BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Proses kehidupan manusia dimulai dari usia anak menuju usia remaja,
dewasa dan menuju usia lanjut, sebuah perjalanan hidup yang tidak dapat ditawartawar lagi. Pada usia produktif akan dikeluarkan segala kemampuan dan potensi dirinya. Mereka akan bekerja memaksimalkan tenaganya supaya mampu memberikan hasil untuk kehidupan keluarganya setelah lama bekerja di sebuah perusahaan dengan mengandalkan dana pensiunannya. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan. Jaminan tersebut dimungkinkan dapat menyelesaikan masalah-masalah karyawan yang timbul seiring risiko didalam dunia pekerjaan. Risiko-risiko tersebut antara lain, risiko kehilangan pekerjaan, usia yang kurang produktif (lanjut usia), kecelakaan yang mengakibatkan kecacatan fisik atau bahkan meninggal dunia. Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan Undang-Undang No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 (tiga) jenis dana pensiun yaitu: 1. Dana pensiun pemberi kerja, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program 1
2
pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. 2. Dana pensiun lembaga keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan asuransi jiwa. 3. Dana pensiun berdasarkan keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja. Perusahaan dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan program pensiun dilakukan oleh dana pensiun pemberi kerja (DPPK), misalnya dana pensiun Telkom, dana pensiun Pupuk Kaltim, dana pensiun Pertamina, dana pensiun Astra, dana pensiun Taspen dan lain-lain, atau dengan menyerahkan kepada lembaga-lembaga keuangan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun, misalnya bank-bank umum atau perusahaan asuransi jiwa. Contoh perusahaan bank atau asuransi jiwa dana
3
pensiun, seperti : Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tugu Mandiri, Dana Pensiun Jiwasraya, Dana Pensiun Bumi Putera, dan lain-lain. Salah satu Dana Pensiun yang akan diteliti oleh Peneliti adalah Dana Pensiun pemberi kerja yaitu Dana Pensiun Astra, dimana Dana Pensiun Astra secara internal telah mengadakan program pelatihan untuk karyawan khususnya karyawan Astra Group yaitu pelatihan program persiapan pensiun. Peneliti akan meneliti mengenai bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan dalam pelatihan program persiapan pensiun yang diadakan Dana Pensiun Astra tersebut. Karyawan mengabdikan diri untuk bekerja di perusahaan setiap hari dari pagi hingga sore selama seminggu penuh. Kadangkala tanpa disadari waktu berjalan dengan cepatnya, sehingga ketika saat pensiun tiba, tidak jarang mereka baru sadar bahwa dalam waktu yang tidak lama mereka harus berhenti bekerja memasuki masa pensiun, dan tidak mudah untuk mengubah kebiasaan yang terbentuk dari rutinitas selama bekerja di perusahaan. Pensiun akan menjadi sebuah permasalahan tersendiri bagi mereka yang tidak mepersiapkan dirinya untuk pensiun atau tidak memiliki bekal untuk memasuki masa pensiunnya. Pensiun yang seolah-olah tiba dapat membuat kalang kabut menghadapinya. Ketidaksiapan ini bisa mempengaruhi tidak hanya pada kondisi fisik melainkan mental dan juga material. Kebiasaan rutin datang ke kantor setiap hari mengerjakan sesuatu yang telah terencana dengan baik dan setiap bulan mendapatkan penghasilan, serta dilakukan berpuluh-puluh tahun, telah membentuk suatu pola yang tidak mudah untuk diubah seketika. Kondisi ini tentunya tidak menguntungkan bagi karyawan
4
yang karena ketekunananya bekerja kemudian lupa dalam mempersiapkan diri untuk memasuki masa pensiun. Pensiun merupakan masa transisi seseorang yang memasuki tahap pensiun sebagai langkah dari satu tahap perkembangan dewasa menengah ke tahap perkembangan dewasa akhir. Kondisi ini mengarah pada masa transisi peran dimana seseorang memiliki identitas sebagai pekerja akan berubah menjadi pensiunan atau tidak bekerja lagi. Transisi ini dapat mengakibatkan krisis dimana terdapat proses merelakan semua yang diperoleh dari peran sebelumnya yang sangat penting artinya bagi kesejahteraan individual yang pensiun tersebut perlu untuk melakukan penyesuaian diri terhadap terjadinya transisi tersebut. Selama ini yang menjadi patokan untuk memasuki masa pensiun adalah faktor usia dimana pekerja