BAB I
1.1
Latar Belakang Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh mahasiswa Desain Grafis Dan Multimedia Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan sebagai syarat pengambilan Tugas Akhir (TA). Kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat melihat langsung aktifitas lapangan yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan desain. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengkolerasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dengan kenyataan dilapangan dan mendapatkan feedback yang bermanfaat. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk belajar aktif dan mencari pengalaman selama Kerja Praktek, sehingga untuk masa yang akan datang mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk terjun ke Dunia Kerja. PT. Kompas Gramedia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Media Cetak maupun elektronik. Di PT. Kompas Gramedia ini lebih didominasi oleh Media Cetak yaitu dalam pembuatan Majalah maupun Koran. Oleh karena itu penulis memilih PT. Kompas Gramedia karena yang penulis inginkan adalah ingin menambah pengalaman dengan menangani pekerjaan dibidang pembuatan majalah dengan menguasai beberapa software maka penulis mudah untuk mengaplikasikannya dalam pembuatan majalah. 1.1.1. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Latar belakang di atas, maka maksud dan tujuan dari kerja praktek itu sendiri sangat jelas, Diantaranya : A. Maksud
1
a) Dapat dijadikan sebagai salah satu media uji coba keahlian yang dimiliki dan perbandingan pengetahuan akademis yang telah diperoleh selama perkuliahan pada instansi atau perusahaan tempat melaksanakan kerja praktek. b) Untuk mengaplikasikan hal-hal yang telah dipelajari dalam kegiatan perkuliahan.
B. Tujuan a) Untuk memenuhi kurikulum akademik yang merupakan satu syarat kelulusan dari program Strata 1 Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain khususnya pada jurusan Desain Produk. b) Agar dapat mengetahui dan memahami dunia kerja. c) Mencari ilmu yang belum didapat perkuliahan. d) Lebih mengenal, mengetahui, dan memahami tentang dunia Desain Produk di dunia permajalahan terutama pembuatan layout e) Belajar bersosialisasi dengan masyarakat dan dunia Kerja.
1.1.2. Metode Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, Penulis melakukan beberapa metode dalam mencari data-data yang dibutuhkan . Diantaranya yaitu : 1.
Melakukan pengamatan langsung dilapangan kerja
2.
Berdialog dengan pihak-pihak yang terkait
3.
Data-data Gambar
4.
Dokumen Proyek selama praktik
2
5. 1.1.2.1.
Literatur sebagai pembanding
Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada : Tempat
: PT. Kompas Gramedia, Gedung Graha Mandiri No. 61
Lt.14 ( Martha Stewart Living editorial
departemen) Alamat
: Graha Mandiri, Lt. 14 Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta 10310
1.2
Telp
: 021.3983.7420, Fax: 021.3983.4121
Email
:
[email protected]
Waktu
: 29 Maret 2012 sampai dengan 31 Mei 2012
Proses Dalam Kerja Praktek Untuk melaksanakan Kerja Praktek penulis sebelumnya melakukan Birokrasi Akademik terlebih dahulu yang telah ditentukan oleh jurusan desain grafis dan multimedia/ desain produk yang diantaranya adalah: 1.2.1
Proses Pendaftaran Kerja Praktek Mata kuliah Kerja Praktek sudah terdapat dalam paket semester VI, dalam paket semester VI terdiri dari 16 SKS dari 4 mata kuliah. Sebelum mengajukan Kerja Praktek, terlebih dahulu melakukan registrasi dan perwalian sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara mengambil mata kuliah Kerja Praktek sebanyak 4 SKS. Mata kuliah diambil pada semester Genap melalui dosen wali, yang dilakukan pada 9 maret 2012.
3
Setelah mata kuliah Kerja Praktek ini diprogramkan untuk semester VI, maka Kerja Praktek dapat diikuti secara bebas, baik itu dapat dilaksanakan/ diikuti bersamaan dengan kuliah reguler maupun pada saat libur Akademik semester VI.
1.2.2
Proses Pengajuan Kerja Praktek Sebelum semua Mahasiswa melaksanakan Kerja Praktek, dilakukan pembekalan untuk pengarahan oleh koordinator Kerja Praktek yang ditujuk oleh jurusan, baik itu untuk mencari tempat Kerja Praktek sampai pada proses pembuatan laporan Kerja Praktek. Setelah mendapatkan pengarahan, penulis belum langsung melakukan survey untuk tempat Kerja Praktek nanti. Hal ini disebabkan oleh kesibukan yang dialami penulis baik itu dalam melaksanakan kuliah maupun kesibukan dalam kegiatan lomba desain seragam yang diadakan oleh Hoka-Hoka Bento dan sekaligus sebagai tugas dari salah satu mata kuliah lain. Dalam mencari tempat Kerja Praktek, penulis sering bertanya kepada siapa saja yang telah melaksanakan Kerja Praktek maupun yang telah mendapatkan tempat Kerja Praktek sampai kepada dosen. Dalam hal ini dosen juga menyarankan agar tidak harus selalu di sebuah perusahaan untuk mencari tempat Kerja Praktek melainkan dengan mencari Client yang menugaskan penulis untuk membuatkan sebuah desain yang dipesannya. Penulis diberi petunjuk-petunjuk untuk mengajukan lamaran Kerja Praktek pada Perusahaan maupun clien yang dituju sampai dengan memberitahu batas waktu penyerahan surat
4
diterimanya penulis untuk Kerja Praktek pada sebuah perusahaan/ Client. Mulailah penulis mengisi form pengajuan surat keterangan dari kampus untuk mengajukan lamaran Kerja Praktek yang akan ditindak langsung oleh pihak Fakultas untuk dibuatkannya surat pengajuan Praktek Kerja sesuai dengan perusahaan yang tertera pada pengisian form beserta alamat dan nama serta nomor induk penulis termasuk pada perusahaan PT. Kompas Gramedia. Selain surat dari fakultas yang diperuntukan salah satu surat pengajuan Kerja Praktek juga penulis lampirkan permohonan Kerja Praktek, Daftar Riwayat Hidup dan melampirkan portfolio dalam bentuk cetak yakni; magalog, poster-poster dan iklan yang dibuat sendiri oleh penulis. 1.2.3 Proses Diterima Kerja Praktek Setelah lama menunggu panggilan Kerja Praktek dan akhirnya diterima di perusahaan PT. Kompas Gramedia. Awal pengiriman untuk mengajukan Kerja Praktek pada 6 maret 2012 dan mendapat jawaban melalui handphone penulis pada 23 maret 2012 dan disarankan agar datang pada 27 maret 2012 Ke Gedung Graha Mandiri LT. 14 jalan Imam Bonjol no. 61 Jakarta Pusat dan menemui Pimpinan Redaksi MSL (Martha Stewart Living) yaitu Bapak Dharmawan. Sesampainya penulis pada 27 maret 2012 di Redaksi MSL dan bertemu dengan Pimpinan redaksi dan berbincang-bincang tentang
kesepakatan
untuk
mulai
Kerja
Praktek.
