Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan
merupakan
salah
satu
komponen
utama
dalam
indek
pembangunan manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang sehat, cerdas
,
terampil,
ahli
menuju
keberhasilan
pembangunan
kesehatan.
Pembangunan kesehatan adalah salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
Kualitas Sistem Kesehatan Nasional dalam era desentralisasi atau otonomi daerah dibidang kesehatan, sangat ditentukan oleh kualitas sistem kesehatan dari masing-masing Kabupaten/Kota, maka guna pencapaian Visi ” MASYARAKAT METRO SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN ”
dengan misi Dinas
Kesehatan: 1. Membangun sistem dan manajemen kesehatan yang terintegrasi, efektif dan efisien. 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat serta kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang merata, berkualitas, mandiri dan berkeadilan. 4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga masyarakat dan lingkungan. Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan Kabupaten/Kota sehingga dapat memberikan indikator - indikator derajat kesehatan dengan benar. Dimana perlu adanya perubahan pola piker tentang kesehatan yaitu paradigma sakit menjadi paradigma sehat
1
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam subsistem, dan salah satunya adalah Sub sistem Manajemen Kesehatan dan informasi kesehatan, dan pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI 2010- 2014 pada Bab III tentang Arah Kebijakan dan Strategi, pada strategi ke 6 yaitu “Meningkatkan Manajemen Kesehatan yang Akuntabel, transparan, Baerdayaguna dan
Berhasil
guna
untuk
memantapkan
Desentralisai
Kesehatan
yang
Bertanggungjawab”. Untuk itu perlu adanya system informasi kesehatan yang baik untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota Metro, salah satunya adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang dibuat setiap tahun.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan system informasi kesehatan adalah profil kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi kesehatan yang relative
lengkap,
berisi
data/informasi
derajat
kesehatan,upaya
kesehatan,
sumberdaya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya, serta terbit setiap tahun. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2014 ini disusun dengan harapan dapat memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh baik tentang keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber daya pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2014 ini merupakan penerbitan yang Keduabelas.
Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di Kota Metro selama tahun 2014, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2013 (BPS). Cara pengolahan data melalui perhitungan statistik sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan sebagian analisa dan pemaparan dari data yang ada pada tahun
2014 dan tahun-tahun sebelumnya sebagai
perbandingan.
2
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
1 .2
Maksud dan Tujuan disusunnya Profil
Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Metro 2014 adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan di wilayah Kota Metro dalam mencapai derajat kesehatan Masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam bentuk narasi, tabel dan gambar untuk program pembangunan kesehatan di Kota Metro
Tujuan umum diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Metro 2014 ini adalah tersedianya data/informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna sebagai upaya menuju Kota Metro yang sehat.
Tujuan khususnya adalah : -
Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik dan biologi, data kependudukan dan social ekonomi.
-
Diperolehnya data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi, angka kematian,angka kesakitan dan status gizi
-
Diperolehnya data/informasi upaya kesehatan yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan
-
Diperolehnya data/informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan program kesehatan.
-
Tersedianya alat untuk pemantauan dan Evaluasi tahunan program-program kesehatan.
-
Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sumber pencatatan, pelapor yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun unit-unit kesehatan lainnya.
-
Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan system pencatatan dan pelaporan kesehatan.
3
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
1.3 Sistematika Penyajian Sistematika penyusunan profil kesehatan Kota Metro tahun 2014 adalah sebagaii berikut:
BAB I
: Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Kota Metro serta sistematika penyajiannya.
BAB II
: Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Metro. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan informasi umum lainnya.
BAB III
: Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai
angka kematian,
angka kesakitan, dan keadaan status gizi masyarakat.
BAB IV
: Situasi Upaya Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2013, yang menggambarkan
tingkat
pencapaian
program
pembangunan
kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang disajikan meliputi; cakupan pelayanan kesehatan dasar, cakupan pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pelayanan kefarmasian, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, pembinaan kesehatan lingkungan, dan pelayanan perbaikan gizi masyarakat.
4
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BAB V
: Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2013. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI
: Kesimpulan Bab ini beerisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan, tentang keberhasilan dan hal-hal yang
masih
dianggap
kurang
dalam
rangka
penyelenggaraan
pembangunan kesehatan
LAMPIRAN
5
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung) meliputi areal daratan seluas 68,74 Km 2 atau 0,19 % dari luas Provinsi Lampung yang besarnay 3.528.835 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada 5°6‟ -5°8‟ LS dan 105°17‟-105°19‟ BT dengan batas wilayah sebagai berikut :
A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Gambar 1 Peta Wilayah Kota Metro
Sumber: Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro
6
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Berdasarkan karakteristik topografi, Kota Metro merupakan wilayah yang relatif datar dengan kemiringan <6. Wilayah Kota Metro beriklim humid tropis dengan kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25-60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban udara 80%-88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm.
Kota Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan, yaitu:
Tabel 1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro NO
KECAMATAN
JUMLAH
LUAS (KM2)
KELURAHAN 1
Metro Pusat
5
11,71
2
Metro Utara
4
19,64
3
Metro Barat
4
11,28
4
Metro Timur
5
11,78
5
Metro Selatan
4
14,33
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64 Km2), sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat (11,28 Km2).
7
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk yang menetap di Kota Metro diperkirakan mencapai 149.697 jiwa. Dan menurut hasil proyeksi penduduk Kota Metro tahun 2014 yaitu 155.992 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Metro sebesar 3,466 Jiwa/Km2 .
Tabel 2 Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur Kota Metro Tahun 2010-2014
Kepadat N O
Jumlah
Laki-
Perempu
an
pendud
laki
an
Pendud
0-14
15-64
uk
(%)
(%)
uk
th (%)
th (%)
tahu n
Berdasarkan umur
(km2)
65+ th (%)
1.
2010
145.471
50,2
49,8
2.116
26,9
68,6
4,5
2.
2011
147,050
73,92
73,13
2,139
26,9
68,6
4,5
3.
2012
149.697
49,9
50,1
2,1177
26,02
69.53
4.42
4.
2013
154.045
49,5
50,5
2,241
26,09
69,41
4,5
5.
2014
152.428
50,05
49,95
3,466
25,87
69,57
4,53
Sumber: BPS Kota Metro dan Subbag.Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinkes
Berdasarkan hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2014 dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Metro sebesar 1,26 %. Apabila melihat Rasio Jenis Kelamin, jumlah penduduk laki-laki 78.078 jiwa (50,05 %) lebih banyak dari jumlah penduduk wanita yang berjumlah 77.914 jiwa (49,95 %).
8
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Rincian penduduk Kota Metro berdasarkan kelompok umur dapat digambarkan melalui piramida penduduk sebagai berikut : Gambar 2 Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2014
Sumber : BPS Kota Metro tahun 2014 Komposisi penduduk Kota Metro menurut kelompok umur menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 25,87 % Penduduk berusia produktif (15-64 tahun), sekitar 69,57 % dan penduduk pada usia tua (lebih dari 64 tahun) sebanyak 4,53 % Dengan demikian maka angka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Metro pada tahun 2014 sebesar 46%, artinya setiap 100 jiwa penduduk produktif menanggung beban 46 jiwa penduduk tidak produktif. Ratio beban tanggungan penduduk Kota Metro termasuk klasifikasi rendah (<50%).
9
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
2.2 Keadaan Ekonomi A. Indeks Pembangunan Manusia Untuk mengukur kualitas dan kesejahteraan penduduk dapat digunakan ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Lembaga UNDP tahun 1997 menyebutkan bahwa IPM merupakan nilai rata-rata dari tiga komponen indeks yaitu Indeks kelangsungan hidup, indeks pengetahuan, dan indeks daya beli. nilai IPM Kota Metro merupakan tertinggi di antara kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Lampung .Pencapaian nilai IPM Kota Metro, yang diperbandingkan antara Kabupaten/Kota lain serta perbandingan antar waktu, menunjukan bahwa proses pembangunan yang dilaksanakan di Kota Metro terus dilaksanakan
dengan
berlandaskan pada titik pijak konsep pembangunan manusia seutuhnya, yang merupakan konsep yang menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental, maupun spritual seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Gambar 3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun Tahun 2010-2014
Sumber: BPS Kota Metro
10
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
B. Gambaran umum Ekonomi Kota Metro Ekonomi Kota Metro menunjukan perkembangan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh dengan rata-rata di atas 5 Persen selama lima tahun terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi pendapatan masyarakat yang terlihat dari PDRB per kapita juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata rata pertumbuhan hamper 4,09 persen per tahun menurut harga konstan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Gambar 4 PDRB per Kapita Kota Metro Tahun 2009-2013
Secara umum tingkat kesejahtraan penduduk dapat ditunjukan dari adanya peningkatan pendapatan perkapita suatu wilayah. semakin tinggi tingkat perolehan pendapatan perkapita maka semakin tinngi pula tingkat kesejahtraannya.
11
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator umur harapan hidup waktu lahir (UHH), mortalitas berisi indikator-indikator angka kematian ibu & angka kematian bayi, morbiditas berisi indikator-indikator mengenai penyakit infeksi, penyakit non infeksi dan penyakit potensial. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator berat badan lahir rendah (BBLR) dan status gizi balita.
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu
negara.
Meningkatnya
perawatan
kesehatan
melalui
Puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka pemerintah
Harapan
Hidup
merupakan
alat
untuk
mengevaluasi kinerja
dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan
derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang
rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Estimasi umur harapan hidup waktu lahir untuk penduduk Indonesia berdasarkan
BPS tahun 2008 sebesar 67,7.
Sedangkan untuk Umur Harapan
Hidup (UHH) Kota Metro yaitu 72,89 tahun (BPS-2012)). Dengan demikian UHH penduduk Kota Metro telah melampaui estimasi UHH provinsi Lampung
(72,2
tahun)
12
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
3.1 Mortalitas Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian. Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan Angka Kesakitan dan Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan Kesehatan juga dapat dilihat dari perkembangan Angka Kematian. Gambaran kejadian kematian di Kota Metro dalam rentang waktu 3 sampai 5 tahun terakhir dijelaskan dalam uraian di bawah ini:
1. Angka kematian Neonatus Angka kematian balita dibagi tiga yaitu kematian neonatus (0-28 hari), kematian bayi (1 bulan - < 1 tahun) dan kematian anak balita (1 – 5 tahun). Kematian neonatal adalah kematian bayi yang lahir hidup dalam rentang waktu 28 hari sejak kelahiran. Kematian neonatal terdiri dari sebagai berikut : a. Kematian neonatal dini : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam waktu 7 hari setelah lahir. b. Kematian neonatal lanjut : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup setelah 7 hari, atau sebelum 29 hari Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, pada tahun 2014 terdapat kematian neonatal 16 orang (diperkirakan 4,7 per 1000 KH ) dan tahun 2013 terdapat kematian Neonatal 9 bayi dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 2,7 per 1000 KH), dan tahun 2012 yaitu terdapat kematian neonatal sebanyak 24 orang dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 7,4 per 1000 kelahiran hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat kematian neonatal sebanyak 25 orang dari 3.239 kelahiran hidup, pada tahun 2010 terdapat kematian neonatal sebanyak 30 orang dari 3039 kelahiran hidup (diperkirakan 9,9 per 1000 kelahiran hidup), Kecenderungan angka kematian Neonatal di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut:
13
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 5 Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Adapun proporsi penyebab Kematian Neonatal selama tahun 2014 seperti tampak pada gambar berikut: Gambar 6 Prosentase Penyebab Kematian Neonatal Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
14
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BBLR merupakan penyebab terbesar kasus kematian Neonatal di Kota Metro (62 %). Menurut WHO, kejadian BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian sakit ada saat kehamilan. Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap ibu hamil KEK (kurang energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen gizi kepada bu pada masa kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay
et al,
2009).penyebab kedua adalah asfiksia. Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah lahir. Menurut NICEF, Kejadian Asfiksia bisa dicegah dengan meningkatkan kualitas proses persalinan dan perawatan terhadap bayi baru lahir.
Petugas Kesehatan
(terutama bidan) dituntut untuk bisa mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan resusitasi terhadap bayi baru lahir apabila terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009). Sedangkan (6 %) pada penyebab lain dan kelaianan kongenital. Penyebab kematian bayi < 1 tahun adalah penyakit infeksi dan penyebab lain .Dari penyebab kematian bayi di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian neonatus perlu difokuskan pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat bayi baru lahir, terutama bayi Aspeksia dan BBLR.
2.
Angka Kematian Bayi (AKB) Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortalitiy Rate (IMR) merupakan salah satu indikator penting yang sangat sensitif untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program kesehatan. kelahiran hidup. Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indicator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat> Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosiall ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neonatal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi
15
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
angka kematian neonatal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, pada tahun 2014 terdapat kematian bayi 3 orang dari 3.427 kelahiran hidup (0,9 per 1000 KH) dan tahun 2013 terdapat kematian bayi 3 bayi dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 0,9 per 1000 KH), dan
tahun 2012 yaitu
terdapat
kematian
bayi
sebanyak 3 orang dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 0,9 per 1000 kelahiran hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang dari 3.239 kelahiran hidup ( diperkirakan 0,3 per 1000 kelahiran hidup), pada tahun 2010 terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang dari 3039 kelahiran hidup ( diperkirakan 0,32 per 1000 kelahiran hidup), Kecenderungan angka kematian bayi di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut: Gambar 7 Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Target Mdgs 2015 Angka kematian Bayi 20 per 1000 kelahiran hidup. Dari grafik dii atas AKB di Kota Metro sudah mencapai target Mdgs, namun angka tersebut tidak mutlak menjadi patokan evaluasi karena AKB seharusnya didapatkan melalui survey. Adapun proporsi penyebab Kematian bayi selama tahun 2014 seperti tampak pada gambar berikut:
16
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 8 Prosentase Penyebab Kematian bayi Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Penyebab kematian yang terjadi pada tahun 2014 yaitu pada bayi disebabkan karena jantung bawaan 1 kasus (Puskesmas Ganjar Agung), fibris dan kejang 2 kasus (Puskesmas Yosomulyo) Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik sebagai berikut: Gambar 9 Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
17
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal (0-28 hari). Hampir 86 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro terjadi pada masa neonatal. sedangkan 14 % pada umur 1 bl – 1th. Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi Kemampuan dan fasilitas
tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman,
stabilitas suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan pencegahan infeksi serta pemberian imunisasi. Dari hasil pengkajian kasus kematian banyak faktor yang mempengaruhi bertambahnya kasus kematian neonatal di Kota Metro antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam mendeteksi dan menangani kasus neonatal resiko tinggi sedangkan di tingkat pelayanan rujukan kurangnya kolaborasi di ruang operasi dengan dokter spesialis anak dan kurangnya ruang neonatus yang tersedia baik di Rumah Sakit Umum Daerah maupun Rumah Sakit Swasta.
3.
Angka Kematian Anak Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (1-<5 tahun) menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara umur 1 tahun dan sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan.Hasil SDKI 2007 menunjukan bahwa angka kematian balita 55 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari bidang Kesga tahun 2014 terdapat kematian anak balita sebanyak 4 kasus dari 3427 kelahiran hidup (diperkirakan 1,2 per 1000 KH) dan
tahun 2013 terdapat
2 kasus dari 3.365 kelahiran hidup
(diperkirakan 0,6 per 1000 kelahiran hidup), tahun 2012 tidak ada kematian anak balita, tahun 2011 terdapat 1 kematian anak balita dari 3.239 kelahiran hidup (diperkirakan 0,3 per 1000 KH) sedangkan tahun 2010 terdapat 1 kematian anak balita dari 3,039 Kelahiran hidup (diperkirakan 0,3 per 1000 KH). Hasil ini tidak bisa dibandingkan dengan target Nasional AKABA sebesar 23 per 1000 KH karena data di atas belum menggambarkan AKABA sebenarnya. Kematian balita yang dimaksud yaitu kematian pada masa > 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun.
