BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya sejalan dengan pengembangan yang dialami, selalu membutuhkan tambahan modal. Di satu sisi, seringkali perusahaan memiliki keterbatasan dana, sehingga menjadi salah satu yang menghambat pertumbuhan perusahaan menjadi perusahaan besar dan memiliki keunggulan bersaing atas produk – produk yang dihasilkannya. Dalam mengatasi keterbatasan dana itu, perusahaan harus mencari sumber sumber pendanaan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer (keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada
1
2
rendahnya profitabilitas perusahaan. Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap risiko keuangan yang dihadapi perusahaan.
Risiko
keuangan
tersebut
meliputi
kemungkinan
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban -kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan.1 Dalam
pelaksanaan
dan
pengembangan
usaha,
perusahaan
memerlukan modal yang secara umum terdapat dua bentuk dasar pembiayaan pada perusahaan, yaitu modal sendiri yang berarti sumber intern dan hutang yang berarti sumber ekstern. Sumber intern yaitu dana yang berasal dari dalam perusahaan adalah pemenuhan kebutuhan modal diambilkan dari dana yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri. Dalam hal ini sumber intern sering disebut sebagai sumber utama untuk membiayai investasi aktiva tetap atau pengeluaran modal. Namun dana yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri jumlahnya terbatas sekali sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, perusahaan berusaha mencari tambahan dana yang berasal dari sumber dana ekstern yaitu dana dari luar perusahaan dengan cara meminjam kepada kreditur atau melalui pasar modal (mengeluarkan saham).2
1
Yuke Prabansari Dan Hadri Kusuma, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal SINERGI, Edisi Khusus On Finance (2005), hlm. 1. 2 Damayanti, “ Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Peluang Bertumbuh Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal (Studi Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia),” Jurnal Perspektif Bisnis, Vol.1:1, (Juni 2013), hlm. 18.
3
Struktur modal merupakan kombinasi antara berbagai kombinasi antara berbagai komponen pada sisi kanan neraca. Secara umum merupakan kombinasi antara hutang dan ekuitas.3 Tidak seperti debt ratio atau leverage ratio yang hanya menggambarkan rasio hutang dan ekuitas pada suatu saat tertentu, struktur modal lebih menggambarkan target komposisi hutang dan ekuitas dalam jangka panjang perusahaan.4 Pengambilan keputusan dalam memilih jenis sumber dana, baik diperoleh dari perusahaan sendiri maupun dari luar perusahaan menentukan jumlah dana setiap sumber dana tersebut atau mencari kombinasinya; mengantisipasi konsekuensinya pada tingkat biaya modal yang ditanggung perusahaan; memperhatikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan yang maksimal. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap
posisi
keuangan
perusahaan
yang
pada
akhirnya
akan
mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin besar struktur modal maka semakin besar pula resiko yang harus dihadapi perusahaan, karena pemakaian hutang sebagai sumber pendanaan jauh lebih besar dari pada modal sendiri sehingga diperlukan penentuan struktur modal yang optimal. Sektor Property dan Real Estate merupakan sektor yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengingat sektor ini banyak menyerap tenaga kerja, baik dalam tahap konstruksi maupun setelah
3
Said Kelana Asnawi Dan Candra Wijaya, Riset Keuangan Pengujian – Pengujian Empiris, (Jakarta: Gramedia, 2005), hlm. 54. 4 Zaenal Arifin, Teori Dan Keuangan Pasar Modal, (Yoyakarta : Ekonisia, Cet. Ke-2, 2007), hlm.77.
4
beroperasi.5 Ditambah perkembangan sektor Property dan Real Estate dari tahun ke tahun mengalami peningkatan membuat sektor ini menjadi perhatian bagi para investor dalam dan luar negeri dibuktikan bahwa investor di Asia merasa optimis dan mencapai 74% di antaranya akan melakukan investasi real estate untuk memperluas portofolio mereka.6 Adapun siklus permintaan, penawaran dan take up rate terhadap produk property dan real estate dapat dilihat pada grafik berikut ini : Gambar 1.1 Grafik Penawaran, Permintaan dan Tingkat Pembelian Terhadap Produk Property dan Real Estate di Indonesia Tahun 2010 - 2014
5
http://www.propertidiskon.com/sektor-properti-indonesia-tahankrisis/#sthash.uwTyq4NQ.
