Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Clean Stove Initiative (CSI) Indonesia adalah suatu inisiatif Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia Kasus bisnis ini dikembangkan oleh The Apex Consulting Group (Apex) untuk Inisiatif Kompor Bersih (CSI) Indonesia, suatu insiatif kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia. Kasus bisnis ini dikembangkan untuk menyediakan tinjauan sekilas untuk pasar kompor biomassa di Indonesia. Kasus bisnis ini memberikan informasi tentang CSI Indonesia termasuk dukungan dan sumber daya yang berhak didapatkan Aggregator Pasar di bawah Program Percontohan.
The Apex Consulting Group The Apex Consulting Group (Apex) telah terlibat untuk bertindak sebagai Fasilitator Pasar untuk tahap percontohan Inisiatif Kompor Bersih Indonesia. Apex adalah sebuah perusahaan konsultan yang berkantor di Jakarta yang mengkhususkan diri di bidang pemberdayaan berbasis bisnis. Kami menyediakan solusi bagi klien perusahaan swasta, perusahaan milik pemerintah, instansi pemerintah dan organisasi-organisasi nirlaba di seluruh Asia. Konsultan senior kami tidak hanya membantu organisasi meningkatkan proses bisnis mereka, namun, telah mendirikan, mengelola dan menghasilkan pertumbuhan eksponensial untuk perusahaan itu sendiri, memberi mereka pengalaman bisnis langsung dengan klien berpengalaman dari penasihat mereka. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Apex dan peran kami dalam CSI Indonesia silakan kunjungi www.apex-cg.com/csi-indonesia. Hak Cipta © Agustus 2013.
Disclaimer: Temuan, interpretasi, dan kesimpulan dalam laporan ini adalah berasal dari para penulis dan tidak mewakili pihak Bank Dunia, atau organisasi afiliasinya, atau Pemerintah Republik Indonesia. Bank Dunia, The Apex Consulting Group dan organisasi afiliasi tidak menjamin keakuratan atau kelengkapan data yang tercantum dalam laporan ini dan tidak menerima tanggung jawab apapun atas konsekuensi penggunaannya. Batasan, warna, denominasi dan informasi lainnya yang ditunjukkan pada peta di dalam laporan ini tidak mewakili Bank Dunia, atau organisasi afiliasinya, penilaian apapun terhadap status hukum dari suatu wilayah atau persetujuan atau pengakuan terhadap batasan-batasan tersebut. Dokumen ini disediakan untuk tujuan informasi saja, dan bukan merupakan ajakan investasi, moneter atau sebaliknya, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan semua bahan tambahan yang dikembangkan oleh Apex, Bank Dunia dan Kontraktor dan / atau Mitranya serta Pemerintah Indonesia.
Unduh Kasus Kompor Biomassa Selengkapnya di:
www.apex-cg.com/csi-indonesia
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
daftar
ISI Tantangan | 04 Peluang | 06
Lingkungan Bisnis |08 Siapa Saja yang Dapat Terlibat? | 10
03 | The Apex Consulting Group
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Tantangan
The Apex Consulting Group | 04
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Ketergantungan pada Biomassa untuk Memasak
Industri yang masih pada Tahap Pertumbuhan
Meskipun banyak rumah tangga di Indonesia yang beralih ke bahan bakar memasak modern, sekitar 40 persen masih mengandalkan biomassa tradisional (terutama kayu) untuk memasak. Meskipun pangsa rumah tangga yang menggunakan kayu telah sedikit menurun dalam beberapa tahun terakhirdari 49 persen pada tahun 2007 menjadi 40 persen pada tahun 2010- dimana pada tahun 2010, sekitar 24,5 juta rumah tangga masih mengandalkan kayu sebagai bahan bakar memasak
Jumlah pemasok kompor berkualitas tinggi sangat terbatas di Indonesia. Para produsen berskala kecil, tersebar dan terutama menggunakan Model Produksi Pertukangan tradisional; mereka memiliki keterbatasan modal kerja, lebih peduli tentang daya tahan kompor dan panas daripada efisiensi. Para produsen ini ragu-ragu untuk menghasilkan kompor bersih tanpa contoh dari permintaan konsumen.