18
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 10 Perkiraan Angka Kematian Akaba per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
4.
Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan rendahnya keadaan sosial ekonomi. Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun kelahiran hidup, pada tahun 2010 terdapat 4 orang dari 3.039 kelahiran hidup, pada tahun 2011 menjadi 5 dari 3.239 kelahiran hidup dan tahun 2012 ada 5 kematian dari 3.251 kelahiran hidup, dan pada tahun 2013 terdapat 5 kematian ibu dari 3.365 kelahiran hidup dan tahun 2014 terdapat 2 kematian maternal dari 3427 kelahiran hidup. (diperkirakan 58,4 per 100.000 KH) Adapun gambaran kasus kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir terlihat pada gambar berikut:
19
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 11 Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa kasus kematian ibu di Kota Metro menurun dari 5 kematian ibu menjadi 2 kematian Angka kematian ibu secara riil di Kota Metro tidak bisa diperoleh karena Angka Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun sebagai bahan evaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Metro diperkirakan sebesar 58,4 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Adapun perkiraan Angka Kematian Ibu di Kota Metro tergambar di bawah ini: Gambar 12 Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
20
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Penyebab kematian ibu di Kota Metro disebabkan oleh pendarahan sebanyak 2 kasus, gangguan sistem peredaran darah(penyakit jantung) 2 kasus dan 1 kasus karena lain-lain(carsinoma payudara). Kasus kematian ibu akibat perdarahan karena kurangnya pengetahuan petugas dalam penanganan kegawatdaruratan maternal, kurangnya kepedulian keluarga dan masyarakat terhadap ibu hamil dengan merasa kehamilan merupakan hal yang biasa bagi wanita, status kesehatan ibu kurang baik, terlambat mendapatkan pelayanan di tempat rujukan seta belum maksimalnya pelayanan untuk Puskesmas PONED dan RS mampu PONEK. Sedangkan penyebab kematian lainnya merupakan penyakit bawaan ibu hamil. Peningkatan keterampilan tenaga persalinan, peningkatan manajemen PONED dan PONEK, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan adalah cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di Kota Metro. Dan kasus lainnya di Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia peningkatan
tingkat pengetahuan
Puskesmas SDM
dalam
dan
jaringannya,
menggunakan
untuk
tehnologi
itu
perlu
yang
ada
serta pengetahuan masyarakat terutama bumil tentang pelayanan kesehatan yang ada.
3.2 Morbiditas Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009).
Angka kesakitan
mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang tahun 2012.
21
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
1.
Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk ke arah usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai dengan
masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non
infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas tetap
menduduki
peringkat
pertama
pada
pola
penyakit
rawat
jalan
di
puskesmas. Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3 Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kota Metro Tahun 2014 NO
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
%
1
Penyakit saluran pernapasan bagian atas
27193
18
2
Gastritis
7479
5
3
Penyakit pd system otot & jaringan pengikat
7306
5
4
Penyakit kulit & jaringan sub kutan
6410
4
5
Penyakit rongga mulut
6123
4
6
Penyakit Tekanan Darah Tinggi
6102
4
7
Penyakit infeksi pada usus
2100
1
8
Diare tersangka kolera
1840
1
9
Diabetes Militus
1800
1
10
Gangguan gigi & jaringan penyangga lainnya
1699
1
Sumber: Seksi Yankesdas, Laporan LB1 tahun 2014
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat jalan di puskesmas didominasi oleh penyakit Infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10 penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat jalan puskesmas dengan prosentase sebanyak 18%. Meskipun penyakit infeksi masih mendominasi, namun penyakit non-infeksi juga perlu diperhatikan mengingat penyakit tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan faktor perilaku menempati urutan 6 terbesar pasien rawat jalan puskesmas.
22
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
2. Penyakit Menular a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia Penyakit ISPA
khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama
penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/15 detik) dari 9 juta total kematia Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia. Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA Pneumonia disebut sebagai Pandemi yang terlupakan atau the Forgotten Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang terlupakan atau The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO,2006).Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, dan merupakan 30 % dari seluruh kematian yang ada.Di Negara Berkembang 60 % kasus Pneumonia disebabkan oleh Bakteri, sementara di Negara maju umumnya disebabkan Virus. Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia. kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di Indonesia diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita. (Depkes, 2004). Adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya. Pneumonia juga sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak baik di puskesmas maupun rumah sakit.Sebanyak 40 – 60 % kunjungan berobat di Puskesmas dan 15 – 30 % kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit disebabkan oleh
ISPA.Episode penyakit batuk pilek pada
balita di Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Berdasarkan laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, temuan kasus Pneumonia pada balita selama periode waktu 2010 – 2014 terjadi peningkatan yaitu pada tahun 2010 dan meningkat sampai tahun 2014, seperti tergambar dalam grafik sebagai berikut:
23
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 13 Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2009-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Pada tahun 2014 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 166 penderita, namun penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Metro masih jauh dari target yang diharapkan sebanyak 1.792 penderita (10% dari jumlah balita). Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kesehatan yang telah dilatih MTBS tidak melakukan Desinfo kepada petugas lain di Puskesmas dalam rangka penjaringan kasus ISPA pneumonia di Puskesmas. Upaya pengendalian penyakit ISPA Pneumonia difokuskan pada upaya penemuan kasus secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2014 sebanyak 17.924 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun 2014 adalah 1.792 kasus (10% dari jumlah balita). Target penemuan penderita pneumonia balita sebesar 76% dari jumlah sasaran (13.768 kasus). Adapun Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2014 adalah sebanyak 166 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita pneumonia hanya sebesar 0,76 %
dari jumlah sasaran. Cakupan penemuan
penderita pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas
24
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Yosomulyo sebesar 29,87 % dan terendah di Puskesmas Sumbersari Bantul sebesar 0%. Realisasi penemuan penderita pneumonia pada
balita per-
puskesmas dapat dilihat dari grafik sebagai berikut: Gambar 14 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota Metro masih jauh dari target. Di Tingkat nasional cakupan penemuan penderita juga rendah yaitu sekitar 25–35% (Ditjen PP&PL, 2007). Hal ini
kemungkinan
puskesmas
atau
memang petugas
tidak
ada
puskesmas
kasus belum
pneumonia dapat
di
wilayah
menemukan
kasus
ditularkan
melalui
balita pneumonia (ketidakmampuan diagnosa). b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Nyamuk
yang
disebabkan
Aedes
menimbulkan
Aegypti
kepanikan
oleh dan karena
virus
Dengue
Aedes
dan
Albopictus
penyebarannya
ini
yang
berpotensi cepat
dan
beresiko kematian. Kota Metro merupakan daerah endemis DHF atau Demam
Berdarah
(DBD).
dimana Incidence rate
Setiap
tahun
Pada tahun 2010
jumlah
kasus
selalu
tinggi
sebanyak 115 orang dan terjadi
penurunan yang sangat tajam pada tahun 2011 sebanyak 26 kasus, tetapi pada tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat tinggi yaitu 390 kasus dan meningkat
25
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
lagi pada tahun 2013 dengan 460 kasus dan pada tahun 2014 jumlah kasus DBD 146 kasus . Adapun Incidence Rate ( IR ) DBD pada 2010 adalah 83,06 per
100.000
100.000
penduduk,
penduduk
dan
tahun tahun
2011
menurun
2012
meningkat
menjadi menjadi
17,68
per
260,5
per
100.000 penduduk, dan meningkat lagi tahun 2013 menjadi 298,6 per 100.000 penduduk dan tahun 2014 menjadi 95,8 per 100.000 penduduk. Perkembangan jumlah kasus DBD di Kota Metro selama periode waktu 2010– 2014tergambar dalam grafik berikut: Gambar 15 Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Incidence rate DBD dan case fatality rate (CFR) tahun 2014 menurun. Case fatality Rate (CFR) menunjukkan keganasan suatu penyakit juga untuk menilai kualitas penanganan yang dilakukan (Roestam, A UI 2009). Pada tahun-tahun sebelumnya CFR akibat penyakit DBD di Kota Metro selalu di bawah target nasional yaitu <2,5%. Namun pada tahun 2009 angka CFR di atas target nasional sebesar 3,4% dan terjadi peningkatan lagi pada tahun 2010 yaitu 9,1 % dan menurun 0% pada tahun 2011 dan meningkat 9,9 % pada tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat sangat tinggi dan pada tahun 2014 menurun menjadi 2,1 %. Hal ini telah mencapai target < 2,5 %.
26
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2010-2014 cenderung mengalami penurunan tahun 2009 sampai 2010 dan tahun 2013 sampai 2014. penyakit DBD tersebar di 22 kelurahan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro. Pada tahun 2014, kecamatan yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Metro timur dengan 49 kasus, dan kecamatan dengan jumlah kasus terkecil adalah Kecamatan Metro Selatan 6 kasus. Berikut ini adalah gambaran distribusi kasus DBD per kecamatan:
Gambar 16 Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Banyak faktor yang menyebabkan masih banyaknya jumlah penderita DBD antara lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, belum optimalnya program pemberantasan vektor (nyamuk Aedes Aegepty), dan perilaku hidup bersih dan sehat yang belum optimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara berbagai elemen baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan upaya agar jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan. Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri.
27
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat tajam dalam 5 tahun terakhir.
Diperlukan
penanganan
yang
efektif
untuk
mencegah
dan
memberantas penyakit DBD. Upaya pemberantasan DBD di Kota Metro antara
lain
dilakukan dengan pembentukan tim pokjanal DBD tingkat
kota dan tingkat kecamatan, fogging fokus, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD. Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Penemuan penderita secara dini dengan penegakan diagnosa yang tepat juga harus dilakukan untuk memastikan penanganan penderita sehingga dapat menekan angka kematian akibat penyakit DBD. Tabel 4 Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2014 NO
TAHUN 2014
INDIKATOR
TARGET
REALISASI
1
Prosentase Kejadian DBD ditangani sesuai Standard (%)
100%
100 %
2
Angka Kesakitan DBD (per 100.000 pddk)
40
95,8%
3
Angka Kematian DBD (%)
<1%
2,1%
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit,Seksi Kesehatan Lingkungan
28
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
c.
Penyakit TB. Paru
Untuk mengatasi masalah TB di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan program penanggulangan penyakit TB dengan strategi DOTS (directly observe treatment shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh PMO (Pengawas Minum Obat). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Strategi program P2 TB Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi DOTS yang mencakup ; upaya penemuan dan pengobatan penderita TB Paru BTA+ minimal 70% yang di ikuti angka konversi sebesar 80% serta angka kesembuhan minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan TB Paru di Kota Metro dilakukan pada 1 puskesmas rujukan mikroskopis (PRM), dan 2 puskesmas pelaksana mandiri (PPM) dan 5 puskesmas satelit. Cakupan
penemuan
penderita
baru
(CDR)
TB
BTA+
menunjukkan
kecenderungan naik turun yaitu dari 61,4 % pada tahun 2009 dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 65,57 %. Namun pencapaian ini masih di bawah target nasional sebesar 85% tahun 2013.
Namun peningkatan cakupan penemuan
penderita baru TB BTA+ tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan. Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TB BTA+ yang menyelesaikan pengobatan. Angka kesembuhan penyakit TB Paru dengan BTA+ (cure rate) tahun 2011 sebesar 80,25 %, meningkat menjadi 83,64 % pada tahun 2012 dan terjadi penurunan tahun 2013 menjadi 83 % dan terjadi penurunan tahun 2014 yaitu 81 %. Angka keberhasilan pengobatan TB BTA+ di Kota Metro hampir mencapai
target nasional sebesar 85%. Perkembangan
cakupan penemuan penderita baru (CDR) dan angka kesembuhan (CR) TB BTA + selama tahun 2010-2014 tergambar dalam grafik berikut.
29
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 17 Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TB BTA + Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih belum memenuhi target nasional artinya dari kasus TB yang ditemukan dan
diobati
perlu
telah
diupayakan
pelayanan
lebih
manajemen
maksimal
pengobatan
menyukseskan ditujukan
dilakukan
terhadap
baik
tetapi
rangka
peningkatan
mutu
TB.
Dalam
rangka
TBC,
prioritas
dalam
penderita
pelaksanaanaan
kasus
dengan
penanggulangan
peningkatanmutu
pelayanan,
penggunaan
obat
yang
rasional dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS. Micobacterium dunia, dengan
tuberculosis
menurut
WHO
kematian
berkembang
3
kematian
(TB)
sekitar
juta ini
telah 8
orang
menginfeksi
juta per
merupakan
penduduk
tahun
(WHO,
25%
dari
sepertiga dunia
penduduk
diserang
1993).
Di
kematian
TB
negara penyakit
yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB
berada
di
negara-negara
berkembang
Dengan
munculnya
epidemi
HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO).
30
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Penemuan
kasus
baru
penderita
baru
BTA
Positif
selama
tahun
2010 - 2014 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 ada 82 kasus (56,4 per 100.000 penduduk). Sedangkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan dalam temuan kasus mencapai 68 kasus (46,2 per 100.000 penduduk), dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus yaitu 86 kasus (57,4 per 100.000 penduduk)dan tahun 2013 menjadi 101 kasus (65,57 per 100.000 penduduk)dan tahun 2014 ada 74 kasus (48,54 per 100.000 penduduk).Gambaran lebih lengkap dapat dilihat pada grafik berikut: Gambar 18 Angka Kasus Baru / Incidence Rate TB Paru BTA+ (per 100.000 penduduk) Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Grafik diatas menggambarkan bahwa secara umum ada penurunan dan peningkatan jumlah kasus selama periode tahun 2010-2014. Pada tahun 2014 terjadi penurunan
penemuan kasus baru BTA Positif. Hal ini dapat dapat
dikarenakan kurangnya
kerjasama yang intensif baik pada program maupun
lintas sektor serta belum efektifnya kerjasama antara kader AISIYAH dan Dinas Kesehatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan program P2TB, melatih kader komunitas sebanyak 58 orang yang bertugas penyuluhan program TB dan penjaringan suspek, dibentuknya Tim Gerdunas TB Kota Metro yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan dilaksanakan pertemuan rutin dalam rangka evaluasi peran Tim Gerdunas TB dalam kegiatan program P2TB serta adanya kelompok masyarakat yang mendukung program TB.
