Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh sekompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Kalimat di atas mempunyai dua bagian penting yaitu “suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer” dan “digunakan oleh sekompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri”. Bagian pertama menyatakan bahwa bahasa itu bukan merupakan satu sistem tunggal melainkan dibangun oleh sejumlah subsistem. Sistem bahasa ini merupakan sistem lambang bahasa yang berupa bunyi. Sementara bunyi itu sendiri dihadirkan oleh alat ucap manusia dan bersifat arbitrer. Artinya, antara lambang yang
berupa
bunyi
tidak
memiliki
hubungan
wajib
dengan konsep
yang
dilambangkannya. Bagian keduanya menyiratkan fungsi bahasa dilihat dari segi sosial, yaitu bahwa bahasa itu adalah alat interaksi atau alat komunikasi dalam masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan suatu alat untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Tanpa adanya bahasa komunikasi tidak akan berjalan dengan baik. Peranan bahasa dalam kehidupan manusia sangat besar. Hampir dalam semua kegiatan yang dilakukan, manusia memerlukan bahasa sebagai alat komunikasinya. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan khusus seperti kesenian, 1
olahraga, maupun ilmu pasti. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Karena itu kedua belah pihak yang berkomunikasi harus mampu menginterpretasikan makna yang terkandung dalam bahasa yang digunakan, agar lawan bicara dapat mengerti maknanya tersebut. Setiap negara di dunia mempunyai bermacam-macam jenis bahasa. Jepang adalah negara yang memiliki bahasa unik dan berbeda dengan bahasa yang dimiliki oleh negara lain. Keunikan tersebut dapat dilihat dari huruf yang dipakainya, kosa kata, sistem pengucapan, gramatikal, dan ragam bahasa. Perbedaan yang signifikan antara bahasa Jepang yang dipelajari dengan bahasa ibu itulah yang menjadi kesulitan bagi pemelajar bahasa Jepang untuk memahami dan menerjemahkannya kedalam bahasa Indonesia. Dalam penggunaan bahasa Jepang, baik secara lisan maupun tulisan kata keterangan ( fukushi) merupakan suatu aspek yang cukup penting. Dalam bahasa Jepang Fukushi memiliki fungsi dalam pembentukan kalimat, walaupun dalam prakteknya fukushi dapat menjadi kata keterangan tanpa bantuan kata lain. Berikut merupakan pengertian fukushi menurut Masuoka dan Takubo. Fukushi adalah kata yang berfungsi untuk menghias predikat dan merupakan kata yang dapat berdiri sendiri (Masuoka dan Takubo 1993:41). Jumlah fukushi dalam bahasa jepang cukup banyak sehingga menjadi keunikan dan kekhasan tersendiri
bagi bahasa Jepang. Pada
umumnya setiap kata keterangan
(fukushi) dalam bahasa Jepang mempunyai fungsi lebih dari satu. Maka ragam bahasa ini semakin menambah kerumitan pemahaman dalam mempelajari bahasa Jepang.
2
Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin meneliti tentang fukushi ‘yatto’ yang menurut Masuoka dan Takubo dalam bukunya yang berjudul kiso nihongo bunpou serta Mizutani dalam buku fukushi no imi to youhou termasuk dalam tensu asupekuto no fukushi. Dalam penelitian ini penulis akan mengunakan teori dari Sakamoto, et al. dalam nihongo konna toki dou suru ? “ fukushi “. Fungsi-fungsi dari fukushi ‘yatto’ berdasarkan buku nihongo konna toki dou suru ? “ fukushi “ inilah yang akan menjadi landasan teori penulis pada bab dua, dan juga sebagai acuan penulis untuk melakukan analisis pada bab tiga nantinya. Penulis mengambil data dari novel Yakuza na Tsuki 「極道な月」karangan Shoko Tendo karena di dalam novel Yakuza na Tsuki terdapat kata ‘yatto’ yang akan dianalisis oleh penulis, selain itu novel tersebut juga merupakan salah satu novel memoar best-seller di Jepang.
1.2 Rumusan Permasalahan Pada skripsi ini peneliti akan menganalis tentang fungsi fukushi ‘yatto’ 「やっと」 yang dilihat dari fungsi pemakaiannya dalam kalimat bahasa Jepang.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Agar skripsi ini lebih fokus penulis akan membatasi ruang lingkup penggunaan fukushi ‘yatto’ 「やっと」 dan yang ada pada kalimat yang terdapat dalam novel Yakuza na Tsuki 「極道な月」 karya Shoko Tendo .
3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami fungsi pemakaian fukushi ‘yatto’ 「やっと」 dalam kalimat berbahasa Jepang baik lisan maupun tulisan. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah agar para pemelajar bahasa Jepang dapat memahami fungsi
fukushi ‘yatto’ 「やっと」, khususnya dan memberikan manfaat bagi para
pemelajar bahasa Jepang pada umumnya.
1.5 Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan penulis terdiri atas dua metode, yaitu metode deskriptif analitis dan metode kepustakaan. Metode deskriptif analitis adalah metode dengan cara membahas atau menjelaskan suatu masalah dengan menata dan mengklasifikasiakan serta memberikan penjelasan sesuai dengan data yang telah diambil dari novel Yakuza na Tsuki 「極道な月」 karya Shoko Tendo dan buku-buku linguistik yang penulis baca, khususnya dari Sakamoto, et al. dalam nihongo konna toki dou suru ? “ fukushi “. Selanjutnya, yang dimaksud dengan metode kepustakaan yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan terhadap sejumlah naskah tertulis yang merupakan sumber data. Data diperoleh dari buku, komik dan juga internet. Peneliti juga mencarinya di perpustakaan Universitas Bina Nusantara, perpustakaan Japan Foundation dan juga perpustakaan Universitas Indonesia.
4
1.6 Sistematika Penulisan Bab 1 pendahuluan, pada bab ini penulis akan menjelaskan latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan, serta sisitematika penulisan penelitian ini. Yang bertujuan agar pembaca mendapatkan gambaran umum mengenai hal yang akan diteliti oleh penulis. Bab 2 Landasan Teori, pada bab ini penulis menguraikan teori-teori yang dijadikan sebagai landasan atau dasar dalam membahas permasalahan penelitian. Selain uraian teoritis, bab ini juga akan mencantumkan kutipan-kutipan cara pandang dari para pakar pada topik yang telah dipilih oleh penulis. Bab 3 Analisis Data, bab ini berisi analisis dari penulis. Setelah membaca dan menganalisis data, penulis akan memilah-milah data yang akan dijadikan sebagai acuan penelitian dan penulis akan menjabarkan data tersebut satu persatu dan dihubungkan dengan teori-teori yang menjadi landasan penelitian. Bab 4 Simpulan dan Saran, pada bab ini penulis menjabarkan simpulan dari hasil analisis data yang ada pada bab tiga, dengan bahasa yang lebih singkat dan jelas. Sehingga pembaca mengetahui jawaban dari penelitian ini. Di samping itu, dalam bab ini juga berisi saran agar pihak-pihak yang terkait dalam mengambil manfaat dari penelitian ini. Dan dapat memberikan wawasan kepada peneliti selanjutnya yang akan meneliti ruang lingkup yang bersangkutan dengan penelitian ini.
5
Bab 5 Ringkasan, bab ini merupakan rangkuman dari isi penelitian mulai dari latar belakang, rumusan permasalahan, serta tujuan penelitian dan hasil penelitian sebagai jawaban dari permasalahan yang diangkat. Agar pembaca dapat dengan mudah memahaminya, penulisannya akan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. 6