BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Korea Selatan merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur dengan perkembangan pembangunan ekonomi yang cukup pesat. Korea Selatan juga telah dinobatkan menjadi salah satu negara maju dari kawasan Asia. Semangat masyarakat Korea untuk bangkit dari keterpurukan telah memberikan dampak positif diberbagai sektor kehidupan masyarakat Korea. Beberapa perusahaan asal Korea Selatan seperti Samsung, LG, Hyundai yang kini telah tumbuh menjadi perusahaan besar dengan cakupan konsumen hampir seluruh dunia. Tidak hanya dalam sektor tersebut, dalam sektor industri hiburan Korea Selatan sangat dikenal dengan Korean Wave atau biasa disebut Hallyu. Gelombang Korea akhir-akhir ini banyak disukai oleh kaum remaja dunia terutama dalam sektor musik dan drama yang ikut mempromosikan negara Korea Selatan ke masyarakat dunia. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang cukup pesat dan memberi dampak positif diberbagai sektor, sesungguhnya Korea Selatan memiliki masalah yang cukup tinggi dalam hal masalah sosial dalam lapisan masyarakatnya. Terbukti dalam beberapa tahun belakangan di Korea Selatan kasus kematian bunuh diri saat ini cukup tinggi. Persaingan dalam dunia kerja yang tinggi, lebih mengedepankan status sosial yang lebih baik dibandingkan orang lain, dan penampilan fisik sangat
1
2
diutamakan, beberapa hal tersebut memicu timbulnya permasalahan sosial dalam lapisan masyarakat Korea Selatan. Pada umumnya masalah sosial ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar masyarakat (Soetomo, 2013: 1). Selain itu biasanya masalah sosial timbul karena tidak adanya kecocokkan antara individu atau kelompok serta tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Akan tetapi dalam konteks ini, masalah sosial yang terjadi pada lapisan masyarakat Korea Selatan salah satunya adalah masalah penampilan fisik yang menyebabkan tingkat kematian bunuh diri di Korea Selatan sangat tinggi. Di Korea Selatan memiliki status sosial yang tinggi dalam masyarakat dianggap sangat penting dan dapat meningkatkan kehormatan seseorang. Persaingan dalam dunia kerja yang keras menuntut setiap individu memiliki keahlian khusus yang lebih unggul daripada individu yang lain, serta mereka juga dituntut untuk berpenampilan menarik dan memiliki penampilan fisik yang sempurna. Dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam dunia kerja masyarakat korea sangat memperhatikan penampilan fisik. Mereka menganggap bahwa berpenampilan baik dihadapan orang lain adalah salah satu cara menghormati orang lain. Selain itu penampilan fisik juga memperlihatkan identitas diri seorang individu kepada orang lain. Jika berpenampilan baik akan diangap sebagai pribadi yang baik, sedangkan jika berpenampilan buruk akan dianggap kurang baik dimata orang lain. Presepsi seperti ini secara tidak disadari menimbulkan masalah sosial dalam lapisan masyarakat terutama dalam hal warisan fisik. Dituntut memiliki penampilan
3
fisik yang baik dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari menimbulkan persaingan agar memiliki penampilan fisik yang lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Seseorang yang memilki wajah kurang cantik cenderung akan ditolak untuk melakukan pekerjaan, padahal individu tersebut sebenarnya memiliki keahlian yang lebih unggul dibandingkan mereka yang memiliki wajah lebih cantik. Tuntutan tersebut memicu masalah pada seseorang dimana mereka akan merasa tertindas, terancam dan terdiskriminasi. Adanya masalah sosial seperti ini memunculkan pemecahan masalah sosial baru melalui operasi plastik. Pemecahan maslah sosial yang ditempuh melalui operasi plastik dianggap oleh sebagian besar masyarakat merupakan suatu cara yang efektif dan mudah untuk memperbaiki penampilan fisik. Di Korea Selatan sendiri sudah banyak klinik operasi plastik untuk membantu mereka yang memiliki permasalahan dalam hal penampilan fisik. Operasi plastik di Korea Selatan bukan lagi suatu hal yang dianggap tabu dalam lapisan masyarakat. Operasi plastik bagi mereka merupakan suatu hal yang biasa karena akan sangat membantu dalam memperbaiki penampilan fisik dan sudah menjadi suatu gaya hidup di era modern saat ini. Di era modern saat ini dalam masyarakat Korea Selatan memiliki gaya hidup yang tinggi serta sebagian besar profesi menuntut fisik yang cantik dan tampan. Bahkan banyak remaja di Korea Selatan mendapatkan hadiah operasi plastik untuk merayakan kelulusan dan ulang tahun. Tidak heran jika banyak klinik kecantikan dan operasi plastik tumbuh pesat di Korea Selatan. Dibandingkan dengan negara lain operasi plastik di Korea Selatan dinilai memiliki biaya yang lebih terjangkau daripada negara lain. Iklan promosi
