BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keuangan negara, karena pajak merupakan suatu sumber pendapatan negara yang terbesar yaitu sebesar 84,87% sisanya 15,13% berasal dari pendapatan non pajak. Penerimaan pajak ini sangat berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu hasil pungutan pajak di negara kita pada masa sekarang ini menjadi sumber utama penerimaan negara yang kontribusinya diharapkan semakin meningkat setiap tahunnya. Usaha untuk meningkatkan pajak dilakukan dengan pembaharuan dalam sistem perpajakan. Pembaharuan ini ditandai dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan pelayanan perpajakan ini terlihat dengan dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan. Perubahan mendasar yang berkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di awal tahun 2005 yaitu dilaksanakannya jenis pelayanan kepada wajib pajak yang baru dalam rangka penyampaian surat pemberitahuan dan penyampaian perpanjangan surat pemberitahuan tahunan menggunakan elektronik (e-filing). Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan keputusan Nomor KEP88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 (BN No. 7069 hal.4B) tentang 1
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik. Kemudian tanggal 24 Januari 2005, Presiden Republik Indonesia bersama dengan Direktorat Jendral Pajak meluncurkan produk e-filling atau Electonic Filing System. E-Filling adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online (Laihad, 2013). Keputusan tersebut menyatakan bahwa penyampaian SPT secara elektronik (e-filing) dilakukan melalui Perusahaan Application Service Provider (ASP) yang ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak. Adanya sistem ini diharapkan wajib pajak akan lebih mudah melakukan kewajibannya tanpa harus mengantri di kantorkantor pelayanan pajak sehingga dirasa lebih efektif dan efisien. Selain
itu,
transisi
cara
penyampaian
dan
pelaporan
Surat
Pemberitahuan (SPT) dapat memudahkan dan memberi manfaat bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sendiri dalam pengelolaan pajak. Oleh karena itu perlu dukungan semua pihak secara terus-menerus agar peningkatan pelayanan kepada wajib pajak terus berjalan dan sekaligus terciptanya administrasi perpajakan yang modern. Saat ini belum semua Wajib Pajak menggunakan e-filing karena Wajib Pajak masih menganggap bahwa penggunaan sistem komputer dalam pelaporan SPT sangat membingungkan dan menyulitkan. Hal ini dikarenakan masih banyak wajib pajak yang belum paham tentang pengoperasian e-filing dan kemampuan wajib pajak untuk menggunakan e-filing masih minim.
2
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
E-Filing merupakan produk yang sudah cukup lama, karena e-filing sendiri mulai berlaku sejak 1 Maret 2009 namun dalam pelaksanaannya baru dijalankan pada tahun 2011. Sementara sosialisasi tentang e-filing kepada wajib pajak masih belum maksimal dan berkelanjutan (Novrida, 2015). Padahal pelaporan SPT secara komputerisasi memiliki manfaat yang lebih besar bagi Wajib Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Selain kemampuan wajib pajak, adanya perbedaan persepsi mengenai kemanfaatan, persepsi mengenai kemudahan penggunaan dan kepuasan pengguna terhadap e-filing juga menjadi penentu sistem ini dapat diterima atau tidak . Davis (1989) mengembangkan model Technology Acceptance Model (TAM) untuk meneliti faktor-faktor determinan dari penggunaan Sistem Informasi oleh pengguna. Hasil penelitian Davis menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi minat penggunaan sistem informasi dipengaruhi oleh persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Studi mengenai aplikasi empiris model DeLone dan McLean juga dilakukan oleh Subramanian (2005) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat asosiasi signifikan antara kualitas informasi (information quality) dan kepuasan pengguna (user satisfaction), antara penggunaan sistem (use) dan individual impact, kualitas informasi (information quality) dan kualitas sistem (system quality), dan antara kepuasan pengguna (user satisfaction) dan kualitas sistem (system quality).
