingin menrima peserta magang dari Indonesia. Pihak Mizuho sedang mempelajari/diskusi internal terkait dengan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
76
aturan dari pemerintah Jepang terhadap ketentuan bagi suatu lembaga non-pemerintah melaksanakan magang/pelatihan. Kemungkinan pihak Mizuho akan bekrjasama dengan Ibaraki Chuo Engei yang selama ini melaksanakan program magang bagi petani Indonesia, sebagai upaya akselerasi realisasi kegiatan. Rencana investasi oleh beberapa petani anggota Mizuho untuk memproduksi beberapa komoditas hortikultura yang diidentifikasi dapat diproduksi dengan baik di Jepang maupun di Indonesia antara lain strawberry dan jenis sayuran tertentu. Rencana kerjasama antar kelompok tani ini diintegrasikan dengan kegiatan pelatihan petani, sehingga sekembalinya dari magang mereka dapat melaksanakan kegiatan agribisnis untuk dapat meningkatkan taraf haidup mereka melalui berusaha tani yang profesional. 5.
18 Januari 2016 Tokyo
Menghadiri jamuan makan malam Duta Besar RI dengan JAPINDA.
Japinda, KBRI Tokyo
6.
20 Januari 2016 Tokyo
Mendampingi Duta Besar RI dan Tim Ekonomi KBRI Tokyo dalam Pertemuan dengan Keidanren
Keidanren Tokyo
dan
Jamuan makan malam yang dilakukan oleh Dubes RI dengan JAPINDA merupakan upaya-upaya diplomasi menjaga dan meningkatakan hubungan bilateral berbagai sector. Ketua JAPINDA Jepang adalah Mr. Fukuda, Mantan PM Jepang, sedangkan JAPINDA Indonesia adalah Rachmat Gobel. Japinda juga sangat berpengaruh dalam upaya-upya peningkatan hubungan bilateral kedua Negara terutama disektor kerjasama perdagangan dan industri. KBRI
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Keidanren, merupakan Kelompok CEO dari perusahaan-perusahaan besar Jepang yang menguasai bisnis-bisnis utama Jepang. Pada Acara breakfast meeting yang diadakan di Gedung Keidanren ini, Dubes Rl Tokyo, memaparkan tentang situasi politik, social, ekonomi Indonesia termasuk situasi kemanan di Indonesia pasca kejadian ledakan yang terjadi di Jakarta.
77
Hal ini juga merupakan upaya diplomasi, untuk meyakinkan Jepang bahwa Indonesia kondusif dan Jepang hendaknya tidak terpengaruh dengan kejadian dimaksud. Pihak Keidanren menyampaikan bahwa kerjasama sector perdagangan dan investasi Antara Indonesia-Jepang akan terus meningkat dan lebih luas lagi untuk masa-masa mendatang. 7.
20 Januari 2016 Tokyo
Pertemuan dengan Mr. Suzuki Kyotaka dari MJK Japan, yang bermaksud mengekspor Melon ke Indonesia.
MJK Japan Pertanian
Atase
Pihak MJK menanyakan aturan-aturan pemasukan makanan/buah segar ke Indonesia. Atani menjelaskan dengan diterbitkannya Permentan yang baru tentang keamanan pangan atas masukanya pangan segar yang berasal dari tumbuhan, pihak eksportir Jepang agar berkoordinasi dengan pihak Pemerintah terkait Jepang/MAFF mengingat sosialisasi tentang Permentan tersebut sudah disampaikan oleh Kementan kepada perwakilan masing-masing Negara di Jakarta termasuk Jepang.
8.
26 Januari 2016 Tokyo
Pertemuan dengan Toyama Prefecture.
Japan Yoyama Prefecture dan Atase Pertanian
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut Atani ketika mendampingi Kunjungan Kerja Dubes RI ke Toyama Prefecture, yang dalam pertemuan dengan berbagai kalangan Toyama, Atani menyampaikan sekiranya dimungkinkan pihak JA/Japan Agriculture Toyama dapat menerima pelatihan dengan pola magang bagi petani Indonesia di Toyama.
Sudah terdapat beberapa lembaga Koprasi Jepang berdiskusi dengan Atani terkait magang bagi petrani Muda Indonesia, mudah-mudahan dalam tahun ini ada langah nyata realisasi kerjasama magang dengan lembaga Koperasi Pertanian Jepang/lembagi lainnya.
Dalam pertemuan ini Atani menjelaskan tentang program magang yang selama ini berlangsung di Jepang, serta upaya pengembangan yang lebih optimal, terkait dengan lama magang yang selama ini dirasakan sangat pendek (11 bulan), jumlah petani yang magang masih sangat terbatas. Pada kesempatani ini Atani menjelaskan tentang rencana pengembanmgan program magang bagi petani muda Indonesia di Jepang yang sudah
Perkembangannya akan secara terus-menrus kami laporkan kepada Biro KLN untuk dikoordinasikan dengan pihak SDM pertanian dan terkait lainnya.
rombongan
dan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
78
mendapatkan arahan dari pihak Kementan, Antara lain magang sector pertanian dari pihak Indonesia dikoordinir oleh Mentan cq Badan SDM, waktu Antara 2-3 tahun, berkelompok dalam satu Kecamatan/Desa (5 org) untuk memudahkan membentuk kelompok usaha/Koperasi sekembalinya dari Magang, serta lain-lain terkait skim pembiayaan. Pihak terkait Toyama akan mempelajari dan berkonoordinasi dengan pihak-pihak terkait Jepang lainnya, meninghat program menerima pelatihan di Jepang bagi suatu organisasi nonpemerintah harus memperoleh ijin dari pihak Pemerintah Jepang/JETCO, dll. 9.
27-29 Januari 2016 Tokyo
Fasilitasi pengembangan ekspor Tea Indonesia oleh Agri Jaya.
Agri Jaya merupakan Prerusahaan yang bergerak dibidang perdagangan produk-produk pertanian, diantaranya adalah tea olahan/brown tea yang berasal dari PTPN. Dalam kunjungan bisnisnya ke Jepang Bpk. Teguh Budi Pramono, melalui fasilitasi Atani dipertemukan dengan beberapa produsen minuman Jepang Antara laian Mutsui Norin, dalam pertemuan tersebut pihak Mitsui Norin akan mempelajari contoh tea yang disampkaian oleh Agri Jaya. Pihak Mitsui Norin juga sedang mempertimbangkan untuk memebeli gambir dalam rangka pengembangan usaha industry minuman dimana gambir salah satu komoditi sebagai bahan campuran/flavor/herbal/organic dll.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1. Mitsui Norin, selama ini menerima pasokan tea dari India dan Pakistan alasannya sangat flavor dibandingan dengan tea dari Negara lain. Terkait gambir, gambir jenis herbal yang mengandung antioksidan tinggi yang dapat digunakan sebagai campuran minuman pada tea dan kopi sebagai pewarna (merah) dan juga flavor. Termasuk kesehatan tubuh. 2. Kaitannya dengan tea India yang khas/flavor kemungkinan dicampur gambir, dan India mengekspor Gambir dari Indonesia sekitar 65% dari kebutuhan. Kaitannya dengan Mitsui Norin ingin membeli Gambir dari Indonesia, ada kemungkinan Misui Norin akan mencapur sendiri tea jepang
79
dengan Gambir atau membeli tea Indonesia dan sekaligus gambir. 3. Pihak Agri Jaya akan berkoordinasi dengan KLN dan Ditjen Teknis termasuk daerah sentra produsen Gambir untuk segera menyampaikan sample gambir dalam bentuk standar ekspor yang selama ini dilakukan oleh eksportir ke Negara lain seperti India. 4. Biro KLN diharapkan dapat menindaklanjuti peluang ini dan mulai memasukan Gambir sebagai salah satu produk herbal pertanian yang kedepannya potensi untuk dikembangkan.
5. Hasil kanjian atau informasi tetang manfaat gambir yang lebih luas bagi kesehatan dan keperluan lain kiranya perlu terus dipelajari dan diromosikan. Hal ini penting untuk mengetahui target-target pasar atas produk Gambir. 6. Pertemuan Agri Jaya dengan Sojitz adalah dalam rangka minat Agri Jaya untuk membeli alat mesin pertanian yang dapat menghindari hama lalat buah bagi biah tropis Indonesia masuk pasar Jepang.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
80
10.
3-5 Pebruari 2016 Okinawa
Kunjungan Kerja Ke Okinawa
Atase Pertanian
Perjalanan Dinas ke Okinawa merupakan undangan dari pihak OISCA Pusat untuk melihat kegiatan pelatihan pertanian yang dilaaksanakan oleh OISCA Okinawa. Hasil perjalanan dinas ke Okinawa Antara lain : 1. Pertemuan dengan Direktur OISCA Okinawa. Dalam pertemuan tersebut dijelaskan oleh pihak OISCA Okinawa bahwa sejak tahun 2014 terdapat 56 orang petani muda Indonesia berlatih pertanian dengan pola magang di Okinawa. Sebagaimana diketahui OISCA mempunyai cabang pusat pelatihan di Indonesia yaitu di Sukabumi dan Karang Anyar, dan dari 56 orang peserta magang tersebut berasal dari OISCA Sukabumi dan OISCA Karang Anyar. 2. Diskusi rencana kerjasama yang lebih luas penambahan jumlah petani magang, agar kegiatan OISCA dapat berkoordinasi dengan Kementan cq Badan SDM Pertanian. Kami sampaikan juga bahwa pihak Kementan ingin memperluas program magang petani muda Indonesia di Jepang. 3.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Diskusi kemungkinan kerjasama khusus Badan SDM Pertanian dengan OISCA Okinawa juga akan kami diskusikan mendalam lagi dengan OISCA Pusat.
7. Dalam pertemuan tersebut Sojitz menjelaskan tentang cara kerja mesin VHT dan peluang ekspor manga Indonesia ke Jepang dengan mengambil beberapa contoh Negara yang memiliki alat VHT seperti Thailand, India, Philipina dan lain-lain yang selama ini buah tropisnya masuk pasar Jepang. 1. Okinawa merupakan daerah paling selatan Jepang iklimnya cenderung sama dengan beberapa tempat di Indonesia, sehingga pembelajaran kepada peserta magang untuk pengembangan beberapa komoditi pertanian sekembalainya dari Okinawa dapat diterapkan di Indonesia dengan pengalaman yang didapat selama di Okinawa.
2. Okinawa dapat dipertimbangkan sebagai model untuk lokasi pengembangan magang petani Indonesia terutama dari luar pulau jawa, mengingat Provinsi Okinawa terdiri dari bagianbagian pulau kecil. 3. Sektor pertanian di Okinawa mulai mendapat perhatian dari Pemerintah pusat Jepang sejak lahan/daerah yang digunakan untuk kepentingan fasilitas
81
4.
Pertemuan dengan seluruh peserta magang dilakukan di pulau besar/Okinawa, bertepatan dengan program evaluasi tahunan sehingga pemagang-pemagang dari beberapa kabupaten/kepulauan berkumpul di Okinawa. Pada kesempatan tersebut Atani diminta memberikan arahan kepada peserta untuk menyemangati potensi/peluang masa depan ketika mereka kembali ketanah air, dengan pengalaman yang sangat berharga yang diperoleh selama melakukan magang.
tentara Amerika sebahagian besar sudah dikembalikan ke Pemerintah Daerah Okinawa. 4. Mengenai rencana pengembangan magang petani muda Indonesia di Jepang sudah didiskusikan dengan BPPSDMP Kementan pada ketika, Atani melakukan perjalanan dinas ke Indonesia bulan Pebruari 2016 lalu. Komunikasi dengan pihak OISCA terkait ini sedang kami lakukan, pada beberapa kesempatan dan perkembangannya akan kami koordinasikan dengan KLN secara kesinambungan.
11.
9 Pebruari 2016 Tokyo
Rapat Koordinasi internal KBRI Tokyo, dalam rangka evaluasi dan rencana kerja 2016
KBRI Tokyo
Rapat koordinasi ini merupakan evaluasi dan rencana kerja masing-masing bidang terhadap capaian kinerja 2015 dan rencana kerja 2016. Pada kesempatan tersebut Atani melaporkan kepada rapat capaian kerja Atani Antara lain masuknya beberapa produk pertanian Indonesia ke pasar Jepang seperti pisang, Nanas, bunga potong serta beberapa komoditas rempah lainnya seprti biji pala yang mulai masuk pasar jepang meskipun masih ada beberapa kendala seprti aflatoxin Selain ekspor buah segara dilaporkan juga program magang petani dan rencana program pengembangan magang serta kerjasama teknik Antara Kementan dengan JICA dalam bidang “Perbaikan Sistim Distribusi dan Pemasaran Produk-produk Pertanian melalui Kerjasama Sektor Swasta, JFY 2015 -2019”. Kami sampaikan juga pengembangan ekspor
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
82
produk pertanian akan terus diupayakan melalui berbagai kesempatan, baik secara volume/nilai maupun jenis/ komoditas termasuk tea dan rempah lainnya seperti gambir. 12.
11-14 Pebruari 2016 Tokyo
Bekerjasama dengan Fungsi Pensosbud KBRI Tokyo, KBRI Tokyo berpartisipasi dalam Orchid Festival 2016.
Pensosbud KBRI Tokyo
Pada kegiatan Orchid Festival ini Indonesia/KBRI Tokyo menampilkan rangkaian bunga nuansa Indonesia yaitu perpaduan Antara bunga anggrek bulan dengan latar belakang batik. Tujuannya adalah untuk lebih memperkenalkan jenis anggrek bulan Indonesia kepada masyarakat Jepang. Anggrek bulan dari Indonesia sudah masuk pasar bunga Jepang melalui PT. Eka Karya, meskipun jumlahnya masih terbatas ketimbang anggrek dari Taiwan dan Thailand. Dengan ikut sertanya kegiatan-kegiatan sperti ini diharapkan jenis-jenis bunga Indonesia lebih dikenal di masyarakat Jepang terutama para buyer pemain bunga Jepang, sebagai upaya penetrasi pasar produk pertanian Indonesia di pasar Jepang.
13.
12 Pebruari 2016 Tokyo
Pertemuan dengan Mr. Fujita/Ibaraki Chuo Engei dan Mr. Tsukada di KBRI Tokyo.,
Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari rencana pengembangan program magang petani muda Indonesia di Koperasi Ibaraki Chuo Engei. Pertemuan membahas rencana kunjungan Mr. Fujita dan Mr. Tsukada ke Indonesia bersama Atani. Dalam acara di Indonesia direncanakan melakukan pertemuan dengan Karo KLN dan Kapus Latan, BPPSDMP dan kunjungan ke lokasi P4S Abah Ipin di Cianjur, untuk tindaklanjut magang petani muda Indonesia yang dikelola oleh P4S Cianjur melalui koordinasi BPPSDMP Kementan
14.
12-14 Pebruari 2016 Osaka
Kunjungan Kerja ke Osaka, dalam rangka pengawalan kelancaran pelaksanaan eskpor perdana
Atase Pertanian Roma
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Perjalanan Dinas ke Osaka dalam rangka koordinasi dengan pihak HD Flower selaku buyer, pihak Karantina Bandara Osaka dan perusahaan
1. Pada ekspor perdana tersebut masih diketemukan kendala karantina, pada pemeriksaan
83
Krisan dari BIM ke pasar Jepang melalui Osaka.
Cargo. Krisan dari Indonesia merupakan yang pertama masuk pasar Jepang oleh PT. Bunga Indah Malino (BIM) sebanyak 5.800 potong. Rencananya Krisan BIM ini akan masuk Osaka sebanyak 6.000 ptg/minggu, selanjutnya meningkat 10.000 ptg/minggu.
karantina diketemukan insect/hama sehingga harus dilakukan pumigasi oleh pihak Karantina setempat/Bandara Osaka. Pihak BIM akan evaluasi dan memperket penanganan quality control untuk menghindari hal dimaksud. Pasar Krisan Jepang sangat terbuka bagi Krisan Indonesia, Jepang membutuhkan sekitar 300.000 ptg/minggu. Eksportir utama adalah Malaisia yang rata-rata sekitar 30.000 ptg/minggu. 2. Pihak HD Flower/D‟Market bersedia menampung Krisan Indonesia berapa pun banyaknya, sepanjang memenuhi standar kualitas yang diinginkan pasar Jepang termasuk pemenuhan aturan karantina. BIM pada saat ini sedang berusaha mengembangan fasilitas produksi dan pengembangan kualitas produk.
15.
15 Pebruari 2016 Sukabumi
Pertemuan dengan para ketua Kelompok Tani Wanita, peserta pelatihan dari Sukabumi dan Pemda Jabar
KTNW, Peserta pelatihan dan Atani Tokyo
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Atani menerima kunjungan peserta pelatihan ibuibu pengerak ketahanan pangan daerah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat, yang tediri dari wakil Dinas Ketahanan Pangan Daerah dan para Ketua PKK sebanyak 15 orang yang mamendapatkan kesempatan untuk mengunjungi dan belajar singkat (1 bulan) kegiatan pertanian di Jepang melalui program kerjasama dengan OISCA Sukabumi.
84
Kegiatan study banding ini fokus kepada produksi komoditas pertanian potensi untuk dikembangkan sehinga mempunyai nilai tambah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Program OISCA dengan Kabupaten Sukabumi ini akan berlangsung selama 2 tahun. Tahun pertama fokus produksi dan tahun kedua pemasaran yang meliputi packaging, distribusi dn sistim pemasaran. Ibu-ibu ini diharapkan akan menjadi pengerak di desanya masing-masing. 16.
17 Pebruari 2016
Fasilitasi dan menghadiri Pertemuan The third High Level Meeting on Infrastructure Development, 17-18 February 2016.
Atase Pertanian Tokyo
Atani memfasilitasi kegiatan Delri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan bergabung dengan Delri yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR. Pertemuan ini merupakan pertemuan tahunan antara Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Japan dengan Kementerian PUPR. Pokok bahasannya adalah tukar menukar pengalaman dalam bidang pembangunan infrastruktur termasuk perumahan. Pokok bahasan antara lain: 1) Infrastructure planning with Regional Approaches; 2) History of National Spatial Planning in Japan and National Spatial Strategy; 3) Infrastructure project with Japan; dan 4) Jakarta Upstream-Downstream Flood Control Management.
17.
