BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sistem, berwujud lambang, berupa bunyi, bersifat
arbitrer (sewenang-wenang), konvensional, unik, universal, produktif, dinamis, bermakna, bervariasi, berfungsi sebagai alat interaksi sosial, dan merupakan identitas penuturnya (Chaer, 2007:33). Menurut Al-Gulāyainī (2007:7), bahasa adalah kata atau lafal yang digunakan oleh suatu bangsa untuk mengungkapkan dan menyampaikan maksud atau kehendak mereka. Fungsi bahasa yang paling umum bagi pemakai bahasa adalah komunikasi (Dik dan Kooij, 1994:20). Komunikasi tidak hanya dilakukan secara lisan, tetapi juga tulisan. Sekarang ini, tersedia berbagai macam media komunikasi untuk mempermudah komunikasi. Salah satu media komunikasi adalah media online (internet). Sejak ditemukannya internet, proses komunikasi dan pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan mudah. Semua orang dapat menyampaikan pesan apa pun secara subjektif dan objektif melalui internet. Internet menyediakan beragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah komunikasi seperti jejaring sosial berupa Facebook, Twitter, Path, Line, Instagram, WhatsApp, BBM (Black Berry Messenger). Facebook adalah salah satu dari beberapa layanan jejaring sosial yang paling populer dan paling banyak penggunanya saat ini (antaranews.com, 2014). Banyak situs (website) terkenal yang kemudian membuat fan page facebook untuk
1
2
mempermudah semua orang dalam mendapatkan informasi sehingga informasi tidak hanya diakses dari situs informasi berasal, tetapi juga dapat diakses melalui facebook. Facebook juga dimanfaatkan oleh situs-situs yang menyediakan berita secara online. Situs-situs berita membuat fan page di facebook untuk memudahkan semua orang mendapatkan informasi terbaru. Semua orang dapat mengakses berita yang di-upload oleh admin di fan page situs berita. Facebook memudahkan penggunanya untuk merespon secara spontan dan partisipatif dalam segala jenis komunikasi. Pengguna facebook dapat memberikan komentar secara langsung terhadap berita yang di-upload oleh admin suatu fan page. Salah satu fitur yang ada di dalam facebook adalah kolom komentar (comment) untuk memberi respon atau tanggapan terhadap berita yang telah di-upload oleh admin suatu fan page. Pengguna facebook mengomentari berita menggunakan bahasa tulis, yang tidak hanya digunakan untuk menyatakan sesuatu, tetapi juga digunakan untuk maksud tertentu. Berikut contoh salah satu komentar dari pengguna facebook: “Mau tau buku bukan dari sampulnya.” (kompas.com, 2014) Komentar di atas diambil dari fan page kompas.com pada tanggal 30 Oktober 2014 yang telah meng-update berita dengan judul “Kontroversi Pro dan Kontra Menteri Kelautan dan Perikanan”. Isi berita fan page kompas.com dengan judul “Kontroversi Pro dan Kontra Menteri Kelautan dan Perikanan” tentang Susi Pudjiastuti di hari pertamanya bekerja setelah dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Komentar berita tersebut tidak hanya berfungsi untuk menyatakan, bahwa untuk mengetahui bagus tidaknya sebuah buku, harus dibaca keseluruhan, tidak cukup dengan melihat cover-nya saja. Komentar berita tersebut juga berfungsi
3
sebagai peringatan bahwa untuk seseorang tidak bisa dinilai hanya dari penampilan luarnya saja. Situs berita terkenal yang menyediakan berita secara online British Broadcasting Corporation (BBC), membuat fan page di facebook dengan nama BBC Arabic Network yang berbahasa Arab. Fan page tersebut sering meng-upload berita terkait politik yang sedang terjadi di negara-negara Arab. Ada berbagai jenis komentar bahasa tulis yang terdapat pada fan page BBC Arabic Network. Komentar tersebut tidak hanya untuk menyatakan sesuatu, tetapi juga mempunyai maksud tertentu. Berikut contoh salah satu komentar dari pengguna facebook yang diambil dari fan page BBC Arabic Network:
( اهلل اكربBBC Arabic Network, 2014) /Allahu akbar/ ‘Allah Maha Besar’ Komentar di atas adalah salah satu komentar yang diambil dari fan page BBC Arabic Network dengan judul berita daulati”‘allā
talli
asy-sya’īri
garbi
Anbā’u ‘an saițarati tanzīmi “ad‘Ainil-‘Arabi
‘Berita
tentang
didudukinya/dikuasainya sebuah bukit gandum sebelah barat Ain Arab (kota Kobani provinsi Allepo Suriah) oleh ISIS’. Isi berita di fan page tersebut tentang situasi perang atau konflik yang sedang terjadi di Suriah disebabkan oleh ISIS. Komentar berita tersebut tidak hanya sebatas ungkapan, bahwa Allah Maha Besar. Apabila komentar tersebut dibaca para pengguna facebook yang beragama Islam, komentar tersebut tidak hanya sebatas untuk menyatakan sesuatu, tetapi juga
4
berfungsi sebagai ajakan kepada para pengguna facebook yang beragama Islam untuk ber-jihad (berjuang di jalan Allah) untuk melawan ISIS. Fenomena bahasa yang terdapat di dalam komentar termasuk dalam kajian bahasa secara eksternal. Bahasa dapat diteliti tidak hanya dari segi struktur internal bahasa seperti morfologi, fonologi, sintaksis, dan semantik, tetapi juga dapat diteliti dari luar bahasa itu sendiri, yaitu penelitian bahasa dengan hubungan faktor-faktor di luar bahasa yang berkaitan dengan pemakaiannya dalam aktivitas manusia di masyarakat (Chaer, 1991:1). Salah satu analisis bahasa secara eksternal adalah pragmatik. Pragmatik adalah cabang linguistik yang mengkaji makna tuturan dalam situasi-situasi tertentu (Leech, 2011:ix). Satu bidang yang dikaji dalam pragmatik adalah tindak tutur. Tindak tutur adalah tindakan-tidakan dalam tuturan, karena dalam usaha menyampaikan informasi orang-orang tidak hanya menghasilkan tuturan mengandung kata-kata dan struktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindakan melalui tuturan itu (Yule, 1996:81). Pemilihan kategori politik pada penelitian ini karena konten kategori politik lebih bervariasi dibandingkan dengan kategori di bidang lainnya. Keadaan situasi politik yang terjadi di negara-negara Arab terutama di Suriyah dengan adanya ISIS yang muncul di pertengahan tahun 2014 menimbulkan banyak tanggapan masyarakat dari berbagai kalangan tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Hal ini didasarkan dengan banyaknya media massa yang memberitakan tentang ISIS, salah satunya BBC Arabic Network. Oleh karena itu, jenis komentar
5
para pengguna facebook terhadap berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network yang berbahasa Arab menarik untuk diteliti.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian: 1. apa saja jenis tindak tutur yang terdapat dalam komentar berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network berdasarkan fungsi kalimatnya? 2. apa saja jenis tindak tutur yang digunakan dalam komentar berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network berdasarkan modus kalimatnya?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, penelitian ini
bertujuan untuk: 1. mendeskripsikan jenis tindak tutur yang terdapat dalam komentar berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network berdasarkan fungsi kalimatnya, 2. mendeskripsikan jenis tindak tutur yang digunakan dalam komentar berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network berdasarkan modus kalimatnya.
6
1.4
Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai tindak tutur telah banyak dilakukan oleh peneliti lain
karena tindak tutur dapat dianalisis berdasarkan kategori-kategori tertentu. Maulani (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Jenis Tindak Tutur Perintah Mematikan Handphone dalam Pamflet-pamflet pada Masjid-Masjid di Kota Ismai'illiyah: Analisis Pragmatik”. Skripsi Maulani (2010) menjelaskan berbagai macam tindak tutur yang digunakan untuk perintah mematikan handphone di masjid. Berdasarkan fungsinya ada tiga tindak tutur mematikan handphone di masjid, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi, sedangkan berdasarkan modus kalimat terdapat dua bentuk tindak tutur, yaitu tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung literal. Hidayati (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Jenis Tindak Tutur dalam Khotbah Jum'at di Masjid Syarqi, Kairo Mesir: Kajian Pragmatik”. Skripsi tersebut, menjelaskan bahwa penutur khotbah jum'at tidak hanya menggunakan satu macam tindak tutur, tetapi juga menggunakan berbagai macam tindak tutur, yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Tindak tutur yang paling dominan dalam skripsi Hidayati (2010) adalah tindak tutur lokusi. Fitriyana (2013) dalam skripsi yang berjudul “Iklan Layanan Masyarakat Anti Rokok di Fan Page Facebook Lā lit-Tadkhīn: Kajian Sosiopragmatik”. Jenisjenis tindak tutur yang ditemukan dalam skripsi tersebut berdasarkan fungsinya adalah tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Tindak tuturan dalam skripsi Fitriyani (2013) didominasi tindak tutur perlokusi, sedangkan berdasarkan modus kalimatnya didominasi tindak tutur tidak langsung. Skripsi
7
Fitriyana (2013) juga menjelaskan tentang respon masyarakat terhadap iklan yang di-upload. Fitriyana (2013) membagi dua respon masyarakat terhadap iklan layanan anti rokokdi fan page facebook Lā lit-Tadkhīn, yaitu respon positif dan respon negatif. Respon positif adalah respon yang mengindikasikan bahwa mereka setuju terhadap tuturan iklan layanan anti rokok di fan page facebook Lā lit-Tadkhīn dan mendukung atas gerakan anti rokok, sedangkan respon negatifnya adalah respon yang mengindikasikan bahwa mereka tidak setuju terhadap tuturan iklan layanan anti rokok di fan page facebook Lā lit-Tadkhīn. Ketidaksetujuan terhadap tuturan iklan layanan anti rokok di fan page facebook Lā lit-Tadkhīn dikemukakan dengan memberikan pendapat pribadinya. Arumsari (2013) dengan skripsi yang berjudul “Tindak Tutur dalam Slogan di Pondok Pesantren Modern Darrusalam Gontor Putra I: Analisis Pragmatik”. Jenis tindak tutur yang ditemukan dalam skripsi Arumsari (2013) adalah tindak tutur perlokusi yang mengandung tindak tutur ilokusi. Berdasarkan modus kalimatnya, terdapat empat bentuk tindak tutur, yaitu tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur literal, dan tidak tutur tidak literal. Mahardhani (2013) dengan judul skripsi “Tindak Tutur dalam Kumpulan Cerita Nawādir Juhā li al-Aṭfāl Karya Syauqi Hasan: Analisis Pragmatik”. Jenisjenis tindak tutur yang ditemukan dalam skripsi Mahardhani (2013) adalah tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Berdasarkan modus kalimatnya, terdapat tindak tutur langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, dan tindak tutur tidak langsung literal. Tindak tutur yang paling banyak digunakan
8
dalam cerita Nawādir Juhā li al-Aṭfāl adalah tindak tutur ilokusi, sedangkan modus kalimat yang paling banyak adalah tindak tutur langsung literal. Armadhoni (2013) dengan skripsi yang berjudul “Jenis Tindak Tutur Bahasa Komentator Sepak Bola dalam Ajang Piala Teluk U-23 Tahun 2012: Analisis Pragmatik”. Jenis-jenis tindak tutur yang ditemukan dalam skripsi Armadhoni (2013) adalah tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi. Berdasarkan modus kalimat, hanya dijelaskan tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung terdapat pada tuturan perlokusi. Arifianto (2014) dengan skripsi yang berjudul “Tindak Tutur dan Implikatur pada Judul Berita Berkategori Kedokteran dan Kesehatan dalam Situs Sehaonline Edisi Juni-September 2013: Analisis Pragmatik”. Jenis-jenis tidak tutur yang ditemukan dalam skripsi Arifianto (2014) adalah tindak tutur lokusi dan tindak tutur perlokusi. Berdasarkan modus kalimat, tindak tutur yang ditemukan adalah tindak tutur langsung literal dan tindak tutur tidak langsung literal. Implikatur dalam skripsi Arifianto (2014) ada lima, yaitu penyampaian informasi, penyampaian nasihat, penyampaian peringatan, penyampaian apresiasi, dan penyampaian (pemberian) harapan. Zainurrakhmah (2014) dengan skripsi yang berjudul “Tindak Tutur dalam Wacana Resep Masakan Asyhā Al-Halawiyyāt Karya Kauśar Al-Adham Ismā’il: Analisis Pragmatik”. Tindak tutur yang ditemukan dalam skripsi Zainurakhmah (2014) adalah tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusi. Tindak tutur lokusi tidak ditemukan dalam skripsi tersebut. Berdasarkan modus kalimat dalam skripsi Zainurrakhmah (2014), ditemukan tindak tutur langsung, tindak tutur tidak