dianggap mulai kurang produktif. Di negara barat seseorang memasuki masa pensiun jika ia berusia 65 tahun, sementara di Indonesia seseorang memasuki masa pensiun ketika berusia 55 tahun. Sadar akan hal ini, Dana Pensiun Astra telah memulai pelatihan program persiapan pensiun tahap pertama pada tahun 2008 yaitu dilakukannya training program persiapan pensiun untuk Peserta yang akan memasuki masa pensiun yaitu 2 tahun sebelum pensiun 55th, yang dikumpulkan dalam satu tempat yang telah disediakan oleh Dana Pensiun Astra, guna membantu karyawan agar terhindar dari kondisi yang tidak menguntungkan ini. Dalam hal ini baik perusahaan maupun karyawan dibutuhkan keterlibatannya, dari sisi perusahaan dibutuhkan dana serta waktu kerja karyawan untuk program persiapan ini, dan dari peserta dibutuhkan keseriusannya dalam menjalankan aktivitas-aktivitas
5
dalam program persiapan pensiun ini. Dan dalam hal ini peserta yang mengikuti pelatihan tersebut adalah karyawan tetap. Bagaimana strategi Komunikasi yang dilakukan Dana Pensiun Astra dalam pelatihan program tersebut, dilihat dari berbagai sisi dengan kondisi peserta yang telah memasuki usia pensiun, yang pertama dilihat dari segi usia adalah usia yang rentan dalam menerima pembelajaran didalam suatu pelatihan atau training. Yang kedua adalah kondisi mental yang kurang bersemangat dan fisik yang rentan akan kesehatan pada masa-masa usia tersebut. yang ketiga adalah seluruh peserta yang dikutkan berasal dari berbagai macam golongan atau level atau jabatan, disini terlihat sekali terdapat strata yang berbeda diantara para calon peserta pensiun,
diadakan dalam satu kelas. Selain itu peneliti ingin mengkaji lebih
dalam lagi strategi komunikasi yang digunakan sehingga penyampaikan dan tujuan dari program tersebut sesuai dengan visi Dana Pensiun Astra. Peneliti juga ingin melihat bagaimana proses pembelajaran yang disampaikan kepada Peserta dengan kondisi dua tahun sebelum memasuki masa pensiun, tentunya berbeda dengan pelatihan-pelatihan yang biasa diikuti sebelumnya oleh para Peserta, serta bagaimana memberikan motivasi sehingga Peserta dapat mengikuti pelatihan tersebut dengan baik., apa-apa saja yang diaplikasikan selama pelatihan tersebut berlangsung. Peneliti akan meneliti pelatihan program persiapan pensiun Dana Pensiun Astra periode bulan Oktober untuk tahap pertama dan bulan Desember untuk tahap kedua. Dana Pensiun Astra adalah dana pensiun perusahaan swasta yang melakukan kegiatan training sebelum pensiun kepada seluruh pesertanya.
6
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. 1 Sementara itu agar program persiapan dapat memberikan "impact" yang maksimal, maka karyawan perlu mempersiapkan diri secara bertahap, dalam waktu yang lebih panjang. Dengan demikian diharapkan perubahan dari rutinitas kepada situasi yang baru dapat berjalan dengan lebih baik. Oleh karena itu upaya yang dilakukan Dana Pensiun Astra dapat melaksanakan kegiatan pelatihannya, dan kegiatan program Dana Pensiun Astra akan berpengaruh pada hubungan perusahaan dengan para karyawan, perlu disadari hubungan ini sangat berpengaruh besar pada jalannya sebuah operasional Dana Pensiun Astra. Adapun manfaat kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan karyawan Astra Group dalam memasuki usia pensiun. Program ini bekerjasama dengan PT Sinergi Consulting sebagai konsultan dan pelaksana kegiatan pelatihan. PT Astra International Tbk atau lebih dikenal dengan Astra Group adalah salah satu kelompok bisnis terbesar di Indonesia, yang didirikan sejak 20 Februari 1957. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle &
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komuniasi teori dan praktek, PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal32
7