Beliau
menanyakan kapan penulis dapat bergabung, penulis meminta untuk secepatnya dan tercapailah kesepakatan pada 29 maret penulis mulai Kerja Praktek masa kerja penulis adalah 2 bulan
5
yakni 29 Maret 2012 s/d 31 Mei 2012 dengan waktu yang disesuaikan dengan jadwal kuliah. Jam kerja yang diberi tahu adalah 8 jam kerja. 1.2.4
Proses Awal Kerja Praktek. Pada hari Kamis, 29 Maret 2012 adalah hari pertama penulis bergabung dalam Redaksi MSL. Awal penulis masuk Kerja Praktek diarahkan untuk me-redesain sebuah Promo event Bakerzine yang sudah pernah ada sebagai latihan yang diberikan oleh pembimbing yang menjabat sebagai editor/ artistik di MSL. Pada saat penulis masuk di Redaksi MSL itu hanya ada satu editor/ artistik karena ada desainer yang mengundurkan diri untuk berpindah tempat tinggalnya. Pada saat itu penulis diwajibkan datang membawa alat sendiri yakni Laptop namun hari pertama bergabung penulis tidak menggunakan Laptop penulis melainkan menggunakan MAC untuk me-redesain karena MAC tersebut biasa digunakan editor/ artistik untuk mengerjakan desainnya. Pada hari kedua 30 Maret 2012 penulis me-redesain dan membuat desain Name Card, Label untuk Gody Bag dan Poster Sweet moment Inspiring Weekend. Desain-desain tersebut akan dibuat untuk Promo Event. Warna dan font yang digunakan diberitahu oleh pembimbing kalau MSL menggunakan warnawarna pastel dan font-font yang feminin yang sering digunakan font yang tidak berkait dan penulis awalnya masih menggunakan font yang berkait dan menurut pembimbing font yang digunakan penulis
masih
maskulin
belum
feminin
maka,
penulis
memperbaikinya dengan mengganti font-fontnya dan membuat beberapa alternatif layout agar pembimbing dapat mudah memilih mana yang bagus dan dipakai olehnya.
6
Pada hari ketiga 3 April 2012 penulis ditugaskan Browshing dan membuat alternatif Label Gody bag lagi karena pembimbing sedang tidak ada dikantor karena sedang ada urusan Redaksi yang harus dikerjakannya. Pada hari keempat 5 April 2012 penulis ditugaskan untuk Browshing dan melihat-lihat penggayaan desain pada majalah yang telah terbit sebelumnya untuk pembelajaran penulis agar lebih menjiwai karakter dari majalah tersebut dan terus berlatih untuk menyamakan desain dengan aturan yang ada diredaksi tersebut. Sampai pada penulis dipercayai untuk melayout liputan yang akan dijadikan promo event yang diperoleh dari hasil liputan para jurnalis termasuk jurnalis yang sedang Kerja Praktek juga di Redaksi tersebut. Selain itu pembimbing menugaskan mengedit image dan mengepadnya untuk digunakan pada majalah. 1.2.5
Proses Dalam Kerja Praktek Pada PT. Kompas Gramedia yakni Redaksi MSL Jakarta memiliki sistem waktu kerja sendiri yakni lima hari kerja. Mulai dari hari senin sampai dengan hari Jumat. Dari jam 09.00 s/d 17.00 WIB namun banyak Karyawan redaksi yang bekerja melebihi jam kerja itu yakni lebih dari 8 jam bahkan sampai malam karena pekerjaan yang masih banyak apa lagi kalau sedang deadline para pegawai pulang hingga larut malam namun tidak untuk penulis karena ditugaskan sesuai jam kerja yang ada dan karena masih Kerja Praktek. Terkadang penulis juga pulang melebihi jam kerja karena pekerjaan yang ditugaskannya belum selesai tetapi tidak sampai larut malam karena hanya lebih antara satu sampai dua jam saja
7
dari jam kerja yang ditentukan. Penulis berusaha dan belajar lagi untuk selalu membantu yang ditugaskan kepada penulis oleh pembimbing di redaksi tersebut. Penulis setelah beberapa hari berada di redaksi tersebut tidak hanya membantu dikantor saja untuk selalu melayout saja melainkan diajak dan ikut membantu pembimbing untuk pemotretan diluar kantor dan disitulah penulis melihat langsung proses kerja selain di depan PC atau didalam kantor saja. Pemotretan tersebut banyak melalui proses sebelunya seperti; menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada saat pemotretan,
karena
redaksi
MSL
ini
salah
satu
yang
mempromosikan alat, benda atau masakan dan resep-resep masakan maka sebelum pemotretan yang disiapkan bahanbahannya adalah berbelanja ke market, beberapa outlet resto, sampai ketempat tujuan pemotretan dan mendekorasi tatanan yang pas untuk kebutuhan pemotretan sesuai perintah yang ditugaskan oleh client yang mengiklankan produknya. Semua proses
tersebut
penulis
mengalaminya
langsung.
Penulis
ditugaskan mengikuti peroses itu sampai selesai.
8
1.2.6 Skema Proses Kerja Praktek
Gambar 1.2.6 Diagram Proses Kerja Praktek
9
1.3
Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN ♦ Berisi latar belakang serta maksud dan tujuan dari kerja praktek yang dilakukan oleh penulis. ♦ Metode pengumpulan data serta pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh penulis.
