BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penurunan kualitas dan kuantitas hutan di Indonesia sudah dirasakan sejakdekade 1990-an. Degradasi dan deforestasi sumberdaya hutan terjadi karena tindakan
pengelolaan
hutan
yang
tidak
memperhatikan
kaidah-kaidah
kelestarianhutan.Bencana banjir yang terjadi dibeberapa tempat diIndonesia adalah akibat kerusakan hutan, sehingga deforestasi dan degradasimenjadi masalah yang serius dan terlambat untuk disadari dalam upayapencegahannya.Indonesia memiliki hutan seluas 99,6 juta hektaratau 52,3% dari luas daratan Indonesia. Pada periode 2000-2009 luas hutan diIndonesia yang mengalami deforestasi adalah sebesar 15,16 juta ha. Lajudeforestasi pada periode tersebut lebih tinggi dibanding pada periode 1985-1998(Dephutbun, 2000). Pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk menangani kasus illegal logging. Langkah awal yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan cara membuat Peraturan Menteri Perhutanan No.38/Menhut- II/2009 tentang Standar dan Kinerja Pengolahan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada pemegang ijin atau Hukum Hak, Pemerintah telah memutuskan dan telah menetapkan, seluruh perusahaan kayu atau Furniture harus memiliki Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) khususnya bagi perusahaanyang berskala ekspor.
1
2
SVLK merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk menjawab tantangan dengan jaminan produk kayu Indonesia adalah legal.SVLK juga merupakan jawaban dari bangsa Indonesia atas keraguan dunia terhadap kayu Indonesia. Selain itu, SVLK sendiri merupakan suatu sistem yang digunakan sebagai alat untuk memastikan keabsahan legalitas kayu sebagai bahan baku oleh suatu industri berbasis kayu. PT. Indo Veneer Utama merupakan salah satu perusahaan di industri berbasis kayu.Perusahaan ini merupakan perusahaan furniture yang telah menerapkan Sistem Verfikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada setiap transaksi ekspor ke luar negeri. PT. Indo Veneer Utama berada di daerah Karanganyar,Jawa Tengah yang sudah berdiri lama dan menjadi eksportir. Sebagian besar produknya diekspor ke kawasan Australia, Asia dan Eropa.PT.Indo Veneer Utama merupakan salah satu contoh perusahaan furniture yang sudah memiliki Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sejak Februari tahun 2013. Pentingnya mengetahui cara penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada PT. Indo Veneer Utama agar disaat proses stuffing tidak terjadi kesalahan dalam kubikasi muat container dan juga pada saat penyerahan lembar lampiran dokumen Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) tidak terjadi kesalahan dalam pelampirannya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai proses penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sangat dibutuhkan untuk mengurangi angka kegagalan pada proses stuffing dan pelampiran dokumen pada PT. Indo Veneer Utama.
3
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengungkapkan permasalahanpermasalahan yang berhubungan dengan pengaruh adanya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) terhadap kegiatan ekspor,dengan judul “PENERAPAN SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (SVLK) DALAM KEGIATAN EKSPOR PT. INDO VENEER UTAMA DI KARANGANYAR” B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana skema dan problematika penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada transaksi ekspor di PT. Indo Veneer Utama ? 2. Apa keunggulan dan kekurangan yang diperoleh ketika PT. Indo Veneer Utama menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dibandingkan dengan perusahaan lain ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : a. Skema dan problematika penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada transaksi ekspor di PT.Indo Veneer Utama b. Membandingkan penerapan dan keunggulannya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada PT. Indo Veneer Utama dibandingkan dengan perusahaan furniture lainnya yaitu : PT. Kharisma Rotan Mandiri dan CV. Valasindo
4
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Indo Veneer Utama Manfaat yang mungkin dapat diperoleh bagi PT. Indo Veneer Utama melalui karya ilmiah ini, yakni meminimalisir kegagalan saat proses stuffing adalahuntuk menghindari pembatalan dokumen V-Legal
sehingga perusahaan
dapat
meminimalisir kegagalan saat kubikasi muatan kontainer. PT. Indo Veneer Utama juga dapat mengetahui kelebihan penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada perusahaan, dibandingkan dengan perusahaan lain yang juga menerapakan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dalam proses ekspornya. D. Metodologi Penelitian Metode penelitian ini mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari : 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan adalah Perusahaan Furniture “PT. INDO VENEER UTAMA” Jl Adisucipto, Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Nomor Faksmile 0271 715876 ,Telepon 0271 715107. Perusahaan ini bergerak dibidang furniture, didalam proses ekspornya perusahaan ini sudah menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sebagai syarat bahan baku yang dipakai sudah legal/sah. PT. Indo Veneer Utama mulai menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sejak tahun 2015.Akan tetapi, pihak
5
perusahaan
sudah
mengajukan
pembuat
sertifikat
SVLK
sejak
tahun
2013.Sebelum dianjurkan menerapkan pemakaian sertifikat SVLK, PT. Indo Veneer Utama memakai sertifikat Endors. Sertifikat Endors penerapan sama seperti sertifikat SVLK sebagai syarat bahan baku yang sah/legal. 2. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer yang dipakai misalnya profil perusahaan, jumlah staff dan karyawan PT. Indo Veneer Utama, jam kerja karyawan. Akan tetapi, data primer utama yang sering dipakai yakni data kubikasi.Data kubikasi adalah data muatan atau kapasitas kontainer dengan ketentuan kontainer ukuran 20 fit kapasitas amannya 28,5/m3 dan container 40 fit kapasitas amannya 58,5/m3. Data ini diperoleh dengan cara observasi pada stuffing secara langsung dan wawancara langsung pada staff ekspor-impor pada PT. Indo Veneer Utama mengenai Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). b. Data Sekunder. Data informasi pustaka adalah data berbagai sumber informasi pengetahuan seperti buku, artikel ataupun bahan fasilitasi yang berhubungan dengan pelatihan –pelatihan dan keterangan akses yang dapat diperoleh.Data sekunder dapat diperoleh
dari
beberapa
sumber
yaitu
Peraturan
Menteri
Perhutanan
No.38/Menhut- II/2009, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
6
No.20/M-DAG/PER/5/2008.Data dan informasi penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) di perusahaan lain yakni PT. Kharisma Rotan Mandiri dan CV. Valasindo. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu : a. Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang diperlukan dengan menanyakan secara langsung kepada staf-staf perusahaan pada“PT. INDO VENEER UTAMA” Karanganyar. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terkait dengan : sejarah berdirinya PT. Indo Veneer Utama, pemahaman PT. Indo Veneer Utama mengetahui tentang Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), dan kendala yang terjadi saat proses penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).Wawancara tersebut dilakukan sebanyak tiga kali, dilakukan pada saat magang di PT.Indo Veneer Utama Karanganyar. b. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan melihat secara langsungproses penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang dilakukan PT. Indo Veneer Utama pada setiap transaksi ekspor. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih jelas mengenai problematika dan sistematika penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada PT. Indo Veneer Utama.Penulismelakukan observasi iniketika magang sejak bulan Januari sampai
7
Februari tahun 2015 dengan pengamatan kinerja di lapangan secara langsung. Observasi ini ditujukan pada saat proses stuffing berlangsung. Pada saat stuffing ditemukan berbagai kendala seperti halnya kubikasi yang melebihi muatan dan gagalnya penerbitan dokumen V-Legal. c. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap terhadap buku-buku, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang berhubungan dengan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).Studi pustaka ini dilakukan untuk menghimpun data yang berguna dalam pengerjaan tugas akhir mengenai proses penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) pada sebuah perusahaan. Cara memperoleh data dengan mempelajaridokumen SVLK dan peraturan-peraturan tertulis maupun Surat Keputusan yang ada kaitannya dengan obyek peneliti.