Crriage Singapura. PT Astra International juga memiliki lembaga pendidikan, Yayasan Darma Bhakti Astra dan Dana Pensiun Astra. Dana Pensiun Astra adalah dana pensiun pemberi kerja yang didirikan untuk menyelenggarakan pelatihan program pensiun manfaat pasti (Dana Pensiun Astra Satu) dan program pensiun iuran pasti (Dana Pensiun Astra Dua) guna kepentingan peserta. Dana pensiun ini diadakan dengan tujuan untuk mengupayakan kesinambungan penghasilan bagi peserta atau ahli warisnya apabila Peserta menjadi cacat atau meninggal dunia sebelum pensiun. Dana pensiun astra yang merupakan salah satu dana pensiun perusahaan swasta yang mengadakan program persiapan pensiun untuk pesertanya. Sesuai dengan visinya menjadi dana pensiun yang terbaik dalam menumbuhkan kemampuan dan rasa percaya diri Peserta untuk menghadapi masa pensiun. Dengan kondisi dana pensiun saat ini Dana Pensiun Astra sangat sadar akan beratnya usaha untuk mencapai visi tersebut. karena seiring berjalanya waktu ekspetasi peserta semakin lama semakin meningkat dalam menjadi peserta dana pensiun. Dana pensiun astra merupakan dana pensiun yang semula didirikan tahun 1986 oleh fouder PT Astra International Tbk oleh Bapak William Soeryadjaya dan keluarganya dengan nama Yayasan Dana Pensiun Astra berkedudukan di Jakarta. Dan pada tahun 2012 memiliki 130 Mitra Pendiri atau Perusahaan. Filosofi dasar dari founder adalah kesejahteraan sosial yang layak bagi karyawan di hari tuanya. Bahwa untuk mencapai kesejahteraan sosial ini diperlukan adanya usaha bersama memupuk dana sebagai bekal hidup yang layak
8
bagi karyawan dan atau keluarganya pada waktu memasuki masa pensiun atau meninggal dunia. Dan bukan hal yang mudah Dana Pensiun menjadi yang terbaik dalam pelayanannya ke peserta. Sinergi consulting yang telah berpengalaman memberikan pelatihan di berbagai perusahaan nasional, ia memiliki model pelatihan kewirausahaan yang aplikatif karena selain memiliki desain pelatihan yang unik dimana peserta pelatihan selain diberikan treatment mengenai spiritual, emosional, kesehatan dan juga usaha yang tepat untuk peserta yang akan memasuki masa pensiun. Proses penyelenggara pelatihan harus mencakup pengalaman belajar, aktivitas terencana dan didesain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasi secara ideal. Pelatihan juga harus didesain untuk mewujudkan tujuan. Model pelatihan mencakup asesment kebutuhan pelatihan, perencanaan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi pelatihan, hal ini dilakukan agar pelatihan dapat terencana dengan baik dan mampu memberikan manfaat yang optimal. Proses pembelajaran pelatihan pensiun tentunya berbeda dengan proses pembelajaran orang dewasa biasa, karena usia mereka menjelang usia lanjut. Peserta juga berada dalam keadaan emosional yang tidak seperti biasanya atau biasa disebut dengan post power syndrome sehingga model pembelajarannya memerlukan pendekatan tersendiri, baik komunikasi yang digunakan maupun treatment yang diberikan harus sesuai dengan psikologis yang tepat supaya proses belajarnya dapat dilakukan dengan baik.
9
Melalui strategi komunikasi yang baik, maka kegiatan pelatihan program persiapan pensiun akan berjalan dengan baik dan tentunya akan menghasilkan Peserta yang percaya diri dalam menghadapi masa pensiunnya. Dengan kata lain program ini pasti akan meningkatkan kinerja dana pensiun astra di bidang industri dana pensiun di Indonesia sesuai dengan visinya „Menjadi dana pensiun yang terbaik dalam menumbuhkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menghadapi masa pensiun’. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan rumusan tersebut diatas, maka yang menjadi pokok
permasalahannya adalah “Bagaimana Strategi Komunikasi Program Persiapan Pensiun karyawan Astra Group (kasus Pelatihan Program Persiapan Pensiun Dana Pensiun Astra) ?” 1.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Program
Persiapan Pensiun dikalangan karyawan Astra Group (kasus Pelatihan Program Persiapan Pensiun Dana Pensiun Astra). 1.4
Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian dikelompokkan dalam kegunaan akademis dan
kegunaan praktis, yaitu :
10
1.4.1
Manfaat Teoritis/Akademis Adapun kegunaan penelitian secara akademis dapat mengembangkan ilmu
tentang bagaimana strategi komunikasi Public Relation Dana Pensiun Astra dalam mengedukasi “Peserta Pelatihan Program Persiapan Pensiun pada karyawan group PT Astra International Tbk”. 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi perusahaan mengenai Strategi Komunikasi Public Relation Dana Pensiun Astra dalam mengedukasi peserta program persiapan pensiun karyawan Astra Group dan dapat diterapkan kepada karyawan khususnya yang mengikuti pelatihan dan menjadikan motivasi kepada seluruh karyawan agar menanamkan kesadaran akan pentingnya persiapan program pensiun.