31
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
d. Penyakit Diare Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun. Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatkan angka kesakitan diare tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2009 adalah
411/1000 penduduk. Secara proporsional Diare pada
golongan balita adalah 55%. Kematian Diare pada balita 75,3 per 100.000 balita dan semua umur adalah 23,2 per 100.000 semua umur (Hasil SKRT 2001). Pada tahun 2007 Angka Kesakitan Diare di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk (Ditjen PP&PL, 2007). Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan sehat, pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per 1000 penduduk dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 yaitu 214 per 1000 penduduk, dan tahun 2014 yaitu 214 per 1000 penduduk. Grafik perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di Kota Metro terlihat pada gambar berikut: Gambar 19 Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
32
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Masih tingginya diare tahun 2014 tidak diiringi dengan penggunaan oralit sesuai dengan
tatalaksana
penderita
diare
yang
standar,
hal
ini
disebabkan
pengetahuan masyarakat yang masih kurang tentang tatalaksana penderita diare, untuk itu perlu ada kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat dan terkoordinasi baik melalui lintas program maupun lintas sektor, mengembangkan dan menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita diare, maupun meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan program.
e. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan efisien. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Pengamatan difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit poliomyelitis paralitik (menimbulkan kelumpuhan) yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid (layuh). Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik
untuk
pada anak
puskesmas/ masyarakat
maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥ 1 di Kota Metro maka harus ditemukan minimal 1 kasus
lumpuh layuh.
Tahun 2014 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,44 per 100.000 anak < 15 tahun)di wilayah Yosodadi, dan tahun 2013 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,41 per 100.000 anak < 15 tahun) di wilayah Mulyojati ,2011 ditemukan 1 kasus AFP.dan
tahun 2010 tidak ditemukan kasus. Grafik perkembangan Angka
Kesakitan AFP di Kota Metro terlihat pada gambar berikut:
33
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 20 Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk <15 tahun Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro dari tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 1 per 100.000 penduduk<15 tahun dan pada tahun 2010 tidak ditemukan kasus, dan tahun 2011 terdapat 1 kasus (> 1 per 100.000 penduduk < 15 Tahun)dan tahun 2012 terdapat 1 kasus dan tahun 2013 juga terdapat 1 kasus (>1 per 100.000 penduduk <15 tahun), tahun 2014 terdapat 1 kasus (>1 per 100.000 penduduk <15 tahun). Dari setiap kasus AFP yang ditemukan selalu dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari hasil pemeriksaan selama tahun 2010-2014 tidak ditemukan adanya infeksi virus polio liar pada kasus AFP yang ditemukan. f.
Penyakit Campak Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB. Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan akut serta menyerang hampir semua anak kecil. Program reduksi campak global (WHO Ninth General Programme of Work, 1996-2001), menargetkan penurunan insidens campak 90 % dan penurunan mortalitas campak 95% dari sebelum program imunisasi di mulai.
34
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun pada tahun 2010 ada 65 kasus atau 4,7 per 1000 balita, dan tahun 2011 ada 53 kasus atau 3,06 per 1000 balita dan pada tahun 2012 meningkat tajam yaitu ada 163 kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun tahun 2013 terdapat 121 kasus atau 6,7 per 1000 balita, tahun 2014 tidak ada kasus campak seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 21 Angka kesakitan Campak per 1000 Balita Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Strategi pengendalian penyakit campak dilakukan dengan imunisasi dengan target nasional sebesar >80%, karena campak merupakan penyakit dengan potensi menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa).
Ada korelasi positif antara
kenaikan kejadian campak di Kota Metro dengan penurunan cakupan imunisasi campak. Cakupan imunisasi campak di Kota Metro menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 menurun menjadi 74,1 %, tahun 2011 meningkat menjadi 77,2 % dan menurun drastis di tahun 2012 menjadi 53,5 %,dan tahun 2013 meningkat menjadi 97,8 % dan tahun 2014 menjadi 98,6 % di atas target nasional sebesar > 80 %.
35
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 22 Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Gambar 23 Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
36
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
g.
Penyakit Kusta Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar pelayanan
minimal
(SPM)
adalah
angka
kesembuhan
(Release
from
treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk. Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke puskesmas. Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan Metro Pusat pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru, penderita kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011. Tahun 2013 terdapat 1 kasus baru dan tahun 2014 terdapat 1 kasus di Yosodadi Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program P2 Kusta , untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan melalui pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan penderita melalui kegitan perkesmas yang ada. Gambar 24 Angka kesakitan Kusta Kota Metro Tahun 2011-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
37
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
h. Penyakit IMS dan HIV/AIDS Penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit
yang
penderita
sulit
untuk
cenderung
teregristrasi
untuk
di
tertutup
pelayanan dalam
kesehatan
mencari
karena
pengobatan
penyakitnya.
Perlu diwaspadai dan diantisipasi bahwa penderita HIV/AIDS dari tahun ke
tahun
HIV/AIDS
di
Kota
Metro
merupakan
HIV/AIDS
yang
meningkat>
fenomena
sebenarnya
gunung
Seperti es,
mungkin
diketahui
dimana
lebih
penderita
kasus
banyak
penderita
dari
yang
terpantau.
Hal
ini
menutupi
karena
penderita
penyakitnya
penderita
HIV/AIDS
gambaran
bahwa
diperkirakan terdapat
HIV/AIDS
karena
dikucilkan bila
masih dan
terdapat
sekitar
pada
umumnya
stigma
diasingkan 1
di dari
tersembunyi masyarakat
pergaulan.
kasus/penderita
HIV/AIDS
dan bagi
Sebagai maka
100 orang disekitarnya berpotensi terkena
HIV/AIDS.
Berdasarkan gonorhoe
laporan
SST
Kota
Metro.
di
tahun
2014
Sedangka
tidak
terdapat
Penyakit
AIDS
penyakit di
Kota
Sifilis, Metro
Tahun 2010 total kumulatif penderita AIDS 16 kasus. Tahun 2011 ditemukan 3 kasus seluruhnya meninggal. Tahun 2012 terdapat 8 kasus, dan tahun 2013 terdapat 13 kasus,Tahun 2014 terdapat 2 kasus seperti terlihat pada gambar berikut :
38
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 25 Angka kesakitan HIV/AIDS Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
i.
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Luar Biasa (KLB) Upaya
penyelidikan
epidemiologi
tindak
lanjut
penemuan
dari
dan dini
penanggulangan kasus-kasus
KLB
merupakan
penyakit
berpotensi
wabah yang terjadi di masyarakat. Upaya yang dilakukan dimaksudkan untuk
mencegah
penyebaran
lebih
luas
dan
mengurangi
dampak
yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan seksi surveilans dan seksi gizi pada tahun 2014 tidak terdapat kejadian luar biasa
39
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 Pelayanan Kesehatan 1. Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC) Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya
hamil
untuk
mendapatkan
pelayanan
dan
asuhan
antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52). Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas: (Timbang) berat badan, (Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan,(Tes) terhadap penyakit menular seksual, (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:
40
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 26 Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 27 Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
41
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Pada tahun 2014, dari 3.710 ibu hamil terdapat 3.651 yang memeriksakan kehamilan (K1) atau sebesar 98,4%. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2014 sebesar 96,67 %. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 95%, dan menunjukkan trend menurun dari tahun sebelumnya pada K4. K4 yang menurun pada tahun 2014 dapat disebabkan adanya bumil yang melakukan pemeriksaan kehamilan luar wilayah Kota Metro, sedangkan pertolongan persalinan dilakukan di Kota Metro sehingga riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu tidak dapat dideteksi.
2.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan Komplikasi dan kematian maternal seringkali terjadi pada masa persalinan. Kematian maternal dapat disebabkan karena persalinan tidak ditolong oleh tenaga yang tidak mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Metro pada tahun 2010-2014 mempunyai kecenderungan meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan tahun 2013 dan meningkat pada tahun 2014. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 28 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kota Metro Tahun 2010 - 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
42
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Pada tahun 2014 dari 3.710 persalinan 97.8 % diantaranya ditolong oleh petugas kesehatan. Angka ini belum memenuhi target sebesar 100% dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 1,8 %, Hal ini dapat disebabkan karena Bumil melahirkan di wilayah lain atau tempat orang tuanya, karena pertolongan persalinan dii Kota Metro dilakukan oleh tenaga Kesehatan, untuk wilayah Kota Metro sudah tidak memiliki dukun melahirkan. 3.
Deteksi ibu hamil risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb<8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140mmHg, diastole >90mmHg), oedeme nyata, pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Cakupan deteksi bumil risti di Kota Metro dari periode tahun 2010-2014 menunjukkan kecenderungan naik turun dari 71,1% pada tahun 2010 menjadi 97,6 % pada tahun 2014, terjadi penurunan dari tahun 2012 yaitu 96%. Cakupan deteksi bumil risti perlu dipertahankan karena keterlambatan mendeteksi resiko kehamilan akan memperbesar risiko terjadinya kematian ibu. Jumlah bumil resiko tinggi/komplikasi sebanyak 742 ibu hamil dan ibu hamil yang di tangani 724 (cakupan 97,6 %). Gambaran cakupan deteksi ibu hamil risti tergambar dalam grafik berikut: Gambar 29 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
43
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
4.
Deteksi neonatus risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi Masalah rujukan bayi baru lahir risiko tinggi merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, mengingat tingginya angka kematian umumnya terjadi pada masa perinatal (0-7 hari) dan neonatal (8-28 hari). Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara deteksi bayi-bayi risiko tinggi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan selanjutnya. Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi resiko tinggi. Disamping perlu juga diketahui bahwa neonatus resiko tinggi lahir dari ibu dengan kehamilan resiko tinggi pula. Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut : 1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr) 2. Umur kehamilan 32-36 minggu 3. Bayi dari ibu DM 4. Bayi dengan riwayat apnae 5. Bayi dengan kejang berulang 6. Sepsis 7. Asfiksia Berat 8. Bayi dengan ganguan pendarahan 9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress) Dalam
upaya
menurunkan
angka
kematian
bayi,
Departemen
Kesehatan
RI menetapkan cakupan deteksi dini neonatus risiko tinggi sebesar 70% di dalam
standar
pelayanan
minimal
(SPM)
Tahun
2008.
Adapun pencapaian
program tersebut di Kota Metro dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
44
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 30 Cakupan Deteksi Dini Neonatus Risiko Tinggi Kota Metro Tahun 2010- – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus risti di Kota Metro selalu berada di atas target nasional yaitu 100%. Dari tahun ke tahun dapat diketahui bahwa cakupan program meningkat tajam pada tahun 2010 menjadi 60,6 % dan tahun 2011 menurun menjadi 58,7 % dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 dan 2013 dan meningkat tajam tahun 2014.
5.
Pelayanan Keluarga Berencana Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin dan sedang menggunakan salah satu kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang ada di Kota Metro tahun 2014 sebanyak 27.684 PUS dan tersebar di lima (5) Kecamatan dengan jumlah PUS terbesar ada di Kecamatan Metro Pusat yaitu sebanyak 8,383 PUS atau 30,28% sedangkan jumlah PUS terkecil ada di Kecamatan Metro Selatan yaitu sebesar 2,726 PUS atau 9,8 %. Jumlah peserta KB aktif menurut BKKB & PP Kota Metro pada tahun 2014 sebanyak 20,034 PUS (72,4 %) dan peserta KB baru ada 4.682 PUS (16.9 %).
45
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
6.
Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-12 bulan. Gambar 31 Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
46
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2014 yaitu sebanyak 3,338 dari jumlah sasaran sebesar 3,328 (cakupan 99,7%). Sedangkan cakupan kunjungan bayi sebanyak 3.338 dari jumlah sasaran sebesar 3.305(cakupan 99%).
7.
Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain : a)
Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 0-11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas luar (intrakutan).
b)
Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara meneteskan ke mulut bayi. d)
Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).
e)
Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)
Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi jika cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu. Berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
47
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Suatu desa/kelurahan mencapai target UCI apabila ≥80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Kelurahan UCI di Kota Metro tahun 2014 ada sebanyak 22 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Metro atau sebesar 100 %. Bila melihat target indikator SPM tahun 2008 sebesar 90%, pencapaian UCI pada tahun 2014 sudah tercapai. Diperlukan kerja keras untuk bisa mempertahankan target tersebut pada tahun mendatang. Grafik di bawah ini menunjukan cakupan imunisasi bayi per puskesmas di Kota Metro pada tahun 2014: Gambar 32 Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas
Banjar Sari dan yang terendah
Puskesmas Ganjar Agung, sedangan Puskesmas di bawah target yang ditetapkan yaitu <80% yaitu semua Puskesmas target Imunisasi telah mencapai 80 %,untuk itu perlu adanya peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor agar keberhasilan UCI 100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan
kegiatan akselerasi berupa
pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun).
48
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang
berguna
bagi
kekebalan
seumur
hidup,
pemberian
TT2
selang
waktu
pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan).
4 .2
Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk mencegah dan menangani permasalahan masyarakat
gizi di
di
masyarakat
bidang
gizi,
dengan
cara
pelembagaan
meningkatkan
keluarga
sadar
kemandirian gizi,
serta
peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan keluarga. Beberapa masalah gizi yang
sering
dijumpai
pada
kelompok
masyarakat
adalah
kekurangan
kalori
protein, kekurangan vitamin A, dan anemia gizi besi. 1.
Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya kegiatan
pemantauan penimbangan
terhadap di
pertumbuhan
posyandu
secara
balita rutin
memantau pertumbuhan balita digunakan indikator D/S hasil kegiatan seksi gizi untuk tahun 2014
dilakukan setiap
bulan.
melalui Dalam
dan N/D. Berdasarkan
jumlah balita yang datang dan
ditimbang (D) dilaporkan sebanyak 8.398 dari 9.192 seluruh balita (S). Jadi pencapaian indikator D/S di Kota Metro sebesar 91,4 % atau lebih tinggi dari target sebesar 80% tetapi turun dari tahun 2013. Adapun cakupan D/S per puskesmas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:
49
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 33 Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, semua Puskesmas telah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%. Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut: Gambar 34 Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2014 D/S sudah di atas target.
50
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
2.
Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari. Dari 245 balita BGM usia 6-24 bulan, tidak ada balita yang mendapatkan MP-ASI (cakupan 13,02 %). Hal ini disebabkan karena tidak adanya dana untuk membiayai program MP-ASI bagi balita BGM usia 6-24 bulan. Hal ini cukup memprihatinkan karena balita BGM yang tidak mendapatkan penanganan cenderung untuk beralih status menjadi balita gizi buruk. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang meliputi: a)
Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;
b)
Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;
c)
Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi, Transisi, dan Rehabilitasi;
d)
Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;
e)
Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Zscore -1;
f)
Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.
Dari 4 kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro 100% penderita mendapatkan perawatan.
51
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
3.
Pemberian Kapsul Vitamin A Kurang vitamin A dapat menimbulkan peyakit rabun senja (Xerophthalmia). Selain itu Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Pemberian kapsul vitamin A pada balita diberikan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan bulan Agustus. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2X (dua kali) pada balita yang ada di Kota Metro tahun 2014 sebesar 99,50 % atau meningkat jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 yaitu sebesar 96,40 %. Secara rinci capaian pemberian kapsul vitamin A pada balita per puskesmas adalah sebagai berikut: Gambar 35 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Cakupan pemberian vitamin A pada balita di tiap Puskesmas telah mencapai target 85%. Cakupan terendah terdapat di Puskesmas Purwosari sebesar 85 % dan capaian terbesar terdapat di Puskesmas Bantul yaitu sebesar 100 %. Hal ini disebabkan karena balita tidak datang ke posyandu
pada bulan vitamin A
mendapatkan vitamin A di sekolah PAUD dan TK.
52
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
4.
Pemberian Tablet Fe Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai resiko melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali pada ibu hamil yang menderita anemia.
Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe) diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada tahun 2014 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe I) adalah 98,75 % atau meningkat dari tahun 2013 sebesar 98,03 %. Sedangkan cakupan pemberian tablet besi Fe3 pada ibu hamil pada tahun 2014 sebesar 96,71 % atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 94,1 % seperti tergambar dalam grafik berikut. Gambar 36 Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2010– 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
53
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : Gambar 37 Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target yang diharapkan (90%)pada tablet Fe 1 dan tablet Fe 3.