Jumlah Rumah Tangga yang Tergantung pada Bahan Bakar untuk Memasak, berdasarkan Tipe, 2007-10
Jumlah produsen kompor biomassa bersih yang ada masih terbatas dan belum ada permintaan pasar yang signifikan untuk produk mereka, serta pedagang grosir dan peritel tidak memahami kinerja kompor. Ini berarti bahwa rantai pasokan sangat sederhana dan terbatas pada pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dan hilang di daerah-daerah dengan penggunaan bahan bakar biomassa tertinggi (misalnya Maluku, pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Kalimantan).
Kurangnya Permintaan Konsumen
Sumber: Survei Sosio-Ekonomi Nasional, BPS 2008 – 2011
utama. Kayu tetap menjadi bahan bakar memasak yang dominan di 18 dari 33 provinsi.
Dampak Kesehatan dari Polusi Dalam Ruangan Indonesia menempati urutan kedua angka kematian tertinggi akibat polusi udara rumah tangga (Household Air PollutionHAP) dari bahan bakar padat di antara negara-negara Asia Timur dan Pasifik. The Global Burden of Disease Study 2010 memperkirakan setiap tahun sekitar 165.000 kematian prematur di Indonesia dapat dihubungkan dengan HAP terkait asap dari bahan bakar memasak padat (Lim dkk. 2012).
Kesadaran Pemerintah dan Kelembagaan yang Terbatas Bahan bakar memasak biomassa belum diberi perhatian dan sering diabaikan ketika menghitung konsumsi energi primer . Data resmi kompor dan produsen kurang, dan semua tingkat pemerintahan kurang memiliki kesadaran tentang dampak kesehatan dan lingkungan dari penggunaan bahan bakar biomassa; tidak ada standar atau fasilitas pengujian untuk kompor biomassa.
05 | The Apex Consulting Group
Permintaan rumah tangga terbatas karena konsumen terbiasa dengan harga kompor murah; mereka tidak menyadari bahaya HAP pada kesehatan keluarga dan manfaat peningkatan kinerja kompor dan biasanya menggunakan campuran bahan bakar berdasarkan ketersediaan dan biaya. Konsumen pada dasar piramida juga memiliki pendapatan terbatas yang membatasi kemampuan beli mereka.
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Peluang
The Apex Consulting Group | 06
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Kasus untuk Kompor Masak Bersih Analisa Skenario Rumah Tangga yang terutama menggunakan biomassa untuk memasak
Program Nasional, CSI Indonesia akan mengadakan percontohan selama satu tahun di Jawa Tengah, DIY dan Provinsi NTT.
Profil Singkat Pelanggan Potensial
Sumber: CSI Indonesia
Meningkatkan akses atas solusi memasak bersih merupakan langkah penting untuk mengurangi kesehatan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, dan memperbaiki lingkungan lokal dan global. Kami memperkirakan terdapat peluang untuk menjual hingga 10 juta kompor biomassa bersih di Indonesia selama enam tahun ke depan dengan dukungan dari Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Bank Dunia (CSI Indonesia) dan Pemerintah serta dukungan donor internasional lainnya. Terdapat peluang jangka panjang hingga 24.5 juta setelah program ini selesai.
Potensi Pasar Menurut World Resources Institute, diperkirakan bahwa konsumen pada dasar piramida konsumsi Indonesia (Baseof-the-pyramid atau BoP) mengeluarkan 95% dari seluruh pengeluaran energi nasional dan 50% dari pengeluaran ini berasal dari konsumen berpenghasilan antara $1,50 dan $3 per hari. Total potensi pasar kompor biomassa bersih dalam jangka panjang mencapai 24.5 juta rumah tangga. Jawa-Bali dan Indonesia bagian timur merupakan peluang pasar terbesar.