24 Pebruari 2016
Closing Ceremony for The Trainees of 2015 ASEAN Young Farmers Leader‟s Training Program in Japan.
Atase Pertanian Tokyo
Menghadiri penutupan pelatihan Petani Muda ASEAN dan menyampaikan sambutan mewakili KBRI Tokyo dan Kementan RI. Pelatihan/Magang petani muda ASEAN ini dilaksanakan setiap tahun selama 11 bulan dengan pola magang dimana peserta tinggal bersama di rumah orang tua asuh. Program ini diikuti oleh peserta dari Malaysia, Thailand, Philipina dan Indonesia. Peserta dari Indonesia berjumlah 15 orang.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Diharapkan, sekembalinya ke daerah masing-masing pihak-pihak terkait di pusat mapun daerah mendukung keberlanjutan dari hasil magang, mengingat selama di Jepang banyak ilmu dan pengalaman yang baik yang mereka peroleh dari masingmasing orang tua asuh. Program
magang
JAEC
ini
85
Skim program magang petani muda ASEAN ini mendapatkan dukungan pembiayaan dari Pemerintah Jepang melalui ODA yang dilaksanakan oleh lembaga non-pemerintah yaitu JAEC/Japan Agriculture Exchange Council. Kondisi peserta Indonesia keseluruhan dalam keadaan sehat dan secara keseluruhan sukses. Selanjutnya sekembalinya ke Indonesia masingmasing peserta akan membuat rencana kerja dan dipresentasikan di BPPSDMP Kementan.
waktunya sangat singkat, sehingga BPPSDMP sekiranya dapat mempertimbangkan peserta sebaiknya petani yang sudah mapan/ketua koperasi atau yang sedang mengembangkan usaha pertaniannya di daerahnya masingmasing untuk ditambah pengetahuannya dan pola fikir dari petani Jepang, Untuk petani muda pemula dapat diikutkan sertakan dalam program magang yang lebih lama Antara 2-3 tahun seperti yang kerjasama yang dilaksanakan dengan IAEA (International Agriculture Exchange Association) Gunma. Pada saat ini Atani sedang menjajaki dengan berbagai Koperasi Pertanian Jepang untuk kerjasama magang yang waktunya Antara 2-3 tahun. Keuntungannya sekembalinya dari magang diharapkan dari uang saku yang mereka dapatkan setiap bulan dari Orang Tua Asuh masing-masing dapat dijadikanmodal usaha pertanian di daerahnya.
18.
4-18 Maret 2016
Kunjungan Kerja ke Indonesia dalam rangka mendampingi Duta Besar RI ke Bangka Belitung dan koordinasi kegiatan dengan Biro KLN dan Eselon I terkait Kementan
Dubes dan Atani Tokyo
Hasil kunjungan kerja ke Indonesia antara lain sbb: Kegiatan Bangka Belitung 1.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Bersama Duta Besar RI Tokyo dan Pensosbud, Fungsi Politik KBRI mengunjungi Bangka Belitung dalam pembahasan rencana pembentukan
Fungsi Tokyo rangka Sister
1. Terkait dengan akselerasi Expor buah tropis Indonesia ke Pasar Jepang seprti mangga, manggis, papaya, alpokat, melon dan lainnya yang dikena kan aturan haur bebas dari hama dan penyakit lalat buah. Pengadaan alat Vapor Heat Treatment oleh pemerintah
86
City antara Ehime Prefecture dengan Provinsi Bangka Belitung. 2.
Penjajakan potensi komoditas pertanian potensial ekspor (lada, karet, sawit, dll) dan peluang investasi yang dapat ditawarkan kepada pihak Jepang termasuk rancangan kegiatan program agrowisata Jepang di Babel.
3.
Pertemuan dengan Gubernur Babel dan Bupati Belitung Timur serta pejabat dan sektor swasta lainnya.
Kementerian Pertanian 4. Pertemuan dengan Karo KLN dan pejabat terkait melaporkan maksud dan tujuan Atani Tokyo dan koordinasi terkait dengan adminstrasi, anggaran dan diskusi situasi perkembangan kondisi pertanian nasional. 5. Peningkatan ekspor produk pertanian potensi dan kendala yang dihadapi serta solusi dalam upaya menembus pasar Jepang, termasuk memperluas program pelatihan pada tingkat petani. 6. Pertemuan dengan Bapak Sekretaris Jenderal Kementan, Atani Tokyo bersama Atani Roma dan Brusel, masing-masing melaporkan capaian kegiatan dan sitausi dimasing-masing negara akreditasi Atani terutama dalam hal potensi, peluang, hambatan terhadap beberapa produk pertanian Indonesia di pasar luar negeri. 7. Atani Tokyo juga melaporkan komoditi pertanian segar yang sudah masuk pasar Jepang yaitu pisang, nanas (Nusantara Tropical Farm) dan baru-baru ini bunga Krisan potong juga berhasil tembus pasar Jepang oleh Bunga Indah Malino (BIM). 8. Mendampingi Mr. Fujita dan Mr. Tsukada dari Ibaraki Chou Engei melakukan pertemuan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
maupun swasta sebagai alternatif akselerai ekspor. 2. Beberapa pengusaha sudah datang kepada Atani di Tokyo dan menyampaikan minatnya untuk membeli alat VHT dimaksud. Pada saat ini pihak swasta Indonesia tersebut secara katif berkomunikasi dengan Atani dan pihak terkait di Indonesia dan Jepang. 3. VHT mesin, ketika Indonesia sudah memiliki akses pasar produk pertanian segar Indonesia dapat masuk ke pasar lainnya seperti Korea dan negara-negara Eropa. 4. Pada saat ini salah satu perusahaan Swasta Indonesia sudah melakukan kunjungan ke lokasi VHT bantuan Jepang/IJEPA untuk melihat cara kerja mesin VHT dimaksud dan diskusi dengan Pejabat Teknis di Blaiai tersebut. Selanjutnya pihak Swasta tersebut meminta produsen Jepang untuk mengatur kunjungan ke lokasi VHT yang terdapat di Thailand yang sekala ekspor. Sebagai informasi, Thailand sudah memiliki 12 mesin VHT, tidak kalau produk-produk pertanian segar Thailand banyak masuk di Jepang dan negara-negara Eropa heran buah/sayuran segar, disamping insentif lain yang didukung oleh
87
dengan Karo KLN, Kapus Latan Badan Penyuluhan dan Pelatihan SDM Pertanian dan kunjungan lapangan ke lokasi P4S Taruna Mekar, Cianjur terkait dengan rencana magang petani muda Indonesia di Jepang. 9.
pemerintah sebagai dukungan daya saing terkait harga yang kompetitive.
Kunjungan ke P4S Cianjur Atani, Mr. Fujita, Mr. Tsukada dan pejabat BPPSDMP, kunjungan ke lokasi tersebut merupakan rencana kerjasama magang petani muda Indonesia yang berasal dari P4S Cianjur dengan pihak Ibaraki Chuo Engei. Julah petani yang akan magang untuk periode tahun ini (Spetember 2016) antara 5-8 orang.
10. P4S Cianjur dibawah koordinasi BPPSDMP sedang mempersiapkan para calon dengan meberikan pelajaran praktek pertanian, bahasa Jepang kesehatan dan adminstrasi lainnya. Skim magang dengan Ibaraki Chuo Engei, lama waktu magang adalah 3 tahun. Perjanjian kerjasama sebagai dasar hukum bagi Pemerintah Jepang terkait dengan administrasi Ijin tinggal, visa dll, sedang dipersiapkan. Mr. Tsukada pada bulan Juni 2016 direncanakan akan melakukan proses seleksi di Cianjur, kepastian tanggal kunjungan akan dikomunikasikan lebih lanjut anta Ibaraki Chuo Engei dan BPSDMP termasuk pihak P4S Taruna Mekar. 11. Atani juga melakukan pertemuan dengan para pejabat di unit eselon I teknis terkait dengan peluang dan tantangan kerjasama perdagangan dengan Jepang yang Business Matching. 12. Pertemuan bisnis dilkukan beberapa kali di Jakarta, Fasilitasi pertemuan dengan Bpk Teguh (PT. Agri Jaya) dengan PT. Alamanda
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
88
Sejati Utama, terkait dengan rencana ekspor mangga Gedong Gincu ke Jepang, yang belum terealisi sejak tahun 2008 dikarenakan permasalahan Karantina “lalat buah”. Pihak Agrijaya berencana kerjasana dengan PT. Alamanda untuk investasi pengadaan alat Vapor Heat Treatment (VHT).
13. Diskusi terkait dengan pasokan mangga apabila alat tersebut sudah diadakan. Pihak Agri Jaya mempunyai peluang mengelola kebun mangga milik anak perusahaan PTPN VIII sebagai supply untuk pasaran ekspor. 14. Langkah selanjutnya Pt. Agri Jaya akan berkomunikasi intent dengan pihak Pt.Alamanda untuk mengkaji dan mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya 15. Atani juga memfasilitasi pertemuan antara Pt. Agri Jaya engan Tokyo Trading Center (Mr. Okuyama) terkait dengan pemesaran brown tea dan Gambir ke pasar Jepang, sebagai tindaklanjut dari pertemuan Atani, Agri Jaya, Mr. Okuyama dan Mitsui Norin Co. ltd. Pt. Agri Jaya sedang mempersiapkan sample brown tea dan Gambir. Khusus Gambir sedang dilakukan uji laboratorium di PT. Sucopindo untuk mengetahui kandungan nutrisi dan zatzat yang terkandung didalam Gambir. Gambir sangat potensi untuk pasarnya dikembangkan sekala ekspor mengingat gambir dapat dijadikan campuran untuk minuman tea maupun kopi dan sebagai flavor, serta manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh. 19.
22 Maret 2016 KBRI Tokyo
Pertemuan dengan Mr. Takeshi Ikai dari NIKKO Co,ltd, sebagai produsen Silk Ice Machine, di
Produsen Silk Ice Machine dan Atani
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
Atani bersama dengan Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo. menerima Mr. Takeshi Ikai, yang tujuannya memperkenalkan teknologi
1. Swasta Indonesia tersebut akan mengecek, apakah para nelayan/swasta perikanan
89
pembuat es untuk ikan segar. “Silk Ice”. Dalam penjelasannya mesin pembuat Es untuk kepentingan usaha perikanan laut ini disampaikan antara lain permasalah kualitas hasil ikan segar dari negara tropis (tidak tahan lama).
KBRI.
2.
3.
20.
29 Maret – 2 April 2016
Fasilitasi Rombongan dari Koperasi Sentosa dalam rangka studi banding pertanian organik di Jepang.
Koperasi Atani
Sentosa
Alat yang disampaikan produk NIKKO ini dapat menghasilkan Es yang kualitas baik yang menggunakan sumber air laut sehingga ikan yang ditangkap dengan disimpan menggunakan Es (silk ice) dapat bertahan tetap segar/fresh selama lebih kurang 4 hari dan kulit/sisik ikan tidak rusak, mengingat silk ice ini tidak berbentuk Es balok tetapi seprti serbuk salju.
Indonesia sudah menggunakan teknologi tentang memproduksi Es untuk ikan yang berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
2. Silk Ice ini dapat digunakan oleh nelayan menyimpan hasil tangkapan di kapal/perahu atau untuk kepentingan cargo ekspor maupun distri busi pasar dalam negeri produk primer (hotel, restaurant, dll), sehingga berdampak pada nilai tambah bagi nelayan.
Pihak NIKKO berkeinginan melakukan presentasi denga pihak KKP Indonesia. Atani telah menyampaikan hal ini kepada salah satu swasta Indonesia untuk bermitra dan kemungkinan kerjasama lebih lanjut serta pengaturan pemaparan dengan pihak terkait di KKP.
dan 1. Koperasi Sentosa bergerak dalam memproduksi dan memasarkan produk organic untu sasaran pasar tertentu di Bali, utamanya adalah beras organic. Koperasi Sentosa secara resmi bersurat kepada Bapak Dubes RI Tokyo untuk dapat difasilitasi melakukan kunjungan lapangan ke lembaga/koperasi petani, pertanian organik dan obyek-obyek terkait lainnya. 2. Selama studi di Jepang ke Koperasi non-JA, yaitu Mizuho Farmers Market di Tsukuba. Koperasi ini mempunyai sistim pemasaran yang menampung produk segar dari para anggotanya yang setiap hari secara rutin menaruh produknya di outlet Mizuho Farmers Market
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
90
dengan menentukan harga sendiri dan berkewajiban menyediakan sample untuk di coba/taster. Management mengambil 10% dari hasil penjualan untuk biaya operasional kiosk (listrik, petugas dll) 3. Sistim penjualan yang dilakukan oleh Mizuho ini, petani secara langsung menjual dan menentukan harga sendiri tanpa perantara. Aturan lain setiap anggota baru yang akan menjual produk yang yang sama dengan anggota yang terlebih dahulu memasarkan, harga produk yang dijual tidak boleh lebih rendah, sama atau lebih mahal serta wajib menyediakan taster. 4. Kunjungan ke JA di Hitachi, untuk melihat rice milling mesin yang modern dan teknologi penyimpanan/pergudangan skala Koperasi. Di Jepang process padi menjadi beras dilakukan 2 tahap, rice milling besar memproses hanya sampai pecah kulit lalu disimpan dalam cool storage, ketika diperlukan/untuk dipasarkan selanjutnya dilakukan pembersihan/polish. Konsumen dapat membeli beras yang belum dipolish dan langsung dimasukan ke polisher atau dapat juga yang sudah dalam bentuk beras putih. 5. Kunjungan ke petani padi organic di sekitar daerah Hitachi, Ibaraki berdiskusi tetantang padi organiak dari mulai proses pembitan, penggunaan pupuk termasuk dalam mengatasi rumput dengan menggunakan itik dan cara lainnya dalam melakukan pertanian organik. 6. Koperasi Sentosa juga berminat mengembangkan usahanya menjadi trading company/eksportir buah dan berminat berinvestasi mesin penghindar lalat buah (VHT). Pada kesempatan tersebut dilakukan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
91
pertemuan dengan perusahan pemasar mesin VHT. 21.
30 Maret 2016
Pertemuan dengan Mr. Murakami dari HD Flower/buyer bunga Krisan PT. Bunga Indah Malino (BIM)
Pertemuan bertujuan untuk memberikan pengertian, berkenaan dengan pemberhentian sementara ekspor Krisan dari BIM. Alasannya adalah pihak BIM sedang memperbaiki sarana/screen house untuk menghasilkan Krisan kualitas baik dan penambahan kapasitas produksi untuk meningkatkan volume ekspor dari 6.000 ptg per-minggu menjadi 10.000 perminggu. Hasil pembicaraan tersebut pihak HD Flower, memahami dan siap menampung kembali apabila sudah produksi yang diperkirakan pada bulan Juli 2016.
ATASE PERTANIAN ROMA 1.
6 Januari 2016 Roma
Rapat seluruh home staf KBRI menyambut awal tahun 2016.
Bapak Duta Besar, August Parengkuan, Bapak DCM, seluruh home staf KBRI Roma.
Rapat dipimpin oleh Bapak Duta Besar, August Perengkuan, dalam pemnukaannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh home staf KBRI Roma beserta lokal staf atas kinerja yang telah dicapai yang tidak lepas dari kuatnya persatuan dan kebersamaan unsur pimpinan dan staf KBRI Roma. Selanjutnya beliau mengingatkan kembali beberapa pekerjaan yang masih pending untuk dapat segera ditindaklanjuti.
Segera membuat program kerja 2016 dan me-list beberapa siding rutin dari lembaga PBB yang berbasis di Roma, FAO, IFAD dan WFP. Selanjutnya melakukan kontak intensif dengan Kementerian Pertanian, Pangan, dan Kebijakan Kehutanan terkait draft MOU kerjasama pertanian RIItaly. Merencanakan untuk melaksanakan promosi komoditi pertanian di Malta bekerjasama dengan atase perdagangan.
2.
8 Januari 2016 Roma
Pertemuan Integrated Road Map, Positionng WFP for Changing a World.
Dipimpin oleh Director Policy dan Program Division WFP, perwakilan Negara anggota WFP,
Pada pertemuan tersebut disampaikan terkait: 1. Startegic Plan 2017-2021; 2. Corporate Results Frameworks; 3. Country Strategic Planning Approach;
Melaporkan ke pusat terkait rencana pertemuan Executive Board WFP tanggal 8-10 Pebruari 2016.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
92
atase pertanian.
4.
Financial Framework Review.
Beberapa point penting yang disampaikan pada pertemuan tersebut: 1. Mendukung strategic plan dan menyiapkan beberapa perangkat operational dan management secara holistic; 2. Melakukan konsolidasi hasil terkini dari Strategic Results Framework dan Management Result Framework;
3.
14 Januari 2016 Roma
Rapat Open Ended Working Group (OEWG) on Nutrition
Chair of OEWG on Nurition, Khaled El Taweel, seluruh anggota OEWG, dan atase pertanian
3.
Penyiapan perangkat/struktur untuk perencanaan, monitoring, dan pelaporan baik tingkat global, regional dan kantor perwakilan Negara;
4.
Menyediakan hubungan langsung pada sumber daya dan hasilnya dengan indikator terkait pelaksanaan.
Rapat dipimpin oleh Khaleed El Taweel, Chair of OEWG on Nurition. Rapat akan membahas: 1. mereview usulan yang disiapkan oleh Technical Task Team (TTT) bidang nutrisi terkait fokus area dan laporan HLPE bidang nutrisi dan system pangan untuk disampaikan pada Bureau Advisory Group pada awal Pebruari 2016; 2.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Terkait program WFP di Indonesia kiranya pusat, Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian dapat menyampaikan implementasi program WFP di Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan
Segera menyampaikan ke pusat ketika hasil rapat tersebut di publish dan didistribusikan diantara seluruh anggota OEWG on Nutrition sebagai bahan posisi.
mereview proposal yang disiapkan oleh TTT bidang nutrisi terkait potensial area untuk CFS yang akan termasuk dalam program dan persetujuan atas perubahan yang akan dimuat dalam proposal; mereview workplan dari OEWG bidang nutrisi yang telah didiskusikan pada saat Bureau dan Advisory Group Meeting pada November 2015 untuk disampaikan kembali pada Bureau and
93
Advisory Group pada bulan Pebruari 2016. 4.
21 Januari 2016 Roma
Pertemuan internal dengan seluruh home staf KBRI Roma dipimpin oleh Bapak DCM.