dpuf 6
http://www.propertidata.com/berita/properti-investor-asia-makin-pd-portofolio-real-estatebakal-diperluas
5
Grafik diatas menggambarkan siklus penawaran, permintaan dan take – up rate terhadap produk property dan real estate. Meskipun take – up rate menuju tahun 2014 mengalami sedikit penurunan namun tingkat permintaan dan penawaran tetap meningkat hingga tahun 2014 tetap mengalami peningkatan. Itu artinya dalam pemilihan struktur modal pada perusahaan Property dan Real Estate harus optimal. Banyaknya faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu risiko bisnis, fleksibilitas finansial, posisi pajak yang dimiliki perusahaan, sikap manajemen, stabilitas penjualan, struktur aset, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis sumber-sumber dana yang ekonomis guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya sehingga dicapai struktur modal yang optimal. Jika dilihat dari beberapa penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian yang berkaitan dengan struktur kepemilikan terhadap struktur modal. Dalam penelitian Kennedy, Nur Azlina, & Anisa Ratna Suzana menunjukan bahwa struktur kepemilikan terbukti mempengaruhi struktur modal dengan nilai signifikansi sebesar 0,042 lebih kecil dari 0,057 sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Iwan Santoso menyatakan bahwa struktur kepemilikan tidak terbukti mempengaruhi struktur modal
7
Kennedy, Nur Azlina, Dan Anisa Ratna Suzana, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Di BEI, (Riau : Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 2013), hlm. 8.
6
dengan nilai signifikansi 0,502 lebih besar dari 0,05.8 Selain itu jika dilihat dari penelitian yang berkaitan dengan pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal, juga terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Astiwi Indriani dan Endang Tri Widyanti menunjukan hasil bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap struktur modal dengan nilai signifikansi sebesar 0,234 lebih besar dari 0,059 sedangkan dalam penelitian Rouben Meldrik menunjukan hasil penelitian bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.10 Berkaitan dengan pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal juga terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam penelitian Deviaprian Kurnia Arisepti menunjukan bahwa faktor profitabilitas
menunjukan bahwa profitabilitas
tidak terbukti
mempengaruhi struktur modal dengan signifikansi sebesar 0,133 lebih besar dari 0,0511 sedangkan hasil penelitian Sumani dan Lia Rahmawati menunjukan hasil bahwa profitabilitas terbukti mempengaruhi struktur modal dengan signifikansi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05.12 Diluar permasalahan tersebut, berkaitan dengan pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur 8
Iwan Santoso, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2011, (Semarang : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Semarang, 2013), hlm. 6. 9 Astiwi Indriani dan Endang Tri Widyanti, Penentu – Penentu Struktur Modal Perusahaan Yang Sahamnya Masuk Jakarta Islamic Index, (Semarang : Jurnal Dinamika Manajemen, 2013), hlm. 65. 10 Rouben Meldrick Andrew Ticoalu, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Strktur Modal Pada Perusahaan Di Sektor Agriculture Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 2011 , (Surabaya : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2013), hlm. 15. 11 Deviaprian Kurnia Arisepti, Implikasi Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pada Struktur Modal di Perusahaan Manufaktur Periode 2010 – 2012, (Semarang : Jurnal Ekonomi, 2012), hlm. 7. 12 Sumania dan Lia Rahmawati, Analisis Struktur Modal Dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, (Jember : Jurnal Emas, Vol. 6. No. 1, Prodi Manajemen Fakultas ekonomi Universitas Jember, 2012), hlm. 38.
7
modal juga menunjukan hasil yang berbeda. Pada penelitian Nadia Puspawardhani menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.13 Tapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumani dan Lia bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal dengan signifikansi 0,056 lebih besar dari 0,05.14 Berdasarkan masalah tersebut di atas yang berkaitan dengan pengaruh struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap struktur modal maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate di Daftar Efek Syariah Periode 2010 - 2014 .” B. Rumusan Masalah Dari paparan latar belakang masalah di atas maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014 ?
13
Nadia Puspawardhani, Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Pariwisata dan Perhotelan di BEI, (Bali : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 2012), hlm. 13. 14 Sumani dan Lia Rahmawati, Analisis Struktur Modal dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, (Jember : Jurnal Emas, Vol. 6. No. 1, Prodi Manajemen Fakultas ekonomi Universitas Jember, 2012),2012), hlm. 36.
8
2. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014 ? 3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014 ? 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014 ? 5. Apakah struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal secara simultan pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014 ? C. Batasan Masalah Dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa pembatasan masalah yang akan diteliti diantaranya: 1. Peneliti hanya memilih pada perusahaan property dan real estate yang ada di daftar efek syariah dikarenakan makin meningkatnya penawaran, permintaan dan tingkat daya beli terhadap perusahaan property dan real estate.
9
2. Penelitian ini dibatasi dari periode 2010 sampai dengan 2014 agar peneliti dapat menjelaskan keadaan terbaru di pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. 3. Variabel independen yang digunakan dibatasi dalam penelitian ini yaitu : struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap struktur modal pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 - 2014? 2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 - 2014? 3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal yang pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 - 2014? 4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 - 2014? 5. Untuk
mengetahui
pengaruh
struktur
kepemilikan,
pertumbuhan
penjualan, dan profitabilitas terhadap struktur modal secara simultan pada perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014 ?