9
langsung, tindak tutur literal, tindak tutur langsung literal, dan tindak tutur tidak langsung literal. Tindak tutur yang paling dominan adalah tindak tutur tidak langsung literal. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, penelitian mengenai tindak tutur dalam komentar para pengguna facebook berbahasa Arab belum pernah diteliti dari segi tindak tutur berdasarkan fungsi kalimatnya dan tindak tutur berdasarkan modus kalimatnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sebagai berikut 1. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, fokus penelitian terletak pada wacana yang utama (wacana yang tidak terpengaruh oleh wacana lain), sedangkan fokus penelitian ini terletak pada komentar. Komentar adalah tanggapan/respon/uraian/penjelasan terhadap suatu wacana yang utama (wacana yang muncul karena dipengaruhi oleh wacana lain). 2. Pada penelitian sebelumnya, kategori yang digunakan adalah kategori advertising, pendidikan, keagamaan, olah raga, kesehatan, dan tata boga. Pada penelitian ini kategori yang digunakan adalah kategori politik.
1.5
Landasan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pragmatik. Pragmatik
merupakan bidang ilmu yang mempelajari bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana suatu bahasa digunakan dalam komunikasi (Wijana, 1996:1). Yule (1996:3) memaparkan pragmatik sebagai studi tentang makna yang disampaikan penutur
10
oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca. Senada dengan Yule, Verhaar (2010:14) juga memperkuat pengertian tersebut bahwa pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar juga sebagai acuan tanda bahasa pada hal ekstralingual yang dibicarakan. Levinson (via Tarigan, 2009:31) mengemukakan bahwa pragmatik adalah telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi pemahaman bahasa. Objek kajian pragmatik ada empat, yaitu dieksis (diexis), peranggapan (presupposition), implikatur (implicature), dan tindak tutur (speech act) (Chaer dan Agustina, 1995:56). Tindak tutur adalah tindakan-tidakan dalam tuturan karena dalam usaha menyampaikan informasi orang-orang tidak hanya menghasilkan tuturan mengandung kata-kata dan struktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindakan melalui tuturan itu (Yule, 1996:81). Kajian tindak tutur bertujuan untuk mengungkapkan ragam fungsi dan modus sebuah kalimat sebagai sarana yang ditulis atau disampaikan seorang penutur kepada mitra tutur dalam situasi tertentu (Wijana, 1996:17-36). Tindak tutur atau tindak ujaran (speech act) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pragmatik karena tindak tutur adalah satuan analisisnya (Chaer dan Agustina, 1995:56). Menurut pendapat Austin ada tiga jenis tindak tutur berdasarkan fungsi kalimatnya, yaitu tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi (dalam Chaer dan Agustina, 1995:68-69). Tindak tutur lokusi atau apa yang dikatakan (locutionary act) adalah tindak tutur yang untuk menyatakan sesuatu. Tindak tutur
11
ilokusi (illocutionary act) yaitu tindak tutur yang didefinisikan sebagai sebuah tuturan yang berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu dan dapat digunakan untuk melakukan sesuatu. Tindak tutur perlokusi (perlocutionary speech act) yaitu perbuatan yang dilakukan dengan mengujarkan sesuatu, membuat orang lain percaya akan sesuatu dengan mendesak orang lain untuk berbuat sesuatu atau digunakan untuk mempengaruhi orang lain. Ada lima jenis fungsi yang ditunjukkan oleh tindak tutur ilokusi, yaitu deklarasi, representatif, ekspresif, direktif, dan komisif (Yule, 1996:92). Deklarasi (Declarations) adalah bentuk tuturan yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan. Representatif (Representative) adalah bentuk tuturan yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan. Direktif (Directive) adalah bentuk tuturan yang dimaksudkan penuturannya untuk membuat pengaruh agar si mitra tutur melakukan tindakan. Ekspresif (Expressive) adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan. Komisif (Commissive) adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran. Parker (1986:20) menyatakan bahwa jenis tindak tutur berdasarkan modus kalimatnya dapat dicermati dari sudut pandang langsung/tidak langsung serta literal/tidak literal. Tindak tutur langsung, yaitu tindak tutur yang ada hubungan langsung antara struktur fungsi, sedangkan tindak tutur tidak langsung, yaitu tindak tutur yang ada hubungan tidak langsung antara struktur dengan fungsi (Yule, 1996:95-96). Tindak tutur literal, yaitu tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang menyusunnya sedangkan tindak tutur tidak literal, yaitu
12
tindak tutur yang maksudnya tidak sama atau berlawanan dengan makna kata-kata yang menyusunnya (Parker, 1986:19-20).