3
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
Persepsi kemanfaatan menjadi penentu suatu sistem dapat diterima atau tidak. Wajib pajak yang beranggapan bahwa e-filing akan bermanfaat bagi mereka dalam melaporkan SPT menyebabkan mereka tertarik menggunakannya. Semakin besar ketertarikan mereka menggunakannya maka semakin besar juga intensitas pengguna dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Begitu juga sebaliknya yang akan terjadi jika wajib pajak menganggap e-filing tidak bermanfaat untuknya dalam hal melaporkan SPT, maka yang akan terjadi adalah wajib pajak menjadi tidak mau menggunakan e-filing. Hal ini berakibat pada turunnya intensitas penggunaan e-filing oleh pengguna. Persepsi kemudahan penggunaan juga menjadi penentu suatu sistem dapat diterima atau tidak. Wajib pajak yang beranggapan bahwa e-filing itu mudah digunakan akan mendorong mereka untuk terus menggunakan sistem tersebut. Kemudahan yang diberikan oleh e-filing akan menyebabkan wajib pajak senang dalam menggunakannya dan akan mengesampingkan kekurangan yang ada dalam e-filing. Begitu juga sebaliknya, jika wajib pajak telah merasakan ketidakmudahan pada e-filing maka yang akan terjadi adalah wajib pajak menjadi tidak takut dan tidak bersemangat dalam menggunakannya. Persepsi yang seperti ini akan mengurangi minat wajib pajak dalam menggunakan e-filing. Kepuasan pengguna juga menjadi penentu suatu sistem dapat diterima atau tidak. Kepuasan yang dirasakan oleh wajib pajak setelah menggunakan e-filing akan menyebabkan wajib pajak tertarik menggunakan kembali 4
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
sistem tersebut. Begitupun sebaliknya, jika wajib pajak merasa dikecewakan setelah menggunakan e-filing maka yang akan terjadi adalah wajib pajak menjadi malas menggunakan e-filing lagi. Berdasar penjelasan mengenai e-filing diatas dapat disimpulkan bahwa e-filing memudahkan penyampaian surat pemberitahuan dan memberikan keyakinan kepada wajib pajak bahwa surat pemberitahuan itu sudah benar dan diterima. Sistem e-filing ini dapat membantu mengurangi biaya maupun waktu yang dibutuhkan wajib pajak untuk menyiapkan, memproses, dan melaporkan surat pemberitahuan pada Kantor Pelayanan Pajak secara benar dan tepat waktu. E-Filing membantu Kantor Pelayanan Pajak dalam mempercepat penerimaan laporan SPT, memudahkan kegiatan administrasi, data lebih akurat dan mempermudah melakukan pengarsipan SPT. Pola pikir wajib pajak yang menganggap penggunaan sistem komputer dalam pelaporan SPT akan lebih menyulitkan jika dibandingkan secara manual, padahal pelaporan SPT secara komputerisasi memiliki manfaat yang lebih besar bagi Wajib Pajak maupun Direktorat Jendral Pajak. Apabila partisipasi wajib pajak dalam penggunaan e-filing masih rendah, maka akan mengakibatkan return yang diterima Direktorat Jendral Pajak juga rendah (Ratih, 2009). Hal ini akan merugikan Direktorat Jendral Pajak yang sudah mengeluarkan biaya besar untuk menciptakan sistem informasi lebih baik demi memberikan kemudahan administrasi perpajakan.
5
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
Penelitian terdahulu Penelitian mengenai pengaruh persepsi wajib pajak terhadap penggunaan e-filling juga telah dilakukan dengan model Technology Acceptance Model (TAM) yang berbeda variabel. Studi yang dilakukan
Noviandini
(2012)
terhadap
wajib
pajak
badan
yang
menggunakan e-filing di Yogyakarta menunjukan hasil bahwa persepsi kemanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan efiling. Persepsi kemudahan dan persepsi kepuasan wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-filing. Beberapa penelitian lain juga mendukung hasil penelitian Noviandini (2012). Laihad (2013) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-filing. Hasilnya persepsi kegunaan dan persepsi
kemudahan
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
penggunaan e-filing. Sementara variabel sikap dan perilaku tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing di daerah Manado. Wibisono (2014) menunjukan keamanan, kerahasiaan, kesiapan teknologi informasi persepsi kegunaan dan kemudahan mempengaruhi minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Hasil penelitian berbeda ditunjukan oleh Sesa et al (2015) yang membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh antara persepsi kemanfaatan dan kemudahan terhadap kepatuhan formal wajib pajak dalam penyampaian SPT Tahunan. Penelitian yang akan dilakukan mengacu pada penelitian Noviandini (2012) dengan variabel persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan dan kepuasan wajib pajak. Penelitian ini akan dilakukan di 6
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
Purwokerto, Jawa Tengah. Variabel yang digunakan sama dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya. Peneliti termotivasi untuk membuktikan apakan wajib pajak yang berada di Purwokerto memahami manfaat dari e-filing, apakah e-filing mudah dalam penggunaannya dan apakah pengguna sudah puas dengan adanya e-filing. Penelitian ini penting dilakukan karena untuk membuktikan apakah teori tentang perilaku penerimaan wajib pajak terhadap penggunaan e-filling dengan tempat penelitian dan tahun penelitian yang berbeda memperoleh hasil yang sama atau berbeda. Selain itu, penelitian mengenai perilaku penerimaan wajib pajak terhadap penggunaan e-filling dapat menjadi bahan evaluasi bagi Direktorat Jendral Pajak dalam penerapan sistem yang baik dan efektif untuk penggunaan e-filing.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak di Purwokerto?
2.
Apakah persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak di Purwokerto?
3.
Apakah persepsi kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak di Purwokerto? 7
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu : 1.
Mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh positif persepsi kemanfaatan terhadap penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak di Purwokerto.
2.
Mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh positif persepsi kemudahan terhadap penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak di Purwokerto.
3.
Mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh positif kepuasan pengguna terhadap penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak di Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi manfaat, antara lain adalah : 1. Manfaat secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terutama untuk mengetahui informasi tentang pengaruh persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan dan kepuasan pengguna terhadap penggunaan e-filing di Purwokerto. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pihak Direktorat Jenderal Pajak Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam membantu penerapan sistem yang baik dan efektif untuk penggunaan e-filing. 8
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017
b. Bagi Wajib Pajak Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah informasi mengenai sistem e-filing. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
9
Pengaruh Persepsi Kemanfaatan..., Nafiatul Azizah, FEB UMP 2017