BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya perlindungan keuangan terhadap resiko kematian, kecelakaan, dan resiko lainnya, mendorong bisnis asuransi berkembang dengan pesat. Setiap orang pasti menyadari bahwa ia pada akhirnya akan meninggal, namun tidak pasti kapan ia akan meninggal. Ketika seorang pencari nafkah meninggal tanpa meninggalkan persiapan yang cukup bagi keluarganya, dapat dipastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan tidak mampu menyesuaikan dan menyiapkan diri dengan perubahan dalam kehidupannya yang diakibatkan oleh hilangnya penghasilan keluarga secara drastis dan tiba-tiba. Hal ini dapat disebut sebagai suatu kerugian ekonomi akibat meninggalnya pencari nafkah. Lain halnya apabila pencari nafkah tersebut telah jauh-jauh hari mempersiapkan keuangan keluarga nya agar tetap berjalan secara normal pada saat ia meninggal dunia dengan cara memiliki financial melalui asuransi. Salah satu faktor yang menjadi masukan dalam pengambilan keputusan manajemen adalah adanya sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi menyajikan informasi mengenai teknik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengolah data akuntansi dalam rangka memperoleh pengendalian intern yang baik. Pengendalian internal menjamin kebijakan dan pengarahan manajemen
1
2
yang cukup memadai sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Dalam perkembangan asuransi, sistem informasi akuntansi merupakan salah satu dasar untuk penyusunan berbagai macam sistem dan prosedur asuransi, seperti sistem pengikatan polis, penerimaan premi, dan klaim asuransi. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, salah satu sistem yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan perusahaan asuransi adalah sistem penjualan polis. Sistem ini memerlukan perhatian khusus, karena penjualan merupakan kegiatan utama dalam perusahaan asuransi. Tanpa penjualan, perusahaan tidak akan menerima pemasukan kas yang berasal dari pembayaran premi, yang menyebabkan perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya. Dalam penelitian Sumarauw (2013), hasil penelitian tersebut adalah evaluasi terhadap sistem dan prosedur pengeluaran kas dalam proses penyelesaian klaim pada PT. Askes telah efektif, karena metode pengendaliannya dilaksanakan dengan baik. Dari hasil penelitian Mela (2013), hampir semua formulir yang digunakan tidak bernomor urut tercetak sehingga masih belum dapat dipertanggungjawabkan atas penggunaannya. Sebaiknya pada AJB Bumiputera 1912 Malang Cabang Dieng untuk penitipan pembayaran premi kepada agen perlu adanya formulir tanda terima bukti, serta diberikan keterangan penjelasan pengajuan pembayaran klaim pada saat pengikatan polis oleh agen. AJB Bumiputera 1912 merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang asuransi yang telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk melindungi dari resiko kerugian di masa mendatang. Salah satu kantor operasional dari AJB Bumiputera 1912
3
berada di Jalan Gajah Mada 79, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar yang menjadi subjek penelitian. Selama ini AJB Bumiputera 1912 Kantor Operasional Wlingi menjadikan sistem informasi akuntansi sebagai dasar pengetahuan dalam penyusunan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan polis, premi, dan klaim. Salah satu kegiatan yang paling utama adalah penjualan polis, karena dengan penjualan polis perusahaan akan menerima kas dari pembayaran premi asuransi. Dan kegiatan yang sering terjadi adalah pembayaran klaim, yaitu tuntutan ganti rugi oleh tertanggung. Melihat sering terjadinya transaksi yang berhubungan dengan pembayaran klaim, maka AJB Bumiputera 1912 juga harus menerapkan suatu sistem pengendalian internal yang baik terhadap pembayaran klaim untuk menghindari terjadinya penyimpangan. Dalam praktik penyelesaian klaim itu sendiri masih terdapat berbagai macam kendala seperti lambannya penanganan dalam pencairan dana tuntutan ganti rugi karena lambannya proses persetujuan dari Kantor Pusat Perusahaan Asuransi, terdapat masa observasi yang harus dilewati selama periode berjalan untuk penanganan klaim meninggal dunia, pernyataan kesehatan dari calon pemegang polis yang tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, orang yang mengajukan klaim bukanlah ahli waris, dan tidak lengkapnya dokumen-dokumen yang harus dipenuhi pada saat pengajuan klaim sehingga memperlambat proses pelaksanaan klaim meninggal dunia. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi dengan judul : “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN KLAIM MENINGGAL
4
DUNIA
DALAM
UPAYA
MENINGKATKAN
PENGENDALIAN
INTERNAL PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR OPERASIONAL WLINGI”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi pengajuan dan pembayaran klaim meninggal dunia pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Operasional Wlingi ? 2. Apakah sistem informasi akuntansi pengajuan dan pembayaran klaim meninggal dunia sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis input dari sistem informasi akuntansi pengajuan dan pembayaran klaim meninggal dunia berupa dokumen-dokumen yang terkait. 2. Untuk menganalisis proses dari pengajuan dan pembayaran klaim meninggal dunia melalui prosedur yang berjalan atas klaim. 3. Untuk menganalisis output dari sistem informasi akuntansi pengajuan dan pembayaran klaim meninggal dunia berupa laporan atas klaim. 4. Untuk mengidentifikasi apakah unsur-unsur pengendalian internal dari sistem informasi akuntansi pengajuan dan pembayaran klaim meninggal dunia sudah berjalan dengan baik.
5
D. Manfaat Penelitian Kegunaan dari penulisan ini adalah : 1. Bagi perusahaan Dapat digunakan sebagai masukan positif bagi perusahaan dalam meningkatkan pelayanan klaim meninggal dunia. 2. Dalam bidang akademis Bermanfaat sebagai penambah pengetahuan dan wawasan tentang klaim meninggal dunia, menambah bahan kajian pustaka, dan sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.