10
E. Kegunaan Penelitian a. Bagi Perusahaan Meskipun penelitian ini mungkin jauh dari kesempurnaan, namun diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi kepada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Daftar Efek syariah sebagai masukan yang dapat dijadikan tolak ukur dalam penyusunan suatu struktur modal yang optimal, dan dapat memahami faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan. b. Bagi Investor Memberikan informasi kepada manajer keuangan serta para investor dalam menentukan alternatif pendanaan serta aspek – aspek yang mempengaruhinya serta dapat menjadi salah satu masukan mengenai kinerja perusahaan yang akan mempengaruhi pertimbangan calon investor menentukan kebijakan dalam penanaman modal yang tepat bagi perusahaannya. c. Bagi pembaca dan pihak – pihak lainnya Menambah referensi bukti empiris bagi pembaca sebagai rekomendasi penelitian yang dilakukan di Indonesia dimasa yang akan datang. Serta memberikan manfaat kepada pihak lain yang terkait dengan keputusan struktur modal dan menyesuaikan segala kepentingan.
11
F. Telaah Pustaka Penelitian ini akan meneliti tentang “Pengaruh Struktur kepemilikan, Pertumbuhan Penjualan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 – 2014”. Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian - penelitian terdahulu, penulis akan memaparkan beberapa referensi terkait diantaranya yaitu : Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Santoso yang berjudul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 – 2011” Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2009 - 2011 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya adalah Struktur Modal. Variabel independennya adalah struktur kepemilikan, profitabilitas, pertumbuhan asset dan ukuran perusahaan. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan variabel struktur kepemilikan dan pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan
12
variabel struktur kepemilikan, profitabilitas, pertumbuhan asset dan ukuran perusahaan berpengaruh signfikan terhadap struktur modal.15 Penelitian lain yang oleh Kennedy, Nur Azlina, dan Anisa Ratna Suzana yang berjudul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Go Public di BEI”. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2004 – 2008 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya adalah struktur modal. Variabel independennya adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, struktur kepemilikan dan tingkat pajak. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, struktur kepemilikan dan tingkat pajak berpengaruh terhadap struktur modal sedangkan variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, struktur kepemilikan dan tingkat pajak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.16 Penelitian yang dilakukan oleh Astiwi Indriani dan Endang Tri Widyanti yang berjudul “Penentu – penentu struktur modal perusahaan yang sahamnya masuk Jakarta Islamic Index”. Pengambilan sampel yang digunakan 15
Iwan Santoso, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 – 2011, (Semarang : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro, 2013). 16 Kennedy, Nur Azlina, Dan Anisa Ratna Suzana, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate yang Go Public Di BEI. ( Riau : Jurnal Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi, 2013 )
13
menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2003 – 2005 pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamix Index. Variabel dependennya adalah Struktur Modal. Variabel independennya adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aset, ROA dan ukuran perusahaan. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel ROA berpengaruh negatif dan ukuran perusahaan berpengaruh potitif terhadap struktur modal sedangkan variabel pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan variabel pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aset, ROA dan ukuran perusahaan. berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.17 Penelitian lain yang oleh Rouben Meldrik Andrew Ticoalu yang berjudul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan di Sektor Agriculture Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2011” Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2007 – 20011 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya adalah struktur modal. variabel independennya adalah profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, dan risiko bisnis. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel profitabilitas dan ukuran
17
Astiwi Indriani Dan Endang Tri Widyanti, Penentu – Penentu Struktur Modal Perusahaan Yang Sahamnya Masuk Jakarta Islamic Index,(Semarang : Jurnal Dinamika Manajemen, 2013)
14
perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal sedangkan likuiditas, pertumbuhan penjualan dan risiko bisnis berpengaruh positif terhadap struktur modal. Secara simultan profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, dan risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.18 Penelitian yang dilakukan oleh Deviaprian Kurnia Arisepti yang berjudul “Implikasi Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pada Struktur Modal di Perusahaan Manufaktur Periode 2010 – 2012”. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2010 – 2012 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya
adalah
struktur
modal.
