Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di dalam
suatu
perusahaan,
pihak
manajemen
diberikan
kepercayaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Untuk mempertanggungjawabkan hal tersebut, pihak manajemen melaporkan hasil dari kegiatan operasional perusahaan dengan membuat sebuah laporan keuangan. Laporan keuangan memiliki peran dan fungsi yang penting baik untuk pihak internal maupun eksternal perusahaan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas laporan keuangan, akuntan publik berperan penting untuk menjembatani kepentingan antara pemilik dan manajemen. Profesi akuntan publik bertanggung jawab dalam menigkatkan keandalan atas laporan keuangan, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi dari laporan keuangan yang andal sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Akuntan publik merupakan pihak independen yang bertugas untuk memeriksa dan menilai apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum (Abdul Halim, 2008). Kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik.
1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2
Independensi merupakan standar yang harus dipenuhi oleh seorang auditor untuk dapat melakukan audit dengan baik. Namun, masih ada auditor yang tidak memiliki sikap independen terebut. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai macam skandal keuangan yang membuat masyarakat mempertanyakan sikap independen dan kredibilitas dari profesi akuntan publik tersebut. Salah satu contoh skandal yang menyita perhatian masyarakat adalah ditemukannya indikasi konspirasi Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Great River International Tbk (Great River) tahun 2003. Kasus ini muncul setelah adanya temuan auditor investigasi yang menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan aset hingga ratusan miliar rupiah di Great River. Menurut Fuad Rahmany, Ketua Bapepam-LK, pihaknya sedang melakukan penyidikan terhadap AP yang memeriksa laporan keuangan Great River. Fuad juga menyatakan telah menemukan adanya indikasi konspirasi dalam penyajian laporan keuangan Great River (Hukum Online, 10 Januari 2007). Kasus ini menunjukan bahwa masih ada akuntan publik yang tidak bersikap independen dalam melaksanakan audit yang mengakibatkan rendahnya kualitas audit. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Anwar Nasution (2006), dengan keras mengatakan banyak kantor akuntan publik yang asal-asalan membuat laporan audit, sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas audit. Ketua Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3
IAI, Prof. Indra Wijaya Kusuma menyatakan kualitas sangat penting bagi profesi Akuntan. Jika tidak, profesi Akuntan bisa hancur, dan perekonomian pun bisa hancur juga (Media Akuntan Indonesia, 2012). Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) menilai kualitas akuntan Indonesia masih mengecewakan untuk berkompetensi dalam dunia global (Media Akuntan Indonesia, 2012). Setiap profesi sangat memperhatikan kualitas jasa yang akan dihasilkannya. Salah satu yang mempengaruhi kualitas audit adalah kode etik yang tercermin dari sikap independensi auditor. Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka (Arens et al. 2011). Kualitas audit tampaknya tidak dapat lepas dari standar umum audit yang tercantum dalam Pernyataan Standar Auditing (Mulyadi, 2002, dalam Klaudia 2012), yaitu keahlian dan pelatihan teknis yang memadai, independensi dalam sikap mental, dan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama. Perlu disadari bahwa kualitas audit sangat penting, namun permasalahan yang ada sampai saat ini adalah menentukan tinggi rendahnya kualitas audit, yakni menemukan metode yang handal untuk mengukur kualitas audit secara akurat (Wibowo dan Rossieta, 2009 dalam Klaudia 2012). Kualitas audit dapat terlihat ketika auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material atau kecurangan dalam laporan keuangan. Hamilton (2005), menyatakan bahwa
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4
salah satu hal yang dapat menghambat kemampuan akuntan publik untuk memberikan kualitas audit yang tinggi adalah hubungan lama antara klien dan akuntan yang dapat meningkatkan keintiman yang terjadi antara akuntan publik dan klien, yang pada akhirnya akan menyebabkan gangguan independensi auditor. Kualitas audit sering dikaitkan dengan ukuran kantor akuntan publik. Kantor akuntan publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berusaha di bidang pemberian jasa professional dalam praktik akuntan publik (Abdul Halim, 2008). De Angelo (1981), mengatakan bahwa kualitas audit yang dilakukan oleh akuntan publik dapat dilihat dari ukuran KAP yang melakukan audit. Klaudia (2012) menyatakan bahwa KAP yang besar dipercayai klien, karena dianggap memiliki keahlian dan keakuratan pemeriksaan yang lebih baik dibandingkan KAP yang tidak termasuk dalam The Big Four atau afiliasinya. Kantor akuntan publik yang memiliki nama besar dipandang sebagai KAP yang akan menghasilkan tingkat kualitas audit yang melebihi persyaratan minimum profesionalisme dibandingkan dengan kualitas KAP yang tidak memiliki nama terkenal (Halim, 2005). Dalam melaksanakan audit, seorang auditor harus yakin bahwa dia dapat melaksanakan audit dengan baik. Dengan kompetensi dan pengalaman yang dimilikinya seorang auditor akan termotivasi untuk melaksanakan audit dengan sebaik mungkin, disamping untuk memuaskan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5
kliennya, hal ini juga dapat digunakan untuk menjaga dan meningkatkan reputasi dari auditor itu sendiri. Sebagaimana dikatakan oleh Goleman (2001), hanya dengan adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada atau dengan kata lain, motivasi akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk berprestasi, komitmen terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme yang tinggi. Berdasarkan
hasil
penelitian
sebelumnya
yang
dilakukan
Trinandari (2013) belum semua auditor menjaga sikap mental objektif, sikap menghindari conflict of interest, serta masih kurangnya independensi pada penugasan audit independensi
dalam
yaitu
pelaporan.
