PROF I LKE SE HA T AN K O T AME T R O 2 0 1 5
DI NASKE SE HA T ANKOT AME TRO J l . J end. A. Y ani No. 2T el p. ( 07 25) 4 4 4 54Kot aMet r o 2 0 1 6
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan
merupakan
salah
satu
komponen
utama
dalam
indek
pembangunan manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang sehat, cerdas, terampil, ahli menuju keberhasilan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Kualitas Sistem Kesehatan Nasional dalam era desentralisasi atau otonomi daerah dibidang kesehatan, sangat ditentukan oleh kualitas sistem kesehatan dari masing-masing Kabupaten/Kota, maka guna pencapaian Visi Kota Metro ” METRO KOTA
PENDIDIKAN
DAN
WISATA
KELUARGA
BERBASIS
EKONOMI
KERAKYATAN BERLANDASAN PEMBANGUNAN PARTISIFATIF” dengan misi: 1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui sektor pendidikan dan kesehatan. 2. Meningkatkan kesejahtraan rakyat berbasis ekonomi kerakyatan melalui sector perdagangan jasa, pertanian dan pariwisata 3. Meningkatkan kualitas infrastuktur Kota yang terintegrasi dan berkelanjutan 4. Mewujutkan Pemerintah Kota Metro Good Governance melalui kualitas pelayanan public
Kesehatan masuk dalam misi pertama dalam visi & misi walikota Metro, yang mana kesehatan merupakan urusan wajib dalam Undang Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah, untuk itu perlu adanya upaya upaya yang kreatif dan inovatif untuk mewujutkan visi misi tersebut.
Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan Kabupaten/Kota sehingga dapat memberikan indikator - indikator derajat kesehatan 1
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
dengan benar. Dimana perlu adanya perubahan pola pikir tentang kesehatan yaitu paradigma sakit menjadi paradigma sehat
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam subsistem, dan salah satunya adalah Sub sistem Manajemen Kesehatan dan informasi kesehatan, “Meningkatkan Manajemen Kesehatan yang Akuntabel, transparan, Berdayaguna dan Berhasil guna untuk memantapkan Desentralisai Kesehatan yang Bertanggungjawab”. Untuk itu perlu adanya system informasi kesehatan yang baik untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota Metro, salah satunya adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang dibuat setiap tahun.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah profil kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi kesehatan yang relative lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan,upaya kesehatan, sumberdaya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya, serta terbit setiap tahun. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2015 ini disusun dengan harapan dapat memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh baik tentang keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber daya pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2015 ini merupakan penerbitan yang Ketigabelas.
Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di Kota Metro selama tahun 2015, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari hasil
Proyeksi
Sensus Penduduk
tahun
2013 (BPS). Cara pengolahan data
melalui perhitungan statistik sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan sebagian analisa dan pemaparan dari data yang ada pada tahun 2015 dan tahuntahun sebelumnya sebagai perbandingan. Data juga di ambil dari lintas sektor bidang kesehatan, sehingga menggambarkan Kesehatan di Kota Metro.
2
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
1 .2
Maksud dan Tujuan disusunnya Profil
Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Metro 2015 adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan di wilayah Kota Metro dalam mencapai derajat kesehatan Masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam bentuk narasi, tabel dan gambar untuk program pembangunan kesehatan di Kota Metro
Tujuan umum diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Metro 2015 ini adalah tersedianya data/informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna sebagai upaya menuju Kota Metro yang sehat.
Tujuan khususnya adalah : -
Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik dan biologi, data kependudukan dan sosial ekonomi.
-
Diperolehnya data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
-
Diperolehnya data/informasi upaya kesehatan yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan
-
Diperolehnya data/informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan program kesehatan.
-
Tersedianya alat untuk pemantauan dan Evaluasi tahunan program-program kesehatan.
-
Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sumber pencatatan, pelapor yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun unit-unit kesehatan lainnya.
-
Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan.
3
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
1.3 Sistematika Penyajian Sistematika penyusunan profil kesehatan Kota Metro tahun 2015 adalah sebagai berikut:
BAB I
: Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Kota Metro serta sistematika penyajiannya.
BAB II
: Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Metro. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan informasi umum lainnya.
BAB III
: Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai
angka kematian,
angka kesakitan, dan keadaan status gizi masyarakat.
BAB IV
: Situasi Upaya Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2013, yang menggambarkan
tingkat
pencapaian
program
pembangunan
kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang disajikan meliputi; cakupan pelayanan kesehatan dasar, cakupan pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pelayanan kefarmasian,
jaminan
pemeliharaan
kesehatan
masyarakat
dan
pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, pembinaan kesehatan lingkungan, dan pelayanan perbaikan gizi masyarakat.
BAB V
: Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2015. 4
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI
: Kesimpulan Bab ini berisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan, tentang keberhasilan dan hal-hal yang masih dianggap kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
LAMPIRAN
5
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung) meliputi areal daratan seluas 68,74 Km 2 atau 0,19 % dari luas Provinsi Lampung yang besarnya 3.528.835 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada 5°6‟ -5°8‟ LS dan 105°17‟-105°19‟ BT dengan batas wilayah sebagai berikut :
A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Gambar 1 Peta Wilayah Kota Metro
Sumber: Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro
6
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Berdasarkan karakteristik topografi, Kota Metro merupakan wilayah yang relatif datar dengan kemiringan <6. Wilayah Kota Metro beriklim humid tropis dengan kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25-60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban udara 80%88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm.Kota Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan, yaitu:
Tabel 1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro NO
KECAMATAN
JUMLAH
LUAS (KM2)
KELURAHAN 1
Metro Pusat
5
11,71
2
Metro Utara
4
19,64
3
Metro Barat
4
11,28
4
Metro Timur
5
11,78
5
Metro Selatan
4
14,33
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64 Km2), sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat (11,28 Km2).
2.1 Keadaan Penduduk Menurut hasil proyeksi penduduk Kota Metro tahun 2015 yaitu 153.938 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Metro sebesar 2.239 Jiwa/Km2 .
7
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Tabel 2 Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur Kota Metro Tahun 2011-2015
Kepadat N O
Jumlah
Laki-
Perempu
an
pendud
laki
an
Pendud
0-14
15-64
uk
(%)
(%)
uk
th (%)
th (%)
tahu n
Berdasarkan umur
65+ th (%)
(km2) 1.
2011
147,050
73,92
73,13
2,139
26,9
68,6
4,5
2.
2012
149.697
49,9
50,1
2,1177
26,02
69.53
4.42
3.
2013
154.045
49,5
50,5
2,241
26,09
69,41
4,5
4.
2014
152.428
50,05
49,95
3,466
25,87
69,57
4,53
5.
2015
153.938
49,9
50,1
2.239
25,92
69,89
4,19
Sumber: BPS Kota Metro dan Subbag.Perencanaan
Berdasarkan hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2015 dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Metro sebesar 1,26 %. Apabila melihat Rasio Jenis Kelamin, jumlah penduduk laki-laki 76.951 jiwa (49,9 %) lebih banyak dari jumlah penduduk wanita yang berjumlah 76.986 jiwa (50,1 %).
Rincian
penduduk
Kota
Metro
berdasarkan
kelompok
umur
dapat
digambarkan melalui piramida penduduk sebagai berikut :
8
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 2 Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2015
Sumber : BPS Kota Metro tahun 2015 Komposisi penduduk Kota Metro menurut kelompok umur menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 25,92 % Penduduk berusia produktif (15-64 tahun), sekitar 69,89 % dan penduduk pada usia tua (lebih dari 64 tahun) sebanyak 4,19 % Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Metro pada tahun 2015 sebesar 43,1 artinya setiap
100
jiwa
penduduk
produktif
menanggung
beban
43,1
jiwa
penduduk tidak produktif. Ratio beban tanggungan penduduk Kota Metro termasuk klasifikasi rendah (<50%).
9
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
2 .2
Keadaan Ekonomi
A. Indeks Pembangunan Manusia Untuk mengukur kualitas dan kesejahteraan penduduk dapat digunakan ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Lembaga UNDP tahun 1997 menyebutkan bahwa IPM merupakan nilai rata-rata dari tiga komponen indeks yaitu Indeks kelangsungan hidup, indeks pengetahuan, dan indeks daya beli.
Nilai IPM Kota Metro merupakan tertinggi di antara kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Lampung. Pencapaian nilai IPM Kota Metro, yang diperbandingkan antara Kabupaten/Kota lain serta perbandingan antar waktu, menunjukan bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan di Kota Metro terus dilaksanakan berlandaskan
pada
dengan
titik pijak konsep pembangunan manusia seutuhnya, yang
merupakan konsep yang menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental, maupun spritual seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Gambar 3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun Tahun 2011-2015
Sumber: BPS Kota Metro
10
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
B. Gambaran umum Ekonomi Kota Metro Ekonomi Kota Metro menunjukan perkembangan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh dengan rata-rata di atas 5 Persen selama lima tahun terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi pendapatan masyarakat yang terlihat dari PDRB per kapita juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata rata laju pertumbuhan hampir 6,49 persen per tahun menurut harga konstan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
Gambar 4 PDRB per Kapita Kota Metro Tahun 2011-2014
Sumber: BPS Kota Metro
Secara umum tingkat kesejahteraan penduduk dapat ditunjukan dari adanya peningkatan pendapatan perkapita suatu wilayah. semakin tinggi tingkat perolehan pendapatan perkapita maka semakin tinngi pula tingkat kesejahtraannya.
11
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator umur harapan hidup waktu lahir (UHH), mortalitas berisi indikator-indikator angka kematian ibu & angka kematian bayi, morbiditas berisi indikator-indikator mengenai penyakit infeksi, penyakit non infeksi dan penyakit potensial. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator berat badan lahir rendah (BBLR) dan status gizi balita.
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu
negara.
Meningkatnya
perawatan
kesehatan
melalui
Puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka pemerintah
Harapan
Hidup
merupakan
alat
untuk
mengevaluasi
kinerja
dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang
rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Estimasi umur harapan hidup waktu lahir untuk penduduk Indonesia berdasarkan
BPS tahun 2008 sebesar 67,7.
Sedangkan untuk Umur Harapan
Hidup (UHH) Kota Metro yaitu 72,89 tahun (BPS-2012). Dengan demikian UHH penduduk Kota Metro telah melampaui estimasi UHH provinsi Lampung
(72,2
tahun ) 12
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
3.1 Mortalitas Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian. Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan Angka Kesakitan dan Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan Kesehatan juga dapat dilihat dari perkembangan Angka Kematian. Gambaran kejadian kematian di Kota Metro dalam rentang waktu 3 sampai 5 tahun terakhir dijelaskan dalam uraian di bawah ini:
1. Angka kematian Neonatus Angka kematian balita dibagi tiga yaitu kematian neonatus (0-28 hari), kematian bayi (1 bulan - < 1 tahun) dan kematian anak balita (1 – 5 tahun). Kematian neonatal adalah kematian bayi yang lahir hidup dalam rentang waktu 28 hari sejak kelahiran. Kematian neonatal terdiri dari sebagai berikut : a. Kematian neonatal dini : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam waktu 7 hari setelah lahir. b. Kematian neonatal lanjut : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup setelah 7 hari, atau sebelum 29 hari Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, pada tahun 2015 terdapat kematian 17 orang dari 2888 kelahiran hidup (diperkirakan 6 per 1000 KH), tahun 2014 terdapat kematian neonatal 16 orang (diperkirakan 4,7 per 1000 KH ) dan tahun 2013 terdapat kematian Neonatal 9 bayi dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 2,7 per 1000 KH), dan tahun 2012 yaitu sebanyak
24
terdapat
kematian
neonatal
orang dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 7,4 per 1000 kelahiran
hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat kematian neonatal sebanyak 25 orang dari 3.239 kelahiran hidup, Kecenderungan angka kematian Neonatal di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut:
13
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 5 Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Adapun proporsi penyebab Kematian Neonatal selama tahun 2015 seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 6 Prosentase Penyebab Kematian Neonatal Kota Metro tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
14
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BBLR merupakan penyebab terbesar kasus kematian Neonatal di Kota Metro (62,5 %). Menurut WHO, kejadian BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian sakit ada saat kehamilan. Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap ibu hamil KEK (kurang energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen gizi kepada bu pada masa kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay et al, 2009). Penyebab kedua adalah kelainan kongenital & asfiksia. Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah lahir. Menurut NICEF, Kejadian Asfiksia bisa dicegah dengan meningkatkan kualitas proses persalinan dan perawatan terhadap bayi baru lahir. Petugas Kesehatan (terutama bidan) dituntut untuk bisa mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan resusitasi terhadap bayi baru lahir apabila terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009). Penyebab kematian bayi < 1 tahun adalah penyakit infeksi dan penyebab lain. Dari penyebab kematian bayi di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian neonatus perlu difokuskan pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat bayi baru lahir, terutama bayi Asfiksia dan BBLR.
2.
Angka Kematian Bayi (AKB) Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortalitiy Rate (IMR) merupakan salah satu indikator penting yang sangat sensitif untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program kesehatan. kelahiran hidup. Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian tablet Fe dan suntikan anti tetanus. 15
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, terjadi peningkatan kematian bayi pada tahun 2015, dengan kematian bayi 5 orang dan neonatus 17 0rang dari 2.888 kelahiran hidup (7,6 per 1000 KH), sedangkan tahun 2014 kematian bayi 3 orang dari 3427 kelahiran hidup (0,9 per 1000 KH) dan tahun 2013 terdapat kematian bayi 3 bayi dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 0,9 per 1000 KH),
tahun 2012 yaitu
terdapat
kematian
bayi
sebanyak
3 orang
dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 0,9 per 1000 kelahiran hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang dari 3.239 kelahiran hidup ( diperkirakan 0,3 per 1000 kelahiran hidup), , Kecenderungan angka kematian bayi di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut: Gambar 7 Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Walaupun Target MDGs 2015 Angka kematian Bayi 20 per 1000 kelahiran hidup, Kota Metro sudah mencapai target tetapi dari grafik terlihat ada peningkatan kematian bayi yang mana perlu penanganan lebih intensif lagi.
16
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Adapun proporsi penyebab Kematian bayi selama tahun 2015 seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 8 Prosentase Penyebab Kematian bayi Kota Metro tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Penyebab kematian yang terjadi pada tahun 2015 yaitu pada bayi disebabkan karena jantung bawaan 3 kasus (Puskesmas Ganjar Agung dan Puskesmas Yosomulyo), fibris dan kejang 1 kasus (Puskesmas Mulyojati) dan 1 kasus aspirasi (Puskesmas Karang rejo) Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik sebagai berikut:
17
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 9 Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur Kota Metro tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal (0-28 hari). Hampir 77 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro terjadi pada masa neonatal. sedangkan 23 % pada umur 1 bl – 1th. Dari hasil pengkajian kasus kematian neonatal di Kotas Metro antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, kurangnya pengetahuan dan keterampilan bidan dalam mendeteksi dan menangani kasus neonatal resiko tinggi. Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi Kemampuan dan fasilitas
tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman,
stabilitas suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan pencegahan infeksi serta pemberian imunisasi. Dari hasil pengkajian kasus kematian banyak faktor yang mempengaruhi bertambahnya kasus kematian neonatal di Kota Metro antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam mendeteksi dan menangani kasus neonatal resiko tinggi sedangkan di tingkat pelayanan rujukan kurangnya kolaborasi di ruang operasi dengan dokter spesialis anak dan kurangnya ruang neonatus yang tersedia baik di Rumah Sakit Umum Daerah maupun Rumah Sakit Swasta.
18
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
3.
Angka Kematian Anak Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (1-<5 tahun) menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara umur 1 tahun dan sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan.Hasil SDKI 2007 menunjukan bahwa angka kematian balita 55 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari bidang Kesga tahun 2015 terdapat kematian anak balita 1 orang disebabkan karena kejang jadi Angka kematian anak balita ada 23 orang (17 neonatus,5 bayi, 1 anak balita diperkirakan 7,9 per 1000 KH), Dan tahun 2014 kematian anak balita sebanyak 4 kasus dari 3427 kelahiran hidup (diperkirakan 1,2 per 1000 KH) dan tahun 2013 terdapat 2 kasus dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 0,6 per 1000 kelahiran hidup), tahun 2012 tidak ada kematian anak balita, tahun 2011 terdapat 1 kematian anak balita dari 3.239 kelahiran hidup (diperkirakan 0,3 per 1000 KH) .Hasil ini tidak bisa dibandingkan dengan target Nasional AKABA sebesar 23 per 1000 KH karena data di atas belum menggambarkan AKABA sebenarnya. Kematian balita yang dimaksud yaitu kematian pada masa > 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Gambar 10 Perkiraan Angka Kematian Akaba per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
19
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
4.
Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan rendahnya keadaan sosial ekonomi. Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun 2011 menjadi 5 dari 3.239 kelahiran hidup dan tahun 2012 ada 5 kematian dari 3.251 kelahiran hidup, dan pada tahun 2013 terdapat 5 kematian ibu dari 3.365 kelahiran hidup dan tahun 2014 terdapat 2 kematian maternal dari 3427 kelahiran hidup. (diperkirakan 58,4 per 100.000 KH)dan tahu 2015 tidak ada kematian. Adapun gambaran kasus kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir terlihat pada gambar berikut: Gambar 11 Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa kasus kematian ibu di Kota Metro menurun dari 2 kematian ibu menjadi 0 kematian Angka kematian ibu secara riil di Kota Metro tidak bisa diperoleh karena Angka Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun sebagai bahan evaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Metro diperkirakan sebesar
20
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
58,4 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Adapun perkiraan Angka Kematian Ibu di Kota Metro tergambar di bawah ini: Gambar 12 Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
3.2 Morbiditas Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009).
Angka kesakitan
mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang tahun 2015. 1.
Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk ke arah usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai dengan masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas tetap menduduki peringkat pertama pada pola penyakit rawat jalan di puskesmas.
21
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 3 Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
NO
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
%
1
Hipertensi
895
23
2
Nesofaringitis akut
556
16
3
Dyspepsia
431
12
4
Infeksi saluran pernafasan akut
392
11
5
Diabetes mellitus
374
10
6
Myalgia
251
7
7
Gastritis
243
7
8
Hypotensi
170
4
9
Arthrosis
149
4
10
Sakit kepala
129
4
Sumber: Seksi Yankesdas, Laporan LB1 tahun 2015
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat jalan di puskesmas didominasi oleh penyakit Infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10 penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat jalan puskesmas dengan prosentase sebanyak 11%. Meskipun penyakit infeksi masih mendominasi, namun penyakit non-infeksi juga perlu diperhatikan mengingat penyakit hipertensi yang berhubungan dengan faktor perilaku menempati urutan terbesar pasien rawat jalan puskesmas.