Variabel
independennya
adalah
profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, struktur kepemilikan dan tingkat pajak. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, struktur kepemilikan dan tingkat pajak berpengaruh terhadap struktur modal sedangkan variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan profitabilitas, ukuran perusahaan,
18
Rouben Meldrick Andrew Ticoalu, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Strktur Modal Pada Perusahaan Di Sektor Agriculture Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 - 2011 , (Surabaya : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2013)
15
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, struktur kepemilikan dan tingkat pajak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.19 Penelitian lain yang oleh Sumani dan Lia Rachmawati yang berjudul “Analisis Struktur Modal dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Perusahaan Manufaktur di BEI” Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2008 – 2010 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya adalah struktur modal. Variabel independennya adalah ukuran perusahaan, kebijakan deviden, tingkat profitabilitas, leverage operasi, tingkat pertumbuhan. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel kebijakan deviden, tingkat profitabilitas, dan leverage operasi berpengaruh terhadap struktur modal sedangkan variabel ukuran perusahaan dan tingkat pertumbuhan
tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan
ukuran perusahaan, kebijakan deviden, tingkat profitabilitas, leverage operasi, tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.20 Penelitian yang dilakukan oleh Nadia Puspawardhani dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Pariwisata dan Perhotelan di BEI”. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan 19
Deviaprian Kurnia Arisepti, Implikasi Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pada Struktur Modal di Perusahaan Manufaktur Periode 2010 – 2012. (Semarang : Jurnal Ekonomi, 2013) 20 Sumania dan Lia Rahmawati, Analisis Struktur Modal Dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, (Jember : Jurnal Emas, Vol. 6. No.1, Prodi Manajemen Falkultas Ekonomi Universitas Jember, 2012)
16
teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2007 – 2011 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya adalah struktur modal. Variabel independennya adalah pertumbuhan penjualan, ROE, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal sedangkan variabel ROE, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal. Secara simultan pertumbuhan penjualan, ROE, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal.21 Penelitian lain yang dilakukan oleh Ginanjar Indra Kusuma, Suhadak, dan Zainul arifin yang berjudul “Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan” Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2007 – 2011 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya adalah struktur modal dan nilai perusahaan. Variabel independennya adalah Profitabilitas dan tingkat pertumbuhan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis PLS (Partial Least Aquare). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel profitabilitas dan tingkat pertumbuhan berpengaruh tidak signikan terhadap struktur modal.
21
Nadia Puspawardhani, Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Pariwisata dan Perhotelan di BEI. (Bali : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 2012)
17
sedangkan variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan tingkat pertumbuhan berpengaruh tidak signikan terhadap nilai perusahaan.22 Penelitian lain dilakukan oleh Yulinda Rahmawardani yang berjudul “ Analisis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal” Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2000 – 2005 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya adalah struktur modal. Variabel independennya adalah likuiditas, risiko bisnis, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis multivariate. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa semua variabel likuiditas, risiko bisnis, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal. Namun secara simultan ke empat variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.23 Penelitian lain yang dilakukan oleh Sulaiman yang berjudul “Analisis Pengaruh
Profitabilitas,
Pertumbuhan Penjualan
Ukuran
Perusahaan,
Struktur
aktiva
Dan
Terhadap Struktur Modal”. Pengambilan sampel
yang digunakan menggunakan teknik populasi sampel. Periode yang diteliti pada tahun 2008 – 2011 pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel dependennya 22
adalah
struktur
modal.
Variabel
independennya
adalah
Ginanjar Indra Kusuma, Suhadak, Dan Zainul Arifin.“Analisis Pengaruh Profitabilitas Dan Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan”. (Malang : Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, 2012) 23 Yulinda Rahmawardani, Analisis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal, (Semarang : Tesis Universitas Diponegoro, 2007)
18
profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linear berganda. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.24 Berdasarkan latar belakang dari penelitian terdahulu di atas, maka penelitian ini secara umum berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini mencoba menyajikan permasalahan dengan objek dan periode penelitian yang berbeda dibanding penelitian sebelumnya. Dalam skripsi ini penulis menganalisis pengaruh struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate di daftar efek syariah periode 2010 2014. Posisi Penelitian: 1. Peneliti bermaksud melakukan studi lebih lanjut tentang struktur modal melalui pengujian ulang (replication) atas penelitian terdahulu. 2. Peneliti ingin mengetahui apakah jika dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan sampel dan data yang berbeda serta periode pengamatan yang lebih akhir dapat diketahui hasil yang konsisten.
24
Sulaiman, Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur aktiva Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal, (Semarang : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Semarang, 2012)
19
G. Landasan Teori 1. Struktur Modal dan Teori Struktur Modal a. Struktur Modal Struktur modal merupakan suatu pilihan pendanaan perusahaan antara hutang dan ekuitas. Struktur modal adalah perbandingan / perimbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukan oleh perbandingan utang jangka panjang terhadap modal sendiri.25 Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih memiliki kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu dari utang (debt financing). Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif – alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal
dapat
diartikan
sebagai
struktur
modal
yang
dapat
meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan / biaya modal rata – rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan.26
25
Moeljadi, Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Jilid 1, (Malang: Bayu Media Publishing), hlm. 236. 26 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Jawab Soal, (Bandung : Alfabeta), hlm. 190.
20
b. Teori Struktur Modal 1) Teori Pendekatan Modigliani dan Miller (MM) Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika dua orang ahli manajemen keuangan Prof. Franco Modigliani dan Marton Miller mengajukan teori yang ilmiah tentang struktur modal perusahaan bahwa nilai sebuah perusahaan tidak terpengaruh oleh struktur modalnya. Atau dengan kata lain bagaimana cara sebuah perusahaan akan mendanai operasinya tidak berarti apa-apa, sehingga struktur modal adalah suatu hal yang tidak relevan. Akan tetapi teori ini didasarkan pada beberapa asumsi diantaranya tidak ada biaya pialang, tidak ada pajak, tidak ada biaya kebangkrutan, investor dapat meminjam pada tingkat yang sama dengan perusahaan dan EBIT tidak terpengaruh oleh penggunaan hutang.27 Jika asumsi yang diajukan Modigliani dan Miller dipenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi pajak perusahaan akan semakin baik apabila menggunakan hutang yang semakin besar. Dalam kenyataannya, hal itu sulit terjadi karena adanya beberapa titik kelemahan dari asumsi pendekatan Modigliani dan Miller yaitu :28
27
Uegene F Brigham dan Joel F houston, Manajemen Keuangan, (Jakarta : Erlangga, 2001), hlm.31. 28 Kennedy, Nur Azlina, Dan Anisa Ratna Suzana, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate yang Go Public Di BEI. ( Riau : Jurnal Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi, 2013 ). hlm. 3.
