BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami ketidaknyamanan. Rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil biasanya berbeda-beda pada setiap trimester kehamilan. Sebagian besar wanita juga mengalami ketidaknyamanan minor pada saat hamil sampai beberapa tingkat disepanjang kehamilan normal, diantaranya adalah mual, nyeri ulu hati, nyeri sendi, nyeri punggung, dispnea, hidung tersumbat, varises vena, kram kaki (Bobak, 2004). Nyeri punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring dengan pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuhnya (Varney, 2008). Perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban. Gejala nyeri punggung ini juga disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot dipinggul (Tiran, 2008). Selain zat yang mampu merangsang kepekaan nyeri,
1
tubuh juga memiliki zat yang mampu menghambat (inhibitor) nyeri yaitu endorfin dan enkefalin yang mampu meredakan nyeri (Brunner & Suddart, 2004). Nyeri punggung yang dirasakan oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara memberikan kompres panas pada area tersebut atau memberikan gosok punggung (Bobak, 2004). Hal tersebut dapat meningkatkan kenyamanan ibu hamil, dimana sesuai dengan teori Comfort dari Kolcaba (2011). Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan keringanan (relief), ketenangan (ease), and (transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat konteks pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan. Menurut Kolcaba (2011), tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik. Nyeri pada punggung selama kehamilan bervariasi antara 35–60 %. Hasil penelitian oleh Meyer dan rekan (1994) ditemukan wanita hamil mengalami nyeri punggung 45% dan meningkat sampai 69% pada minggu ke-28 (Mander, 2008). Berdasarkan hasil penelitian Ariyanti (2012) didapatkan bahwa 68% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas sedang, dan 32% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas ringan. Diantara semua wanita ini, 47–60 % melaporkan bahwa nyeri punggung terjadi pada kehamilan 5–7 bulan
2
(Renata, 2009). Berdasarkan data yang diperoleh di awal penelitian kepada ibu hamil
pada tanggal 4 Maret 2014 pada saat kunjungan ANC di Puskesmas
Pesantren I Kota Kediri, menunjukkan bahwa 10 dari 13 ibu hamil memiliki keluhan nyeri punggung. Data 10 Responden ibu hamil yang mengalami nyeri punggung di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri didapatkan 30% mengalami nyeri ringan, 40% mengalami nyeri sedang, dan 30% mengalami nyeri berat. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa sebagian ibu hamil pergi ke dukun pijat untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, serta menggunakan obat-obat gosok. Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, postur wanita berubah untuk mengkompensasi berat uterus yang sedang tumbuh. Bahu tertarik ke belakang sebagai akibat pembesaran abdomen yang menonjol, dan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, kelengkungan tulang belakang ke arah dalam menjadi berlebihan. Relaksasi sendi sakroiliaka, yang mengiringi perubahan postur, menyebabkan berbagai tingkat nyeri punggung setelah ketegangan yang berlebihan, keletihan, postur membungkuk, atau mengangkat sesuatu. Jika tidak segera diatasi rasa nyeri dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari misalnya tidur, nafsu makan, konsentrasi, interaksi dengan orang lain gerakan fisik, bekerja, aktivitas-aktivitas santai. Walaupun ketidaknyamanan tidak serius, hal ini menurunkan perasaan kenyamanan dan kesejahteraan wanita (Martin, 2002). Gejala nyeri punggung ini juga disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot dipinggul (Tiran, 2007). Penjelasan lain mengenai perburukan nyeri punggung yang kurang diteliti
3
pada kehamilan berkaitan dengan regangan yang disebabkan oleh uterus yang membesar (Dutro & Wheeler, 1991) dalam (Mander, 2003). Derajat reaksi seseorang terhadap rasa nyeri sangat bervariasi. Keadaan ini sebagian disebabkan oleh kemampuan otak sendiri untuk menekan besarnya sinyal nyeri yang masuk ke dalam sistem saraf, yaitu dengan mengaktifkan sistem pengatur nyeri, disebut sistem analgesia. Dipercaya bahwa fungsi utama endorphin adalah untuk menempel pada reseptor opioid otak, meredakan rasa nyeri fisikal. Pada waktu yang sama, endorphin juga meningkatkan rasa nyaman (McAtee, 2003). Stimulus tertentu dapat memicu pelepasan dari β-endorphin, termasuk dengan pemberian kompres hangat atau gosok punggung. Ibu hamil dapat mencegah ketidaknyamanan berupa nyeri punggung melalui postur dan mekanika tubuh yang baik dan menghindari keletihan. Mengenakan sepatu yang tepat selama berlangsungnya aktivitas dan korset pendukung dapat membantu. Latihan harian, seperti berjalan, berenang, dan peregangan adalah cara pencegahan nyeri punggung yang efektif. Ketika terjadi nyeri punggung dapat dikurangi dengan memberikan relaksasi kompres hangat atau memberikan botol berisi air panas dan diletakkan di punggung bawah, menggosok punggung, atau mandi air hangat (Martin, 2002). Nyeri dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Pengendalian nyeri secara farmakologis memang lebih efektif dibandingkan dengan metode nonfarmakologi, namun demikian farmakologi lebih mahal dan berpotensi mempunyai efek samping. Dalam kehamilan metode farmakologi juga mempunyai pengaruh bagi ibu, janin, maupun bagi kemajuan persalinan. Obat
4
yang sering digunakan adalah jenis analgesik Nonopioid yaitu asam mefenamat untuk mengatasi nyeri akut derajat ringan (Price & Wilson, 2006). Sementara itu menurut (Potter & Perry, 2005) metode non farmakologis dapat dilakukan melalui kegiatan tanpa obat antara lain dengan teknik distraksi, hypnosis-diri, mengurangi persepsi nyeri, dan stimulasi masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin. Metode nonfarmakologis juga lebih murah, simpel, efektif dan tanpa efek yang merugikan. Kompres hangat dan gosok punggung dianggap sangat efektif dalam menurunkan kasus-kasus nyeri. American College of Obstetricians and Gynecologists (2013) dalam sebuah jurnal menganjurkan berbagai tindakan yang dapat digunakan untuk mencegah dan memberikan terapi untuk low back pain bagi ibu hamil. Melihat uraian fakta dan fenomena tersebut peneliti menjadi sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “efektivitas kompres hangat dan gosok punggung (Backrub) terhadap kenyamanan pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri”.