Bapak DCM, seluruh home staf
Pertemuan membahas rencana kepindahan sementara ruang kerja home staf dan lokal staf KBRI Roma ke gedung kantor yang akan disewa.
Diinfokan kepada pusat, Biro KLN, untuk sementara ruang kerja atase pertanian bergabung dengan seluruh home staf dan lokal staf dalam satu ruangan kerja kecuali atase pertahanan dan fungsi komunikasi, diharapkan dalam waktu dekat penyewaan gedung tersebut akan segera terealisasikan.
5.
26 Januari 2016 Roma
Seminar on Soil Health and Sustainale Fertilizer Management.
Peserta seminar dari beberapa Negara Eropa, AS, dan Afrika, serta atase pertanian.
Seminar dilaksanakan bersama oleh International Fertilizer Association (IFA), FAO dan IFAD.
Segera menyampaikan hasil seminar tersebut ke pusat sebagai acuan pemanfaatan lahan.tanah berkelanjutan dan aturan-aturan yang harus dimainkan oleh industry pupuk dalam menjaga Millenium dan Ecosystem development.
6.
2 Pebruari 2016 Roma
Pertemuan dengan Panitia Festival Eurochocolate 2016 Perugia.
Bapak Dubes, August Parengkuan,Mr. Bruno Fringuelli, Direktur Jenderal Eurochocolate dan Ms. Daniela De Paolis, International Relations Manager Eurochocolate 2016, dan atase pertanian
Panitia Eurochocolate 2016 mengharapkan keikutsertaan Indonesia pada pameran tahun ini dan meminta Indonesia untuk dapat memamerkan dalam bentuk miniature pabrik pengolahan coklat, dari buah segar sampai menjadi coklat batang serta membawa buah coklat segar. Hasil survey yang dilakukan kurang dari 50% penduduk Italy mengetahui bahwa coklat berasal dari buah coklat dan kurang dari 3% yang mengenal atau pernah melihat buah coklat, untuk dipamerkan selama pelaksanaan Eurochocolate 2016 pada tanggal 14-23 Oktober 2016;
Memenuhi undangan panitia Festival Eurochocolate 2016, Bapak Dubes dan atase pertanian akan melakukan kunjungan lapangan ke Perugia guna bertemu dengan pemerintah Umbria region dan melakukan survey awal terkait lokasi dan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan selama festival berlangsung.
Panitia juga mengharapkan agar Indonesia dapat menyampaikan usulan tema atau topik yang akan dibahas pada acara konferensi pada pelaksanaan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
94
Eurochocolate 2016 dan selanjutnya akan disampaikan ke Jakarta untuk mendapatkan masukan; 7.
4-6 Pebruari 2016 Verona
Menghadiri eksibisi Fieragricola ke-112
pertanian
Lantern Research, Business Development Company, Mrs. Janina Mathiasz, Head of International Office dari VERONAFIERE, DR. Alex Ludi, Atase Pertanian.
Perjalanan dinas ke Verona dalam rangka memenuhi undangan the Lantern Research, Business Development Company, untuk menghadiri pameran Fieragricola ke-112 yang dilaksanakan setiap dua tahun. Fieragricola telah dikenal lebih dari satu abad yang lalu sebagai landmark in international agricultural panorama dan merupakan satu-satunya pameran yang menampilkan seluruh sektor bidang pertanian serta menjadi ruang pamer yang paling penting bagi seluruh stakeholders dalam rantai nilai pertanian (agricultural value chain); Sektor pertanian yang dipamerkan meliputi: a. Agricultural machinery, equipment and technologies; b. Specialised machinery and equipment for vineyards and orchards; c. Green management and forestry activity; d. Technologies and products for animal farming, livestock and genetics; e. Animal shows and competition; f. Renewable energy in agriculture; g. Agro-pharmaceuticals, fertilizers and seeds; h. Services for agriculture and livestock farming;
Pada kesempatan tersebut Mrs. Janina mengharapkan ke depan nya Indonesia dapat ikut serta dalam pameran-pameran yang akan diselenggarakan oleh VERONAFIERE tahun 2016 antara lain: a. 10-13April SOL&AGRIFOOD; b. 4-6 May FRUIT & VEGETABLE SYSTEM; c. 28/9-1/10 ABITARE IL TEMPO, furniture, design, project, conference; d. 28/9-1/10 MARMOMACC, international trade fair for stone, design, dan teknologi; e. 3-6 Nov RURAL TOURISM FAIR; Terkait beberapa pameran di atas kami akan melakukan koordinasi dengan atase perdagangan.
Pameran diikuti oleh beberapa perusahaan, stakeholders bidang pertanian dari hampir seluruh negara Uni-Eropa dan Jepang, pameran berlangsung selama 4 (empat) hari, tanggal 3 – 6 Pebruari 2016 diikuti oleh 4.500 peserta pameran; Pada pameran tersebut kami diterima oleh Mrs. Janina Mathiasz, Head of International Office dari VERONAFIERE, yang merupakan Verona Exhibition Authority dan sejak tahun 1977 menjadi
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
95
international exhibition center sebagai tempat diselenggarakannya Fieragricola ke-112. 8.
8-10 Pebuari 2016 Roma
Pertemuan Executive Board WFP
Bapak Duta Besar, August Parengkuan, Executive Director WFP, Mrs. Ertharin Cousin, Executive Director WFP, Para Anggota Board WFP, DR. Endah Murningtyas, Atase Pertanian
Pada tanggal 8-10 Pebruari 2016 telah diselenggarakan pertemuan regular sesi pertama EB-WFP di Kantor Pusat WFP, Roma. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Duta Besar RI di Roma, pihak WFP mengundang secara khusus DR. Endah Murningtyas, Deputy Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Alam Kementerian PPN/BAPPENAS untuk hadir pada pertemuan EBWFP, dan sekaligus sebagai nara-sumber pada side-event dengan judul Panel Discussion: Government-led Solutions to Achieves SDG 2; Jumlah Negara anggota WFP pada tahun 2016 adalah sebanyak 163 negara, dibagi dalam dua kelompok besar yaitu a) negara berkembang (developing countries) dan b) negara ekonomi maju (economically developed countries). Kelompok Negara berkembang dibagi dalam empat kelompok negara yaitu list A, list B-grup I, list B-grup II dan list C, sementara negara ekonomi maju masuk dalam list D dan list E. Indonesia masuk dalam list B-grup II. Pada tahun 2016 Indonesia bukan anggota Executive Board WFP; Agenda utama pertemuan EB-WFP antara lain membahas: (i) Current and Future Strategic Issues; (ii) Mid Term Review of the WFP Strategic Plan (2014-2017); (iii) Gender Action Plan; (iv) Update on the Integrated Road Map for the Strategic Plan (2017-2021), the Strategic Planning Approach and the Financial Framework Review; (v) Middle East, North Africa, Eastern Europe, Central Asia Portfolio; (vi) Latin America and the Caribbean Portfolio; (vii) West Africa Portfolio; (viii) Asia and the Pacific Portfolio; (ix) Southern Africa Portfolio; (x) East and Central Africa Portfolio; (xi) Administrative and Managerial Matters;
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Terkait Country Programme Indonesia 200914, anggota Board menyetujui dengan total anggaran sebesar 14,8 juta US dollar. Tujuan dari Country Program tersebut rangka dalam mendukung target RPJM untuk mengurangi kelaparan (severe food security) sebesar 1% per tahun atau sama dengan 11 juta orang penduduk Indonesia, selanjutnya Country programme WFP di Indonesia akan melaksanakan 4 (empat) kegiatan dengan 3 (tiga) capaian strategis: a. Strategic Result 1: an evidencebased approach will prioritize the most vulnerable people and regions with a view to reducing severe food insecurity by 1% per year; Activity 1: Support the government in collecting and analyzing food security and nutrition data for optimum policies and programmes; b. Strategic Result: consumers will be encouraged to adopt balanced diets through nutrition campaigns and nutritionsensitive social protection programmes; Activity 2: promote balanced diets to address undernutrition and overweight; Activity 3: improve the efficiency and nutrition impact of national
96
Pada pertemuan tersebut DR. Endah menyampaikan bahwa target SDG sudah sejalan dengan prioritas pembangunan nasional (National Development Priority) Indonesia yang dituangkan dalam RPJM 2015-2019, dan pada saat ini Indonesia sudah melakukan persiapan pelaksanaan SDG, bersama-sama dengan para pihak terutama LSM, Universitas dan juga swasta yang selama proses penyusunan SDG juga terlibat baik di tingkat nasional maupun global; 9.
12 Pebruari 2016 Roma
Pertemuan Asia Regional Grup dengan Dirjen FAO
Dirjen FAO, DR. Jose Graciano da Silva, perwakilan Asia Regional Grup, Bapak DCM, Atase Pertanian
Dr. Graciano da Silva menyampaikan bahwa Asia dan Pasific region telah berhasil mengurangi tingkat kekurangan pangan penduduknya namun jumlah penduduk yang masih kekurangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 490 juta orang. Kita masih tetap harus bekerja keras, beliau menambahkan bahwa tingkat penduduk yang gemuk dan kegemukan jumlahnya juga terus meningkt, kita harus bersama-sama membahas kembali system pangan yang kita miliki. Selain itu juga perlu diperhitungkan akibat dari perubahan iklim, dimana Asia dan Pasifik adalah daerah yang menagalami beberapa bencana alam. Penduduk pedesaan adalah yang paling terkena dampak dari perubahan iklim sementara kesiapan mereka menghadapi situasi dan kondisi ini masih sangat rendah. Yang terpenting bagaimana mereka dapat beradaptasi dengan perubahan iklim guna membangun ketahanan dan mengatasi dampak perubahan iklim tersebut.
social protection programmes; c. Strategic Result 3: Indonesia’s emergency logistics capacity will be upgraded to respond in a timely and coordinated matter to disasters; Activity 4: enhance emergency preparedness and response through the establishment of an integrated network of logistics hubs. Menyampaikan ke pusat sebagai acuan penyusunan posisi delegasi RI dalam pertemuan-pertemuan di FAO terkait dengan pembangunan pertanian dan pembangunan pedesaan untuk selalu mengkaitkan dengan dampak perubahan iklim dan kekurangan pangan
Kelaparan dan perubahan iklim harus ditangani bersama dan saling bahu membahu, dan pembangunan pertanian dan pembangunan pedesaan menjadi kunci mengatasi hal tersebut. 10.
16 Pebruari 2016 Roma
Symposium Agricultural
on The Role Biotechnologies
of in
Maria Helena Semedo, Deputy DG Coordinator
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Simposisum tersebut sebagai upaya untuk memberi kesempatan bagi para mahasiswa dari
Deputy DG FAO menyampaikan bahwa simposium secara
97
Sustainable Food Systems and Nutritions
Natural Resorces FAO; Louise Fresco, President Wageningen UR, Belanda; Gabisa Ejeta, Profesor dari Purdue University, Amerika Serikat; Margaret Gill, Chairperson CGIAR Independent Science and Partnership Council; Gunter Pauli, Founder Zero Emmisions Research and Initiative Network, Jepang; peserta sym[posium kurang lebih 100 orang.
beberapa perguruan tinggi mewakili Eropa, Afrika, Asia dan Amerika guna menyampaikan ide dan pandangan mereka terkait peran bioteknologi bidang pertanian bagi keberlanjutan system pangan dan nutrisi; Simposium dilakukan melalui teleconference dengan para panelis: a. Maria Helena Semedo, Deputy DG Coordinator Natural Resorces FAO; b. Louise Fresco, President Wageningen UR, Belanda; c. Gabisa Ejeta, Profesor dari Purdue University, Amerika Serikat; d. Margaret Gill, Chairperson CGIAR Independent Science and Partnership Council; e. Gunter Pauli, Founder Zero Emmisions Research and Initiative Network, Jepang.
teleconference dan melibatkan mahasiswa secara langsung baru pertama kali dilakukan oleh FAO, selanjutnya diharapkan format seperti ini dapat dilanjutkan pada sektor lain dalam rangka mendapatkan masukan, pendapat dan ide dari generasi muda sebgaia generasi penerus pembangunan pertanan ke depannya;
Sementara mahasiswa yang mengikuti simposium tersebut berasal dari Wageningen University, Belanda, Universita degli Studi di Roma “La Sapienza”, Italy, University of Ghana, Ghana, Institut Pertanian Bogor, Indonesia, American University of Beirut, Lebanon, serta Cornell University, AS; 11.
17-18 Pebuari 2016 Roma
th
39 Session of the Governing Council IFAD
Bapak Duta Besar, August Parengkuan, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Andin Hadiyanto, perwakilan KBRI Roma, dan atase pertanian.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pertemuan ke-39 Dewan Gubernur (Governing Council) GC-IFAD telah diselenggarakan pada tanggal 17-18 Pebruari 2016 dengan tema “Inclusive Investment: Rural People, State and Business in the Post-2015 Agenda”. Delegasi Republik Indonesia (Delri) dipimpin oleh Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk IFAD dan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional selaku Gubernur IFAD untuk Indonesia, yang didampingi oleh Wakil Kepala Perwakilan KBRI Roma, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan
Sebagai tindak lanjut kebijakan yang diambil pada tingkat Dewan Gubernur dapat dijadikan acuan bagi posisi Indonesia pada pertemuan Executive Board yang akan diselenggaraka pada tanggal 13-14 April 2016. Terkait IFAD Tenth Replenisment (IFAD10), Indonesia akan segera menyampaikan instrumen kontribusi dalam rangka melengkapi persyaratan
98
Multilateral Kemkeu, serta anggota delegasi RI lainnya dari unsur Kementerian Luar Negeri, dan KBRI Roma. Dalam Pertemuan ke-39 Dewan Gubernur IFAD ini, juga telah diselenggarakan Governor Round Table dengan tema “Leveraging financing for smallholder agriculture: What is needed to achieve Sustainable Development Goal 2?”. Pertemuan ini merupakan sesi interaktif para Gubernur untuk secara terbuka berdiskusi mengenai upaya bersama dalam mencari potensi pembiayaan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs 2), seperti: mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan/kedaulatan pangan dan perbaikan gizi, meningkatkan pertanian berkelanjutan, dan berbagai upaya positif terkait permasalahan pasca 2015 (post-2015 world).
administratif pembayaran pledge IFAD10 oleh Indonesia sebesar US$10 juta untuk periode 20162018. Diharapkan Kementan untuk terus melakukan koordinasi dengan Kemenkeu dan Kemenlu dalam penyelesaian kewajiban Indonesia untuk IFAD Tenth Replenishment (IFAD10).
Ketua Delri pada sesi General Statements menyampaikan bahwa penting bagi IFAD untuk mengambil beberapa langkah untuk mencapai investasi yang inklusif. Pertama adalah IFAD harus terus meningkatkan dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai Multilateral Development Banks (MDB). Pengalaman IFAD dalam bidang pengembangan kapasitas masyarakat dapat disinergikan dengan kemampuan MDB lain di bidang pembangunan proyek-proyek infrastruktur dan program. Selanjutnya, IFAD harus dapat melakukan investasi yang lebih inklusif terhadap masyarakat pedesaan, salah satunya melalui peningkatan pemahaman dan pemberdayaan masyarakat pedesaan untuk menggali potensi ekonominya dengan juga memperhatikan pentingnya kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
99
Langkah ini dapat mendorong pembangunan yang lebih berkelanjutan sesuai dengan agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs). Terakhir, IFAD untuk dapat terus melakukan inovasi dan bekerja lebih dinamis mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat pedesaan, termasuk dalam hal peningkatan akses kepada layanan jasa keuangan dan pendanaan bagi masyarakat pedesaan dalam upaya mendorong pembangunan pada sektor pertanian dan perikanan di masingmasing negara anggota. 12.
17 Pebuari 2016 Roma
Pertemuan dengan Direktur Jenderal Uni Eropa dan Kebijakan Internasional, Mr. Felice Assenza Kementerian Pertanian, Pangan, dan Kebijakan Kehutanan Italy
Mr. Felice Assenza dan Atase Pertanian
Pada pertemuan tersebut dibahas tentang draft MOU kerjasama bilateral bidang pertanian RI – Italy untuk segera mendapat tanggapan dari pihak Italy. Disepakati untuk penandatanganan MOU diagendakan pada kunjungan balasan Presiden Indonesia ke Italy yang direncanakan dilaksanakan pada bulan Juli 2016.
13.
29 Pebruari 2016
Pertemuan dengan Umbria Region dan Panitia Festival Eurochocolate 2016
Bapak Duta Besar, August Parengkuan, Mr. Valentino Valentini, Political Adviser Presidential Cabinet Regione Umbria President Eurochocolate, Mr. Eugenio Guarducci, dan atase pertanian.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
2.
Kunjungan kerja Bapak Duta Besar ke Perugia dalam rangka rencana kehadiran Indonesia pada Eurochocolate Festival 2016 dan atas undangan President Eurochocolate guna membahas beberapa hal guna mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang agenda, kegiatan dan lokasi festival; Bapak Duta Besar pada kunjungan ke Perugia diterima oleh Mr. Valentino Valentini, Political Adviser Presidential Cabinet Regione Umbria didampingi oleh President Eurochocolate, Mr. Eugenio Guarducci. Mr. Valentino menyampaikan ucapan selamat datang kepada Bapak Duta besar dan mengharapkan kehadiran Indonesia pada Eurochocolate
Melaporkan segera ke pusat apabila counter draft MOU kerjasama bilateral bidang pertanian Indonesia dan Italy untuk mendapatkan masukan dari instansi dan lembaga terkait lingkup Kementan dan interkem untuk dapat difinalisasi dan siap di tanda tangani pada saat kunjungan Presiden RI ke Italy pada bulan Juli 2016. Melaporkan ke pusat, Biro Kerjasama Luar Negeri terkait undangan panitia Festival Eurochocolate 2016 bagi Indonesia untuk hadir sebagai Guest Country. Melakukan promosi terkait rencana keikutsertaan Indonesia pada Festival Eurochocolate 2016 tersebut kepada stakeholders terkait di Indonesia di bawah koordinasi Kepala Biro KLN Kementan.