5.
Kecamatan Bebas Rawan Gizi Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk <15%. Dari 5 kecamatan di Kota Metro seluruhnya bebas rawan gizi. Namun beberapa kecamatan berpotensi rawan gizi terutama Kecamatan Metro utara, karena mempunyai kejadian kasus gizi buruk paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Adapun gambaran prosentase balita gizi buruk tergambar dalam grafik berikut:
54
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 38 Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Perlu adanya upaya penanganan terpadu untuk menanggulangi masalah gizi di Kota Metro, karena kasus gizi buruk masih ada. Diantaranya adalah dengan peningkatan deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk.
6.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di bedakan dalam 2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah bayi BBLR hanya sebesar 267 kasus tahun 2010, 354 kasus tahun 2011 dan turun menjadi 229 kasus
tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat kembali menjadi 260
kasus dan tahun 2014 menjadi 239 kasus seperti terdapat dalam grafik berikut:
55
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 39 Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2010– 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di Puskesmas Yosomulyo (45 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Tejo Agung dengan 13 kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas disajikan dalam grafik sebagai berikut: Gambar 40 Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
56
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas dengan jumlah lebih dari 13 di setiap Puskesmas, Hal ini menggambarkan status gizi pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.
7. Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan anthropometri yang menggunakan indeks berat badan umur (BB/U). Kategori yang digunakan adalah gizi lebih (z-score >+2SD), gizi baik (z-score -2SD sampai +2SD), gizi kurang (z-score-2SD sampai -3SD), gizi buruk (z-score <-3SD). Perkembangan kasus gizi buruk dan kasus gizi kurang/ BGM Kota Metro tergambar dalam grafik: Gambar 41 Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jumlah kasus balita gizi buruk tahun 2010 yang dilaporkan oleh Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro, tahun 2010 yaitu 28 kasus, dan menurun pada tahun 2011 sebanyak 3 orang dan tahun 2012 meningkat menjadi 7 kasus dan menurun lagi pada tahun 2013 menjadi 4 kasus dan tahun 2014 terdapat 4 kasus.
57
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2010 321 kasus, 2011 terdapat 343 kasus. Dan menurun pada tahun 2012 terdapat 245 kasus dan tahun 2013 meningkat menjadi 260 kasus dan tahun 2014 menurun menjadi 169 kasus. Kasus balita BGM perlu diwaspadai karena status BGM berpotensi untuk beralih ke status Gizi Buruk jika tidak mendapat penanganan yang memadai. Untuk temuan gizi buruk terbaru 2014 hanya 4 orang, hal lain disebabkan perbedaan defenisi operasional yang ada, pada buku pedoman profil masih menggunakan bahwa yang dikatakan gizi buruk adalah berat bayi dibagi umur, sedangkan pada defenisi operasional pada program gizi adalah berat bayi dibagi tinggi badan. Kasus gizi buruk juga disebabkan adanya penyakit
penyerta seperti TB Paru, Hydrocepalus,
Perlengketan usus serta faktor pola asuh. Dengan adanya kasus gizi buruk yaitu 4 kasus serta meningkatnya BGM, perlu adanya peningkatan kegiatan program untuk menurunkan kasus gizi buruk dan BGM, perlu adanya review dan pemantauan terhadap status gizi secara berkala untuk mengetahui penyebab kasus gizi buruk serta pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu agar dapat selalu terpantau oleh pelayanan kesehatan.Perlu juga ada kegiatan pemberian tambahan makanan dan vitamin untuk meningkatkan gizi anak bayi dan balita.Dan perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang baik melalui penyuluhan maupun partisipasi masyarakat, lembaga eksekutif dan legislatif serta dinas terkait.
8.
Bayi Mendapat ASI Ekslusif Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain pembentuk eksklusif
kekebalan di
usia
0-6
tubuh bulan
terhadap
penyakit.
dipandang
sangat
Pemberian
ASI
strategis,
karena
usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap
secara pada
berbagaii
penyakit. Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu dari 42,0 % pada tahun 2013 menjadi % 45,5 pada tahun 2014.
58
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 42 Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Berdasarkan laporan pada tahun 2014 didapatkan bahwa dari 1.131sasaran bayi terdapat 515 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (45,5 %). Angka cakupan ASI eksklusif belum mencapai target yaitu sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena masyarakat terutama ibu hamil belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI Eklusif serta penanganan bidan yang langsung memberikan ASI kepada ibu melahirkan
4 .3
Pelayanan Kesehatan Gigi & mulut
Kesehatan gigi tercantum pada UU Kesehatan yang telah disahkan DPR pada 14 september 2009. UU Kesehatan tersebut menggantikan UU no. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan dunia kesehatan. Pada UU Kesehatan yang baru, kesehatan gigi dimasukkan sebagai salah satu kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. Bahkan terdapat bagian khusus mengenai kesehatan gigi yang dicantumkan pada pasal-pasal UU tersebut.
59
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Pasal 93: (1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. (2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan sekolah.
Pasal 94: Pemerintah fasilitas
dan
pelayanan,
pemerintah alat
dan
daerah obat
wajib
menjamin
kesehatan
gigi
dan
ketersediaan
tenaga,
mulut
rangka
dalam
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Hasil
Riset
Kesehatan
Dasar
(RISKESDAS
2007)
yang
diselenggarakan
Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia rata–rata memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi yang
rusak
tersebut
hanya
0.7%
yang
telah
ditambal.
Beberapa
temuan
ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, gangguan kehamilan dan dampak karies gigi juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak
prasekolah.Dengan
meningkatkan
kualitas
kesehatan
gigi
akan
dapat
meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
60
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 43 Realisasi Program Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari jumlah 12.421 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 5.203 siswa pada Usaha kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 2786 siswa yang perlu perawatan gigi dan yang mendapat perawatan 1833 siswa, sedangkan UKGS telah dilaksanakan di semua SD/MI yang ada di Kota Metro, tetapi siswa yang diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi biasanya berbarengan dengan penjaringan siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru masuk.
4 .4 1.
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Biaya pemeliharaan kesehatan terutama saat sakit cenderung mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena penerapan teknologi canggih, karakter „supply induced demand‟ dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan, sebagai akibatnya akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut sejak lama sudah dikembangkan pembiayaan kesehatan pra bayar. Pola pembiayaan
61
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
pra bayar tidak hanya akan meringankan beban pemerintah namun juga merupakan upaya melibatkan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan. Prosentase kepesertaan JPK pra bayar terhadap jumlah penduduk tahun 2010 - 2012 cenderung meningkat, yaitu dari 40 % menjadi 48,1%. Pada tahun 2010 cakupan kepesertaan JPK pra bayar di Kota Metro, tahun 2011 menjadi 50,9 % dan meningkat tahun 2012 menjadi 65,5 % dan menurun di tahun 2013 menjadi 48,5% dan tahun 2014 meningkat menjadi 53,55%. Hal ini karena tidak tercatatnya data asuransi komersial ASKES. Pencapaian JPK pra bayar masih di bawah target yang ditetapkan yaitu sebesar 70%. Gambar 44 Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan
Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2014 dapat dilihat dari grafik berikut. Gambar 45 Prosentase JPK Menurut Jenisnya Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan
62
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
JKN di Kota Metro terdiri dari Penerima bantuan iuran (PBI) APBN, Pekerja penerima upah (PPU) pekerja bukan penerima upah (mandiri), bukan pekerja sebesar 44,5 %,Jamkesda 6,65 %, asuransi swasta 2,35% dan asuransi perusahaan terdiri dari 0,05%. 2.
Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dapat diukur dengan prosentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas. Jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2014 tercatat sebanyak 127.996 kunjungan. Dari seluruh jumlah pengunjung puskesmas yang memanfaatkan untuk rawat jalan sebanyak 127.540 kunjungan atau 83,67 % dari jumlah penduduk. Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2014 ada 456 kunjungan atau 0,29 % dari jumlah penduduk. Cakupan kunjungan rawat inap menurun dari tahun 2013 dikarenakan Rumah Sakit masih cukup untuk rawat inap dan terjadi penurunan pada rawat jalan, hal ini dikarenakan ada 7 Rumah sakit juga telah melaksanakan rawat jalan secara intensif, dan banyak pasien yang minta rujukan untuk ke Rumah sakit. Adapun cakupan kunjungan rawat inap di seluruh puskesmas di Kota Metro masih di bawah target nasional yaitu 1,5% dari jumlah penduduk. Rendahnya jumlah kunjungan rawat inap puskesmas karena fasilitas kesehatan rujukan/ rumah sakit relatif mudah dijangkau, sehingga masyarakat lebih memilih di rawat di rumah sakit daripada di puskesmas. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kunjungan di masing-masing puskesmas. Gambar 46 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Per Puskemas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro
63
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik menurun dalam tahun terakhir seperti tergambar sebagai berikut.
Gambar 47 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro
Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah dan Lampung Timur. Disamping itu, banyaknya penduduk yang memanfaatkan puskesmas menunjukkan bahwa masyarakat Kota Metro datang ke sarana pelayanan di Puskesmas bukan saja untuk pengobatan penyakit tetapi sudah mengarah pada konsultasi kesehatan, sehingga puskesmas perlu meningkatkan mutu pelayanan selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu merespon kebutuhan masyarakat yang dilayaninya. Salah satu misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan
64
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin. 3.
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk menyembuhkan,
memulihkan
maupun
merehabilitasi
kesehatan
perorangan.
Pelayanan rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan berat. Saat ini Kota Metro memiliki 7 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1 RS Pemerintah, 3 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh rumah sakit di Kota Metro sebanyak 293.465 atau sebesar 192,5 % dari jumlah penduduk. Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 156 %
atau 238.266 orang
adalah pasien rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 55.199 orang atau 36,2 %. Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan rumah sakit di Kota Metro. Gambar 48 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2014
Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih
65
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
4.
Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pelayanan rawat inap dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pemanfaatan rumah sakit dengan melihat dari beberapa segi termasuk pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi pelayanan. Indikator-indikator yang dipakai terkait dengan pelayanan di rumah sakit antara lain; pemanfaatan tempat tidur / Bed Occupancy Rate (BOR), rata-rata lama hari perawatan / Average Length of Stay (ALOS), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur/Turn Over Internal (TOI), presentase pasien keluar yang meningggal/Gross Death Rate (GDR), dan presentase pasien yang keluar meninggal <24 jam perawatan/Net Death Rate (NDR). Adapun pencapaian indikator tersebut di beberapa rumah sakit di Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2014 N O
RUMAH SAKIT
1
RSU A. Yani
2
RSU Mardi Waluyo
3
RSU Islam
4
RSU Muhammadiyah
5
AMC
6
RSB Asih
7
RSB Permata Hati
JUMLAH TEMPAT TIDUR
BOR
ALOS
TOI
GDR
233
66,7
3
2 41,6
178
79,1
3
1
63
45.0
3
3
52
60.8
3
2
68
90.5
0
0
25
15.4
1
8
31
60.8
2
1
NDR
19,3
44,3
20.6
29.0
10,4
15.8
6,9
0.5
0.2
-
-
-
-
Sumber: Bagian Rekam Medis, RSU Jend. A.Yani, RSU Mardi Waluyo, RSU Islam, RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati, RS Muhammadiyah Kota Metro, RSB Asih
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit (Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar rumah sakit. Empat rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo dan RSIA AMC) menunjukkan BOR yang ideal 60-85%, sedangkan 4 rumah sakit lainnya masih di bawah angka ideal.
66
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Indikator Yang Akan Dicapai
4 .5
Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan berdasarkan data indikator kinerja SPM Kota Metro tahun 2013 adalah sebagai berikut:
NO
JENIS PELAYANAN
TARGET
REALISA SI
1.
Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4
95 %
98,09
2.
Persentase cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani
80%
97,57
3.
Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
90 %
97.83
atau
tenaga
Kesehatan
yang
memiliki
kompetensi
kebidanan 4.
Persentase cakupan pelayanan nifas
90 %
97,91
5.
Persentase cakupan Neonatus dg komplikasi yg ditangani
80 %
89,33
6.
Persentase cakupan kunjungan bayi
90 %
97,95
7.
Persentase
100 %
100,00
cakupan
Desa/Kelurahan
Universal
Child
Immunization 8.
Persentase Cakupan pelayanan anak balita
90 %
94,15
9.
Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI
100%
100
pada anak usia 6 – 24 bulan 10.
Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 %
100
11.
Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
100 %
100
70 %
85,01
a. Presentasi AFP Rate 100.000 penduduk < 15 tahun
>=2
1
b. Presentasi Penemuan Penderita Pneumonia Balita
100 %
9,26
c. Presentasi Pasien baru TB BTA Positif
>85 %
37,30
d. Presentasi DBD yang ditangani
100 %
100
e. Presentasi Penemuan Penderita Diare
100 %
106,04
setingkat 12.
Persentase cakupan peserta KB aktif
13.
Presentasi Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
67
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
14.
Persentase cakupan pelayanan Kesehatan dasar Pasien
100%
79,59
100%
78,78
100%
100
100%
-
100%
100
masyarakat miskin 15.
Persentase cakupan Pelayanan Kesehatan ke Rujukan Pasien masyarakat miskin
16.
Persentase cakupan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
17.
Persentase cakupan Dsa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
18
Persentase cakupan Desa siaga aktif
4.6 Perilaku Hidup Masyarakat Upaya perubahan perilaku sehat dilaksanakan melalui program promosi kesehatan yang merupakan upaya pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat dalam upaya kesehatan sesuai dengan keadaan sosial budaya setempat. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengembangan perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat antara lain:
1. Rumah Tangga Sehat Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS yaitu
pertolongan
persalinan
eksklusif,
mempunyai
melakukan
aktifitas
jaminan
fisik
setiap
oleh
tenaga
kesehatan,
pemeliharaan hari,
makan
kesehatan, sayur
dan
balita
diberi
tidak buah
ASI
merokok,
setiap
hari,
tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Dari 11.377 rumah tangga yang dipantau,
sebanyak
5.399
keluarga
(47.5
%)
dapat
dikategorikan
sebagai
rumah tangga sehat. Karena dari 10 indikator PHBS, rumah yang tidak ada asap rokok sangat sedikit . Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat masih banyak yang merokok dalam rumah sehingga capaian rumah tangga
68
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
sehat terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah target yaitu 5%. Untuk itu perlu ada peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya merokok dan adanya ketegasan dari pemerintah tentang tempat yang diperbolehkan untuk merokok. Dengan adanya kerjasama baik masyarakat maupun pemerintah untuk mencapai rumah tangga sehat maka akan terbentuk keluarga sehat sampai dengan Kota Metro Sehat.Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Gambar 49 Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
4.7 Keadaan Lingkungan Upaya pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan menurunkan angka kejadian penyakit yang berbasis lingkungan dengan cara mengendalikan faktor resiko lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar, Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan, pengawasan tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TUPM), dan pengembangan wilayah sehat.
