BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai orang tua khususnya, baik sebagai perseorangan ataupun bersama-sama mempunyai peranan yang tak terhingga dalam kehidupan anak, baik yang menyangkut pertumbuhan maupun perkembangan fisiknya. Oleh karena itu, tak dapat disangkal akan peranan orang tua dalam kehidupan anak secara luas. Pendidikan anak dimulai dari lingkungan keluarga. Pendidikan di keluarga dilakukan orang tua sedini mungkin dan dititikberatkan pada pendidikan agama, etika dan pembentukan akhlak. Agama mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, bagi jiwa yang sedang gelisah, agama memberi jalan dan siraman penenang hati. 1 Menurut Achmadi, bahwa “keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan terutama yang merupakan konsekuensi dari lahirnya anak-anak mereka, oleh karena itu orang tua harus bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak mereka”.2 Motivasi orang tua adalah dorongan terhadap anak-anaknya bagaimana supaya lebih bersemangat dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Motivasi
dapat
berupa
pujian
atau
hadiah,
manakala
1 Zakiyah Daradjat, Peranan Agama dan Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1983), h. 61. 2 Achmadi, Ilmu Pendidikan suatu Pengantar, (Salatiga: CV. Saudara, 1984), h. 114.
1
anak dapat meraih apa yang diinginkannya Setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan kepada anak-anaknya Al-Qur’an (tata cara baca Al-Qur’an) sejak kecil. Karena pengajaran Al-Qur’an mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menanamkan aqidah yang kuat pada jiwa anak. Allah SWT berfirman :
Artinya : “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui”.(Al-‘Alaq : 1-5).3 Menurut Ibnu Kaldun bahwa: “mengajari anak untuk membaca Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk syiar agama yang awal mulanya dijalankan oleh ulama terdahulu.” 4 Di samping Al-Qur’an sebagai dasar pengajaran agama Islam yang pertama, maka Al-Qur’an merupakan sebaik-baiknya bacaan bagi orang mukmin, baik dikala sedang sedih maupun dikala sedang senang. Bahkan merupakan amalan ibadah yang disenangi Allah SWT. Karena pentingnya pengajaran membaca Al-Qur’an, maka sebagai orang tua hendaknya dapat memberikan perhatiannya kepada anak-anak dalam kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Meskipun
3 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsiran Al-Quran, Al-Qur’an Terjemahannya, Surat Al-Alaq ayat 1-5, (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2005), h,597
2
dan
orang tua telah menyerahkan untuk membimbing anak itu kepada sekolah, tetapi bukan berarti semua itu terserah kepada sekolah. Kita tahu bahwa sekolah mempunyai kemampuan yang terbatas, mempunyai waktu yang terbatas dan sekolah bukan menjamin segala-galanya menjadi beres. Di sini orang tua dengan sendirinya menjadi pendidik atau pengajar bagi anaknya di rumah. Anak-anak yang sekolah di TPQ Al Ishlah berumur antara 5 sampai 12 tahun, motivasi yang timbul atau muncul pada anak sebagian karena perintah dari orang tua, jadi mereka sekolah di TPQ karena perintah dari orang tua. Mereka tidak berani menolak, karena jika mereka menolak, maka akan dimarahi. Akan tetapi ada beberapa dari orang tua yang kurang berperan dalam mendorong putra-putri untuk belajar di TPQ, oleh karena itu ada beberapa anak yang tidak mengenyam bangku TPQ, sebab orang tua tidak mempunyai keinginan
agar
anaknya
dapat
membaca
dan
menulis
Al-Qur’an.