21
1. Asumsi tentang adanya biaya transaksi dalam capital market sulit untuk ditemui dalam kenyataan, mengingat justru biaya tersebut sangat besar. 2. Adanya perlakuan yang sama terhadap semua investor dilembaga keuangan dengan menikmati pinjaman dengan tingkat bunga bebas resiko. Hal ini juga sulit diperoleh dalam kenyataan karena bagaimanapun juga nasabah besar akan memperoleh perlakuan yang berbeda dengan perusahaan kecil. 3. Modigliani dan Miller juga mengasumsikan tidak adanya konflik dalam perusahaan sehingga tidak terjadi agency cost. 4. Tidak diperhitungkannya financial distress yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. 2) Teori Signaling Ross (1997) mengembangkan model dimana struktur modal (penggunaan utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke investor. Salah satu cara yang paling sederhana dengan mengatakan secara langsung bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Namun tentu saja investor tidak akan mudah percaya. Oleh karena itu manajer ingin memberikan signal yang lebih dipercaya dengan manajer menggunakan utang yang lebih banyak, sebagai signal yang lebih dipercaya. Jika utang
22
meningkat, maka kemungkinan bangkrut akan semakin meningkat. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, maka manajer akan ‘terhukum’ misal reputasi dia akan hancur dan tidak bisa dipercaya menjadi manajer lagi. Karena itu, perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan tersebut berani menggunakan utang yang lebih besar. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik . dengan demikian utang merupakan tanda atau signal yang positif.29 3) Teori Pecking Order Alternatif yang dapat membantu untuk memprediksi bagaimana para manajer akan mendanai anggaran modal perusahaan dikenal dengan pecking order theory. Teori ini dikenalkan oleh Gordon Donaldson. Kemudian Myer menindaklanjuti pandangan Donaldson ini. Secara singkat teori ini menyatakan : (1) perusahaan mengambil kebijakan deviden untuk memanfaatkan peluang investasi, (2) perusahaan lebih suka untuk mendanai peluang investasi dengan dana yang terhimpun secara internal terlebih dahulu, kemudian baru melirik sumber pendanaan modal eksternal, (3) ketika dibutuhkan pendanaan eksternal, pertama perusahaan akan memilih untuk menerbitkan 29
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta, 2014),.cet ke-7. hlm. 314.
23
sekuritas hutang kemudian baru menerbitkan sekuritas jenis ekuitas, (4) ketika dibutuhkan pendanaan eksternal yang lebih besar untuk mendanai proyek yang memiliki nilai sekarang yang positif, ukuran pendanaan bersusun (financial pecking order) akan diikuti. Ini berarti yang lebih disukai adalah hutang yang berisiko diikuti dengan ekuitas konvertible,
lalu
ekuitas
preferen
dan
saham
ekuitas
biasa
sebagaipilihan terakhir. Sesuai dengan teori ini bahwa perusahaan lebih mengutamakan pendanaan ekuitas internal (mengutamakan laba yang ditahan) dari pada pendanaan ekuitas internal (menerbitkan saham baru). Hal itu disebabkan penggunaan laba yang ditahan lebih murah dan tidak perlu mengungkapkan sejumlah informasi perusahaan yang harus diungkapkan dalam prospektus saat menerbitkan obligasi maupun saham baru. Apabila perusahaan membutuhkan pendanaan eksternal, pertama kali akan menerbitkan hutang sebelum menerbitkan saham baru. Penerbitan saham baru menjadi pilihan terakhir karena penerbitan saham baru merupakan tanda atau sinyal bagi pemegang saham dan calon investor tentang kondisi perusahaan saat sekarang dan prospek mendatang yang tidak baik.30 2. Struktur Kepemilikan Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham, yaitu perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh investor atau dengan kata lain struktur kepemilikan saham adalah proporsi kepemilikan institusional 30
Mamduh Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta : 2014),.cet ke-7. hlm. 313.