100
Festival 2016 akan dapat memeriahkan festival tersebut sekaligus meningkatkan kerjasama antar pemerintah dan swasta Di Perugia khususnya dan Italy umumnya tidak hanya pada sektor industry coklat namun pada bentuk kerjasama lainnya; 3.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Indonesia pada Eurochocolate Festival 2016 diundang secara khusus untuk berpartisipasi, selanjutnya sebagai tamu khusus Indonesia diberi kesempatan untuk: a. mendapatkan promosi pada Eurochocolate brosur, disampaikan khusus pd Eurochocolate press release, dll; b. Disediakan lokasi di Rocca Paolina untuk menampilkan dan memperkenalkan seni, budaya Indonesia serta ketrampilan pengolahan coklat, serta mempromosikan coklat Indonesia; c. Cooking show and tasting sessions, dimaksudkan untuk memperkenalkan cita rasa coklat Indonesia; d. Diundang sebagai pembicara pada International Summit “in the hearth of chocolate” pada tanggal 19 Oktober 2016; e. Educational tour, seluruh delegasi Indonesia yang hadir diberi kesempatan untuk berkunjung ke Perugina’s Museum dan Perugina’s Factory; f. Street performances, melakukan parade atau gelar budaya pada hari sabtu dan minggu selama berlangsungnya festival (empat kali), diharapkan kesenian yang akan ditampilkan berasal dari propinsi penghasil coklat seperti propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara; g. Miniatur chocolate Factory, menampilkan proses pembuatan dari biji coklat menjadi coklat siap dimakan, biji coklat berasal dari Indonesia;
101
h. The chocolate sculpture, Indonesia diberi kesempatan untuk menampilkan keterampilan mengukir coklat dan hasilnya akan dipamerkan selama festival; i. Komersial area, diperuntukkan bagi perusahaan coklat Indonesia untuk memasarkan hasil produknya selama pameran berlangsung; 14.
7-9 Maret 2016 Putrajaya
rd
Senior Official Meeting of the 33 FAO Regional Conference for Asia and the Pacific (APRC).
Ketua Delri Karo KLN Kementan, dengan anggota delegasi dari Kemtan, Kemlu, Kemen KP, Kemen LHK, Kemen Desa, Kem Kes, Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, KBRI Kuala Lumpur dan KBRI Roma.
Pada tanggal 7-9 Maret 2016 di Putrajaya, Malaysia telah diselenggarakan pertemuan Senior Officers Meeting (SOM) for Regional Conference for Asia and the Pacific (APRC) ke-33. Pertemuan dihadiri 44 negara anggota FAO di kawasan Asia Pasifik, 1 negara observer, 8 LSM internasional dan 34 intergovernmental organization. Delri dalam pertemuan ini diketuai oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian RI. Pertemuan dibuka secara resmi oleh Asisten Dirjen/Regional Representative for Asia and Pacific, Ms. Khundavi Khadiresan. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa sebagian besar kawasan Asia Pasifik telah berhasil mencapai target MDGs ke-1 terkait dengan pengurangan kemiskinan dan kelaparan. Namun demikian, hingga saat ini di kawasan Asia Pasifik masih terdapat 490 juta orang yang mengalami kelaparan kronis (62% angka global) dan 94 juta balita stunting (58% angka global). Untuk itu, dengan telah disepakatinya agenda pembangunan global, Sustainable Development Goals (SDGs) membuka peluang bagi negara-negara untuk memperkuat komitmen bersama dalam penghapusan kelaparan dan kemiskinan pada tahun 2030. Pertemuan SOM diketuai oleh Datuk Seri Dr.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pertemuan SOM FAO APRC ke-33 berjalan dengan lancar dan terlihat keinginan kuat dari negara-negara anggota agar isu ketahanan pangan dan perubahan iklim dapat menjadi perhatian bersama dengan menjadikan SDGs sebagai tolok ukur. Guna mempercepat pencapaian target SDGs, FAO mendorong komitmen negara anggota untuk mengintegrasikan kebijakan ketahanan pangan dan gizi ke dalam rencana pembangunan nasionalnya, dan mengoptimalkan pelaksanaan inisiatif regional Asia Pasifik, di antaranya: a) Zero Hunger Challenge untuk pengentasan kelaparan dan kemiskinan; b) Regional Rice Initiatives melalui pengembangan mina padi dan trees outside forest (TOF); c) pengembangan Blue Growth Initiatives; dan d) pengembangan rantai nilai pangan, khususnya skala kecil. Dalam kualitas
rangka hidup
meningkatkan masyarakat
102
Ismail Bin Haji Bakar, Malaysia, dengan wakil ketua mencakup seluruh ketua delegasi anggota FAO, dan rapporteur terpilih dari Fiji.
15.
10-11 Maret 2016 Putrajaya
Pertemuan Tingkat (Plenary Session) Conference for Asia and Pacific (APRC) ke-33
Menteri Regional the
H.E. Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro Malaysia, Delegasi dari 44 negara anggota FAO di kawasan Asia Pasifik, Delegasi RI dipimpin oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi dengan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pada tanggal 10–11 Maret 2014 di Putrajaya, Malaysia, telah diselenggarakan Pertemuan Tingkat Menteri (Plenary Session) Regional Conference for Asia and the Pacific (APRC) ke-33. Pertemuan dihadiri oleh delegasi dari 44 negara anggota FAO di kawasan Asia Pasifik, dan diketuai oleh H.E. Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro Malaysia. Delegasi RI dipimpin oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi dengan anggota
pedesaan dan pelestarian sumberdaya alam, negara anggota didorong untuk mengembangkan implementasi Globally Important Agricultural Heritage System (GIAHS). Negara-negara anggota juga didorong melakukan kampanye save food untuk mengurangi tingkat kehilangan hasil pertanian dan pemborosan pangan.
Keempat inisiatif regional dan rekomendasi tersebut di atas kiranya perlu ditindaklanjuti oleh K/L terkait guna mewujudkan ketahanan pangan dan mengurangi kelaparan di Indonesia. ZHC dan Regional Rice Initiatives kiranya dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Pertanian, sedangkan BGI dan Sustainable Intensification of Aquaculture dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu, terkait kampanye save food di Indonesia, kiranya Kemenko PMK dapat menginisiasi langkah-langkah kampanye yang diperlukan. Pertemuan dengan Dirjen FAO, Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi menyampaikan mengenai proyek Decent Work for Food Security and Sustainable Rural Development (DWFSSRD) di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah ditandatangani oleh Kementerian Desa-FAO–ILO sejak bulan Mei 2015 namun sampai
103
anggota dari unsur Kementan, Kemenlu, KKP, Kem LHK, Kemendesa, Kemkes, Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, KBRI Roma dan KBRI Kuala Lumpur.
yang terdiri dari unsur Kementan, Kemenlu, KKP, Kem LHK, Kemendesa, Kemkes, Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, KBRI Roma dan KBRI Kuala Lumpur. Pertemuan ini didahului dengan Pertemuan SOM APRC ke-33 yang diselenggarakan tanggal 7-9 Maret 2015, dimana Delegasi RI diketuai oleh Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Pertanian. Pertemuan dibuka secara resmi oleh Yang Mulia Deputi Perdana Menteri Malaysia, H.E. Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi. Dalam sambutannya, Deputi PM Malaysia menyampaikan bahwa peningkatkan populasi penduduk dunia yang disertai dengan perubahan gaya hidup telah menyebabkan perubahan dalam penyediaan pangan dan gizi. Malaysia memandang bahwa isu ketahanan pangan dan gizi masih menjadi perhatian utama di kawasan, dan inisiatif FAO untuk mengurangi kehilangan hasil pertanian (food losses) dan peningkatan kapasitas petani dalam rantai nilai (value chain) pangan perlu menjadi perhatian bersama. Malaysia memiliki tiga pendekatan untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi, dengan menstimulasi investasi pihak swasta pada sektor pertanian, penanganan perubahan iklim, dan peningkatan keanekaragaman hayati (biodiversity). Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro, Malaysia, H.E. Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek menyampaikan saat ini dunia menghadapi tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan. Malaysia menyampaikan keinginan untuk belajar dari pengalaman Brazil yang telah berhasil mengurangi angka kemiskinan, di mana sebanyak 28 juta penduduk miskin telah keluar dari kemiskinan. Malaysia menerapkan program social security net "My Beras", yaitu penyediaan 20 kg beras per bulan bagi setiap keluarga miskin. Guna mendukung inisiatif FAO untuk mengurangi
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
saat ini dukungan FAO masih sangat lambat. Proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di NTT melalui penguatan rantai nilai untuk 3 komoditi yaitu produksi jagung, rumput laut dan sapi. Sejauh ini ILO telah melaksanakan komitmennya melalui kegiatan pelatihan, advokasi hukum dan pendampingan, sedangkan FAOR baru menugaskan seorang national consultant untuk mengidentifikasi kebutuhan. Menanggapi hal tersebut, Dirjen FAO berjanji akan menindaklanjuti dengan FAOR Jakarta. Pada pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, disepakati kerjasama di 4 (empat) bidang, yaitu pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata untuk mengembangkan perekonomian pedesaan. Mengingat Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian RI, disepakati bahwa MoU yang telah ada tersebut akan diperluas dengan lingkup kerjasama yang diusulkan oleh Kemendesa. Terkait hal itu, Kemendesa akan diundang untuk berpartisipasi dalam pertemuan ke-7 Joint Agriculture Working Group Indonesia-Thailand yang akan dilaksanakan di Pattaya, Thailand, 23-24 Maret 2016. Kedua
104
kehilangan hasil pertanian dan pemborosan pangan, pertanian Malaysia telah mulai melakukan kampanye Save Food.
pihak menyepakati agar kerjasama ini dapat disahkan pada saat kunjungan Presiden RI ke Thailand pada bulan Mei 2016 mendatang.
Dirjen FAO, Dr. Graziano da Silva, dalam sambutannya menyampaikan terdapat tantangan yang besar untuk mewujudkan ketahanan pangan di kawasan Asia dan Pasifik, terutama dengan adanya perubahan iklim ekstrim. Meskipun terdapat capaian dalam penurunan angka kelaparan dan kekurangan gizi, masyarakat dunia menghadapi masalah baru yaitu tingkat obesitas tinggi yang perlu segera diselesaikan. Perubahan iklim semakin memperparah kompleksitas isu kelaparan, dan masyarakat miskin merupakan pihak yang paling rentan sehingga pemberdayaan masyarakat pedesaan menjadi kunci utama. Selain itu, spekulasi harga pangan telah menyebabkan ketidakpastian pasar dan volatilitas harga pangan, sehingga perlu menjadi perhatian bersama di kawasan. Sesuai dengan hasil review of governance reform, disepakati bahwa pelaksanaan pertemuan regional FAO merupakan cerminan komitmen kawasan Asia pasifik untuk menetapkan agenda prioritas bersama yang akan dicapai kawasan dan sebagai ajang bagi negara anggota untuk mendapatkan result based information. Selanjutnya, Ketua CFS menyampaikan bahwa reformasi yang terjadi di CFS di bawah kepemimpinan Ketua CFS sebelumnya telah menghasilkan beberapa rekomendasi kebijakan dan guidelines yang memiliki peranan signifikan untuk mendukung tercapainya ketahanan pangan dan gizi. CFS semakin memainkan peranan penting melalui platform diskusi antara berbagai pemangku kepentingan. 16.
18 Maret 2016
Promosi
Festival
Eurochocolate
Kepala
Biro
KLN,
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Panitia
Eurochocolate
2016
mengharapkan
Menginformasikan ke pusat terkait
105
Jakarta
2016
17.
19-30 Maret 2016
Cuti Tahunan
18
4-6 April 2016 Roma
Pertemuan the 11 Session of the Commission on Phytosanitary Measures (CPM).
th
perwakilan Eselon 1 terkait, Kemenlu, dan Atase Pertanian.
keikutsertaan Indonesia pada pameran tahun ini dan meminta Indonesia untuk dapat memamerkan dalam bentuk miniature pabrik pengolahan coklat, dari buah segar sampai menjadi coklat batang serta membawa buah coklat segar. Hasil survey yang dilakukan kurang dari 50% penduduk Italy mengetahui bahwa coklat berasal dari buah coklat dan kurang dari 3% yang mengenal atau pernah melihat buah coklat, untuk dipamerkan selama pelaksanaan Eurochocolate 2016 pada tanggal 14-23 Oktober 2016;
Bapak Dubes, Kabadan Karantina, an Dir Karantina Tumbuhan, Atase Pertanian
Pertemuan 11 Session of the Commission on Phytosanitary Measures telah diselenggarakan di markas FAO di Roma tanggal 4 s/d 8 April 2016. Pertemuan para ahli tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 130 negara, 10 organisasi, 2 NGO, dengan total 300 peserta. Delegasi RI diketuai oleh Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian RI, Dr. Antarjo Dikin, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati-Kemtan, dan unsur KBRI Roma. Pertemuan dibuka oleh Deputi Direktur Jenderal FAO bidang operasional, Mr. Daniel Gustafson, yang intinya menyampaikan semakin meningkatnya perhatian dunia terhadap penyebaran penyakit tanaman dan pestisida saat ini melalui perdagangan dan perlunya peningkatan kesadaran bersama akan pentingnya plant health yang berkelanjutan. Ditekankan pula peran penting IPPC (International Plant Protection Convention) dalam menjaga plant health, melindungi biodiversity and memfasilitasi perdagangan global sejalan dengan upaya pencapaian target Sustainable Development Goals 2030 terutama SDG 1 (kemiskinan), 2 (kelaparan), 13 (climate change), dan 17 (global partnership). Tema yang diambil tahun ini Plant Health for Food Security
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
th
rencana pelaksanaa Festival Eurochocolate 2016 di kota Perugia. Indonesia diharapkan dapat menjadi Guest Counttry. Selanjutnya diharapkan untuk segera melakukan rapat koordinasi dengan K/L terkait dan swasta.
Denga terpilihnya DR. Antarjo Dikin duduk sebagai anggota Biro CPM dapat meningkatkan peran Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan-kepentingan Indonesia di forum FAO terkait phytosanitary measures dalam bidang perdagangan, bio-diversity, dan kesehatan tanaman guna mendukung tercapainya agenda Sustainable Development Goals 20130.
106
menekankan keterkaitan erat antara peran penting tumbuhan dalam mencapai komitmen dunia mencapai SDG 2030. Dalam pidato sambutannya, Sekretaris Jenderal IPPC, Jingyuan Xia menyampaikan sejarah singkat perkembangan IPPC, berbagai capaian IPPC, tantangan yang dihadapi, tujuan utama IPPC untuk meningkatkan kapasitas dalam mengimplementasikan IPPC melalui 3 pilar (standar setting, implementation & facilitation, comunication & partnership), tema-tema IPPC dan rencana penyelenggarakaan International Plant Health Year 2020 sebagai capaian bersama komunitas IPPC. Dia juga mengharapkan dukungan semua pihak dalam mensukseskan rencana IPHY tersebut. Adapun mata agenda pertemuan adalah sebagai berikut; keynote address on health and food security, adoption of the agenda, election of reporteur, establishment of the credential committee, report from CPM chairperson and IPPC Secretariat, governance, standard setting, implementation and facilitation, integration and support, CPM recommendation, contracting reports of successes and challenges of implementation, special topic session; sea containers, confirmation membership and potential replacement for CPM subsidiary bodies, any other business, date and venue of the next CPM session dan adoption of the report. Di sela-sela pertemuan CPM tersebut, ketua delri berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan: Tiongkok, Belanda, Perancis, dan Jepang. Pada pertemuan dengan delegasi Tiongkok dibahas peningkatan perdagangan kedua negara.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
107
Pertemuan membahas konsen utama kedua pihak yaitu terkait keinginan Indonesia memasukkan kembali produk Manggis dan komoditas lain ke Tiongkok dan keinginan Tiongkok untuk meregistrasi laboratorium mereka guna memasukkan produk pertanian Tiongkok ke Indonesia sesuai peraturan baru di Indonesia. Terkait keinginan Indonesia memasukkan produk lainnya, Indonesia diminta untuk membuat daftar prioritas produk ekspor ke Tiongkok. Selanjutnya, terkait keinginan Tiongkok meregistrasi laboratoriumnya ke Indonesia, akan disampaikan perkembangan hasil kunjungan tim investigasi ahli Indonesia ke Beijing sebelumnya. Dengan semangat meningkatkan perdagangan produk pertanian kedua negara, kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut secara teknis dan selanjutnya menyepakati akan menandatangani import protocol produk pertanian kedua negara dalam waktu dekat. Pertemuan bilateral dngan terkait dengan rencana agreement ….
delegasi Belanda penandatanganan
Sementara pertemuan dengan delegasi Perancis dilakukan pembahasan terkait dengan rencana eksportasi anggur dari France dikaitkan dengan rencana pemerintah Perancis untuk memberikan pajak atas importasi CPO, disampaikan bahwa hal tersebuat masih sangat prematur dan akanmemerlukan waktu yang cukup lama, ketua delegasi Perancis menyampaikan bahwa sampai tahun 2017 peraturan tersebut belum dapat dibahas di parlemen. Terkait pertemuan dengan delegasi Jepang dalam
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
108
rangka melakukan pendekatan guna mendapatkan dukungan bagi Indonesia duduk dalam Biro CPM mewakili Asia. Selanjutnya wakil China dan Indonesia, DR. Antarjo Dikin, dapat duduk sebagai anggota Biro CPM mewakili Negara-negara Asia. 19.
12-15 April 2016 Roma
Kunjungan Pengelolaan (BPDP)
Delegasi Badan Dana Perkebunan
DR. Rusman dan tim.