Kebiasaan memasak bervariasi dari daerah perkotaan ke pedesaan dimana daerah perkotaan memiliki konsumsi variasi makanan yang lebih tinggi dari pedesaan. Rata-rata, sebagian besar kegiatan memasak dilakukan oleh perempuan di dalam ruangan. Di daerah pedesaan di seluruh negeri, 80% dari populasi memiliki pengeluaran per kapita per bulan kurang dari Rp.200.000 (US$ 20). Pada dasarnya terdapat tiga kelompok segmen pelanggan inti potensial. Yang pertama adalah masyarakat pinggiran kota dengan beberapa akses ke berbagai pilihan bahan bakar, tetapi dengan preferensi terhadap kompor biomassa karena biaya yang lebih rendah dan ketersediaan bahan bakar yang relatif tinggi. Yang kedua adalah konsumen potensial di komunitas pinggiran kota yang menggunakan LPG atau minyak tanah sebagai sumber utama bahan bakar tetapi juga menggunakan biomassa sebagai bahan bakar memasak pelengkap untuk keperluan tertentu. Segmen ketiga adalah masyarakat pedesaan dan terpencil yang menggunakan biomassa sebagai bahan bakar primer memasak mereka. Provinsi yang Sangat Bergantung pada Kayu untuk Kegiatan Memasak
Lokasi Percontohan Guna menguji strategi yang dirancang untuk mendukung pengembangan, pertumbuhan dan peningkatan nasional industri kompor biomassa, sebelum diluncurkannya suatu
07 | The Apex Consulting Group
Sumber: BPS Statistik Indonesia 2011
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Lingkungan Bisnis
The Apex Consulting Group | 08
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Pemain Utama dalam Pasar Produsen kompor bersih yang ada di Indonesia terbatas pada produksi skala kecil yang terpecah menjadi tiga model: 1) kompor sederhana (fixed) yang diproduksi lokal; 2) produksi pertukangan; dan 3) pabrik milik keluarga/skala kecil. Sementara sebagian besar usaha nirlaba terfokus baik pada kompor sederhana yang diproduksi lokal atau distribusi kompor, terdapat juga pelaku usaha nirlaba dan pelaku usaha swasta di industri ini. Secara umum, produsen kompor adalah produsen pasif. Tiga model bisnis yang sudah ada adalah: 1) Kompor Sederhana (fixed) Buatan Lokal; 2) Produksi Pertukangan; dan 3) Pabrik Milik Keluarga/Skala Kecil. Bisnis model baru yang cukup potensial adalah: 1) Produsen Lokal Skala Kecil – Menengah; dan 2) Kompor Impor yang diproduksi secara internasional.
Produk Pengganti yang Bersaing Terdapat kompetisi dari produk sejenis yang sudah ada di pasaran: 1. Kompor Tradisional Tiga Batu: kompor masak tradisional yang dibuat dari material lokal oleh rumah tangga tanpa biaya. Kompor ini sangat erat terkait dengan tradisi dan ritual di banyak daerah, namun tidak semua. Tantangannya adalah menciptakan motivasi bagi rumah tangga untuk beralih dari solusi tanpa biaya menuju solusi yang bernilai lebih tinggi, lebih aman, dan berbasis biaya, yang memberikan manfaat secara lebih signifikan untuk keluarga. 2. Kompor Biomassa yang Ada: kompetitor signifikan berasal dari kompor biomassa yang sudah ada di pasaran, berbiaya rendah, dan tidak efisien yang diproduksi oleh produsen tukang lokal, dan, pada tingkat yang lebih rendah, produsen lokal skala kecil. Sekali lagi tantangannya adalah meyakinkan konsumen untuk membayar lebih untuk produk pengganti dengan menekankan peningkatan efisiensi dan kesehatan. Subsidi memegang peran penting dalam mendorong lebih banyak kompetisi di segmen pasar ini. 3. Kompor Minyak Tanah: kompor minyak tanah merupakan kompetisi yang kuat di ujung atas segmen pasar. Di beberapa daerah terpencil, minyak