24
dan kepemilikan manajemen dalam kepemilikan saham perusahaan. Dalam menjalankan kegiatannya, suatu perusahaan diwakili oleh direksi (agents) yang ditunjuk oleh pemegang saham (prinsipal).31 Cara pengukuran struktur kepemilikan adalah sebagai berikut :32
Adapun contoh penghitungan dari struktur kepemilikan adalah sebagai berikut : Suatu misal saham PT ASRI dimiliki oleh orang dalam adalah sebesar 8.845.639.268 saham dan jumlah investor adalah 17.863101.888 saham maka struktur kepemilikan saham PT ASRI adalah sebagai berikut :
= = 0,49 3. Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan penjualan yang stabil memperoleh lebih banyak
31
Iwan Santoso, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 – 2011, (Semarang : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro, 2013). 32 Kennedy, Nur Azlina Dan Anisa Ratna Suzana , Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (2004 – 2008), Riau : Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 2013)
25
pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.33 Cara pengukurannya adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun ke t setelah dikurangi penjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan pada periode sebelumnya.34
Adapun contoh perhitungan pertumbuhan penjualan adalah sebagai berikut : Perusahaan PT ASRI Tbk. Memiliki penjualan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 765.213.105.542 dan penjualan pada tahun 2009 adalah Rp 403.627.361.250. maka pertumbuhan penjualan dapat dihitung sebagai berikut ini :
= Rp 765.213.105.542 - Rp 403.627.361.250 x 100% Rp 765.213.105.542 4. Profitabilitas Profitabilitas yaitu perusahaan dengan return on invesment (ROI) atau yang sering disebut juga Return On Assets (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam
33
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, “Manajemen Keuangan”(Jakarta : Erlangga. 2001), hlm.40. 34 Kennedy, Nur Azlina Dan Anisa Ratna Suzana , Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (2004 – 2008), ( Riau : Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 2013)
26
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas biasanya menggunakan relatif sedikit hutang.35 Cara pengukuran ROA menggunakan rumus :
Adapun contoh perhitungan profitabilitas adalah sebagai berikut : PT ASRI Tbk. memiliki laba setelah pajak sebesar Rp 290.483.812.132 dan memiliki total aktiva sebesar Rp 4.587.472.840. maka ROA bisa dihitung sebagai berikut ini :
6,33 5. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan.36 Perusahaan yang besar harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal dikarenakan biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar dari pada biaya untuk penerbitan surat utang, sehingga
35
Najmudin. “Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern”, Yogyakarta : Andi Offset. 2011, hlm. 127. 36 Said Kelana Asnawi Dan Candra Wijaya, Riset Keuangan Pengujian – Pengujian Empiris, (Jakarta: Gramedia, 2005), hlm. 274.
27
mendorong perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan utang.37 Secara umum proksi ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan rumus :
Adapun contoh perhitungan ukuran perusahaan adalah sebagai berikut : PT ASRI Tbk. memiliki total aktiva sebesar Rp 4.587.472.840. maka ukuran perusahaan bisa dihitung sebagai berikut ini :
= = H. Kerangka Pemikiran 1. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Struktur Modal Struktur modal melibatkan para pemilik saham perusahaan atau pemilik perusahaan yang merupakan bagian dari struktur kepemilikan, sehingga kecenderungan akan menggunakan jangka panjang juga semakin besar. Perusahaan yang dikuasai oleh insider cenderung menggunakan utang untuk mempertahankan efektifitas kontrol terhadap perusahaan. Dengan demikian semakin besar kepemilikan internal, maka akan menyebabkan semakin besar proporsi utang dalam struktur modal perusahaan. Menurut Kennedy, Nur Azlina, & Anisa Ratna Suzana dari
37
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, “Manajemen Keuangan”(Jakarta : Erlangga. 2001), hlm.17.
28
hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal.38 2. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, kemungkinan akan kekurangan pendapatan untuk mendanai pertumbuhan tinggi tersebut secara internal. Sedangkan untuk menerbitkan saham baru memerlukan biaya yang tinggi, maka perusahaan lebih menyukai hutang sebagai sumber pembiayaan. Hal ini didukung dengan penelitian Nadia Puspawardhani
yang
menyatakan
bahwa
pertumbuhan
penjualan
berpangaruh terhadap struktur modal.39 3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil, karena dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Dengan demikian semakin besar profitabilitas maka semakin kecil juga kebutuhan akan struktur modal. Hal ini didukung oleh penelitian yang
38
Kennedy, Nur Azlina, Dan Anisa Ratna Suzana, Faktor – Faktor Yang Mempengruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Di BEI. (Riau : Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 2013) 39 Puspawardhani, Nadia. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitanilitas, Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Pariwisata Dan Perhotelan Di BEI. (Bali : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 2012)
29
dilakukan Sumani dan Lia Rachmawati yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.40 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Perusahaan yang besar maka setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya / tergesernya pengendalian dari dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga akan lebih berani untuk mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini didukung oleh penelitian Nadia Puspawardahani yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.41 Dari landasan teori, tujuan penelitian dan hasil penelitian sebelumnya serta permasalahan yang dikemukakan, maka sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, berikut disajikan kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian pada gambar. Kerangka pemikiran tersebut, menunjukan pengaruh variabel independen baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.
