BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan
data
dari
Badan
Narkotika
Nasional
(BNN) Republik Indonesia, di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pengguna
terdapat
peningkatan
narkoba
methamphetamine,
stimulan
yaitu
dari
jumlah
jenis
44
kasus
dari shabu
yang
kasus atau
ditemukan
pada tahun 2010, menjadi 73 kasus yang ditemukan pada tahun 2011 (BNN, 2012). Hal yang sama juga ditemukan pada obat jenis barbiturat, dari 45 kasus menjadi 62 kasus terjaring. Namun terdapat penurunan kasus yang terjaring
pada
penggunaan
jenis
ganja,
serta
obat-
obatan daftar G. Secara
nasional,
jumlah
kasus
yang
terjaring
sendiri mengalami peningkatan, yakni dari 26.641 kasus pada tahun 2010 menjadi 29.526 kasus pada tahun 2011, dengan penyumbang angka terbesar yang berupa pengguna shabu (11.764). Hal yang sama juga dapat terlihat pada data
jumlah
sejumlah
kasus
29.713
narkoba kasus
dan
pada
tahun
2011,
mengalami
yakni
peningkatan
sejumlah 11,64% dari tahun 2010 (BNN, 2012). Pada
dasarnya
semua
penggunaan
substansi
yang
berlebihan akan menimbulkan suatu reaksi organik pada 1
2
tubuh
pengguna
didapatkan
obat
dari
tersebut.
penggunaan
Komplikasi
kokain,
yang
yang
dikaitkan
dengan adanya proses iskemia pada jaringan organ hepar, yang diakibatkan karena proses hipotensi sistemik yang dikaitkan
dengan
vasospasme
jantung
kongestif.
Selain
biasanya
dibarengi
koroner itu,
dengan
dengan
gagal
penggunaan
penggunaan
kokain
alkohol,
juga
dapat menyebabkan proses inflamasi pada organ hepar dan menyebabkan kajian
hepatitis
lebih
lanjut
viral. juga
Kokain
memiliki
sendiri
efek
setelah
hepatotoksik
(William ML, 1995). Kecenderungan NAPZA,
juga
dapat
dengan
diteliti
adanya
dengan mudah
lebih
peningkatan
maraknya
perdagangan
ditemukan
lanjut
pada
mengenai
di
pengguna
NAPZA
lapangan,
ada
atau
yang perlu
tidaknya
perubahan secara fisiologis maupun patologis, mengenai fungsi-fungsi
organ
tubuh
manusia
yang
bertanggung
jawab untuk melakukan proses ekskresi substansi obatobatan
terlarang,
akibat
penyalahgunaan
NAPZA.
Berdasarkan masalah di atas, perlu diteliti ada atau tidaknya perbedaan fungsi organ hati dan organ ginjal, dibandingkan dengan kontrol yang berada dalam manajemen pengobatan yang sama.
3
B. PERUMUSAN MASALAH Di dalam penelitian ini, terdapat satu pertanyaan yang akan dijawab, yakni: Adakah efek negatif terapi rehabilitasi medika mentosa dan non-medika mentosa pada fungsi hati dan ginjal, dilihat
dari
nilai
BUN,
kreatinin,
SGOT
dan
SGPT
terhadap mantan penyalahguna NAPZA? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum Tujuan mengkaji
utama
ada
dari
atau
penelitian
tidaknya
ini
efek
adalah
negatif
untuk terapi
rehabilitasi metode medika mentosa dengan non-medika mentosa untuk terapi pada mantan penyalahguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Yayasan Al-Islami, Pondok Pesantren Nurul Haromaen, Pondok Rehabilitasi Tetirah Dzikir dan Rumah Sakit Jiwa Ghrasia. Tujuan khusus Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui medika
metode
mentosa
terapi
medika
yang
digunakan
rehabilitasi
mantan
Rehabilitasi
Yayasan
mentosa
dan
pada
penyalahguna
NAPZA
Al-Islami,
Pondok
non-
terapi di
Pusat
Pesantren
Nurul Haromaen, Pondok Rehabilitasi Tetirah Dzikir dan Rumah Sakit Jiwa Ghrasia.
4
2. Mengetahui status fungsi hati dan ginjal pada mantan penyalahguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Yayasan AlIslami,
Pondok
Rehabilitasi
Pesantren
Tetirah
Nurul
Dzikir
dan
Haromaen, Rumah
Pondok
Sakit
Jiwa
Ghrasia dan kemudian melihat ada atau tidaknya efek negatif terapi rehabilitasi medika mentosa dan nonmedika mentosa pada status fungsi ginjal dan hati. 3. Mengetahui hubungan antara lama penggunaan NAPZA dan lama rehabilitasi NAPZA dengan status fungsi ginjal dan hati pada mantan penyalahguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi
Yayasan
Al-Islami,
Pondok
Pesantren
Nurul Haromaen, Pondok Rehabilitasi Tetirah Dzikir dan Rumah Sakit Jiwa Ghrasia. D. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian
serupa
sudah
pernah
dilakukan
pada
tahun 2000 oleh Crowe, et al di Inggris, namun topik yang dibahas hanya mencakup penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan kaitannya dengan organ ginjal saja. Pada tahun 2003, Faria, et al di Porto, Portugal, mengenai penyalahgunaan NAPZA jenis heroin dan kaitannya dengan nefropati, terutama pada pasien dengan ras Kaukasia. Terakhir tentang jurnal yang mencakup penyalahgunaan NAPZA dan akibatnya terhadap ginjal adalah jurnal yang ditulis oleh Jaffe dan Kimmel mengenai penyalahgunaan
5
NAPZA jenis heroin dan kokain dengan akibatnya yang berwujud
nefropati
mengenai
metode
kronis. terapi
Penelitian
yang
yang
digunakan
membahas di
pusat
rehabilitasi terhadap penyalahgunaan NAPZA belum pernah dilakukan. E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian informasi
ini
mengenai
diharapkan
dapat
metode-metode
yang
memberikan digunakan
di
pusat rehabilitasi, baik pada pusat rehabilitasi yang menggunakan
metode
medika
mentosa,
maupun
pusat
rehabilitasi yang menggunakan metode non-medika mentosa. Kemudian, memaparkan mengenai dampak-dampak penggunaan NAPZA
pada
tubuh
manusia.
Penelitian
ini
diharapkan
juga dapat memacu lebih banyak lagi penelitian serupa yang akan dilakukan di lokasi-lokasi rehabilitasi lain, sehingga
akan
manakah
proses
merujuk
pada
rehabilitasi
sebuah yang
konklusi
mengenai
memberikan
dampak
buruk pada organ hepar dan ginjal pasien. Selain itu, penulis juga berharap agar dengan adanya penelitianpenelitian yang
selama
berkurang.
tersebut, ini
kecenderungan
terus
meningkat
di
penggunaan
NAPZA
Indonesia
dapat