BAB I 1.1 Latar Belakang Metrologi merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengukuran. Metrologi berasal dari bahasa Yunani yaitu metros yang berarti pengukuran dan logos yang berarti ilmu. Metrologi dibagi menjadi tiga, yaitu ilmiah, legal, dan industri (Drijarkara,2008). Metrologi meliputi semua aspek pengukuran praktis dan teoritis, termasuk juga ketidakpastian pengukuran dan bidang aplikasinya. Metrologi legal sangatlah penting dalam bidang pengukuran terutama pada bidang transaksi perdagangan. Sebagaimana yang diyakini bahwa dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak pernah luput dari kebutuhan dan pengetahuan tentang pengukuran, penakaran dan penimbangan Kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini memang memerlukan pengetahuan tentang pengukuran, penakaran dan penimbangan yang tingkat ketelitian sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilihat dari teknologi industri sekarang ini sangatlah memerlukan alat dan teknik pengukuran yang akurat. Demikian pula halnya dengan aktivitas konsumsi sehari-hari, seperti makanan, kebutuhan air minum, penerangan, telepon, dan bahan bakar yang semuanya membutuhkan alat ukur yang yang tepat dan akurat. Bab ini penulis akan membahas salah satu penerapan metrologi dalam bidang pengukuran dan transaksi yaitu pada pengukuran BBM. Pada pengukuran BBM dibutuhkan alat yang akurat untuk melakukan pengukuran. Pada transaksi pembelian BBM sering terjadi sebuah pengukuran yang tidak sesuai, sehingga alat yang digunakan pada transaksi BBM haruslah rutin untuk di tera ulang. Apabila terjadi ketidaksesuaian, maka akan banyak konsumen dan pengguna kendaraan bermotor yang akan merasa dirugikan apalagi jika konsumen tidak tau menahu apabila konsumen sedang dirugikan atau dicurangi. Untuk mengatasi kecurangan tersebut penulis tertarik untuk membuat sebuah tugas akhir dengan judul “ Rancang Bangun Alat Ukur Ketinggian Zat 1
2
Cair Berbasis Arduino Skala Laboratorium” yang nantinya alat tersebut akan diaplikasikan untuk mengukur ketinggian bensin dan menampilkan ketinggian bensin dalam bentuk digital. Sebagai tambahan penulis akan membandingkan hasil pengukuran cairan tersebut dalam keadaan tenang dan bergelombang untuk mengetahui karakteristik dari sensor bensin tersebut.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, timbul rumusan masalah yang dapat di identifikasi. 1. Bagaimana cara membuat Rancang Bangun Alat Ukur Ketinggian Zat Cair Berbasis Arduino Skala Laboratorium? 2. Bagaimana cara kerja dari Rancang Bangun Alat Ukur Ketinggian Zat Cair Berbasis Arduino Skala Laboratorium dan pengaplikasiannya?
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan pembuatan alat tugas akhir ini : 1. Membuat desain alat ukur untuk mengetahui tingkat keakuratan ketinggian zat cair menggunakan sensor pelampung. 2.
Membuat tampilan hasil ukur dari sensor pelampung dalam bentuk digital untuk memudahkan dalam pembacaan.
Manfaat dari pembuatan alat tugas akhir ini : 1. Menambah wawasan alat yang digunakan untuk praktikum mahasiswa. 2. Menambah alat praktikum di laboratorium.
3
1.4 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di buat batasan masalah yang antara lain, sebagai berikut : 1. Penggunaan bahan bakar bensin diganti dengan air pada saat pengujian. 2. Penggunaan tangki bahan bakar bensin diganti dengan akuarium. 3. Pengukuran dilakukan mulai dari 1cm. 4. Standar yang digunakan adalah penggaris. 5. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sensor pelampung bensin. 6. Data ditampilkan menggunakan LCD 16x2 dan Labview.
1.5 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mempelajari buku-buku yang ada sebagai pedoman dalam pembuatan alat. Mencari referensi dan informasi tentang sensor maupun komponen yang akan digunakan dalam pembuatan alat. Mengetahui tata cara pengujian agar memperoleh data yang akurat pada saat pengujian alat. 2. Perancangan Menentukan desain dari rancang bangun alat ukur liter bensin berbasis arduino dalam ukuran skala laboratorium agar terlihat menarik dan sederhana serta memudahkan dalam pembacaan dan penggunaan alat tersebut. 3. Pengujian Rancang bangun alat ukur liter bensin berbasis arduino akan dihasilkan setelah dilakukan uji coba dan dilakukan pengujian terhadap alat tersebut.
4
4.
Pengambilan Data
Setelah dilakukan pengujian akan dilakukan pengambilan data yang berfungsi untuk membandingkan data yang di peroleh dari alat dengan data yang tidak menggunakan alat.
1.6 Sistematika Penulisan 1. Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan alat, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan, metode pelaksanaan, sistematika penulisan. 2. Bab II. Tinjauan Pustaka Bab ini akan menjelaskan tentang temuan-temuan penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. 3. Bab III. Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang setiap komponen yang akan digunakan dalam melakukan pembuatan alat 4. Bab IV. Perancancangan Sistem Bab ini menjelaskan tentang cara perancangan dan pengerjaan alat yang akan dibuat serta metode pengambilan data yang digunakan. 5. Bab V. Implementasi dan Pengujian Bab ini berisi tentang hasil dari implementasi pembuatan alat dan cara pengujiannya 6. Bab VI. Hasil Pengujian, Analisa Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang hasil pengujian dari alat yang telah dibuat, analisa data hasil yang telah diperoleh, dan pembahasan. 7. Bab VII. Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil pembuatan dan pengujian alat yang telah dilakukan yang disertai dengan saran.
5
8. Daftar Pustaka Bab ini berisi tentang refrensi yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 9. Lampiran Berisi lampiran-lampiran yang berkaitan dengan laporan tugas akhir.