2. Penyakit Menular a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia Penyakit ISPA
khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama
penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/15 detik) dari 9 juta total kematia Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia. Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA Pneumonia disebut sebagai Pandemi 22
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
yang terlupakan atau the Forgotten Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang terlupakan atau The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO,2006).Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, dan merupakan 30 % dari seluruh kematian yang ada.Di Negara Berkembang 60 % kasus Pneumonia disebabkan oleh Bakteri, sementara di Negara maju umumnya disebabkan Virus. Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia. kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di Indonesia diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita. (Depkes, 2004). Adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya. Pneumonia juga sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak baik di puskesmas maupun rumah sakit.Sebanyak 40 – 60 % kunjungan berobat di Puskesmas dan 15 – 30 % kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit disebabkan oleh
ISPA.Episode penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia
diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Berdasarkan laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, temuan kasus Pneumonia pada balita selama periode waktu 2011 – 2014 terjadi peningkatan yaitu pada tahun 2011 dan menurun pada tahun 2015, seperti tergambar dalam grafik sebagai berikut: Gambar 13 Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
23
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Pada tahun 2015 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 132 penderita, namun penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Metro masih jauh dari target yang diharapkan sebanyak 1.318 penderita (10% dari jumlah balita). Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kesehatan yang telah dilatih MTBS tidak melakukan Desinfo kepada petugas lain di Puskesmas dalam rangka penjaringan kasus ISPA pneumonia di Puskesmas, atau penyakit pneumonia hanya ada pada pasien dengan jumlah tersebut. Upaya pengendalian penyakit
ISPA Pneumonia difokuskan pada upaya
penemuan kasus secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2015 sebanyak 13.184 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun 2015 adalah 1.318 kasus (10% dari jumlah balita). Target penemuan penderita pneumonia balita sebesar 10% dari jumlah sasaran (1.318 kasus). Adapun Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2015 adalah sebanyak 132 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita pneumonia hanya sebesar 10 %
dari jumlah sasaran. Cakupan penemuan
penderita pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas Yosomulyo sebesar 39 % dan terendah di Puskesmas Karang Rejo sebesar 0%. Realisasi penemuan penderita pneumonia pada
balita per-puskesmas dapat
dilihat dari grafik sebagai berikut:
24
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 14 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota Metro masih jauh dari target. Hal ini kemungkinan memang tidak ada kasus pneumonia di wilayah puskesmas atau petugas puskesmas belum dapat menemukan kasus balita pneumonia (ketidakmampuan diagnosa). b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Nyamuk
yang
disebabkan
Aedes
menimbulkan
Aegypti
kepanikan
beresiko kematian.
Kota
Demam
(DBD).
Berdarah
oleh dan karena
virus
Dengue
Aedes
dan
Albopictus
penyebarannya
Metro merupakan daerah Setiap
tahun
ditularkan
jumlah
yang
ini
melalui
berpotensi cepat
dan
endemis DHF atau kasus
selalu
tinggi
dimana Incidence rate Pada tahun 2011 sebanyak 26 kasus, tetapi pada tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat tinggi yaitu 390 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2013 dengan 460 kasus dan pada tahun 2014 jumlah kasus DBD 146 kasus, Tahun 2015 meningkat 267 kasus. Adapun Incidence Rate ( IR ) DBD pada tahun 2011 adalah 17,68 per 100.000 penduduk dan tahun 2012 meningkat menjadi 260,5 per 100.000 penduduk, dan meningkat lagi tahun 2013 menjadi 298,6 per 100.000 penduduk dan tahun 2014 menjadi 95,8 per 100.000 pendudukdan tahun 2015 menjadi 173,4 per 100.000 penduduk. Perkembangan 25
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
jumlah kasus DBD di Kota Metro selama periode waktu 2011–2015 tergambar dalam grafik berikut: Gambar 15 Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD Kota Metro tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Incidence rate DBD pada tahun 2015 meningkat dan case fatality rate (CFR) tahun 2015 menurun. Case fatality Rate (CFR) menunjukkan keganasan suatu penyakit juga untuk menilai kualitas penanganan yang dilakukan (Roestam, A UI 2009). Pada tahun-tahun sebelumnya CFR akibat penyakit DBD di Kota Metro selalu di bawah target nasional yaitu <2,5%. Pada tahun 2011 meningkat 9,9 % pada tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat sangat tinggi dan pada tahun 2014 menurun menjadi 2,1 % dan menurun lagi pada tahun 2015 menjadi 0,40 %. Hal ini telah mencapai target < 2,5 %. Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2011-2015 tersebar di 22 kelurahan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro. Pada tahun 2015, kecamatan yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Metro Timur dengan 96 kasus di Puskesmas Ganjar Agung, dan kecamatan dengan jumlah kasus terkecil adalah Kecamatan Metro Selatan 10 kasus. Berikut ini adalah gambaran distribusi kasus DBD per kecamatan:
26
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 16 Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Banyak faktor yang menyebabkan masih banyaknya jumlah penderita DBD antara lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, belum optimalnya program pemberantasan vektor (nyamuk Aedes Aegepty), dan perilaku hidup bersih dan sehat yang belum optimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara berbagai elemen baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan upaya agar jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan. Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri. Jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat tajam dalam 5 tahun terakhir. Diperlukan penanganan yang efektif untuk mencegah dan memberantas penyakit DBD. Upaya pemberantasan DBD di Kota Metro antara lain dilakukan dengan pembentukan tim pokjanal DBD
tingkat kota dan tingkat kecamatan, fogging
fokus, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD. Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta
27
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Penemuan penderita secara dini dengan penegakan diagnosa yang tepat juga harus dilakukan untuk memastikan penanganan penderita sehingga dapat menekan angka kematian akibat penyakit DBD. Tabel 4 Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2015 NO
INDIKATOR
TAHUN 2015 TARGET
REALISASI
1
Prosentase Kejadian DBD ditangani sesuai Standard (%)
100%
100 %
2
Angka Kesakitan DBD (per 100.000 pddk)
51%
173,4%
3
Angka Kematian DBD (%)
<1%
0,4%
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit,Seksi Kesehatan Lingkungan
c.
Penyakit TB. Paru
Untuk mengatasi masalah TB di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan program penanggulangan penyakit TB dengan strategi DOTS (directly observe treatment shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh PMO (Pengawas Minum Obat). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Strategi program P2 TB Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi DOTS yang mencakup ; upaya penemuan dan pengobatan penderita TB Paru BTA+ 28
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
minimal 80% yang di ikuti angka konversi sebesar 80% serta angka kesembuhan minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan TB Paru di Kota Metro dilakukan pada 1 puskesmas rujukan mikroskopis (PRM), dan 5 puskesmas pelaksana mandiri (PPM) dan 5 puskesmas satelit. Cakupan
penemuan
penderita
baru
(CDR)
TB
BTA+
menunjukkan
kecenderungan naik turun yaitu dari 61,4 % pada tahun 2009 dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 41,06 %. Namun pencapaian ini masih di bawah target nasional sebesar 80% dan tahun 2015 menurun 33,7% %. Namun peningkatan cakupan penemuan penderita baru TB BTA+ tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan. Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TB BTA+ yang menyelesaikan pengobatan (SR). Angka kesembuhan penyakit TB Paru dengan BTA+ (cure rate) tahun 2011 sebesar 80,25 %, meningkat menjadi 83,64 % pada tahun 2012 dan terjadi penurunan tahun 2013 menjadi 83 % dan terjadi penaikan tahun 2015 yaitu 90,22 %. Angka keberhasilan pengobatan TB BTA+ di Kota Metro hampir mencapai
target
nasional sebesar 85%. Perkembangan cakupan penemuan penderita baru (CDR) dan angka kesembuhan (CR) TB BTA + selama tahun 2011-2015 tergambar dalam grafik berikut. Gambar 17 Cakupan Case Notification Rate (CNR) dan Cure Rate (CR) TB BTA + Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
29
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih belum memenuhi target nasional artinya dari kasus TB yang ditemukan dan diobati telah dilakukan manajemen kasus dengan baik tetapi perlu diupayakan lebih maksimal dalam rangka peningkatan mutu pelayanan pengobatan penderita TB. Dalam rangka
menyukseskan
pelaksanaanaan
penanggulangan
TBC,
prioritas
ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, penggunaan obat yang rasional dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS. Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 64.000 orang per tahun (Global TB Report, 2015). Di negara berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). Penemuan
kasus
baru
penderita
baru
BTA
Positif
selama
tahun
2011 - 2013 mengalami peningkatan dan menurun tahun 2014 sedangkan pada tahun 2015 terjadi peningkatan. Pada tahun 2011 temuan kasus mencapai 68 kasus (46,2 per 100.000 penduduk), dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus yaitu 86 kasus (57,4 per 100.000 penduduk)dan tahun 2013 menjadi 101 kasus (65,57 per 100.000 penduduk) dan tahun 2014 ada 74 kasus (48,54 per 100.000 penduduk) dan tahun 2015Gambaran lebih lengkap dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 18 Angka Kasus Baru / Incidence Rate TB Paru BTA+ (per 100.000 penduduk) Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
30
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Grafik diatas menggambarkan bahwa secara umum ada penurunan dan peningkatan jumlah kasus selama periode tahun 2010-2015. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan penemuan kasus baru BTA Positif. Hal ini dapat dikarenakan kurangnya
kerjasama yang intensif baik pada program maupun lintas sektor
serta belum efektifnya kerjasama antara kader AISIYAH dan Dinas Kesehatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan program P2TB, melatih kader komunitas sebanyak 58 orang yang bertugas penyuluhan program TB dan penjaringan suspek, dibentuknya Tim Gerdunas TB Kota Metro yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan dilaksanakan pertemuan rutin dalam rangka evaluasi peran Tim Gerdunas TB dalam kegiatan program P2TB serta adanya kelompok masyarakat yang mendukung program TB.
d. Penyakit Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun. Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatkan angka kesakitan diare tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2009 adalah
411/1000 penduduk. Secara proporsional Diare pada
golongan balita adalah 55%. Kematian Diare pada balita 75,3 per 100.000 balita dan semua umur adalah 23,2 per 100.000 semua umur (Hasil SKRT 2001). Pada tahun 2007 Angka Kesakitan Diare di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk (Ditjen PP&PL, 2007). Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan sehat, pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per 1000 penduduk dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 yaitu 214 per 1000 penduduk, dan tahun 2014 yaitu 214 per 1000 penduduk. Grafik perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di Kota Metro terlihat pada gambar berikut: 31
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 19 Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Masih tingginya diare tahun 2015 tidak diiringi dengan penggunaan oralit sesuai dengan tatalaksana penderita diare yang standar, hal ini disebabkan pengetahuan masyarakat yang masih kurang tentang tatalaksana penderita diare, untuk itu perlu ada kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat dan terkoordinasi baik melalui
lintas
program
maupun
lintas
sektor,
mengembangkan
dan
menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita diare, maupun meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan program.Penyakit
Diare
yang
ditangani
82,6
%,
sedangkan
yang
lain
melaksanakan pengobatan sendiri.
e. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan efisien. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang rentan terhadap 32
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Pengamatan difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu
penyakit poliomyelitis
paralitik (menimbulkan kelumpuhan) yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid (layuh). Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik
untuk
pada anak
puskesmas/ masyarakat
maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥ 2 di Kota Metro maka harus ditemukan minimal 1 kasus
lumpuh layuh.
Tahun 2015 tidak ditemukan kasus AFP, sedangkan tahun 2014 ada 1 kasus (AFP rate 2,44 per 100.000 anak < 15 tahun)di wilayah Yosodadi, dan tahun 2013 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,41 per 100.000 anak < 15 tahun) di wilayah Mulyojati ,2011 ditemukan 1 kasus AFP. Grafik perkembangan Angka Kesakitan AFP di Kota Metro terlihat pada gambar berikut: Gambar 20 Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk <15 tahun Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro dari tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 2 per 100.000 penduduk<15 tahun 2011 terdapat 1 kasus (> 2 per 100.000 penduduk < 15 Tahun)dan tahun 2012 terdapat 1 kasus dan tahun 2013 juga terdapat 1 kasus (>1 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2014 terdapat 1 kasus (>2 per 100.000 penduduk <15 tahun), dan tahun 2015 tidak ditemukan kasus. Dari setiap 33
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
kasus AFP yang ditemukan selalu dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari hasil pemeriksaan selama tahun 2010-2014 tidak ditemukan adanya infeksi virus polio liar pada kasus AFP yang ditemukan. f.
Penyakit Campak Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB. Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan akut. Program reduksi campak global (WHO Ninth General Programme of Work, 1996-2001),
menargetkan penurunan insidens campak 90 % dan penurunan
mortalitas campak 95% dari sebelum program imunisasi di mulai. Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun 2011 ada 53 kasus atau 3,06 per 1000 balita dan pada tahun 2012 meningkat tajam yaitu ada 163 kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun tahun 2013 terdapat 121 kasus atau 6,7 per 1000 balita, tahun 2014 dan 2015 tidak ada kasus campak seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 21 Angka kesakitan Campak per 1000 Balita Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Strategi pengendalian penyakit campak dilakukan dengan imunisasi dengan target nasional sebesar >95%, karena campak merupakan penyakit dengan potensi 34
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Ada korelasi positif antara kenaikan kejadian campak di Kota Metro dengan penurunan cakupan imunisasi campak. Cakupan imunisasi campak di Kota Metro tahun 2011 meningkat menjadi 77,2 % dan meningkat drastis di tahun 2012 menjadi 106,3 %,dan tahun 2013 meningkat menjadi 102,4 % dan tahun 2014 menjadi 103,1 % dan tahun 2015 meningkat 114 % di atas target nasional sebesar > 95 %. Gambar 22 Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Surveylan & Epidemiologi
Gambar 23 Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Surveylan & Epidemiologi
35
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
g.
Penyakit Kusta Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar pelayanan
minimal
(SPM)
adalah
angka
kesembuhan
(Release
from
treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk. Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke puskesmas. Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan Metro Pusat pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru, penderita kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011. Tahun 2013 terdapat 1 kasus baru di Metro dan tahun 2014 terdapat 1 kasus di Yosodadi dan tahun 2015 tidak ditemukan kasus. Sedangkan sampai saat dari kasus yang ditemukan dari tahun 2011 yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Metro hanya 1 karena penderita yang lain sudah kembali ke daerahnya. Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program P2 Kusta , untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan melalui pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan penderita melalui kegitan perkesmas yang ada. Gambar 24 Kasus Kusta Baru Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
36
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
h. Penyakit IMS dan HIV/AIDS Penyakit
infeksi menular
penyakit
yang
penderita
sulit
seksual dan HIV/AIDS merupakan salah satu
untuk
cenderung
teregristrasi
untuk
di
tertutup
pelayanan dalam
kesehatan
mencari
karena
pengobatan
penyakitnya. Perlu diwaspadai dan diantisipasi bahwa penderita HIV/AIDS dari tahun ke
tahun
di
HIV/AIDS
Kota
merupakan
HIV/AIDS
yang
Metro
meningkat>
fenomena
sebenarnya
gunung
Seperti es,
mungkin
diketahui
dimana
lebih
penderita
kasus
banyak
penderita
dari
yang
terpantau. Hal
ini
karena
menutupi
penderita
penyakitnya
penderita
HIV/AIDS
gambaran
bahwa
diperkirakan
terdapat
HIV/AIDS
karena
dikucilkan bila
masih dan
terdapat
sekitar
pada
umumnya
stigma
diasingkan 1
di dari
tersembunyi masyarakat
pergaulan.
kasus/penderita
100
orang
disekitarnya
tahun
2015
tidak
bagi
Sebagai
HIV/AIDS berpotensi
dan
maka terkena
HIV/AIDS. Berdasarkan
laporan
SST
terdapat
penyakit
Sifilis,
gonorhoe di Kota Metro. Sedangkan Penyakit HIV/AIDS di Kota Metro Tahun
2011
ditemukan
3
kasus
seluruhnya
meninggal.
Tahun
2012
terdapat 8 kasus meninggal 3 kasus, dan tahun 2013 terdapat 12 kasus meninggal 4 kasus ,Tahun 2014 terdapat 4 kasus meninggal 2 dan tahun 2015 terdapat 7 kasus dan meninggal 2 seperti terlihat pada gambar berikut :
37
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 25 Angka kesakitan HIV/AIDS Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
i.
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Luar Biasa (KLB) Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi wabah yang terjadi di masyarakat. Upaya yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan seksi surveilans dan seksi gizi pada tahun 2015 tidak terdapat kejadian luar biasa
38
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 Pelayanan Kesehatan 1. Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC) Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya
hamil
untuk
mendapatkan
pelayanan
dan
asuhan
antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52). Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas: (Timbang) berat badan, (Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan,(Tes) terhadap penyakit menular seksual, (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:
39
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 26 Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2011 – 2015
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 27 Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2011 – 2015
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Pada tahun 2015, dari 2.990 ibu hamil terdapat 3.033 yang memeriksakan kehamilan (K1) atau sebesar 101,4 %. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2015 sebesar 40
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
100,6 %. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 95%, dan menunjukkan trend menurun dari tahun sebelumnya pada K4. K4 yang meningkat pada tahun 2014 dapat disebabkan adanya bumil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dari luar wilayah Kota Metro.
2.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan Komplikasi dan kematian maternal seringkali terjadi pada masa persalinan. Kematian maternal dapat disebabkan karena persalinan tidak ditolong oleh tenaga yang tidak mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Metro pada tahun 2011-2015 mempunyai kecenderungan meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan tahun 2013 dan meningkat pada tahun 2014sampai 2015. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 28 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kota Metro Tahun 2011 – 2015
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Pada tahun 2015 dari 2.990 persalinan 100 % ditolong oleh petugas kesehatan. Angka ini sudah memenuhi target sebesar 100% dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 2.5 %, Hal ini dapat disebabkan karena Kota Metro tidak ada tenaga dukun lagi, maka pertolongan persalinan dii Kota Metro dilakukan oleh tenaga Kesehatan.
41
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
3.
Deteksi ibu hamil dengan komplikasi
Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb<8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140mmHg, diastole >90mmHg), oedeme nyata, pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Cakupan deteksi bumil di Kota Metro dari periode tahun 2011-2015 menunjukkan kecenderungan naik pada tahun 2011 menjadi 85.4 % , tahun 2012 yaitu 96%, menurun pada tahun 2013 menjadi 95,4 dan tahun 2014 meningkat 97,6 % sampai tahun 2015 menjadi 99,7 %. Cakupan deteksi bumil dengan komplikasi perlu dipertahankan karena keterlambatan mendeteksi resiko kehamilan akan memperbesar risiko terjadinya kematian ibu. Jumlah bumil resiko komplikasi sebanyak 742 ibu hamil dan ibu hamil yang di tangani 598 (cakupan 99,7 %). Gambaran cakupan deteksi ibu hamil risti tergambar dalam grafik berikut:
Gambar 29 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil dengan komplikasi Kota Metro Tahun 2011 – 2015
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
42
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
4.
