Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Bandara Internasional Minangkabau yang terletak 23 km dari pusat Kota Padang, yang menempati lahan seluas ± 427 hektare merupakan pintu gerbang utama Provinsi Sumatera Barat. Bandara ini mulai dibangun pada tahun 2001 menggantikan Bandara Tabing yang telah beroperasi selama 34 tahun. Dipindahkannya Bandara Tabing ke Bandara Internasional Minangkabau dikarenakan bandara tersebut sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan. Bandar Udara Minangkabau ini dibangun dengan menggunakan arsitektur Minangkabau dengan luas total 4.27 km², dimana terdapat satu buah landasan (runway) serta satu bangunan terminal untuk melayani penerbangan Domestik dan Internasional. Kota Padang, ibukota provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merupakan salah satu dari tiga kota terbesar dan ramai di Sumatera. Secara geografis kota Padang merupakan gerbang nasional bagi "Daerah Segitiga Pertumbuhan" yang meliputi kota-kota utama Asean, Cina Selatan dan India Selatan. Dengan meningkatnya permintaan penumpang dan kargo, maka setelah diadakan beberapa studi perbandingan Bandar Udara Tabing yang kemudian kemungkinan dibangunnya Bandar Udara baru Departemen Perhubungan Republik Indonesia memutuskan untuk memindahkan fasilitas transportasi udara yang semula berlokasi di Tabing Padang ke Ketaping Padang Pariaman. Dan sejak dioperasikan Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) pada tanggal 22 Juli 2005 lalu, yang kemudian I-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab I Pendahuluan
menyusul penutupan Bandara Tabing di Padang sejak 21Juli 2005, hingga saat kini diketahui proyeksi volume penumpang penerbangan sudah terjadi pertumbuhan pesat. Lalu lintas penerbangan Bandara ini sudah mampu melayani pesawat jenis Medium Jet diantaranya MD-11, B 737-300, C-212, F-27, F-50, F-100 dengan panjang landasan pacu 2.750 m dan lebar landasan pacu 45m dengan tebal perkerasan sebesar 100 cm, mengingat fungsinya yang sangat penting diharapkan Bandar udara ini dapat melayani dengan baik sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu pembenahan terus dapat dilakukan dengan lebih meningkatkan sarana yang ada terutama dari segi fasilitas Bandar udara itu sendiri. Peningkatan fasilitas yang dilakukan adalah fasilitas sisi darat dan sisi udara. Salah satu peningkatan fasilitas sisi udara itu adalah perluasan dimensi LandasN pacu (Runway). Landasan pacu (Runway) adalah fasilitas sisi udara yang disediakan sebagai tempat Take Off dan Landing bagi pesawat terbang. Perluasan ini diperlukan agar pesawat rencana seperti B 747-400 dapat Take Off dan Landing di bandara ini. Dengan adanya perencanaan peningkatan Bandar Udara Internasional Minangkabau ini, evaluasi perencanaan dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan bandar udara yang ada sudah memenuhi ketentuan yang ada, terutama dalam perencanaan pertumbuhan penumpang dan pesawat didalam Bandar Udara ini.
I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab I Pendahuluan
1.2 Rumusan Masalah Dalam
penulisan
tugas
akhir
ini,
perencanaan
Landasan
Pacu
Minangkabau Internasional Airport ada batasan masalah mengenai metode perencanaan dalam menentukan perkerasan yaitu dengan menggunakan metode CBR dan metode FAA. Dalam bab ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencaaan perkerasan adalah jenis dari pesawat yang akan beroperasi, dimensi Runway yang digunakan serta system perkerasan
yang digunakan pada fasilitas Runway
Bandara Internasional Minangkabau. Untuk fasilitas Runway Minangkabau Internasional Airport direncanakan untuk melayani pesawat jenis B 747-400, MD-11, B 737-300, C-212, F-27, F-50, F-100. Sedangkan yang menjadi permasalahan dalam perencanaan ini adalah apakah landasan pacu tersebut dapat mampu melayani pesawat maksimum jenis B. 747-400, oleh karena itu hal-hal yang perlu diperhitungkan kembali adalah panjang landasan pacu yang dibutuhkan untuk keperluan saat mendarat (landing) ataupun lepas landas (take off) serta tebal dari perkerasan yang dibutuhkan, apakah sudah sesuai dengan syarat teknis dan standart ICAO yang ditetapkan.
1.3 Maksud dan Tujuan Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan perbandingan dari kondisi bandara ekisting yang sudah ada dengan pesawat yang akan ditinjau, baik dalam perencanaan panjang landasan untuk kebutuhan mendarat (landing) serta Take off (lepas landas), dan merencanakan dimensi runway serta untuk mendapatkan tebal perkerasanasan terbaru dari pesawat yang akan ditinjau. I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab I Pendahuluan
Adapun manfaat dari perencanaan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dasar dan cakrawala berpikir tentang bagaimana perencanaan dasar dalam sebuah bandara serta memberikan gambaran dan konsep-konsep pada perencanaan awal dalam desain geometrik air field.
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup serta batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut ; 1. Perencanaan ini dilakukan hanya untuk mengevaluasi panjang, lebar dan tebal Runway yang direncanakan pada Bandar Udara International Minangkabau. 2. Komponen yang diteliti meliputi dimensi Runway serta keterkaitan dengan pesawat yang landing khususnya jenis pesawat B 747 – 400 yang akan direncanakan untuk dipergunakan dalam penerbangan Haji menuju Jeddah / Madinah. 3. Mengevaluasi perencanaan tebal perkerasan Runway pada perkerasan fleksibel dengan penekanan pada perencanaan tebal perkerasan menggunakan Metode US Corporation Of Engineers (California Bearing Ratio) dan FAA (Federal Aviation Administration) yang sesuai dengan persayaratan ICAO.
1.5 Metologi Pembahasan Dalam penulisan tugas akhir ini, metologi yang akan digunakan adalah studi leteratul, yaitu dengan mencari bahan-bahan refernsi dari bahan buku ajar (text book), standart perencanaan yang relevan, jurnal ataupun buku-buku petunjuk teknis yang sesuai dengan pembahasan penulisan serta data lapangan I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab I Pendahuluan
dari perencana dari design yang ada serta untuk kemudian dapat diolah dan dikembangkan guna mendapatkan hasil yang sebagai maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, metologi pembahasan serta sistematika penulisan dari pembahsan metode Tugas Akhir. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini meliputi landasan teori yang mendukung dalam sebuah perencanaan teknik Bandar Udara serta alasan yang mendukung untuk perlu dilakukan analisa terhadap landasan pacu yang sudah ada. BAB III. METODOLOGI PERENCANAAN Pada bab ini akan membahas metoda-metoda yang akan dipakai dalam perencanaan, yaitu metoda CBR dan FAA. BAB IV. PERHITUNGAN PERENCANAAN Bab ini berisikan data-data yang dibutuhkan dalam perencanaan serta anlisa perhitungan yaitu pembahasan metodologi secara detail yang berfungsi untuk mendapatkan hasil struktural perkerasan yang akan direncanakan, serta aspek-aspek yang perlu ditinjau dalam perencanaan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis yang sudah dilakukan serta saran tentang hasil perencaan dan hal-hal yang terkait dalam perencanaan suatu Bandar Udara. I-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/