40
Sumani Dan Lia Rachmawati “Analisis Struktur Modal San Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI” (Jember : Jurnal Emas, Vol. 6 No. 1, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) 41 Puspawardhani, Nadia. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Profitanilitas, Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Pariwisata Dan Perhotelan Di BEI. (Bali : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 2012)
30
Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran
Struktur Kepemilikan X1
H1 Pertumbuhan Penjualan X2
Struktur Modal Y
H2 H3
Profitabilitas X3
H4 Ukuran Perusahaan X4
H5
I. Hipotesis Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Selain itu hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun peneliti, yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.42 Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
42
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi,(Jakarta: Erlangga, 2003), hlm.47 - 48.
31
H01
:
Struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.
Ha1
:
Struktur kepemilikan berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.
H02 : Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah. Ha2
:
Pertumbuhan penjualan berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.
H03 :
Profitabilitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.
Ha3
:
Profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.
H04 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.
32
Ha4 :
Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.
H05 : Struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas tidak berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah.. H a5 : Struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di daftar efek syariah. J. Metode Penelitian 1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mementingkan kedalaman data. Penelitian kuantitatif tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data yang penting dapat merekam data sebanyak – banyaknya dari populasi yang luas.43 Menurut Mudrajat kuncoro, data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numeric (angka).44 Desain dalam penelitian ini adalah kausatif, penelitian ini menjelaskan dan menggambarkan pengaruh struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap struktur modal.
43
Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Bandung: refika Aditama, 2011), hlm. 19 44 Mudrajad kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan ekonomi, (Jakarta: Penerbit Erlangga), hlm. 145
33
2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Penelitian Dalam metode
penelitian kata populasi
digunakan untuk
menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah penelitian.45 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan property dan real estate di Daftar Efek Syariah periode 2010 sampai dengan 2014 sejumlah 48 perusahaan. b. Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling.46 Purosive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel ini adalah : 1) Perusahaan yang terdaftar di DES difokuskan pada perusahaan property dan real estate tahun 2010 – 2014. 2) Perusahaan yang konsisten terdaftar dalam DES selama periode 2010 – 2014. Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan di atas maka didapatlah 12 perusahaan sebagai sampel untuk periode tahun 2010 2014.
45
Masyhuri dan Zainuddin, Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif, hlm.
46
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2003), hlm. 61.
157.
34
Tabel 1.1 Sampel Penelitian
1
Kode Perusahaan ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk
2
BAPA
PT Bekasi Asri Pemula Tbk
3
BCIP
PT Bumi Citra Permai Tbk
4
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk
5
COWL
PT Cowell Development Tbk
6
CTRA
PT Ciputra Development Tbk
7
CTRS
PT Ciputra Surya Tbk
8
DILD
PT Intiland Development Tbk
9
FMII
PT Fortune Mate Indonesia Tbk
10
GMTD
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
11
JRPT
PT Jaya Real Property Tbk
12
LAMI
PT Lamicitra Nusantara
No
Nama Perusahaan
Sumber : data diolah c. Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder. Data skunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dalam bentuk yang sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Adapun data skunder tersebut penulis peroleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id diaudit.
berupa laporan keuangan
35
d. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas / independent variabel (x) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat).47 Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen yaitu : 1) X1 sebagai variabel bebas (independent) pertama adalah struktur kepemilikan. 2) X2 sebagai variabel bebas (independent) kedua adalah pertumbuhan penjualan. 3) X3 sebagai variabel bebas (independent) ketiga adalah profitabilitas. 4) X4 sebagai variabel bebas (independent) keempat adalah ukuran perusahaan. b. Variabel terikat (dependent) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu struktur modal perusahaan property dan real estate yang terdaftar di DES periode 2010 – 2014.
47
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2003), hlm. 3.
36
2. Definisi Operasional Variabel Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Variabel
1
Struktur Modal
Rasio
2
Struktur Kepemilikan
Rasio
Laporan keuangan
3
Pertumbuhan Penjualan
Rasio
Laporan keuangan
4
Profitabilitas
Rasio
Laporan keuangan
5
Ukuran Perusahaan
Rasio
Laporan Keuangan
Sumber : data diolah
Indikator
Skala
Sumber data Laporan keuangan
No
Definisi Struktur modal yaitu kemampuan perusahaan dalam mengembalikan hutang melalui modal sendiri Struktur kepemilikan saham yaitu perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam dengan saham yang dimiliki oleh investor. Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan Ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan.
37
e. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan suatu cara pengambilan data atau informasi dalam suatu penelitian. Data sekunder yang ada dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan cara metode dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs www.idx.co.id berupa laporan keuangan diaudit masing – masing perusahaan dari tahun 2010 - 2014. f. Teknik Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis statistic. Analisis statistik pada penelitian ini antara lain : a. Pengujian Asusmsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representative. Adapun jenis uji asumsi klasik yang dilakukan sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.48 Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan nilai residual 48
Mundrajat Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2007, hlm. 94.
