BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Bahasa Mandarin (Han Yu) yang telah menjadi Bahasa International ke-dua, menuntut banyak orang untuk mempelajarinya. Terutama masyarakat
yang tinggal di kawasan Asia, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar negara-negara di kawasan Asia menggunakan Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Nasional mereka. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan komunikasi antara Indonesia dengan negara-negara tersebut, Masyarakat Indonesia memiliki alasan yang sangat kuat untuk mempelajari Bahasa Mandarin. Perkembangan dunia modern saat ini juga tidak dapat terlepas dari peran penting komputer sehingga penggunaan komputer telah menjadi salah satu bagian hidup manusia. Dengan memanfaatkan kemampuan komputer dalam memproses dan menyelesaikan masalah maka dengan penerapan metode Digital searching dibangunlah kamus elektronik yang menawarkan berbagai alternatif pencarian yang mampu membantu secara efektif dan efisien.
1.2
Rumusan Masalah Beberapa kamus menggunakan Zhu in –ejaan karakter unik dasar yang
membangun suatu huruf mandarin- dalam hal pencarian karakter. Namun karena penggunaan alfabet lebih global, maka dibuatlah suatu ejaan yang lebih mudah dimengerti dan digunakan oleh orang banyak. Dalam mandarin ejaan tersebut disebut
pinyin. Dalam penginputan pinyin, pengguna akan mengetik abjad (karakter ASCII) yang kemudian akan dicari dalam database. Kamus elektronik yang dibangun ini akan menggunakan pinyin untuk membantu pengguna menemukan karakter yang diinginkan. Selain menggunakan pinyin, cara lain yang dapat membantu pengguna mencari karakter yang diinginkan yaitu gores dasar dan jumlah gores. Namun jumlah goresan dasar yang membangun suatu karakter mandarin sangatlah banyak dan kompleks sehingga walaupun cara ini cukup membantu pencarian tetapi tidak akan semudah penginputan pinyin. Metode digital searching diterapkan untuk membantu proses pencarian dengan inputan pinyin dan goresan. Karena metode ini menerapkan pencarian huruf per huruf. Sehingga dengan metode ini, ketika pengguna menginputkan huruf pertama, metode ini akan menghasilkan seluruh informasi yang huruf pertamanya sesuai dengan yang diinputkan. Metode binary searching diterapkan untuk membantu proses pencarian dengan inputan pinyin. Karena metode ini akan lebih efektif bila diterapkan pada data yang telah terurut dan berbeda. Sehingga, untuk mencari dalam database yang relatif besar ini, metode ini lebih sesuai.
1.3
Batasan Masalah Kamus elektronik ini adalah kamus satu arah Mandarin-Indonesia, karena
karakter mandarin lebih kompleks sehingga untuk menerjemahkan ke Indonesia lebih mudah dibandingkan menerjemahkan dari Indonesia ke Mandarin. Hal ini disebabkan oleh perbendaharaan kata Indonesia lebih sedikit dan tergantung konteks kalimat. Walaupun ejaan pinyin menggunakan abjad, namun cara mengejanya tidaklah sama dengan ejaan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Oleh sebab itu kamus ini akan lebih mudah digunakan bagi orang yang pernah mempelajari cara membaca
pinyin dan mengetahui goresan dasar yang membangun suatu karakter serta cara menghitung jumlah gores dari suatu karakter. Kamus elektronik ini mampu menginformasikan karakter hanzi dalam database melalui alternatif percarian yang telah disajikan. Baik melalui alternatif pencarian pinyin maupun pencarian gores dasar. Kamus ini akan memuat karakter-karakter dasar yang sering digunakan dalam percakapan, sehingga jumlah karakter yang akan dimuat sebanyak 500 karakter. Sehingga akan lebih cocok digunakan oleh siswa yang baru mempelajari Bahasa Mandarin. Karakter hanzi yang digunakan adalah karakter modern.
