1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan pemerintah yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Selama ini pajak sangat berkontribusi besar dalam APBN yaitu antara 70% sampai 80% dari pendapatan negara. Penerimaan pajak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi suatu negara karena pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai kemampuan untuk membayar pajak (www.depkeu.go.id). Dalam struktur APBNP 2014, kontribusi penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.143,3 triliun dari realisasi pendapatan negara sebesar Rp 1.537,2 triliun atau sebesar 74%. Dari kontribusi tersebut, penerimaan pajak yang dicerminkan oleh kepatuhan wajib pajak pada tahun 2014 hanya mencapai tax ratio 11,9%. Penerimaan pajak negara Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Filipina tingkat rasio pajaknya sebesar 12,9%, Singapura sebesar 14%, Thailand sebesar 16,5%, dan Malaysia
mampu
mencapai
rasio
pajak
sebesar
16,1%
(www.kemenkeu.go.id). Penerimaan pajak penghasilan di Indonesia tahun 2014 dari wajib pajak orang pribadi hanya mencapai Rp 5 triliun, sangat rendah jika dibandingkan dengan total penerimaan pajak yang hampir Rp 900 triliun. Hal ini disebabkan
1 Pengaruh Pengetahuan Pajak..., Sri Puji Rahayu, FE UMP, 2016
2
karena dari 45 juta orang yang berpotensi sebagai wajib pajak, hanya 25 juta orang yang terdaftar sebagai wajib pajak dan yang melaporkan SPT hanya 10 juta orang (kompas.com). Rendahnya kepatuhan wajib pajak salah satunya disebabkan oleh pengetahuan sebagian besar wajib pajak tentang pajak masih rendah. Pengetahuan tentang peraturan pajak sangat penting untuk menumbuhkan perilaku patuh karena bagaimana mungkin wajib pajak patuh apabila mereka tidak mengetahui bagaimana peraturan perpajakanya (Kuraesin, 2009). Menurut Siregar, et all (2009) menyatakan bahwa pengetahuan perpajakan yang dimiliki oleh wajib pajak diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Dengan pahamnya wajib pajak tentang perpajakan akan membuat self assesment system yang dicanangkan oleh pemerintah akan berhasil. Self Assessment System merupakan sistem dimana wajib pajak diberi kepercayaan dalam menghitung, membayar, dan menyetorkan sendiri pajak terhutangnya. Selain pengetahuan yang cukup tinggi, diperlukan pula kesadaran dan kejujuran dari wajib pajak dalam menerapkan sistem perpajakan tersebut, sebab wajib pajak dituntut untuk mengisi sendiri dan menyampaikan SPT Tahunan dengan benar, lengkap, dan jelas (Nugroho, 2012). Upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak yaitu dengan penyempurnaan sistem administrasi perpajakan melalui penyampaian SPT PPh melalui e-filing untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara lebih mudah, lebih
Pengaruh Pengetahuan Pajak..., Sri Puji Rahayu, FE UMP, 2016
3
cepat, dan lebih murah. Perbaikan administrasi perpajakan diharapkan dapat mendorong peningkatan kepatuhan wajib pajak, karena program reformasi administrasi perpajakan ini mempunyai tujuan tercapainya: (1) tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi, (2) tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan (3) produktivitas pegawai perpajakan yang tinggi. Menurut Rahayu dan Lingga (2009) program dan kegiatan reformasi administrasi perpajakan diwujudkan dalam penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang memiliki ciri khusus antara lain struktur organisasi berdasarkan fungsi, perbaikan pelayanan bagi setiap wajib pajak melalui pembentukan account representative dan complaint center untuk menampung keberatan wajib pajak. Selain itu, sistem administrasi perpajakan modern juga merangkul kemajuan teknologi terbaru diantaranya melalui pengembangan Sistem Informasi Perpajakan (SIP) yang semula berdasarkan pendekatan fungsi menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) yang dikendalikan oleh case management system dalam workflow system dengan berbagai modul otomatisasi kantor serta berbagai pelayanan berbasis e-system seperti e-SPT, e-Filing, e-Payment, Taxpayer’s Account, e-Registration, dan e-Counceling. Dengan reformasi pada sistem administrasi perpajakan yang disebut dengan modernisasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Tingkat kepatuhan wajib pajak yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya jumlah penerimaan pajak. Sehingga dapat mengoptimalkan jumlah penerimaan APBN guna membantu pemerintah untuk membiayai pembangunan nasional.
Pengaruh Pengetahuan Pajak..., Sri Puji Rahayu, FE UMP, 2016
4
Beberapa penelitian terdahulu telah melakukan analisis mengenai kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Nasir (2010) memberikan hasil bahwa tingkat pengetahuan pajak dan efektivitas sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian Rahayu dan Lingga (2009) memberikan hasil bahwa variabel sistem administrasi perpajakan modern tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan penelitian yang dilakukan Madewing (2013) memberikan hasil bahwa variabel modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Merkusiwati (2013) memberikan hasil bahwa variabel pengetahuan pajak berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Sara (2013) memberikan hasil terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Khasanah (2014) memberikan hasil bahwa variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dan variabel modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa masih terdapat perbedaan hasil penelitian. Oleh karena itu peneliti ingin menguji kembali untuk mendapatkan tambahan bukti empiris atas penelitian sebelumnya
Pengaruh Pengetahuan Pajak..., Sri Puji Rahayu, FE UMP, 2016
5
mengenai pengetahuan pajak dan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sara (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Sara (2013) yaitu terletak pada objek penelitian. Objek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purwokerto, sedangkan objek penelitian Sara (2013) adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto mencatat wajib pajak orang pribadi yang terdaftar periode bulan Maret 2015 sebanyak 123.626 orang namun yang melaporkan SPT baru sekitar 50%. Kemudian jumlah pengguna e-filing yang terdaftar di KPP Pratama Purwokerto sekitar 14.000 orang namun jumlah pelapor e-filing baru 6.758 orang (jateng.tribunnews.com). Penelitian ini penting dilakukan karena dapat memberikan informasi bagi Kantor Pelayanan Pajak dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam pelaporan SPT dan pembayaran pajak sehingga dapat meningkatkan penerimaan negara dalam sektor pajak khususnya di Purwokerto.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengetahuan pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak ?
Pengaruh Pengetahuan Pajak..., Sri Puji Rahayu, FE UMP, 2016
6
2. Apakah sistem administrasi perpajakan modern berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak ?
1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini mencakup variabel pengetahuan pajak dan sistem
administrasi perpajakan modern sebagai variabel
independen dan kepatuhan wajib pajak sebagai variabel dependen. Objek penelitian adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan bukti empiris pengetahuan pajak berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris sistem administrasi perpajakan modern
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
Pengaruh Pengetahuan Pajak..., Sri Puji Rahayu, FE UMP, 2016
7
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak antara lain: 1. Bagi wajib pajak Dapat memberikan informasi tentang perpajakan kepada masyarakat untuk lebih mengetahui tentang pajak dan manfaat yang diterima dari pajak, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan pajak. 2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Sebagai sumber informasi bagi Kantor Pelayanan Pajak dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam pelaporan SPT dan pembayaran pajak. 3. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk menambah wawasan dalam hal perpajakan dan mengaplikasikan teori-teori perpajakan dalam praktek kehidupan di masyarakat. 4. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi mengenai masalah perpajakan khususnya tentang kepatuhan wajib pajak dan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.
Pengaruh Pengetahuan Pajak..., Sri Puji Rahayu, FE UMP, 2016