independensi Lilis
dalam
(2010)
verifikasi dan
menunjukan
bahwa
independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kejujuran yang tinggi dalam melakukan audit secara obyektif serta tidak mudah dipengaruhi. Hal ini dipertegas dengan penelitian yang dilakukan Nizarul Alim, dkk (2007), Triningsih (2007) yang menunjukan bahwa dengan menjaga sikap independen maka menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan. Trinandari (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan ukuran kantor akuntan publik sebagai variabel independen dan kualitas audit sebagai variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kantor akunta publik memberikan pengaruh terhadap kualitas audit.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Choi, Kim dan Zang (2010) dan Chan dan Wu (2011), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bukti empiris bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh ukuran kantor akuntan publik. Jerry Sun dan Guoping Liu (2011) dalam Diajeng (2012) meneliti hubungan antara risiko litigasi klien dan perbedaan kualitas audit antara Big Four auditor dan Non Big Four auditor dengan manajemen laba sebagai proksi kualitas audit. Hasil penelitian menunjukan bahwa Big Four auditor lebih efektif dalam menghambat manajemen laba pada perusahaan dengan tingkat risiko litigasi yang tinggi. Penelitian Jerry Sun dan Guoping Liu (2011) sejalan dengan penelitian Rusmin (2010) dan Meutia (2004) dalam Diajeng (2012). Rusmin (2010) meneliti hubungan kualitas audit dan manajemen laba pada perusahaan di Singapura. Rusmin menemukan bahwa KAP kelompok Big Four lebih memiliki kemampuan dalam mendeteksi adanya praktik manajemen laba dibandingkan KAP kelompok Non Big Four . Intan Meutia (2004) menyatakan bahwa KAP Big Four lebih berkualitas dalam mendeteksi berlakunya manajemen laba dalam suatu perusahaan. Rusmin (2010) menemukan bahwa besarnya manajemen laba signifikan relatif lebih rendah antara perusahaan yang menggunakan Big Four Spesialis daripada perusahaan yang menggunakan Non Big Four spesialis. Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah motivasi auditor. Lilis (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7
motivasi auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Triningsih (2004) karena motivasi pada penelitian Triningsih,
motivasi hanyalah sebagai variabel pemoderasi yang
menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi, maka pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sari Ramadhanis (2012) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel independen yaitu kompetensi, independensi dan motivasi auditor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Penelitian mengenai kualitas audit penting bagi KAP dan auditor agar mereka dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit dan selanjutnya dapat meningkatkannya kualitas audit yang dihasilkannya. Ika Sukriah dkk (2009) menemukan bahwa pengalaman kerja, objektivitas dan kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Rita Yuniarti (2011) juga melakukan penelitian mengenai ukuran kantor akuntan publik, fee audit dan kualitas audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit tetapi fee audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Namun secara simultan ukuran KAP dan fee audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Bagi pemakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk menilai sejauh mana
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8
akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas jasa audit yang diberikannya (Nur Irawati, 2011). Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Independensi, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah independensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan? 2. Apakah ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan? 3. Apakah motivasi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
9
a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan. b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan. c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan. 2. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi beberapa pihak, baik kontribusi teoritis dan kontribusi praktik yaitu: a. Kontribusi Teoritis Dengan dilakukannya penlitian ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan Independensi, Ukuran KAP dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit. Serta dapat menambah ilmu yang sebelumnya sudah pernah dipelajari dalam mata kuliah auditing. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu rekan-rekan terutama mahasiswa untuk menambah pengetahuan serta untuk para peneliti lainnya yang membutuhkan informasi sebagai referensi terkait dengan independensi, ukuran Kantor Akuntan Publik dan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10
b. Kontribusi Praktik Diharapkan penelitian ini dapat membantu memberikan kontribusi hal positif kepada auditor dalam meningkatkan kualitas audit. Dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai kualitas audit yang baik diharapkan kualitas audit yang dihasilkan auditor dapat meningkat
sehingga kepercayaan masyarakat dan para
pemakai jasa audit terhadap profesi auditor tetap terjaga.