Deteksi neonatus dengan komplikasi
Masalah rujukan bayi baru lahir risiko tinggi merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, mengingat tingginya angka kematian umumnya terjadi pada masa perinatal (0-7 hari) dan neonatal (8-28 hari). Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara deteksi bayi-bayi komplikasi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan selanjutnya. Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi komplikasi. Disamping perlu juga diketahui bahwa neonatus komplikasi lahir dari ibu dengan kehamilan komplikasi pula. Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut : 1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr) 2. Umur kehamilan 32-36 minggu 3. Bayi dari ibu DM 4. Bayi dengan riwayat opname 5. Bayi dengan kejang berulang 6. Sepsis 7. Asfiksia Berat 8. Bayi dengan ganguan pendarahan 9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress) Dalam
upaya
menurunkan
angka
kematian
bayi,
Departemen
Kesehatan
RI menetapkan cakupan deteksi dini neonatus risiko tinggi sebesar 70% di dalam
standar
pelayanan
minimal
(SPM)
Tahun
2008.
Adapun
pencapaian
program tersebut di Kota Metro dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut:
43
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 30 Cakupan Deteksi Dini Neonatus Dengan Komplikasi Kota Metro Tahun 2011- 2015
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus komplikasi di Kota Metro turun dari target nasional yaitu 100%. Dari tahun ke tahun dapat diketahui bahwa cakupan program meningkat tajam pada tahun 2011 cakupan
58,7 % dan terjadi
peningkatan pada tahun 2012 , 2013 , 2014 dan menurun pada tahun 2015. Hal ini disebabkan bayi neonatus tidak ditangani di Kota Metro, tapi ada yang dirujuk.
5.
Pelayanan Keluarga Berencana
Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin dan sedang menggunakan salah satu kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang ada di Kota Metro tahun 2015 sebanyak 16.860 PUS dan tersebar di lima (5) Kecamatan dengan jumlah PUS terbesar ada di Kecamatan Metro Utara yaitu sebanyak 4409 PUS atau 26,15% sedangkan jumlah PUS terkecil ada di Kecamatan Metro Barat yaitu sebesar 2,110 PUS atau 12,5 %. Jumlah peserta KB aktif menurut BKKB & PP Kota Metro pada tahun 2015 sebanyak 12.588 PUS (74,7%) dan peserta KB baru ada 4.195 PUS (24,9 %). 44
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
6.
Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-12 bulan.
Gambar 31 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 dan Neonatus Lengkap Kota Metro Tahun 2011– 2015
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2015 yaitu sebanyak 2.839 dari jumlah sasaran sebesar 2.888 (cakupan 98,3%) untuk KN lengkap sedangkan KN 1 45
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
cakupan 99,3 %. Sedangkan cakupan kunjungan bayi sebanyak 2.888 dari jumlah sasaran sebesar 3.305(cakupan 99%).
7.
Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain : a)
Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 012 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas luar (intrakutan).
b)
Imunisasi DPT-Hb-Hib untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus dan Hemofilus influenza Tipe B yang diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular). kemudian dilanjutkan dengan pemberian DPT-Hb-Hib pada usia 18 bulan (dibawah 3 Th)
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara meneteskan ke mulut bayi. d)
Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya satu kali pada umur 0-7 hari dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).
e)
Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan pada usia 9 bulan dan dilanjutkan pada anak usia 24 bulan (dibawah 3 tahun) dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)
Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu. Berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya 46
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Suatu desa/kelurahan mencapai target UCI apabila ≥80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Kelurahan UCI di Kota Metro tahun 2015 ada sebanyak
22 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Metro atau sebesar 100 %. Bila
melihat target indikator SPM tahun 2008 sebesar 90%, pencapaian UCI pada tahun 2015 sudah tercapai. Diperlukan kerja keras untuk bisa mempertahankan target tersebut pada tahun mendatang. Grafik di bawah ini menunjukan cakupan imunisasi bayi per puskesmas di Kota Metro pada tahun 2015:
Gambar 32 Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas
Purwosari dan yang terendah
Puskesmas Ganjar Agung, sedangan Puskesmas di bawah target yang ditetapkan yaitu <80% yaitu beberapa Puskesmas target Imunisasi yaitu pada imunisasi DPT-HB3 belum 47
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
mencapai
80 %,untuk itu
perlu adanya peningkatan kerjasama baik lintas program
maupun lintas sektor agar keberhasilan UCI 100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 2 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan
kegiatan akselerasi berupa
pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun).
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan yang berguna bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan).
4 .2
Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk mencegah dan menangani permasalahan gizi di masyarakat dengan cara meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang gizi, pelembagaan keluarga sadar gizi, serta
peningkatan
penganekaragaman konsumsi pangan keluarga. Beberapa masalah gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, dan anemia gizi besi. 1.
Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya kegiatan
pemantauan penimbangan
terhadap di
pertumbuhan
posyandu
secara
balita rutin
dilakukan setiap
bulan.
melalui Dalam
memantau pertumbuhan balita digunakan indikator D/S dan N/D. Berdasarkan hasil 48
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
kegiatan seksi gizi untuk tahun 2015 jumlah balita yang datang dan ditimbang (D) dilaporkan sebanyak 4.585 dari 5.032 seluruh balita (S). Jadi pencapaian indikator D/S di Kota Metro sebesar 91,1 % atau lebih tinggi dari target sebesar 80% tetapi turun dari tahun 2014. Adapun cakupan D/S per puskesmas dapat dilihat dari gambar di bawah ini: Gambar 33 Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, semua Puskesmas telah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.
49
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2011 - 2015 adalah sebagai berikut: Gambar 34 Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2011 – 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2015 D/S sudah di atas target.
2.
Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari. Dari 168 balita BGM, keseluruhan telah mendapatkan MP-ASI. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Zscore < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmuskwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang meliputi: a)
Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;
b)
Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;
c)
Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi, Transisi, dan Rehabilitasi; 50
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
d)
Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;
e)
Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Zscore -1;
f)
Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.
Dari 2 kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro 100% penderita mendapatkan perawatan. 3.
Pemberian Kapsul Vitamin A Kurang vitamin A dapat menimbulkan peyakit rabun senja (Xerophthalmia). Selain itu Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Pemberian kapsul vitamin A pada balita diberikan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan bulan Agustus. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2X (dua kali) pada balita yang ada di Kota Metro tahun 2015 sebesar 99,63 % atau meningkat jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 yaitu sebesar 99,50 %. Secara rinci capaian pemberian kapsul vitamin A pada balita per puskesmas adalah sebagai berikut: Gambar 35 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
51
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Cakupan pemberian vitamin A pada balita di tiap Puskesmas telah mencapai target 85%. Cakupan terendah terdapat di Puskesmas Tejo Agung sebesar 89 % dan capaian terbesar terdapat di Puskesmas Bantul yaitu sebesar 109 %. Hal ini dikarenakan
balita yang datang di posyandu
pada bulan vitamin A mendapatkan
vitamin A di Posyandu sedangkan yang sekolah mendapatkan Vit. A di sekolah PAUD dan TK.
4.
Pemberian Tablet Fe Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai resiko melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali pada ibu hamil yang menderita anemia.
Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe) diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada tahun 2015 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe I) adalah 100 % atau meningkat dari tahun 2014 sebesar 98,75 %. Sedangkan cakupan pemberian tablet besi Fe3 pada ibu hamil pada tahun 2015 sebesar 100 % atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 96,71 % seperti tergambar dalam grafik berikut.
52
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 36 Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2011– 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : Gambar 37 Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target yang diharapkan (90%)pada tablet Fe 1 dan tablet Fe 3.
53
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
5.
Kecamatan Bebas Rawan Gizi Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk <15%. Dari 5 kecamatan di Kota Metro seluruhnya bebas rawan gizi. Namun beberapa kecamatan berpotensi rawan gizi terutama Kecamatan Metro Pusat dan Metro Barat, karena mempunyai kejadian kasus gizi buruk paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Adapun gambar prosentase balita gizi buruk tergambar dalam grafik berikut:
Gambar 38 Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Perlu adanya upaya penanganan terpadu untuk menanggulangi masalah gizi di Kota Metro, karena kasus gizi buruk masih ada. Diantaranya adalah dengan peningkatan deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk.
6.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di bedakan dalam 2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau
54
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro fluktuatif dari tahun ke tahun. Jumlah bayi BBLR hanya sebesar 354 kasus tahun 2011 dan turun menjadi 229 kasus tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat kembali menjadi 260 kasus dan tahun 2014 menjadi 239 kasus, turun tahun 2015 m3njadi 237 kasus seperti terdapat dalam grafik berikut:
Gambar 39 Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2011– 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di Puskesmas Yosomulyo (33 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Karang Rejo dengan 12 kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas disajikan dalam grafik sebagai berikut
55
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 40 Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas dengan jumlah lebih dari 12 di setiap Puskesmas, hal ini menggambarkan status gizi pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.
7. Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan anthropometri yang menggunakan indeks berat badan umur (BB/U). Kategori yang digunakan adalah gizi lebih (z-score >+2SD), gizi baik (z-score -2SD sampai +2SD), gizi kurang (z-score-2SD sampai -3SD), gizi buruk (z-score <-3SD). Gambaran kasus gizi buruk dan kasus gizi kurang/ BGM Kota Metro terlihat dalam grafik:
56
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 41 Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jumlah kasus balita gizi buruk yang dilaporkan oleh Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro, tahun 2011 sebanyak 3 orang dan tahun 2012 meningkat menjadi 7 kasus dan menurun lagi pada tahun 2013 menjadi 4 kasus dan tahun 2014 terdapat 4 kasus, dan tahun 2015 ada 2 kasus Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2011 terdapat 343 kasus. Dan menurun pada tahun 2012 terdapat 245 kasus dan tahun 2013 meningkat menjadi 260 kasus, tahun 2014 menurun menjadi 169 kasus dan tahun 2015 menurun yaitu 168 kasus. Kasus balita BGM perlu diwaspadai karena status BGM berpotensi untuk beralih ke status Gizi Buruk jika tidak mendapat penanganan yang memadai. Untuk temuan gizi buruk terbaru 2015 ada 2 orang, hal lain disebabkan perbedaan defenisi operasional yang ada, pada buku pedoman profil masih menggunakan bahwa yang dikatakan gizi buruk adalah berat bayi dibagi umur, sedangkan pada defenisi operasional pada program gizi adalah berat bayi dibagi tinggi badan. Kasus gizi buruk juga
disebabkan
adanya
penyakit
penyerta
seperti
TB
Paru,
Hydrocepalus,
Perlengketan usus serta faktor pola asuh. Dengan adanya kasus gizi buruk yaitu 2 kasus serta meningkatnya BGM, perlu adanya peningkatan kegiatan program untuk menurunkan kasus gizi buruk dan BGM, perlu
57
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
adanya review dan pemantauan terhadap status gizi secara berkala untuk mengetahui penyebab kasus gizi buruk serta pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu agar dapat selalu terpantau oleh pelayanan kesehatan.Perlu juga ada kegiatan pemberian tambahan makanan dan vitamin untuk meningkatkan gizi anak bayi dan balita.Dan perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang baik melalui penyuluhan maupun partisipasi masyarakat, lembaga eksekutif dan legislatif serta dinas terkait.
8.
Bayi Mendapat ASI Ekslusif Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-2 tahun mempunyai arti sangat penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain pembentuk eksklusif
kekebalan di
usia
0-6
tubuh bulan
terhadap
penyakit.
dipandang
sangat
Pemberian
ASI
strategis,
karena
usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap
secara pada
berbagai
penyakit. Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2015 menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu dari 48,0 % dari tahun 2014 hanya 42,0 Gambar 42 Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
58
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Berdasarkan laporan pada tahun 2015 didapatkan bahwa dari 867 sasaran bayi terdapat 416 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (48 %). Angka cakupan ASI eksklusif belum mencapai target yaitu sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena masyarakat terutama ibu hamil masih rendahnya pengetahuan tentang pentingnya ASI Eklusif dan masih adanya RS dan RSB yang masih membedikan susu formula kepada bayi yang baru dilahirkan.
4 .3
Penjaringan Kesehatan Siswa Sekolah dasar/Setingkat
1. Penjaringan Kesehatan Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Di pihak lain pelayanan kesehatan yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia harus dilakukan secara adil, merata, dan optimal.
Penjaringan Kesehatan untuk siswa sekolah dasar atau setingkat yang dilakukan di Kota Metro telah tercapai 100% dari 3.089 siswa, sedangkan dari siswa yang dijaring dan mendapatkan pelayanan kesehatan hanya 2,3 %
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kesehatan gigi tercantum pada UU Kesehatan yang telah disahkan DPR pada 14 september 2009. UU Kesehatan tersebut menggantikan UU no. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan dunia kesehatan. Pada UU Kesehatan yang baru, kesehatan gigi dimasukkan sebagai salah satu kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. Bahkan terdapat bagian khusus mengenai kesehatan gigi yang dicantumkan pada pasal-pasal UU tersebut. Pasal 93: (1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah,
59
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. (2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan sekolah.
Pasal 94: Pemerintah fasilitas
dan
pelayanan,
pemerintah alat
dan
daerah obat
wajib
kesehatan
menjamin gigi
dan
ketersediaan
tenaga,
mulut
rangka
dalam
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Hasil
Riset
Kesehatan
Dasar
(RISKESDAS
2007)
yang
diselenggarakan
Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia rata–rata memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi rusak
tersebut
hanya
0.7%
yang
telah
ditambal.
yang Beberapa
temuan
ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, gangguan kehamilan dan dampak karies
gigi
juga
dapat
mengganggu
pertumbuhan
dan
perkembangan
prasekolah.Dengan meningkatkan kualitas kesehatan gigi akan dapat
anak
meningkatkan
kualitas hidup yang lebih baik.
60
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 43 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari 11 Puskesmas yang ada di Kota Metro, untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan pencabutan gigi tetap sebanyak 1169 kasus dan tumpatan gigi tetap 880 kasus, sedangkan pelaksanaan usaha kesehatan gigi sekolah terdapat di 51 SD/MI dari 68 SD/MI yang ada di Kota Metro dan yang melaksanakan sikat gigi missal ada 49 SD/MI Dari jumlah 13.617 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 5.520 siswa pada Usaha kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 2786 siswa yang perlu perawatan gigi 2810 siswa dan yang mendapat perawatan 1434 siswa, sedangkan UKGS belum dilaksanakan di semua SD/MI yang ada di Kota Metro dan siswa yang diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi biasanya berbarengan dengan penjaringan siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru masuk.
3. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan lanjut usia bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia yang berkualitas melalui penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ramah bagi lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat. Upaya yang dikembangkan untuk mendukung kebijakan tersebut antara lain meningkatkan upaya 61
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
kesehatan bagi lanjut usia di pelayanan kesehatan dasar dengan pendekatan Pelayanan Santun lanjut usia, meningkatkan upaya rujukan kesehatan bagi lanjut usia melalui pengembangan Poliklinik Geriatri Terpadu di Rumah Sakit, dan menyediakan sarana dan prasarana yang ramah bagi lanjut usia. Pelayanan kesehatan usia lanjut di Kota Metro dilaksanakan di 11 Puskesmas dengan rutinitas melaksanakan
senam Usila, pemeriksaan kesehatan serta
pemberian penyuluhan dan pemberian multi vitamin dan susu. Kota Metro ada 17.747 Usila dan yang mendapat pelayanan kesehatan 10.188 Usila (57,41 %), dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar 44 Pelayanan kesehatan Usia Lanjut Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Remaja Usila Dinas Kesehatan Kota Metro
4 .4 1.
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Biaya pemeliharaan kesehatan terutama saat sakit cenderung mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena penerapan teknologi canggih, karakter „supply induced demand‟ dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan 62
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan, sebagai akibatnya akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut sejak lama sudah dikembangkan pembiayaan kesehatan pra bayar. Pola pembiayaan pra bayar tidak hanya akan meringankan beban pemerintah namun juga merupakan upaya melibatkan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan. Prosentase kepesertaan JPK pra bayar terhadap jumlah penduduk tahun 2011 adalah 50,9 % dan meningkat tahun 2012 menjadi 65,5 % dan menurun di tahun 2013 menjadi 48,5% dan tahun 2014 meningkat menjadi 53,55%, tahun 2015 meningkat menjadi 55,89 % belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 70%. Gambar 45 Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk Kota Metro Tahun 2011 – 2015
Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2015 dapat dilihat dari grafik berikut.
63
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 46 Prosentase JPK Menurut Jenisnya Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
Kepesertaan JKN di Kota Metro terdiri dari Penerima bantuan iuran (PBI) APBN sejumlah 18,37 %, PBI APBD sebesar 5,97 %, Pekerja penerima upah (PPU) sejumlah 21,12 %,pekerja bukan penerima upah (PBPU) sejumlah 7,31 %, bukan pekerja sebesar 3,11
2.
Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dapat diukur dengan prosentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas. Jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2015 tercatat sebanyak 146.045 kunjungan. Dari seluruh jumlah pengunjung puskesmas yang memanfaatkan untuk rawat jalan sebanyak 144.753 kunjungan atau 94 % dari jumlah penduduk. Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2015 ada 456 kunjungan atau 0,29 % dari jumlah penduduk dan kunjungan gangguan jiwa ada 836 kunjungan atau 0,54 % dari jumlah penduduk
Cakupan kunjungan rawat inap meningkat dari tahun 2014
dikarenakan masih tingginya angka kesakitan baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular . Adapun cakupan kunjungan rawat inap di seluruh puskesmas di Kota Metro masih di bawah target nasional yaitu 1,5% dari jumlah penduduk. Rendahnya jumlah kunjungan rawat inap puskesmas karena fasilitas kesehatan rujukan/ rumah sakit relatif mudah 64
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
dijangkau, sehingga masyarakat lebih memilih di rawat di rumah sakit daripada di puskesmas. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kunjungan di masing-masing puskesmas baik rawat jalan, rawat inap dan gangguan jiwa Gambar 47 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan dan Gangguan jiwa Per Puskemas Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro
Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik meningkat dalam tahun terakhir seperti tergambar sebagai berikut:
Gambar 48 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kota Metro Tahun 2010-2015
Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro
65
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah dan Lampung Timur. Disamping itu, banyaknya penduduk yang memanfaatkan puskesmas menunjukkan bahwa masyarakat Kota Metro datang ke sarana pelayanan di Puskesmas bukan saja untuk pengobatan penyakit tetapi sudah mengarah pada konsultasi kesehatan, sehingga puskesmas perlu meningkatkan mutu pelayanan selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu merespon kebutuhan masyarakat yang dilayaninya. Salah satu misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin. Pelayanan Kesehatan di klinik dengan 6 klinik di Kota Metro, jumlah kunjungan rawat jalan 2568 kunjungan dan rawat inap 166 kunjungan, seperti tergambar dalam grafik berikut : Gambar 49 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Klinik Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro
66
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
3.
