BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia, kebutuhan itu dapat berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya, seseorang bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapainya orang berharap aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawa kepada suatu keadaan yang memuaskan diri pada keadaan sebelumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada manusia terdapat kebutuhan yang membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan dipengaruhinya (Anoraga, 2006). Kerja merupakan suatu kegiatan sosial. Dahulu orang beranggapan satusatunya perangsang kerja adalah uang atau pendapatan, takut menganggur, dewasa ini ternyata uang bukan merupakan faktor utama yang memotivasi orang untuk bekerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan terhadap kerja adalah :1) Keamanan kerja, yaitu adanya kepastian akan status, tidak adanya ancaman untuk dipulangkan, sehingga akan menimbulkan motivasi kerja, 2) Kesempatan untuk mendapat kemajuan, adanya peluang untuk meningkatkan jenjang karier akan lebih memotivasi seseorang untuk bekerja lebih giat, 3) Kondisi kerja yang menyenangkan, 4) Hubungan sosial di tempat kerja, (Anoraga, 2006). Kegiatan pelayanan keperawatan disuatu rumah sakit tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan yang dimiliki, tenaga keperawatan yang ada
1
bertugas selama 24 jam dalam memberi asuhan keperawatan sehingga dibutuhkan pembagian jadwal piket jaga yang proposional, untuk meningkatkan mutu pelayanan dibutuhkan dukungan sumberdaya manusia yang mampu mengemban tugas terus menerus. Kualitas pelayanan keperawatan akan terganggu apabila terjadi konflik baik konflik internal maupun konflik eksternal dalam diri perawat yang tentunya akan memepengaruhi motivasi dalam memberikan pelayan keperawatan. Faktor yang menyebabkan perawat tidak patuh antara lain :lokasi temapt tinggal yang jauh, kelompok karyawan yang banyak, sakit, kebutuhan yang belum terpenuhi, kondisi tempat kerja yang kurang nyaman, serta motivasi yang dimiliki (Suyanto, 2009). Menurut Mahfoedz (2005), didalam menjalani kehidupan, manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan guna kelangsungan hidup nya. Menurut teori kebutuhan Maslow, terdapat lima kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu : kebutuhan pokok faali (phyological needs), kebutuhan akan rasa aman (safety needs), kebutuhan akan cinta dan kasih sayang dalam kehidupan sosial (social needs), kebutuahn untuk dihargai dan dihormati (the esteem needs), kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs). Dari teori kebutuhan pokok tersebut, orang akan melakukan apa saja bila kebutuhan dasarnya belum terpenuhi. Termasuk melakukan ketidak patuhan terhadap jadwal yang telah ditentukan guna memenuhi kebutuhan dasar yang belum terpenuhi termasuk dengan mengabaikan jadwal jaga yang telah dibuat oleh menejemen, bisa melalui tukar jadwal, ijin, bahkan mangkir dari jadwal piket. 2
Menurut Suyanto (2009), Maslow menyebutkan bila suatu saat kebutuhan ada, maka kebutuhan biologgis akan terasa paling kuat tuntutan pemenuhannya, sehingga kebutuhan-kebutuhan yang lain belum akan terasa tuntutannya. Oleh karena itu, didalam memandang sebuah masalah yang muncul pada staf keperawatan seperti kurang semangat, sering mangkir kerja, tidak disiplin, datang terlambat pulang lebih cepat, maka pihak manajemen dapat meninjau permasalahan tersebut menurut teori kebutuhan dasasr Maslow apakah sudah terpenuhi atau belum, jika belum maka kemungkinan motivasi buruk dapat terjadi. Motivasi yang datang dari dalam diri manusia biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga manusia akan puas, contohnya kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan nyaman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Motivasi yang datang dari luar merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan, biasanya muncul dari teman sejawat, atasan dan lain sebagainya. Pada dasarnya ketika terjadi ketidak seimbangan pada manusia maka manusia akan berusaha untuk menyeimbangkan kembali, dorongan untuk menyeimbangkan itu disebut dengan motivasi (Notoadmodjo, 2003). Fenomena yang terjadi diinstalasi rawat inap Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang kepatuhan terhadap jadwal yang telah dibuat oleh manajemen masih belum maksimal, berdasarkan laporan bulan september dan oktober 2009 masih terdapat perawat yang menukarkan jadwal jaga, pegawai 3
dengan status tetap tidak memiliki kekhawatiran dengan apa yang dilakukannya, tetapi pegawai yang masih kontrak atau tidak tetap tentu akan berfikir berkali kali ketika tidak patuh karena dalam bekerja ingin sebaik mungkin karena memiliki harapan untuk menjadi pegawai tetap, namun karena rasa takut dan sungkan pada pegawai lama maka pegawai baru juga akan melakukan hal yang sama, dan jika hal ini terjadi terus menerus maka ditakutkan akan menjadi suatu kebiasaan. Studi awal di rumah sakit Roemani Muhammadiyah Semarang juga didapatkan data berdasar catatan buku tukar dinas yang terdapat dimasing-masing ruangan hampir setiap ruangan setiap bulannya terdapat perawat yang melakukan penukaran jadwal jaga, Berdasar laporan bulan Oktober-November 2009, Dari 11 ruang rawat inap terdapat 149 perawat, dimana pada bulan oktober rata-rata tiap ruang terdapat pertukaran jadwal jaga sebanyak 7 kali dan bulan November sebanyak 5 kali. Dimana pegawai dengan status tetap tidak akan hawatir dengan tukar dinas yang dilakukan, sedangkan pegawai yang belum diangkat menjadi pegawai tetap meskipun ada kehawatiran dengan tukar dinas yang dilakukan namun merasa sungkan terhadap pegawai lama sehingga terbawa dalam kondisi kerja. Adanya penukaran jadwal jaga yang terlalu sering akan mengakibatkan suasana kerja yang kurang nyaman, sehingga pelayanan yang diberikan juga kurang maksimal, dari permasalahan tersebut ada indikasi bahwa motivasi untuk loyal pada instansi dan rekan sejawat masih kurang sehingga berdasar fenomena tersebut penulis ingin mengetahui hubungan status kerja dengan motivasi perawat 4
mematuhi jadwal jaga yang telah dibuat. Maka penulis mengangkat masalah tersebut untuk diteliti lebih lanjut sehingga peneliti mengambil judul “Hubungan Status Kepegawaian Dengan Motivasi Perawat Patuh Terhadap Jadwal Jaga di Instalasi Rawat Inap RS Roemani Muhammadiyah Semarang”.
B. Rumusan Masalah Dari permasalahan yang muncul dapat dilihat adanya gambaran perbedaan motivasi dalam bekerja, adanya pertukaran jadwal jaga mengindikasikan masih ada kebutuhan dasar lain yang belum terpenuhi, sehingga menuntut seseorang untuk memenuhinya terlebih dahulu tentunya dengan mengesampingkan kebutuhan yang lain, disini yang terkesampingkan adalah kebutuhan dalam bekerja yang pastinya akan berdampak pada pelayanan di tempat kerja. Berdasar uraian latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalahnya adalah : apakah ada hubungan antara status kepegawaian dengan motivasi perawat patuh pada jadwal jaga di instalasi rawat inap Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan status kepegawaian dengan motivasi perawat patuh terhadap jadwal
jaga di instalasi rawat inap Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang. 5
2. Tujuan khusus a. Mendiskripsikan status kepegawaian perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. b. Mendiskripsikan motivasi perawat patuh terhadap jadwal jaga di instalasi rawat inap Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. c. Menganalisis hubungan status kepegawaian dengan motivasi patuh terhadap jadwal jaga di intalasi rawat inap Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bidang keilmuan Sebagai dasar acuan bagi mahasiwa untuk melakukan penelitian di bidang manajemen rumah sakit terutama yang berkaitan denagn disiplin kerja dan kualitas layanan rumah sakit. 2. Manfaat praktis a. Dapat
menambah
informasi
mengenai
hubungan
antara
status
kepegawaian dengan motivasi perawat patuh pada jadwal jaga yang telah disusun. b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk membuat
kebijakan yang dibuat
manajemen rumah sakit
guna
meningkatkan angka kedisiplinan kerja.
6
c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar kebijakan manajemen untuk meningkatkan mutu layanan di rumah sakit. d. Untuk mengetahui hubungan antara status kepegawaian dengan motivasi perawat patuh terhadap jadwal jaga, sehingga dapat digunakan bahan evaluasi untuk meningkatkan kedisiplinan kerja yang tentunya akan berpengaruh pada kualiatas pelayanan yang diberikan
E. Orisinalitas Karya ilmiah atau skripsi ini adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan oleh peneliti lain, semua informasi yang dimuat dalam karya ilmiah ini yang berasal dari orang lain, baik yang dipublikasikan atau tidak telah diberikan penghargaan dengan mengutip nama sumber penulis.
F. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu manajemen keperawatan
7