tanah masih disubsidi oleh pemerintah. Daerah utama di mana Agregator Pasar mungkin dapat menawarkan alternatif untuk kompor minyak tanah yaitu daerah dimana mereka digunakan sebagai sumber sekunder untuk memasak atau di mana tidak ada subsidi minyak tanah - seperti daerah konversi LPG. 4. Kompor LPG: solusi LPG konvensional-baik berbasis subsidi dan non-subsidi- merupakan kompetisi yang kuat di ujung atas segmen pasar. Kompor ini bias jadi berbiaya lebih rendah dalam jangka pendek, tetapi berbiaya lebih tinggi sejalan dengan waktu. Agregator pasar mungkin dapat menawarkan alternatif dari penggunaan kompor LPG sebagai sumber sekunder untuk memasak dan ketika subsidi LPG dikurangi atau dihapus beberapa konsumen cenderung untuk kembali ke kompor biomassa. Konsumen lain yang menggunakan kedua teknologi kemungkinan akan lebih mengandalkan biomassa ketika biaya LPG meningkat.
Hambatan bagi Pemain yang Baru Memasuki Pasar Pasar kompor biomassa belum berkembang secara signifikan. Hal-hal berikut ini dapat menciptakan hambatan potensial bagi pemain baru untuk memasuki pasar: • • • • • • • •
Kurangnya produsen skala besar, produsen dan distributor yang sudah mapan; Kurangnya ketersediaan infrastruktur industri; Kemampuan konsumen untuk membayar biaya aktual produk; Pemicu, pengaturan waktu dan mekanisme subsidi; Kesulitan untuk meyakinkan masyarakat terkait pertimbangan pengeluaran dan perubahan; Mendidik pengguna tentang manfaat kesehatan dari kompor biomassa bersih untuk merangsang permintaan; Akses dan pengetahuan tentang strategi penjualan BoP termasuk pertemuan arisan, pasar tradisional dan titik penjualan lainnya, dan Persyaratan dan pembatasan impor dan perizinan usaha dari pemerintah.
09 | The Apex Consulting Group
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Tantangan
The Apex Consulting Group | 10
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia
Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia
Agregator Pasar Untuk keperluan CSI Indonesia, “Agregator Pasar “ adalah setiap organisasi, lokal atau internasional sektor swasta atau nirlaba yang berkontribusi untuk penjualan dan distribusi kompor biomassa bersih di Indonesia (dengan fokus eksklusif di Jawa Tengah dan Sumba selama fase percontohan Program). Calon Agregator Pasar yang tertarik dalam menjual kompor di bawah program percontohan dapat mengirimkan kompor untuk diuji dan mengajukan akreditasi. Pengujian kelayakan akan dimulai dengan permintaan resmi agar kompor diuji oleh Pusat Pengujian Kompor Percontohan. Kompor yang memenuhi kriteria akan menerima sertifikasi untuk berpartisipasi dalam program percontohan.
Terlibat dengan CSI Indonesia Untuk mendaftarkan minat Anda untuk menjadi Agregator Pasar potensial sebagai bagian dari CSI Indonesia, organisasi diundang untuk melengkapi formulir online “Pernyataan Minat” di website kami. Setelah informasi Anda terdaftar, Anda akan dihubungi dan diajak berdialog dengan Inisiatif Kompor Bersih Indonesia untuk memastikan semua persyaratan dokumentasi dan kelayakan dapat dilengkapi.
Daftar Sekarang untuk Mendapatkan Keuntungan dari Dukungan CSI Indonesia Jika daftar sekarang, para peserta pertama akan memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari intervensi Program awal yang akan menciptakan kesempatan bagi pemahaman yang cepat tentang pasar dan akses atas dukungan dan kegiatan penciptaan lingkungan yang kondusif untuk memaksimalkan dampak masyarakat dan keuntungan komersial.
