1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol
adalah
zat
adiktif
yang
sering
disalahgunakan di masyarakat. Alkohol banyak terkandung dalam bentuk minuman keras seperti bir, whisky, rum, vodka, gin, brandy, dan wine. Etanol merupakan senyawa organik
aktif
dalam
alkohol,
yaitu
senyawa
alkohol
primer yang dibentuk dari fermentasi karbohidrat oleh mikroba atau melalui sintesis dari etilen (Dorlands, 2006). Alkohol
adalah
zat
psikoaktif
yang
menyebabkan
kecanduan pada penggunanya. Konsumsi alkohol berlebih dalam jangka pendek dapat menimbulkan efek keracunan alkohol. Efek konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dan jangka waktu lama antara lain mengakibatkan kerusakan hati,
gangguan
neurologis,
gangguan
kardiovaskuler,
gangguan jiwa, dan kanker (CDC, 2014). Konsumsi alkohol dikaitkan
dengan
ketergantungan
risiko alkohol,
masalah sirosis
kecelakaan, dan cedera (Baan et al.,
kesehatan hati,
seperti kanker,
2007).
Pada tahun 2014, WHO melaporkan 38,3% penduduk di
2
dunia di atas 15 tahun telah mengkonsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir. Angka konsumsi per kapita di seluruh dunia mencapai 6,2 liter dan terus meningkat. Proporsi pemakaian
alkohol
di
Indonesia
sendiri
mencapai
0,6
liter per kapita. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya status sosial ekonomi sebagian besar penduduk, mulai munculnya budaya minum alkohol, dan semakin mudahnya akses untuk mendapatkan alkohol secara bebas. Penggunaan alkohol adalah salah satu faktor risiko kesehatan utama secara global. Sekitar 3.3 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2012, atau 5.9% dari seluruh kematian,
diperkirakan
terkait
konsumsi
alkohol.
Sebagian besar dari kematian terkait penggunaan alkohol disebabkan oleh cedera, kanker, penyakit kardiovaskuler, dan sirosis hati (WHO, 2014). Di Amerika Serikat, angka kematian penduduk akibat penyakit atau cedera terkait alkohol mencapai 100.000 per tahun (McGinnis et al., 1999).
Di
negara
berkembang
seperti
Indonesia,
penyalahgunaan alkohol merupakan masalah penyalahgunaan obat yang serius. Angka morbiditas akibat penyalahgunaan alkohol di Indonesia mencapai 1,62% pada pria dan 0,05% pada
wanita
(WHO,
2004).
Prevalensi
penyalahgunaan
3
alkohol di Indonesia mencapai 0,8% pada tahun 2010, sedangkan prevalensi ketergantungan alkohol sebesar 0,7% (WHO, 2014). Laporan
mengenai
dampak
konsumsi
alkohol
di
Indonesia, khususnya terkait konsumsi alkohol sebagai salah
satu
terbatas.
faktor
penyebab
Berdasarkan
kematian,
uraian
di
atas,
masih maka
sangat peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan sebab kematian dengan alkohol pada jenazah forensik di Instalasi
Kedokteran
Forensik
di
RSUP
Dr.
Sardjito
pada
jenazah
Yogyakarta. 1.2 Perumusan Masalah 1.
Bagaimana
gambaran
sebab
forensik
dengan
Instalasi
Kedokteran
kematian
proporsi
alkohol
Forensik
RSUP
positif Dr.
di
Sardjito
Yogyakarta pada tahun 1993-2013? 2.
Bagaimana hubungan sebab kematian dengan penggunaan alkohol
pada
jenazah
forensik
di
Instalasi
Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 1993-2013?
4
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan sebab kematian dengan alkohol pada jenazah forensik di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 1993-2013. 1.4 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai alkohol dan khususnya mengenai hubungan
sebab
kematian
dengan
alkohol
telah
banyak
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya diseluruh dunia. Beberapa diantaranya: 1. Alcohol-related deaths in the United Kingdom 2011 yang dilakukan oleh Office of National Statistics, United
Kingdom.
menunjukkan
Hasil
bahwa
penelitian
terdapat
ini
8,748
antara
kematian
lain yang
terkait alkohol di UK pada tahun 2011, dengan 66% dari
semua
kematian
terkait
alkohol
terjadi
pada
penduduk pria. 2. Magnitude of and Trends in Alcohol-Related Mortality and Morbidity Among U.S. College Students Ages 18-24, 1998-2005 yang dilakukan oleh Ralph W. Hingson et al. pada tahun 2009. Melalui penelitian ini diketahui bahwa
kematian
terkait
alkohol
akibat
cedera
dan
5
kecelakaan cenderung meningkat, dari 1440 pada tahun 1998 menjadi 1825 pada tahun 2005. Pada tahun 2001, sekitar 599,000 mahasiswa Amerika mengalami cedera akibat konsumsi alkohol. 3. Sedangkan beberapa
di
lingkup
penelitian
Yogyakarta seperti
telah
dilakukan
penelitian
berjudul
“Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) pada Pengendara Korban Mati Kecelakaan Lalu Lintas di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito” oleh Boy Hutari dan “Proporsi Alkohol pada Jenazah Forensik di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Tahun 2007-2011” oleh RR. Rini Andayani pada tahun 2013. Terdapat beberapa aspek perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini tidak hanya bertujuan
mengetahui
forensik,
melainkan
kematian
dengan
proporsi juga
alkohol
alkohol
deskripsi
secara
pada
jenazah
hubungan
spesifik
dan
sebab detail.
Subyek penelitian ini juga tidak terbatas pada korban meninggal
akibat
kecelakaan
lalu
lintas
saja,
akan
tetapi termasuk jenis-jenis kematian lain. Penelitian ini juga mencakup data rekam medis dengan jangka waktu
6
lebih lama yaitu pada tahun 1993-2013. 1.5 Manfaat Penelitian 1.
Menambah
informasi
dan
wawasan
dalam
ilmu
pengetahuan terutama terkait hubungan sebab kematian dengan alkohol pada jenazah forensik di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito. 2.
Menambah wawasan dan pengalaman penelitian terutama terkait hubungan sebab kematian dengan alkohol pada jenazah forensik di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito.
3.
Mendapatkan gambaran dan data pasti tentang hubungan sebab kematian dengan alkohol pada jenazah forensik. Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan dapat membantu profesi kesehatan dalam tindakan preventif dan
konseling,
misalnya
sosialisasi
kepada
masyarakat umum akan bahaya penyalahgunaan alkohol. 4.
Untuk
pengambilan
kebijakan
alkohol pada masyarakat luas.
terkait
penggunaan