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk menyembuhkan, memulihkan maupun merehabilitasi kesehatan perorangan. Pelayanan rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan berat. Saat ini Kota Metro memiliki 7 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1 RS Pemerintah, 3 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh rumah sakit di Kota Metro sebanyak 314.417 atau sebesar 204 % dari jumlah penduduk. Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 155 % atau 238.932 orang adalah pasien rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 75.224 orang atau 49 % dan pasien gangguan jiwa sebanyak 261 orang atau 0,16 % Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan rumah sakit di Kota Metro.
Gambar 50 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2015
Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih
67
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
4.
Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pelayanan rawat inap dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pemanfaatan rumah sakit dengan melihat dari beberapa segi termasuk pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi pelayanan. Indikator-indikator yang dipakai terkait dengan pelayanan di rumah sakit antara lain; pemanfaatan tempat tidur / Bed Occupancy Rate (BOR), rata-rata lama hari perawatan / Average Length of Stay (ALOS), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur/Turn Over Internal (TOI), presentase pasien keluar yang meningggal/Gross Death Rate (GDR), dan presentase pasien yang keluar meninggal <24 jam perawatan/Net Death Rate (NDR). Adapun pencapaian indikator tersebut di beberapa rumah sakit di Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2015 N O
RUMAH SAKIT
JUMLAH TEMPAT TIDUR
BOR
ALOS
TOI
GDR
NDR
1
RSU A. Yani
233
67,6
3
2
48,6
24,1
2
RSU Mardi Waluyo
200
70,0
3
1
46,2
23,4
3
RSU Islam
63
55,9
3
2
21,9
9,2
4
RSU Muhammadiyah
78
44,2
1
1
2,0
0,5
5
AMC
73
83,0
0
1
1,0
0,3
6
RSB Asih
35
9,9
2
8
-
-
7
RSB Permata Hati
31
64,1
3
1
-
-
Sumber: Bagian Rekam Medis, RSU Jend. A.Yani, RSU Mardi Waluyo, RSU Islam, RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati, RS Muhammadiyah Kota Metro, RSB Asih
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit (Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar rumah sakit. Empat rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo dan RSIA AMC) menunjukkan BOR yang ideal 60-85%, sedangkan 4 rumah sakit lainnya masih di bawah angka ideal.
68
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Indikator Yang Akan Dicapai
4 .5
Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan berdasarkan data indikator kinerja SPM Kota Metro tahun 2015 adalah sebagai berikut: NO
JENIS PELAYANAN
TARGET
Realisasi
1.
Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4
95 %
99,21
2.
Persentase cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani
80%
83,33
3.
Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
90 %
100
atau
tenaga
Kesehatan
yang
memiliki
kompetensi
kebidanan 4.
Persentase cakupan pelayanan nifas
90 %
100
5.
Persentase cakupan Neonatus dg komplikasi yg ditangani
80 %
55,62
6.
Persentase cakupan kunjungan bayi
90 %
102,33
7.
Persentase
100 %
100,00
cakupan
Desa/Kelurahan
Universal
Child
Immunization 8.
Persentase Cakupan pelayanan anak balita
90 %
106,75
9.
Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI
100%
100
pada anak usia 6 – 24 bulan 10.
Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 %
100
11.
Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
100 %
99,90
70 %
74,99
a. Presentasi AFP Rate 100.000 penduduk < 15 tahun
>=2
1/41427
b. Presentasi Penemuan Penderita Pneumonia Balita
100 %
83,67
c. Presentasi Pasien baru TB BTA Positif
>85 %
33,74
d. Presentasi DBD yang ditangani
100 %
100
e. Presentasi Penemuan Penderita Diare
100 %
100
100%
75,83
setingkat 12.
Persentase cakupan peserta KB aktif
13.
Presentasi Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
14.
Persentase cakupan pelayanan Kesehatan dasar Pasien masyarakat miskin
69
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
15.
Persentase cakupan Pelayanan Kesehatan ke Rujukan
100%
133,06
100%
100
100%
-
100%
100
Pasien masyarakat miskin 16.
Persentase cakupan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
17.
Persentase cakupan Dsa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
18
Persentase cakupan Desa siaga aktif
4.6 Perilaku Hidup Masyarakat Upaya perubahan perilaku sehat dilaksanakan melalui program promosi kesehatan yang merupakan upaya pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat dalam upaya kesehatan sesuai dengan keadaan sosial budaya setempat. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengembangan perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat antara lain:
1. Rumah Tangga Sehat Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Dari 11.865 rumah tangga yang dipantau, sebanyak 5.547 keluarga (46,8 %) dapat dikategorikan sebagai rumah tangga sehat. Karena dari 10 indikator PHBS, rumah yang tidak ada asap rokok sangat sedikit . Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat masih banyak yang merokok dalam rumah sehingga capaian rumah tangga sehat terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah target yaitu 5%. Untuk itu perlu ada peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya merokok dan adanya ketegasan dari pemerintah tentang tempat yang diperbolehkan untuk merokok. Dengan adanya kerjasama baik masyarakat maupun pemerintah untuk mencapai rumah tangga
70
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
sehat
maka
akan
terbentuk
keluarga
sehat
sampai
dengan
Kota
Metro
Sehat.Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 51 Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
4.7 Keadaan Lingkungan Upaya pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan menurunkan angka kejadian penyakit yang berbasis lingkungan dengan cara mengendalikan faktor resiko lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar, Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan, pengawasan tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TUPM), dan pengembangan wilayah sehat. 1. Rumah Sehat Rumah sehat menjadi indikator lingkungan sehat. Rumah sehat dapat menggambarkan kondisi kesehatan suatu wilayah. Berdasarkan hasil inpeksi sanitasi tahun 2015, persentase Rumah Sehat Kota Metro mengalami peningkatan dari tahun 2014 yaitu 81,05% (28.612 rumah) meningkat menjadi 84,45% (29.814 rumah) dari 35.302 rumah 71
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
yang ada. adapun rumah yang belum memenuhi syarat pada tahun 2015 sebanyak 6.615 rumah dan yang dibina pada tahun 2015 sebanyak 3.139 rumah (47,45%) dengan hasil pembinaan sebanyak 1.202 rumah telah memenuhi syarat kesehatan.. Pada gambar di bawah ini dapat terlihat cakupan rumah sehat.
Gambar 52 Cakupan Rumah Sehat Kota Metro Tahun 2012-2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Gambar 53 Cakupan Rumah yang dibina Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
72
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
2.
Penyediaan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih terbukti mampu mereduksi terjadinya beberapa penyakit menular. Air bersih yang layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Berdasarkan hasil laporan yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa Penduduk yang memiliki akses air minum hanya 89,22 % dengan sarana yang digunakan sebagai sumber air bersih berasal dari sumur gali terlindung dengan jumlah sarana 26.955 dan yang memenuhi syrarat 23.920 sarana. Sedangkan sisanya menggunakan sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan. Berdasarkan hasil uji petik pengawasan kualitas air minum yang dilakukan terhadap penyelenggara air minum di Kota Metro tahun 2015 diperoleh bahwa 12 sampel air yang diperiksa, sebanyak 9 sampel (75%) yang memenuhi syarat pemeriksaan parameter fisik, kimia dan bakteriologi dan sebanyak 3 sampel (25%) tidak memenuhi syarat dikarenakan tidak memenuhi standar bakteriologis. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kontaminasi terhadap sumber air minum masyarakat dari sarana pembuangan kotoran manusia akibat jarak yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan dan pengelolaan air minum sehingga dapat mencegah terjadinya kontaminasi penyakit menular melalui air.
73
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 54 Cakupan sarana air bersih Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Gambar 55 Cakupan kualitas air minum di penyelenggara air minum Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
74
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
3.
Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi yang layak (jamban Sehat) Salah satu cara untuk menilai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari kepemilikan fasilitas sanitasi dasar di keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi dasar yang harus dimiliki keluarga meliputi jamban sehat dengan jenisnya. Jumlah penduduk dengan akses fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) di Kota Metro tahun 2015 mencapai 94%. Berikut gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut jenisnya di Kota Metro tahun 2015. Gambar 56 Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
4.
Sanitasi total berbasis masyarakat Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan dan dilakukan secara kontinue terhadap masyarakat yang berpotensi menjadi tempat penularan penyakit . Untuk itu perlu pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat
75
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dengan sanitasi total berbasis masyarakat dengan cara melakukan kerja sama baik lintas program dan lintas sektoral dan dengan masyrakat. Pada tahun 2015 dari 22 kelurahan di Kota Metro seluruh kelurahan sudah melaksanakan Sanitsi Total berbasis masyarakat. Perlu adanya kerjasama yang lebih intensif pada semua pihak untuk mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan sehat untu memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular.
Gambar 57 Cakupan Sanitasi total berbasis masyarakat Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
5.
Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan Minuman (TPM) Tempat - tempat umum dan tempat pengelolan makanan dapat menjadi faktor resiko sebagai media penular penyakit yang potensial dikarenakan tempat ini dimanfaatkan oleh masyarakat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar ataupun fasilitas umum lainnya. Apabila kualitas lingkungan TTU tidak memenuhi standar persyaratan kesehatan tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas tersebut juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan 76
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
pembinaan dan pengawasan kualitas lingkungannya sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap masyarakat. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang ada di Kota Metro pada tahun 2015 sebanyak 186 TTU dan yang memenuhi syarat 113 yaitu 60,8 %.
Jumlah tempat pengelolaan makanan yang ada berdasarkan hasil inspeksi sanitasi yang dilakukan oleh sanitarian puskesmas di Kota Metro tahun 2015 diperoleh dari 830 sarana. Dilihat menurut status higiene sanitasi terdapat 87 sarana (10,48%) yang telah memiliki sertifikat laik sehat dan hal ini diatas target nasional yaitu sebesar 8%. Hal ini pelu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi masyarakat sudah memiliki laik hygiens dari dinas kesehatan dan tempatnya memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi makanan tersebut.
Gambar 58 Cakupan TTU Sehat Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
77
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 59 Cakupan TPM Sehat Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Gambar 60 Cakupan TPM dibina & diuji petik Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
78
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
4 .8
Pelayanan Kefarmasian
Indikator untuk menggambarkan pelayanan kefarmasian di Kota Metro digunakan indikator ketersediaan obat dan ketersediaan sarana sediaan farmasi. Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan di puskesmas pada tahun 2015 sebesar 100 % sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat generik di puskesmas sebesar 99,78 %, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Sedangkan jumlah sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro mencakup apotik dan toko obat. Jumlah apotik di Kota Metro sebanyak 31 buah sedangkan toko obat sebanyak 7 buah. Seluruh sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro dimiliki oleh swasta. Tetapi pembinaannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik agar ketersediaan obat dapat tersedia dengan baik.
79
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
5 .1
Sarana Kesehatan
1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 102 sarana yang terdiri dari rumah sakit yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri dari Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik, praktek dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan unit tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang besar farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan. Pada periode tahun 2007-2015, jumlah puksesmas (temasuk puskesmas perawatan) yang ada di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000 menjadi 11 unit pada tahun 2010. tahun 2013 rasio puskesmas terhadap 20.000 penduduk adalah 7,35. ini berarti bahwa setiap 20.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 1 sampai 2 unit puskesmas (dengan standar 1 puskesmas : 20.000 penduduk). Rasio puskesmas terhadap penduduk sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu rata-rata satu unit puskesmas melayani 20.000 penduduk dan kondisinya di Kota Metro setiap 20.000 penduduk di layanani 1 – 2 Puskesmas. Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, seluruh puskesmas telah dilengkapi dengan laboratorium sederhana dan dua diantara kedelapan puskesmas tersebut dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu: Puskesmas Sumbersari Bantul dan Puskesmas Banjarsari. Sedangkan puskesmas PONED adalah Puskesmas Sumbersari Bantul dan Puskesmas Banjarsari
80
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Untuk membantu melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan puskesmas dalam wilayah kerja yang lebih kecil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu. Idealnya setiap Puskesmas Pembantu melayani 6.000 penduduk. Puskesmas pembantu yang ada di Kota Metro sampai dengan tahun 2014 ada sebanyak 6 unit. Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah dilengkapi satu puskesmas keliling. Sedangkan jumlah sepeda motor di seluruh puskesmas ada sebanyak 97 buah. Hal ini berarti setiap puskesmas rata-rata mempunyai 8-9 sepeda motor untuk pelayanan di luar gedung. Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik di dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat. Gambar 61 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi dan Akreditasi Dinkes Kota Metro
81
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
2. Persentase RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasa diukur dengan jumlah RS dan tempat tidurnya (TT) serta rasio terhadap jumlah penduduk. Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2014 sebanyak 7 unit. Dari segi kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 6 rumah sakit milik swasta. Seluruh rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan dua diantara Tujuh rumah sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik pemerintah) dan RSU Mardiwaluyo (milik swasta). Gambar 62 Jumlah RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Kota Metro Tahun 2015
Sumber: Seksi Yankesdas, Laporan LB1 tahun 2015
3. Posyandu menurut strata Posyandu masyarakat.
merupakan Posyandu
salah
satu
bentuk
menyelenggarakan
UKBM minimal
yang 5
paling program
dikenal
di
prioritas
yaitu; kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan kedalam 4 strata yaitu: posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama yaitu: posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Sedangkan 82
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan program dana sehat dengan cakupan 50% KK. Pada tahun 2015 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 156 buah yang terdiri dari 89 posyandu mandiri, 54 posyandu purnama dan 11 posyandu madya, sedangkan untuk posyandu pratama untuk tahun 2015 ada 2. Proporsi posyandu menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 63 Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2015
Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Kota Metro adalah sebagai berikut:
Gambar 64 Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan di Kota Metro tahun 2015
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
83
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Posyandu mandiri
terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan
posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat (25 posyandu) dan Posyandu madya ada di Metro utara (6 posyandu), pratama di metro selatan& Metro utara (2 posyandu)
4. Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Jumlah upaya Kesehatan bersumber masyarakat di Kota Metro dengan 22 kelurahan hanya terdapat 22 Poskeskel dan 16 Posbindu. Poskeskel dan posbindu ada pada semua kelurahan.Sedangkan desa siaga aktif ada 22 kelurahan yang dibagi pratama 12 kelurahan, madya 6 kelurahan dan purnama 4 kelurahan. Gambar 65 Jumlah Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Kota Metro tahun 2015
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
84
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 66 Jumlah Desa Siaga aktif Kota Metro tahun 2015
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
5 .2
Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan di Kota Metro tersebar di berbagai sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dinas kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Metro pada tahun 2015 sebanyak 1.665 orang. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, sebanyak 1.233 orang (85%) bekerja di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit & puskesmas dan sarana kesehatan lain ) sebagai tenaga kesehatan dan 432 orang tenaga non kesehatan yang bekerja si sarana pelayanan kesehatan. Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 59 % (728 orang), proporsi terbesar kedua adalah bidan yaitu 17 % (210 orang). Sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah Tehnisi medisyaitu 0,9 % (12 orang). Adapun distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
85
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Gambar 67 Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan Kota Metro tahun 2015
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2014
Adapun rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk tergambar dalam tabel berikut: Tabel 6 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk Kota Metro tahun 2015
N O
JENIS TENAGA
JUMLAH TENAGA
RASIO PER 100.000 PENDUDUK Renstra Kota Metro DEPKES TH TH 2015 2010-2014 43 5
1
Dokter Spesialis
67
2
Dokter Umum
80
52
14
3
Dokter Gigi
16
10
4
4
Perawat
728
472
65
5
Bidan
210
136
43
6
Apoteker
14
9
5
7
Sarjana Kesmas
14
9
11
8
Sanitarian
29
18
14
9
Gizi
25
16
11
10
Teknisi Medis
12
8
6
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2015
86
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu sebesar 472 per 100.000 penduduk (target nasional 2014 adalah 65 per 100.000 penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi teknisi medis dengan rasio 8 per 100.000 penduduk ( Target nasional 6 per 100.000 penduduk).
Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.
Pembiayaan Kesehatan
5 .3
Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro tahun 2015 berasal dari berbagai sumber antara lain; alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan (APBN), Alokasi APBD Provinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan serta pinjaman/hibah luar negeri (PHLN), untuk tingkat perkembangan pembiayaan tahun 2010-2014dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 7 Perkembangan Pembiayaan Kesehatan Kota Metro Tahun 2011-2015 No.
SUMBER PEMBIAYAAN
TAHUN ANGGARAN (Rp) 2011
2012
2013
2014
2015
1.
APBD II
24.051.140.088
37,740,924,234
50.148.051.340
70.325.119.149
143.608.446.953
2.
APBD I
140.161.956
140.794.580
215.880.000
24.301.250
92.927.000
3.
APBN
14.367.831.700
4.757.390.000
17.031.587.357
5.608.504.546
6.190.107.000
4.
BLN/Hibah
405.796.818
50.997.000
52.265.500
36.325.700
32.603.000
5.
Sumber lain
-
413457100
600.173.000
5.135.325.500
5.596.982.500
Jumlah
18.527.197.311
43.103.562.914
68.047.977.197
81.129.576.145
155.521.066.453
Sumber: Subbag Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro
87
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2015 meningkat dari tahun sebelumnya.. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di Kota Metro.Pada tahun 2015 Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah pada periode 2011-2015 dapat dilihat dari grafik berikut:
Gambar 68 Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita Kota Metro Tahun 2011-2015
Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Metro
Tahun 2011-2015 anggaran kesehatan perkapita meningkat dan 2015 mencapai angka tertinggi yaitu sebesar Rp.1.010.290/penduduk (tidak termasuk gaji dan tunjangan. Selain pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan PHLN, dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatannya, sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat.