BAB II Tinjauan Umum Penulisan Berisikan tentang materi data penunjang dalam melakukan dan menyusun laporan kerja praktik.
BAB III Teori Penunjang Memberikan
Informasitentang
data-data
perusahaan
dimana penulis melakukan kerja praktek, seperti sejarah dan visi misi perusahaan. BAB IV Materi Praktik Kerja Profesi Berisikan Tentang :
Materi yang dikerjakan oleh penulis pada saat kerja praktik
Proses serta pelaksanaan Kerja Praktek
BAB V Penutup Berisikan uraian secara garis besar dari hasil pengamatan selama melakukan kerja praktik di lapangan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
10
BAB II TINJAUAN UMUM DESAIN GRAFIS
2.1
Pengertian Desain Grafis Dan Multimedia/ Desain Produk Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak. 2.1.1 Istilah Desain Grafis kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bias menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar. Desain grafis adalah cabang ilmu dari seni desain yang dalam perkembangannya desain grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah objek. Orang yang bekerja dalam bidang ini di sebut seorang desainer .
11
2.2
Batasan Media Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
2.3
Prinsip dan unsur desain Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk ''shape'', bentuk (''form''), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (''balance''),
ritme
(''rhythm''),
tekanan
(''emphasis''),
proporsi
("proportion") dan kesatuan (''unity''), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas. 2.4
Antara Desain Grafis Dan Multimedia Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer multimedia dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks, grafik dan animasi. “Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick 1996) atau Multimedia adalah kombinasi dari paling
12
sedikit dua media input atau output dari data, media dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001). Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia. Pertama, harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar. Kedua, harus ada link yang menghubungkan pemakai dengan informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi yang membantu pemakai menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung. Keempat, multimedia menyediakan tempat kepada pemakai untuk mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dengan ide. Jika salah satu komponen tidak ada, bukan multimedia dalam arti luas namanya. Misalnya, jika tidak ada komputer untuk berinteraksi, maka itu namanya media campuran, bukan multimedia. Kalau tidak ada alat navigasi yang memungkinkan untuk memilih jalannya suatu tindakan maka itu namanya film, bukan multimedia. Demikian juga kita tidak mempunyai ruang untuk berkreasi dan menyumbangkan ide sendiri, maka nama televisi, bukan multimedia. Dari beberapa definisi di atas, maka multimedia ada yang online (Internet) dan multimedia ada yang offline (tradisional).” Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme
13
(rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas. Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual. Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer. 2.5
Beda antara desain grafis dengan desain komunikasi visual Masalah perubahan nama dari desain grafis menjadi desain komunikasi visual di dalam negeri, lebih disebabkan oleh tuntutan industri saja. Isi pelajarannya di tambah dan targetnya diperluas. Graphic Design lebih mengacu pada profesi yang sudah lebih dulu ada, sewaktu ruang lingkup seorang disainer ‘pesan visual’ lebih banyak di media cetak. Karena ‘pesan visual’ itu berwujud gambar (graphic) maka disebut desain grafis. Seiring berkembangnya waktu, muncul media baru sehingga sebuah pesan visual tidak lagi hadir di media cetak saja, tapi juga di media elektronik seperti film dan TV dan akhirnya di media interaktif seperti web. Media-media baru ini tentunya membutuhkan disain yang berbeda di banding media cetak dan karena posisi media elektronik dan interaktif di tengah masyarakat untuk saat-saat ini sedang hangat maka desainer pasti banyak dibutuhkan. Sekolah sebagai pencetak disainer-disainer baru tentu harus mau menjawab kebutuhan industri, sehingga ada penambahan materi baru agar siap mencetak disainer komunikasi visual. Hal itu dilakukan misalnya
14
dengan penambahan kredit mata kuliah audio visual, komputer grafis, disain web dan sebagainya. Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk dan gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Pesan visual juga harus kreatif (asli, luwes dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis. Jadi ilmu desain komunikasi visual merupakan perkembangan dari ilmu desain grafis yang lebih dipadukan dengan berbagai macam teknologi, tidak hanya berupa gambar pada kertas tapi lebih berupa suatu paduan seni yang kompleks sehingga lebih dapat diandalkan dalam menyampaikan sebuah pesan yang informatif dan kreatif. 2.6
Sejarah dan perkembangan desain grafis Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26. Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi
15
sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat ditulisakan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku. 2.6.1 Peristiwa-Peristiwa Penting Dalam Sejarah Perkembangan desain grafis; Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan pada tahun 1447 dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. 1851, The Great Exhibition Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851,pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industry serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa
16
struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton. 1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni. 1910, Modernisme Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah “Form follow Function” yang di lontarkan oleh Louis Sullivan. Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´ 1916, Dadaisme Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-23) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja,
17
sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan. 1916, De Stijl Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan desain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warnawarna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld. 1918, Constructivism Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. konstruktivisme Rusia berpengaruh pada pandangan modern melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris. 1919, Bauhaus Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan. 1928-1930, Gill Sans Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans
18
adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility). 1931, Harry Beck Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta. 1950s, International Style International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi. 1951, Helvetica Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Keluarga Helvetica mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model. 1960s, Psychedelia and Kultur Pop Art yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih
19
mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. 1984, Emigre Majalah desain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing (DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.
2.7
Kategori dan produk-produk desain grafis Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori: 1. Printing (Percetakan) Jenis desain yang bekerja pada ilustrasi di atas kertas, kain atau bahanbahan lainnya yang dapat menjadi media peghantar sebuah karya seni, produk dari printing memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis. 2. Web Desain Jenis desain yang bekerja pada ilustrasi artistik dunia maya 3. Film Desain yang mengkhususkan diri dibidang seni perfileman seperti merancang grafis untuk editor filem, termasuk cover CD, DVD, dan yang sejenis.
20
4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman. 5. Desain Produk Jenis desain yang mengkhususkan pada bentuk suatu produk seperti pada desain handphone, desain pakaian, pemaketan dan sejenisnya.