Permasalahan ini disebabkan karena diantaranya adalah kurangnya biaya. Mengingat pekerjaan dari penduduk sekitar kebanyakan buruh tani yang penghasilannya tidak seberapa, sehingga pendapatan mereka kebanyakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Motivasi orang tua merupakan dorongan terhadap anaknya bagaimana supaya lebih bersemangat dalam meningkatkan prestasi. Motivasi yang kuat
4 Nur Abdillah Hafidz,Mendidik Anak Bersama Rosulullah,(Bandung:Al-Bayan,1997),h.139
3
membuat anak sanggup ekstra keras untuk mencapai tujuan sesuatu.5 Karena dengan perhatian dan motivasi orang tua ini akan sangat bermanfaat bagi berlangsungnya kegiatan belajar anak. Dengan adanya motivasi anak akan terdorong untuk lebih semangat dalam belajar. Di sinilah motivasi orang tua diperlukan dalam dunia belajar, khususnya pada anak yang menuntut ilmu di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Oleh karena itu penulis mengambil judul “PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL-QUR’AN DI TAMAN PENDIDIKAN ALQUR’AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG” dengan alasan sebagai berikut: 1. Anak adalah karunia yang diberikan Allah kepada kita yang harus kita rawat dan kita didik dengan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu kita harus berusaha semaksimal mungkin agar anak mendapat pendidikan yang terbaik. 2. Anak adalah generasi penerus bangsa, mereka yang kelak akan menggantikan pemimpin-pemimpin yang ada sekarang, oleh karena itu mereka harus dibekali dengan pendidikan yang cukup, terutama pendidikan moral. 3. Belajar Al-Quran sangat dianjurkan bagi setiap orang muslim. Pendidikan Al-Qur’an sebaiknya diberikan ke anak sedini mungkin, karena pengajaran Al-Qur’an mempunyai pengaruh yang sangat besar
5 Hasbullah tabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1994), h. 30.
4
dalam menanamkan aqidah yang kuat pada jiwa anak
B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dikemukakan permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimanakah motivasi orang tua memasukkan anaknya di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ishlah? 2. Bagaimanakah motivasi anak untuk belajar Alqur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ishlah? 3. Adakah peran orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar Al-Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ishlah?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui motivasi orang tua memasukkan anaknya di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ishlah. 2. Untuk mengetahui motivasi anak untuk belajar Alqur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ishlah. 3. Untuk mengetahui sejauh mana peran orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar Alqur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ishlah.
5
D. KEGUNAAN PENELITIAN Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara teoritis adalah sebagai berikut: 1.
Sebagai salah satu bahan informasi ilmiah bagi para mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Tarbiyah sebagai calon orang tua yang nantinya
akan
membimbing
putra-putrinya
menjadi
anak
yang
berprestasi. 2.
Mengembangkan alternatif baru ketika orang tua memberikan motivasi belajar membaca Al-Qur'an.
3.
Hasil penelitian diharapkan akan memberikan masukan kepada Jurusan Trabiyah untuk menambah bahan pustaka dan menambah khazanah ilmu pengetahuan. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara praktis adalah
sebagai berikut: 1.
Untuk mengubah perilaku individu, perilaku orang lain, dan atau untuk mengubah kerangka kerja, organisasi, atau struktur lain yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku orang lain.
2.
Sebagai bahan pertimbangan bagi orang tua dalam memotivasi anak-anaknya untuk belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an.
3.
Menciptakan rasa senang belajar membaca Al-Qur'an bagi anak salama pembelajaran berlangsung dengan adanya kegiatan pembelajaran dengan metode Qiro'ati.