88
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
BAB VI KESIMPULAN 6 .1
Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa indikator derajat kesehatan di Kota Metro cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan turunnya beberapa indikator mortalitas dan morbiditas. Membaiknya derajat kesehatan masyarakat Kota Metro selain dipengaruhi oleh banyak faktor di luar bidang kesehatan, juga berkaitan erat dengan tercapainya cakupan
penyelenggaraan program
kesehatan. Adapun gambaran derajat kesehatan dan cakupan program kesehatan yang dicapai pada tahun 2014, adalah sebagai berikut : 1. Angka Kematian Neonatal diperkirakan sebesar 6 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 meningkat
dari Angka Kematian Neonatal tahun 2014 sebesar 4,7 per 1000
kelahiran hidup. 2. Angka Kematian Bayi ( AKB ) diperkirakan sebesar 2 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 meningkat dari Angka Kematian Bayi tahun 2014 sebesar 0,9 per 1000 kelahiran hidup. 3. Angka Kematian Balita ( AKABA ) diperkirakan sebesar 0,3 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1,2 per 1000 kelahiran hidup. 4. Angka Kematian Ibu ( AKI ) diperkirakan sebesar 0 per 100.000 KH pada tahun 2015 mengalami penurunan dengan Angka Kematian Ibu tahun 2014 sebesar 58 per 100.000 kelahiran hidup. 5. Angka kesakitan beberapa penyakit pada tahun 2014 mengalami penurunan dan peningkatan, diantaranya: a)
Incidence rate DBD 297 per 100.000 penduduk, peningkatan sangat tinggi dibandingkan tahun 2014 yaitu 95 per 100.000 penduduk.
b)
Incidence rate Diare pada balita 214 per 1000 balita sama dengan tahun 2014 yaitu 214 per 1000 balita.
c)
Incidence rate campak 0 per 1000 balita sama dengan tahun 2014 yaitu 0 per 1000 balita. 89
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
d)
Incidence rate TB Paru 53,92 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan tahun 2014 yaitu 48,54 per 100.000 penduduk
6. Angka 10 penyakit terbesar di Kota Metro yang berobat di Puskesmas sudah mengarah ke penyakit tidak menular seperti penyakit darah tinggi urutan ke 6 dan penyakit diabetes urutan ke 8. 7. Status gizi cenderung pada tahun 2015 cenderung menurun ditandai dengan: a)
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 237 kasus menurun dibandingkan tahun 2014 yaitu 239 kasus.
b)
Balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 732 kasus meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu 169 kasus.
c)
Balita gizi buruk sebanyak 2 kasus menurun dari tahun 2014 sebanyak 4 kasus
8. Cakupan penyelenggaraan program kesehatan banyak yang belum mencapai target sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Cakupan program yang belum mencapai target dan berhubungan erat dengan derajat kesehatan masyarakat diantaranya: a) Bayi mendapat Asi Eklusif 48 % meningkat dari tahun 2014 yaitu 45,5 % b) Penjaringan kesehatan siswa SD mencapai 99,9% sedangkan target 100% c) Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 55,62 % target nasional 80 % d) Penemuan penderita pneumonia balita 83,67 % target nasional 100 % e) Penemuan Pasien TB BTA Positif 33,74 % target nasional 85 % f)
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskim 75,83 target nasional 100 %
Meskipun ada beberapa indikator yang belum tercapai, namun ada beberapa prestasi yang patut dipertahankan pada tahun-tahun mendatang, diantaranya adalah: 1. Angka kematian bayi (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian ibu (AKI) masih berada di bawah angka nasional. 2. Cakupan kunjungan bayi 102,33% telah mencapai target Nasional sebesar 90 % 3. Cakupan pelayanan JPK pra bayar 144,04 % dari target Nasional 100% 4. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,8 % sudah melampaui target 90%. 5. Cakupan K4 96,67 % sudah melampaui target nasional sebesar 95 %. 6. Cakupan pelayanan nifas 97,68 % sudah mencapai target yaitu 90% 7. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 109,5% dari target Nasional sebesar 100% 90
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
8. Cakupan penyakit AFP 2,44 per 100.000 penduduk <15 Th target 1 9. Cakupan kelurahan UCI telah mencapai target 100% 10. Cakupan balita gizi buruk telah mendapat perawatan 100% 11. Posyandu purnama 32 % dan mandiri 64 %, madya 2 %, pratama 2 % 12. Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, ditandai dengan sudah terbangunnya Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di 22 kelurahan. 13. Pemanfaatan puskesmas dengan kunjungan pasien rawat jalan puskesmas sebesar 83,97 % dari jumlah penduduk . 14. Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk, rasio petugas kesehatan terhadap penduduk, anggaran kesehatan per kapita, dan ketersediaan obat di puskesmas sudah memenuhi standar.
6 .2
Saran
Untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai selama periode tahun 2014, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih intensif, antara lain : 1. Adanya inovasi program dalam meningkatkan target terutama target SPM dan target Sdgs 2. Penajaman program-program kesehatan dengan cara menyusun program didasarkan pada masalah kesehatan dan pencapaian program tahun sebelumnya. 3. Peningkatan pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat hendaknya diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. 4. Meningkatkan kemampuan manajemen program dengan mengintensifkan PWS sebagai instrument menajemen di lapangan. 5. Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan meningkatkan integritas seluruh subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan, mobilisasi sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan & memperkuat pemberdayaan masyarakat.
91
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2015
92
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 Angka Kesakitan
98.94
98.02
69 22 153,937 3.4 2239.4 43.1 100.0 98.48
12,631.00 15,631.00 5,208.00 632.00 1,525.00 6,524.00 527.00
14,542.00 14,681.00 2,461.00 1,290.00 2,587.00 6,954.00 467.00
27,173.00 30,312.00 7,669.00 1,922.00 4,112.00 13,478.00 994.00
1,426 3 8 6 1 1 10 7
1,462 5 9 6 4 3 13 9
2,888 4 17 6 5 2 23 8
76,951
76,986
0 0
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
NO
INDIKATOR
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kasus Syphilis 24 Jumlah Kematian karena AIDS 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak
L
ANGKA/NILAI L+P
P
56 67.47 36.38 147 95.49
27 32.53 17.54 99 64.31
8.17 93.33 136.67 230.00 3.90 11.44 0 4 0 2 0.20 0.00
3.72 82.76 289.66 372.41 2.60 8.49 3 0 0 0 0.19 0.00
0 0.00
0 0.00
0.00 #DIV/0! #DIV/0!
0.06 #DIV/0! 0.00
0
0
0 0
0 0
0
0
0
0
Satuan
No. Lampiran
83 Kasus % 53.92 per 100.000 penduduk 246 Kasus 159.81 per 100.000 penduduk 21.14 % 5.88 % 89.89 % 186.52 % 276.40 % 6.50 per 100.000 penduduk 10.01 % 3 Kasus 4 Kasus 0 Kasus 2 Jiwa 0.20 % 0.00 %
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
0 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 0.06 #DIV/0! 0.00
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20
0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus
NO
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
INDIKATOR Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Cakupan pengukuran tekanan darah Cakupan pemeriksaan obesitas Cakupan pemeriksaan IVA+ Cakupan pemeriksaan CBE Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Imunisasi dasar lengkap pada bayi
L 0 0 89.65 6.67 #DIV/0! #DIV/0! 0 #BEZUG! #BEZUG!
P 0 0 83.80 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 0 #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG!
83.68
101 100.64 100.00 100.00 100.00 45.85 1.25 100.00 99.67 82.99
100 8.13 99.30 98.74 46.46 98.88
100 8.28 99.32 97.88 49.18 99.04
#BEZUG! #BEZUG! #BEZUG!
#BEZUG! #BEZUG! #BEZUG!
ANGKA/NILAI L+P Satuan #DIV/0! % 0 Kasus 0 Kasus 173.45 per 100.000 penduduk 0.37 % #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko #DIV/0! % 0 per 100.000 penduduk #BEZUG! % #BEZUG! % % % %
83.33 24.88 74.66 100 8.21 99.31 98.30 47.98 98.96 100.00 #BEZUG! #BEZUG! #BEZUG!
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
No. Lampiran Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 42 Tabel 43
NO 61 62 63 64 65 66 67 68 69
INDIKATOR Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
70 71 72 73 74 75
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 77 Kegiatan promosi kesehatan: a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan b. Jumlah kunjungan rumah c. Penyebaran informasi
L 100.00 99.48 91.21 0.71 74.53 91.07 2.68 100.00 100.00
P 100.00 99.67 91.18 0.86 73.72 91.17 3.37 #DIV/0! 100.00
ANGKA/NILAI L+P 100.00 % 99.58 % 91.20 % 0.78 % 74.12 % 91.12 % 3.01 % 100.00 % 100.00 %
41.45 52.98
39.64 49.03
0.75 72.06 75.00 40.54 51.03
52.98 58.04
49.03 56.70
51.03 % 57.41 %
Satuan
sekolah sekolah % %
#BEZUG! #BEZUG! #BEZUG!
No. Lampiran Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 78 79 80 81 82 83 84 85 86
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
42.02 #DIV/0! #DIV/0! 3.64 1.80
207.17 #DIV/0! #DIV/0! 2.32 1.14
124.61 #DIV/0! #DIV/0! 2.84 1.40 63.27 94.48 1.42 -
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
46.75 %
Tabel 58
NO
INDIKATOR
C.4 88 89 90 91 92 93
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
D. D.1 94 95 119 120
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
121 122 124 125 126 127
128 129
D.2 Tenaga Kesehatan 130 Jumlah Dokter Spesialis
L
52.00
P
14.00
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
84.45 89.22 75.00 93.71 18.18 60.75 10.48 36.20 18.75
% % % % % % % % %
Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66
4.00 3.00 2.00 9.00 6.00 33.00 100.00 156.00 91.67 1.16
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
22.00 16.00 22.00 100.00
Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Desa %
Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72
66.00 Orang
Tabel 73
NO
INDIKATOR
132 133 134 135 136 137 136 138 139 141 142 140
Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 145 146 147
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L 22.00
P 58.00
6.00
252.00
10.00 210.00 272.78 457.00
3.00 9.00 2.00 6.00 3.00
16.00 42.00 13.00 23.00 24.00
ANGKA/NILAI L+P Satuan 80.00 Orang 94.84 per 100.000 penduduk 16.00 Orang Orang per 100.000 penduduk 709.00 Orang 460.58 per 100.000 penduduk 19.00 Orang 51.00 Orang 14.00 Orang 29.00 Orang 26.00 Orang 91,030,000.00 Rp % Rp
No. Lampiran Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77
Tabel 82 Tabel 82 Tabel 82
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
4
5
6
7
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK per km2
8
9
10
1 Metro Pusat
11.71
0
5
5
50,647
12,988
3.90
4325.11
2 Metro Utara
19.64
0
4
4
25,274
7,337
3.44
1286.86
3 Metro Barat
11.28
0
4
4
26,184
7,483
3.50
2321.28
4 Metro Timur
11.78
0
5
5
37,095
10,399
3.57
3148.98
5 Metro Selatan
14.33
0
4
4
14,737
7,483
1.97
1028.40
68.7
0
22
22
153,937
45,690
3.37
2,239
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Metro
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
2
3
4
5
6
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
6,885 7,069 6,480 7,438 6,864 5,954 6,085 6,389 6,057 4,984 4,363 3,380 2,127 1,152 891 833 76,951
6,558 6,618 6,291 8,355 6,863 5,801 6,202 6,297 5,962 5,047 4,246 3,269 1,897 1,342 1,080 1,158 76,986
13,443 13,687 12,771 15,793 13,727 11,755 12,287 12,686 12,019 10,031 8,609 6,649 4,024 2,494 1,971 1,991 153,937
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: BPS Kota Metro
104.99 106.81 103.00 89.02 100.01 102.64 98.11 101.46 101.59 98.75 102.76 103.40 112.12 85.84 82.50 71.93 99.95 43
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2015 JUMLAH NO
VARIABEL
1
2
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
62,997
63,810
126,807
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
62,327
62,548
124,875
98.94
98.02
98.48
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
12,449
13,528
25,977
19.76
21.20
20.49
b. SD/MI
12,752
13,031
25,783
20.24
20.42
20.33
c. SMP/ MTs
12,631
14,542
27,173
20.05
22.79
21.43
d. SMA/ MA
15,631
14,681
30,312
24.81
23.01
23.90
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
5,208
2,461
7,669
8.27
3.86
6.05
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
632
1,290
1,922
1.00
2.02
1.52
g. AKADEMI/DIPLOMA III
1,525
2,587
4,112
2.42
4.05
3.24
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
6,524
6,954
13,478
10.36
10.90
10.63
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
527
467
994
0.84
0.73
0.78
Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga Kota Metro
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS
3
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Metro
208
2
210
218
1
219
426
3
429
Yosomulyo
267
0
267
266
2
268
533
2
535
Banjarsari
101
0
101
98
0
98
199
0
199
Purwosari
72
0
72
66
1
67
138
1
139
Karangrejo
63
1
64
68
0
68
131
1
132
150
1
151
161
0
161
311
1
312
Mulyojati
97
0
97
100
0
100
197
0
197
Iringmulyo
117
0
117
132
2
134
249
2
251
Yosodadi
143
0
143
146
0
146
289
0
289
Tejoagung
69
0
69
74
0
74
143
0
143
139
1
140
133
1
134
272
2
274
1,426
5
1,431
1,462
7
1,469
2,888
12
2,900
Ganjar Agung
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
3.5
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
4.8
4.1
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1 2 0 0 2 1 1 1 0 0 0 8
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 3 0 0 3 1 1 1 0 0 0 10
2 3 0 0 0 1 1 1 0 1 0 9
0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 6 0 0 0 1 2 1 0 1 0 13
3 5 0 0 2 2 2 2 0 1 0 17
0 3 0 0 1 0 1 0 0 0 0 5
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 9 0 0 3 2 3 2 0 1 0 23
6
1
1
7
6
3
0
9
6
2
0
8
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
JUMLAH LAHIR HIDUP 4
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun 5
6
7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN
JUMLAH 8
< 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun 9
10
11
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH 12
< 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun 13
14
15
JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH 16
< 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH 17
18
19
20
Metro
426
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
533
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
199
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
138
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
131
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
311
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
197
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
249
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
289
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
143
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
272
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,888
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
0
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
L
P
L
L+P
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
Metro
11,711
11,629
23,340
11
57.89
8
42.11
19
26
66.67
13
33.33
39
6
15.38
Yosomulyo
13,700
13,606
27,306
7
50.00
7
50.00
14
18
50.00
18
50.00
36
11
30.56
Banjarsari
5,090
5,054
10,144
3
60.00
2
40.00
5
8
47.06
9
52.94
17
3
17.65
Purwosari
3,845
3,818
7,663
3
100.00
0
0.00
3
4
80.00
1
20.00
5
1
20.00
Karangrejo
3,747
3,721
7,468
2
66.67
1
33.33
3
8
53.33
7
46.67
15
6
40.00
Ganjar Agung
7,919
7,864
15,783
6
100.00
0
0.00
6
27
72.97
10
27.03
37
6
16.22
Mulyojati
5,219
5,183
10,402
11
91.67
1
8.33
12
13
56.52
10
43.48
23
2
8.70
Iringmulyo
6,635
6,589
13,224
6
75.00
2
25.00
8
18
72.00
7
28.00
25
5
20.00
Yosodadi
7,950
7,895
15,845
5
71.43
2
28.57
7
14
73.68
5
26.32
19
8
42.11
Tejoagung
4,027
3,998
8,025
2
33.33
4
66.67
6
4
36.36
7
63.64
11
2
18.18
Sumbersari Bantul
7,394
7,343
14,737
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
7
36.84
12
63.16
19
2
10.53
77,237
76,700
153,937
56
67
27
33
83
147
60
99
40
246
52
21
3
JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
36.38
17.54
11
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
L+P
L 2
Metro Pusat
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH KASUS BARU BTA+
16
53.92 95.49
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 153937
64.31
159.81
JUMLAH
%
17
18
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 TB PARU NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
PUSKESMAS
3
BTA (+)
L+P 12
Metro
92
91
183
12
8
20
13.04
8.79
10.93
Yosomulyo
34
48
82
7
7
14
20.59
14.58
17.07
Banjarsari
27
30
57
3
2
5
11.11
6.67
8.77
Purwosari
13
8
21
3
0
3
23.08
0.00
14.29
Karangrejo
12
16
28
2
1
3
16.67
6.25
10.71
Ganjar Agung
287
280
567
7
0
7
2.44
0.00
1.23
Mulyojati
112
137
249
11
1
12
9.82
0.73
4.82
Iringmulyo
53
58
111
6
3
9
11.32
5.17
8.11
Yosodadi
39
39
78
5
2
7
12.82
5.13
8.97
Tejoagung
27
32
59
2
4
6
7.41
12.50
10.17
Sumbersari Bantul
14
14
28
0
0
0
0.00
0.00
0.00
710
753
1,463
58
28
86
8.17
3.72
5.88
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
1
1
2
Metro Pusat
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
10 16 2 Metro Utara 6 0 1 3 Metro Barat 12 2 4 Metro Timur 5 2 5 5 Metro Selatan 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 60 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
5 4 3 0 0 6 1 6 3 0 1 29
15 20 9 0 1 18 3 11 5 5 2 89
9 90 15 94 6 100 0 #DIV/0! 1 100 11 92 2 100 5 100 2 100 4 80 1 100 56 93
4 80 4 100 3 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 67 1 100 4 67 3 100 0 #DIV/0! 1 100 24 83
13 87 19 95 9 100 0 #DIV/0! 1 100 15 83 3 100 9 82 5 100 4 80 2 100 80 90
4 40 4 25 1 17 3 #DIV/0! 0 0 30 250 5 250 9 180 5 250 9 180 12 1200 82 137
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
3 60 5 125 8 267 2 #DIV/0! 0 #DIV/0! 32 533 7 700 8 133 4 133 7 #DIV/0! 8 800 84 290
7 47 130 140 133 9 45 119 225 140 9 100 117 367 200 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 100 #DIV/0! 100 62 344 342 600 428 12 400 350 800 500 17 155 280 200 236 9 180 350 233 280 16 320 260 #DIV/0! 400 20 1000 1300 900 1100 166 187 230 372 276
3 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 6 3.9
2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 4 2.6
5 1 0 0 0 0 0 3 0 1 0 10 6.5
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BALITA
PUSKESMAS 3
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
% 15
Metro
1,034
965
1,999
103
97
200
1
0.97
0
0.00
1
0.50
Yosomulyo
1,210
1,128
2,338
121
113
234
25
20.66
14
12.41
39
16.68
Banjarsari
449
419
868
45
42
87
13
28.95
7
16.71
20
23.04
Purwosari
340
317
657
34
32
66
5
14.71
3
9.46
8
12.18
Karangrejo
331
309
640
33
31
64
0
0.00
0
0.00
0
0.00
Ganjar Agung
699
653
1,352
70
65
135
10
14.31
2
3.06
12
8.88
Mulyojati
461
430
891
46
43
89
1
2.17
4
9.30
5
5.61
Iringmulyo
586
547
1,133
59
55
113
11
18.77
11
20.11
22
19.42
Yosodadi
702
655
1,357
70
66
136
2
2.85
7
10.69
9
6.63
Tejoagung
355
332
687
36
33
69
0
0.00
1
3.01
1
1.46
Sumbersari Bantul
653
609
1,262
65
61
126
10
15.31
5
8.21
15
11.89
6,820
6,364
13,184
682
636
1,318
78
11.4
54
8.5
132
10.0
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2015
HIV NO
AIDS
SYPHILIS
KELOMPOK UMUR L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
3
4
5
6
L
P
7
8
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
1
< 1 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
2
1 - 4 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
3
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
4
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
5
20 - 29 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
6
30 - 39 TAHUN
0
2
2
66.67
1
0
1
25.00
0
0
0
#DIV/0!
1
0
1
7
40 - 49 TAHUN
0
1
1
33.33
3
0
3
75.00
0
0
0
#DIV/0!