2.8
Ruang lingkup pekerjaan desain grafis Ruang lingkup pekerjaan desain grafis mencakupi seluruh bidang pekerjaan,
apapun
jenis
pekerjaan
atau
perusahaannya
pasti
membutuhkan hasil karya seorang desainer jadi tidak ada batasan ruang lingkup tertentu bagi para desainer grafis untuk mengeksplorasi karirnya. 2.8.1
Tugas-tugas seorang desain grafis Seorang desainer seharusnya mengikuti pedoman yang telah ditetapkan dengan tugas dan kewajiban, antara lain : - Bertanggungjawab penuh atas semua pekerjaan desain yang telah diterimannya sesuai yang tercantum dalam perjanjian kerja hingga semua pekerjaan selesai. - Bertanggungjawab atas semua kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh orang yang bekerja kepadanya kecuali desainer dapat
membuktikan
bahwa
kesalahan
tersebut
dapat
dihindarkan atau diketahui sebelumnya. - Menjunjung tinggi hak kepemilikan sebuah karya. -
Terus belajar demi menjadikan diri lebih baik agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan mampu bertahan didunia persaingan desainer.
21
- Mengajarkan ilmu yag dimiliki kepada generasi selanjutnya. Dimana saja desainer grafis bisa bekerja. Secara umumnya, desainer grafis bisa bekerja dimana saja tergantung kemampuan yang dimilikinya, tetapi ada beberapa lapangan kerja yang memang dikhususkan bagi para desainer grafis diantaranya yaitu : - Percetakan Sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi. Banyak buku, koran, brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Image yang akan dicetak di print diatas film lalu di transfer ke plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus. Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser. -
Periklanan Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan.
22
-
Penerbitan Industri yang berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak sebuah literatur dan informasi- atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat dinikmati publik. Penerbit dari sistem penerbitannya
dibedakan
sebagai
penerbitan
umum
(konvensional) dan juga penerbitan dengan sistem indie, dimana penulis sebagai penerbitnya. Secara tradisional, istilah ini mengacu kepada usaha pendistribusian dari usaha percetakan
seperti
buku
dan
surat
kabar.
Dengan
perkembangan sistem teknologi informasi, istilah penerbitan mengalami perluasan makna, dimana memasukkan unsurunsur buku elektronik, seperti e-book dalam sebuah website ataupun blog. Dalam perkembangannya, penerbit buku memiliki segmen pasar tersendiri. Ada buku umum, bukpel (buku pelajaran), maupun buku-buku agama, semisal buku Islami, buku rohani, dan sebagainya. -
Fotografi studio Jenis fotografi yang pada awalnya banyak dilakukan di dalam ruangan
untuk
menciptakan
gambar
sesuai
keinginan
fotografer. Fotografi jenis ini memerlukan banyak campur tangan teknis agar gambar yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang direncanakan. 2.9
Layout Sebuah desain yang baik agar memiliki nilai penyampaian komunikasi yang baik biasanya tidak pernah terlepas dari sebuah unsur layout yang baik pula. Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen – elemen desain terhadap suatu bidang dalam media
23
tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawa dalam sebuah komunikasi yang ingin dicapai. Me-layout adalah salah satu proses kerja yang dilakukan para desainer dalam tiap tahapan kerjaannya. Seorang desainer dapat diibaratkan seorang arsitek , dan layout tersebut adalah pekerjaannya. Namun definisi layout dalam perkembangannya seudah sangat melebur dan meluas dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me-layout itu sama dengan mendesain. Desain dan layout yang kita lihat pada saat ini sebenarnya adalah hasil perjalanan dari proses eksplorasi kreatif manusia yang tiada henti dimasa lalu. Dengan menyelami proses tersebut bagi seorang desainer akan meningkatkan wawasan dan membuatnya lebih bijaksana dalam berkarya. Layout memiliki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda – beda dalma membangun keseluruhan layout tersebut. Untuk membuat layout yang optimal seornag desainer perlu dan harus mengetahui peran dari masing – masing elemen tersebut. Didalam setiap buku atau tulisan yang membahas pembelajaran tentang prinsi desain, selalu dimuat lima buah prinsip utama dalam desain, yaitu : Menurut Tom Lincy ( dalam Desaign Principle For Dekstop Publishing ). •
Proporsi ( Proportion ) Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya. Didalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau biidang kertas yang paling popular, yaitu dengan ukuran Letter, 8,5” x 11”.
•
Keseimbangan ( Balance )
24
Prinsip
keseimbangan
merupakan
suatu
pengaturan
agar
penempatan suatu halaman memiliki efek keseimbangan. Terdapat dua macam keseimbangan formal atau asimetris dan keseimbangan informal atau tidak asimetris. Keseimbangan formal dapat digunakan untuk menata letak elemen – elemen grafis agar terkesan rapid dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau asimetris sering digunakan didalam karya publikasi yang dibuat untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan, serta memberi kesan aman. Sebaliknya, keseimbangan informal memiliki tampilan yang tidak asimetris. Pada dasarnya, setiap elemen yang disusun memiliki kesan yang seimbang, hanya saja cara pengaturannya tidak sama. •
Kontras ( Contrast ) Masing – masing elemen di halaman haruslah ada yang dominan. Dapat menonjolkan headlinenya, illustrasi, atau fotonya, maupun white space-nya. Jika semua elemen sama menonjolnya, maka mereka akan berebut mencari perhatian. Dalam pemilihan huruf misalnya, penggunaan huruf tebal yang dikombinasikan dengan huruf tipis dapat menimbulkan kontras. Huruf berukuran besar jika disandingkan dengan huruf berukuran kecil juga akan menimbulkan kontras. Banyak yang dapat dilakukan untuk memadu objek agar muncul kontras sehingga diperoleh focus perhatian.
•
Irama ( Rythm ) Irama sebenarnya memiliki arti sama dengan repetition alias pola perulangan
yang
menimbulkan
irama
yang
enak
diikuti.
25
Penggunaan pola warna maupun motif yang diulang
dengan
irama tertentu merupakan salah satu prinsip penyusunan layout. •
Kesatuan ( Unity ) Prinsip kesatuan atau Unity ( Pakar lain menyebut proximity = Kedekatan )adalah hubungan antara elemen – elemen desain yang semula berdiri sendiri – sendiri serta memiiki ciri sendiri – sendiri yang disatukan menjadi satu kesatuan yang baru dan akan memiliki fungsi yang baru yang utuh. Dari lima buah prinsip di atas, penulis menyimpulkan bahwa untuk mencapai hasil akhir dari sebuah karya grafis, perlu banyak memperhatikan unsure – unsur tersebut baik dalam penyusunan warna, typografi, ruang, bidang. Sehingga apa yang akan ingin disampaikan oleh pengirim pesan melalui media cetak pada khususnya dapat diterima pembaca dengan baik.
2.9.1. Tahap Pembuatan Layout Dalam menyusun sebuah layout memiliki beberapa proses tersendiri, yaitu : 1.
Memiliki jenis huruf dan ukurannya ada berbagai ukuran dan jenis huruf, semua itu disesuaikan dengan kebutuhan, ukuran huruf dihitungkan dengan point dan untuk jenis huruf terbagi atas bermacam jenis diantaranya keluarga huruf Helvetica, Tahoma, Serif, dan sebagainya.
2.
Menentukan letter spacing, word spacing, dan leading Letter spacing adalah jarak antara huruf dan karakter,
26
Word spacing adalah jarak antara kata, leading adalah jarak antara baris. 3.
Lebar Paragraf
2.9.2. Element Layout Layout memiliki banyak sekali elemen yang mempunyai peran berbeda – beda dalam membangun keseluruhan layout. Untuk membuat layout yang optimal, diperlukan pengetahuan dari masing – masing elemen tersebut. 2.9.2.1 Elemen Teks Yang termasuk kedalam element teks adalah sebagai berikut : •
Judul ( Head, Heading, Headline ) Sebuah atau beberapa kata singkat yang berada menonjol disbanding tulisan lain disebut Judul.
•
Deck ( Gambaran singkat tentang topic yang dibicarakan ) Ciri – ciri Deck : 1. Ukurannya lebih kecil dari judul tetapi tidak sekecil body teks. 2. Jenis/style huruf yang dipakai berbeda dengan judul. 3. Warna deck yang dibedakan dengan judul dan body teks.
•
Byline ( Credit Line, Writer’s Credit ) Berisi nama penulis kadang disertai dengan jabatan dan keterangan lainnya. Letak byline sebelum body teks.
•
Bodytext ( BodyCopy, Copy, Copytext )
27
Isi/naskah /artikel yang mendukung atau memancing pembaca untuk menginformasikan pembaca. •
Subjudul ( Subhead, Crosshead ) Berfungsi sebagai segmen judul dari sub artikel yang terbagi – bagi.
•
Pullquotes ( Lifouts ) Satu atau lebih kalimat singkat yang mengandung informasi penting yang ingin ditekankan.
•
Caption Keterangan singkat yang menyertai element visual.
•
Callouts Hampir sama dengan caption, hanya saja callouts biasa memiliki garis – garis yang menghubungkan dengan bagian – bagian dari elemen visual.
•
Initial Caps ( Drop Caps ) Huruf awal yang beukuran besar pada paragraf pertama, berfungsi juga sebagai penyeimbang komposisi suatu layout.
•
Indent Baris pertama yang menjorok untuk memberikan jarak antara paragraph satu dengan yang lainnya.
•
Header & Footer Header adalah area diantara sisi atas kertas dan margin atas. Footer adalah area diantara sisi bawah kertas dan margin bawah.
•
Running Head Judul buku, bab/topic yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi lainnya yang berulang – ulang pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah.
28
•
Catatan Kaki Berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu dalam naskah.
•
Nomor Halaman Untuk materi publikasi yang memiliki lebih dari 8 halaman dan membuat banyak topic yang berbeda, di beri nomor halaman.
•
Jumps Sambungan dari halaman sebelumnMya, yang biasanya diperlukan untuk informasi kepada pembaca.
•
Signature Sebuah tanda petununjuk agar mudah diketahui.
•
Nameplate Nama sebuah surat kabar ataupun majalah, biasa dibuat besar dan diletakan didepan dan diatas cover.
•
Masthead Arena
pada
halaman
surat
kabar,
majalah,
dan
sebagainya yang berisikan informasi mengenai penerbit dan lain – lain. Kebanyakan masthead diletakan pada halaman kedua dan seterusnya.
BAB III
29
PT. KOMPAS GRAMEDIA (REDAKSI MARTHA STEWART LIVING)
3.1.
Profil Perusahaan PT. Kompas Gramedia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Media Cetak maupun elektronik. Di PT. Kompas Gramedia ini lebih didominasi oleh Media Cetak yaitu dalam pembuatan Majalah maupun Koran. Majalah ‘living’ yang penuh ide & inspirasi Martha Stewart Living dibaca oleh lebih dari 11,2 juta orang di seluruh dunia. Terbit perdana pada 1991, edisi di luar Amerika juga hadir di Korea, Thailand, dan Polandia. Sejak 2010, Martha Stewart Living hadir di Indonesia di bawah penerbit Kompas-Gramedia. Ketika diterbitkan pertama kali di AS, majalah ini menciptakan sebuah kategori baru. Visi editorialnya mengubah lansekap permajalahan di Amerika. Tidak seperti majalah ‘living’ yang lain, yang cenderung menampilkan sebuah ide dengan tampilan ‘instalasi’ yang seakan hanya menampilkan ‘mimpi’, Martha Stewart Living justru menyajikan ide dan inspirasi yang nyata. Idenya dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. mengajak perempuan Indonesia untuk merayakan kehidupan yang indah. Majalah ini memberikan informasi lengkap mengenai caranya. Dari cara menata ruangan, resep memasak dan membuat minuman sedap, kiat berkebun, strategi menata ruangan, sampai cara memelihara kesehatan. Bersama Martha Stewart Living Indonesia, pembaca Indonesia diajak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik; kehidupan yang lebih indah. Sejak 2010, Martha Stewart Living hadir di Indonesia di bawah penerbit Kompas-Gramedia. Martha Stewart Living menyajikan ide dan inspirasi yang nyata. Idenya dapat diwujudkan dalam kehidupan seharihari. mengajak perempuan Indonesia untuk merayakan kehidupan yang
30
indah. Majalah ini memberikan informasi lengkap mengenai caranya. Dari cara menata ruangan, resep memasak dan membuat minuman sedap, kiat berkebun, strategi menata ruangan, sampai cara memelihara kesehatan. Bersama Martha Stewart Living Indonesia, pembaca Indonesia diajak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik; kehidupan yang lebih indah.
