BAB I LATAR BELAKANG
1.1 Lingkungan Eksternal Perusahaan Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan tujuan pariwisata memiliki peran besar bagi perkembangan UMKM. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, tanpa disadari UKM menyumbang 60 persen dari PDB (Product Domestic Bruto) dan memberikan kesempatan kerja di tengah masyarakat Indonesia (Anonim, 2014). UKM terus berkembang dan memberikan peluang usaha bagi wirausaha. UMKM yang cukup menjanjikan dan paling digemari di berbagai kalangan adalah industri kuliner. Kota Yogyakarta menjadi pasar yang menarik untuk pengembangan bisnis kuliner. Bambang (2013) dalam Antara Jogja menyatakan pada tahun 2011 sektor makanan dan minuman menyumbang 650 triliun pendapatan Negara dan 30 persennya dari bahan tambahan pangan (BTP). Mahasiswa menjadi pasar yang menarik bagi sebuah perkembangan bisnis terutama dalam bidang penyediaan jasa makanan. Alasan utamanya tentu karena makanan menjadi kebutuhan utama untuk mendukung aktifitas manusia, Makanan merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Aktifitas yang padat membutuhkan asupan makanan yang bergizi dan sehat. Aktifitas kegiatan mahasiswa yang padat dikampus membuat mahasiswa malas keluar kampus hanya untuk sekedar makan lalu kembali ke kampus lagi, hal ini menyebabkan
1
pola makan yang tidak teratur. Tidak hanya mahasiswa yang memilih makan di kantin kampus tetapi dosen dan pegawai juga memilih makan di saat makan siang. Makin banyaknya industri yang bergerak di bidang jasa makanan yang berkembang mengakibatkan persaingan yang cukup ketat. Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi (Departemen Kesehatan, 2013). Salah satu contoh penyelenggaraan makanan institusi adalah kantin universitas (kampus). Menurut Palacio dan Theis (2009) tujuan utama penyelenggaraan makanan adalah menyajikan makanan agar konsumen merasa puas. Kantin kampus menjadi alternatif pilihan utama bagi kebutuhan makan mahasiswa. Kantin kampus menjadi peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh sebuah institusi karena kebanyakan mahasiswa cenderung malas keluar kampus hanya untuk sekedar makan terutama saat padatnya kegiatan di kampus. Hal ini bisa diakibatkan mahasiswa ingin menghemat waktu, malas mencari makan yang jauh dan harus kembali ke kampus lagi, faktor kebersihan dan kualitas makanan diluar yang belum tentu terjamin dan mahasiswa memiliki anggapan jika makanan yang disediakan kantin itu pasti jauh lebih murah. Kantin kampus sangat diharapkan untuk menunjang aktifitas padatnya jadwal kuliah mahasiswa. Tidak hanya sebatas itu, kantin juga menjadi alternatif untuk makan pagi ataupun makan siang bagi pegawai dan dosen.
Bagi mahasiswa kantin kampus tidak hanya
2
sebagai tempat makan namun sebagai tempat diskusi dan tempat bersosialisasi dengan mahasiswa lain. Terutama di sebuah institusi besar seperti UGM dengan jumlah mahasiswa, pegawai dan dosen yang banyak maka kantin menjadi peluang yang cukup besar jika bisa dikelola dengan baik. Civitas Akademika UGM sangat berharap di setiap fakultas memiliki kantin yang layak bagi civitas akamedika. Standar kantin yang kebanyakan diharapkan oleh mahasiswa seperti murahnya makanan, porsi yang banyak, pelayanan yang cepat, keramahan penjual dan kebersihan. Sehingga kantin berbeda dengan tempat – tempat lain seperti warung nasi, restoran dan cafe karena makanan yang disediakan oleh kantin harganya murah dan bisa terjangkau oleh mahasiswa dan karyawan. Jenis makanan yang disajikan pun berupa makanan berat. Mahasiswa selalu mempertimbangkan harga makanan, variasi makanan, porsi makanan dan kebersihan serta fasilitas dan kenyamanan yang disediakan oleh kantin. Perkembangan bisnis usaha berupa kantin kampus merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan dengan obyek pemasarannya sudah jelas yaitu civitas akademik yang ada dalam lingkungan tersebut, karena makanan sebagai kebutuhan yang akan terus dicari. Apalagi jika makanan yang disajikan adalah makanan yang sehat dan diminati banyak orang terutama para civitas akademik serta memiliki keunikan serta inovasi yang berbeda satu sama lainnya. Usaha kantin kampus jika dilihat kedepannya merupakan suatu bentuk bisnis yang prospek pasarnya dalam jangkauan luas yaitu para mahasiswa, pegawai dan dosen di kampus itu sendiri. Sebagai pemegang tunggal penyedia makanan dikampus
3
tentunya tren bertahan bisnis makanan kantin kampus bukanlah sekedar hal yang biasa mengingat sebagai pemegang monopoli dalam hal bisnis makanan di lingkungan kampus meskipun tidak hanya ada satu kantin melainkan beberapa kantin yang ada di sekitaran UGM. Universitas Gadjah Mada seharusnya mampu memperhatikan kebutuhan makan tersebut, dan menyediakan sarana prasarana kantin sebagai tempat makan yang mempermudah mahasiswa dan karyawan dalam memenuhi kebutuhan makan tanpa mengganggu aktifitas lain jika harus keluar kampus. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education menyatakan kantin adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di sekolah maupun perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan sehat untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin. Kantin merupakan tempat pengelolaan makanan yang dipersiapkan untuk mempermudah seseorang dalam suatu instansi untuk mendapatkan makanan. Setiap fakultas yang berada di UGM memiliki kantin yang dikelola sendiri oleh fakultas maupun disewakan. Kantin yang ada di UGM belum dikelola secara maksimal dan kebanyakan hanya menyediakan makanan seadanya tanpa memperhatikan variasi makanan, kebersihan dan tata letak kantin yang tidak strategis. Melihat kondisi tersebut penulis bisa melihat bahwa kantin bisa menjadi peluang bagi pengembangan strategi bisnis makanan terutama di Kantin Fisipol.
4
1.2 Lingkungan Internal Perusahaan Lingkungan internal perusahaan lebih menitikberatkan pada faktor – faktor internal perusahaan yang berpengaruh pada bisnis yang dijalankan. Lingkungan internal fokus pada kekuatan (strength) yang dimiliki perusahaan secara internal serta kelemahannya (weakness). Bisnis Kantin Fisipol merupakan rencana usaha yang dijalankan oleh Manajemen Kantin Fisipol. Kantin Fisipol memiliki manajemen yang bertugas untuk mengelola kantin dengan baik tanpa terlepas dari fakultas. Kantin Fisipol memiliki tempat yang luas dan nyaman untuk civitas akademika makan, selain itu menu yang ditawarkan cukup bervariasi karena ada sepuluh konter yang menyediakan makanan berbeda – beda. Kebersihan kantin pun menjadi kekuatan dari usaha kantin ini, harga yang relatif murah dengan porsi yang disajikan cukup banyak menjadikan Kantin Fisipol ramai dikunjungi oleh mahasiswa, karyawan dan dosen dari fakultas lain. Bahkan pegawai Rektorat UGM dan perpustakaaan pusat juga menjadikan Kantin Fisipol sebagai pilihan untuk makan siang. Letak Kantin Fisipol yang strategis berada ditengah – tengah kluster Sosiohumaniora dan Agro membuat Kantin Fisipol semakin mendapat peluang pasar yang banyak. Kantin Fisipol menghadirkan konsep kantin yang lebih dekat ke mahasiswa bukan semata untuk keuntungan namun menghadirkan pelayanan terbaik bagi Civitas Akademika UGM. Sedangkan kekurangan dari Kantin Fisipol adalah administrasi dan manajemen yang belum terlalu baik terutama pemisahan hak dan wewenang manajemen dan board kantin yang ada di Fisipol. Kekurangan
5
lainnya adalah belum memiliki gambaran mengenai perencanaan bisnis ke depannya. Sedangkan menurut Hisrich, Peters dan Shepherd (2013) perencanaan bisnis sangat penting sebab akan memberikan pedoman dan kerangka bagi manajemen dalam menghadapi perubahan lingkungan pasar. Rencana bisnis sangat berharga bagi pengusaha, investor potensial dan juga karyawan yang mencoba untuk memahami maksud dan tujuan perusahaan. 1.3 Rumusan Masalah Dewasa ini bisnis kuliner paling banyak diminati oleh para pengusaha. Hal ini dikarenakan bisnis kuliner tidak ada matinya dan selalu menguntungkan. Pertumbuhan jumlah restoran mengalami kenaikan dari tahun ke tahun di kota Yogyakarta, sehingga yang terjadi adalah persaingan yang sangat ketat diantara pemain bidang usaha ini. Sehingga untuk memainkan persaingan dan menarik perhatian bagi konsumen khususnya mahasiswa maka harus memiliki inovasi yang berbeda dari restoran yang ada. Bisnis kantin saat ini belum terlalu dilirik oleh para pemain bisnis kuliner, terutama di lingkungan kampus UGM. Hasil observasi menunjukkan hanya sedikit kantin yang dikelola maksimal dan memiliki manajemen yang potensial. Selain itu, banyaknya mahasiswa yang ada di kampus dan melakukan kegiatan di kampus seharusnya bisa menjadikan peluang bagi setiap fakultas untuk menyediakan kantin yang dapat memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa. Hal ini dapat dijadikan sebagai suatu peluang bisnis yang menjanjikan jika kantin dapat dikelola dengan baik terutama di Kantin Fisipol UGM.
6
1. 4 Tujuan Penelitian Tujuan utama rencana pengembangan bisnis ini adalah untuk membuat rencana bisnis yang baik agar mampu membaca peluang dan mampu melawan hambatan serta aspek lainnya dalam kelayakan bisnis yang dijalankan sebagai petunjuk untuk menjalankan bisnis terkait pengembangan Kantin Fisipol UGM. 1.5 Manfaat Manfaat yang didapat dari penelitian perencanaan bisnis ini adalah : 1. Bagi Entrepreuner, dapat menjadi acuan dalam menjalankan pengembangan usaha bisnis Kantin Fisipol. 2. Akademisi, dapat memberikan gambaran model rencana pengembangan bisnis Kantin Fisipol.
7