4
menawarkan keunggulan klinik operasi plastik sudah tersebar dimana-mana dan sudah tidak menjadi hal yang tabu. Hal ini membuat masyarakat berlomba-lomba untuk memperbaki diri. Dalam lapisan masyarakat Korea Selatan seseorang yang merasa terdiskriminasi, terancaman, diasingkan, dan krisi kepercayaan diri yang disebabkan oleh penampilan fisik lebih cenderung memilih jalan keluar untuk terlepas dari permasalahan tersebut dengan operasi plastik. Di Korea hal ini dianggap cara yang wajar bagi masyarakat dan sangat membantu bagi mereka yang memiliki permasalahan yang sulit karena fisik. Bahkan dalam dunia hiburan Korea operasi plastik diangkat menjadi sebuah tema dalam sebuah drama ataupun film dan diangkat dalam sebuah acara reality show di stasiun televisi swasta di Korea Selatan. Salah satu acara reality show tersebut adalah Let Me In mengangkat operasi plastik yang bertujuan membantu mereka yang ingin melakukan operasi plastik. Acara ini memberikan kesempatan gratis bagi siapa saja yang ingin memperbaiki penampilan fisik. Akan tetapi dalam acara reality show ini tidak semua peserta dapat melakukan operasi plastik. Mereka dipilih melalui tahap audisi. Oleh karena itu dalam acara ini tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan melakukan operasi gratis. Banyak permasalahan sosial yang ditampilkan sebagai dasar penguat setiap peserta untuk melakukan operasi plastik dalam program ini. Berdasarkan uraian di atas menginsipirasi penulis untuk membahas lebih dalam mengenai masalah sosial yang menjadi dasar peserta dapat melakukan operasi plastik pada program Let Me In Season 2.
5
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat diambil berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut: 1. Seperti apa saja bentuk fisik peserta yang terpilih untuk melakukan operasi plastik pada program Let Me In Season 2? 2. Apa saja masalah sosial yang muncul serta menjadi alasan peserta untuk mengikuti program Let Me In Season 2?
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mengetahui bentuk fisik peserta yang terpilih dalam program Let Me In season 2. 2. Untuk mengetahui seperti apa saja masalah sosial yang muncul serta menjadi alasan peserta untuk mengikuti program Let Me In Season 2.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan masukan mengenai masalah sosial dalam masyarakat Korea Selatan yang memberi pengaruh besar terhadap keinginan melakukan operasi plastik.
6
2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan sumber acuan penelitian selanjutnya. 1.4.2
Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pembaca untuk mengetahui masalah sosial yang menjadi alasan untuk melakukan operasi plastik. 2. Pembaca dapat mengetahui bentuk-bentuk masalah sosial dan dampak buruknya bagi seseorang, sehingga permasalahan yang sama kedepannya tidak akan terulang.
1.5 Batasan Masalah Untuk mengetahui jawaban sesuai rumusan yang telah disebutkan diatas, peneliti membatasi objek penelitian hanya mengambil pada program reality show Let Me In Season 2 sebanyak 14 episode, dimana setiap episodenya menghadirkan 2 peserta yang sebelumnya telah melewati babak audisi, dalam tahap ini diantara 2 peserta akan kembali diaudisi oleh tim juri dan para dokter untuk dilihat dan dibandingkan tingkat permasalahannya, yang memiliki tingkat permasalahan yang tinggi akan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk mendapatkan kesempatan operasi plastik. Oleh karena itu dalam penelitian ini, setiap episode Let Me In Season 2 hanya akan diteliti peserta yang terpilih mendapatkan operasi plastik karena memiliki masalah sosial saja.