1.6
Metode Penelitian Metode dalam buku Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa yang ditulis
oleh Sudaryanto (1993) adalah upaya memecahkan masalah. Upaya memecahkan masalah dibagi tiga tahap upaya strategis yang berurutan, yaitu penyediaan data, penganalisisan data yang telah disediakan itu, dan penyajian data yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:5). Penelitian ini bersifat deskriptif yang mendeskripsikan tuturan-tuturan bahasa Arab dalam penggunaannya dapat ditangkap dan diwujudkan sebagai data yang dapat diteliti. Objek formal penelitian ini adalah tindak tutur komentar terhadap berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network. Objek material adalah data yang telah disediakan dan sesuai dengan konteksnya (Sudaryanto, 1988: 10). Objek material dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan yang ada dalam komentar pengguna facebook terhadap berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network. Pembatasan penelitian tindak tutur dalam komentar pengguna facebook terhadap berita berkategori politik di fanpage BBC Arabic Network didasarkan pada teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel penelitian dengan pertimbangan tertentu (Mustafa, 2000:11). Dasar pertimbangan penelitian terletak pada karakteristik populasi penelitian yang terwakili kalimat-kalimat dalam komentar para pengguna facebook terhadap berita berkategori politik di fan page
13
BBC Arabic Network yang di-update selama rentang waktu dua hari, yaitu pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2014. Pada tahap awal metode yang digunakan adalah metode simak. Pertama metode simak dengan teknik sadap sebagai teknik dasar dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Teknik sadap adalah teknik dasar dengan cara menyadap penggunaan bahasa untuk mendapatkan data (Sudaryanto, 1993: 133). Teknik catat, adalah teknik lanjutan dari teknik sadap, yaitu teknik yang dilakukan dengan pencatatan pada kartu data (Sudaryanto, 1993: 135). Tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Analisis data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kontekstual. Metode analisis kontekstual adalah cara analisis yang diterapkan pada data dengan dasar memperhitungkan dan mengaitkan konteks (Rahardi, 2000:14). Sedangkan konteks adalah segala latar belakang pengetahuan yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur (Wijana, 1996:11). Data yang telah diambil dikaitkan dan dihubungkan dengan konteks yang melingkupi kalimat tersebut sehingga dapat diketahui dengan jelas adanya perbedaan maksud yang dikandung kalimat dalam komentar. Konteks yang dimaksud adalah konteks pragmatik, yaitu tindak tutur. Tahap terakhir adalah tahap penyajian data. Pada tahap ini, hasil analisis yang telah dilakukan disajikan dalam bentuk laporan. Penyajian laporan dilakukan secara informal, yakni metode penyajian laporan yang berupa perumusan dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 155).
14
1.7
Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terdiri dari empat bab yang masing-masing terbagi
atas beberapa sub bab. Bab pertama berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, dan pedoman transliterasi. Bab kedua berisi BBC Arabic Network dan tindak tutur. Bab ketiga berisi tentang jenis tindak tutur dalam komentar para pengguna facebook terhadap berita berkategori politik di fan page BBC Arabic Network. Bab keempat adalah kesimpulan penelitian.
1.8
Pedoman Transliterasi Arab-Latin Transliterasi merupakan pengalihurufan dari abjad yang satu ke abjad yang
lain. Penulisan Transliterasi Arab - Latin yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman transliterasi yang berdasarkan atas Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 – Nomor 0543b/U/1987. Adapun pedoman transliterasi itu meliputi 1) konsonan, 2) vokal, 3) ta’marbūtah 4) syaddah, 5) kata sandang, 6) hamzah, 7) penulisan kata, 8) huruf kapital. 1. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian yang lain dengan huruf dan tanda sekaligus.
