BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peningkatan
sektor pariwisata terjadi secara global dalam beberapa tahun
belakangan ini. Sektor pariwisata menjadi tulang punggung suatu negara, dalam arti salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan annual report UNWTO (United Nation World Tourism Organization) tahun 2010 kontribusi pariwisata di seluruh dunia meningkat sebesar 7%. Sektor pariwisata dianggap penting bagi suatu negara. Oleh sebab itu banyak negara yang membuka tempat pariwisata baru dan mengembangkannya untuk menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk memperkenalkan tempat dan kebudayaan negara mereka masing-masing. Kedatangan wisatawan ke berbagai negara berkembang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sama halnya dengan Indonesia yang saat ini sedang melakukan pengembangan di sektor pariwisata untuk menarik para wisatawan asing maupun domestik. Pada dasarnya Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali potensi pariwisata yang menarik. Saat ini Indonesia sedang menduduki peringkat 70 pariwisata dunia dari 140 negara (World Economic Forum, 2013, p. 16). Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan keindahan alam dan kebudayaannya yang
1
2
beragam. Hal ini membuat para wisatawan lokal maupun mancanegara tertarik untuk mengunjungi Indonesia. Jumlah Wisatawan Mancanegara
Jumlah Wisatawan Nusantara
2009
6.323.730
5.053.269
2010
7.002.944
6.235.606
2011
7.649.731
6.750.416
2012
8.044.462
7.453.633
2013
8.802.129
7.973.440
Tabel 1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan ke Indonesia 2009-2013 Pada tahun 2012 jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 8.044.462 orang dan wisatawan asing pada tahun 2013 mencapai 8.802.129 orang yang berarti meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara jumlah wisatawan nusantara pada tahun 2013 mencapai 7.973.440 orang. Dari tahun 2009 sampai dengan 2013 wisatawan nusantara megalami peningkatan rata-rata pertahunnya sebesar 10% (Kementerian Pariwisata Indonesia, 2014). Pada tahun yang sama sektor pariwisata bahkan menduduki peringkat ke empat sebagai penyumbang devisa Indonesia sebesar $10.054.100 yang berarti meningkat sebesar 10% dibandingkan dengan tahun 2012 (Kementerian Pariwisata, 2013). Pada tahun 2013, UNWTO memperkirakan sampai dengan tahun 2020 tingkat kedatangan wisatawan asing ke Indonesia akan terus meningkat sebesar 3.8%. Saat ini Indonesia dirasa perlu mengembangkan dan mengelola pusat pariwisatanya lebih baik lagi karena sektor pariwisata di Indonesia belum
3
dikembangkan secara maksimal. Tempat pariwisata di Indonesia yang di ekspose hanya di beberapa daerah tertentu. Salah satu contohnya adalah Bali yang menjadi kota favorit wisata bagi wisatawan internasional. Dikenal dengan kebudayaannya yang khas seperti berbagai upacara adat, kuliner tradisional dan juga tariannya membuat para wisatawan lokal maupun mancanegara tertarik untuk berkunjung. Kunjungan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Bali bahkan mencapai 4.574 orang dalam sebulan (Kementerian Pariwisata Indonesia, 2014). Khusus untuk wisatawan lokal, lokasi favorit untuk berwisata masih berada di Pulau Jawa. Peringkat pertama yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal adalah Provinsi Jawa Timur yang mencapai 17.845 orang. Sementara Jawa Barat menduduki peringkat 4 (Badan Pusat Statistik, 2014). Sementara itu, masih sangat banyak lokasi lain yang berpotensi untuk menjadi tempat pariwisata yang belum dimaksimalkan. Provinsi Banten dan Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang tinggi namun belum digarap secara maksimal. Provinsi Banten dan Jawa Barat memiliki potensi obyek wisata yang