CSI Indonesia akan menyediakan: Paparan Internasional dalam Acara-acara tentang Studi Kasus Praktek Terbaik Global: CSI Indonesia akan memberikan kesempatan bagi Agregator Pasar yang sukses dengan kompor terakreditasi yang berpartisipasi dalam Percontohan untuk dimasukkan dalam Studi Kasus Praktek Terbaik Global yang juga akan mencakup undangan untuk menghadiri konferensi dan acara internasional guna mempromosikan bisnis dan teknologi anda. Aktivitas Stimulasi Permintaan oleh Program: Hasil survei CSI Indonesia mengungkapkan bahwa hanya sedikit sekali pengetahuan publik tentang dampak buruk pada kesehatan dari kegiatan memasak yang tidak efisien dalam ruangan dan cara mengatasi dampak ini dengan teknologi memasak bersih. Intervensi berbasis pasar hanya akan bertahan lama
jika permintaan konsumen untuk kompor bersih terus ada dan mempengaruhi secara permanen pasokan kompor bersih di Indonesia. CSI Indonesia ingin melakukan program untuk merangsang permintaan guna meningkatkan kesadaran tentang manfaat beralih ke kompor bersih . Dukungan Bisnis bagi Wiraswasta: Agregator Pasar berhak menerima dukungan bisnis gratis. CSI Indonesia akan melibatkan Agregator Pasar dengan ukuran dan peran yang berbeda dalam rantai nilai kompor biomassa. Agregator Pasar yang lebih kecil berhak menerima dukungan bisnis untuk meningkatkan proses bisnis dan kemampuan dalam bidang seperti perencanaan bisnis, manajemen logistik dan kerjasama antar perusahaan. Agregator Pasar yang lebih besar berhak menerima dukungan seperti mengidentifikasi dan melibatkan mitra lokal potensial, untuk bersama-sama memasuki pasar Indonesia dan akses ke pemasok dan produsen internasional. Fasilitasi Pembentukan Jaringan Bisnis Perusahaan: CSI Indonesia akan memfasilitasi pembentukan beberapa Jaringan Bisnis Perusahaan, yaitu sebuah kelompok dengan tiga atau lebih organisasi yang bekerja sama dalam hubungan formal untuk merespon peluang pasar tertentu. Setiap Jaringan akan didukung oleh fasilitator dengan keahlian membimbing anggotanya untuk menguraikan peluang bisnis secara rinci dan menyediakan roadmap pengembangan ke masa depan. Jaringan akan bertindak sebagai konsorsium perusahaan guna memaksimalkan manfaat komersial dengan masuk ke industri kompor bersih di Indonesia. Pengujian kompor dan Sertifikasi Gratis: CSI Indonesia akan menyediakan layanan pengujian dan sertifikasi gratis bagi Agregator Pasar potensial. Pusat pengujian CSI yang disetujui akan mengevaluasi kinerja kompor (apakah kompor memenuhi standar) dan merekomendasikan perbaikan berkelanjutan dalam desain dan pengembangan kompor. Sistem sertifikasi terbuka, adil, dan transparan untuk memastikan kualitas kompor. Pusat pengujian yang memenuhi syarat untuk melakukan sertifikasi kompor akan diakreditasi. Pembiayaan Berdasarkan Hasil (RBF): Kantor Manajemen Program (KMP) dari program percontohan CSI Indonesia dan Agregator Pasar menyetujui Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator-KPI) dan jadwal bersama untuk pencapaian KPI. Agregator Pasar akan menyampaikan status kemajuan melalui laporan RBF. Setelah disetujui, KMP akan menginformasikan mitra lembaga keuangan untuk mencairkan pembayaran seperti yang diminta. Agar berhasil, Agregator Pasar harus merancang kompor yang sesuai kondisi lokal dan memenuhi kriteria sertifikasi.
www.apex-cg.com/csi-indonesia 11 | The Apex Consulting Group