15
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
Alif
tidak dilambangkan
tidak dilambangkan
ب
Bā`
B
Be
ت
Tā`
T
Te
ث
Ṡā`
Ṡ
es (dengan titik di atas)
ج
Jīm
J
Je
ح
Hā`
Ḥ
Ha (dengan titik di bawah)
خ
Khā`
Kh
Ka dan kha
د
Dal
D
De
ذ
Żal
Ż
zet (dengan titik di atas)
ر
Rā`
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
س
Sīn
S
Es
ش
Syīn
Sy
es dan ye
ص
Ṣād
Ṣ
es (dengan titik di bawah)
ض
Dād
Ḍ
de (dengan titik di bawah)
ط
Ṭāˋ
Ṭ
te (dengan titik di bawah)
ظ
Ẓāˋ
Ẓ
zet (dengan titik di bawah)
ع
‘ain
‘
koma terbalik (di atas)
غ
Gain
G
Ge
ف
Fāˋ
F
Ef
ق
Qāf
Q
Ki
ك
Kāf
K
Ka
ل
Lām
L
El
م
Mīm
M
Em
ن
Nūn
N
En
و
Wāwu
W
We
ه
Hāˋ
H
Ha
ء
Hamzah
′
Apostrof
16
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ي
Yā`
Y
Ye
2. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut. Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
_َ
Fathah
A
A
_ِ
Kasrah
I
I
_ُ
Dammah
U
U
Contoh:
ب َ ََكت
kataba
ذُكَِر
zukira
Vokal rangkap Bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda dan huruf
Nama
Gabungan huruf
Keterangan
َ_ ي
fathah dan ya’
Ai
a dan i
_و
fathah dan wāwu
Au
a dan u
Contoh:
بَْيت
baitun
لَ ْون
launun
17
Vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Harakat dan Huruf
Nama
Huruf dan Tanda
fathah dan alīf
Ā
ِ_ ي
Kasrah h dan yā’
Ī
ُ_ و
dammah dan wāwu
Ū
َ_ ى
َ_ ا
Keterangan a dan garis di atas i dan garis di atas u dan garis di atas
Contoh:
قَال
qāla
يَ ُق ْو ُل
yaqūlu
َكبِْي ر
kabīrun
3. Ta’ marbūtah Transliterasi untuk ta’ marbūtah ada dua. Transliterasi ta’ marbūtah hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah /t/. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbūtah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’ marbūtah itu ditransliterasikan dengan /h/. Contoh:
ضةُ األَط َف ِال َ َرْو ُامل ِديْنَةُ املنَ َّوَرة ُ َ
raudah al-atfāl / raudatul-atfāl al-Madīnah al-Munawwarah
4. Syaddah (tasydīd) Syaddah atau tasydid dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah tersebut.
18
Contoh:
َربَّنَا
نََّزَل
rabbana
nazzala
5. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu al. Pada transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsyiyyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang tersebut. Contoh:
الر ُج ُل َّ
َّ ُالس َماء
ar-rajulu
as-samā’u
Kata sandang yang diikuti huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan huruf aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang. Contoh:
ال َقلَ ُم
al-qalamu
ِ ب ُ ال َكات
al-katibu
6. Hamzah Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof jika terletak di tengah atau di akhir kata. Apabila terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam Tulisan Arab berupa alif.
19
Contoh:
يأْ ُخ ُذ
ya’khuzu
َقَ َرأ
qara’a
7. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi’l, ism, maupun harf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh:
ِ َّ وإِ َّن اهلل ََلو خي ر ني َ ْ الرا ِزق ُ ْ َ َُ َ َ
Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīna
8. Huruf Kapital Meskipun dalam tulisan Arab tidak dikenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasinya huruf kapital digunakan dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), diantaranya adalah huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang dituliskan dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh:
َوَما ُُمَ َّمد إِالَّ َر ُس ْول
Wamā Muhammadun illā rasūl
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan.
20
Contoh:
صر ِم َن اهللِ َوفَ ْتح قَريْب ْ َن
Nasrun minallāhi wa fathun qarīb