1
0
1
8
50 - 59 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
9
≥ 60 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
3
3
4
0
4
0
0
0
2
0
2
0.00
100.00
100.00
0.00
100.00
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2015 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1 PMI Kota Metro JUMLAH Sumber: PMI Kota Metro
JUMLAH PENDONOR
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
HASIL PEMERIKSAAN RR POSITIF HIV L JUMLAH
L
P
L+P
3
4
5
9,666
1,602
11,268
9,666
100
1,602
100
11,268
100
19
0.20
3
9,666
1,602
11,268
9,666
100
1,602
100
11,268
100
19
0.20
3
6
7
8
9
10
11
12
%
P JUMLAH
13
14
L+P JUMLAH %
% 15
16
0.19 0
17
22
0.20
22
0.20
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 DIARE NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
11,711 13,700 5,090 3,845 3,747 7,919 5,219 6,635 7,950 4,027 7,394 77,237
11,629 13,606 5,054 3,818 3,721 7,864 5,183 6,589 7,895 3,998 7,343 76,700
251 293 109 82 80 169 112 142 170 86 158 1,653
249 291 108 82 80 168 111 141 169 86 157 1,641
499 584 217 164 160 338 223 283 339 172 315 3,294
23,340 27,306 10,144 7,663 7,468 15,783 10,402 13,224 15,845 8,025 14,737 153,937
214 18.44
117 291 117 102 81 51 74 166 107 76 114 1,296
47 99 107 124 101 30 66 117 63 88 72 78.4
150 324 119 134 120 45 98 208 119 95 130 1,542
60 111 110 164 151 27 88 148 70 111 83 93.9
267 615 236 236 201 96 172 374 226 171 244 2,838
53 105 109 144 126 28 77 132 67 100 77 86.2
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Metro
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0.00
#DIV/0!
#DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
PB + MB
L
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! 0.00
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
JUMLAH
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0.0
0.1
0.1
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
PENDERITA KUSTA
CACAT TINGKAT 2
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PENDERITA PB
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
5
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
0 0 0 0 0 0 0.00
39,901
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
39,901
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
DIFTERI
PUSKESMAS
3
PERTUSIS
JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM)
MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS
MENINGGAL 14
L
P
L+P
15
16
17
MENINGGAL 18
Metro
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
Metro
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
22 19 4 4 5 20 12 15 19 14 4 138 89.6
17 18 4 4 3 22 7 17 19 12 6 129 83.8
39 37 8 8 8 42 19 32 38 26 10 267 173.4
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 6.7 0.0 0.0 0.0 6.7
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3.1 0.0 0.0 0.0 0.4
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
SUSPEK
PUSKESMAS
2
3
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
L
P
L+P
4
5
6
L
P
7
L+P
8
MENINGGAL
POSITIF
9
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Metro
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosomulyo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Banjarsari
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Purwosari
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Karangrejo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Mulyojati
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Iringmulyo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosodadi
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tejoagung
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
Metro
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI+PR
PUSKESMAS
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI+PR
4
5
6
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul 0
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
0
JUMLAH 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100 156 2,091 14 425 18 82 212 60 49 9 3,216
%
JUMLAH
8
9
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
378 553 4,043 79 1,090 259 271 260 519 335 135 7,922
%
JUMLAH
10
11
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
478 709 6,134 93 1,515 277 353 472 579 384 144 11,138
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
16
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
61 126 494 14 101 15 67 174 23 23 0 1,098
61 81 24 100 24 83 82 82 38 47 0 34
198 377 813 77 303 97 167 168 68 158 38 2,464
52 68 20 97 28 37 62 65 13 47 28 31
JUMLAH
%
17
18
259 503 1307 91 404 112 234 342 91 181 38 3,562
54 71 21 98 27 40 66 72 16 47 26 32
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKILAKI
1
2
1
3
Metro Yosomulyo 2 Metro Utara Banjarsari Purwosari Karangrejo 3 Metro Barat Ganjar Agung Mulyojati 4 Metro Timur Iringmulyo Yosodadi Tejoagung 5 Metro Selatan Sumbersari Bantul JUMLAH (KAB/KOTA) Metro Pusat
4
598 750 913 105 353 600 466 1,907 990 857 280 7,819
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
LAKIPEREMP LAKI + JUMLAH UAN PEREMP UAN 5
1,199 1,430 1,429 241 1,114 1,149 737 2,505 996 1,246 764 12,810
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
6
1,797 2,180 2,342 346 1,467 1,749 1,203 4,412 1,986 2,103 1,044 20,629
7
96 42 18 1 424 12 29 88 53 12 0 775
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI+ PR
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI+ PR
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
16 6 2 1 120 2 6 5 5 1 0 10
459 389 85 12 1,090 102 78 170 566 200 134 3,285
38 27 6 5 98 9 11 7 57 16 18 26
555 431 103 13 1,514 114 107 258 619 212 134 4,060
31 20 4 4 103 7 9 6 31 10 13 20
49 51 7 17 12 67 1 100 98 23 5 42 29 100 30 34 27 51 0 0 0 #DIV/0! 258 33
215 117 31 12 580 54 34 70 72 67 34 1,286
47 30 36 100 53 53 44 41 13 34 25 39
264 124 43 13 678 59 63 100 99 67 34 1,544
48 29 42 100 45 52 59 39 16 32 25 38
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-50
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PEMERIKSAAN JUMLAH % 5
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
0
6
20 73 27 10 11 52 12 82 20 24 12 343
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
IVA POSITIF JUMLAH % 7
TUMOR/BENJOLAN JUMLAH %
8
1 2 1 1 0 9 2 0 0 0 2 18
9
5 3 4 10 0 17 17 0 0 0 17 5
10
2 2 8 2 0 4 0 1 0 0 0 19
10 3 30 20 0 8 0 1 0 0 0 6
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KOTA METRO TAHUN 2015 YANG TERSERANG JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
NO
1
2
-
-
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA/KEL
DIKETAHUI
DITANGGULANGI
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
-
-
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
-
-
-
-
-
-
-
-
1-4 THN 5-9 THN
14
-
15
-
-
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
K1
JUMLAH 4
454 530 197 149 145 306 202 257 308 156 286 2,990
K4
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
450 553 208 148 146 319 203 271 299 152 284 3,033
99.1 104.3 105.6 99.3 100.7 104.2 100.5 105.4 97.1 97.4 99.3 101.4
439 553 206 147 142 317 202 271 298 151 283 3,009
96.70 104.34 104.57 98.66 97.93 103.59 100.00 105.45 96.75 96.79 98.95 100.6
9
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT YANKES DITOLONG NAKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 10
429 535 194 139 132 312 197 251 289 143 274 2,895
429 535 194 139 132 312 197 251 289 143 274 2,895
11
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
12
429 535 194 139 132 312 197 251 289 143 274 2,895
13
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
429 535 194 139 132 312 197 251 289 143 274 2,895
15
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Metro
454
0
-
0
-
0
-
159
35.0
149
32.8
308
67.8
Yosomulyo
530
21
4.0
20
3.8
60
11.3
54
10.2
49
9.2
183
34.5
Banjarsari
197
9
4.6
6
3.0
25
12.7
23
11.7
3
1.5
57
28.9
Purwosari
149
0
-
0
-
10
6.7
51
34.2
57
38.3
118
79.2
Karangrejo
145
0
-
0
-
0
-
0
-
2
1.4
2
1.4
Ganjar Agung
306
0
-
2
0.7
3
1.0
5
1.6
7
2.3
17
5.6
Mulyojati
202
42
20.8
40
19.8
40
19.8
40
19.8
40
19.8
160
79.2
Iringmulyo
257
1
0.4
1
0.4
2
0.8
18
7.0
266
103.5
287
111.7
Yosodadi
308
31
10.1
33
10.7
69
22.4
40
13.0
59
19.2
201
65.3
Tejoagung
156
8
5.1
6
3.8
0
-
0
-
0
-
6
3.8
Sumbersari Bantul
286
6
2.1
8
2.8
17
5.9
7
2.4
0
-
32
11.2
2,990
118
3.9
116
3.9
226
7.6
397
13.3
632
21.1
1,371
45.9
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan
PUSKESMAS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
4
TT-1
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-3 TT-4 JUMLAH JUMLAH % %
TT-2
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
13
14
15
16
6,134 7,177 2,666 2,013 1,962 4,147 2,734 3,475 4,165 2,109 3,873
0 25 2 5 0 6 37 12 15 1 10
0.3 0.1 0.2 0.1 1.4 0.3 0.4 0.0 0.3
0 23 3 8 0 5 37 16 1 0 5
0.3 0.1 0.4 0.1 1.4 0.5 0.0 0.1
0 23 2 0 0 0 36 20 5 0 3
0.3 0.1 1.3 0.6 0.1 0.1
19 6 2 13 7 0 39 30 5 0 6
0.3 0.1 0.1 0.6 0.4 1.4 0.9 0.1 0.2
18 5 2 25 0 0 37 100 5 0 1
0.3 0.1 0.1 1.2 1.4 2.9 0.1 0.0
37 57 9 46 7 5 149 166 16 0 15
0.6 0.8 0.3 2.3 0.4 0.1 5.4 4.8 0.4 0.4
40,455
113
0.3
98
0.2
89
0.2
127
0.3
193
0.5
507
1.3
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
454 530 197 149 145 306 202 257 308 156 286 2990
454 530 197 149 145 306 202 257 308 156 286 2,990
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
454 530 197 149 145 306 202 257 308 156 286 2,990
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
JUMLAH IBU HAMIL 4
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
454 530 197 149 145 306 202 257 308 156 286 2,990
91 106 39 30 29 61 40 51 62 31 57 598
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
77 97 45 34 35 58 49 58 58 31 54 596
84.8 91.5 114.2 114.1 120.7 94.8 121.3 112.8 94.2 99.4 94.4 99.7
208 267 101 72 63 150 97 117 143 69 139 1,426
218 266 98 66 68 161 100 132 146 74 133 1,462
426 533 199 138 131 311 197 249 289 143 272 2,888
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
31 40 15 11 9 23 15 18 21 10 21 214
33 40 15 10 10 24 15 20 22 11 20 219
64 80 30 21 20 47 30 37 43 21 41 433
L
18 27 13 10 12 20 12 18 25 9 15 179
P
57.7 67.4 85.8 92.6 127.0 88.9 82.5 102.6 116.6 87.0 71.9 83.7
21 28 12 11 12 20 12 18 22 9 17 182
L+P
64.2 70.2 81.6 111.1 117.6 82.8 80.0 90.9 100.5 81.1 85.2 83.0
39 55 25 21 24 40 24 36 47 18 32 361
61.0 68.8 83.8 101.4 122.1 85.7 81.2 96.4 108.4 83.9 78.4 83.3
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: BKKB & PP Kota Metro Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
%
KON DOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
335 156 221 116 101 48 63 322 105 89 159 1,715
21 14 19 13 9 7 8 22 12 13 7 13.6
2 38 6 2 3 0 0 0 7 4 4 66
0 4 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0.5
45 0 47 12 15 24 34 57 47 19 55 355
3 0 4 1 1 3 4 4 6 3 3 2.8
209 159 131 87 243 37 67 50 112 51 269 1,415
13 15 12 9 21 5 8 3 13 7 12 11.2
591 353 405 217 362 109 164 429 271 163 487 3,551
37 33 36 23 31 15 20 30 32 24 22 28.2
17 22 5 4 9 16 54 45 27 59 103 361
1 2 0 0 1 2 7 3 3 9 5 2.9
585 511 367 337 397 489 419 463 305 262 1,162 5,297
37 47 32 36 34 67 52 32 36 38 53 42.1
407 196 358 369 391 113 166 495 246 200 438 3,379
25 18 32 40 34 16 21 35 29 29 20 26.8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
JUMLAH
%
23
24
25
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
1,009 729 730 710 797 618 639 1,003 578 521 1,703 9,037
63 67 64 77 69 85 80 70 68 76 78 71.8
MKJP + NON % MKJP + NON MKJP MKJP 26
1,600 1,082 1,135 927 1,159 727 803 1,432 849 684 2,190 12,588
27
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: BKKB & PP Kota Metro Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
PUSKESMAS
86 83 92 35 29 12 6 2 26 1 27 399
5 11 52 17 15 5 8 2 27 3 5 9.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
74 85 73 80 56 15 28 7 6 4 82 510
4 11 41 40 30 6 38 8 6 12 16 12.2
160 168 165 115 85 27 34 9 32 5 109 909
9 23 94 57 45 10 46 10 33 15 21 21.7
66 0 2 23 21 24 11 14 13 4 49 227
4 0 1 11 11 9 15 16 13 12 10 5.4
218 371 7 34 35 171 10 45 37 11 174 1,113
12 50 4 17 19 64 14 52 38 32 34 26.5
1,373 206 2 29 47 44 19 18 16 14 178 1,946
76 28 1 14 25 17 26 21 16 41 35 46.4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0
1,657 577 11 86 103 239 40 77 66 29 401 3,286
91 77 6 43 55 90 54 90 67 85 79 78.3
1,817 745 176 201 188 266 74 86 98 34 510 4,195
% MKJP + NON MKJP 27
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.0
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: BKKB & PP Kota Metro
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
2,263 1,423 1,581 1,257 1,571 961 1,149 1,636 1,304 865 2,850 16,860
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1,817 745 176 201 188 266 74 86 98 34 510 4,195
80 52 11 16 12 28 6 5 8 4 18 24.9
1,600 1,082 1,135 927 1,159 727 803 1,432 849 684 2,190 12,588
71 76 72 74 74 76 70 88 65 79 77 74.7
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BBLR
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Metro
208
218
426
208
100.0
218
100.0
426
100.0
13
6.25
14
6.42
27
6.34
Yosomulyo
267
266
533
267
100.0
266
100.0
533
100.0
16
5.99
17
6.39
33
6.19
Banjarsari
101
98
199
101
100.0
98
100.0
199
100.0
8
7.92
9
9.18
17
8.54
Purwosari
72
66
138
72
100.0
66
100.0
138
100.0
7
9.72
8
12.12
15
10.87
Karangrejo
63
68
131
63
100.0
68
100.0
131
100.0
6
9.52
6
8.82
12
9.16
150
161
311
150
100.0
161
100.0
311
100.0
15
10.00
13
8.07
28
9.00
Mulyojati
97
100
197
97
100.0
100
100.0
197
100.0
10
10.31
10
10.00
20
10.15
Iringmulyo
117
132
249
117
100.0
132
100.0
249
100.0
11
9.40
11
8.33
22
8.84
Yosodadi
143
146
289
143
100.0
146
100.0
289
100.0
12
8.39
14
9.59
26
9.00
Tejoagung
69
74
143
69
100.0
74
100.0
143
100.0
6
8.70
7
9.46
13
9.09
139
133
272
139
100.0
133
100.0
272
100.0
12
8.63
12
9.02
24
8.82
1,426
1,462
2,888
100.0
2,888
100.0
116
8.1
121
8.3
237
8.2
Ganjar Agung
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
1,426
100.0
1,462
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Metro
208
218
426
207
99.5
217
99.5
424
99.5
206
99.0
214
98.2
420
98.6
Yosomulyo
267
266
533
266
99.6
263
98.9
529
99.2
265
99.3
261
98.1
526
98.7
Banjarsari
101
98
199
101
100.0
98
100.0
199
100.0
99
98.0
97
99.0
196
98.5
Purwosari
72
66
138
71
98.6
66
100.0
137
99.3
70
97.2
66
100.0
136
98.6
Karangrejo
63
68
131
63
100.0
67
98.5
130
99.2