Gambar 3.1.
Cover Majalah Martha Stewart Living Indonesia
3.1.1. Profil Pembaca Psikografi -
Pembaca Martha Stewart Living adalah gabungan antara dreamer – orang yang memimpikan sesuatu- dengan doer’s – orang yang membuat sesuatu. Keduanya bercita-cita menjadikan kehidupan mereka lebih indah.
31
-
Pembaca kami adalah mereka yang sering menjadi rujukan pertanyaan dari rekan-rekannya mengenai apa dan bagaimana segala sesuatu kegiatan di rumah dapat berlangsung dengan baik: mulai dari makanan, penataan rumah, sampai masalah homekeeping.
-
Pembaca kami adalah mereka yang kritis dan sangat memperhatikan kualitas dalam membelanjakan produkproduk kebutuhan rumahtangga.
-
Pembaca kami meluangkan waktu setiap minggu untuk mengunjungi supermarket. atau departemen store untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
-
Pembaca kami meluangkan waktu untukmencoba menu-menu baru, dari yang berjenis masakan, minuman, maupun kue.
-
Pembaca kami menggunakan waktu dengan efisien, sehingga di samping bekerja, juga dap atmemperluas wawasan dan pergaulan dengan mengikuti aktivitas kelompok minat, maupun mengisi waktu liburan bersama keluarga.
3.1.2. Demografi Usia rata-rata pembaca
30-45
SES
A+, A, B
Jenis kelamin
98% perempuan
Hunian
76% rumah pribadi
Status Pernikahan
72% menikah
32
3.1.3
Pekerjaan
77% karyawan / bekerja
Pendidikan
77% sarjana
Memiliki anak di rumah
40%
Domisili
Kota-kota besar Indonesia
Alamat Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT. Kompas Gramedia (Martha
Stewart Living) Alamat redaksi
: Graha Mandiri, Lt. 14 Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta 10310
Telp
: 021.3983.7420, Fax: 021.3983.4121
Email
:
[email protected]
Alamat iklan
: Graha Mandiri, Lt. 3, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta 10310
Telp
: 021.3983.7420 ext.3303, Fax: 021.3983.4122
Golongan Usaha
: Perusahaan Besar
Bidang Usaha
: Perdagangan Barang dan Jasa
Jenis Kegiatan Usaha : Perdagangan dalam negeri Jenis Barang/ Jasa
: Majalah Bulanan
33
3.1.4
Struktur Organisasi REDAKSI
Pemimpin Redaksi
: Dharmawan Handonowarih
Redaktur Pelaksana
: Zustina Priyatni
Editor Visual
: Pungkas Isnandar
Editor Naskah
: Syahrindra Sofyan, Fifi Juliana Jelita
Editor Foto
: Hendra Nizwar
Penulis
: Miranti Andi Kasim
Fotografer
: Anbia Sinqof, Herman Harsoyo,
Rizky Budiarto, Rynol Sarmond, Sandy Mahendra, Sendie Nurseptara S Wahyu Kadarochim, Yudha Gunawan. Sekretaris
: Endaiya Marcella
34
BISNIS Publisher
: Candrasari Widanarko
Manager Bisnis
: Elli Soetomo
Advertising Director
: Nia Kurniyawati
Manajer Iklan
: Endra Cahyadi, Asri Yunianawati
Advertising Executive
: Ria Eka Yulianti, Nanda Virgantari
Advertising Administration
: Shandayani Noni
Manajer Promosi
: Octaviani Merissa
Promotion Executive
: Naomi Juliandary
International Rights &
: Tomi Ngalusi
Licensing Manager
3.1.5
Manajer Sirkulasi
: D.S. Wardana
Production Director
: Elizabeth Manalu
Jenis Pekerjaan Yang diterima -
Sajian Utama
-
Dengan didukung sejumlah narasumber dan pakar di bidangnya, setiap terbit Martha Stewart Living Indonesia menyajikan rubrik tetap yang sangat diperlukan pembacanya. Decorating Rubrik ini menjawab semua kebutuhan pembaca akan rasa nyaman, keteraturan, sekaligus mempertahankan personalitas penghuni dalam penataan rumah.
-
Cooking Pilihan menu makanan dan minuman sehari-hari maupun kesempatan istimewa nan lezat dan sehat, disajikan dengan penataan yang kian menggugah selera.
35
-
Crafts Rubrik yang membuktikan ‘impian dapat menjadi kenyataan’. Bermacam proyek seni kriya yang dapat dikerjakan sendiri tampil lengkap dengan langkahlangkah mudah dan hasil yang membanggakan.
-
Gardening Berbagai tanaman rumah yang mampu menyemarakkan eksterior maupun interior rumah. Kaya dengan informasi praktis di seputar pemilihan, perbanyakan, perawatan, dan pemanfaatan.
-
Healthy Living Panduan untuk menjaga kesehatan sehari-hari. Ada menu sehat, isu kesehatan mutakhir, dan cara merawat tubuh.
-
Apothecary Informasi praktis dalam menjaga kebugaran, kesehatan, dan kecantikan. Indonesian Treasure Menampilkan khasanah warisan kultural dari berbagai pelosok Indonesia. Dari karya seni, botani, kriya, kuliner, sampai arsitektur.
3.1.6
-
Food, travel &
-
Entertaining : 30%
-
Decor + Homekeeping : 25%
-
Crafts : 20%
-
Collecting : 15%
-
Gardening : 5%
-
Beauty & Health Living
Company Profil Kompas Gramedia Group Dirintis pertama kai oleh alm. Bpk PK. Ojong (1920-1980) dan Bapak Jacob Oetama untuk menembus situasi keterbatasan
36
informasi pada saat itu(sekitar tahun 1960-an) dan untuk memberikan informasi berkualitas dan efektif dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
3.1.6.1.
Perkembangan Kompas Gramedia Group Diawali dengan menerbitkan Majalah Intisari , Kompas
Gramedia Group juga mengembangkan usaha diluar bidang informasi dan media komunikasi ( diversifikasi usaha ) guna mendukung usaha inti dan memperluas lapangan kerja. •
PERIODE 60-an 17 Agustus 1963
: Majalah Intisari pertama diterbitkan
28 Juni 1965
: Harian KOMPAS edisi pertama diterbitkan.
•
PERIODE 70-an 2 Februari 1970
: Toko buku pertama kali dirintis, dan sampai saat ini sudah lebih dari 50 outlet
yang tersebar luas di seluruh
Indonesia.
37
25 November
: Percetakan pertama kali didirikan di Jakarta, dan sejak tahun 1997 mulai mengembangkan cetak jarak jauh, antara lain di bawen.
Aceh,
Palembang, Banjarmasin,
Surabaya, Kupang, dan Medan. 8 Agustus 1972
: Berdirinya radio Sonora di Jakarta, dan saat ini mempunyai 5 cabang, yaitu Sonora Yogyakarta, Sonora Surabaya, Sonora Palembang, Sonora Pangkal Pinang, Sonora Pontianak.
25 Maret 1974
: Berdirinya Gramedia Puustaka Utama sebagai salah satu Penerbit utama buku fiksi dan non fiksi.
•
PERIODE 80-an 1981
:
Hotel
Santika
pertama
kali
didirikan di Bandung, selain resort, hotel, yang rata – rata berbintang 3 dan 4ini sudah mempunyai cabang antara lain di Jakarta, bali, Cirebon, Jogjakarta,
semarang,
manado,
Surabaya, Pontianak, malang, dan bogor. 3 Maret 1984
:
Tabloid Bola edisi pertama
diterbitkan.
38
1984
:
Didirikannya
Graha
Kerindo
Utama, sebagi salah satu usaha manufaktur
khususnya
pada
pembuatan tissue yang berkualitas, dengan merk antara lain : Tessa, Dinasti, dan Multi. 1985
:
Berdirinya
Elex
Media
Komputindo, sebagai salah satu penerbit
dan
pemegang lisensi berbagai macam komik buatan luar negeri. 1986
: Mendirikan Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ( Elti )dan Lembaga Pendidikan Komputer ( LPKT ), dan pernah mendirikan Uninet sebagai salah satu provider jasa Internet dan telekomunikasi.
1987
: Mendirikan Media Tour sebagai salah satu penyedia jasa tour & travel.
1989
: Menerbitkan Harian Sriwijaya Post – Palembang http://www.sripoku.com Harian Serambi Indonesia – Aceh http://www.serambinews.com
Harian Surya – Surabaya http://.surya.co.id •
PERIODE 90-AN
39
1990
: Menerbitkan Harian Bernas – Jogjakarta http://www.bernas.co.id
1991
: Menerbitkan Harian Pos Maluku, Harian Pos Kupang, Harian Bangka Pos, Tribun Batam, Tribun Jabar, Tribun Kaltim, Tribun Pekanbaru, dan Tribun Timur.
1993
: Menerbitkan Majalah Foto Media.
1994
: Mendirikan Permata Puri Media, Salah satu usaha dibidang Property/.Realestate http://permatapurimedia.com
1996
: Menerbitkan Tabloid Kontan http://www.kontan-online.com
1997
: Menerbitkan Harian Warta Kota http://wartakota.co.id
•
PERIODE 2000-AN 29 Mei 2008
: Launching portal Kompas.com (d.h Kompas Cyber Media) http://www.kompas.com
3.1.7
GROUP OF MAGAZINE Basis usaha dari Group Of Magazine adalah penerbitan periodikal. Sampai saat ini Group Of Magazine memiliki lebih dari 40 tabloid dan majalah. Untuk memperkuat posisi, Group Of Magazine akan masuk ke segmen yang ada dengan mempertimbangkan
40
perkembangan pasar dan teknologi seperti; Media cetak, media elektronik, digital initiative event dan communities serta berada pada posisi market leader. GROUP OF MAGAZINE STRUCTURE
Visi & Misi Menjadi kelompok usaha penerbitan periodikal, multimedia dan layanan edutainment terbesar, terbaik terpadu dan tersebar di Asia Tenggara. Melalui penyediaan informasi dan layanan edutainment yang berperan serta dalam upaya penciptaan masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera dengan menjalankan bisnis yang beretika, efisien dan menguntungkan. PENGELOMPOKAN DAN DAFTAR PEMANGKU JABATAN Berdasarkan surat keputusan CEO Kompas Gramedia No. CS/SK/104/X/2008 tertanggal 30 oktober 2008, Group of Magazine dibagi dalam 4 (empat) kelompok, yaitu : •
Publishing I Division :
41
Terdiri dari : o Children’s Media
Bobo Editorial Departement (sejak 14 April 1973)
Mombi Editorial Departement (sejak 3 Oktober)
Disney Editorial Departement (sejak 5 Juni 1975)
XY Kids Editorial Departement (sejak 4 Agustus 2003)
ORI Editorial Departement (sejak 6 juni 2001)
Sanggar Kreatif Bona Departement
Bobo Club Departement
o Women’s Media
Nova Editorial Departement (sejak 25 Februari 1988) http://www.tabloidnova.com
Sedap & Saji Editorial Departement Majalah Sedap sejak 1 Desember 1999 http://www.sedap-sekejap.com Majalah Saji sejak 28 Agustus 2003 http://www.tabloidsaji.multiply.com
Nakita Editorial Departement (sejak 6 April 1999) http://www.tabloid-nakita.com
Nova Club Departement
42
o Women’s II Media Project
Kawanku Editorial Departement (sejak 5 Agustus 1970) http://www.kawanku-online.com
Chic Editorial Departement (sejak 22 Maret 2005) http://chicmag.multiply.com
Prevention Editorial Departement (sejak 22 April 2008) http://www. Preventionindonesia.com
Sekar Editorial Departemen (sejak 35 maret 2009)
o Digital Media Project •
Publishing II Division : Taerdiri dari: o Automotive Media
Otomotif Editorial Departement (sejak 10 Mei 1991) http://www.otomotifnet.com
Motor Editorial Departement (sejak 13 september 2005)
Motor Plus Editorial Departement (sejak 6 Maret 1999) http://www.motorplus-online.com
Autobild Editorial Departement (sejak 6 Mei 2003)
JIP Editorial Departement (sejak 4 November 2002)
Oto Plus Editorial Departement
Oto TV Project
43
o General Media
Intisari Editorial Departement (sejak 17 Agustus 1963) http://www.intisari-online.com
Idea Editorial Departement (sejak 9 Februari 2004) http://ideaonline.co.id
Flona Editorial Departement (sejak 8 Maret 2004)
What HiFi Editorial Departement (sejak 28 Maret 2004)
o Men’s Media
Hai Editorial Departement (sejak 4 Januari 1977) http://www.hai-online.com