69
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
1. Rumah Sehat Rumah sehat menjadi indikator lingkungan sehat. Rumah sehat dapat menggambarkan kondisi kesehatan suatu wilayah. Rumah yang dibina ada 911 rumah yaitu 13.34 % dari rumah yang ada (34.944 rumah) .Rumah yang dibina memenuhi syarat/ rumah sehat di Kota Metro ada 50,05 % yaitu 456 rumah yang dibina. Sedangkan rumah sehat yang ada adalah 28.569 rumah (81,76% dari rumah yang ada).Hal ini menggambarkan bahwa pemeriksaan rumah sehat belum dapat mewakili kondisi yang ada, karena rumah yang diperiksa belum ada 50% dari jumlah rumah / bangunan yang ada.Hal ini dapat dilihat dengan tingginya jumlah penyakit DBD, walaupun rumah sehat cakupan tinggi tetapi dari jumlah rumah yang diperiksa tahun 2014, bukan dari jumlah rumah yang ada keseluruhan.Pada gambar di bawah ini dapat terlihat cakupan rumah sehat. Gambar 50 Cakupan Rumah Sehat Kota Metro Tahun 2012-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 51 Cakupan Rumah yang dibina Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
70
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
2.
Penyediaan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih terbukti mampu
mereduksi
terjadinya
beberapa
penyakit
menular.
Air
layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi
bersih
yang
persyaratan
kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Berdasarkan hasil laporan yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa Penduduk yang memiliki akses air minum hanya 82,52 % dengan sarana yang digunakan sebagai sumber air bersih berasal dari sumur gali terlindung dengan jumlah sarana 28.030 dan yang memenuhi syrarat 22.271 sarana. Sedangkan sisanya menggunakan sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan. Sedangkan pemeriksaan bakteriologis dan kimia belum dapat dilakukan semua, hanya pada rumah yang memiliki sarana industri. Untuk itu perlu adanya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengetahui kondisi air yang digunakan selama ini sehingga kita dapat memberikan solusi dalam permasalahan tentang air. Karena air yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya penyakit menular seperti Diare, disentri dll. Gambar 52 Cakupan sarana air bersih Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
71
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 53 Cakupan kualitas air minum di penyelenggara air minum Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
3.
Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi yang layak (jamban Sehat) Salah satu cara untuk menilai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari kepemilikan fasilitas sanitasi dasar di keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi dasar yang harus dimiliki keluarga meliputi jamban sehat dengan jenisnya. Gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut puskesmas adalah sebagai berikut: Gambar 54 Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
72
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
4.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan dan dilakukan secara kontinu terhadap masyarakat yang berpotensi menjadi tempat penularan penyakit . Untuk itu perlu pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dengan sanitasi total berbasis masyarakat dengan cara melakukan kerja sama baik lintas program dan lintas sektoral dan dengan masyrakat. Pada tahun 2014 dari 22 kelurahan di Kota Metro ada 21 kelurahan yang melaksanakan Sanitsi Total berbasis masyarakat dan 8 kelurahan melaksanakan stop BABS. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang lebih intesif pada semua pihak untuk mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan sehat untu memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular. Gambar 55 Cakupan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
73
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
5.
Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) Tempat - tempat umum dan tempat pengelolan makanan dapat menjadi faktor resiko sebagai media penular penyakit yang potensial dikarenakan tempat ini dimanfaatkan oleh masyarakat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar ataupun fasilitas umum lainnya. Apabila kualitas lingkungan TTU tidak memenuhi standar persyaratan kesehatan tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas tersebut juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan kualitas lingkungannya sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap masyarakat. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang diperiksa di Kota Metro pada tahun 2014 sebanyak 165 TTU dan yang memenuhi syarat 164 yaitu 99,4 %. Hal ini pelu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi masyarakat sudah memiliki laik hygiens dari dinas kesehatan dan tempatnya memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi makanan tersebut. Gambar 56 Cakupan TTU Sehat Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
74
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 57 Cakupan TPM Sehat Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Gambar 58 Cakupan TPM dibina & diuji petik Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
75
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
4 .8
Pelayanan Kefarmasian
Indikator untuk menggambarkan pelayanan kefarmasian di Kota Metro digunakan indikator ketersediaan obat dan ketersediaan sarana sediaan farmasi. Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan di puskesmas pada tahun 2014 sebesar 100 % sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat generik di puskesmas sebesar 99,78 %, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Sedangkan jumlah sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro mencakup apotik dan toko obat. Jumlah apotik di Kota Metro sebanyak 26 buah sedangkan toko obat sebanyak 7 buah. Seluruh sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro dimiliki oleh swasta. Tetapi pembinaannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik agar ketersediaan obat dapat tersedia dengan baik.
Gambar 59 Kebutuhan obat menurut jenis obat Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Farmakmin Dinkes Kota Metro
Dari Jenis obat yang ada berjumlah 170 jenis, yang tersedia 159 jenis dan obat generik yang tersedia 159 jenis yaitu 93,53 % dari jenis obat yang tersedia.
76
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
5 .1
Sarana Kesehatan
1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 102 sarana yang terdiri dari rumah sakit yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri dari Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik, praktek dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan unit tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang besar farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan. Pada periode tahun 2007-2014, jumlah puksesmas (temasuk puskesmas perawatan) yang ada di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000 menjadi 11 unit pada tahun 2010. tahun 2013 rasio puskesmas terhadap 20.000 penduduk adalah 7,35. ini berarti bahwa setiap 20.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 1 sampai 2 unit puskesmas (dengan standar 1 puskesmas : 20.000 penduduk). Rasio puskesmas terhadap penduduk sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu rata-rata satu unit puskesmas melayani 20.000 penduduk dan kondisinya di Kota Metro setiap 20.000 penduduk di layanani 1 – 2 Puskesmas. Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, seluruh puskesmas telah dilengkapi dengan laboratorium sederhana dan dua diantara kedelapan puskesmas tersebut dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu: Puskesmas Sumbersari Bantul dan Puskesmas Banjarsari. Sedangkan puskesmas PONED adalah Puskesmas Sumbersari Bantul dan Puskesmas Banjarsari
77
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Untuk membantu melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan puskesmas dalam wilayah kerja yang lebih kecil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu. Idealnya setiap Puskesmas Pembantu melayani 6.000 penduduk. Puskesmas pembantu yang ada di Kota Metro sampai dengan tahun 2014 ada sebanyak 6 unit. Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah dilengkapi satu puskesmas keliling. Sedangkan jumlah sepeda motor di seluruh puskesmas ada sebanyak 97 buah. Hal ini berarti setiap puskesmas rata-rata mempunyai 8-9 sepeda motor untuk pelayanan di luar gedung. Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik di dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat.
Gambar 60 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola Kota Metro Tahun 2014
78
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
2. Persentase RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasa diukur dengan jumlah RS dan tempat tidurnya (TT) serta rasio terhadap jumlah penduduk. Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2014 sebanyak 7 unit. Dari segi kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 6 rumah sakit milik swasta. Seluruh rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan dua diantara Tujuh rumah sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik pemerintah) dan RSU Mardiwaluyo (milik swasta).
Gambar 61 Jumlah RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1Kota Metro Tahun 2014
3. Posyandu menurut strata Posyandu masyarakat.
merupakan Posyandu
salah
satu
bentuk
menyelenggarakan
UKBM minimal
yang 5
paling
dikenal
program
di
prioritas
yaitu; kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan kedalam 4 strata yaitu: posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama yaitu: posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
79
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Sedangkan posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan program dana sehat dengan cakupan 50% KK. Pada tahun 2014 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 155 buah yang terdiri dari 100 posyandu mandiri, 49 posyandu purnama dan 3 posyandu madya, sedangkan untuk posyandu pratama untuk tahun 2014 ada 3. Proporsi posyandu menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 62 Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Kota Metro adalah sebagai berikut:
80
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 63 Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan di Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Posyandu mandiri
terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan
posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat (25 posyandu) dan Posyandu madya ada di Metro Pusat
(3 posyandu), pratama di metro selatan (2
posyandu)
4. Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Jumlah upaya Kesehatan bersumber masyarakat di Kota Metro dengan 22 kelurahan hanya terdapat 22 Poskeskel dan 3 Posbindu. Poskeskel ada pada semua kelurahan, sedangkan posbindu ada di Kecamatan Metro Timur, MetroSelatan dan Metro Barat.Sedangkan desa siaga aktif ada 22 kelurahan yang dibagi pratama 12 kelurahan, madya 6 kelurahan dan purnama 4 kelurahan.
81
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 64 Jumlah Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 65 Jumlah Desa Siaga aktif Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
82
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
5 .2
Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan di Kota Metro tersebar di berbagai sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dinas kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 1.236 orang. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, sebanyak 1051 orang (85%) bekerja di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit & puskesmas dan sarana kesehatan lain ) sebagai tenaga kesehatan dan 185 orang tenaga non kesehatan yang bekerja si sarana pelayanan kesehatan. Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 68 % (716 orang), proporsi terbesar kedua adalah tenaga medis yaitu 13,9% (146 orang). Sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah fisioterapi yaitu 0,85 % (9 orang). Adapun distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut: Gambar 66 Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan Kota Metro tahun 2014
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2014
Adapun rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk tergambar dalam tabel berikut:
83
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Tabel 8 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk Kota Metro tahun 2014
NO
JENIS TENAGA
JUMLAH TENAGA
RASIO PER 100.000 PENDUDUK Renstra Kota Metro DEPKES Tahun Tahun 2014 2010-2014 45 5
1
Dokter Spesialis
68
2
Dokter Umum
84
55
14
3
Dokter Gigi
20
13
4
4
Perawat
452
296
65
5
Bidan
138
131
43
6
Apoteker
44
28
5
7
Sarjana Kesmas
22
14
11
8
Sanitarian
27
17
14
9
Gizi
25
16
11
10
Teknisi Medis
10
6
6
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2014
Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu sebesar 296 per 100.000 penduduk (target nasional 2014 adalah 65 per 100.000 penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi teknisi medis dengan rasio 6 per 100.000 penduduk ( Target nasional 6 per 100.000 penduduk).
Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.
84
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Pembiayaan Kesehatan
5 .3
Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro tahun 2014 berasal dari berbagai sumber antara lain; alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan (APBN), Alokasi APBD Provinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan serta pinjaman/hibah luar negeri (PHLN), untuk tingkat perkembangan pembiayaan tahun 2010-2014dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 9 Perkembangan Pembiayaan Kesehatan Kota Metro Tahun 2010-2014 No.
SUMBER PEMBIAYAAN
TAHUN ANGGARAN (Rp) 2010
2011
2012
2013
2014
1.
APBD II
14.573.369.611
24.051.140.088
37,740,924,234
50.148.051.340
70.325.119.149
2.
APBD I
182.100.400
140.161.956
140.794.580
215.880.000
24.301.250
3.
APBN
3.713.260.000
14.367.831.700
4.757.390.000
17.031.587.357
5.608.504.546
4.
BLN/Hibah
58.467.300
405.796.818
50.997.000
52.265.500
36.325.700
5.
Sumber lain
-
-
413457100
600.173.000
5.135.325.500
Jumlah
20.915.530.947
18.527.197.311
43.103.562.914
68.047.977.197
81.129.576.145
Sumber: Subbag Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2014 meningkat dari tahun sebelumnya.. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di Kota Metro.Pada tahun 2014 Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah pada periode 2010-2014 dapat dilihat dari grafik berikut:
85
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
Gambar 67 Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Metro
Tahun 2010-2014 anggaran kesehatan perkapita meningkat dan 2014 mencapai angka tertinggi yaitu sebesar Rp.532,248/penduduk (tidak termasuk gaji dan tunjangan. Selain pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan PHLN, dalam rangka meningkatkan peranserta masyarakat dalam pembiayaan kesehatannya, sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat.
86
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
BAB VI KESIMPULAN 6 .1
Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa indikator derajat kesehatan di Kota Metro cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan turunnya beberapa indikator mortalitas dan morbiditas. Membaiknya derajat kesehatan masyarakat Kota Metro selain dipengaruhi oleh banyak faktor di luar bidang kesehatan, juga berkaitan erat dengan tercapainya cakupan penyelenggaraan program kesehatan. Adapun gambaran derajat kesehatan dan cakupan program kesehatan yang dicapai pada tahun 2014, adalah sebagai berikut : 1.
Angka Kematian Bayi ( AKB ) diperkirakan sebesar 0,9 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014 sama dengan Angka Kematian Bayi tahun 2013 sebesar 0,9 per 1000 kelahiran hidup.
2.
Angka Kematian Balita ( AKABA ) tidak ada atau 1,2 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 0,6 per 1000 kelahiran hidup.
3.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) diperkirakan sebesar 58 per 100.000 KH pada tahun 2014 mengalami penurunan dengan Angka Kematian Ibu tahun 2013 sebesar 148 per 100.000 kelahiran hidup.
4.
Angka kesakitan beberapa penyakit pada tahun 2014 mengalami penurunan dan peningkatan, diantaranya: a)
Incidence rate DBD 96 per 100.000 penduduk, penurunan sangat tinggi dibandingkan tahun 2013 yaitu 460 per 100.000 penduduk.
b)
Incidence rate Diare pada balita 214 per 1000 balita sama dengan tahun 2013 yaitu 214 per 1000 balita.
c)
Incidence rate campak 0 per 1000 balita menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu 6,7 per 1000 balita.
d)
Incidence rate TB Paru 48,54 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu 65,57 per 100.000 penduduk
87
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
5. Angka 10 penyakit terbesar di Kota Metro yang berobat di Puskesmas sudah mengarah ke penyakit tidak menular seperti penyakit darah tinggi urutan ke 6 dan penyakit diabetes urutan ke 8.
6.
Status gizi cenderung pada tahun 2014 cenderung menurun ditandai dengan: a)
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 239 kasus menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu 260 kasus.
b)
Balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 169 kasus menurun dibandingkan tahun 2013 yaitu 260 kasus.
c) 7.
Balita gizi buruk sebanyak 4 kasus sama dengan tahun 2013
Cakupan penyelenggaraan program kesehatan banyak yang belum mencapai target sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Cakupan program yang belum mencapai target dan berhubungan erat dengan derajat kesehatan masyarakat diantaranya: a)
Cakupan kunjungan bayi 97,7% masih belum mencapai target Nasional sebesar 100%
b)
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan sebesar 13,02 %, masih sangat jauh dari target sebesar 100%.
c)
Cakupan case detection rate / CDR TB sebesar 48,54 % masih di bawah target nasional 80%. Angka Cure rate sebesar 81% belum mencapai target nasional sebesar 85%.
d)
Cakupan pelayanan JPK pra bayar 53,55 % dari target Nasional 100%
e)
Bayi mendapat Asi Eklusif 45,5 %
Meskipun ada beberapa indikator yang belum tercapai, namun ada beberapa prestasi yang patut dipertahankan pada tahun-tahun mendatang, diantaranya adalah: 1.
Angka kematian bayi (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian ibu (AKI) masih berada di bawah angka nasional.
2.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,8 % sudah melampaui target 90%.
3.
Cakupan K4 96,67 % sudah melampaui target nasional sebesar 95 %.
4.
Cakupan pelayanan nifas 97,68 % sudah mencapai target yaitu 90%
5.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 109,5% dari target Nasional sebesar 100%
6.
Cakupan penyakit AFP 2,44 per 100.000 penduduk <15 Th target 1
88
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
7.
Cakupan kelurahan UCI telah mencapai target 100%
8.
Cakupan balita gizi buruk telah mendapat perawatan 100%
9.
Penjaringan kesehatan siswa SD sudah mencapai 100%
10.
Posyandu purnama 32 % dan mandiri 64 %, madya 2 %, pratama 2 %
11.
Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, ditandai dengan sudah terbangunnya Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di 22 kelurahan.