63
100.0
67
98.5
130
99.2
150
161
311
147
98.0
160
99.4
307
98.7
146
97.3
157
97.5
303
97.4
Mulyojati
97
100
197
97
100.0
100
100.0
197
100.0
96
99.0
98
98.0
194
98.5
Iringmulyo
117
132
249
115
98.3
131
99.2
246
98.8
125
106.8
130
98.5
255
102.4
Yosodadi
143
146
289
143
100.0
146
100.0
289
100.0
140
97.9
143
97.9
283
97.9
Tejoagung
69
74
143
68
98.6
72
97.3
140
97.9
65
94.2
69
93.2
134
93.7
139
133
272
138
99.3
132
99.2
270
99.3
133
95.7
129
97.0
262
96.3
1,426
1,462
2,888
1,416
99.3
1,452
99.3
2,868
99.3
1,408
98.7
1,431
97.9
2,839
98.3
Ganjar Agung
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro bayi 0-11 bulan
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro bayi0-6bulan
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
40 36 37 25 19 31 59 32 40 22 40 381
46 55 36 28 22 39 88 38 56 29 49 486
JUMLAH 7
86 91 73 53 41 70 147 70 96 51 89 867
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P % JUMLAH % JUMLAH 8
18 25 18 15 9 14 26 7 12 15 18 177
9
45.0 69.4 48.6 60.0 47.4 45.2 44.1 21.9 30.0 68.2 45.0 46.5
10
22 37 22 17 11 16 39 8 18 21 28 239
11
47.8 67.3 61.1 60.7 50.0 41.0 44.3 21.1 32.1 72.4 57.1 49.2
% 12
40 62 40 32 20 30 65 15 30 36 46 416
46.5 68.1 54.8 60.4 48.8 42.9 44.2 21.4 31.3 70.6 51.7 48.0
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Metro
208
218
426
206
99.0
223
102.3
429
100.7
Yosomulyo
267
266
533
258
96.6
255
95.9
513
96.2
Banjarsari
101
98
199
75
74.3
76
77.6
151
75.9
Purwosari
72
66
138
75
104.2
73
110.6
148
107.2
Karangrejo
63
68
131
71
112.7
85
125.0
156
119.1
150
161
311
156
104.0
151
93.8
307
98.7
Mulyojati
97
100
197
96
99.0
100
100.0
196
99.5
Iringmulyo
117
132
249
124
106.0
133
100.8
257
103.2
Yosodadi
143
146
289
148
103.5
149
102.1
297
102.8
Tejoagung
69
74
143
69
100.0
70
94.6
139
97.2
139
133
272
132
95.0
133
100.0
265
97.4
1,426
1,462
2,888
1,410
98.9
1,448
99
2,858
99.0
Ganjar Agung
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro
Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
426 533 199 138 131 311 197 249 289 143 272 2888
187 309 90 83 38 87 75 75 136 63 122 1265
208 267 101 72 63 150 97 117 143 69 139 1426
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
218 266 98 66 68 161 100 132 146 74 133 1462
90 116 89 115 60 58 77 64 95 91 88 89
212 307 96 95 58 85 89 114 154 52 140 1402
97 115 98 144 85 53 89 86 105 70 105 96
399 616 186 178 96 172 164 189 290 115 262 2667
94 116 93 129 73 55 83 76 100 80 96 92
182 317 138 83 59 143 81 86 158 96 175 1518
88 119 137 115 94 95 84 74 110 139 126 106
208 325 91 97 71 119 94 134 176 73 156 1544
95 122 93 147 104 74 94 102 121 99 117 106
390 642 229 180 130 262 175 220 334 169 331 3062
92 120 115 130 99 84 89 88 116 118 122 106
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
L 1
2
1
Metro Pusat
2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3 Metro
Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT) 4
208 267 101 72 63 150 97 117 143 69 139 1,426
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 P
L
L+P
POLIO 4 P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
218 266 98 66 68 161 100 132 146 74 133 1,462
426 533 199 138 131 311 197 249 289 143 272 2,888
133 205 75 80 47 76 73 79 99 75 121 1,063
64 77 74 111 75 51 75 68 69 109 87 75
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
111 210 67 82 59 78 109 119 141 60 127 1,163
51 79 68 124 87 48 109 90 97 81 95 80
244 415 142 162 106 154 182 198 240 135 248 2,226
57 78 71 117 81 50 92 80 83 94 91 77
221 308 110 97 57 113 113 99 148 104 146 1,516
106 115 109 135 90 75 116 85 103 151 105 106
a
L+P
CAMPAK P
L
L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP P L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
211 322 94 94 60 117 151 144 217 75 160 1,645
97 121 96 142 88 73 151 109 149 101 120 113
432 630 204 191 117 230 264 243 365 179 306 3,161
101 118 103 138 89 74 134 98 126 125 113 109
214 330 139 93 70 127 137 108 183 73 147 1,621
103 124 138 129 111 85 141 92 128 106 106 114
221 316 120 104 63 129 152 114 193 90 165 1,667
101 119 122 158 93 80 152 86 132 122 124 114
435 646 259 197 133 256 289 222 376 163 312 3,288
102 121 130 143 102 82 147 89 130 114 115 114
214 324 132 113 69 122 135 111 180 71 147 1,618
103 121 131 157 110 81 139 95 126 103 106 113
221 316 114 125 63 120 148 122 167 84 165 1,645
101 119 116 189 93 75 148 92 114 114 124 113
435 640 246 238 132 242 283 233 347 155 312 3,263
102 120 124 172 101 78 144 94 120 108 115 113
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
40 75 34 34 29 27 44 27 52 48 26 436
61 112 51 51 44 41 67 41 78 73 40 659
101 187 85 85 73 68 111 68 130 121 66 1,095
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P S % S %
S
%
L
P
L+P
7
11
12
13
14
15
16
431 690 177 233 224 281 213 401 342 170 306 3,468
486 779 199 263 252 316 241 453 380 191 346 3,906
917 1,469 376 496 476 597 454 854 722 361 652 7,374
431 690 175 230 224 274 213 395 342 170 306 3,450
8
40 75 34 34 29 27 44 27 52 48 26 436
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
9
10
61 112 51 51 44 41 67 41 78 73 40 659
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
JUMLAH
L+P
101 187 85 85 73 68 111 68 130 121 66 1,095
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P S % S % 17
100.00 100.00 98.87 98.71 100.00 97.51 100.00 98.50 100.00 100.00 100.00 99.48
18
486 779 197 260 252 309 241 446 386 191 346 3,893
19
100.00 100.00 98.99 98.86 100.00 97.78 100.00 98.45 101.58 100.00 100.00 99.67
JUMLAH
L+P
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P S % S %
S
%
29
30
S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
25
471 765 211 267 253 308 257 428 394 218 332 3,904
547 891 250 314 296 357 308 494 458 264 386 4,565
1,018 1,656 461 581 549 665 565 922 852 482 718 8,469
478 778 215 265 264 331 244 427 394 202 368 3,966
917 1,469 372 490 476 583 454 841 728 361 652 7,343
100.00 100.00 98.94 98.79 100.00 97.65 100.00 98.48 100.83 100.00 100.00 99.58
26
101.49 101.70 101.90 99.25 104.35 107.47 94.94 99.77 100.00 92.66 110.84 101.59
27
540 878 242 298 297 373 276 482 445 227 414 4,472
28
98.72 98.54 96.80 94.90 100.34 104.48 89.61 97.57 97.16 85.98 107.25 97.96
L+P
1,018 1,656 457 563 561 704 520 909 839 429 782 8,438
100.00 100.00 99.13 96.90 102.19 105.86 92.04 98.59 98.47 89.00 108.91 99.63
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
DITIMBANG
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
PUSKESMAS
JUMLAH (D)
% (D/S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
261 377 141 137 152 180 137 154 217 168 249 2,173
236 317 163 120 148 209 115 159 224 171 190 2,052
497 694 304 257 300 389 252 313 441 339 439 4,225
238 344 128 125 138 164 125 141 198 154 227 1,982
215 289 149 109 135 191 105 145 204 156 173 1,871
453 633 277 234 273 355 230 286 402 310 400 3,853
91.2 91.2 90.8 91.2 90.8 91.1 91.2 91.6 91.2 91.7 91.2 91.2
91.1 91 91 91 91 91 91 91 91 91 91 91
91.1 91.2 91.1 91.1 91.0 91.3 91.3 91.4 91.2 91.4 91.1 91.2
0 2 1 3 2 0 0 1 0 0 5 14
0.0 0.6 0.8 2.4 1.4 0.0 0.0 0.7 0.0 0.0 2.2 0.7
2 1 1 1 0 1 0 5 1 2 2 16
0.9 0.3 0.7 0.9 0.0 0.5 0.0 3.4 0.5 1.3 1.2 0.9
2 3 2 4 2 1 0 6 1 2 7 30
0.4 0.5 0.7 1.7 0.7 0.3 0.0 2.1 0.2 0.6 1.8 0.8
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1,123 1,332 517 442 381 882 510 704 860 394 715 7,860
1,122 1,335 517 446 385 885 526 699 861 393 715 7,884
2,245 2,667 1,034 888 766 1,767 1,036 1,403 1,721 787 1,430 15,744
950 1,254 446 367 333 535 252 516 534 232 439 5,858
84.6 94.1 86.3 83.0 87.4 60.7 49.4 73.3 62.1 58.9 61.4 74.5
941 1,236 453 361 345 575 242 393 568 240 458 5,812
83.9 92.6 87.6 80.9 89.6 65.0 46.0 56.2 66.0 61.1 64.1 73.7
1,891 2,490 899 728 678 1,110 494 909 1,102 472 897 11,670
84.2 93.4 86.9 82.0 88.5 62.8 47.7 64.8 64.0 60.0 62.7 74.1
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 BALITA NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
PUSKESMAS
JUMLAH (D)
% (D/S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
306 528 137 203 142 212 141 337 270 122 223 2,621
299 458 125 175 151 200 137 298 244 99 225 2,411
605 986 262 378 293 412 278 635 514 221 448 5,032
278 481 125 185 130 193 128 307 246 111 203 2,387
272 418 114 159 138 182 125 272 222 90 206 2,198
550 899 239 344 268 375 253 579 468 201 409 4,585
90.8 91.1 91.2 91.1 91.5 91.0 90.8 91.1 91.1 91.0 91.0 91.1
91.0 91 91 91 91 91 91 91 91 91 92 91
90.9 91.2 91.2 91.0 91.5 91.0 91.0 91.2 91.1 91.0 91.3 91.1
2 8 5 7 4 5 0 6 2 5 20 64
0.7 1.7 4.0 3.8 3.1 2.6 0.0 2.0 0.8 4.5 9.9 2.7
5 2 8 3 2 2 1 10 8 9 24 74
1.8 0.5 7.0 1.9 1.4 1.1 0.8 3.7 3.6 10.0 11.7 3.4
7 10 13 10 6 7 1 16 10 14 44 138
1.3 1.1 5.4 2.9 2.2 1.9 0.4 2.8 2.1 7.0 10.8 3.0
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH DITEMUKAN
PUSKESMAS
2
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P S % S %
L
P
L+P
4
5
6
-
7
8
1
1
-
1
1
1
-
1
2
-
2
2
#DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0
9
10
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
L+P S
%
11
12
1 1 2
#DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L
P
SD DAN SETINGKAT
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
517 199 68 101 82 139 78 72 173 76 107 1,612
487 172 91 67 68 144 62 64 158 59 105 1,477
1,004 371 159 168 150 283 140 136 331 135 212 3,089
517 199 68 101 82 139 78 72 173 76 107 1,612
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
487 172 91 67 68 144 62 64 158 59 105 1,477
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
1,004 371 159 168 150 283 140 136 331 135 212 3,089
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
15 11 4 4 3 7 5 3 5 3 11 71
15 11 4 4 3 7 5 3 5 3 11 71
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 2.3
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/ KOTA)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
4
5
15 81 38 17 5 14 414 134 137 25 880
6
22 271 20 95 123 2 46 295 112 167 16 1,169
0.7 0.3 1.9 0.2 0.0 2.5 0.3 1.4 1.2 0.8 1.6 0.8
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
1
KECAMATAN
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/ KOTA)
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH SD/MI
4
14 10 4 4 3 6 5 3 5 3 11 68
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
%
5
6
1 4 4 4 3 6 5 3 5 3 11 49
7.1 40.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 72.1
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
7
JUMLAH MURID SD/MI
4 4 4 3 6 5 3 19 3 51
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
%
8
-
MURID SD/MI DIPERIKSA
0.0 40.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 380.0 100.0 0.0 75.0
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
2,868 243 235 101 428 100 389 334 965 364 721 6,748
2,975 351 95 67 386 136 406 489 939 368 657 6,869
5,843 594 330 168 814 236 795 823 1,904 732 1,378 13,617
654 201 76 101 82 100 78 167 475 364 499 2,797
22.8 82.7 32.3 100.0 19.2 100.0 20.1 50.0 49.2 100.0 69.2 41.4
454 254 89 67 68 136 62 245 508 368 472 2,723
15.3 72.4 93.7 100.0 17.6 100.0 15.3 50.1 54.1 100.0 71.8 39.6
1,108 455 165 168 150 236 140 412 983 732 971 5,520
19.0 76.6 50.0 100.0 18.4 100.0 17.6 50.1 51.6 100.0 70.5 40.5
603 55 88 88 103 55 78 37 151 107 60 1,425
403 157 123 34 91 103 62 58 189 116 49 1,385
1,006 212 211 122 194 158 140 95 340 223 109 2,810
265 88 32 34 37 92 107 100 755
43.9 0.0 0.0 100.0 31.1 0.0 43.6 100.0 60.9 100.0 166.7 53.0
238 34 21 30 58 133 116 49 679
59.1 0.0 0.0 100.0 23.1 0.0 48.4 100.0 70.4 100.0 100.0 49.0
503 122 53 64 95 225 223 149 1,434
50.0 0.0 0.0 100.0 27.3 0.0 45.7 100.0 66.2 100.0 136.7 51.0
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
591 52 808 256 1,569 1,878 1,345 405 1,632 328 532 9,396
888 49 989 268 1,046 1,418 1,057 496 1,449 219 472 8,351
1,479 101 1,797 524 2,615 3,296 2,402 901 3,081 547 1,004 17,747
102 27 742 125 1,532 1,870 260 89 173 318 215 5,453
17.26 51.92 91.83 48.83 97.64 99.57 19.33 21.98 10.60 96.95 40.41 58.04
321 25 889 130 1,011 1,411 257 96 150 215 230 4,735
36.15 51.02 89.89 48.51 96.65 99.51 24.31 19.35 10.35 98.17 48.73 56.70
423 52 1,631 255 2,543 3,281 517 185 323 533 445 10,188
28.60 51.49 90.76 48.66 97.25 99.54 21.52 20.53 10.48 97.44 44.32 57.41
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA TAHUN 2015 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
1 1.1 1.2 1.3
Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN PBI APBD Pekerja penerima upah (PPU)
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
44,177 14,503 4,614 17,360
41,890 13,779 4,587 15,169
86,067 28,282 9,201 32,529
51.33 51.28 50.15 53.37
48.67 48.72 49.85 46.63
56.46 18.55 6.04 21.34
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
5,675
5,588
11,263
50.39
49.61
7.39
1.5 2 3 4
2,025 -
2,767 -
4,792 -
42.26 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
57.74 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3.14 0.00 0.00 0.00
44,177
41,890
86,067
57.76
55.16
56.46
Bukan pekerja (BP) Jamkesda Asuransi Swasta Asuransi Perusahaan
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0 0 31 0 0 0 0 0 0 0 143 174 8,104 8,760 1,815 15,164 573 274 0 34,690
0 0 45 0 0 0 0 0 0 0 237 282 9,454 11,419 2,793 5,443 6,590 1,258 3,577 40,534
136 114 55 3 18 40 24 2 64 42 60 558 121 0 0 0 0 0 0 121
55 64 16 1 6 18 12 3 53 44 6 278 140 0 0 0 0 0 0 140
30 60
48 28
0 0
0 0
90
76
0 0 76 0 0 0 0 0 0 0 380 456 17,558 20,179 4,608 20,607 7,163 1,532 3,577 75,224 0 0 0 78 88 0 166
0
0
191 178 71 4 24 58 36 5 117 86 66 836 261 0 0 0 0 0 0 261 0 0 0 0 0 0 0
34,954
40,892
75,846
679
418
1,097
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II 1 Klinik Hadimulyo Husada 2 Klinik Hadi Wijaya 3 Klinik Muhammadiyah 4 Klinik Ananda 5 Klinik Putri Marhamah 6 Klinik MMC SUB JUMLAH III
7,598 8,524 6,543 909 6,109 3,882 3,435 6,153 4,949 3,203 5,431 56,736 44,718 44,188 2,481 8,763 292 0 0 100,442
12,547 15,065 9,915 1,365 2,575 7,505 6,121 10,916 8,277 5,993 7,738 88,017 54,414 46,417 2,052 6,401 14,289 745 14,172 138,490
500 349
1,125 594
849
1,719
20,145 23,589 16,458 2,274 8,684 11,387 9,556 17,069 13,226 9,196 13,169 144,753 99,132 90,605 4,533 15,164 14,581 745 14,172 238,932 0 0 0 1,625 943 0 2,568
JUMLAH (KAB/KOTA)
158,027
228,226
386,253
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
0 #DIV/0!
#DIV/0!