6
E. PENEGASAN ISTILAH Agar tidak terjadi salah penafsiran dan kesalahpahaman, maka di sini penulis akan memberikan pengertian-pengertian yang jelas tentang judul di atas dengan arti atau pengertian baik masing-masing kata maupun istilah agar mudah dipahami. 1. Peranan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peranan diartikan sebagai suatu tindakan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. 6 2. Orang tua Orang
tua
dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
diartikan(ibu-bapak) kepala kaum keluarga. 7 Orang tua diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab dalam keluarga atau rumah tangga yang biasa disebut ibu-bapak. 8 Jadi motivasi orang tua yang penulis maksud adalah dorongan yang diberikan orang tua (ibu-bapak) untuk anak-anaknya sehingga anak mau belajar Alqur’an di Taman Pendidikan Alqur’an. 3. Motivasi Dalam
Kamus Filsafat dan Psikologi, motivasi diartikan
mendorong, merasa, menyebabkan, memberikan dorongan untuk berbuat dan didasarkan pada tindakan
sebagai dorongan untuk memenuhi
6 Tim Penyusun kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,ed.3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), cet.3, h. 854. 7 W.J.S., Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), h. 8 Tamrin Nasution dan Nur Halizah, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi
7
kebutuhan. 9 Motivasi adalah suatu usaha yang disadari atau untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.10 kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.11 Memotivasi berarti suatu usaha untuk mendorong (dalam hal ini anak) untuk belajar atau untuk melakukan sesuatu. 4. Anak Dalam Ensiklopedi Islam anak berarti keturunan kedua atau manusia yang masih kecil. 12 Anak adalah individu yang harus diberi perhatian dengan kasih sayang, bimbingan orang tua. 13 5. Belajar Belajar menurut istilah adalah “suatu usaha, perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pada aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya”. 14
Anak, (Jakarta: Gunung Mulia, 1989), h. 1. 9 Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 160. 10 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 71. 11 Noehi Nasution, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1991), h. 9. 12 Depdiknas, Ensiklopedi Islam I, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), h. 141. 13 W.J.S., Purwadarminta, Op.cit., h. 38. 14 Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Pustaka
8
6. TPQ Suatu lembaga pendidikan Al-Qur’an yang mengajar anak-anak agar bisa membaca dan menulis Al-Qur’an. Penelitian ini berlokasi di dukuh Kemamang Desa Candi, Kec. Bandar, Kab. Batang tahun pelajaran 2010-2011. Jadi maksud judul ini adalah bagaimana peran orang tua dalam mendorong anaknya untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Al-Ishlah Desa Candi Kec. Bandar Kab. Batang tahun pelajaran 2010-2011.
F. METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian. Metode penilitian digunakan untuk menemukan data-data yang diperlukan oleh peneliti serta mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam menyusun laporan penelitian. 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan di kancah lapangan terjadinya gejala-gejala. 15 Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Setia, 1997), h. 34. 15 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, ( Yogyakarta: Andi Offset, 1997), hlm. 9
9
oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,
2. Sumber Data a.
Sumber Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung. Sumber primer dari penelitian ini adalah orang tua dari murid-murid TPQ Al-Ishlah yang berjumlah 23 orang tua atau 15 % dari 157 orang tua dan murid-murid TPQ Al-Ishlah yang berjumlah 23 anak dari 157 anak.
b.
Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
baik
dari
orang,
buku
literatur,
arsip-arsip
dan
dokumen-dokumen yang dimiliki oleh lembaga bersangkutan yang berhubungan dengan penelitian ini. Sumber sekunder dari penelitian ini adalah guru-guru TPQ Al-Ishlah, buku sejarah berdirinya TPQ, bahan-bahan bacaan yang ditulis oleh para ahli, dan lain-lain. 3. Tehnik Pengumpulan Data a.
Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala – gejala yang diselidiki.” 16 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang letak geografis,
16 Husaini Usman, dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, h. 54.
10
keadaan gedung, struktur organisasi, sarana dan prasarana, jumlah guru, karyawan dan jumlah siswa b.
Interview atau wawancara Metode
interview
atau
wawancara
adalah
metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan tanya jawab dengan
sumber
data. 17 Adapun interview yang penulis gunakan
adalah interview bebas terpimpin, sehingga dengan interview ini penulis dapat memperoleh informasi yang lengkap dan terperinci, serta memungkinkan terpenuhinya prinsip-prinsip reliabilitas, validitas yang mengarah pada klarifikasi permasalahan. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari kepala sekolah, guru dan siswa, motivasi orang tua dan motivasi anak serta peranan orang tua. c.
Dokumentasi Metode dukumentasi adalah mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. 18 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang tertulis, baik dari telaah pustaka maupun demografi serta gambaran umum obyek penelitian.
4. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasi dan mengurutkan data
17M.Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, (Jakarta:Sinar Baru,1985), h.83 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), h. 188.
11
ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. 19 Dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ini data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Data yang diperoleh berupa transkip, interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lain-lain. 20 Analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan memberikan predikat pada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan dasar kondisi yang diinginkan. Kondisi tersebut diukur dengan persentasi baru kemudian ditransfer ke predikat. Predikat yang penulis gunakan yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Jadi penulis akan menganalisa dengan menfokuskan penelitian, mendeskripsikan hasil penelitian di lapangan, kemudian hasil temuannya dibuat kategorisasi masalah/temuan dan menata urutan penelaahnya.
G. KAJIAN PUSTAKA 1.
Analisis Teoritis Penelitian tentang motivasi memang bukan yang pertama kalinya dilakukan.
Sudah
banyak
yang
membahas
tentang
motivasi
sebelumnya. Penelitiannya lebih menekankan kepada bagaimana minat
19 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 103. 20 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h. 51.
12
membaca di kalangan remaja-remaja, bagaimana pola asuh orang tua terhadap motivasi anak untuk belajar dan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di madrasah bukan di sekolah-sekolah umum. Pembelajaran Al-Qur'an sejak dini merupakan sarana pendidikan yang sangat efektif dalam rangka menanamkan perasaan keagamaan dan kecintaan terhadap Al-Qur'an, yang pada akhirnya akan memperkokoh aqidah serta memperindah akhlaqul karimah dan amaliah Qur'ani dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini banyak lembaga pendidikan yang melaksanakan pembelajaran al-Qur'an untuk anak-anak. Salah satunya lembaga tersebut adalah TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an). Ditinjau
dari
psikologi
perkembangan,
usia
prasekolah
merupakan masa yang menentukan bagi perkembangan anak pada tahap selanjutnya. Pada masa ini anak berada pada situasi peka untuk menerima rangsangan dari luar.21 Apabila pada masa ini anak memperoleh rangsangan yang sesuai dengan tahap perkembangannya,
maka kemampuan anak akan
berkembang secara optimal. Sebagian ahli psikologi berpendapat bahwa pada umumnya anak memerlukan umur kecerdasan 6 1/2 tahun untuk dapat berhasil dalam usahanya yang pertama kali belajar membaca. 22 Orang tua mempunya tanggung jawab yang besar untuk
21 Endang Purwanti dan Nur Widodo, Perkembangan Peserta Didik, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2002), h. 78 22 Harry N. Rivlin, Pengembangan Kemampuan Belajar pada Anak-anak, terj. Imamuddin Ismail dan Zakiah Darajat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h. 20.
13
mendidik anak-anaknya berbagai macam ilmu, diantara tanggung jawab orang tua adalah mengajarkan kitab, yaitu kitab Al Qur’anul Karim. Dimulai dari membaca, memahami ayat-ayatnya sampai nanti anak bisa mengamalkan kandungan dari ayat-ayat Al Qur’an, sehingga dapat dijadikan pedoman bagi anak dalam mengarungi kehidupan. Al Qur’an berfungsi sebagai sumber hukum yang pertama bagi umat Islam, merupakan petunjuk bagi manusia agar tidak tersesat, ternyata manusia menjadi terbaik manakala dalam belajar Al-Qur’an dan mengajar baik sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya. Akan tetapi kondisi masyarakatnya kenyataannya masih banyak anak Islam yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Untuk menunjang keberhasilan dalam hal belajar dan mengajar Al-Qur’an kepada manusia khususnya peserta didik diperlukan beberapa faktor, diantaranya adalah motivasi dari orang tua. Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitab Allah maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif-lam-mim adalah satu huruf. Akan tetapi, alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf. (HR at-Tirmidzi). Sungguh luar biasa pahala dan kebaikan yang dijanjikan kepada siapa saja yang biasa membaca Al-Qur’an. Bimbing dan doronglah anak agar terbiasa membaca Al-Qur’an setiap hari walau cuma beberapa ayat. Orang tua penting memberikan contoh. Jadikanlah membaca Al-Qur’an, utamanya pada pagi usai shalat
14
Subuh atau usai shalat Maghrib, sebagai kegiatan rutin dalam keluarga. Ajaklah anak-anak yang belum bisa membaca untuk bersama-sama mendengarkan kakak-kakaknya yang sedang membaca Al-Qur’an. Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kaidah-kaidah dan adab membaca Al-Qur’an. Untuk bisa membaca Al-Qur’an, termasuk mengetahui kaidah-kaidahnya, sekarang ini tidaklah sulit. Telah banyak metode yang ditawarkan untuk bisa mudah dan cepat membaca diantaranya adalah metode Iqra, Qiroati dan sebagainya. Penelitian yang akan penulis lakukan lebih terfokus pada bagaimana peran orang tua dalam mendorong anaknya untuk belajar Al Qur’an di TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Sehingga penelitian ini belum pernah dibahas atau dikaji oleh orang lain. akan tetapi penelitian yang sudah ada yang berkaitan dengan motivasi orang tua tersebut dapat penulis jadikan sebagai
perbandingan dan pembeda dengan
penelitian yang penulis lakukan. Adapun penelitian yang pernah membahas tentang orang tua di antaranya adalah: “Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al qur’an Anak (Studi kasus di MI YMI Wopi 03 Pekalongan”, yang ditulis oleh Atik Martina (NIM 23201004) mahasiswi STAIN Pekalongan. Dijelaskan bahwa orang tua telah berperan banyak dalam mengembangkan kemampuan membaca Al qur’an anak. Hal ini karena orang tua memberikan perhatian yang besar, menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang, menghadirkan guru dari luar/privat
15
dan menyediakan hadiah-hadiah sehingga hasil belajar anak dalam membaca Al qur’an meningkat.23 “Penerapan Metode Qiro’ati dalam Pembelajaran Membaca Al qur’an” (Studi kasus di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan), yang ditulis oleh Khikmawati (NIM 23202036) mahasiswi STAIN Pekalongan. Dijelaskan bahwa penerapan metode Qiro’ati dalam pembelajaran membaca Al qur’an berhasil, hal ini dibuktikan dengan pemberian tes dan mendapatkan nilai rata-rata 75,35 yang masuk kategori lebih dari cukup. 24 “Korelasi Pelaksanaan Baca Tulis Qur’an dengan Prestasi belajar Mata Pelajaran Baca Tulis Huruf Al Qur’an Kelas VI MIS Jenggot 04 Pekalongan”, yang ditulis oleh Nur Mikromah (NIM 23204162)
mahasiswi
STAIN
Pekalongan.
Dijelaskan
bahwa
pelaksanaan baca tulis Al qur’an dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran baca tulis huruf Al qur’an dengan nilai sangat baik rata-rata 86, 97 dan kategori baik dengan nilai rata-rata 65, 89.25 Dari beberapa karya atau penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi fokus dalam penelitian skripsi ini berbeda dengan
23 Atik Martina, Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al qur’an Anak (Studi kasus di MI YMI Wopi 03 Pekalongan, Skripsi, (Pekalongan: Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan , 2006). 24 Khikmawati, Penerapan Metode Qiro’ati dalam Pembelajaran Membaca Al qur’an” (Studi kasus di SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan), Skripsi, (Pekalongan: Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan , 2007) 25 Nur Mikromah, Korelasi Pelaksanaan Baca Tulis Qur’an dengan Prestasi belajar Mata Pelajaran Baca Tulis Huruf Al Qur’an Kelas VI MIS Jenggot 04 Pekalongan), Skrpsi, (Pekalongan: Fakultas Tarbiyah STAIN Pekalongan, 2009).
16
apa yang menjadi kajian atau pembahasan dalam penelitian di atas. Dengan kata lain belum ditemukan kajian yang membahas tentang peran orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar Alqur’an di TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an). 2.