cukup banyak serta menarik untuk dinikmati khususnya potensi wisata alam. Padatnya aktivitas di kota besar, diikuti dengan kemacetan lalu lintas dan polusi udara menjadikan obyek wisata dengan konsep back to nature banyak diminati oleh masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan untuk menghilangkan kepenatan selama beraktivitas. Wisata alam dapat memberikan sensasi relaksasi sehingga dapat membangkitkan kembali semangat mereka untuk menjalankan aktivitas sepulang berwisata. Pilihan biasanya jatuh ke daerah pegunungan dan pantai. Berdasarkan survei Motorhomes yang telah kami lakukan, dari 110 responden yang tinggal di kota Jakarta dan sekitarnya
4
menyatakan bahwa pegunungan dan pantai yang sering di kunjungi adalah Gunung Pancar dan juga Pantai Anyer. Pantai Anyer ini berlokasi di provinsi Banten dan merupakan salah satu pantai yang banyak dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. Pantai Anyer memiliki potensi wisata alam dan masuk dalam kriteria pantai yang indah. Pantai ini merupakan tempat wisata yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pemerintah Kab. Serang. Potensi pantai Anyer bisa di lihat dari banyaknya kunjungan wisatawan yang datang ke tempat tersebut setiap tahunnya. Tidak hanya wisatawan nusantara (lokal) namun wisatawan mancanegarapun banyak yang datang ke tempat tersebut. Objek Wisata Anyer
Tahun 2008 10,967,344
2009 14,171,584
2010 10,953,433
2011 10,065,154
Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Pantai Anyer 2008 – 2011 Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2008 sampai dengan 2009 jumlah wisatawan yang datang ke pantai Anyer mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah wisatawan sebesar 10.967.344 sementara pada tahun 2009 meningkat menjadi 14.171.584. Sedangkan pada tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah wisatawan pada tahun 2010 sebesar 10.953.433 menjadi 10.065.154. Penurunan jumlah wisatawan ini diakibatkan adanya peningkatan aktifitas Anak Gunung Krakatau. Hal ini yang menjadikan tempat tersebut menjadi kurang nyaman untuk di kunjungi (Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Serang, 2012).
5
Pantai Anyer memiliki keunikan dan juga keunggulan dibanding pantai lain yang berada di Banten. Keunikan dan keunggulan tersebut diantaranya yaitu ombak yang bervariasi sehingga cocok untuk olahraga surfing, adanya mercusuar yang mengarah ke pantai agar dapat melihat pemandangan pantai Anyer. Lokasinya yang dekat dengan Anak Gunung Krakatau sehingga pengunjung yang datang dapat menikmati pemandangan Anak Gunung Krakatau dengan fasilitas yang telah tersedia. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati pesona alam Karang Bolong yang banyak mengandung nilai historis (Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten, 2015). Selain Pantai Anyer tempat wisata yang juga
memiliki potensi pariwisata
adalah Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar yang dapat menjadi salah satu pilihan wisata back to nature. Taman Wisata Alam Gunung Pancar merupakan kawasan hutan pinus yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan berada tidak jauh dari kawasan pemukiman Sentul City. Kawasan ini memiliki kekayaan sumber daya alam hayati yang potensial. Keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna serta keindahan panorama alamnya menjadi daya tarik utama wisata di taman wisata alam ini. Keistimewaan lain dari TWA Gunung Pancar yaitu adanya tempat permandian air panas. Pengunjung tidak hanya dapat menikmati wisata hutan atau gunung dengan panoramanya, selain itu pengunjung juga dapat melakukan pengobatan dan relaksasi dengan berendam di pemandian air panas yang terdapat di TWA Gunung Pancar. Selain itu di TWA Gunung Pancar juga terdapat sarana olahraga berupa tracking sepeda gunung (downhill) dan arena outbound. (Sihombing, 2011, hal. 4)