38
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.49 Pengujiannya dapat dilakukan dengan analisis grafik dan analisis statistik. Uji normalitas dengan analisis grafik menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.50 Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik. Dasar pengambilan
keputusannya adalah:51 a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
49
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Universitas Diponegoro, 2011. Edisi 5, hlm.160. 50 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 160. 51 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 163.
39
Sedangkan dengan analisis statistik dapat dilihat melalui Kolmogrov–Smirnov test (K-S). Uji K – S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal Dasar penambilan keputusan dalam uji K – S adalah sebagai berikut:52 a) Apabila probabilitas nilai z uji K-S sigfikansi secara statistik maka H0 ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. b) Apabila probablitas nilai z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka H0 diterima, yang berarti data terdistribusi normal. 2) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji model apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada tabel
52
163.
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm.
40
Coefficients yang dapat dilihat dari output SPSS. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:53 i. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi. ii. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam model regresi. 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t - 1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW). DW test sebagai bagian dari statistik non–parametrik dapat digunakan untuk menguji korelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. DW test dilakukan dengan membuat hipotesis:54 Ho : tidak ada autokorelasi ( r = 0 ) Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0 )
53
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 105 -
106. 54
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 111.
41
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel pengambilan keputusan Durbin – Watson berikut Tabel 1.3 Uji Durbin Watson Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No Desicison
dl ≤ d ≤du
Tidak ada korelasi negative
Tolak
4 –dl < d <4
Tidak ada korelasi negative
No Desicison
4 – du ≤ d ≤4 – dl
Tidak ditolak
du < d < 4 – du
Tidak ada autokorelasi posotif atau negative Sumber: Imam Ghozali, 2011 4) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang mensyaratkan adanya homokedastisitas. Pengujian ada tidaknya gejala heteroskedastisitas memakai metode grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari variabel dependen, dimana jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan begitu juga sebaliknya. Dalam penelitian
ini
untuk
mendeteksi
menggunakan dua cara yaitu :
adanya
Heterokedastisitas
42
a. Dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.55 Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedatisitas
adalah sebagai
berikut: 56 a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)
maka
mengidentifikasikan
telah
terjadi
heterokesdatisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskerdatisitas. Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk mengintepretasikan hasil grafik plot. b. Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel 55 56
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 139. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 139.
43
dependen nilai absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan
model
regresi
tidak
mengandung
adanya
Heteroskedastisitas.57 b. Pengujian Hipotesis 1) Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda bertujuan untuk meramalkan pengaruh dua variable predictor atau lebih terhadap variable kriterium atau untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variable bebas (X) atau lebih dari sebuah variable terikat (Y). Dalam penelitian ini analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan property dan real estate. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variabel dependen dapat dihitung dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e dimana: Y
= Variabel dependen yaitu struktur modal
a
= Konstanta
b1...b3 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen 57
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm 142.
44
X1
= struktur kepemilikan
X2
= pertumbuhan penjualan
X3
= profitabilitas
X4
= ukuran perusahaan
e
= error
2) Uji Signifikansi a) Uji Statistik t Uji
t
digunakan untuk menguji
pengaruh
variabel
independen terhadap struktur modal secara parsial (untuk menguji signifikan atau tidaknya masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat) dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut: i. Jika t
hitung>
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti masing- masing variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. ii. Jika t
hitung<
t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang
berarti masing- masing
variabel bebas tersebut tidak
mempengaruhi variabel terikat. b) Uji Statistik F Uji simultan (Uji Statistik F) digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian yang menggunakan analisis regresi linier berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel
terikat
secara
simultan
atau
serentak.
45
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Dasar pengambilan keputusan adalah : Ho ditolak atau Ha diterima jika signifikan F atau p value < 5 %. Kriteria uji yang digunakan adalah: i. Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima (tidak signifikan) artinya
hitung
bahwa
variabel
pertumbuhan
tabel secara statistik dapat dibuktikan independen
penjualan,
dan
(struktur
kepemilikan,
profitabilitas)
tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (struktur modal). ii. Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak (signifikan) dan Ha hitung tabel diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan
semua
variabel
independen
(struktur
kepemilikan, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas) berpengaruh terhadap variabel dependen (struktur modal). c) Uji Koefisien Determinasi (R2) Nilai R2 mengukur ketepatan yang paling baik (goodnes fit) dari analisis linear berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen.Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol), maka semakin lemah variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen.
46
J. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan penjelasan, penelaahan, pemahaman maka dalam penelitian ini penulisannya dibagi menjadi 5 bab yang setiap babnya terdiri dari sub-sub bab. Tiap bab ataupun sub bab yang satu dengan lainnya merupakan rangkaian yang sangat terkait. BAB I
: PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI Landasan teori yang memuat uraian teoritis tentang Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah, Teori tentang Modal, Struktur Modal dan Teori Struktur Modal serta Faktor – Faktor yang berpengaruh dalam pengambilan struktur modal. BAB III: GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN Gambaran umum objek penelitian berisi Daftar Efek syariah dan Data Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah periode 2010 - 2014. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya. BAB V : PENUTUP Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran