BAB I DESKRIPSI KEGIATAN
Judul Gerakan Revolusi Mental Tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal di Desa Sudimara
Tema “Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib”
Lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental (KKN RM) Angkatan XIII berlokasi di Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali
Bidang Kegiatan KKN RM Adapun bidang kegiatan yang akan dilaksanakan pada KKN RM Periode XIII adalah: a. Gerakan Indonesia Melayani b. Gerakan Indonesia Bersih c. Gerakan Indonesia Tertib
Latar Belakang Revolusi Mental merupakan semangat untuk melanjutkan peruangan besar mengisi janji. Kemerdekaan yang dinyatakan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1957, yang bertujuan untuk membangkitkan kembali
semangat
perubahan
berkemajuan
bangsa
Indonesia,
sehingga
memerlukan gerakan hidup baru untuk mewujudkan Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan kembali oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2014. Komitmen tersebut menjadi kehendak politik Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil
3
Presiden Jusuf KaIla yang menekankan Revolusi Mental dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dukungan rakyat terhadap pentingnya Revolusi Mental, tercermin dari Penyelenggara Negara dan masyarakat yang mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia tengah mengalami berbagai
permasalahan
sehingga
untuk
memperbaiki
dan
merubahnya
memerlukan gerakan bersama dengan melibatkan semua komponen bangsa secara bergctong-royong. Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat. Revolusi Mental merupakan gerakan yang melibatkan seluruh komponen bangsa dengan memperkuat peran nyata Penyelenggara Negara dan seluruh elemen masyarakat Secara nasional unsur pelaksana gerakan ini setidaknya terdiri atas 4 (empat) pelaku utama yaitu Penyelenggara Negara (eksekutil, legislatif, yudikatif) baik pusat maupun daerah, dunia usaha, dunia pendidikan dan masyarakat. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) memerlukan inisiatif semua unsur Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk bersama-sama secara bergotong-royong mengubah keadaan bangsa menjadi lebih baik dan lebih maju sesuai harapan rakyat. Revolusi Mental berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sebagai gerakan yang melibatkan seluruh komponen bangsa dengan mensinergikan peran institusi pemerintahan bersama- sama rakyat, internalisasi nilai-nilai instrumental pada individu, keluarga, institusi sosial, masyarakat luas dan lembaga negara. Keberhasilan Revolusi Mental menyaratkan manusia unggul dengan pendidikan yang baik, memiliki keahlian dan keterampilan, menguasai teknologi, pekerja keras, mempunyai etos kerja serta komitmen yang tinggi untuk. bekerja dan bersinergi secara bergotong-royong. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Bagian Kesebelas Pengabdian Kepada Masyarakat Pasal 47 ayat 2 Pengabdian
4
kepada Masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan budaya akademik, keahlian, dan/atau otonomi keilmuan civitas akademika serta kondisi social budaya masyarakat, Bagian Keduabelas Kerjasama Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Pasal 48 ayat 1 "Perguruan Tinggi berperan aktif menggalang kerjasama antar Perguruan Tinggi dan antara Perguruan Tinggi dengan dunia usaha, dunia industri dan Masyarakat dalam bidang penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Bagian Ketigabelas Pelaksanaan Tridharma Pasal 49 ayat 1 “Ruang lingkup, kedalaman dan kombinasi pelaksannan Tridharma dilakukan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap jenis dan program Pondidikan Tinggi.” Lebih jelas lagi dalam Pasal 46 bahwa hasil penelitian bermanfaat untuk (salah satunya) adalah peningkatkan kemandirian, kemajuan dan daya saing bangsa, pemenuhan
kebutuhan
strategis
pembangunan
nasional
dan
perubahan
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat berbasis pengetahuan. Program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada
prinsip-prinsip:
kompetensi
akademik,
jiwa
kewirausahaan
(entrepreneurship), dan profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis daiam meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner; institusional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Seiring dengan tantangan globalisasi yang tak bisa dihindari, revolusi teknologi, transportasi, informasi, dan komunikasi menjadikan dunia ini tanpa batas, sampai daerah terpencil bahkan masuk ke dalam tatanan kebudayaan, agama. Adanya media elektronik seperti televisi, internet, handphone, media cetak seperti koran menembus sekat-sekat tradisional yang selama ini dipegang sekuat-kuatnya. Moralitas menjadi melonggar, sesuatu yang dulu dianggap tabu, sekarang menjadi biasa-biasa saja. Cara berpakaian, berinteraksi dengan lawan jenis, menikmati hiburan di tempat-tempat spesial dan menikmati narkoba menjadi trend dunia modern yang sulit ditanggulangi.