1.4
Tujuan Penulisan
1.4.1 Tujuan Umum 1. Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu (teori) yang telah diperoleh selama masa perkuliahan sesuai bidang minat. 2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan di Program Studi Teknik, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
1.4.2 Tujuan Khusus 1. Membantu para siswa yang sedang atau telah mempelajari Bahasa Mandarin untuk menemukan arti dari suatu kata, sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan cepat. 2. Mempersiapkan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia kerja. 3. Agar mahasiswa dapat menyusun sistem informasi yang berbasis komputer secara sistematis, terstruktur, terarah dan lengkap sehingga informasi
tersebut benar-benar bermanfaat dan layak dipakai . 1.5
Hipotesis Kamus Elektronik Mandarin-Indonesia ini sangat membantu pengguna untuk
melakukan pencarian terhadap suatu karakter Hanzi dengan mudah. Karena Metode Digital searching menampilkan seluruh karakter yang huruf pertama diketikkan. Sehingga pengguna yang tidak ingat secara persis pinyin dari suatu kata tetap dapat menemukannya, dalam hal huruf pertama yang diinputkan adalah benar.
1.6
Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem mencangkup beberapa hal : 1. Karakter Hanzi yang digunakan merupakan karakter aksara Mandarin yang telah disederhanakan atau aksara modern. 2. Sistem mampu mencari informasi (arti dan frase, cara baca, nada, dan jumlah goresan) dari karakter hanzi yang dicari. 3. Proses pencarian suatu karakter dapat menggunakan dua inputan; inputan pinyin dan inputan garis dasar goresan. 4. Jumlah karakter sebanyak 500, dengan alasan 500 karakter hanzi cukup membantu bagi siswa yang baru mempelajari Bahasa Mandarin.
Sistem Kamus elektronik ini meliputi tahap input, proses dan output seperti gambar 1.1 berikut :
Proses : Pencarian dalam DB Input : Pinyin Misal: san
sesuai abjad yang diinputkan Misal : S Sa San
Output 1:
Output2 :
karakter Hanzi
menampilkan
sesuai alfabet
informasi karakter
awal yang
hanzi yang dipilih
diinputkan
Misal: 三
Misal:撒 三
Pinyin : san Nadabaca : satu
Gmb 1.1 Diagram Proses Kamus Elektronik Mandarin-Indonesia Perangkat keras yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah : -
Processor Celeron 1.7 G
-
Ram 128 Mb
-
Motherboard Asus X P4S533
-
Harddisk 20 Gb
-
Monitor
-
Mouse
-
Keyboard
Perangkat lunak dan Sistem operasi yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah :
1.7
-
Windows XP
-
MS Visual Basic 6
-
MS Access
Metodologi Tugas Akhir 1. Studi Lapangan Melakukan interview (wawancara) dengan guru-guru mandarin yang telah berpengalaman dan mendalami kebudayaan Cina, untuk mengetahui cara baca serta arti yang tepat dari suatu karakter. 2. Studi Pustaka Studi pustaka bertujuan untuk mendukung pengumpulan data dan memberikan
pengetahuan tentang kamus mandarin secara umum yang dapat dipergunakan untuk membantu penulisan tugas akhir ini. Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah pokok yang dibahas. 3. Observasi Pengamatan pada karakter Mandarin (Hanzi) untuk implementasi kamus electronik Mandarin-Indonesia. Seperti pengamatan pada goresan-goresan umum yang membangun suatu karakter.
1.8
Sistematika penulisan Bab 1 merupakan pendahuluan akan berisi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, hipotesis, spesifikasi hardware dan software, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab 2 merupakan landasan teori akan berisi pengenalan Hanyu Pinyin, Goresan dasar aksara Mandarin, Digital searching, Binary searching dan database. Bab 3 akan berisi perancangan basis data, perancangan input, output, perancangan user-interface. Bab 4 akan berisi laporan tentang hasil implementasi dan analisis. Bab 5 yang akan berisi kesimpulan dan saran dari penulis.