7
1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Masalah Sosial Operasi Plastik Pada Program Let Me In Season 2” adalah sebagai berikut: 1.
Metode Kualitatif Pengertian metode kualitatif menurut Bogdan dan Tylor adalah suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diteliti. Tujuannya menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan perilaku individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi dalam suatu konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komperhensif, dan holistik. 2. Metode Penulisan Deskriptif Menurt Nazir metode deskriptif merupakan metode untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 3. Metode Studi Pustaka Studi kepustakaan menurut Nazir adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan yang ada hubunganya dengan masalah yang dipecahkan.
8
1.7 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini penulis melakukan studi pustaka yang digunakan untuk referensi dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Melalui studi pustaka penulis mendapatkan berbagai referensi untuk mendukung penelitian ini. Sumber data utama yang diambil dalam penelitian ini adalah salah satu acara televisi swasta di Korea Selatan yaitu, pogram Let Me In Season 2. Dalam program reality show ini memiliki 14 episode yang akan dibahas sebagai objek penelitian. Dari 14 episode akan menghadirkan 28 peserta yang nantinya akan dipilih melalui seleksi wawancara dengan membandingkan tingkat kesulitan yang dihadapi setiap peserta. Selain itu untuk memperkuat hasil tugas akhir peneliti juga mengambil referensi dari Buku yang berjudul “Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya” tahun 2013 karya Soetomo, buku tersebut merupakan buku yang menjelaskan masalahmasalah sosial yang terjadi di masyarakat serta cara-cara pemecahannya. Sehingga buku ini juga dapat membantu untuk memahami macam-macam masalah sosial dimasyarakat yang sangat membantu dalam penulisan tugas akhir ini. Sumber studi pustaka lain yang digunakan oleh penulis adalah Tugas akhir milik Alin Maharani Upataningtyas tahun 2012 yang berjudul “Artis Korea dan Operasi Plastik”. Di dalam tugas akhir ini membahas mengenai artis-artis Korea Selatan yang melakukan operasi plastik, dapat mengetahui ciri-ciri orang yang melakukan operasi plastik dan dapat megetahui dampak serta manfaat dari operasi plastik.
9
Sumber referensi lain di dalam Tugas Akhir ini menggunakan sumber dari Tugas akhir milik Dewi Yudha Cambodiana tahun 2015 yang berjudul “Masalah Sosial dan Kata Kiasan dalam Lirik Lagu Boyband B.A.P”. tugas akhir ini berisi analisis masalah sosial yang diangkat dalam lirik lagu Boyband B.A.P dan memahami kata kiasan yang ada dalam lirik lagu. Dengan adanya sumber-sumber tertulis di atas yang digunakan sebagai referensi dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Menunjukkan perbedaan hal apa saja yang diangakat dari penelitian ini dengan sumber-sumber referensi di atas. Di dalam penelitian ini penulis meneliti masalah-masalah sosial yang dialami oleh peserta yang ingin melakukan operasi dalam program Let Me In Season 2. Penelitian ini juga mencari tahu mengenai masalah penampilan fisik yang dialami masyarakat Korea Selatan melalui program Let Me In Season 2.
1.8 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membagi penulisan tugas akhir ini kedalam IV Bab yang terdiri dari Bab I, Bab II, Bab III dan Bab IV. Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Metode Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan. Selanjutnya dalam Bab II adalah Landasan Teori yang membahas teori-teori yang akan digunakan dan sebagai acuan pembahasan analisis dalam penelitian tugas akhir ini. Bab III adalah Analisis, bab ini akan membahas
10
analisis masalah sosial sesuai rumusan masalah yang ada. Bab IV adalah Penutup, bab ini berisi kesimpulann hasil dari penelitian serta berisikan daftar pustaka.