12.
Pemanfaatan puskesmas dengan kunjungan pasien rawat jalan puskesmas sebesar 83,97 % dari jumlah penduduk .
13.
Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk, rasio petugas kesehatan terhadap penduduk, anggaran kesehatan per kapita, dan ketersediaan obat di puskesmas sudah memenuhi standar.
6 .2
Saran
Untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai selama periode tahun 2014, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih intensif, antara lain : 1. Adanya inovasi program dalam meningkatkan target terutama target SPM dan target Mdgs 2.
Penajaman program-program kesehatan dengan cara menyusun program didasarkan pada masalah kesehatan dan pencapaian program tahun sebelumnya.
3.
Peningkatan pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat hendaknya diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
4.
Meningkatkan kemampuan manajemen program dengan mengintensifkan PWS sebagai instrument menajemen di lapangan.
5.
Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan meningkatkan integritas seluruh subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan, mobilisasi sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan & memperkuat pemberdayaan masyarakat.
89
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
76.480
75.948
69 22 152.428 3,7 2217,5 45,9 100,7 0,00
0,00
0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.703 3 9 5 3 2 0 0
1.724 2 7 4 0 0 0
3.427 3 16 5 3 1 0 0
1 29
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
NO
INDIKATOR
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kasus Syphilis 24 Jumlah Kematian karena AIDS 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
ANGKA/NILAI L+P
L
P
49 66,22 32,14 115 75,44
25 33,78 16,40 84 55,10
16,35 76,92 17,95 94,87 1,97 8,78 2 2 0 2 0,00 0,00
8,47 84,62 12,82 97,44 0,66 9,74 0 0 0 0 0,00 0,00
0 0,00
1 0,66
0,07 #DIV/0! 100,00
0,00 #DIV/0! #DIV/0!
0
0
0 0
0 0
0
0
Satuan
No. Lampiran
74 Kasus % 48,54 per 100.000 penduduk 199 Kasus 130,54 per 100.000 penduduk 24,12 % 12,44 % 80,77 % 15,38 % 96,15 % 2,62 per 100.000 penduduk 9,26 % 2 Kasus 2 Kasus 0 Kasus 2 Jiwa 0,46 % 0,00 %
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
1 0,66 0,00 0,00 0,00 0,07 #DIV/0! 100,00
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
2,44 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19
Kasus % Kasus Kasus % Kasus %
NO
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
INDIKATOR Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Cakupan pengukuran tekanan darah Cakupan pemeriksaan obesitas Cakupan pemeriksaan IVA+ Cakupan pemeriksaan CBE Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak
L
ANGKA/NILAI L+P
P 0
0
0 0 45,92 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 49,86 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 #DIV/0! 0 0 95,78 2,05 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
-
87,30
98 98,11 97,83 97,68 96,05 19,28 1,04 96,71 97,57 131,48
100 6,87 101,07 98,75 41,48 98,51
100 7,08 102,22 100,66 50,00 99,52
100,36 1,81
97,99 0,23
109,52 16,91 72,37 100 6,97 101,65 99,70 45,53 99,01 100,00 99,15 1,02
Satuan
No. Lampiran
Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % %
Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 42
NO 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
INDIKATOR Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
70 71 72 73 74 75
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 77 Kegiatan promosi kesehatan: a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan b. Jumlah kunjungan rumah c. Penyebaran informasi
P 97,48 99,12 99,63 91,35 2,41 95,56 91,62 2,76 100,00 100,00
ANGKA/NILAI L+P 98,77 99,13 99,78 91,40 2,14 95,15 91,36 2,01 100,00 100,00
51,46 64,33
52,64 67,36
0,27 79,41 79,41 41,92 65,79
64,33 54,22
67,36 61,44
65,79 % 57,85 %
Tabel 51 Tabel 52
#REF! #REF! #REF!
Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
L 100,12 99,14 99,97 91,46 1,81 94,75 91,11 1,29 #DIV/0! 100,00
Satuan % % % % % % % % % %
sekolah sekolah % %
No. Lampiran Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 78 79 80 81 82 83 84 85 86
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
64,20 #DIV/0! #DIV/0! 8,58 3,78
59,25 #DIV/0! #DIV/0! 4,52 2,15
61,73 #DIV/0! #DIV/0! 3,19 1,46 67,75 84,91 1,39 -
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
C.4 88 89 90 91 92 93
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
D. D.1 94 95 119 120
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
121 122 124 125 126 127
128 129
47,46 %
Tabel 58
81,88 82,52 91,48 76,22 56,86 11,15 4,98
% % % % % % % % %
Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66
4,00 3,00 30,00 100,00 155,00 96,13 1,19
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
22,00 3,00 44,00 200,00
Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Desa %
Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72
NO
INDIKATOR
D.2 130 132 133 134 135 136 137 136 138 139 141 142 140
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 145 146 147
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
P
52,00 21,00
16,00 63,00
7,00
166,00
12,00 138,00 181,70 286,00
4,00 8,00 13,00 7,00 1,00
14,00 36,00 9,00 20,00 16,00
ANGKA/NILAI L+P
68,00 84,00 99,72 19,00
452,00 296,53 18,00 44,00 22,00 27,00 25,00
Satuan
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
81.129.576.145,00 Rp 4,24 % 532.248,51 Rp
No. Lampiran
Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77
Tabel 82 Tabel 82 Tabel 82
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
4
5
6
7
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK per km2
8
9
10
1 Metro Pusat
11,71
0
5
5
50.150
12.610
3,98
4282,66
2 Metro Utara
19,64
0
4
4
25.027
7.124
3,51
1274,29
3 Metro Barat
11,28
0
4
4
25.927
7.266
3,57
2298,49
4 Metro Timur
11,78
0
5
5
36.731
10.097
3,64
3118,08
5 Metro Selatan
14,33
0
4
4
14.593
4.309
3,39
1018,35
68,7
0
22
22
152.428
41.406
3,68
2.217
41021
26,912
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Metro
13.496,229 6.735,197 6.977,402 9.884,945 3.927,228 41.021
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA METRO TAHUN 2014 NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 JUMLAH
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
3
4
5
6.754 7.079 7.240 7.609 6.875 6.400 6.515 6.181 5.593 4.580 3.945 2.872 1.670 1.131 974 1.062 76.480
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: BPS Kota Metro
6.301 6.607 7.040 8.421 7.080 6.356 6.514 5.981 5.480 4.687 3.532 2.550 1.662 1.299 1.176 1.262 75.948
RASIO JENIS KELAMIN 6
13.055 13.686 14.280 16.030 13.955 12.756 13.029 12.162 11.073 9.267 7.477 5.422 3.332 2.430 2.150 2.324 152.428
107,19 107,14 102,84 90,36 97,10 100,69 100,02 103,34 102,06 97,72 111,69 112,63 100,48 87,07 82,82 84,15 100,70 46
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2014 JUMLAH NO
VARIABEL
PERSENTASE LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
6
7
8
0
0,00
0,00
0,00
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
0
0,00
0,00
0,00
b. SD/MI
0
0,00
0,00
0,00
c. SMP/ MTs
0
0,00
0,00
0,00
d. SMA/ MA
0
0,00
0,00
0,00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
0
0,00
0,00
0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
0
0,00
0,00
0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III
0
0,00
0,00
0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
0
0,00
0,00
0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
0
0,00
0,00
0,00
1
2
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga Kota Metro
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
3
4
5
76.480
75.948
152.428
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS HIDUP
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
MATI
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
4
5
6
7
8
9
245
1
246
262
1
263
507
2
509
Yosomulyo
298
1
299
288
0
288
586
1
587
Banjarsari
119
0
119
118
0
118
237
0
237
Purwosari
87
0
87
88
0
88
175
0
175
Karangrejo
84
0
84
85
0
85
169
0
169
Ganjar Agung
181
0
181
180
0
180
361
0
361
Mulyojati
115
0
115
118
0
118
233
0
233
Iringmulyo
141
2
143
143
1
144
284
3
287
Yosodadi
176
0
176
183
1
184
359
1
360
Tejoagung
90
1
91
89
1
90
179
2
181
167
0
167
170
0
170
337
0
337
1.703
5
1.708
1.724
4
1.728
3.427
9
3.436
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
2,9
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
2,3
11
HIDUP + MATI
Metro
Sumbersari Bantul
10
MATI
2,6
12
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
LAKI - LAKI
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
4
5
6
0 2 2 0 1 1 0 2 0 0 1 9
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
5
2
1
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 2 0 1 0 0 1 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 3 3 1 1 3 0 3 0 0 2 16
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
0 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
4
0
2
0
5
1
1
0
BALITA
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
PUSKESMAS
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
JUMLAH
5
6
7
8
4
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
JUMLAH
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
JUMLAH
< 20 tahun
20-34 tahun
13
14
15
16
17
18
≥35 tahun JUMLAH 19
20
Metro
507
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
586
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
Banjarsari
237
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
175
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
169
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
361
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
233
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
284
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
359
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
179
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
337
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.427
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
29
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
2
Metro Pusat Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5
PUSKESMAS
Metro Selatan
3
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH KASUS BARU BTA+
JUMLAH PENDUDUK L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
KASUS TB ANAK 014 TAHUN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
L+P 16
JUMLAH
%
17
18
Metro
11.596
11.516
23.112
11
64,71
6
35,29
17
18
60,00
12
40,00
30
0
0,00
Yosomulyo
13.566
13.472
27.038
14
70,00
6
30,00
20
21
65,63
11
34,38
32
5
15,63
Banjarsari
5.040
5.004
10.044
5
55,56
4
44,44
9
8
42,11
11
57,89
19
7
36,84
Purwosari
3.808
3.780
7.588
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
6
75,00
2
25,00
8
4
50,00
Karangrejo
3.710
3.685
7.395
1
100,00
0
0,00
1
1
100,00
0
0,00
1
0
0,00
Ganjar Agung
7.841
7.786
15.627
3
60,00
2
40,00
5
6
46,15
7
53,85
13
2
15,38
Mulyojati
5.168
5.132
10.300
1
100,00
0
0,00
1
4
50,00
4
50,00
8
3
37,50
Iringmulyo
6.570
6.542
13.112
7
63,64
4
36,36
11
18
54,55
15
45,45
33
7
21,21
Yosodadi
7.873
7.818
15.691
2
66,67
1
33,33
3
6
54,55
5
45,45
11
2
18,18
Tejoagung
3.987
3.959
7.946
4
80,00
1
20,00
5
14
63,64
8
36,36
22
8
36,36
Sumbersari Bantul
7.322
7.271
14.593
1
50,00
1
50,00
2
13
59,09
9
40,91
22
10
45,45
76.481
75.965
152.446
49
66
25
34
74
115
58
84
42
199
48
24
JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
32,14
16,40
48,54 75,44
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 152428
55,10
130,54
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
Metro Pusat Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
Metro
87
80
167
12
7
19
13,79
8,75
11,38
Yosomulyo
35
38
73
14
5
19
40,00
13,16
26,03
Banjarsari
38
35
73
5
4
9
13,16
11,43
12,33
Purwosari
22
12
34
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Karangrejo
11
11
22
1
0
1
9,09
0,00
4,55
Ganjar Agung
12
23
35
3
2
5
25,00
8,70
14,29
Mulyojati
14
8
22
1
0
1
7,14
0,00
4,55
Iringmulyo
40
35
75
7
4
11
17,50
11,43
14,67
Yosodadi
9
9
18
2
2
4
22,22
22,22
22,22
Tejoagung
32
28
60
5
1
6
15,63
3,57
10,00
Sumbersari Bantul
12
28
40
1
1
2
8,33
3,57
5,00
312
307
619
51
26
77
16,35
8,47
12,44
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
BTA (+) DIOBATI L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
6 10 2 Metro Utara 2 1 0 3 Metro Barat 1 2 4 Metro Timur 8 2 3 5 Metro Selatan 4 JUMLAH (KAB/KOTA) 39 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
5 7 5 2 1 1 8 2 3 5 39
11 17 7 3 1 1 3 16 4 6 9 78
3 9 2 1 0 1 1 5 1 3 4 30
50 90 100 100 #DIV/0! 100 50 63 50 100 100 77
4 6 5 1 1 1 6 1 3 5 33
80 86 100 50 100 #DIV/0! 100 75 50 100 100 85
7 15 7 2 1 1 2 11 2 6 9 63
64 88 100 67 100 100 67 69 50 100 100 81
3 1 0 0 0 0 0 2 1 0 0 7
50 10 0 0 #DIV/0! 0 0 25 50 0 0 18
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 5
20 14 0 50 0 #DIV/0! 0 13 50 0 0 13
4 2 0 1 0 0 0 3 2 0 0 12
36 100 100 12 100 100 0 100 100 33 100 100 0 #DIV/0! 100 0 100 #DIV/0! 0 50 100 19 88 88 50 100 100 0 100 100 0 100 100 15 95 97
100 100 100 100 100 100 67 88 100 100 100 96
0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 2,0
L+P 24
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0,7
0 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 4 2,6
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BALITA
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
% 15
Metro
1.364
1.355
2.719
136
136
272
7
5,13
7
5,17
14
5,15
Yosomulyo
1.595
1.584
3.179
160
158
318
17
10,66
11
6,94
28
8,81
Banjarsari
593
589
1.182
59
59
118
6
10,12
3
5,09
9
7,61
Purwosari
447
445
892
45
45
89
10
22,37
9
20,22
19
21,30
Karangrejo
436
433
869
44
43
87
4
9,17
6
13,86
10
11,51
Ganjar Agung
922
915
1.837
92
92
184
7
7,59
3
3,28
10
5,44
Mulyojati
608
603
1.211
61
60
121
3
4,93
1
1,66
4
3,30
Iringmulyo
773
767
1.540
77
77
154
14
18,11
32
41,72
46
29,87
Yosodadi
926
919
1.845
93
92
185
2
2,16
7
7,62
9
4,88
Tejoagung
468
465
933
47
47
93
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Sumbersari Bantul
862
855
1.717
86
86
172
9
10,44
8
9,36
17
9,90
8.994
8.930
17.924
899
893
1.792
79
8,8
87
9,7
166
9,3
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2014 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
10
11
P
L+P
14
15
P
L+P
2
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
2
1 - 4 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
3
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
4
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
5
20 - 29 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
6
30 - 39 TAHUN
0
0
0
0,00
1
0
1
50,00
0
0
0
#DIV/0!
1
0
1
7
40 - 49 TAHUN
2
0
2
100,00
1
0
1
50,00
0
0
0
#DIV/0!
1
0
1
8
50 - 59 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
9
≥ 60 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
2
0
2
2
0
2
0
0
2
0
2
100,00
0,00
100,00
0,00
100,00
0,00
0 #DIV/0!
#DIV/0!
