BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Menghadapi persaingan yang semakin ketat, tidak dapat dipungkiri bahwa suatu produk harus memiliki keunggulan-keunggulan yang mampu membuat produk itu dipilih dan dibeli oleh konsumen. Di samping keunikan produk atau yang biasa disebut sebagai USP (Unique Selling Preposition), ada banyak faktor lain yang juga turut memegang peranan bagi keberhasilan produk dalam menarik minat konsumen, salah satu di antaranya adalah kemasan produk itu sendiri. Kemasan memiliki beberapa syarat utama untuk menjadi kemasan yang ideal. Pertama, kemasan harus melindungi isi. Suatu produk tidak akan langsung mencapai tangan konsumen begitu selesai diproduksi, melainkan harus melewati prosedur distribusi yang panjang, bahkan bisa juga melewati areal geografis yang luas, antar benua misalnya. Di samping itu setelah produk tersebut sampai di wilayah distribusi yang ditentukan, belum tentu langsung terjual atau dikonsumsi oleh konsumen. Produk masih harus berada di rak pajangan untuk waktu yang relatif lama. Karena itulah, suatu kemasan memegang peranan untuk melindungi isi dari berbagai kondisi yang dihadapi selama proses distribusi dan penjualan. Syarat ini pada umumnya dikenal dengan istilah 'Package protects what it sells.' 1 Kedua, kemasan harus memenuhi standar biaya yang layak. Tidak dapat disangkal bahwa pada sebagian produk, kemasan memiliki nilai yang lebih 1
J. Thomas Russel dan W. Ronald Lanc, Tata Cara Periklanan Klcppncr. (Jakarta : PT Gramcdia, 1992). p. 331-332.
1
2
besar/berharga daripada isi produk itu sendiri. Kemasan memegang peranan yang penting dalam keberhasilan proses penarikan minat konsumen dan berdampak pula pada keberhasilan penjualan. Itulah sebabnya kemasan harus didesain sebaik mungkin dengan bahan selayak mungkin, sehingga dalam pembuatan kemasan akan menghabiskan biaya yang cukup besar, maka harus diambil tindakan untuk menurunkan biaya sebanyak-banyaknya. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan pemilihan bahan yang lebih murah tetapi memiliki kualitas yang baik. Syarat ke tiga, adalah kemasan harus mudah dipegang, disimpan, dan ditumpuk. Apabila kemasan memenuhi syarat tersebut, maka kemasan akan memudahkan konsumen untuk menjangkau, mengamatinya, dan bahkan memutuskan untuk membelinya. Kemasan sebaiknya tidak menghabiskan ruang yang besar daripada produk lainnya dalam bagian itu. Apabila hal itu terjadi, maka persepsi konsumen akan kepraktisan penyimpanan produk akan terpengaruh. Syarat yang terakhir dan tidak kalah penting adalah kemasan harus mudah ditangkap mata sehingga mampu menarik perhatian pembeli. Kemasan, bagaimanapun, merupakan kesempatan terakhir untuk menjual kepada konsumen dan bentuk periklanan point-of-purchase yang paling praktis. Oleh karena itu, kemasan sebaiknya didesain untuk mencapai pengaruh yang maksimum pada penjualan. Hal ini disebut dengan istilah yang seringkah tampak sebagai kebalikan dari syarat pertama namun tidak saling bertentangan yaitu 'Package sells what it protects.'
3
Banyaknya macam merek dari minuman isotonik beredar di pasaran, salah satunya adalah minuman isotonik yang berasal dari air kelapa, yaitu Fatigon Hydro. Kehadiran Fatigon Hydro di dalam pasar minuman isotonik menambah persaingan diantara para produsen. Bapak Widjanarko Loka Djaja, Direktur Pemasaran & Penjualan PT Kalbe Farma Tbk. (KF), menjelaskan berikut ini: “paling tidak ada tiga syarat dasar yang harus dimiliki sebuah produk agar layak diluncurkan ke pasar. Pertama, kategorinya masih berhubungan dengan bisnis inti KF, yaitu kesehatan. Kedua, memiliki potensi pasar yang cukup menjanjikan, yang terungkap dari riset, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Ketiga, punya diferensiasi atau inovasi yang berguna bagi konsumen. Jadi, walaupun ada peluang dan pasarnya berkembang, jika diferensiasi tidak ada, biasanya kami tidak akan masuk.” Widjanarko mengungkapkan, walau jumlah pemain di pasar minuman isotonik tergolong sudah cukup padat, karakteristik produk yang ada cenderung mirip. “Bahan dasar hampir bisa dibilang sama,” ujarnya. Dalam hal ini, KF merasa bahwa mereka bisa menciptakan diferensiasi dibanding produk-produk yang sudah ada. “Berdasarkan penelitian kami, air kelapa sangat efektif untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Dan masyarakat pun sudah sangat mengetahui manfaat air kelapa. Inilah yang kami kedepankan sebagai diferensiasi.” Tak hanya pada bahan baku, diferensiasi lain yang diciptakan KF adalah pada kemasan produk. Sementara produk minuman isotonik lain menggunakan kemasan botol plastik atau kaleng, Fatigon Hydro memakai kemasan tetrapack. Alasan penulis memilih desain kemasan Fatigon Hydro yang diproduksi oleh PT Kalbe Farma karena kemasan Fatigon Hydro memiliki keunikan dalam desain dibanding dengan produk sejenis di pasaran yaitu penggunaan tetrapack
4
sebagai kemasannya, kemudian bentuknya dibuat tidak sepenuhnya kotak dengan sudut-sudut tajam dibanding dengan kemasan tetrapack lainnya, serta penggunaan pembuka kemasan tanpa menggunakan alat sedotan untuk mengkonsumsinya. Bentuk ilustrasi yang digunakannya pun berbeda dibanding dengan produk sejenis yaitu Fatigon Hydro mencerminkan nuansa alami dengan menyertakan gambar kelapa yang menunjukkan bahwa minuman isotonik fatigon Hydro berasal dari air kelapa asli. Atas dasar tersebut penulis ingin mencoba mengangkat judul dalam penelitian ini yaitu “Tinjauan Desain Kemasan Produk Minuman Isotonik Fatigon Hydro”
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dalam penelitian ini masalah yang dapat diidentifikasi oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1.
Apa yang melatarbelakangi desain kemasan Fatigon Hydro pada produk PT Kalbe Farma berbeda dengan kemasan produk sejenisnya?
2.
Bagaimana tinjauan desain kemasan fatigon hydro berdasarkan lima elemen visual?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, dalam penelitian ini tujuannya adalah sebagai berikut:
5
1.
Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi desain kemasan Fatigon Hydro pada produk PT Kalbe Farma berbeda dengan kemasan produk sejenisnya.
2.
Untuk mengetahui tinjauan desain kemasan fatigon hydro ditinjau berdasarkan lima elemen visual.
1.4. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat diperoleh manfaat, yaitu: 1.
Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti secara khusus mengenai tinjauan suatu desain kemasan produk tertentu dengan pengaplikasian berdasarkan teori-teori yang telah peneliti dapatkan di dalam perkuliahan, serta hasil penelitian ini juga dapat menambah ilmu mengenai tinjauan desain pada ilmu pengetahuan di desain komunikasi visual secara umum
2.
Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan bisa membawa peneliti pada kesadaran yang lebih luas khususnya dalam hubungannya dengan tinjauan desain kemasan.