Heriawan
Pada tanggal 13-14 April 2016, Delegasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pengawas BPDP Kelapa Saiwt, Bapak Rusman Heriawan, telah melakukan pertemuan dengan beberapa pihak di Italia dalam rangka promosi dan peningkatan citra produk sawit Indonesia. Dalam pertemuan di Roma dimaksud Delegasi didampingi oleh Duta Besar RI dan unsur KBRI Roma. Dalam Kunjungan tersebut telah dilakukan beberapa pertemuan dengan Senat Italia, Pengusaha Italia dan Unione Italiana per L'Olio di Palma Sostenibile. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Pengawas BPDP Kelapa Sawit menyampaikan upaya pemerintah dalam mendorong industri kelapa sawit yang sustainable. Bagi Indonesia, kelapa sawit adalah produk yang penting selain minyak dan gas bumi. Selain itu juga terdapat 40 juta penduduk Indonesia yang hidupnya bergantung pada sektor kelapa sawit. Untuk itu, Indonesia juga sangat memperhatikan keberlangsungan dan sustainability dari kelapa sawit. Pemerintah Indonesia saat ini telah mewajibkan seluruh perusahaan dan petani kelapa sawit (baik besar menengah dan kecil) di Indonesia untuk memiliki sertifikat ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil). Indonesia juga terbuka terhadap kunjungan wartawan ataupun anggota parlemen yang ingin secara langsung melihat perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal dari
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Dengan semakin banyaknya isu negatif tentang minyak sawit Indonesia di mancanegara khususnya Eropa, maka ke depannya sangat perlu dilibatkan beberapa universitas di beberapa negara penentang tersebut untuk melakukan semacam joint research bersama atau mengundang beberapa parlemen di negaranegara tersebut untuk melihat secara langsung budi daya pertanaman kelapa sawit dan manajemen pengelolaan perkebunan kelapa sawit serta proses pengolahan minayk sawit yang dimiliki Indonesia, termasuk mengundang wartawan seperti yang telah dilakukan dengan wartawan dari negara Rusia. Dengan terus meningkatnya kebutuhan minyak sawit di Italy sebagai sumber alternatif bio-fuel bagi program green-energy Italy maka dipandang perlu untuk dapat menjajaki pembukaan hub baru di negara Italy untuk mensuplai kebutuhan negara Italy dan negara Eropa Timur sekitar Italy yang kebutuhannya per tahun cukup tinggi. Pada saat ini terdapat sekitar kurang lebih 20 (dua puluh) bio-energy plant di Italy yang
109
Unione Italia per L'olio di Palma Sostinibile, Francesca Ronca, disampaikan bahwa saat ini di Italia, kekhawatiran utama masyarakat adalah pada kandungan minya kelapa sawit bagi kesehatan. Unione saat ini terus melakukan upaya untuk menyampaikan informasi terkait fakta-fakta kesehatan minyak kelapa sawit dimana terdapat beberapa hasil penelitian lembaga riset makanan dan nustrisi, World Journal of Cardiology, International Journal of Food Sciences and Nutrition, serta hasil penelitian Lembaga Kesehatan Italia (di bawah menteri kesehatan) yang menyampaikan bahwa kelapa sawit mengandung saturated fat yang tinggi etapi tetap aman dikonsumsi dalam batas diet tertentu. Catatan: Unione Italiana per L'Olio di Palma Sostenibile baru dibentuk pada bulan Oktober 2015 untuk mempromosikan penggunaan kelapa sawit yang berkelanjutan dan melawan kampanye negatif kelapa sawit. Serikat ini didukung oleh perusahaan-perusahaan besar pengguna bahan dasar kelapa sawit seperti Ferrero Spa (Nutella), Unilever Italy Holdings, Nestle Italiana SpA, Unigra Srl. 20.
13-14 April 2016 Roma
Executive Board IFAD ke-117
Bapak Duta Besar, Prengkuan, Bapak Kementan, wakil unsur KBRI dan Pertanian.
August Sekjen Kemlu, Atase
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
menggunakan minyak sawit Indonesia sebagai bahan bakar, dengan kebutuhan pertahunnya hampir 2 juta ton.
Pada tanggal 13 – 14 April 2016 telah diselenggarakan sidang ke-117 Executive Board (EB) IFAD bertempat di Kantor Pusat IFAD, Roma. Agenda utama pertemuan antara lain membahas: (i) Perkembangan keterlibatan IFAD di negara yang rentan; (ii) perkembangan keterlibatan IFAD di negara yang berpendapatan menengah; (iii) evaluasi dari Komite Evaluasi, IFAD’s Performance Based Allocation System (PBAS), evaluasi terhadap Brazil dan Tanzania; (iv) inisiatif penilaian dampak; (v) pembahasan Country Strategic Opportunities Programme (COSOP) untuk Brazil, Burundi dan Tanzania; (vi) pembahasan usulan proyek di Lao PDR dan Peru; (vii) laporan status kontribusi dan komitmen untuk
110
replenishment ke-9 dan ke-10 IFAD; (viii) laporan perkembangan pembahasan Ad Hoc Working Group on Governance IFAD; dan (ix) Laporan portfolio investasi IFAD 2015. Delri dipimpin oleh Sekjen Kemtan selaku anggota Executive Board IFAD Indonesia, dengan anggota delegasi yang terdiri dari unsur Kemtan, BPDP Sawit dan KBRI Roma. Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Presiden IFAD, Dr. Kanayo F. Nwanze, yang dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal di antaranya suksesnya penyelenggaraan pertemuan ke-116 Executive Board IFAD yang telah dilaksanakan pada tanggal 16-17 Desember 2015 yang lalu, partisipasi IFAD sebagai narasumber pada beberapa kegiatan dan seminar yang dilaksanakan di Côte d’Ivoire, Nigeria, Inggris dan Prancis. Selanjutnya Presiden menyampaikan 4 (empat) pilar utama strategic framework IFAD 2015-2025 yang harus sejalan dengan pencapaian SDGs 2030 yaitu: (i) Country Programme Delivery; (ii) Knowledge Building, Dissemination and Policy Engagement; (iii) Financial Capacity and Instruments; dan (iv) Institution Functions, Services and Systems. Ia juga menyampaikan mengenai Country Strategic Opportunities Programme (COSOP) Indonesia yang telah direviu dan disetujui pada pertemuan ke-116 EB pada bulan Desember 2015 yang lalu, serta pengangkatan Sdr. Ashwani Muthoo sebagai Director of Global Engagement and Research Division, Strategy and Knowledge Management Department-IFAD terhitung sejak tanggal 15 April 2016, menggantikan Sdr. Steven Were Omamo. 21.
18-19 April 2016 Livorno
Kunjungan ke Livorno
SECA Spa, Piombino Port Authority, Atase Perdagangan, dan Atase Pertanian.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Sebagai tindak kunjungan kerja Ketua Badan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan, DR. Rusman Heriawan dan tindak lanjut hasil pertemuan dengan beberapa senat Italy dan
Direncanakan pada tanggal 3 Mei 2016, pihak otoritas pelabuhan Piombino akan mengadakan auidiensi dengan Bapak Duta
111
pengusaha pengguna minyak sawit Indonesia, kami bersama atase perdagangan KBRI Roma, Sumber Sinabutar, mengadakan kunjungan kerja ke SECA Spa plant dan pelabuhan Piombino. SECA Spa energy plant merupakan perusahaan penghasil green energy dengan menggunakan bahan bakar minyak sawit Indonesia dengan kebutuhan 36.000 ton minyak sawit per tahun. Saat ini di seluruh Italy ada lebih kurang 20 perusahaan penghasil energy yang mengunakan minyak sawit sebagai bahan bakar dan akan terus meningkat. Selanjutnya kami mengunjungi pelabuhan Piombino guna melihat secara langsung potensi dan infrastruktur pelabuhan tersebut seandainya menjadi pelabuhan bongkar minyak sawit Indonesia sebagai rencana alternative pintu masuk minyak sawit Indonesia ke Italy dan Negara Eropa Timur sekitarnya.
Besar RI di Roma guna menjelaskan peluang dan penjelasan terkait infrastruktur pelabuhan Piombino sebagai pintu masuk minyak sawit Indonesia ke Italy. Selanjutnya diharapkan pusat dapat menugaskan atase pertanian KBRI Roma untuk melakukan studi banding ke pelabuha Rotterdam, Belanda untuk mendapatkan gambaran lebih konkrit tentang fasilitas, infrastruktur yang dibutuhkan oleh pelabuhan Piombino.
Panjang pelabuhan pendaratan 5.750 meter dengan kedalaman 20-25 m, dengan luas area pelabuhan pada tahun 2020 akan mencapai 1.090.000m2. Otoritas pelabuhan piombino sangat mengharapkan sekali Indonesia dapat melakukan investasi pembangunan storage minyak sawit Indonesia sebelum disalurkan ke konsumen baik di Italy atau Negara sekitar Italy dan Eropa Timur. 22.
20 April 2016 Roma
Asia Grup Meeting, FAO
13 Perwakilan Negaranegara Regional di FAO Headquarter dan Atase Pertanian.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Merupakan pertemuan rutin bulanan pada bagi Negara-negara anggota Asia di FAO guna membahas beberapa posisi yang perlu diwakilkan dalam pertemuan-pertemuan dan siding-sidang di FAO. Pada pertemuan kali ini agenda yang dibahas adalah: 1. Adoption of the Provisional Agenda; 2. Adoption of the Minutes of the Asia Group Meeting held on 23 March 2016;
Pertemuan rutin Asia Grup tersebut dapat dimanfaatkan bagi delegasi Indonesia seandainya ada posisi atau usulan keanggotaan wakil Indonesia pada Komisi-komisi atau kelompok kerja pada pertemuan Council atau komisi-komisi di FAO.
112
3. 4.
G77 & China Group financial contribution; Any other matters: th 4.1. Update of the 11 Session of Commission on Phytosanitary Measures; 4.2. Update of Open-Ended Working Group on Voluntary Guidelines for Sustainable Soil Management; 4.3. Update of FAO World Fisheries University/ CCLM matters; 4.4. Invitation for a meeting from International Agri-Food Network and CFS Private Sector Mechanism on 27 April 2016.
Selanjutnya sidang menyapakati untuk pertemuan bulan Mei akan diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2016. 23.
27 April 2016 Roma
Conference on Creating a Favourable Legal Environment for Contract Farming.
UNIDROIT, FAO, IFAD, Atase Pertanian, Fungsi Multilateral
Pada tanggal 27 April 2016 UNIDROIT (International Institute for the Unification of Private Law) telah menyelenggarakan Konferensi Internasional dengan judul “Creating a Favourable Legal Environmnet for Contract Farming” bekerjasama dengan FAO, IFAD dan Kementerian Luar Negeri Italy bertempat di Kantor Pusat UNIDROIT, Roma.
Direncanakan kedepannya kantor atase pertanian akan membuat buku panduan kontrak kerja pertanian sebagai bahan acuan bagi para stakeholder terkait dalam pembuatan kontrak kerja pertanian berdasarkan pengalaman dari beberapa Negara berkembang dan maju.
Konferensi tersebut bertujuan untuk menyediakan informasi terkait dengan contract farming (kontrak kerja pertanan) dan menjelaskan beberapa pendekatan dan kebiasaan yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan aturan legal dalam pembuatan kontrak kerja pertanian, dan beberapa informasi terkini dari pengimplementasian kontrak kerja pertanian di beberapa negara. Konferensi dihadiri oleh beberapa organisasi internasional, organisasi non pemerintah, badan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
113
kerjasama bilateral, swasta dan beberapa perwakilan Negara asing di Roma, konferensi dibuka oleh Mr. Jose Estrella Fari, Sekjen UNIDROIT dengan pembicara berasal dari FAO, Kemenlu Italy, UNIDROIT, Cocoa Horizons Foundation, WFO (World Farmers Organization), Wageningen University, University of Trento, Italy dan IFAD. 24.
27 April 2016 Roma
Bilateral Meeting Asian Regional Grup dengan Private Sector Mechanism (PSM).
13 perwakilan Asia Grup di FAO, wakil dari PSM, dan Atase Pertanian
Rapat dipimpin oleh PSM Chair, Ms. Jaine Chisholm Caunt dengan Co-chair Ketua Asia Grup, Mrs. Azulita. Dengan agenda pertemuan sebagai berikut: 1.Introductions; 2.Partnerships; 3.Livestock; 4.Nutrition; 5.Connecting smallholder farmers to markets 6.Closing remarks. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk mendapatkan masukan dan kerjasama yang baik antara Regional Asia Grup dengan PSM dalam penguatan system pangan untuk meningkatkan nutrisi masyarakat guna mengurangi kelaparan, malnutrisi pada tahun 2030 yang telah dicanangkan pada ageda 2030 dari Sustainable Development Goals (SDGs). Beberapa peluang kerjasama pemerintah dan swasta dalam pencapaian agenda 2030 meliputi: 1. Investment and financing; 2. Trade; 3. Better nutrition, inovasi dan memformulasikan ulang beberapa produk pangan guna memenuhi kebutuhan gizi dan budaya serta selera dan pola konsumsi masyarakat; 4. Food safety, pertukaran informasi dan technologi dalam rangka mengurani dampak ekonomi dan bahaya dari pangan yang tdk
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Indonesia dapat memanfaatkan forum tersebut untuk bekerjasama dengan perusahaan multinasional yang berada di Indonesia guna mendukung pencapaiaan agenda 2030, mengurangi kemiskinan, kelaparan dan malnutrisi. Rencana erjsama tersebut dapat disampaikan kepada KBRI Roma untuk dibahas pada pertemuan PSM dan Asia Grup mendatang, sehingga rencana program tersebut dapat disetujui dan dilaksanakan.
114
aman; 5. Resilience; 6. Communication and Education, 7. Policy, Regulations, and Governance, 8. Poverty alleviation, menciptakan lapangan pekerjaan, perdagangan, dan pendapatan petani melalui pembangunan local rantai supply dan jasa. 9. Natural resources and environment, perlindungan dan peningkatan akses ke sumberdaya alam melalui pendekatan teknologi dan kearifan local yang dimiliki bagi generasi mendatang. Kerjasama Private Sector Mechanism dengan Committee on World Food Security (CFS) adalah dalam agenda peningkatan nutrisi masyarakat global. Beberapa perusahaan multinasional, antara lain MeadJohnson Nutrition, Global Dairy Olatform, dan Emerging, hadir pada pertemuan tersebut untuk rangka mendapatkan gambara kondisi dan peluang kerjasama yang dapat dilaksanakan dengan stakeholders local di masing-masing Negara dalam mendukung pencapaian agenda 2030.
ATASE PERTANIAN BRUSSEL 1.
9 – 11 Januari 2016 Spa Begium
Rakor Program KBRI
2.
13-21 Januari 2016 Berlin, Jerman
Global Forum Agriculture 2016
for
Food
and
Perwakilan Kompeten pertanian dari negara
Pejabat dibidang berbagai
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Menyiapkan Program KBRI Brussel secara terintegrasi, baik menggunakan sumber Dana DIPA KBRI maupun DIPA Atase Teknis
Penjadwalan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dari program yang telah dipersiapkan
1. Diantara berbagai permasalahan pertanian global, naiknya permintaan merupakan masalah urgent yang harus dipenuhi. Kenaikan jumlah penduduk disertai dengan peningkatan pendapatan mendorong naiknya kebutuhan
1. Dalam GFFA terlihat bahwa pembangunan perdesaan yang berkelanjutan, efisien dan meningkatkan nilai tambah pertanian dalam rantain
115
pangan secara global. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan produksi dan distribusi pangan secara global merupakan tantangan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Oleh karena itu, produksi dan distribusi pangan harus dilakukan secara efisien dan berkelanjutan (sustainable). 2. Salah satu kunci untuk menghadapi permasalahan pangan dunia adalah pembangunan perdesaan, mengingat perdesaan adalah sumber produksi pangan. Oleh karena itu, strategi pembangunan global perlu diadaptasi untuk bisa diterapkan dengan baik dalam rangka pembangunan perdesaan yang modern, efisien, sustainable dan berbasis kearifan lokal (local wisdom). Selain itu, penciptaan rantai nilai (value chain) diarahkan untuk merubah secara structural kegiatan ekonomi perdesaan secara ekologis dan social dapat dipertanggungjawabkan (ecological and socially responsible manner). 3. Permasalahan produksi pangan tidak hanya dialami oleh negara yang miskin sumber daya alam, namun juga di negara yang kaya sumber daya alam. Kerjasama internasional didorong untuk mengembangkan teknologi produksi pangan yang efisien dan dapat diadaptasi oleh negara/masyarakat sesuai dengan kondisi sumber daya alamnya. Dengan demikian migrasi internasional, bukan merupakan solusi untuk menjamin ketersediaan pangan bagi penduduk di wilayah miskin sumber daya alam. 4. Ketersediaan pangan juga perlu dilengkapi dengan kecukupan nutrisi. Masalah kekurangan nutrisi (malnutrition) menjadi semakin berat dengan semakin tingginya urbanisasi dan perubahan iklim. Hasil konferensi perubahan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
pasokan (supply chain) diyakini dapat meningkatkan ketahanan pangan, baik bagi penduduk perdesaan maupun perkotaan. Oleh karena itu, orientasi pembangunan pertanian secara luas, perlu menggarisbawai masalah kelestarian pertanian (sustainable agriculture). Orientasi ini sejalan dengan arus utama (mainstream) pembangunan pertanian UE yang bersifat sustainable, mengedepankan sistem pertanian organik. Namun demikian bagi Pemri, tipologi perdesaan di Indonesia yang menjadi bersifat global dan terpengaruh gejolak internasional karena produk pertanian yang dihasilkan memiliki pasar global (seperti kopi, kakao, pala, remapahrempah, ikan) perlu bersikap hati-hati. Orientasi produksi pertanian tidak hanya feeding the city namun juga feeding the world. 2. Dalam kaitannya dengan kerjasama bilateral, terlihat bahwa Negara-negara anggota UE semakin tertarik untuk melakukan MoU dengan Indonesia. Berkaca dari kerjasama bilateral dengan RIBelanda yang sudah berlangsung 18 tahun (WG-AFF Working Group on Agriculture Fisheries and Forestry), kiranya
116
iklim di Paris (COP 21) harus menjadi kebijakan dan program secara global. Ketahanan pangan dan nutrisi dapat dicapai jika penduduk di pedesaan mempunyai harapan (perspective) jangka panjang yang cerah. Pembangunan perdesaan perlu digiatkan (viable) dan secara ekonomi menjadi kuat (economically robust) supaya penduduk tidak bermigrasi tetapi berkembang penghidupannya (livelihoods sustainably) di perdesaan bersama sawah dan ternaknya. Produksi pertanian yang efisien di perdesaan mendorong usaha pertanian (family enterprises) sehingga mampu menyediakan pangan baik bagi penduduk perdesaan sendiri maupun penduduk perkotaan.
kerjasama dengan Denmark, Hongaria dan Lithuania bisa diarahkan pada perbaikan kualitas produksi pertanian Indonesia, agar menjadi semakin luas pemasarannya dengan standar yang sesuai dengan pasar global. Demikian pula kerjasama dalam rangka peningkatan food security dengan Negara-negara Islam di Timur Tengah maupun Afrika, dapat menjadi pasar alternatif bagi produk pertanian Indonesia.
3. Dari kunjungan di kedua pusat penelitian pertanian ini, kami telah mengusulkan kepada Delri untuk menindaklanjuti dengan kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan kedua pusat penelitian tersebut. Bentuk kerjasama bisa dilakukan dengan penelitian bersama untuk permasalahan (topik) yang sedang berkembang di Indonesia seperti masalah food security dan perubahan iklim. Di samping itu, kerjasama dapat dilakukan dalam bentuk pengiriman staf Kementan untuk melakukan studi lanjut, baik dalam program Master maupun Doktoral di kedua universitas tersebut. 3.
16 Januari 2016
Minister summit
Menteri
Pertanian
dan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Dalam Ministers‟ Summit, kami mengusulkan
117
4.
16 Januari 2016
Bilateral (informal) meeting Menteri Pertanian RI dengan Wakil Menteri Pertanian Kazakhstan,
Perwakilan Kementerian Pertanian Global
untuk digarisbawahi strategi pembangunan pedesaan sesuai dengan karakteristik pedesaan. Dalam kaitannya dengan Eropa, tipologi pedesaan Indonesia adalah pedesaan penghasil pala, kopi, kakao, kelapa sawit, kayu/hutan, dan juga desa nelayan. Pedesaan yang demikian tidak hanya harus mampu feeding the cities, namun juga feeding the world. Produk-produk perdesaan tersebut adalah produk-produk yang bersifat global. Produksi di perdesaan banyak ditentukan oleh perkembangan standar produksi secara global, seperti Fair Trade, Organic, Sustainable, Traceable dan sebagainya. Di samping itu, berbagai perusahaan multinasional eksis di perdesaan, seperti ADM, Cargill, Charunk Phokpand, Syngenta, Olam International, Barry Callebout, Nestle, Unilever, dsb. Oleh karena itu, pembangunan pedesaan justru dipaksa berorientasi global. Sementara itu, strategi pembangunan di perkotaan diarahkan pada pengurangan beban biaya hidup masyarakat kota, seperti perbaikan transportasi publik, fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Menteri Pertanian RI, Wakil Menteri Pertanian Kazakhstan
Di sela kegiatan GFFA dan Ministerial Summit, Menteri Pertanian juga melakukan informal meeting dengan Wakil Menteri Pertanian Kazakhstan. Hal yang dikomunikasikan dalam pembicaraan tersebut adalah rencana Kazakhstan menjadi tuan rumah pertemuan internasional Menteri-Menteri Pertanian Negara Islam, di bawah OKI. Diantara tujuan yang akan dicapai dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan ketahanan pangan (food security) diantara negaranegara anggota OKI dan upaya memperluas upaya ketahanan pangan Asia Tenggara. Sementara ini sudah 20 negara siap berpartisipasi dalam program food security. Pertemuan tingkat Menteri tersebut direncanakan bulan April 2016 di Astana, Kazakhstan. Menteri Pertanian
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
118
menyambut baik rencana pertemuan tersebut dan siap untuk hadir mendukung program food security. 5.
6.
19 Januari 2016
Kunjungan Kerja Ke University of Hohenheim, Stuttgart
Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Teknologi Pertanian, Kabid Bilateral, Attani, Staff Bidang Bilateral
Dalam kunjungan di University of Hohenheim, Stuttgart, Delri tertarik pada Pusat Pertanian Tropis dan Subtropis (the Center for Agriculture in the Tropics and Subtropics-Tropenzentrum). Pusat riset ini mengkombinasikan riset multidisiplin untuk menangani berbagai permasalahan produksi pertanian di daerah Tropis dan Subtropis. Kerjasama penelitian dan pengembangan pertanian telah mereka lakukan antara lain dengan Vietnam, Thailand, Phillipina, dan China. Beberapa kegiatan penelitian yang menarik perhatian Delri adalah budidaya lebah, penanganan padi di masa pasca panen, dan kemampuan ternak untuk melakukan adaptasi iklim di tengah kekurangan air dan perubahan cuaca.
Kunjungan Kerja ke Technic University Munich (TUM), Freising, dilakukan di OSCAR (Optimising Subsidiary Crop Application in Rotation) research center.
Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Teknologi Pertanian, Kabid Bilateral, Attani, Staff Bidang Bilateral
Kunjungan ke Technic University Munich (TUM), Freising, dilakukan di OSCAR (Optimising Subsidiary Crop Application in Rotation) research center. Kunjungan ini dimanfaatkan untuk merintis kerjasama dalam bidang pelestarian lahan, terutama lahan kering di Indonesia Bagian Timur dan pengembangan tanaman gandum untuk variasi sumber pangan dan penggunaan rotasi tanam dan tanaman penutup untuk kelestarian lahan. OSCAR berpusat di Technical University Munich, Jerman, adalah proyek penelitian kolaboratif dalam bidang agronomi yang didukung oleh Komisi Eropa di bawah Ketujuh Kerangka Program Penelitian (the Seventh Framework Programme for Research). OSCAR melibatkan 20 Mitra dari 9 negara-negara Eropa, Maroko, Brasil serta pusat penelitian internasional ICARDA (International Center for Agricultural Research in the Dry Area).
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
119
7.
25-29 Januari 2016 Brussel
Persiapan Brussel Holiday FairCoffee Corner
Attani, Pensosbud KBRI Brussel
Mempromosikan visit agrowisata Kopi dan teh di Jawa Barat (PTPN VIII dan teh Walini dan di Jawa Timur (PTPN XII dan Ijen Raung).
1. Menyiapkan 500 cup kopi dan 100 cup teh sebagai daya tarik pengunjung BHF untuk mengenal lebih jauh produk pertanian Indonesia dan daerah tujuan wisata Agrobisnis 3.
Menyiapkan leaflet mengenai Agriwisata teh dan kopi, dalam Bahasa Belanda dan Bahasa Perancis
3. Menyiapkan Standing Banner Original Indonesia Coffee 8.
9.
4-8 Pebruari 2016 Brussel
Persiapan Kampanye Positif Kelapa Sawit oleh Direktur BPDP, Bayu Khrisnamurthi, GAPKI dan ISPO
KBRI Brussel
Expo Kopi dalam Brussel Holiday Expo
Fungsi Pensosbud, Atdag, KBRI Brussel
Pertemuan BPDP dengan: DG Envi, Perwakilan DG Trade, Perwakilan Belanda untuk UE, Caobisco, Fungsi Ekonomi dan Atase Perdagangan seluruh Eropa, PPI Brussel dan Diaspora Brussel
Terus memperjuangkan eksistensi sawit di pasar Eropa
1. Mempromosikan kopi, teh dan kakao melalui tour dan travel (PTPN 12 dan Walini)
Bekerjasama dengan tour dan travel untuk mengorganisir tour ke perkebunan
2. 10.
11.
10-11 Pebruari i 2016 Brussel
11 Pebruari 2016
Diplomasi Sawit
Menyajikan 500 tamu
sampel teh dan kopi
untuk
KBRI Brussel Terus melakukan komunikasi dengan perwakilan Negara-negara produsen sawit/eksportir sawit ke UE
Persiapan Kunjungan Bisnis Pengusaha Kopi dari Portugal ke Perkebunan Kopi di Lampung Barat, Garut, Bondowoso, dan Bali
KBRI Portugal, Asosiasi 1. Kopi Portugal, Atdag KBRI Brussels
Akan memberikan update mengenai pertauran bidang perkebunan dan produk organic Indonesia
2.
Akan memberikan update mengenai kondisi perdagangan dengan Indonesia.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Menjaga networking dengan EPOA, Caobisco, DG Envi, DG Trade
Pertemuan dengan perwakilan Negara-negara produsen sawit/eksportir sawit ke UE Survey produk-produk yang mengkampanyekan anti sawit Menjajagi kerjasama dengan Dir PPH Perkebunan Menjajagi daerah potensial untuk dikunjungi (Ijen Raung Bondowoso, Java Preanger Bandung, dan
120
Lampung) 3.
12
11 Pebruari 2016
Persiapan Ekspo kopi di Dublin
Atdag, SCAE
Atperin,
Memfasilitasi kunjungan anggota asosiasi kopi Portugal ke beberapa perkebunan kopi di Indonesia
ASKI, Mempromosikan kopi spesialti, organic, sustainable melalui promosi di World of Coffee Expo dan mempromosikan produk olahan kopi
13.
15 Januari 2016 Brussel
Diplomasi Kelapa Sawit
KBRI Brussel
14.
17 – 29 Pebruari 2016 Brussel
Diplomasi kayu
1. Mengidentifikasi calon peserta baik daerah, MPKG maupun industry terkait 2. pengurusan administrasi penguatan promosi
Mendukung upaya Pemri untuk melawan rencana pengenaan pajak kelapa sawit di Perancis
Pengumpulan bahan untuk mendukung kebijakan anti pajak kelapa sawit di Perancis
KBRI Brussel, Asosiasi Importir Kayu Belgia, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Mendorong UE untuk menerapkan FLEGT – EUTR secara penuh (terutama di 4 negara Rumania, Spanyol , Hungaria, dan yunani)
1. pendekatan kepada asosiasi importer kayu di Eropa 2. pendekatan kepada DG Envi
15.
Diplomasi Pala
Buyer pala di Belanda (Versteghen, Cinquer Nusantara, Unispices Wasaran)
Terus mengkomunikasikan berbagai perkembangan mengenai pala yang masuk ke Belanda
Tetap menjaga networking dengan pihak DG Sante dan buyer pala
16.
Diplomasi SPS
DG Sante
Tetap berokumunikasi mengenai kebijakan baru di UE
Tetap menjaga networking dengan pihak DG Sante
17.
Diplomasi Endocrine Disruptor dan Residu Pestisida
Perwakilan Negara-negara eksportir produk pertanian ke UE
Saling mengonfirmasikan untuk menanggapi perkembangan peraturan UE mengenai endocrine disruptor dan minimum residu pestisida
Tetap menjaga networking dengan pihak Perwakilan Negara-negara eksportir produk pertanian ke UE
Pendampingan Audit Pala: Jakarta, Surabaya dan Ambon
Tim FVO, Otoritas 1. Proses audit ini merupakan updating dari Kompeten Kesehatan proses yang sama yang telah dilakukan pada Pangan (OKKP dan tahun 2012. Tim audit terdiri dari 2 auditor dari Daerah Kementan), Dir kantor pusat FVO di Dublin dan 1 expert dari Pengolahan dan laboratorium uji makanan di Stuttgart.
1. Mencermati bagaimana pelaksanaan system baru ekspor pala, penggunaan sertifikat kesehatan 2. Melaporkan segera ke pihak
18.
7-22 Pebruari 2016, Jakarta, Surabaya, Ambon
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
121
Pemasaran Hasil Perkebunan (Kementan), Dir Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan (Kemendag), Dir Pengembangan Mutu Barang (Kemendag), Perwakilan dari Bea Cukai, dan Perwakilan Amerop (Kemenlu).
2. Tujuan melakukan audit adalah untuk memotret bagaimana bekerjanya sistem keamanan pangan (pala) di Indonesia. Diharapkan dengan bekerjanya sistem yang dikembangkan oleh Pemri, maka kualitas ekspor pala ke Uni Eropa (UE) akan semakin meningkat sehingga penolakan terhadap pala Indonesia semakin berkurang. Dalam hal ini, sistem keamanan pangan yang diamati adalah sistem yang berkaitan dengan kewajiban bahwa setiap eksportir harus memiliki sertifikat kesehatan dan setiap pengiriman pala harus diuji oleh laboratorium yang terakreditasi. Sistem tersebut sejalan sesuai dengan amandemen Regulasi UE no 669/2009, sebagaimana telah disampaikan KBRI Brussel kepada pihak kompeten di Indonesia
kompeten apabila ada eksportir dan buyer yang mengalami permasalahan dengan system sertifikasi ini Berkomunikasi dengan Tim FVO dan DG Sante mengenai perkeambangan yang terjadi pada sektor pala
Tim FVO benar-benar mempersilahkan pihak yang terkait melakukan proses sebagaimana yang biasa dilakukan, sesuai peraturan yang ada. Wawancara dengan petani pala, pedagang pengumpul, eksportir, laboratorium, OKKPD dan OKKP bersifat eksplorasi, mengumpulkan informasi proses keamanan pangan yang sudah berjalan. Dalam seluruh proses, Tim FVO didampingi oleh OKKP dan OKKPD 19.
13 Maret 2016 Garut
Kesiapan Kelompok Tani Kopi Garut menerima kunjungan bisnis Asosiasi Kopi Portugal
Kalompok Tani Kopi Garut
Kelompok tani kopi Garut bersedia menerima kunjungan Asosiasi Kopi Portugal pada akhir Mai 2016, dengan fasilitasi dari Pamkab Garut dan Dir PPH Perkebunan
Proses penyiapan administrasi 1. persiapan update Asosiasi Kopi Portugal 2
20.
15 Maret 2016 Yogyakarta
Persiapan MoU Liege University
UGM
Dengan
Fakultas Paternakan UGM
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
UGM dan Liege University telah sepakat memperluas jaringan kerjasama. Kerjasama diawali dari kerjasama antara Fakultas
Penyiapan sampel kopi Garut dan kopi lainnya
Pelaksanaan MoU tanggal 16 Maret Rencana tindak lanjut kerjasama
122
Peternakan UGM dengan Faculty of Animal Science Liege University, salah satunya adalah pengembangan sapi Belgia. Realisasinya adalah pemebiran semen beku sapi Belgia untuk dinseminasi dengan sapi local pada bulan Oktober 2015 2.
21.
16 Maret 2016 Yogyakarta
Kunjungan misi dagang Belgia kepada Sultan Yogya, Ketua Kadin DIY dan UGM
BKPMD DIY, Rektorat UGM, Sultan Yogya, Kadin DIY
Pada saat ini 65 persen dari semen yang diinseminasikan sudah jadi (sapi dalam kondisi bunting) Pelaksanaan penandatangan MoU akan dilakukan tanggal 17 Maret
Peningkatan saling pengertian antara Sultan Yogya dengan Belgia, tukar pengalaman mengenai kegagalan berbagai program bantuan pengembangan sapi di perdesaan 2. Sultan mendukung upaya UGM dan iege University mengembangkan sapi Belgia di Yogyakarta 3. Peningkatan saling pengertian antara ketua Kadin DIY dengan Belgia dan misi dagang Belgia. HE Jean-Claude Marcout (Wakil presiden, Menteri Ekonomi, Industri, Inovasi dan Teknologi dari wilayah Wallonia, Belgia) telah menyaksikan Acara MoU Signing UGM dengan Univ of Liege tanggal 16 Maret yang dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama UGM (Dr. Paripurna Sugarda) dengan Vice Rector International Affairs Univ of Liege (Prof Pascal Leroy); disaksikan oleh HE Marcout dan Ibu Rektor UGM dan pejabat terkait. MoU tersebut merupakan perluasan dari MoU antara Fakultas Peternakan UGM dengan Faculty of Veterinary Medicine Uof L. Kerjasama pertama meliputi pengembangan Blanc Blue Belge (sapi Belgia) dan penelitian mengenai hal yang terkait; double degree program (Master dan PhD), serta joint research. Pada MoU yang baru, kerjasama diperluas untuk seluruh fakultas. Dalam hal ini UGM merencanakan untuk kerjasama riset di
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
1.
yang lebih luas antara UGM dengan Liege University dan Universitas di Indonesia dengan universitas di Belgia
1.
Rencana tindak lanjut kerjasama yang lebih luas antara UGM dengan Liege University dan Universitas di Indonesia dengan universitas di Belgia 2. Rencana tindak lanjut kerjasama yang lebih luas antara Kadin DIY dengan pihak Belgia
123
bidang halal food dan spin-off 22.
18 Maret 2016
Pertemuan dengan eksportir dan investor lada putih Muntok
PT Cinquer Nusantara, Investor domestic (Andi Azizi
Kedua pihak telah sepakat untuk belerjasama dalam pengembangan perkebunan lada putih di Muntok Bangka dan pembiayaan untuk ekspor lada putih ke Belanda (Versteghen).
Memfasilitasi kerjasama yang lebih luas antara PT Cinquer dengan Versteghen
PT Cinquer telah memperoleh kontrak ekspor lada putih “hand picked” 10 ton dari Versteghen Kerjasama ini merupakan kelanjutan kerjasama antara PT Cinquer Nusantara dengan Versteghen yang telah dirintis oleh Eddy Hartulistiyoso (Attani Brussels 2010).
ATASE PERTANIAN WASHINGTON DC 1.
5 Januari 2016
Pertemuan dengan Senior Global Govt Affairs Abbott
Dir.
Jason Gove, Abbott, Paul Davies, C&M Int‟l dan Attani DCM, Attani, Atnis, Fungsifungsi dan BPKRT
2.
7 Januari 2016
Rapat membahas ketentuan keuangan PMK No.160/2015 di KBRI
3.
7 Januari 2016
Rapat membahas hasil pertemuan Dubes ASEAN
DCM, Korfung Ekonomi, Attani/Plt Atdag dan Fungsi Politik
4.
11 Januari 2016
Pelatihan internal penyiapan Surat Perintah Bayar di KBRI
Asis Atase Pendidikan dan Attani serta Atnis
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Membahas draf/konsep PP tentang Pem-baharuan Perizinan Distribusi produk nutrisi untuk ibu-anak, contoh: Pediasure, Ensure dll Disepakati bahwa Kementerian Teknis perlu menunjuk Atase Teknis sebagai PPK dan BPKT Keuangan sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu 1. DCM menyampaikan hasil pertemuan yang terbatas waktunya sehingga draf surat ASEAN terkait IUUF tidak sempat dibahas, Dubes Vietnam menyatakan Viet dan Phil akan menindaklajuti surat ASEAN tsb 2. Attani mengusulkan untuk mengajukan capacity building terkait traceability sehingga draft surat yang ditujukan kepada Secretary Kerry tidak memuat hal negative
Attani memberikan CP dari BPOM untuk dapat berkomu-nikasi langsung terkait draf PP tsb Attani akan menindaklanjuti ke Biro KLN untuk arahan kepastian penerapan ketentu an keuangan ini
Aplikasi sederhana untuk pembuatan Surat Perintah Pembayaran disiapkan oleh Asisten Atase Pendidikan dapat digunakan para atase teknis
Attani akan menggunakan aplikasi ini sambil menunggu aplikasi yang digunakan oleh BPKRT
Attani akan menyiapkan acara pertemuan para staf- working level negara anggota ASEAN untuk sharing kondisi persiapan menghadapi IUUF masing-masing dan bahas poin yang terbaik dari draf surat ASEAN
124
5.
14 Januari 2016
Rapat staf awal tahun dengan Dubes di KBRI
Dubes, DCM, Attani, Atnis, Fungsi-fungsi dan BPKRT
1.
Program dan Kegiatan KBRI 2016, ada beberapa kegiatan yang terintegrasi
2.
Tindak lanjut hasil KunPres Okt 2015, yaitu finalisasi strategi dialog, compre-hensive partnership
3.
Persiapan Special US-ASEAN Leaders Summit, Sunnylands, 15-16 Feb 2016
4.
Persiapan Nuclear Security Summit, Washington DC, 31 Mar – 1 Apr 2016
5.
Spring Meeting di World Bank
1. Attani menyampaikan KBRI perlu persiapan awal untuk hadapi SCAA April 2016 2. Disampaikan pula penting nya mengukur keberhasilan tiap ekshibisi yang diikuti Indonesia Attani sudah menyiapkan rencana kerja tahun 2016, sehingga kegiatan yang akan diintegrasikan berupa kunjungan ke lahan pert
Pelaksanaan Permenkeu 160/2015 6.
15 Januari 2016
Rapat awal persiapan SCAA
DCM, Attani/Ptl Asisten Atdag, Ekonomi dan Pensosbud
Atdag, Fungsi Fungsi
DCM memberikan arahan terkait tema yang memperkuat branding untuk kopi Indonesia, penanggungjawab penyiap-an video
Plt Atdag akan mengingat-kan Atdag baru untuk per-siapan vicon dgn Jakarta terkait persiapan SCAA
Plt Atdag & Asisten Atdag melaporkan hal-hal yang sudah disiapkan Jakarta 7.
18 Januari 2016
Penyiapan bahan ekonomi RI-Iran
hubungan
Dubes, DCM, Fungsi Politik Fungsi Ekonomi dan Plt. Atdag/Attani
Perkembangan kesepakatan nuklir Iran Joint Comprehensive Plan of Action. Pelaksanaan Implementation Day 16 Januari 2016, pencabutan sanksi oleh AS, mendorong perluasan kerjasama ekonomi (migas, energy, petrokimia)
8.
22 Januari 2016
Breakfast Indonesia
Meeting
di
Wisma
Dubes, Fungsi-fungsi, Atase Teknis dan BPKRT
Pelepasan Kepala Wakil Tetap RI New York, Bpk. Desra Percaya yang selesai tugas akhir Januari 2016. Kerjasama Multilateral ditingkatkan.
9.
26 Januari 2016
Conference Call dengan USFDA
Anna
Ferrus,
Kelly
A.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Membahas
“Statement
yang
harus
terus
Authority
and
Plt Atdag/Attani dan Asisten Atdag memberikan masukan, hubungan dagang selama ini sebagian besar non migas (consumer goods)
Attani melihat pentingnya untuk melihat aktivitas PTRI New York lebih jauh dalam kaitan WTO
Attani
selaku
contact
person
125
Gilmore, Sema Hashemi, Kathryn Cooper, Attani dan Staf Attani
Confidentiality Commitment” diantara USFDA dengan Badan Karantina Ikan dan Pengawasan Mutu, dimana pihak yang bertandatangan harus setingkat.
UDFDA perlu konfirmasi terkait level Ka subdit yang TTD untuk pihak BKIPM sementara USFDA setingkat Eselon I yaitu Deputy Commisioner, mengingat USFDA dipimpin oleh Commisioner
USFDA dengan BKIPM akan berkomunikasi dengan Sdri Tri Handayani (Kasubdit Sertifikasi Mutu). Attani mengusulkan Sdri Tri berkomunikasi lebih lanjut terkait struktur antara ke-2 institusi
10.
28 Januari 2016
Latihan pembuatan SPPD T.A 2016
Asisten Atase Pendidikan, Attani dan Atnis
Aplikasi sederhana pembuatan Surat Perintah Perjalanan Dinas disiapkan oleh Asisten Atase Pendidikan dapat digunakan para atase teknis
Attani akan menggunakan aplikasi ini sambil menunggu aplikasi yang digunakan oleh BPKRT
11.
28 Januari 2016
Penjelasan Pemilu AS 2016
Dubes, DCM, Attani, Atnis Fungsi-fungsi
1.
Fungsi Politik menjelaskan Pemilu AS dilakukan 4 tahun sekali, hari pemilihan Selasa setelah Senin pertama bulan November (tradisi sejak 1845)
Attani akan menyiapkan daftar kunjungan ke farm sesuai arahan Dubes terkait sinergitas kegiatan sekaligus belajar situasi pemilu AS
2.
Keseluruhan proses kampanye dan pemilu Presiden makan waktu 2 tahun, 5 tahapan pemilu: Primaries-Caucuses, National Convention, General Election, Electoral College, Joint Session Meeting
12.
29 Januari 2016
Pemaparan open bidding Jabatan Pimpinan Tinggi/JPT oleh Konsultan RB
Deter Masahengke, Budi Santosa, DCM, Fungsifungsi dan Attani
Konsultan RB menjelaskan Amanat UU No.5/2014 tentang ASN khususnya terkait open bidding untuk JPT dengan contoh di Kemlu yang baru akan dilakukan 2016.
Attani memberikan gambaran di Kementan yang sudah di lakukan sejak 2014 dengan perbaikan di 2015
13.
2 Februari 2016
PIEE Briefing, “An Assessment of the TP P: Market Access and Sectoral Issues di PIE E-DC
Pembicara dari PIEE dan Attani dan peserta lainnya
1.
Penjelasan kelebihan dan manfaat TPP untuk perdagangan AS (Jeffrey Schott)
Attani akan membahas dengan Ekonomi dan Perdagangan
2.
Liberalisasi tariff untuk sektor otomotive (Caroline Freund), sektor pelayanan dan investor-state dispute settlement (Gary Hufbauer), pengembangan peraturan terhadap sektor tekstil dan perhiasan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
126
Terkait komoditas pertanian yaitu kapas sebagai bahan tekstil 14.
3 Februari 2016
Pertemuan dengan Founder/VP Chamber of Commerce & Industry R.D. Congo-Indonesia di KBRI
Mulumba H. Kalala, Ptl Atdag/Attani dan Korfung Ekonomi serta Staf Atdag
Membahas peluang perdagangan dan investasi di Kongo sekaligus persiapan kunjungan Delegasi Kongo ke Jakarta
Attani akan menindaklanjuti komunikasi ke Kementan terkait rencana kunjungan
15.
5 Februari 2016
Biotechnology Innov Orgs, Embassy Briefing Post COP21 di Bio Office-DC
Amy Davis, Govt AffairsNovozymes, Diana Deloy, Director, Int‟l RelationsBIO Attani dan peserta dari Kedutaan Negara lain
Penjelasan produk Bio yang ramah lingk dan cocok menghadapi perubahan iklim menggunakan teknologi enzim sudah dipasarkan di lebih 30 negara utk kebutuhan energi, kesehatan, pangan
Atani akan konfirmasi terkait teknologi enzim untuk bahan pangan ke kantor pusat Jakarta
16.
5 Februari 2016
Rapat persiapan kunj Presiden ke California di KBRI
Dubes, Fungsi-fungsi, Athan, BIN dan Attani/Plt Atdag, Atnis
Arahan Dubes terkait agenda rinci KunPres tgl 14 – 19 Februari 2016. Substansi US-ASEAN sudah disiapkan Jakarta, KBRI-KJRI menyiapkan keg di San Francisco
Akan dilakukan rapat lanjutan untuk persiapan kunjungan Presiden RI, Attani tidak terlibat langsung mengingat tidak ada materi pertanian
17.
10 Februari 2016
Farm Bill Mid-Term Review di AEIDC
Pembicara dari Iowa State Univ, IFPRI dan North Carolina State Uni, Uni of California dan moderator Vincent H.Smith (AEI and Montana State Uni) Attani dan peserta lain
1.
Review penerapan 1 tahun Farm Bill atau Agricultural Act of 2014, dimana secara radikal program subsidi, yang merubah struktur harga dan pendapatan petani/acre
2.
Periode penerapan Farm Bill yaitu 7 Feb 2014 s.d 30 Sep 2018 .
Atani akan mempelajari lebih dalam terkait hasil analisis dan prediksi tahun 2018 untuk kapas, jagung kedelai juga akan dipelajari lebih lanjut terkait blue box, green box dan amber box pada Agreement on Agriculture
Program baru yaitu Price oss Coverage (PLC), Agricultural Risk Coverage (ARC), Staked Income Protection Plan (STAX) khusus untuk kapas 18.
11 Februari 2016
Pertemuan dengan peserta International Visitor Leadership Program di KBRI
Dr. Kuntoro Andri Ka. BPTP Malang, Nanda Sentanu, Pendiri Feed the Country, V. Windiastri, dan LIPI
1.
2.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Memenuhi undangan DOS melalui Meridien International Center untuk training kebijakan AS terkait food security, global hunger, sustainable economic development, climate change, opening market, biotechnology, dll Attani menjelaskan tupoksinyadi KBRI yaitu sebagai Kepala Bidang Pertanian mewakili
Attani akan menindaklanjuti hasil diskusi dengan Dr. Kuntoro dan Tim terkait promosi produk pertanian
127
Kementan BPTP Malang juga membina perusaha-an yang ekspor buah kering dalam kemasan, Java Bite sweet dried fruit 19.
12 Februari 2016
Rapat dengan Dubes di KBRI
Dubes dan Attani/Plt Atdag Fungsi-fungsi
20.
20-21 Februari 2016
Washington DC Travel and Adventure Show di Washington DC Convention Center
Sunia dan Kita Travel, Pensosbud, Ekonomi dan Attani/Plt Atdag dan staf
Pengarahan Dubes terkait kegiatan US- ASEAN Leaders Summit di Sunnyland. Attani, Korfung Politik, Korfung Pensos bertugas untuk menangani hal-hal di KBRI selama Dubes dan DCM bertugas di California dan Guam (transit) 1. Ekshibisi wisata terbesar di DC, diikuti lebih 200 ekshibitor, 10 ribu pengunjung. 2.
Promosi Indonesia oleh Sunia dan Kita Travel dipadu dengan pertanian/pangan
Attani melaksanakan tugas di KBRI sambil koordinasi dengan homestaff yang akan bertugas di California Attani akan melayani informasi bagi yang ingin mengetahui lebih jauh terkait tempe, coklat dan syarat membawa hewan peliharaan ke Indonesia
Attani menyiapkan informasi terkait tempe (dokumen), lengkap mulai dari bahan dasar kedelai, pembuatan tempe s.d makanan dari tempe; sajian coklat Wonder Indonesia dengan brosurnya, dan persyaratan karantina untuk hewan peliharaan yang dibawa ke Indonesia berupa booklet 21.
24 Februari 2016
California Rice Commission gathering di Washington DC
Paul Buttner, Tim Johnson, President-CEO Calif Rice Commission, Attani dan undangan lainnya
Tim menjelaskan bahwa produksi beras di California tetap pada kondisi bagus walau terjadi kekeringan mengingat sistem pengairan pertanian yang sudah terbangun dengan baik.
Attani akan menjalin komuni-kasi dengan Paul dan Tim Johnson untuk mempelajari lebih jauh terkait beras California
Tim, Paul dll terbuka terhadap penjelasan lebih detail terkait produksi beras jika Attani akan berkunjung 22.
25-26 Februari 2016
Agriculture Outlook Washington DC
Forum
di
Secretary Vilsack, Pembicara: USDA, FDA, NPPO, NGO, Akademisi, Industri, Asosiasi, Peserta: pemerintah, perwakilan negara termasuk Attani,
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Robert Johnson, Chief Economist, menyampaikan 1. hal yi: ekonomi global yang melambat, penyesuaian harga berdasarkan catatan panen, implikasi ekonomi global dan harga terhadap ekonomi farm pada 2016; ekonomi AS diharapkan mendekati 3 % pada 2016 dan
8. Attani akan menggunakan bahan hasil mengikuti kegiatan Agri Outlook ini untuk komunikasi dan konsultasi dengan instansi di pusat selain Biro KLN (Barantan, Ditjen Teknis dan BKP)
128
industri, NGO, asosiasi
2.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
2017; USD yg menguat membuat lebih sulit untuk menjual produk ke negara lain tapi ekonomi kuat juga mem bantu produsen AS di 3 hal: lebih mudah untuk impor ie pupuk, tersedia peluang Krista Harden, Deputy Secretary, menyampaikan perkembangan harga jagung, gandum, kedelai yang melemah namun tetap di atas tahun 2015; 7 thn terakhir ekspor produk pertanian sangat kuat, GDP AS naik s.d 2017 dan akan turun s.d 2025.
3.
Interview Vilsack dengan Howard G. Buffett CEO HGBuffett Foundation (role model USDA) menjalankan agribisnis berdasarkan prinsip konservasi lahan dan air. Tantangan pada rotasi tanam jagung dan kedelai
4.
Secretary Vilsack memoderatori 4 pem-bicara wanita dengan topik Generasi saat ini dan mendatang dalam transformasi pertanian, dibahas peran penting pendidikan, agribisnis dengan benih jagung GE/GM, pangan dan pertanian sustainable
5.
Paparan paralel yang diikuti yaitu Trade Agreement (TPP) dan US Beef Exports, dbahas pasar Cina dan Jepang, dimana AS banyak keuntungan dari TPP dengan ke-2 negara tsb. Kesimpulan akhir: 1. Perdagangan merupakan elemen penting untuk AS dan pertumbuhan ekonomi global; 2. Perjan-jian perdagangan (TPP) memberikan kekuatan pasar dan menghilangkan barrier untuk ekspor; 3. TPP penting untuk alasan strategis dan komersial; 4. Pertanian AS akan lebih baik dengan TPP; 5. Perjanjian masih perlu difinalisasi dan dikirim ke Kongres untuk persetujuan. Jika TPP gagal untuk ekspor daging, maka: 1. Kehilangan market share di
129
Jepang; 2. Tidak ada ruang untuk daging AS; 3. Cina akan menang. 6.
paparan lain yaitu Regionalisasi, terkait penetapan status bebas penyakit hewan oleh APHIS-USDA bekerjasama dengan institusi penyakit tingkat pusat dan lokal berdasarkan zona dan/atau komparte-men/processing plant yang bebas penyakit. Untuk tumbuhan, berdasarkan IPPC (pest rsk analysis), menetapkan negara, bagian dari negara, wilayah/ beberapa negara, bebas penyakit. Untuk tumbuhan juga dikenal area dengan prevalensi rendah penyakit (low pest prevalence) dan tempat/lahan pertanian yang bebas penyakit (places of production/production sites). Dikenal juga Seasonal Shipping Windows, area yang bebas berdasarkan waktu dan ruang karena berdasarkan kondis geografis. Peran NPPO sangat penting untuk pertukaran informasi status penyakit, berdasarkan kepercayaan dan bukti ilmu pengetahuan.
7.
Presentasi informasi kejadian HPAI (H7N8) pada peternakan kalkun di Indiana bulan Januari 2016. Statistic kejadian HPAI 2015: area peternakan unggas di 15 negara bagian; 109 commercial flocks (kandang komersial) di Minnesota dan 71 di Iowa.
Presentasi gula oleh Kedutaan Meksiko, berjudul Implikasi Perjanjian Suspensi Antidumping dan Countervailing Duties. Digambarkan pasar gula (non GM) NAFTA. Data tahun 2015 (USDA): 11.929 juta strv meningkat dari 10.502 juta strv pada tahun 2008. Impor dari Meksiko tahun 2015 sebesar 1.326 juta ton. 23.
1-2 Maret 2016
Kunjungan ke Engles Family Farm
-
Attani dan staf,
1.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
melihat fasilitas lahan pertanian yang dimiliki
1. Attani memberikan masuk-an ke
130
dan hadir pada primary election untuk calon Presiden AS
Athub, Pensos
Atpol,
Korfung
Engles Family, operasional areal lahan 20.000 acre, irigasi dan non irigasi, 90% sewa, 10% milik sendiri, sejak tahun 1991, beroperasi di 17 county 2.
24.
3 Maret 2016
Rapat Koordinasi Internal Bulanan
Wakil Dubes/DCM, Attani, Atase Teknis, FungsiFungsi dan BPKRT
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
luasan 4500 acre untuk jagung, soybean, 4500 gandum (wheat), double crops (jagung kuning dan acre campuran sorghum, canola, milo
5000 acre 4500 acre putih), 500 hay, barley
3.
Kapasitas penyimpan total produksi sekitar 1.2 juta gantang/bushel
4.
Mengoperasikan 150 truk/hari pengangkutan air dan hasil produksi
5.
Aplikasi pemupukan dan penggunaan bahan kimia dengan alat yang canggih floater machine kapasitas 1800 gallon
6.
Alat mesin pertanian yang canggih dan berukuran besar (combine harvester, raw planter, turbo teal chopper dll)
7.
Jenis tanah variasi berpasir, tanah merah mengandung lempung/tanah liat, elevasi tanah 15–740 kaki dpl
8.
Memiliki fasilitas khusus (9 tenda plastik besar kapasitas 30.000 gantang/bushel/tenda), melindungi jagung hasil panen terhadap perubah-an cuaca, perawatan alsintan regular
9.
Total pegawai 40 orang (full time dan part time)
1.
Tindaklanjut arahan PMK No.160/2015, Attani menyampaikan kebijakan operasional penerapan PMK sedang dibahas dengan
Dubes bahwa lahan pertanian ini pantas untuk dikunjungi Wapres, dan akan melaporkan hasil kunjungan ke Dubes, DCM, Fungsi Ekonomi 2. Akan menghubungi Engles terkait kepastian rencana kunjungan Wapres
untuk
Attani akan berkomunikasi dengan Biro KLN untuk update informasi rencana penerapan PMK 160/2015
131
Kemlu di Jakarta akan dikirimkan informasi kemudian
25.
26.
4 Maret 2016
6 - 8 Maret 2016
Pertemuan dengan Mr. Jacques, Crop Enhancement
Dan
Seafood Expo of North America (SENA) di Boston
Mr. Dan Attani
Jacques
dan
Menteri KP, Dirjen PD SPP, Direktur Akses Pasar & tim, Konjen NY dan tim, Attani dan staf, Atdag dan staf, Wakil fungsi ekonomi dan 16 Industri Perikanan
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
2.
Dibahas rencana kegiatan masing bidang, Attni menyampaikan update kunjungan Menteri KP untuk SENA di Boston dan rencana SCAA April 2016
3.
Disepakati untuk saling memberikan informasi terkait rencana kunjungan Delri ke AS dan sebaliknya Del-AS ke Indonesia di bidang masing-masing. Attani akan memberikan informasi jika ada rencana kunjungan tsb
1.
Jenis bahan cair kimia (crop coat) dengan formulasi konsentrat terdiri dari lempung minyak nabati, surfactant dan air, yang akan digunakan di Indonesia untuk tanaman kakao (semprot cair) yang akan diproses izin masuk dan penggunaannya
2.
Sudah melakukan trial/riset sebanyak 50 cocoa pods (Januari-Juni 2015) yang diberikan formula ini, hasil ternyata bagus yaitu mengurangi kehilangan produksi.
1.
Perusahaan yang berpartisipasi yaitu: PT Wirontono Baru, PT Permata Marindo Jaya, Indokom Seafood, PT Central Proteina Prima, PT Sekar Bumi TBK, PT Inti Lautan Fajar Abadi, PT Pahala Bahari Nusantara, PT Dharma Samudera Fishing Industries TBK, PT Bahari Biru Nusantara, CV Kudatam Mas, PT Samudera Mandiri Sentosa, PT Bali Maya Permai, PT Benua Agri Sejahtera, PT Wahyu Pradana Bina-mulia, PT Cemerlang Laut Ambon, PT Awindo International.
2.
Total transaksi atas order volume pro-duk Full Container Load (FCL) pada saat pameran
Attani akan konsultasi ke Pusat PVTPP terkait jenis produk ini, untuk dapat di tindaklanjuti proses perizin annya
1. Attani akan memberikan informasi secara konsisten masalah penolakan produk perikanan oleh FDA 2. Attani akan memberikan infomasi total volume dan nilai ekspor produk perikan an Indonesia dari data Dept of Commerce untuk data pembanding. Attani akan mengusulkan untuk kunjungan Delegasi komprehensif Indonesia ke AS untuk
132
tercatat sebesar ± USD 36,5 juta, dan transaksi 3 bulan ke depan mencapai ± USD 109,4 juta 3.
4.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
mendiskusikan implementasi pemberantas-an IUUF terpadu dengan penolakan produk yang ber-dasarkan food safety
Kegiatan Menteri KKP yaitu interview NBC Universal, memberikan informasi perkembangan regulasi dan perbaikan dalam negeri mendorong poros maritime dan industri produk perikanan Indonesia. Penekanan komitmen Ind untuk pemberantasan IUU Fishing dan tindakan kejahatan lainnya seperti human trafficking dalam dunia perikan-an dan kunjungan ke Boston Pier untuk mengamati tata kelola pelabuhan dan perusahaan pengolahan produk perika-nan, pertemuan dengan SkyTruth, Google dan Oceana untuk kerjasama alat perekam mobilitas kapal perikanan di laut Indonesia Pertemuan Delri dengan John P. Connelly, President National Fisheries Institute. NFI memberikan informasi perkembangan draf regulasi IUUF, dan disampaikan hal yang harus menjadi perhatian utama yaitu traceability yang akan menjadi beban eksportir, Attani menyampaikan akan dibahas lebih dengan NOAA untuk pertukaran data dalam formulir traceability tsb
5.
Pertemuan Public Hearing untuk draf regulasi IUU Fishing and Seafood Frud, terkait Rekomendasi 14 dan 15, traceability akan megatur bahwa produk perikanan yang masuk AS harus memenuhi syarat pencatatan dokumen yang lengkap dan akan di teruskan ke ITDS, masih belum jelas terkait metodologi dan feasibility pelak-sanaan pencatatan data tsb. Pemerintah AS membuka masukan public s.d 5 April 2016
6.
Pertemuan
Delri
dengan
NOAA,
Delri
133
menyampaikan perkembangan kebijak-an domestik dalam pemberantasan IUUF, potensi kerjasama dan capacity building untuk data sharing traceability
27.
10 Maret 2016
Rapat Koordinasi di pimpin Dubes di KBRI
Dubes, DCM, Atnis termasuk Attani, Fungsifungsi dan BPKRT
7.
Pemri perlu melakukan traceability Indonesia-AS
1.
Pembahasan pelaksanaan tugas rutin
2.
Kunjungan Wapres dan Delegasi lain yang perlu disiapkan
3.
Tindak lanjut Summit
4.
Masalah perdagangan bukan hanya peningkatan ekspor namun juga hal lain, ie IUUF
5.
Pemanfaatan IT suatu keniscayaan, gunakan media sosial yang sudah ada, terukur, bagian dari akuntabilitas publik Wapres akan hadir di Nuclear Summit (forum multilateral) tanggal 31 Mar-1 Apr 2016, perlu disusun rangkaian kegiatan pendukung lainnya
6.
hasil
komparasi
US-ASEAN
prog
Leaders
1. Pembentukan panitia penyiapan kunjungan Presiden RI
untuk Wakil
2. Penyusunan skedul rapat- rapat persiapan Logistik dan tempat yang akan dikunjungi Wapres 3. Attani menjadi anggota substansi kunjungan Wakil Presiden dan koordinator konsumsi seluruh kegiatan Attani akan berkomunikasi lagi dengan Engles Farm setelah posisi internal KBRI final terhadap kegiatan kunjungan Wapres
Kemungkinan besar Presiden akan hadir di UNGA, NY, September 2016 28.
14 Maret 2016
Video Conference di KBRI untuk persiap-an SCAA di Atlanta bulan April 2016
Kemlu, Kemendag, 1. Kemenperin, Kementan juga AEKI diwakili Ibu Delima H. Ketua SCAI. 2. KJRI Houston. Kepala ITPC LA. Atdag dan Tim, 3. Attani. Kepala ITPC Chicago dan staf, Korfung Pensosbud dan Fungsi Ekonomi
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pelaksanaan di Atlanta, merupakan wilker KJRI Houston
1. Attani mengkonfirmasi ke Atdag besaran share biaya untuk SCAA
Ekspo akan berlangsung tgl 15-17 April Akan ditampilkan 20 produk kopi terbaik Indonesia, 9 produk dipilih berdasarkan geographical indications: Bali Arabica, Gayo Arabica, Flores Arabica, Java Ijen Arabica, Java Sindoro Arabica, Kalosi Arabica, Toraja
2. Atdag dan Attani akan menyerahkan pengaturan pembagian badge Delegasi ke Jakarta, karena jumlah yang melebihi dari fasilitas badge yang disediakan SCAA untuk
134
Arabica, Sumatera Simalungun Arabica, Java Preanger Arabica. 11 produk lainnya merupakan jenis kopi yang berbeda dari berbagai wilayah Indonesia 4.
Akan dilakukan penandatangan MoU antara perusahaan dengan Royal Coffee terkait rencana penjualan kopi Arabica dari beberapa perusahaan.
5.
Akan dilakukan coffee cupping atas 17 jenis kopi dan coffee auction untuk jenis kopi tertentu
Indonesia Country
sebagai
Portrait
3. Attani akan konfirmasi ke Jakarta terkait keikutserta-an wakil dari Kementerian Pertanian
Akan dilakukan lecture oleh 3 pembicara yaitu Resianri Triane, Leo Purba, dan Tuti Mochtar 29.
15 Maret 2016
Pertemuan dengan Bpk Rio Silaban World Bank dan Tim
Bpk Rio Silaban, Ms. Pornwasa S., Alt Exec.Dir. Southeast Asia Group dan Attani dan staf, Couselor Pertanian Kedutaan Malaysia, Counselor Ekonomi Kedutaan Thailand dan Mr. Erfan, staf WB
1.
2.
3.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pembahasan persiapan pertemuan CGIAR di World Bank tanggal 18 Maret yang memberikan kesempatan pada Indonesia untuk masuk ke dalam council Attani menjelaskan informasi yang diperoleh dari Badan Litbang bahwa focal point CGIAR di Indonesia adalah Kementerian Kehutanan, terkait dengan keberadaan CIFOR salah satu lembaga penelitian di bawah CGIAR. Indonesia resmi menjadi anggota CGIAR sejak tahun 1991, sejak krisis moneter tahun 1998, Indonesia tidak membayar iuran keanggotaan sehingga status saat ini sebagai observer. Kemehut dan Kementan telah menyampaikan wacana perlunya pengembalian status keanggotaan Indonesia pada CGIAR untuk menjadi anggota penuh kepada Kemenlu. Badan Litbang Pertanian telah menyampaikan analisis cost benefit, namun demikian hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Kemenhut selaku focal point CGIAR.
Attani akan berkonsultasi lagi ke Kemen. LHK, Kementan dan mencari tahu informasi di KKP terkait dengan CGIAR, manfaat dan keberlanjutan aktivitas projek ini
135
4.
Badan Litbang telah memanfaatkan kerjasama penelitian dibawah CGIAR a.l Lembaga Penelitian Internasional untuk Jagung dan Terigu (CYMMIT), Lembaga penelitian internasional untuk tanaman daerah semi arid tropis (ICRISAT), Pusat Penelitian International Kentang (CIP), Dewan Internasional Plasma Nuftah Tumbuhan (IPGRI), Lembaga Penelitian internasional untuk kebijakan pangan (IFPRI), Lembaga penelitian internasional untuk peternakan (ILRI), dan Bioversity International.
Disepakati akan mendengarkan dulu penjelasan CGIAR dan menyampaikan ke Jakarta kemudian. 30.
31.
17 Maret 2016
18 Maret 2016
Pertemuan perwakil-an diplomatik dalam rangka promosi pen-calonan Indonesia sebagai anggota council ICAO 2016 – 2019 di KBRI
Pertemuan Briefing CGIAR System Fund di World Bank
Dr. Indroyono Susilo, DCM, Atase Perhubungan, Atase Pertahanan dan jajarannya, Atnis termasuk Attani, Fungsi Politik, Ekon, Pensosbud, Perwakilan negara diantaranya Moroko, Spanyol, Barbados, negara anggota ASEAN dll
1.
Dr. Indroyono menjelaskan total anggota ICAO sebanyak 191 negara, Indonesia pantas untuk maju sebagai calon anggota Council mengingat jumlah penerbangan domestik 277 dengan rute koneksi 116 kota di Indonesia, 129 rute internasional dengan koneksi di 51 kota di 27 negara.
2.
Indonesia memiliki pertumbuhan kuat ter hadap jumlah penumpang, memiliki 237 bandara termasuk 27 bandara yang melayani penerbangan internasional, memiliki 1142 pesawat (2015) akan jadi 1560 (2019)
3.
Tujuan menjadi anggota ICAO diantaranya untuk kelancaran penjualan biofuel dari bahan asal kelapa sawit
Dubes, DCM, Atnis (Attani, Atdag, At han, AtPol), BIN Fungsi (Politik, Ekon, Konsuler, Pensosbud Komunikasi)
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Briefing yang dipimpin oleh Ms. Patricia BlissGuest, Lead, Transition Team, hasilnya: 1. Pertemuan ini menjelaskan tentang CGIAR System, mengingat sebagian besar yang hadir mengikuti briefing ini belum mengetahui tentang CGIAR, namun ada sedikit yang
Attani mendukung promosi pencalonan Indonesia menjadi anggota ICAO Council mengingat peluang pasar biofuel berbahan kelapa sawit Attani akan komunikasi lanjut terkait peluang pasar biofuel dengan Atase Perhubungan
Attani akan konsolidasi dengan Fungsi Ekonomi dan melaporkan ke Jakarta untuk mendapat masukan awal dari masing-masing kementerian teknis yang selama ini terlibat dengan CGIAR, sehingga
136
sudah mengetahui tentang CGIAR. 2.
CGIAR System merupakan global good network for agricultural research brtujuan untuk food security yang telah berjalan lebih dari 40 tahun, dimana selama tahun 2011 2016 memiliki 15 Global Research Program yang mencakup pertanian, kehutanan dan lingkungan, perikanan.
KBRI mendapat gambaran untuk melakukan tindak lanjut dari hasil informasi ini.
3. CGIAR System yang sudah berjalan selama ini dinilai masih perlu dilakukan lebih efisien dalam pengelolaan dan pelaksanaannya, sehingga disepakati pada Pertemuan Fund Council ke-13 di Bogor, 28 - 30 April 2015, bahwa struktur Fund Council dari 2 governance pillars akan menjadi 1 governance pillar, akan dilakukan New System Organization, dimana akan terdiri dari: a. 15 kursi pendonor dan b. 5 kursi untuk developing country Dengan Observer yang aktif yaitu: Center (2), AO, GFAR, IEA, ISPC, IFA, Trustee, World Bank 4.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Pertemuan ini tidak meminta keputusan dari yang hadir mewakili negara (15 Kedutaan) namun meminta yang hadir untuk menyampaikan informasi instansi mana di negara masing-masing yang akan dituju oleh CGIAR terkait rencana pembentukan New CGIAR Organization pada bulan Juli 2016, dengan 3 hal penting yang akan ditetapkan pada akhir 2016 yaitu: a. New CGIAR Trust Fund and association agreement b. Pelaksanaan Second meeting of new Council System
137
c. New portfolio of CGIAR Reseach Program approved 5. Negara berkembang yang terpilih "eligible for country seats" kriterianya sbb: a. negara kontributor b. negara yang meng-host CGIAR Center, atau c. negara yang sistem pertanian nasionalnya signifikan, kontribusi untuk pengembangan riset pertanian dan investasi terlihat, dengan alokasi anggaran terkait ke-3 bidang (pertanian, kehutanan-lingkungan, perikanan) ini mencapai lebih atau minimal $100 juta US (sesuai dengan kriteria IFPRI's Agricultural Science and Technology Indicators/ASTI). Disetujui bahwa ada 5 kelompok negara berkembang, Indonesia masuk dalam kelompok East Asia and Pacific, bersama dengan China, Malaysia, Philippines dan Thailand 6.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
Indonesia menyampaikan, bahwa seluruh informasi ini akan dilaporkan kepada Duta Besar, untuk selanjutnya KBRI akan melakukan pembahasan terkait penyampaian informasi ke Jakarta, mengingat keterlibatan berbagai institusi/ kementerian terkait substantif (Kemen LHK, Kementan, KKP), keterlibatan Kementelu dan Kemenkeu, sehingga melihat paparan Patricia menyangkut usulan skedul/agenda, kemungkinan untuk waktu yang disediakan berupa berbagai fasilitas dalam rangka rencana ini termasuk fasilitasi video conference untuk East Asia and Pacific yaitu 26 April pagi hari, pasti akan terjadi penyesuaian.
138
32.
33.
34.
26 Maret 2016
28 Maret 2016
29-31 Maret 2016 dan 1-3 April 2016
Rapat dengan Tim Advance Wapres RI di Wisma Indonesia
Dubes, Teknis, BPKRT, Wapres Purwono
DCM, Atase Fungsi-fungsi, Tim Advance dipimpin Pak
1.
Dubes membuka rapat dengan beberapa pengarahan untuk kelancaran kunjungan kerja Wapres RI
2.
Tim Advance memaparkan program kunjungan kerja Wakil Presiden RI dan Ibu Mufidah JK, 29 Maret – 3 April 2016
3.
Masing-masing Atase Teknis/Korfung yang bertanggungjawab kepanitiaan melakukan konfirmasi untuk kelancaran kegiatan saat kunjungan berlangsung Finalisasi pengaturan mobilisasi untuk kedatangan Wapres dan Delegasi Pengaturan keamanan tiap kegiatan Pembahasan kebutuhan logistik dan konsumsi selama rangkaian kegiatan
Attani akan melakukan komunikasi dengan Koord Tim Advance untuk kelancaran kegiatan
Attani akan menyiapkan bahan yang ada di Kementerian Pertanian
Pembahasan dengan Advance Team untuk persiapan kedatang-an Wapres dan Dele-gasi Jakarta di KBRI
Tim Advance, Atase Teknis, dan Fungsi-fungsi BPKRT
1.
Kunjungan Wakil Presiden RI dalam rangka hadir acara NSS di Washington DC
Wapres dan Ibu, Delegasi Utama, Delegasi Pendukung, Tim KBRI
1.
29 Maret: Kedatangan Wakil Presiden dan Delegasi di Washington DC
2.
30 Maret: Pertemuan dengan Deputy Managing Director IMF, Mr. Mitsuhiro Furusawa di Hotel Capella
3.
30 Maret: Tete-A-Tete dngan Managing Director Bank Dunia Ibu Sri Mulyani, dilanjutkan dengan Executive Director for South East Asia, bpk Rionald Silaban.
4.
30 Maret: Sholat Azhar berjamaah di IMAAM Center, dilanjutkan pertemuan dengan Presiden Civilization Exchange & Cooperation Foundation, IMAAM, Mohamad Bashar Arafat.
5.
31 Maret: Kunjungan dan santap siang bersama staff KBRI Washington DC
6.
31 Maret: resepsi dan jamuan santap malam
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
2.
Attani akan membahas lebih detail untuk keperluan konsumsi Delegasi Wapres kecuali acara makan siang/ malam khusus dengan Managing Director World Bank, Presiden Amerika Serikat, USINDO, dll.
139
oleh Presiden AS, B. Obama. 7.
1 April: Opening Plenary “National Actions to Enhance Nuclear Security”, dilanjutkan working lunch “International and Institutional Actions to Enhance Nuclear Security
8.
1 April: Scenario Based Policy Discussion di Washington Convention Center
9.
1 April: Remarks pada jamuan santap malam diselenggarakan USINDO.
10. 2 April: kegiatan informal dengan Presiden US Chamber of Commerce, TN. Thomas J. Donohue, dilanjutkan peresmian Masjid Turki atas undangan Presiden Turki. 11. 2 April: Pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Wisma Indonesia dilanjut-kan Konferensi Pers 12. 3 April: Keberangkatan menuju bandara untuk kembali ke Jakarta.
Laporan Periode Bulan April Biro Kerjasama Luar Negeri, Tahun 2016
140