6
Saat ini hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok di masyarakat terlebih di kotakota besar sebagian besar seseorang mencari hiburan dan ketenangan yang jauh dari lingkungan perkotaan, karena setiap harinya selalu dihadapkan dengan kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Sehingga banyak yang beralih ke daerah yang masih alami dan tradisional seperti pantai dan taman wisata alam (pegunungan) untuk menikmati hiburan dan ketenangan yang mereka harapkan. Tetapi ada sebagian orang yang tidak nyaman berada di lingkungan yang masih alami atau tradisional karena masih banyak keterbatasan dengan hidup yang biasanya dikelilingi dengan kenyamanan fasilitas di kota besar sehingga sulit untuk merubah kebiasaan tersebut. Untuk itu perlu ada bentuk pariwisata baru yang memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan pariwisata pada umumnya. Perlu adanya inovasi baru di sektor pariwisata. Dengan ini kami mencoba memperkenalkan pariwisata gaya baru dengan menggunakan Motorhomes atau Recreational Vehicle (RV). Motorhomes adalah kendaraan sebagaimana layaknya sebuah rumah berjalan. Sesuai dengan fungsinya, Motorhomes dijejali oleh sederet perlengkapan penunjang hidup seolaholah kita berada di dalam sebuah rumah (Motorhomes, 2010) Di Amerika dan beberapa negara di Eropa, Motorhomes bukanlah hal baru. Kendaraan ini didesain khusus seperti rumah tinggal, Motorhomes digunakan sebagai salah satu alternatif transportasi rekreasi yang menyenangkan. Berbagai fasilitas standar seperti layaknya rumah ada di dalamnya, seperti kamar tidur, toilet, dapur dan ruang keluarga yang lengkap dengan perlengkapan audio, TV dan kulkas. Motorhomes biasanya dibuat dari minibus atau minitruck yang dimodifikasi
7
sedemikian rupa hingga menjadi sebuah “rumah berjalan” atau memang sengaja dirancang untuk itu. Di Indonesia sendiri sudah mulai mengenal Motorhomes, namun masih banyak diantara mereka yang belum memiliki Motorhomes sendiri dikarenakan faktor geografis dan ekonomi. Walaupun harga Motorhomes relatif mahal, namun bukan hal yang tidak mungkin masyarakat indonesia tidak mampu untuk memilikinya. Hal ini terlihat dari banyaknya mobil mewah yang ada di Indonesia, khususnya di kota besar seperti di Jakarta. Yang menjadi permasalahan dalam memiliki sebuah Motorhomes yaitu tempat penyimpanan dan juga perawatannya. Butuh Tempat penyimpanan atau garasi yang cukup besar untuk penyimpanannya, belum lagi frekuensi penggunaan Motorhomes yang relatif jarang. Biasanya Motorhomes tersebut digunakan hanya sesekali saja saat berlibur. Tidak digunakan untuk kendaraan sehari-hari. Kemacetan lalu lintas yang terjadi di berbagai kota besar juga membuat Motorhomes tidak menjadi alternatif kendaraan yang tepat. Berdasarkan latar belakang ini Motorhomes bisa menjadi salah satu alternatif baru untuk mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia. Motorhomes sendiri merupakan suatu bentuk pariwisata yang belum digali dan dikembangkan di Indonesia. Sementara itu, Motorhomes sendiri memiliki potensi yang cukup Baik. Wisatawan lokal yang ada di Indonesia masih belum terlalu aware dengan Motorhomes itu sendiri. Berbeda dengan wisatawan mancanegara yang pastinya sudah terbiasa menggunakan Motorhomes. Menikmati pariwisata menggunakan Motorhomes bisa jadi sebuah pengalaman baru bagi wisatawan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya untuk memiliki sebuah Motorhomes secara pribadi memiliki
8
banyak kendala. Sehingga masih banyak masyarakat yang belum bisa menikmati sensasi berpariwisata menggunakan Motorhomes.
