BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di Indonesia terdapat tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah sektor negara, sektor swasta, dan sektor koperasi. Koperasi adalah salah satu pelaku ekonomi sehingga dipandang cocok untuk perekonomian Indonesia. Pengertian koperasi menurut Undang-undang No.25 tahun 1992 pasal:1 ayat(1). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi yaitu: bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan secara demokratis, pembagian Sisa Hasil Usaha(SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Mendorong kemajuan usaha koperasi dengan memberi berbagai kemudahan kemudahan,
misalnya
kemudahan
mendirikan/membuka
koperasi
baru,
kemudahan mendapatkan status Badan Hukum (BH) penyelenggaraan pelatihan dan bimbingan untuk mendapatkan bantuan permodalan dalam bentuk penyediaan fasilitas kredit murah dan lain-lain sebagainya. 1
2
Kemudahan dalam memperoleh bantuan permodalan atau fasilitas kredit dilakukan pemerintah melalui sektor perbankan telah menyediakan dan menawarkan fasilitas kredit dengan tingkat suku bunga rendah dan mudah dijangkau.
Keberpihakan
pemerintah
untuk
mendorong
kemajuan
dan
kemandirian Koperasi. Sistem pengkreditan adalah aliran uang, berdasarkan kepercayaan, dari orang yang meminjamkan ke orang yang meminjam dan sebaliknya. Ada pemahaman bahwa uang yang dipinjamkan itu akan dikembalikan dalam rentan waktu tertentu. Supaya sistem tetap berfungsi, peminjam harus melunasi utangnya tepat waktu. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Pengkreditan juga dapat membantu suatu usaha yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya. Dalam hal ini baik bank maupun nasabah sama-sama diuntungkan. Salah satu bentuk kegiatan usaha yang dilaksanakan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Beringin adalah usaha pemberian kredit simpan pinjam. Dalam memberikan pinjaman atau kredit. Koperasi selalu berusaha untuk menekan serendah mungkin bunga dari pinjaman tersebut, agar dirasakan ringan oleh para anggotanya. Koperasi menggunakan modal melalui simpanan wajib anggota, karena simpanan wajib terlalu kecil,
koperasi perlu meningkatkan
permodalan dengan pihak lain untuk mensejahterakan anggotanya. Untuk menjaga
3
agar segala aktivitas yang berkaitan dengan pengkreditan dapat berjalan efektif dan efisien, maka diperlukan sistem pengendalian intern yang baik melalui sistem akuntansi yang tepat. Menurut Mulyadi (1997:165) Sistem pengendalian intern merupakan rangkaian prosedur yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan sedemikian rupa yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan, memeriksa ketelitian dan keandalan catatan akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasi, dan menjaga dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah diterapkan sebelumnya. Unsur pokok yang diperlukan dalam sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi yang memisahkan
tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem otorisasi dan
prosedur pencatatan, praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, serta mutu karyawan
yang sesuai dengan tanggung
jawabnya. Bentuk kerjasama Koperasi Pegawai Negeri Beringin dalam melaksanakan usahanya dapat digambarkan, KPRI Beringin melakukan peningkatan modal dengan mengajukan pinjaman modal kepada Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) demi kelancaran pemberian Kredit Simpan Pinjam kepada anggotanya. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pinjaman uang bagi anggota Koperasi yang mengajukan
kredit
kepada
Koperasi,
serta
untuk
mengembangkan kegiatan usaha simpan pinjam Koperasi.
meningkatkan
dan
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang dijelaskan penulis diatas,maka jelas bahwa terdapat permasalahan yang dapat digali lebih lanjut. Adapun masalah yang dapat ditimbulkan dari permasalahan tersebut adalah : 1. Bagaimana pola kerjasama permodalan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Beringin dengan pihak Bank Kesejahteraan Ekonomi ? 2. Apakah Pengendalian Intern pola kerjasama Permodalan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Beringin dengan pihak Bank Kesejahteraan Ekonomi sudah diterapkan dengan baik ?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menggambarkan pelaksanaan pola kerjasama permodalan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Beringin dengan pihak Bank Kesejahteraan Ekonomi. 2. Untuk mengetahui efektifitas Sistem Pengendalian Intern pola kerjasama permodalan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Beringin dengan pihak Bank Kesejahteraan Ekonomi.
5
D. Manfaat Penelitian Penulisan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan diantaranya: 1. Manfaat Akademis Penelitian ini berhubungan erat dengan Program Strata 1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yaitu untuk memenuhi syarat-syarat kelulusan akademik guna mencapai gelar Strata 1 . Disamping itu,dengan melakukan penelitian ini diharapakan penulis dan semua pihak yang berkepentingan mendapatkan tambahan informasi yang bermanfaat dan salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam mengatasi masalah yang sama atau terkait dimasa yang akan datang. 2. Manfaat dalam implementasi atau praktik Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi KPRI yang diteliti agar dapat menjadi lembaga yang berkelanjutan dan mampu menopang perekonomian. Selain itu, penulis ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam khasanah pengetahuan dan menjadi topik penulisan untuk menambah informasi sebagai salah satu acuan bagi penulisan ilmiah terkait.