BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Alkohol (ethanol) adalah salah satu substansi yang digunakan alkohol
secara
dengan
dikaitkan pemakaian
luas
seluruh
yang
sedang
jumlah
di
dengan yang
manfaat
berlebih
dunia.
(moderate
kesehatan,
akan
Pemakaian intake)
akan
memberikan
tetapi
dampak
yang
buruk pada kesehatan dan kehidupan sosial(Kent, 2012). Menurut Nadesul (2006) dalam Rini(2012), berdasarkan penelitian, pria 4 kali lebih sering menjadi pecandu alkohol
dibandingkan
mengkonsumsi dibanding
alkohol pria.
wanita,
karena
cenderung
Tyas
(2002)
lebih dalam
wanita
yang
cepat
mabuk
Rini(2012),
menjelaskan bahwa semua orang dari semua kelompok umur bisa
menjadi
pecandu
alkohol.
Dari
3,4
juta
orang
pecandu alkohol di Indonesia, 80 % adalah berusia 20-24 tahun, dan hampir 8% orang dewasa yang memiliki masalah dalam penggunaan alkohol. National
Health
Service
(NHS)
merekomendasikan
pria tidak seharusnya ‘minum’ atau mengkonsumsi alkohol secara
reguler
lebih
dari
3-4
unit
alkohol
sehari
sedangkan untuk wanita tidak seharusnya ‘minum’ secara
1
2
reguler lebih dari 2-3 unit sehari. Reguler maksudnya ‘minum’
setiap
hari
atau
hampir
setiap
hari
dalam
seminggu. Disarankan untuk istirahat ‘minum’ selama 48 jam untuk memberikan waktu kepada tubuh untuk recover (NHS,
2009).
Wresniworro
menjelaskan
bahwa
dalam
mengandung
suatu
zat
(1995)
dalam
alkohol
di
tertentu
Rini
(2012),
minuman
yaitu
keras,
yang
kadar
etanolnya lebih dari 1-55%, yang bila dikonsumsi secara berlebihan (>100 mg/dl), dapat membuat alam perasaan seseorang berubah, orang menjadi mudah tersinggung dan perhatian
terhadap
lingkungan
terganggu,
juga
dapat
mengakibatkan gangguan koordinasi motorik, dan dapat menimbulkan Individu
kerusakan
yang
permanen
mengalami
pada
gangguan
jaringan
kendali
otak.
koordinasi
motorik, dapat berbuat apa saja tanpa sadar. Menurut Latief
et
al.
(1997)
dalam
Rini(2012),
pelaku
kriminalitas lebih menyukai alkohol dibandingkan zat adiktif
lain,
meningkatkan belas
dengan
keberanian,
kasihan,
masyarakat
dan
kriminalitasnya menodong,
rasa
dan
kebutuhan
kepercayaan
sakit, lain-lain.
adalah tidak
alasan
dengan jarang
diri,
keberanian
untuk agresi,
menghadapi
Cara
melakukan
memeras,
mencopet,
dikombinasikan
dengan
mengancam, melukai korban, memperkosa, sampai membunuh.
3
Data World Health Organization, dari keseluruhan negara, alkohol menjadi penyebab dari 5.9 % dari semua kematian.
Alkohol
kematian
dan
juga
dikatakan
disabilitas
menjadi
terjadi
lebih
penyebab awal
di
kehidupan. Dalam rentang usia 20-39 tahun, hampir 25% dari total kematian, ada keterlibatan dengan alkohol. Alkohol penyebab
dikatakan dalam
terluka.
juga
lebih
menjadi
dari
Mengkonsumsi
200
salah
satu
faktor
dan
kondisi
berhubungan
dengan
penyakit
alkohol
peningkatan risiko masalah kesehatan seperti gangguan mental dan perilaku, termasuk ketergantungan alkohol, penyakit tidak menular mayor seperti cirrhosis hati, beberapa
kanker
dan
penyakit
kardiovaskular,
begitu
juga luka atau injury karena kekerasan atau kecelakaan saat berkendara(WHO,2014). Data epidemiologi di negara berkembang khususnya di Indonesia belum diketahui secara pasti, namun dari berbagai dikonsumsi
studi secara
disebutkan ilegal
di
bahwa
alkohol
kota-kota
besar
banyak yang
aksebilitas turismenya tinggi (Triaji et al., 2012).
4
B. PERTANYAAN PENELITIAN 1. Apakah ada hubungan antara riwayat pemakaian alkohol pada populasi ras Jawa di Yogyakarta dengan status fungsi hati? 2. Bagaimana status fungsi hati pada populasi ras Jawa di
Yogyakarta
apabila
dengan
riwayat
dibandingkan
dengan
pemakaian tanpa
ada
alkohol riwayat
pemakaian alkohol? C. KEASLIAN PENELITIAN 1. Penelitian
oleh
dilakukan
di
Yogyakarta. juga
Suhartini
Pusat
al.(2012)
Rehabilitasi
Penelitian
membahas
et
mengenai
Tetirah
deskriptif alkohol
yang Dhikir
analitik
dan
yang
hubungannya
dengan karakteristik pengguna alkohol maupun status fungsi hati dan ginjal, termasuk SGPT
juga
tersebut
ikut tidak
dibahas.
Namun,
membandingkan
kadar SGOT dan pada
status
penelitian fungsi
hati
antara peminum dan bukan peminum. Selain itu juga tidak menyertakan kriteria inklusi dan eksklusi pada subjek penelitian, yaitu ras Jawa. 2. Penelitian lain tentang hubungan status fungsi hati yang
ditunjukkan
dengan
kadar
enzim
hati
dengan
penggunaan alkohol juga sudah pernah dilakukan oleh
5
Kaplan MM dan Cohen JA(1979). Pada penelitian oleh Kaplan dan Cohen ini lebih melihat hubungan ratio SGOT/SGPT dengan alcoholic liver disease akan tetapi tidak membandingkan ratio SGOT/SGPT antara peminum dan
bukan
peminum,
melainkan
membandingkan
ratio
SGOT/SGPT antara liver disease karena alkohol dan bukan
karena
hepatitis
alkohol,
chronic,
seperti
viral
postnecrotic
hepatitis,
cirrhosis,
dan
obstructive jaundice. D. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara riwayat hati
serta
pemakaian alkohol dengan status fungsi
membandingkan
status
fungsi
hati
antara
peminum dan bukan peminum alkohol di Yogyakarta. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Memberikan kejelasan terkait hubungan antara riwayat pemakaian
alkohol
dengan
status
fungsi
hati
pada
populasi ras jawa di Yogyakarta. 2. Sebagai
dasar
untuk
penelitian
lain.
Apabila
hipotesis alternatif diakui, maka bisa dipikirkan lagi
terkait
hubungan
genetik
dengan
metabolisme
alkohol yang mungkin memengaruhi status fungsi hati pada peminum alkohol.
6
3. Penulis juga berharap dengan adanya penelitian ini bisa
mengurangi
Yogyakarta.
jumlah
peminum
alkohol
di