Soccer Editorial Departement (sejak 6 Juli 2000) http://www.duniasoccer.com
Hotgame Editorial Departement (sejak 18 Oktober 1999) http://www.hotgame-online.com
Angkasa Editorial Departement (sejak 4 oktober 1989) http://www.angkasa-online.com
National Geographic Indonesia Editorial Departement (sejak 28 Maret 2005) http://nationalgraphic.co.id
44
o Prima Info Media
Chip Editoraial Departement http://www.chip.co.id
Prima Info Editorial Departement, terdiri dari : IT -
:
Infokomputer Editorial Departement http://www.chip.co.id
-
PC plus Editorial Departement http://tabloidpcplus.com
-
Sinyal Editorial Departement
Non – IT : Rumah dan Serial Editorial Departement http://www.tabloidrumah.com
•
Sales & Marketing Division : Terdiri dari :
•
o
Advertising Sales Departement
o
Marketing Departement
o
Research Departement
HR & GA Division : Terdiri dari : o HR (Human Resource) Departement o GA (General Affairs) Departement
•
Budgeting Departement
•
IT (Information Technology ) Departement
•
Pre Press Departement
45
•
Motion Radio (97,5 FM) Departement (sejak 4 Juli 2005) http://otomotionfm.com
•
Activation Departement
46
BAB IV LAPORAN KERJA PRAKTEK
4.1.
Peranan Praktikan Dalam Perancangan Proyek Penulis sebagai praktikan ditempatkan pada bagian artistik yang mana mengerjakan desain layout dan pengeditan image untuk majalah “Martha Stewart Living” yang mana salah satu redaksi majalah di Kompas Gramedia Jakarta. Penulis mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan oleh pembimbing yang juga sebagai artistik di redaksi tersebut. Tugas yang dikerjakan tidak semua sama dengan yang dikerjakan pegawai tetap namun sebagian yang dapat ditugaskan kepada penulis. Selama penulis melaksanakan kerja praktek, berbagai desain yang telah dikerjakan yakni; membuat desain promo event, label gody bag, name tag, subscriber, promo bakerzine, pengeditan image bahkan sampe melayout liputan menggunakan software In design dan Photoshop. Selain pekerjaan didalam kantor, penulis juga diberi kesempatan untuk terjun melihat langsung dan ikut dalam pemotretan in door maupun out door.
4.2.
Pekerjaan Praktikan Selama Kerja Praktek Selama kerja praktek di PT. Kompas Gramedia; redaksi “Martha Stewart Living” penulis mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan sebagian desain yang dikerjakan pada bagian artistik. Beberapa desain yang dikerjakan penulis diantaranya adalah; •
Layout Promo Event Cup Cake Pada Martha Stewart Living
•
Layout Promo Event Sweet Moment Pada Martha Stewart Living
•
Layout Name Card untuk Promo Event Pada Martha Stewart Living
•
Layout Subscriber Pada Martha Stewart Living
•
Layout Promo Label Gody Bag Pada Martha Stewart Living
47
•
Layout Promo event 2 liputan “Perang Batin Korla dan Woman’s Fair 2012” Pada Martha Stewart Living
•
Layout Promo event 2 liputan “Seni Mengecat Rumah dan Komunitas Betawi Unjuk Gigi ” Pada Martha Stewart Living
•
Layout Promo event 2 liputan “Berkumpul dan Berkarya, Seru Bersama si Doggie” Pada Martha Stewart Living
•
Layout Promo event Pentas Akulturasi Pada Martha Stewart Living
•
Layout Promo event Gema Kidung Crisye Nan Abadi Pada Martha Stewart Living
48
4.2.1 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.1
Layout Promo Event Cup Cake Pada Martha Stewart Living Pada layout desain yang dibuat ini ditugaskan membuat sebuah promo event yang diadakan diwaktu yang telah ditentukan, selain itu tema yang digunakan selalu berbeda. Kali ini tema yang dipilih adalah “Moms and I Cupcake Competition” . desain yang dibuat haruslah mengikuti aturan warna dan font yang telah ditentukan, selain itu image yang dipilih haruslah sesuai dengan tema yang ditentukan.
49
4.2.2 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.2
Layout Promo Event Sweet Moment Pada Martha Stewart Living
50
4.2.3 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.3
Layout Name Card untuk Promo Event Pada Martha Stewart Living
51
4.2.4 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.4
Layout Subscriber Pada Martha Stewart Living
52
4.2.3 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.5
Layout Promo Label Gody Bag Pada Martha Stewart Living
53
4.2.6 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.6.1
Layout Promo event 2 liputan Pada Martha Stewart Living
54
4.2.6. Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.6.2
Layout Promo event 2 liputan Pada Martha Stewart Living
55
4.2.6
Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.6.3
Layout Promo event 2 liputan Pada Martha Stewart Living
56
4.2.7 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.7.
Layout Promo event Pentas Akulturasi Pada Martha Stewart Living
57
4.2.8 Desain yang telah dibuat selama KP
4.2.8.
Layout Promo event Gema Kidung Crisye Nan Abadi Pada Martha Stewart Living
58
BAB IV Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : a. Dua bulan merupakan waktu yang singkat untuk menggali lebih dalam tentang kegiatan yang berjalan di PT. Kompas Gramedia redaksi “Martha Stewart Living Indonesia” Jakarta. b. Struktur organisasi PT. Kompas Gramedia “Martha Stewart Living Indonesia” Jakarta sudah sesuai dengan bagan ruang lingkup redaksi. c. Pengelolaan desain sesuai dengan ketentuan perusahaan dan redaksi majalah. d. Iklan yang terdapat pada majalah sering ditangani oleh redaksi
59