Kerangka Berpikir Seseorang tidak akan mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar jika mereka tidak mempelajarinya. Oleh karena itu jika seseorang ingin dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, maka sejak dini dibiasakan belajar atau mengaji baik di sekolah atau madrasah, masjid atau musholla, di rumah dan lebih baik lagi kepada orang yang ahli dibidangnya. Dengan perhatian orang tua di rumah terhadap kemampuan membaca
Al Qur'an, anak-anak dapat mencapai taraf optimal dalam
penerimaan pengajaran membaca
Al Qur'an dengan baik dan benar
sesuai dengan kaidah ilmu Tajwid. Al-Qur'an akan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang mencari bimbingan dan akan menjadi cahaya bagi orang-orang yang memerlukan kejelasan. Namun ia akan menjadi laknat bagi orang-orang yang mengabaikannya. Karena itulah Al Qur'an hendaknya diperkenalkan kepada anak sedini mungkin terutama dalam hal membacanya. Sebab kemampuan membaca A1 Qur'an bagi kehidupan umat Islam merupakan hal yang sangat penting dan utama.
17
Fitrah manusia telah dibawanya sejak lahir, maka agar berkembang secara optimal manusia membutuhkan belajar, kebutuhan manusia akan belajar membutuhkan orang lain untuk membimbing, mendorong dan mengarahkan demi tercapainya tujuan belajar. Di sinilah peran orang tua sebagai lapangan pendidikan yang pertama. Orang tua adalah adalah pendidik kodrati karena Tuhan telah menganugerahkan sifat kasih sayang kepada mereka untuk anak-anaknya, sehingga secara moral keduanya mempunyai tanggung jawab memelihara, mengawasi, memotivasi serta memilih pendidikan yang baik untuk masa depan anak-anaknya.
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka di bawah ini penulis menguraikan tentang sistematika penulisan skripsi yang terbagi menjadi lima bab, yang masing-masing bab terbagi menjadi beberapa sub bab. Secara keseluruhan sistematika penulisan skripsi ini dapat penulis uraikan sebagai berikut : BAB I: Pendahuluan, dalam bab ini akan dibicarakan tentang judul, latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II: Peranan Orang Tua Dalam Memotivasi Anaknya Untuk Belajar Al Qur'an Di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ). Pada bab ini mengandung beberapa sub bab, antara lain: Peranan Orang Tua; Pengertian Peranan Orang Tua, Macam-Macam Peran Orang Tua. Motivasi Belajar Al
18
Qur'an; Pengertian Motivasi Belajar, Macam-Macam Motivasi Belajar, Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar. Fungsi Motivasi Belajar. Fungsi Al-Qur’an. Keutamaan Belajar Al-Qur’an. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Alqur’an pada Anak BAB III: Peranan Orang Tua dalam Memotivasi Anaknya untuk Belajar Al Qur'an di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Al Ishlah Desa Candi Kec. Bandar Kab. Batang: Keadaan umum TPQ Al-Ishlah, meliputi; sejarah berdirinya, visi, misi, tujuan dan fokus kegiatan, letak, keadaan gedung, struktur organisasi, keadaan guru, murid dan karyawan di TPQ Al-Islah. Proses belajar mengajar di TPQ Al-Islah dan peranan orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar Al Qur'an di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Al-Ishlah Desa Candi Kec. Bandar Kab. Batang. BAB IV: Peranan Orang Tua dalam Memotivasi Anaknya untuk Belajar Al Qur’an di Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Al-ishlah Desa Candi Kec. Bandar Kab. Batang., Analisis tentang bagaimana motivasi orang tua memasukkan anaknya di Taman Pendidikan Al-Qur’an. Analasis tentang bagaimana motivasi orang tua memasukkan anaknya di Taman Pendidikan Al-Qur’an, dan Analisis tentang adakah peran orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar Al-Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an. BAB V:
Penutup, bab ini berisi kesimpulan, saran – saran dan
penutup. Dalam bab ini juga akan dicantumkan data pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara ketika penelitian.
19