BAB I PENDAHULUAN I.A Latar Belakang Diabetes
merupakan
salah
satu
penyakit
yang
diperkirakan prevalensi di seluruh dunia akan meningkat dari 2.8% di tahun 2000 menjadi 4.4% di tahun 2030. Jumlah penderita diperkirakan meningkat dari 171.228 penderita di tahun 2000 menjadi 366.212 penderita di tahun 2030 di seluruh dunia pada semua kelompok usia. Peningkatan
tersebut
terutama
disebabkan
karena
peningkatan prevalensi obesitas dan juga peningkatan populasi dunia (Sarah Wild et al., 2004). Hasil dikeluarkan Kesehatan
Riset oleh
Kesehatan Badan
Departemen
Dasar
(Riskesdas)
Penelitian Kesehatan
dan pada
yang
Pengembangan tahun
2013
menunujukkan prevalensi diabetes melitus di Indonesia sebesar 1.5%. Kota dengan prevalensi tertinggi adalah Yogyakarta yaitu sebesar 2.6% dari keseluruhan propinsi di
Indonesia.
Makassar
Berdasarkan
menunjukkan
penilitian
bahwa
di
Jakarta
prevalensi
dan
diabetes
meningkat dari 2% di tahun 1980 menjadi 12.5% di tahun
1
2000 (Sutanegara et al,. 2000., Prodjosudjadi et al., 2006). Proses
hiperglikemi
pada
penderita
diabetes
melitus dapat memicu komplikasi mikrovaskular seperti retinopati,
nephropati,
dan
neuropati.
Salah
satu
komplikasi kronis yang ditimbulkan adalah ulkus kaki. Presentase penderita diabetes melitus yang mengalami komplikasi ulkus kaki mencapai 6-12% dan yang harus menjalani amputasi hampir mencapai 1% (Sachdev, 2009). Biaya nasional yang dikeluarkan untuk penanganan diabetes melitus di Amerika Serikat menurut American Diabetes
Association
diperkirakan
mencapai
132
juta
dolar Amerika pada tahun 2002 dan diperkirakan akan meningkat 2020.
hingga
Biaya
cenderung
192
juta
pengobatan
lebih
tinggi
dolar
Amerika
pada
dengan
ulkus
diabetes
disebabkan
karena
tahun kaki
lamanya
perawatan rawat inap dan perawatan kondisi co-morbid. Selain
itu
risiko
operasi
lanjutan
lebih
besar
dibandingkan dengan amputasi pada orang non-diabetes (37% vs 20%) (Morris et al., 1998). Biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi komplikasi ulkus kaki yang berujung pada amputasi di Indonesia dapat mencapai 21.2 juta rupiah (Todorova et al., 2012).
2
Komplikasi
ulkus
kaki
pada
penderita
diabetes
melitus merupakan komplikasi yang paling memungkinkan untuk dicegah dibandingkan komplikasi diabetes lainnya, selain
itu
pencegahan
terjadinya
komplikasi
ini
menghabiskan biaya yang lebih efektif jika dibandingkan biaya untuk manajemen ulkus kaki (Sachdevs, 2009). Kualitas
perawatan
dipengaruhi Identifikasi
oleh faktor
diabetes
identifikasi risiko
yang
salah
satunya
faktor
risiko.
berhubungan
dengan
kondisi komorbid dan komplikasi berguna identifikasi populasi
yang
berisiko
dan
juga
sebagai
strategi
pencegahan (Molvær, A.K. et al., 2014). Faktor
demografi
pasien
merupakan
salah
satu
faktor yang mempengaruhi kejadian ulkus kaki diabetik. Kondisi
demografi
pasien
yang
akan
diteliti
pada
penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, lama menderita diabetes, dan riwayat penyakit berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya. I.B Identifikasi dan Rumusan Masalah Kejadian
ulkus
diabetikum
pada
masa
sekarang
semakin meningkat, kondisi tersebut dipengaruhi oleh
3
berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor demografi yang melatar belakangi pasien tersebut. Selain itu derajat keparahan ulkus tiap orang berbeda-beda.
Bagaimanakah
hubungan
demografi
pasien
dengan derajat keparahan ulkus diabetikum? I.C Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum: Mengetahui demografi
hubungan
pasien
terhadap
antara derajat
faktor-faktor keparahan
ulkus
kaki pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUP Dr.
Sardjito
Yogyakarta
sehingga
diharapkan
identifikasi awal dan manajemen kejadian komplikasi ulkus kaki diabetic dapat lebih efektif. 2. Tujuan Khusus: a. Mengetahui
hubungan
antara
umur
dengan
derajat
keparahan ulkus kaki diabetik. b. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan derajat keparahan ulkus kaki diabetik. c. Mengetahui
hubungan
antara
indeks
massa
tubuh
dengan derajat keparahan ulkus kaki diabetik. d. Mengetahui
hubungan
antara
kebiasaan
merokok
dengan derajat keparahan ulkus kaki diabetik.
4
e. Mengetahui hubungan antara lama menderita diabetes derajat keparahan ulkus kaki diabetik. f. Mengetahui hubungan antara riwayat penyakit kronis dengan derajat keparahan ulkus kaki diabetik. I.D Manfaat Penelitian Bagi pihak RSUP Dr. Sardjito hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam memantau dan
menangani
diabetes,
faktor
sehingga
risiko
angka
pada
pasien
morbiditas
dan
ulkus
kaki
mortalitas
terkait ulkus kaki diabetes dapat ditekan. Bagi
masyarakat,
hasil
penelitian
ini
dapat
menjadi informasi agar masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya mengontrol faktor-faktor risiko yang dapat dikendalikan
serta
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
dalam perawatan luka ulkus kaki diabetik. Bagi dunia akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai
data
tambahan
bagi
penelitian
selanjutnya.
I.E Keaslian Penelitian Penelitian diabetik Salah
sudah
satu
mengenai banyak
penelitian
faktor
risiko
dilakukan
di
mengenai
faktor
ulkus
berbagai
kaki
Negara.
risiko
ulkus
5
diabetik yang dilakukan oleh The Seattle Diabetic Foot Study
menunjukkan
bahwa
tidak
ada
hubungan
yang
signifikan antara kejadian ulkus kaki dengan usia dan banyaknya
jumlah
bungkus
rokok
per
tahun
yang
dikonsumsi. Hubungan yang signifikan ditemukan antara berat badan dengan kejadian ulkus diabetic. Penelitian
mengenai
analisis
faktor
risiko
kejadian ulkus kaki juga pernah dilakukan di Indonesia, tepatnya
di
tersebut
menunjukkan
antara
RSUD
jenis
Riwayat hubungan
Dr.
yang
bahwa
kelamin
Peripheral
Moewardi. tidak
dengan
Arterial
bermakna
Hasil terdapat
kejadian Disease
dengan
penelitian hubungan
ulkus juga
kejadian
kaki.
memiliki
ulkus
kaki
(Purwanti, 2013). Penelitian demografi
dengan
mengenai
hubungan
derajat
keparahan
antara ulkus
faktor
kaki
pada
penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta belum pernah dilakukan sebelumnya.
6