BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan
metabolisme
tingginya
kadar
gula
karbohidrat,
lipid
insufisiensi
fungsi
kronis darah dan
yang
dan
ditandai
gangguan
protein
insulin.
dengan
metabolisme
sebagai
akibat
Insufisiensi
fungsi
insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas,
atau
disebabkan
oleh
kurang
responsifnya
sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999). Pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di
Indonesia
(Diabetes
diperkiran
Care,
(Riskesdas)
2004).
tahun
mencapai Hasil
2007,
21,3
Riset
diperoleh
juta
orang
kesehatan
Dasar
bahwa
proporsi
penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun
di
daerah
perkotaan
menduduki
peringkat
ke-2
yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6
yaitu
5,8%
(Depkes
RI,
2009).
World
Health
Organization (WHO) membuat perkiraan bahwa pada tahun 1
2000 jumlah penderita diabetes di atas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemuadian pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang (Sudoyo et al., 2009). Penderita terjadi
Diabetes
komplikasi
merupakan disebabkan
luka
mellitus
ulkus
terbuka
adanya
berisiko
diabetika. pada
Ulkus
permukaan
makroangiopati
29
kali
diabetika
kulit
sehingga
yang
terjadi
vaskuler insusifiensi dan neuropati. Ulkus diabetika mudah berkembang menjadi infeksi karena masuknya kuman atau bakteri dan adanya gula darah yang tinggi menjadi tempat pertumbuhan kuman (Hastuti, 2008). Ulkus pengobatan infeksi
diabetika dan
yang
jika
perawatan,
meluas
dan
tidak maka
dalam
segera akan
keadaan
mendapatkan
mudah lebih
terjadi lanjut
memerlukan tindakan amputasi. Ulkus diabetika merupakan komplikasi menahun yang paling ditakuti bagi penderita DM, baik ditinjau dari lamanya perawatan, biaya tinggi yang diperlukan untuk pengobatan yang menghabiskan dana 3 kali lebih banyak dibandingkan tanpa ulkus (Hastuti, 2008).
2
Bekicot jenis Achantina
fulica merupakan salah
satu obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat sebagai diiakukan
obat
penyembuh
penelitian
pemisahan
lendir
luka.
tentang
Secara
ilmiah
bekicot
kemampuan sebagai
pernah
fraksi anti
hasil
mikroba
(Tripurnomorini, 2000).
B. Perumusan Masalah Dari
latar
belakang
di
atas
dapat
dirumuskan
masalah sebagai berikut : Bagaimana
pengaruh
pemberian
lendir
bekicot
Achatina fulica terhadap epitelisasi proses penyembuhan luka
eksisi
kulit
tikus
diabetik
yang
diinduksi
streptozotocin?
C. Tujuan
Tujuan Penelitian
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
pengaruh pemberian lendir bekicot (A. fulica) secara topikal terhadap epitelisasi pada proses penyembuhan
3
luka
eksisi
kulit
tikus
diabetik
yang
diinduksi
streptozocin.
D. Sejauh
ini
Keaslian Penelitian penelitian
mengenai
pengaruh
lendir
bekicot (A. fulica) terhadap penyembuhan luka eksisi kulit
tikus
diabetik
yang
diinduksi
streptozotocin
belum pernah dilakukan, Ada pun penelitian terkait yang pernah dilakukan di Indonesia yaitu: 1. Daya
anti-inflamasi
Penelitian
ini
Lendir
Bekicot
dilakukan
oleh
Pada
Mencit.
Dionisia
Sih
Tripurnomorini dkk dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2000. 2. Efektifitas
Pemberian
fulica
Secara
Bakar
Derajat
novergicus)
Gel
Topikal II
Terhadap
Pada
Melalui
Lendir
Bekicot
Achatina
Penyembuhan
Tikus
Putih
Pengamatan
Luka
(Rattus
Makroskopis.
Penelitian ini dilakukan oleh Cecep Iskandar pada tahun
2008
dari
FKIK
Universitas
Muhamadiyah
Yogyakarta.
4
3. Pemberian
lendir
bekicot
Achatina
fulica
Secara
Topikal Lebih Cepat Menyembuhkan Gingivitis Grade 3 Karena
Calculus
Penelitian
ini
Daripada
Povidine
dilakukan
oleh
I
Iodine
Gusti
10%.
ayu
Putu
Swastini pada tahun 2011 dari Universitas Udayana. 4. Perbedaan
Kecepatan
Penyembuhan
Luka
Sayat
Antara
Penggunaan Lendir Bekicot (Achatina fulica) dengan Povidine Iodine 10% Dalam Perawatan Luka Sayat Pada Mencit (Mus Musculus). Penelitian ini ditulis oleh Siti
Zulaechah
pada
tahun
2010
dari
Universitas
Muhamadiyah Yogyakarta.
E.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat akademis Manfaat akademis adalah untuk memberikan informasi tentang
peranan
bekicot
(Achatina
fulica)
dalam
menyembuhkan ulkus diabetikum dapat menambah wawasan keilmuan
peneliti.
2. Manfaat praktis
5
Manfaat
praktis
adalah
masyarakat bahwa terdapat dengan
lendir
bekicot
bahan alternatif terapi
memberikan
informasi
pengobatan (Achatina
pada
tradisional
fulica) sebagai
untuk mempercepat proses
penyembuhan ulkus diabetikum yang murah dan mudah didapatkan.
6