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA METRO TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
a
JUMLAH TEMPAT TIDUR 3
PASIEN KELUAR + MATI)
(HIDUP
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 RSUD Jend. A. Yani
233
7,950
9,494
17,444
387
460
847
192
229
421
48.7
48.5
48.6
24.2
24.1
24.1
2 RSU Mardi Waluyo
200
8,760
11,419
20,179
488
444
932
247
225
472
55.7
38.9
46.2
28.2
19.7
23.4
3 RSU Islam
63
2,846
1,721
4,567
47
53
100
21
21
42
16.5
30.8
21.9
7.4
12.2
9.2
4 RSU Muhammadiyah
78
5,443
7,462
12,905
20
6
26
6
6
3.7
0.8
2.0
1.1
-
0.5
5 RSIA AMC
73
573
6,590
7,163
2
-
-
1.0
-
-
0.3
6 RSB Asih
35
274
1,258
1,532
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 RSB Permata Hati
31
-
3,577
3,577
-
-
-
-
-
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
-
713
25,846
41,521
67,367
942
963
466
475
943
2.3
2.8
1.1
1.4
KABUPATEN/KOTA Sumber: RS se Kota Metro Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
-
7
1,912
3.6
1.8
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA METRO TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
a
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
3
4
5
6
7
1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati KABUPATEN/KOTA Sumber: RS se Kota Metro Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
233 200 63 78 73 35 31 713
17,444 20,179 4,567 12,905 7,163 1,532 3,577 67367
57,478 51,115 12,854 12,586 22,105 1,271 7,250 164,659
55,590 53,848 14,804 12,586 2,383 8,953
67.6 70.0 55.9 44.2 83.0 9.9 64.1 63.3
BTO (KALI)
TOI (HARI)
8
9
75 101 72 165 98 44 115 94
ALOS (HARI) 10
2 1 2 1 1 8 1 1
3 3 3 1 0 2 3 0
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS JUMLAH
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Metro
JUMLAH DIPANTAU
4
5
5,194 7,794 1,835 3,668 1,834 4,740 2,743 3,079 4,161 3,159 7,483
1,170 3,359 960 200 620 2,777 300 194 225 1,030 1,030
45,690
11,865
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
6
7
8
22.5 43.1 52.3 5.5 33.8 58.6 10.9 6.3 5.4 32.6 13.8 26.0
533 1,469 409 100 110 463 1,321 150 132 133 727 5,547
45.6 43.7 42.6 50.0 17.7 16.7 440.3 77.3 58.7 12.9 70.6 46.8
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 2014 NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
JUMLAH SELURUH RUMAH 4
4774 6465 2480 1914 2368 2954 2204 2568 2150 3311 4114 35,302
2015
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH
%
JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT
5
6
7
3,441 4,950 1,743 1,598 1,560 2,704 2,014 2,516 1,894 2,534 3,658
72.08 76.57 70.28 83.49 65.88 91.54 91.38 97.98 88.09 76.53 88.92
28,612
81.05
1333 1515 737 387 808 250 44 52 256 777 456 6,615
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
13
RUMAH DIBINA JUMLAH 8
490 365 335 320 316 60 90 153 325 490 195
36.76 24.09 45.45 82.69 39.11 24.00 204.55 294.23 126.95 63.06 42.76
265 183 40 234 134 47 24 36 27 80 132
54.08 50.14 11.94 73.13 42.41 78.33 26.67 23.53 8.31 16.33 67.69
3,706 5,133 1,783 1,832 1,694 2,751 2,038 2,552 1,921 2,614 3,790
77.63 79.40 71.90 95.72 71.54 93.13 92.47 99.38 89.35 78.95 92.12
3,139
47.45
1202
38.29
29,814
84.45
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
23,341 27,306 10,144 7,663 7,468 15,782 10,402 13,224 8,025 15,846 14,737 153,938
206 4,015 2,397 1,736 2,202 2,954 1,992 2,273 2,007 3,169 4,004 26,955
1,144 18,515 9,732 6,934 6,730 15,782 9,543 12,167 6,671 15,278 13,057 115,553
154 3,702 2,237 1,321 2,202 2,659 1,614 2,087 1,647 2,941 3,356 23,920
980 17,251 8,920 6,756 6,765 13,856 7,096 11,331 5,466 10,428 13,057 101,906
3,620 2,450 21 138 89 6,318
17,607 8,791 95 552 27,045
3,146 1,249 13 26 4,434
15,730 8,210 52 130 24,122
892 83 157 28 207 188 143 98 21 1,817
4,310 412 634 186 841 765 1,354 392 1,680 10,574
892 83 157 26 207 188 143 98 21 1,815
4,460 412 634 142 841 765 1,354 392 1,680 10,680
-
-
-
-
-
26
27
28
-
-
-
-
29
30
31
32
-
-
-
56 5 107 44 212
280 18 292 176 766
33
34
56 5 107 44 212
280 18 292 44 634
JUMLAH
25
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
24
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
23
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
22
JUMLAH SARANA
21
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
20
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
19
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
18
JUMLAH SARANA
17
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
MEMENUHI SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH SARANA
15
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
JUMLAH SARANA
13
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
11
MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
JUMLAH SARANA
8
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
MEMENUHI SYARAT
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
JUMLAH SARANA
3
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PENDUDUK
JUMLAH SARANA
PUSKESMAS
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
PENDUDUK MEMILIKI AKS AIR MINUM
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
35
21,450 25,461 9,332 7,442 7,037 13,856 7,955 12,388 6,820 10,864 14,737 137,342
%
UK YANG IKI AKSES AIR MINUM
36
91.90 93.24 92.00 97.12 94.23 87.80 76.48 93.68 84.98 68.56 100.00 89.22
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
JUMLAH
4
5
0 11 0 4 3 3 0 0 4 1 1 27
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA %
JUMLAH
6
0 3 0 2 1 2 0 0 2 1 1 12
%
7
0.0 27.3 0.0 50.0 33.3 66.7 0.0 0.0 50.0 100.0 100.0 44.4
8
0 1 0 1 1 2 0 0 2 1 1 9
0 33.3 0 50 100 100 0 0 100 100 100 75.00
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 JENIS SARANA JAMBAN
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
3 3 4 7 12 31
189 40 474 35 90 893
2 3 3 4 7 12 31
189 40 474 35 90 893
4,510 6,385 2,284 1,613 1,844 2,889 2,128 3,377 2,052 2,961 4,114 34,157
16 23 1 103
315 68 92 3 478
17
59 16 9 1 85
18
19
20
295 68 41 3 407
94 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! 45 100 #DIV/0! #DIV/0! 85
21
37 65 8 13 35 5 12 2 28 101 306
185 320 34 77 35 21 68 7 112 228 1,087
22
% PENDUDUK PENGGUNA
16
63
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
100 90 97 90 90 98 81 98 98 95 100 95
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
14
22,295 24,575 9,550 6,563 6,540 15,506 8,117 12,395 7,756 14,903 14,419 142,619
12
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
4,459 85 2,279 1,623 1,822 2,716 2,112 3,311 1,734 2,873 4,114 27,128
JUMLAH SARANA
11
22,328 27,306 9,824 7,280 7,266 15,747 9,984 12,590 7,945 15,688 14,419 150,377
% PENDUDUK PENGGUNA
10
100 #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 100 100 #DIV/0! 100 100
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
9
65
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
% PENDUDUK PENGGUNA
8
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
7
65
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
JUMLAH SARANA
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
2
% PENDUDUK PENGGUNA
4 Metro Timur
5
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 Metro Barat
4
23,341 27,306 10,144 7,663 7,468 15,782 10,402 13,224 8,025 15,846 14,737 153,938
MEMENUHI SYARAT
PLENGSENGAN
JUMLAH SARANA
2 Metro Utara
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
LEHER ANGSA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
1 Metro Pusat
JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
JUMLAH
23
24
25
9 -
45 -
5 35 -
24 35 -
1
11
101 151
228 343
24 #DIV/0! 0 0 31 100 0 16 0 0 100 32
22700 24575 9550 6752 6632 15541 8157 12921 7794 14903 14737 144,262
%
26
97 90 94 88 89 98 78 98 97 94 100 94
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KOTA METRO TAHUN 2015 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
JUMLAH DESA/ KELURAHAN 4
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 18.18
4 4
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 100.0 18.2
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
15 11 4 3 3 6 5 3 3 5 11 69
8 3 1 6 1 1 3 2 2 2 2 31
5 4 2 4 8 5 3 2 4 3 40
1 2 1 2 1 1 5 1 1 1 7 23
2 1 1 2 6
0
8 1 3 2 2 1 17
39 21 8 15 5 20 19 11 10 9 23 186
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
11
NON BINTANG
JUMLAH
10
BINTANG
%
9
RUMAH SAKIT UMUM
JUMLAH
8
PUSKESMAS
%
7
SLTA
JUMLAH
6
SLTP
TEMPAT-TEMPAT UMUM
%
NON BINTANG
5
SD
HOTEL
JUMLAH
BINTANG
4
JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT UMUM
3
PUSKESMAS
2
SLTA
1
SLTP
PUSKESMAS
SARANA KESEHATAN
HOTEL
SD
KECAMATAN
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN NO
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
14 4 2 2 3 6 3 2 5 1 42
93 36 50 67 100 100 100 67 100 9 61
8 1 4 1 1 2 2 1 20
100 100 67 100 100 100 100 50 65
5 100 1 50 4 100 - #DIV/0! 7 88 1 20 1 50 4 100 23 58
1 0 1 2 1 1 0 1 1 1 0 9
100 100 100 100 100 100 100 100 39
2 1 1 2 6
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 100 #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100
0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 3 1 1 13
100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0! 50.0 100.0 #DIV/0! 76.5
36 13 8 4 5 16 6 10 13 9 4 113
92.3 61.9 100.0 26.7 100.0 80.0 31.6 90.9 130.0 100.0 17.4 60.8
TABEL 65
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
147 28 28 41 17 56 138 147 43 55 43 743
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
10
11
0 0 2 0 0 2 2 3 1 0 0 10
12 6 2 1 2 10 14 13 2 6 0 68
5 2 3 2 2 3 4 4 1 0 0 26
47 0 6 11 9 20 13 22 11 10 16 165
64 8 13 14 13 35 33 42 15 16 16 269
43.54 28.57 46.43 34.15 76.47 62.50 23.91 28.57 34.88 29.09 37.21 36.20
64 8 0 14 13 35 33 42 15 0 16 240
12
13
14
15
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 10 0 2 5 3 3 0 9 45
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
9
TOTAL
8
MAKANAN JAJANAN
7
DEPOT AIR MINUM (DAM)
6
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
5
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
4
PERSENTASE TPM DIBINA
3
TOTAL
2
MAKANAN JAJANAN
1
DEPOT AIR MINUM (DAM)
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KOTA METRO TAHUN 2015
17
13 20.31 0 0.00 0 #DIV/0! 10 71.43 0 0.00 2 5.71 5 15.15 3 7.14 3 20.00 0 #DIV/0! 9 56.25 45 18.75
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KOTA METRO TAHUN 2015 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
161 33 32 43 19 64 148 163 46 60 61 830
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
5
6
7
8
9
10
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 3 1 0 1 1 5 3 2 0 4 22
11 2 3 2 1 7 5 12 1 5 14 63
14 5 4 2 2 8 10 16 3 5 18 87
8.70 15.15 12.50 4.65 10.53 12.50 6.76 9.82 6.52 8.33 29.51 10.48
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
11
12
13
14
15
16
0 0 2 0 0 2 2 5 1 2 0 14
20 13 10 4 2 17 22 19 2 38 0 147
9 2 3 9 3 4 4 6 1 2 0 43
118 13 13 28 12 33 110 117 39 13 43 539
147 28 28 41 17 56 138 147 43 55 43 743
91.30 84.85 87.50 95.35 89.47 87.50 93.24 90.18 93.48 91.67 70.49 89.52
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA METRO TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN 2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
3
4
5
6
7
8
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi & Akreditasi Dinkes Kota Metro
0 0
0 0
1 0
0 0
0 0
3 3
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
2 23 9 0 6
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1
0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 11 0 57 9 3 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 33 5 3
JUMLAH 9
4 3 2 23 9 6 12 57 9 4 1 1 33 5 3
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
PRATAMA JUMLAH % 4
5
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
STRATA POSYANDU MADYA PURNAMA JUMLAH % JUMLAH % 6
0.00 0.00 0.00 0.00 10.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9.09 1.28
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
7
4 1 0 1 5 0 0 0 0 0 0 11
8
21.05 3.45 0.00 8.33 50.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 7.05
9
8 17 6 10 3 0 8 0 0 0 2 54
MANDIRI JUMLAH % 10
42.11 58.62 60.00 83.33 30.00 0.00 72.73 0.00 0.00 0.00 15.38 34.62
11
7 11 4 1 1 13 3 8 16 6 19 89
36.84 37.93 40.00 8.33 10.00 100.00 27.27 72.73 145.45 54.55 172.73 57.05
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
19 29 10 12 10 13 11 8 16 6 22 156 1
JUMLAH
%
14
15
15 28 10 11 4 13 11 8 16 6 21 143
78.95 96.55 100.00 91.67 40.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 95.45 91.67
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA METRO TAHUN 2015
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH SARANA 3
JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
4
4
100.00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
3
3
100.00
7
7
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Yankesdas, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
1
2
3
6
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5
Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA 7
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
8
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10
2 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 16
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2015 DESA/KELURAHAN SIAGA NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5
2
2
1
-
5
100
4
1
2
1
-
4
100
4
2
2
-
-
4
100
5
1
3
1
-
5
100
4 22
2 8
1 10
1 4
0
4 22
100 100
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
DR SPESIALIS a
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
11 3 11 13 6 3 5 52
-
14
17 4 12 17 8 3 5 66
-
-
-
6 1 1 4 2
1
2 1 2 2
1 1 18
1 1 1 1 2 2 15 14 3 5 6 9 3 3 43
3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 19 22 5 7 10 9 4 4 61
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
80 52
74
72
146 95
1 1 1 4 8 2 2 4 -
-
1
2 1 2 2
4 19 5 13 17 6 4 6 70
1 1 1 1 2 2 15 20 4 6 10 11 3 3 57
3 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 19 39 9 19 27 17 7 9 127
-
-
1 1 1 -
-
1 1 1 1 -
1 1 1 2 1 -
1 1 1 1 -
1 1 1 1 1 9 1 -
6
1 1 1 1 1 9 2 1 1 2 1 -
1
7
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
L
P
L+P
15
18
19
20
16
TOTAL
17
-
-
-
-
-
-
`
1 1
-
1 1 1 1 -
1 1 1 2 1
1 1 1 1 -
1 1 1 1 1 9 1 1 -
1 1 1 1 1 9 2 2 1 2 1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
2
8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan : a termasuk S3
52
14
66 43
22
58
-
-
6
10
16 10
-
1
-
6 0
11
17 11.04348
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015
L
PERAWATa P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
4 6 5 3 3 3 5 3 6 3 8 49 22 62 12 21 19 10 15 161
0 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 16 96 68 26 37 4 5 0 236
4 6 7 3 2 4 6 4 2 3 6 47 155 125 40 60 22 6 2 410
4 7 9 5 4 6 7 5 4 4 8 63 251 193 66 97 26 11 2 646
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 13 2 1 0 0 0 0 0 3
2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 13 2 2 1 1 0 0 0 6
NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PERAWAT GIGI
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
210
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
272.78
252
457
709 460.58
3
16
19 12.34
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
1 Metro
-
2 Yosomulyo
-
-
3 Banjarsari
-
-
4 Purwosari
-
1
5 Karangrejo
-
1
6 Ganjar Agung
-
7 Mulyojati
-
1
8 Iringmulyo
-
9 Yosodadi
-
10 Tejoagung
-
11 Sumbersari Bantul
-
1
1
-
-
7
7
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
TOTAL
APOTEKER
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
1
1
-
8
8
-
1
-
-
-
-
1 -
1 -
1
1
1
-
1
-
1 RSUD Jend. A. Yani
2
12
14
1
4
5
3
16
19
2 RSU Mardi Waluyo
2
3
5
1
2
3
3
5
8
1
1
3
3
1
2
2
2
4
6
3
3
34
43
3 RSU Islam
-
2
2
4 RSU Muhammadiyah
-
1
1
5 RSIA AMC
-
1
1
-
1
1
3
5
-
1
1
2
2
-
1
1
24
30
10
13
6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
2 6
1
3
-
-
1
1 2 9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
6
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
31
37
3
11
14
9
42
51 33.13
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
3
4
1 -
5
-
-
-
1
1 -
1 5 1 2
1
8
1 1 1
1
-
7
-
-
-
1
6
1
1
-
L+P
1 1
1
L
KESEHATAN LINGKUNGAN P
-
1 1 6
-
2 2 -
2 1 2 3 8
2 3 8
1 1 4
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 14 6 1 1 1 9
2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 16 8 1 1 1 1 1 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
2
13
14 9.09
6
23
29 18.84
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015
NO
NUTRISIONIS
UNIT KERJA
1
2
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Metro
-
1
1
-
-
-
-
1
2 Yosomulyo
-
1
1
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
3 Banjarsari
1
1
1
1
2
4 Purwosari
-
1
1
-
-
-
-
1
1
5 Karangrejo
-
1
1
-
-
-
-
1
1
6 Ganjar Agung
-
1
1
-
-
-
-
1
1
7 Mulyojati
-
1
1
-
-
-
-
1
1
8 Iringmulyo
-
-
-
-
-
9 Yosodadi
-
-
-
-
-
10 Tejoagung
-
-
-
-
-
11 Sumbersari Bantul
-
-
-
1
-
1 -
1
1
-
-
-
-
1
-
1 -
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
9
10
-
-
-
1
9
9
1 RSUD Jend. A. Yani
1
7
8
-
-
-
1
7
8
2
2
1
2
2 RSU Mardi Waluyo
-
3 RSU Islam
1
-
-
2
2
1
2
-
-
-
1
4 RSU Muhammadiyah
-
2
2
-
-
-
-
2
2
5 RSIA AMC
-
1
1
-
-
-
-
1
1
6 RSB Asih
-
1
1
-
-
-
-
1
1
7 RSB Permata Hati
-
1
1
-
-
-
-
1
1
13
15
-
15
17
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
2
2
2
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
3
22
25 16.24041004
-
2
2 1.299232803
3
24
26 16.89002644
TABEL 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 NO
UNIT KERJA
FISIOTERAPI P L+P
L 1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3
4
-
5
-
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
L+P
6
12
15
16
17
7
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
-
3
8
11 7.15
1
1
-
-
-
1 1
-
14
-
8
11
-
13
-
1 3
-
11
-
1 3 3
7 -
-
10
-
4 -
-
9
-
3
-
8
TOTAL
-
-
-
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
-
-
-
0
1
1 0.65
-
-
3
-
5 -
3 0
8 -
1 3
1 3
9
12
3
-
-
9
12 7.80
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
1
UNIT KERJA
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
TEKNISI GIGI
ANALISIS KESEHATAN
REFRAKSIONIS OPTISIEN
ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23 5 1 2 1 1 33
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 17 9 8 11 7 4 5 61
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 40 14 9 13 8 5 5 94
-
7 5 1 2
15
2 1 1 2
-
9 6 2 4 -
6
21
-
-
-
7 7
7 7
6 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 9 5 5 8 6 3 3 39
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 15 5 5 8 7 3 3 46
1 -
1 -
1
2 -
1
2
2 1 3
5 3 2 1 1 1 2 15
7 3 2 1 1 2 2 18
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
33
72
105
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
15
6
21
-
-
-
7
-
7
-
-
-
7
50
57
1
1
2
-
-
-
3
15
18
-
-
-
-
-
68.2097
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 TENAGA KESEHATAN LAINNYA NO
UNIT KERJA
1
2
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
45
52
1 46
52
97 1 98
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
TOTAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
128
205
129
205
333 1 334
173 1 1 175
257 257
430 1 1 432
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
46
52
98
129
205
334
175
257
432
TABEL 80 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 TENAGA NON KESEHATAN NO
PEJABAT STRUKTURAL
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
TOTAL
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
-
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 24 4 9 16 13 5 71
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 2 1 1 1 1 2
1 1 1 1 -
-
2 2
1 13 8 2 5 3 2 2 22
2 1 9 16 2 4 13 11 3 49
1 1
1 1
-
-
-
2 37 5 7 49
2 36 15 19 11 4 3 88
4 73 20 26 11 4 3 137
1 1
1 1
2 1 3
2 1 3
2 2
2 2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
-
1 1
-
46 46
2 3 2 1 1 2 3 2 2 2 20 45 9 58 3 2 5 122
3 1 19 52 17 53 24 15 8 169
1
1 5
1 1 13 76 76
1 1 2 1
1
-
3 5 4 3 3 5 4 4 2 3 3 39 97 26 111 27 17 13 291
-
-
1
1 2 1 1 1 3 1 1
8 30 30
-
1 2 2 2 2 3 1 2 -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
142
188
330
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
35
58
93
51
90
141
3
-
3
-
2
2
1
-
1
1
-
1
51
38
89
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA METRO TAHUN 2015
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
143,608,446,953
a. Belanja Langsung
92.34
106,588,233,462
b. Belanja Tidak Langsung
37,020,213,491
2 APBD PROVINSI (OBAT) 3 APBN : - Dana Dekonsentrasi
92,927,000
0.06
6,190,107,000
3.98
-
0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
1,380,510,000
0.89
- BOK
2,981,130,000
1.92
- Tugas Pembantuan (TP)
1,123,989,000
0.72
704,478,000
0.45
32,603,000
0.02
32,603,000
0.02
5,596,982,500
3.60
5,505,952,500
3.54
91,030,000
0.06
155,521,066,453
100
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - Global Fund untuk TB Paru
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN / KAPITASI & NON KAPITASI JKN - Non Kapitasi TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA 805,897,245,099 % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 13.23 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 1,010,290 Sumber: Subbag Perencanaan Dinkes Kota Metro
TABEL TAMBAHAN 1 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2015 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
PENYEBARAN INFORMASI
1
2
3
4
5
6
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
100 300 100 100 200 200 200 100 200 200 400 2100 147 0 2247
50 75 25 25 50 50 50 25 50 50 200 650 0 0 650
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3
TABEL TAMBAHAN 2 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2015
NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
L 1 JAMKESMAS
3
4
14,972
5
144,322
6
159,294
L+P
7
19.46
8
187.47
103.48
2 ASKES PNS 3 JPK JAMSOSTEK 4
17,360
15,169
32,529
22.56
19.70
21.13
TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI
5 ASURANSI PERUSAHAAN
0
0
0
0.00
0.00
0.00
6 ASURANSI SWASTA
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7 JAMKESDA
0
0
0
0.00
0.00
0.00
32,332
159,491
191,823
42.02
207.17
124.61
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
METRO Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015 PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
IRING MULYO Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
TEJO AGUNG
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
SS BANTUL
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
MULYOJATI
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
15
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
75
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
KARANGREJO
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
BANJARSARI
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
PURWOSARI
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
GANJAR AGUNG
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
YOSOMULYO
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 66 REKAP PERHITUNGAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2015
PUSKESMAS
:
No Urut
Nama Obat
1
2
YOSODADI
Bulan Jan
Feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
3
1
Albendazol Tab
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Amoksisilin 500
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
Amoksisilin Syr
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
Dexametason Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Diazepam Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Efinefrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
Fitomenadion Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Furosemide Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
Garam Oralit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Glibenclamid
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Kaptopril Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Magnesium Sulfat Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Metilergometrin Inj
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
OAT Dewasa
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
Oksitosin Inj
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
Parasetamol 500 Tab
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
Tablet tambah darah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
Vaksin BCG
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
Vaksin TT
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
Vaksin DPT/DPT HB
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah Item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Jumlah Kumulatif item obat indikator yang tersedia di Puskesmas
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
Persentase Ketersediaan obat/vaksin di Puskesmas
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
Jumlah Puskesmas yang melapor
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro