BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Salah satu upaya pencegahan atau penurunan AKI di Indonesia adalah dengan menggerakan masyarakat terutama pada pasangan usia subur (PUS) untuk menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi adalah suatu usaha untuk mencegah kehamilan. Usaha-usaha tersebut ada yang bersifat sementara dan bersifat permanen. Kontrasepsi yang bersifat sementara baik yang mengandung hormonal maupun non hormonal yaitu kontrasepsi dengan metode sederhana
yang meliputi: metode kalender, kontrasepsi kondom,
metode amenore laktasi, maupun AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim), metode yang mengandung hormonal meliputi: metode kontrasepsi pil, suntik, dan implan. Sedangkan kontrasepsi yang bersifat permanen yaitu kontrasepsi mantap yang meliputi: MOP (medis operatif pria) dan MOW (medis operatif wanita) (Sri Handayani, 2010). Pemerintah berupaya menetapkan program keluarga berencana pada pasangan usia subur yang bertujuan untuk mencegah kehamilan, terutama kehamilan yang tidak diinginkan dan kehamilan risiko tinggi, karena hal tersebut dapat menyebabkan atau menambah angka kesakitan dan angka kematian ibu (BKKBN Jateng, 2012). Kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan dengan risiko tinggi yang mengakibatkan kematian ibu sedikit teratasi dengan adanya program KB
1
2
dari pemerintah tersebut, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu. Dilihat dari Angka kematian Ibu (AKI) maternal di Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2010 berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah memenuhi target dalam Indikator Indoesia Sehat 2010 sebesar 150/100.000 KH dan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2009 sebesar 117,02/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 79%, pada waktu bersalin sebesar 5%, dan pada waktu hamil sebesar 16% (DINKES Kota Semarang, 2010). Menurut data BKKBN Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 jumlah PUS yang menjadi peserta KB aktif tercatat sebanyak 4.784.150 peserta dengan rincian masing-masing per metode kontrasepsi AKDR 406.097 (8,49%), MOW sebanyak 262.761 (5,49%), MOP sebanyak 52.679 (1,10%), kondom sebanyak 92.072 (1,92%), implan sebanyak 463.786 (9,69%), suntik sebanyak 2.753.967 (57,56%), pil sebanyak 752.788 (15,74%) (BKKBN Jateng, 2012). Hasil pembinaan peserta KB aktif seluruh keluarga per metode kontrasepsi di Kabupaten Kendal pada bulan Februari tahun 2012 yang menjadi peserta KB aktif berjumlah 144.614 meliputi AKDR jumlah peserta 6576 (4,55%), MOW jumlah peserta 5.423 (3,75%), MOP jumlah peserta 1.039 (0,72%), kondom 676 (0,47%), implan jumlah peserta 12.007 (8,30%), suntik jumlah peserta 86.358 (59,72%), dan pil jumlah peserta 32.532 (22,50%) (BKKBN, 2012).
3
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti saat mengambil data tahun 2011 di BPM Ny. S di Kelurahan Kutoharjo Dusun Sebrang Lor RT IV Kaliwungu Kendal didapatkan hasil dari 88 ibu yang menggunakan alat kontrasepsi pil sebanyak 6,81%, menggunakan KB suntik sebanyak 51,13%, menggunakan AKDR sebanyak 11,36% menggunakan KB implan sebanyak 21,59%, menggunakan kondom sebanyak 3,40%, menggunakan KB MOW sebanyak 3,40%, menggunakan KB MOP (Medis Operatif Pria) sebanyak 2,27%. Mutrofin tahun 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Gambaran pengetahuan ibu
grandemultipara tentang keluarga berencana steril
(Tubektomi) di Desa Klitih Karangtengah Demak” menunjukan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 33 orang (48,5%), sedangkan cukup 21 orang (30,9%) dan baik sebanyak 14 orang (20,6%). Denys Kurniasari tahun 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi MOW di wilayah Jangli Krajan barat Rw III Kelurahan Jatingaleh Kecamatan Candisari Semarang” menyebutkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan penggunaan metode kontrasepsi MOW dan ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan metode kontrasepsi MOW. Retno Indah tahun 2011 dalam penelitiannya dengan judul “Studi diskriptif tingkat pengetahuan dan sikap wanita PUS dalam memilih metode kontrasepsi MOW di wilayah kerja Puskesmas Klambu Kabupaten
4
Grobogan” menyebutkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 23,7% dan responden yang mempunyai sikap negatif dalam memilih kontrasepsi MOW sebanyak 40%. Dari hasil wawancara 10 responden atau wanita usia subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi MOW yaitu 6 responden mengatakan tidak mempunyai biaya untuk menggunakan alat kontrasepsi MOW dan 4 responden mengatakan tidak mengetahui tentang alat kontrasepsi MOW. Dampak dari 10 responden tersebut yaitu akan memiliki jumlah anak >2, sehingga mengakibatkan anak-anak tersebut kurang mendapatkan perhatian dan tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Dari uraian data di atas jumlah akseptor MOW masih cukup rendah, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran karakteristik, pendapatan, pengetahuan dan sikap ibu yang tidak memilih alat kontrasepsi MOW di BPM ny. S Kaliwungu-Kendal”.
B. Perumusan masalah Bagaimana gambaran karakteristik, pendapatan, pengetahuan dan sikap ibu yang tidak memilih alat kontrasepsi MOW di BPM Ny. S KaliwunguKendal ?
5
C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran karakteristik, pendapatan, pengetahuan, dan sikap ibu yang tidak memilih alat kontrasepsi MOW. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan umur dan jumlah anak/paritas yang tidak memilih metode kontrasepsi MOW. b. Mendeskripsikan pendapatan responden yang tidak memilih metode kontrasepsi MOW. c. Mendeskripsikan pengetahuan responden yang tidak memilih metode kontrasepsi MOW. d. Mendeskripsikan sikap responden yang tidak memilih alat kontrasepsi MOW.
D. Manfaat penelitian 1. Bagi masyarakat Sebagai masukan dan pengetahuan bagi pasangan usia subur (PUS) terutama grandemultipara dalam upaya pemilihan alat kontrasepsi MOW . 2. Bagi institusi Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kontrasepsi MOW sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
6
3. Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam penelitian terutama
metodologi
penelitian
tentang
gambaran
karakteristik,
pendapatan, pengetahuan dan sikap ibu yang tidak memilih alat kontrasepsi MOW.
E. Keaslian penelitian Tabel. 1.1. keaslian penelitian NO 1.
Nama peneliti Denys Kurniasari
Judul
Populasi
Sampel
Faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi MOW di wilayah Jangli Krajan Barat Rw III Kelurahan Jatingaleh Kecamatan Candisari Semarang tahun 2010
Semua ibu yang menjadi akseptor KB MOW di wilayah Jangli Krajan Barat Rw III Kelurahan Jatingaleh Kecamatan Candisari Semarang. Semua ibu yang berusia >35 tahun di Desa Klitih Karangtengah Demak.
Jumlah sampel 118 responden diambil dengan cara sampling jenuh.
Jumlah sampel sebanyak 68 responden di ambil dengan cara total sampling
Deskriptif dengan pendekatan survey
Semua WUS yang telah mengikuti metode kontrasepsi MOW yang umurnya >26 tahun dan mempunyai >2 anak di wilayah kerja Puskesmas Klambu.
Jumlah sampel sebanyak 80 responden yang di ambil secara Non Probability Sampling.
Deskriptif dengan pendekatan cross sectional
2
Mutrofin
Gambaran Pengetahuan Ibu Grandemultipara Tentang Keluarga Berencana Steril (Tubektomi) di Desa Klitih Karangtengah Demak tahun 2009
3
Retno Indah
Studi diskriptif tingkat pengetahuan dan sikap wanita PUS dalam memilih metode kontrasepsi MOW di wilayah kerja Puskesma Klambu Kabupaten Grobogan tahun 2011.
Jenis dan pendekatan Studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
Hasil menyebutkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan penggunaan metode kontrasepsi MOW dan ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan penggunaan metode kontrasepsi MOW. Bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang yaitu sebanyak 33 orang (48,5%), sedangkan cukup 21 orang (30,9%) dan baik sebanyak 14 orang (20,6%) Bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 23,7% dan responden yang mempunyai sikap negatif dalam memilih kontrasepsi MOW sebanyak 40%.
7
Penelitian
yang
saya
ambil
berjudul
“Gambaran
Karakteristik,
Pendapatan, Pengetahuan dan Sikap Ibu yang tidak Memilih Alat Kontrasepsi MOW”. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak >2 dan tidak memilih alat kontrasep MOW.