5
Akhirnya, karakter bangsa berubah menjadi rapuh, moral bangsa terjerumus dalam trend budaya yang melenakan, dan tidak memikirkan akibat yang ditimbulkan. Prinsip-prinsip moral, budaya bangsa, dan perjuangan hilang dari karakteristik mereka. Inilah yang menyebabkan dekadensi moral serta hilangnya kreativitas dan produktivitas bangsa. Sebab, ketika karakter suatu bangsa rapuh maka semangat berkreasi dan berinovasi dalam konpetensi yang ketat akan mengendur, dan mudah dikalahkan oleh semangat konsumerisme, hedonisme, dan pesimisfisme yang instan dan menenggelamkan. Upaya pemerintah menjadi rangat relevan mengedepankan revolusi karakter bangsa sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan nasional. Namun revolusi karakter bangsa tidak akan berjalan optimal tanpa diawali dengan inisiatif melakukan Revolusi Mental. Oleh karena itu Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bekerjasama dengan Direktorat Pembelajaran dan kemahasiswaan, Kementerian riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi bersama 34 Perguruan Tinggi dari perwakilan setiap Propirtsi melakukan kerjasama melalui Program Kuliah Kerja Nyata(KKN) Mahasiswa dengan tematik Revolusi Mental(KKN RM). Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Program KKN-RM yang dilaksanakan tahun 2016, berbasis pada 3 nilai-nilai yakni Integritas, Etos Kerja dan Gotong royong, dengan implementasi 3 nilai melalui sikap/perilaku melayani, bersih dan tertib kepada masyarakat di kota maupun ai desa agar terbangun berkarakter mandiri, berwirausaha, dan sejahtera. Melalui program ini gerakan aksi revolusi mental melalui partisipatif masyarakat akan lebih luas dan masiv. Desa Sudimara merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Secara geografis Desa Sudimara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian ± 10 M diatas permukaan laut. Desa Sudimara merupakan daerah pertanian dengan mayoritas pekerja sebagai petani dan nelayan. Jarak tempuh Desa Sudimara kurang lebih 5 km dari pusat kota Tabanan
6
dan 30 km dari Kota Denpasar. Desa Sudimara memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara
: Desa Gubug
Sebelah selatan
: Samudera Hindia
Sebelah barat
: Kecamatan Kerambitan
Sebelah timur
: Desa Bongan dan Kecamatan Kediri
Salah satu daya tarik wisata Desa Sudimara yaitu Pantai Yeh Gangga yang yang sering di kunjungi oleh parawisatawan baik domestik (lokal) maupun mancanegara dengan sarana pendukung akomodasi seperti hotel, bungalo, dan villa, sehingga dapat menyedot tenagakerja yang cukup banyak utamanya dari generasi muda yang ada di wilayah tersebut. Disamping itu pula, Pantai Yeh Gangga juga di pergunakan oleh masyarakat umat Hindu untuk melakukan upacara keagamaan pada hari-hari tertentu. Sebagian besar wilayah Desa Sudimara merupakan persawahan dan ladang sawah seluas 368,00 Ha yang keseluruhannya dikelola menggunakan sistem pengairan sutong yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis budaya masyarakat sebagai warisan leluhur. Sutong di Desa Sudimara tetap dijaga keharmonisannya antara sesama petani sehingga setiap petak sawah yang ada mendapatkan air yang merata. Masyarakat juga menjalin keharmonisan dengan Tuhan melalui beberapa perantara pura yang dibangun sebagai rasa syukur kepada Dewi Sri yang dipercaya menjadi dewi kemakmuran dan dewi kesuburan. Desa Sudimara memiliki dua Pura Kahyangan Tiga dan tiga Pura Sutong. Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagaian besar penduduk menggantungkan harapan hidupnya bersumber pada sektor pertanian. Sedangkan menurut kepercayaan dan keyakinan, sebagain besar penduduk memeluk agama Hindu. Di Desa Sudimara terdapat Satu Banjar yaitu Banjar Sakeh yang sampai sekarang masih melestarikan budaya senitari sakral yaitu tari Baris Kurkuak. Tari Baris Kurkuak tersebut biasanya dipentaskan sehari sebelum Upacara Pitra Yadnya (Ngaben) dilaksanakan. Hal tersebut tidak terlepas dari konsep universal “Tri HitaKarana” yang dipetik dari ajaran agama Hindu yaitu hubungan yang
7
selaras, seimbang dan serasi antara manusia (sesama), hubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Dari segi kesenian, beberapa dusun memiliki kelompok kesenian Banjar Yeh Gangga dan Banjar Sudimara Kelod memiliki kelompok kesenian joged. Kelompok Kesenian Joged yang ada di Banjar Yeh Gangga dengan nama Rare Angon dan di Banjar Sudimara Kelod dengan nama Sekar Padma.Kedua kelompok kesenian joged ini sering tampil pada pertunjukan-pertunjukan wisata yang di selenggarakan oleh Kabupaten Tabanan dan pertunjukan-pertunjukan lainnya. Dari konsep yang universal tersebut sangat memberikan inspirasi terhadap visi Desa Sudimara yakni “Terwujudnya Desa Sudimara yang maju dan sejahtera serta berbudaya dengan menitikberatkan pada sektor pertanian, pariwisata, Industri kecil dan usaha kerakyatan”. Berikut ini merupakan penjabaran Misi Desa Sudimara : 1.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian melalui pendidikan formal dan informal.
2.
Mengaktifkan dan meningkatkan fungsi Pasar Desa sebagai tempat untuk menyalurkan hasil pertanian.
3.
Meningkatkan kerjasama dengan Bank, Koperasi dan instansi lainnya.
4.
Mewujudkan masyarakat Desa yang sehat jasmani dan rohani dengan ditunjang oleh lingkungan yang bersih, sehat, aman, lestari dan indah
5.
Meningkatkan
perekonomian
masyarakat
dengan
sistem
ekonomi
kerakyatan yaitu melalui pengembangan sektor pertanian dengan jalan membentuk kelompok-kelompok tani dan di dukung oleh industri kecil dan industri rumah tangga 6.
Mengoptimalkan/ meningkatkan pelayanan pemerintah desa yang ramah, murah dan cepat kepada Masyarakat.
7.
Mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat desa dengan mengaktifkan Poskamling di tingkat Banjar dan menekan angka Kriminalitas (Kejahatan). Penduduk yang berjumlah 5687 di Desa Sudimara, tersebar dibeberapa titik
pemukiman. Koordinasi dan komunikasi kepada masyarakat setiap banjar dinas dilakukan dengan membentuk perkumpulan – perkumpulan masyarakat seperti
8
sekaa banjar untuk kaum bapak/ kepala keluarga, Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) bagi kaum ibu – ibu, serta Sekaa Teruna Teruni (STT) dan Karang Taruna untuk pemuda-pemudi desa. Perkumpulan tersebut bertujuan disamping mempermudah koordinasi juga mempererat kerjasama dan rasa memiliki, menghargai serta menghormati antara sesama makhluk ciptaan Tuhan. Agar visi dan misi desa Sudimara dapat tercapai, gerakan nasional revolusi mental perlu dilaksanakan. Revolusi mental diperlukan mengingat kesadaran masyarakat dalam partisipasi pembangunan masih kurang. Ada tiga permasalahan dari tema KKN RM yaitu masalah mengenai pelayanan, kebersihan, dan ketertiban. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka Desa Sudimara memerlukan berbagai solusi dari masalah tersebut agar dapat mensejahterakan masyarakat melalui gerakan Revolusi Mental. Ruang Lingkup Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ruang lingkup dari kegiatan KKN RM periode XIII di Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan ini meliputi tiga hal, antara lain: 1. Gerakan
Indonesia
Melayani,
misalnya
kegiatan
KKN
seperti
memperbaiki sistem administrasi kantor desa atau kelurahan; loket pelayanan; sistem pelayanan terpadu; penyediaan informasi yang transparan tentang prosedur pelayanan. 2. Gerakan Indonesia Bersih, misalnya kegiatan seperti membangun sistem pemilahan sampah; ketersediaan sarana dan prasarana pengolahan sampah, melakukan penghijauan; membangun sistem pengolahan/bank sampah. 3. Gerakan
Indonesia
Tertib,
misalnya
kegiatan
seperti
melakukan
kedisiplinan dalam antrian; sosialisasi anti kekerasan; sosialisasi antinarkoba; penyediaan sarana antri; resolusi konflik.
9
Tujuan Tujuan Umum Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari KKN-RM ini adalah: a.
b.
Melatih dan menanamkan nilai-nilai kepribadian dalam hal:
Nasionalisme dan jiwa Pancasila
Keuletan, etos kerja dan tanggungjawab
Kemandirian, kepemimpinan
Meningkatkan daya saing nasional
Mendorong learning community dan learning society
Mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku dan cara kerja baik
mahasiswa
maupun
masyarakat
dalam
menyelesaikan
permasalahan yang ada di masyarakat c.
Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optmistik
d.
Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian
e.
Meningkatkan peran dan fungsi stakeholders terkait dalam program Revolusi Mental.
Tujuan Khusus Merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat maka tema-tema kegiatan KKN-RM sesuai dengan gerakan-gerakan sosial dalam meningkatkan etos kerja, integritas dan gotong royong seperti dalam hal : 1.
Gerakan Indonesia Melayani
2.
Gerakan Indonesia Bersih
3.
Gerakan Indonesia Tertib
Sasaran Program KKN Sasaran KKN-RM adalah masyarakat umum mulai pranata sosial yang kecil (RT, RW, Lingkungan, dan desa/kelurahan) di Desa Sudimara Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan. Pelaksanaan KKN RM Persiapan dan Pelaksanaan A.
Mekanisme Persiapan Kegiatan KKN RM
10
Tahapan persiapan KKN-RM terdiri atas beberapa kegiatan yaitu pembekalan dan penempatan lokasi. 1.
Mahasiswa secara berkelompok 16 orang dibimbing oleh Dosen Pembimbing lapangan (DPL) menyusun proposal dengan tema Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.
2.
Proposal mengandung rencana kegiatan yang memuat a.
Konsep kegiatan KKN berdasarkan tema gerakan sosial (Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, dan Gerakan Indonesia Tertib)
b.
Volume dan waktu dan biaya yang diperlukan
3.
Penempatan mahasiswa KKN-RM ditempatkan di lokasi
B.
Mekanisme Pelaksanaan KKN RM KKN-RM
berdasarkan
persetujuan
Pimpinan
Perguruan
Tinggi.
Pelaksanaan KKN-RM terdiri atas beberapa kegiatan yaitu sosialisasi program, penyusunan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pembuatan laporan. a.
Sosialisasi Program Awal pelaksanaan KKN-RM adalah melakukan sosialisasi program yang telah direncanakan sebelumnya kepada masyarakat
b.
Penyusunan dan Pelaksanaan Kegiatan 1.
Mahasiswa menyusun kegiatan berdasarkan tema KKN-RM
2.
Mahasiswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan per-minggu yang telah disusun dan disepakati.
3.
Mahasiswa wajib membuat log-book harian, laporan bulanan dan laporan akhir
c.
Pembuatan Laporan Laporan pelaksanaan dimaksud sebagai pelaksanaan penyampaian informasi tentang kegiatan KKN-RM dan pertanggungjawaban program kegiatan yang dilakukan. Dalam laporan akhir wajib melampirkan foto-foto kegiatan dan film dokumenter KKN-RM berdurasi maksimum 15 menit dengan format video: mpeg atau mp4 atau avi.
11
C.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN RM UNUD Kegiatan KKN RM UNUD dilakukan selama satu bulan yaitu mulai
tanggal 23 Juli – 29 Agustus 2016 di Desa Sudimara Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Tindakan Pelaksanaan A.
Metode Pelaksanaan Untuk mencapai luaran hasil yang telah direncanakan, maka dilakukan
dengan metode seperti berikut: 1)
Pengenalan kondisi wilayah desa oleh mahasiswa KKN
2)
Pengumpulan data melalui survei lapangan dandiskusi bersama aparat desa
3)
Perencanaan program yang akan dilakasnakan
4)
Sosialisasi program kepada aparat desa dan masyarakat desa
5)
Pelaksanaan Program. Program mahasiswa secara skematis terlihat pada skema di bawah ini : Program Mahasiswa
Program Pokok
Program Pokok Tema
B.
Program Pokok Non Tema
Langkah-Langkah Operasional Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN RM
ini dilakukan melalui program-program yang sudah ditentukan sesuai tema yang diberikan. Program ini terdiri atas program pokok. Program pokok terbagi menjadi tiga bagian. Adapun rincian program yang akan dilaksanakan yaitu:
12
1.
Program Pokok Tema Gerakan Indonesia Melayani a. b. c. d.
Pembuatan Loket Pelayanan Informasi Transparan (web) Pembuatan Nomor Antrean Informasi Grafik Gerakan Indonesia Bersih
a. Program Pembuatan Bak Sampah b. Penghijauan c. Gotong Royong Gerakan Indonesia Tertib a. Sosialisasi Narkoba b. Sosialisasi Tentang Kekerasan c. Sosialisasi Mengenai Tata Tertib Lalu Lintas
2.
Program Pokok Non Tema d. Program Pendamping Keluarga
13