B. Rumusan Masalah Penelitian Memperhatikan latar belakang masalah, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: Apakah ada perbedaan efektivitas kompres hangat dan gosok punggung terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri?
5
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas kompres hangat dengan gosok punggung terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri.
2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah a.
Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri
b.
Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah diberikan tindakan kompres hangat di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri
c.
Mengidentifikasi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah diberikan tindakan gosok punggung di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri
d.
Mengetahui efektivitas kompres hangat dan gosok punggung terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri
6
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai wacana untuk pengembangan penelitian lebih lanjut di bidang keperawatan, khususnya kompres hangat dan gosok punggung terhadap peningkatan kenyamanan pada ibu hamil.
2.
Manfaat Praktis Manfaat praktis yang didapatkan dalam penelitian ini adalah: a. Bagi Ibu Hamil Ibu hamil yang mengalami rasa tidak nyaman dapat mengetahui dan mampu melaksanakan upaya meningkatkan kenyamanan dengan cara kompres hangat atau gosok punggung. b. Bagi Profesi Keperawatan Sebagai dasar pertimbangan melakukan intervensi keperawatan mandiri melalui pemberian kompres hangat atau gosok punggung pada ibu hamil yang mengalami rasa tidak nyaman. c. Bagi Puskesmas Dapat digunakan sebagai masukan bagi tempat pelayanan atau institusi setempat guna meningkatkan pelayanan dan pengembangan ilmu keperawatan, khususnya untuk penatalaksanaan non-farmakologis bagi ibu hamil yang mengalami rasa tidak nyaman.
7
d. Bagi Peneliti Memberi gambaran dan informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya tentang efektivitas kompres hangat dan gosok punggung terhadap peningkatan kenyamanan pada ibu hamil.
E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan berkaitan dengan penatalaksanaan non-farmakologi untuk meningkatkan kenyamanan pada ibu hamil diperoleh hasil bahwa prosedur tindakan kompres hangat maupun masase punggung dapat menurunkan intensitas nyeri yang dialami oleh ibu hamil sehingga kenyamanan ibu hamil meningkat. Penelitian Ariyanti (2011) dengan Judul Pengaruh WWZ (Water Warm Zack) terhadap perubahan skala nyeri punggung pada ibu hamil di Puskesmas Perawatan Ngletih Kota Kediri menunjukkan bahwa ada
pengaruh WWZ terhadap perubahan skala nyeri punggung pada ibu hamil di Puskesmas Perawatan Ngletih Kota Kediri. Jumlah sampel dalam penelitian tersebut adalah 38 ibu hamil yang mengalami nyeri punggung, metode yang digunakan Pra-eksperimen (One Group Pra-test-posttest Design)
Penelitian Azizah (2011) dengan judul Pengaruh Endorphin Massage terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan Normal Ibu Primipara di BPS S dan B Demak
menunjukkan ada pengaruh Endorphin Massage terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal ibu primipara. Jumlah sampel dalam penelitian tersebut adalah 30 ibu hamil yang memasuki kala I persalinan normal, metode yang digunakan Quasy Experimental (posttest only control group) . Penelitian Insaffita (2006) dengan judul
Pengaruh Masase Punggung terhadap nyeri Primigravida Kala I Persalinan 8
Fisiologis menunjukkan ada pengaruh Endorphin Massage terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal ibu primipara. Jumlah sampel dalam penelitian tersebut adalah 8 ibu bersalin primigravida kala I fase aktif, metode yang digunakan Pre-Eksperimen (one group pre-test post-test).
9