1.2 Ide Bisnis Astro Motorhomes merupakan sebuah alternatif pariwisata baru dalam berwisata bagi para wisatawan, khususnya wisatawan Indonesia. Astro Motorhomes merupakan suatu ide bisnis yang menyediakan tempat untuk menunjang kegiatan berkemah menggunakan sebuah Motorhomes, dimana didalam Motorhomes tersebut sudah dilengkapai fasilitas seperti toilet, mini pantry, dan ruang TV yang dapat dirubah menjadi area tempat tidur serta terdapat tempat tidur tambahan dibagian atas. Tersedianya fasilitas-fasilitas ini adalah untuk kenyamanan customer dimana mereka juga dapat merasakan suasana alam yang tenang tidak seperti suasana kota yang bising. Motorhomes ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara baru dalam berkemah. Berkemah saat ini dapat lebih mudah dan menyenangkan menggunakan Motorhomes tanpa mengurangi esensi dalam berkemah karena didalam Motorhomes juga disediakan alat-alat berkemah seperti tenda dan perlengkapan lainnya. Astro Motorhomes dapat menjadi tempat yang sangat menarik untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang terdekat dan memberikan pengalaman dan suasana yang baru. Para pengunjung juga dapat menikmati tempat-tempat, fasilitas dan kegiatan pariwisata yang sudah disiapkan oleh Astro Motorhomes. Astro Motorhomes menyediakan beberapa paket perjalanan, diantaranya yaitu paket pertama yang menyediakan destinasi khusus yang sudah ditentukan oleh Astro Motorhomes bagi para customer khususnya customer kota Jakarta, yang dimaksud
9
dengan destinasi khusus yaitu customer dapat memilih salah satu dari dua destinasi yang sudah kami tentukan, dalam hal ini destinasi tersebut adalah Resort Marina yang terletak di Pantai Anyer, sementara destinasi lainnya adalah TWA Gunung Pancar yang berada di Bogor. Kami menawarkan dua pilihan tempat yang berbeda agar customer dapat memilih sendiri tempat yang mereka sukai, entah itu gunung ataupun laut. Tidak semua orang menyukai suasana pegunungan begitu juga sebaliknya, tidak semua orang juga menyukai Susana pantai. Paket lainnya adalah paket free destination. Paket free destination yang dimaksud adalah membebaskan para customer untuk menentukan tempat destinasi yang mereka inginkan namun tetap mengikuti term and condition dari pihak Astro Motorhomes. Para customer akan didampingi oleh professional driver yang sudah mengerti medan dan kondisi wilayah di Indonesia.
1.3 Tujuan Tujuan dari Business Model Creation ini adalah : 1.
Menciptakan model bisnis baru yang inovatif yang dapat menguntungkan dengan
menawarkan
pengalaman
baru
dalam
berwisata
dengan
menggunakan Motorhomes. 2.
Menjadikan Astro Motorhomes sebagai salah satu alternatif pilihan dalam menikmati liburan.
1.4 Manfaat Manfaat dari Business Model Creation ini adalah : 1. Mendapatkan keuntungan dari peluang usaha yang baru di bidang tourism.
10
2. Mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia dengan membuat suatu inovasi bisnis baru yaitu membuat bisnis Motorhomes.
1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari Business Model Creation ini adalah : 1. Berkemah, Wisata alam pegunungan dan pantai di wilayah Jawa Barat (Gunung Pancar - Bogor dan Pantai Anyer - Banten).
Namun tidak
menutup kemungkinan akan berkembang sampai di luar wilayah Jawa Barat & Banten. 2. Untuk metode yang akan kami gunakan meliputi Business Model Canvas (9 Building Blocks), TOWS Analysis, Five Forces Analysis (Porters), Marketing Mix, Finance Analysis.
1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, ide bisnis, tujuan, manfaat dan Ruang Lingkup. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam proses pembuatan bisnis model. Penjelasan tentang teori-teori dasar.
11
BAB III : DESAIN AKHIR BISNIS MODEL Bab ini menjelaskan tentang bisnis model canvas beserta 9 building blocks. Disini juga menjelaskan mengenai bagaimana implementasi dari 9 building blocks tersebut. BAB IV : PERENCANAAN BISNIS Bab ini membahas mengenai aktivitas pokok dari bisnis model creation sebagai struktur organisasi BMC. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merangkum seluruh bisnis model canvas dan juga kelanjutan bisnis yang dijalankan.