13
L
< 1 TAHUN
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
L+P
SYPHILIS
16
17
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1 PMI Kota Metro JUMLAH Sumber: PMI Kota Metro
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN RR POSITIF HIV HIV L P L+P L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % % % % 6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
960
138
1.098
960
100,00
138
100,00
1.098
100,00
0
0,00
0
0,00
5
0,46
960
138
1.098
960
100,00
138
100,00
1.098
100,00
0
0,00
0
-
5
0,46
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 DIARE NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
JUMLAH PENDUDUK L
P
L+P
4
5
6
11.596 13.566 5.040 3.808 3.710 7.841 5.168 6.570 7.873 3.987 7.322 76.481
11.516 13.472 5.004 3.780 3.685 7.786 5.132 6.524 7.818 3.959 7.271 75.947
23.112 27.038 10.044 7.588 7.395 15.627 10.300 13.094 15.691 7.946 14.593 152.428
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P 7
248 290 108 81 79 168 111 141 168 85 157 1.636
8
246 288 107 81 79 167 110 140 167 85 156 1.626
9
495 579 215 162 158 334 220 280 336 170 312 3.262 214 22,69
DIARE DITANGANI P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
107 415 73 140 118 25 70 242 148 125 139 1.602
43 143 68 173 149 15 63 172 88 147 89 97,9
210 455 90 159 118 33 109 270 151 100 162 1.857
85 158 84 196 149 20 99 193 90 118 104 114,2
317 870 163 299 236 58 179 512 299 225 301 3.459
64 150 76 184 149 17 81 183 89 132 96 106,0
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
Metro
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
1
1
0
1
1
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0,00
100,00
0,00
100,00
0,00
0,66
#DIV/0!
#DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
PB + MB
L
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
0,66
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
7
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
CACAT TINGKAT 2
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
JUMLAH
%
9
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! 0
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
L+P 12
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0,1
0,0
0,1
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PENDERITA PB
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
5
13.496
0
6.735
0
6.978
0
9.885
1
3.927 41.021
0 1 2,44
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
41.021
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
DIFTERI
PUSKESMAS
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
PERTUSIS
JUMLAH KASUS L
P
4
MENINGGAL
L+P
5
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM)
6
7
L
P
8
JUMLAH KASUS L+P
9
L
10
P
11
MENINGGAL
L+P
12
TETANUS NEONATORUM
13
14
JUMLAH KASUS L
P
15
MENINGGAL
L+P
16
17
18
Metro
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
Metro
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
12 8 4 0 1 11 4 12 11 5 2 70 45,9
13 13 5 0 0 14 6 9 11 1 4 76 49,9
25 21 9 0 1 25 10 21 22 6 6 146 95,8
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2
0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3
0,0 0,0 0,0 #DIV/0! 0,0 0,0 0,0 8,3 0,0 0,0 0,0 #DIV/0!
0,0 0,0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 16,7 0,0 9,1 0,0 0,0 #DIV/0!
0,0 0,0 0,0 #DIV/0! 0,0 0,0 10,0 4,8 4,5 0,0 0,0 2,1
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
SUSPEK
PUSKESMAS L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
L+P
Metro
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosomulyo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Banjarsari
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Purwosari
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Karangrejo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Mulyojati
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Iringmulyo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosodadi
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tejoagung
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5
Metro Selatan
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
Metro
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
LAKI-LAKI
PUSKESMAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
3
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
Metro
0
354
#DIV/0!
831
#DIV/0!
1.185
#DIV/0!
Yosomulyo
0
320
#DIV/0!
444
#DIV/0!
764
#DIV/0!
Banjarsari
0
149
#DIV/0!
281
#DIV/0!
430
#DIV/0!
Purwosari
0
18
#DIV/0!
45
#DIV/0!
63
#DIV/0!
Karangrejo
0
129
#DIV/0!
246
#DIV/0!
375
#DIV/0!
Ganjar Agung
0
312
#DIV/0!
696
#DIV/0!
1.008
#DIV/0!
Mulyojati
0
178
#DIV/0!
260
#DIV/0!
438
#DIV/0!
Iringmulyo
0
455
#DIV/0!
520
#DIV/0!
975
#DIV/0!
Yosodadi
0
267
#DIV/0!
373
#DIV/0!
640
#DIV/0!
Tejoagung
0
149
#DIV/0!
222
#DIV/0!
371
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
159
#DIV/0!
392
#DIV/0!
551
#DIV/0!
0
2.490
#DIV/0!
4.310
#DIV/0!
6.800
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Keterangan : '- Pengukuran tekanan darah dilakukan kepada seluruh pasien yang datang ke puskesmas - Data yang tersedia adalah kasus hipertensi dari kunjungan puskesmas tahun 2013 dan belum terpisah gender
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
Metro
0
15
#DIV/0!
29
#DIV/0!
44
#DIV/0!
Yosomulyo
0
2
#DIV/0!
1
#DIV/0!
3
#DIV/0!
Banjarsari
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Purwosari
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Karangrejo
0
18
#DIV/0!
112
#DIV/0!
130
#DIV/0!
Ganjar Agung
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Mulyojati
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Iringmulyo
0
118
#DIV/0!
167
#DIV/0!
285
#DIV/0!
Yosodadi
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Tejoagung
0
10
#DIV/0!
16
#DIV/0!
26
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#REF!
0
163
#DIV/0!
325
#DIV/0!
488
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
0
0
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-49 TAHUN
1
2
3
4
1 2
3
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat
PEMERIKSAAN IVA JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7
Metro
5
Metro Timur
Metro Selatan
% 8
8
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Yosomulyo
12
#DIV/0!
1
#DIV/0!
Banjarsari
95
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Purwosari
6
#DIV/0!
1
#DIV/0!
Karangrejo
14
#DIV/0!
0
#DIV/0!
191
#DIV/0!
15
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
190
#DIV/0!
99
#DIV/0!
Yosodadi
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Tejoagung
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
527
#DIV/0!
116
#DIV/0!
Ganjar Agung Mulyojati
4
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)
Iringmulyo
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination - pemeriksaan IVA tidak dilakukan di puskesmas - Data yang ada adalah total kegiatan yg dilaksanakan di Kota Metro pada acara HKN 120 org dan acara HUT Dharma Wanita 51 org.
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KOTA METRO TAHUN 2014 YANG TERSERANG JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
NO 1
2
-
-
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA/KEL
DIKETAHUI
3
4
5
-
-
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
DITANGGULANGI 6
-
-
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
L+P 34
-
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
-
-
-
-
-
-
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
K1
JUMLAH
K4
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
542 635 255 193 188 388 256 318 382 193 360 3.710
539 624 255 186 182 386 247 314 191 377 350 3.651
99,4 98,3 100,0 96,4 96,8 99,5 96,5 98,7 50,0 195,3 97,2 98,4
538 624 254 185 180 386 245 313 191 376 348 3.640
99,26 98,27 99,61 95,85 95,74 99,48 95,70 98,43 50,00 194,82 96,67 98,1
9
518 606 244 184 179 371 244 304 364 184 344 3.542
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT YANKES DITOLONG NAKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 10
513 597 240 175 172 368 233 292 362 182 331 3.465
11
12
99,0 98,5 98,4 95,1 96,1 99,2 95,5 96,1 99,5 98,9 96,2 97,8
513 596 240 175 170 368 233 290 362 182 331 3.460
13
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
99,0 98,3 98,4 95,1 95,0 99,2 95,5 95,4 99,5 98,9 96,2 97,7
513 596 240 175 170 368 233 290 306 181 330 3.402
15
99,03 98,35 98,36 95,11 94,97 99,19 95,49 95,39 84,07 98,37 95,93 96,05
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
4
557 652 242 183 178 376 248 315 378 192 352 3.673
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
16
4,0 0,5 23,8 16,8 7,7 4,5
185
5,0
26 0 2 59 53 29
9
2,1 1,6 1,1 23,8 19,4 7,7 2,6
179
4,9
14 3 4 59 61 29
24 0 4 59 57 59
203
3,7 1,1 23,8 18,1 15,6 -
6 12
5,5
162
3 2 59 56 24
1,1 1,8 1,6 0,5 23,8 17,8 6,3 -
5 13
4,4
164
1 4 59 57 25
0,9 2,0 0,5 1,1 23,8 18,1 6,6 -
11 63 0 7 0 14 236 231 137 0 9
2,0 9,7 3,8 3,7 95,2 73,3 36,2 2,6
4,5
708
19,3
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
3
4
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari
6.073 7.105 2.639 1.994
9
0,2 0,5
Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi
1.943 4.106 2.706 3.441 4.123
4 15 53 15
0,1 0,6 1,5 0,4
Tejoagung Sumbersari Bantul
2.088 3.835
25
0,7
21
0,5
12
0,3
5
0,1
40.053
137
0,3
115
0,3
100
0,2
100
0,2
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
TT2+
JUMLAH
16
11 9 2 15 57
0,2 0,5 0,0 0,6 1,7 -
9
15 64
0,5 0,6 1,9 -
12
9
15 59
0,2 0,5 0,6 1,7 -
18
0,3 0,5
30 11 0 36
0,5 0,2 1,8
0,6 1,7 -
0 2 60 238 0
0,0 2,2 6,9 -
2
0,1
0 40
1,0
102
0,3
417
1,0
9
15 58
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
557 652 242 183 178 376 248 315 378 192 352 3673
539 624 240 176 172 373 239 310 373 189 392 3.627
96,77 95,71 99,17 96,17 96,63 99,20 96,37 98,41 98,68 98,44 111,36 98,75
543 621 242 183 178 343 248 315 335 192 352 3.552
97,49 95,25 100,00 100,00 100,00 91,22 100,00 100,00 88,62 100,00 100,00 96,71
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
542 635 255 193 188 388 256 318 382 193 360 3.710
108 127 51 39 38 78 51 64 76 39 72 742
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
106 128 51 37 36 75 44 64 74 38 71 724
97,8 100,8 100,0 95,9 95,7 96,6 85,9 100,6 96,9 98,4 98,6 97,6
245 298 119 87 84 181 115 141 176 90 167 1.703
262 288 118 88 85 180 118 143 183 89 170 1.724
507 586 237 175 169 361 233 284 359 179 337 3.427
37 45 18 13 13 27 17 21 26 14 25 255
39 43 18 13 13 27 18 21 27 13 26 259
76 88 36 26 25 54 35 43 54 27 51 514
30 31 19 13 13 22 15 23 23 14 20 223
81,6 69,4 106,4 99,6 103,2 81,0 87,0 108,7 87,1 103,7 79,8 87,3
29 34 19 123 13 21 15 29 25 12 20 340
73,8 78,7 107,3 931,8 102,0 77,8 84,7 135,2 91,1 89,9 78,4 131,5
59 65 38 136 26 43 30 52 48 26 40 563
77,6 73,9 106,9 518,1 102,6 79,4 85,8 122,1 89,1 96,8 79,1 109,5
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: BKKB & PP Kota Metro Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
4
5
MOP
%
6
7
MOW
%
8
9
IM PLAN
%
10
11
JUMLAH
%
12
13
KON DOM
%
14
15
SUNTIK
%
16
17
PIL
%
18
19
OBAT VAGINA
%
20
21
LAIN NYA
%
22
23
JUMLAH
%
24
25
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
995
16
11
0
168
3
739
12
1.913
31
103
2
2.773
46
1.303
21
0
0
0
0
4.179
69
6.092
100
506
13
24
1
129
3
643
17
1.302
34
18
0
1.225
32
1.294
34
0
0
0
0
2.537
66
3.839
100
336
11
10
0
114
4
471
16
931
32
93
3
1.252
43
652
22
0
0
0
0
1.997
68
2.928
100
986
19
24
0
197
4
720
14
1.927
37
88
2
1.695
33
1.485
29
0
0
0
0
3.268
63
5.195
100
219 3.042
11 15,2
10 79
1 0,4
54 662
3 3,3
459 3.032
23 15,1
742 6.815
37 34,0
61 363
3 1,8
839 7.784
42 38,9
338 5.072
17 25,3
0 0
0 0,0
0 0
0 0,0
1.238 13.219
63 1.980 66,0 20.034
100 100,0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: BKKB & PP Kota Metro Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
4
5
57 126 50 36 30 8 1 1 4 7 34 354
MOP
%
6
3 12 41 18 13 3 1 1 4 10 14 7,6
MOW
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
IMPLAN
%
10
11
31 133 29 78 53 30 16 3 10 10 53 446
1 13 24 40 22 10 19 2 9 15 22 9,5
JUMLAH
%
KONDOM
%
12
13
14
15
88 259 79 114 83 38 17 4 14 17 87 800
4 26 64 58 35 13 20 3 13 25 37 17,1
126 22 15 18 36 41 1 38 0 12 6 315
6 2 12 9 15 14 1 25 0 18 3 6,7
SUNTIK
%
16
17
153 499 20 35 54 162 49 66 48 28 97 1.211
7 49 16 18 23 55 59 43 43 42 41 25,9
PIL
%
OBAT VAGINA
%
18
19
20
21
1.800 232 9 30 65 52 16 46 50 10 46 2.356
83 23 7 15 27 18 19 30 45 15 19 50,3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
LAIN NYA
%
22
23
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
JUMLAH
%
24
25
2.079 753 44 83 155 255 66 150 98 50 149 3.882
96 74 36 42 65 87 80 97 88 75 63 82,9
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
2.167 1.012 123 197 238 293 83 154 112 67 236 4.682
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: BKKB & PP Kota Metro
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
8.383
2.167
26
6.092
73
5.201
123
2
3.839
74
4.082
293
7
2.928
72
7.292
154
2
5.195
71
2.726 27.684
236 4.682
9 16,9
1.980 20.034
73 72,4
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P
L
L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Metro
245
262
507
245
100,0
262
100,0
507
100,0
13
5,31
12
4,58
25
4,93
Yosomulyo
298
288
586
298
100,0
288
100,0
586
100,0
13
4,36
16
5,56
29
4,95
Banjarsari
119
118
237
119
100,0
118
100,0
237
100,0
8
6,72
9
7,63
17
7,17
Purwosari
87
88
175
87
100,0
88
100,0
175
100,0
7
8,05
6
6,82
13
7,43
Karangrejo
84
85
169
84
100,0
85
100,0
169
100,0
7
8,33
7
8,24
14
8,28
Ganjar Agung
181
180
361
181
100,0
180
100,0
361
100,0
14
7,73
15
8,33
29
8,03
Mulyojati
115
118
233
115
100,0
118
100,0
233
100,0
9
7,83
9
7,63
18
7,73
Iringmulyo
141
143
284
141
100,0
143
100,0
284
100,0
12
8,51
13
9,09
25
8,80
Yosodadi
176
183
359
176
100,0
183
100,0
359
100,0
14
7,95
15
8,20
29
8,08
Tejoagung
90
89
179
90
100,0
89
100,0
179
100,0
7
7,78
6
6,74
13
7,26
167
170
337
167
100,0
170
100,0
337
100,0
13
7,78
14
8,24
27
8,01
1.703
1.724
3.427
100,0
3.427
100,0
117
6,9
122
7,1
239
7,0
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
1.703
100,0
1.724
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
Metro Pusat Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
Metro Selatan
L
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) P L+P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Metro
254
253
507
241
94,9
258
102,0
499
98,4
240
94,5
252
99,6
492
Yosomulyo
297
294
591
297
100,0
287
97,6
584
98,8
289
97,3
282
95,9
571
96,6
Banjarsari
110
110
220
118
107,3
117
106,4
235
106,8
114
103,6
116
105,5
230
104,5
Purwosari
84
82
166
87
103,6
87
106,1
174
104,8
83
98,8
85
103,7
168
101,2
Karangrejo
81
81
162
84
103,7
84
103,7
168
103,7
81
100,0
81
100,0
162
100,0
Ganjar Agung
172
171
343
180
104,7
176
102,9
356
103,8
176
102,3
177
103,5
353
102,9
Mulyojati
113
112
225
116
102,7
116
103,6
232
103,1
111
98,2
114
101,8
225
100,0
Iringmulyo
144
143
287
140
97,2
143
100,0
283
98,6
138
95,8
139
97,2
277
96,5
Yosodadi
172
171
343
174
101,2
179
104,7
353
102,9
172
100,0
174
101,8
346
100,9
Tejoagung 5
JUMLAH BAYI
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro bayi 0-11 bulan
97,0
88
87
175
90
102,3
89
102,3
179
102,3
87
98,9
88
101,1
175
100,0
160
159
319
166
103,8
164
103,1
330
103,4
163
101,9
166
104,4
329
103,1
1.675
1.663
3.338
1.693
101,1
1.700
102,2
3.393
101,6
1.654
98,7
1.674
100,7
3.328
99,7
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro bayi0-6bulan
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
113 85 57 36 21 35 24 16 49 51 106 593
84 72 46 30 18 37 27 32 55 57 80 538
197 157 103 66 39 72 51 48 104 108 186 1.131
JUMLAH 7
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH % % 8
60 22 9 18 12 21 17 17 30 16 24 246
9
53,1 25,9 15,8 50,0 57,1 60,0 70,8 106,3 61,2 31,4 22,6 41,5
10
66 25 10 20 13 22 19 18 33 17 26 269
11
78,6 34,7 21,7 66,7 72,2 59,5 70,4 56,3 60,0 29,8 32,5 50,0
% 12
126 47 19 38 25 43 36 35 63 33 50 515
64,0 29,9 18,4 57,6 64,1 59,7 70,6 72,9 60,6 30,6 26,9 45,5
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Metro
254
253
507
240
94,5
248
98,0
488
Yosomulyo
297
294
591
287
96,6
282
95,9
569
96,3
Banjarsari
110
110
220
114
103,6
112
101,8
226
102,7
Purwosari
84
82
166
84
100,0
83
101,2
167
100,6
Karangrejo
81
81
162
82
101,2
83
102,5
165
101,9
Ganjar Agung
172
171
343
171
99,4
177
103,5
348
101,5
Mulyojati
113
112
225
114
100,9
113
100,9
227
100,9
Iringmulyo
144
143
287
143
99,3
142
99,3
285
99,3
Yosodadi
172
171
343
171
99,4
170
99,4
341
99,4
Tejoagung
88
87
175
86
97,7
87
100,0
173
98,9
160
159
319
158
98,8
158
99,4
316
99,1
1.675
1.663
3.338
1.650
98,5
1.655
100
3.305
99,0
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
96,3
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH BAYI
DPT1+HB1 P
L
L+P
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
L
L+P
DO RATE (%)
CAMPAK P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16,0
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
254 297 110 84 81 171 113 144 172 88 160 1.674
334 295 110 82 81 171 112 143 171 87 159 1.745
588 592 220 166 162 342 225 287 343 175 319 3.419
323 279 120 100 60 153 113 124 177 97 165 1.711
127,2 93,9 109,1 119,0 74,1 89,5 100,0 86,1 102,9 110,2 103,1 102,2
298 284 98 106 66 128 151 151 201 78 153 1.714
621 563 218 206 126 281 264 275 378 175 318 3.425
105,6 95,1 99,1 124,1 77,8 82,2 117,3 95,8 110,2 100,0 99,7 100,2
304 317 108 102 67 126 133 119 145 95 158 1.674
119,7 106,7 98,2 121,4 82,7 73,7 117,7 82,6 84,3 108,0 98,8 100,0
285 324 108 106 74 115 187 148 197 68 166 1.778
589 641 216 208 141 241 320 267 342 163 324 3.452
100,2 108,3 98,2 125,3 87,0 70,5 142,2 93,0 99,7 93,1 101,6 101,0
232 326 135 100 69 152 144 125 179 68 150 1.680
91,3 109,8 122,7 119,0 85,2 88,9 127,4 86,8 104,1 77,3 93,8 100,4
211 312 122 110 70 150 161 123 191 88 172 1.710
443 638 257 210 139 302 305 248 370 156 322 3.390
75,3 107,8 116,8 126,5 85,8 88,3 135,6 86,4 107,9 89,1 100,9 99,2
28,17 -16,85 -12,50 0,00 -15,00 0,65 -27,43 -0,81 -1,13 29,90 9,09 1,81
29,19 -9,86 -24,49 -3,77 -6,06 -17,19 -6,62 18,54 4,98 -12,82 -12,42 0,23
28,66 -13,32 -17,89 -1,94 -10,32 -7,47 -15,53 9,82 2,12 10,86 -1,26 1,02
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
89,2 96,3 89,1 129,3 81,5 74,9 134,8 105,6 117,5 89,7 96,2 98,2
85,3 109,8 98,2 129,3 91,4 67,3 167,0 103,5 115,2 78,2 104,4 101,9
63,2 105,8 110,9 134,1 86,4 87,7 143,8 86,0 111,7 101,1 108,2 98,0
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
BCG P
L
L+P
BAYI DIIMUNISASI POLIO4 P
L
L+P
IMUNISASI DASAR LENGKAP P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
254 297 110 84 81 171 113 144 172 88 160 1.674
334 295 110 82 81 171 112 143 171 87 159 1.745
588 592 220 166 162 342 225 287 343 175 319 3.419
211 315 134 90 61 162 105 104 182 95 168 1.627
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
83 106 122 107 75 95 93 72 106 108 105 97
210 318 87 103 65 135 119 155 212 75 168 1.647
63 108 79 126 80 79 106 108 124 86 106 94
421 633 221 193 126 297 224 259 394 170 336 3.274
72 107 100 116 78 87 100 90 115 97 105 96
237 305 103 103 60 141 141 110 148 96 149 1.593
93 103 94 123 74 82 125 76 86 109 93 95
230 317 88 98 62 136 178 143 216 69 161 1.698
69 107 80 120 77 80 159 100 126 79 101 97
467 622 191 201 122 277 319 253 364 165 310 3.291
79 105 87 121 75 81 142 88 106 94 97 96
232 320 128 118 69 147 142 128 176 66 150 1.676
91 108 116 140 85 86 126 89 102 75 94 100
211 309 116 139 70 141 157 139 165 82 172 1.701
63 105 105 170 86 82 140 97 96 94 108 97
443 629 244 257 139 288 299 267 341 148 322 3.377
75 106 111 155 86 84 133 93 99 85 101 99
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI
L
P
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A
JUMLAH
L+P
L
P
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
135 217 89 65 89 107 74 54 107 74 123 1.134
245 395 162 119 162 195 134 98 194 135 224 2.063
326 645 210 220 184 274 194 342 322 158 286 3.161
416 821 267 280 235 350 248 436 410 202 365 4.030
742 1.466 477 500 419 624 442 778 732 360 651 7.191
326 645 206 220 184 272 194 342 327 158 286 3.160
436 823 283 274 257 426 230 270 389 230 377 3.995
551 1.038 356 345 324 514 298 374 499 287 477 5.063
987 1.861 639 619 581 940 528 644 888 517 854 9.058
433 823 282 274 257 420 230 255 389 230 377 3.970
110 178 73 54 73 88 60 44 87 61 101 929
107 178 71 54 73 85 60 44 87 61 101 921
97,27 100,00 97,26 100,00 100,00 96,59 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,14
131 217 87 65 89 103 74 54 107 74 123 1.124
97,04 100,00 97,75 100,00 100,00 96,26 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,12
238 395 158 119 162 188 134 98 194 135 224 2.045
97,14 100,00 97,53 100,00 100,00 96,41 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 99,13
100,00 100,00 98,10 100,00 100,00 99,27 100,00 100,00 101,55 100,00 100,00 99,97
416 821 263 280 235 345 247 436 405 202 365 4.015
100,00 100,00 98,50 100,00 100,00 98,57 99,60 100,00 98,78 100,00 100,00 99,63
742 1.466 469 500 419 617 441 778 732 360 651 7.175
100,00 100,00 98,32 100,00 100,00 98,88 99,77 100,00 100,00 100,00 100,00 99,78
99,31 100,00 99,65 100,00 100,00 98,59 100,00 94,44 100,00 100,00 100,00 99,37
547 1.038 354 345 324 510 298 364 499 287 477 5.043
99,27 100,00 99,44 100,00 100,00 99,22 100,00 97,33 100,00 100,00 100,00 99,60
980 1.861 636 619 581 930 528 619 888 517 854 9.013
99,29 100,00 99,53 100,00 100,00 98,94 100,00 96,12 100,00 100,00 100,00 99,50
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH (D)
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG % (D/S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
256 353 161 118 121 165 100 131 198 143 185 1.931
312 432 197 145 147 201 122 159 241 175 227 2.358
568 785 358 263 268 366 222 290 439 318 412 4.289
234 322 147 108 111 151 92 120 181 131 169 1.766
285 394 180 132 134 184 111 146 221 160 207 2.154
519 716 327 240 245 335 203 266 402 291 376 3.920
91,4 91,2 91,3 91,5 91,7 91,5 92,0 91,6 91,4 91,6 91,4 91,5
91,3 91 91 91 91 92 91 92 92 91 91 91
91,4 91,2 91,3 91,3 91,4 91,5 91,4 91,7 91,6 91,5 91,3 91,4
1 3 4 1 1 1 0 11 5 5 0 32
0,4 0,9 2,7 0,9 0,9 0,7 0,0 9,2 2,8 3,8 0,0 1,8
2 1 2 2 0 2 0 12 10 16 5 52
0,7 0,3 1,1 1,5 0,0 1,1 0,0 8,2 4,5 10,0 2,4 2,4
3 4 6 3 1 3 0 23 15 21 5 84
0,6 0,6 1,8 1,3 0,4 0,9 0,0 8,6 3,7 7,2 1,3 2,1
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.109 1.299 482 365 355 751 494 629 753 381 701 7.319
1.102 1.289 479 362 353 745 491 624 749 378 696 7.268
2.211 2.588 961 727 708 1.496 985 1.253 1.502 759 1.397 14.587
964 1.142 471 358 342 758 509 632 736 365 658 6.935
86,9 87,9 97,7 98,1 96,3 100,9 103,0 100,5 97,7 95,8 93,9 94,8
1.000 1.192 473 361 344 754 470 628 724 357 642 6.945
90,7 92,5 98,7 99,7 97,5 101,2 95,7 100,6 96,7 94,4 92,2 95,6
1.964 2.334 944 719 686 1.512 979 1.260 1.460 722 1.300 13.880
88,8 90,2 98,2 98,9 96,9 101,1 99,4 100,6 97,2 95,1 93,1 95,2
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 BALITA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
552 928 314 340 286 413 289 377 463 284 433 4.679
503 925 327 271 285 386 259 390 464 263 440 4.513
1.055 1.853 641 611 571 799 548 767 927 547 873 9.192
501 843 286 308 261 377 264 346 423 259 395 4.263
464 845 299 250 261 353 238 356 425 241 403 4.135
965 1.688 585 558 522 730 502 702 848 500 798 8.398
90,8 90,8 91,1 90,6 91,3 91,3 91,3 91,8 91,4 91,2 91,2 91,1
92,2 91 91 92 92 91 92 91 92 92 92 92
91,5 91,1 91,3 91,3 91,4 91,4 91,6 91,5 91,5 91,4 91,4 91,4
1 7 6 2 1 2 1 21 5 9 0 55
0,2 0,8 2,1 0,6 0,4 0,5 0,4 6,1 1,2 3,5 0,0 1,3
4 1 4 4 1 4 0 36 24 25 11 114
0,9 0,1 1,3 1,6 0,4 1,1 0,0 10,1 5,6 10,4 2,7 2,8
5 8 10 6 2 6 1 57 29 34 11 169
0,5 0,5 1,7 1,1 0,4 0,8 0,2 8,1 3,4 6,8 1,4 2,0
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
-
1 2
-
1 2 -
1 -
1 -
4
4
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 2
1
4
#DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0
1 2 1 4
#DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH
PUSKESMAS L
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
P
4
5
495 184 79 75 63 88 127 58 56 164 115 1.504
545 158 78 75 69 81 130 46 53 166 108 1.509
L
P
L+P
JUMLAH
%
6
7
8
1.040 342 157 150 132 169 257 104 109 330 223 3.013
495 184 79 75 63 88 127 58 56 164 115 1.504
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
JUMLAH
%
9
10
545 158 78 75 69 81 130 46 53 166 108 1.509
SD DAN SETINGKAT
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
JUMLAH
%
11
12
1.040 342 157 150 132 169 257 104 109 330 223 3.013
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
1.040 342 157 150 132 169 257 104 109 330 223 3.013
1.040 342 157 150 132 169 257 104 109 330 223 3.013
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/ KOTA)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
4
5
31 22 27 11 5 282 2 57 16 453
6
133 497 69 95 92 53 80 220 133 157 163 1.692
0,2 0,0 0,4 0,1 0,0 0,1 0,0 1,3 0,0 0,4 0,1 0,3
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/ KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
14 10 4 4 3 6 5 3 5 3 11 68
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
1 10 4 4 3 6 5 2 5 3 11 54
7,1 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 66,7 100,0 100,0 100,0 79,4
10 4 4 3 6 5 3 5 3 11 54
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 79,4
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
2.868 447 395 511 721 4.942
2.975 386 519 516 657 5.053
5.843 833 914 1.027 1.678 739 1.378 12.412
654 100 424 156 199 511 499 2.543
22,8 #DIV/0! #DIV/0! 22,4 #DIV/0! #DIV/0! 50,4 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 69,2 51,5
454
89 738 191 200 516 472 2.660
15,3 #DIV/0! #DIV/0! 23,1 #DIV/0! #DIV/0! 38,5 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 71,8 52,6
1.108 189 1.162 347 399 1.027 971 5.203
19,0 #DIV/0! #DIV/0! 22,7 #DIV/0! #DIV/0! 43,7 100,0 0,0 0,0 70,5 41,9
603 100 150 85 120 320 60 1.438
403 89 230 110 140 327 49 1.348
1.006 189 380 195 260 647 109 2.786
265 95 69 116 320 60 925
43,9 #DIV/0! #DIV/0! 95,0 46,0 0,0 96,7 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 100,0 64,3
238 82 92 120 327 49 908
59,1 #DIV/0! #DIV/0! 92,1 40,0 0,0 85,7 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 100,0 67,4
503 177 161 236 647 109 1.833
50,0 #DIV/0! #DIV/0! 93,7 42,4 0,0 90,8 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 100,0 65,8
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
516 2.714 637 143 323 369 983 171 366 2.704 4.744 13.670
963 2.098 1.160 381 190 340 1.603 249 535 567 5.743 13.829
1.479 4.812 1.797 524 513 709 2.586 420 901 3.271 10.487 27.499
261 625 203 280 586 210 454 1.632 1.836 363 962 7.412
50,58 23,03 31,87 195,80 181,42 56,91 46,19 954,39 501,64 13,42 20,28 54,22
282 789 242 470 433 482 484 1.668 2.224 348 1.075 8.497
29,28 37,61 20,86 123,36 227,89 141,76 30,19 669,88 415,70 61,38 18,72 61,44
543 1.414 445 750 1.019 692 938 3.300 4.060 711 2.037 15.909
36,71 29,38 24,76 143,13 198,64 97,60 36,27 785,71 450,61 21,74 19,42 57,85
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA TAHUN 2014 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
34.876 14.503 13.067
32.959 13.779 11.261
67.835 28.282 24.328
51,41 51,28 #DIV/0! 53,71
48,59 48,72 #DIV/0! 46,29
44,50 18,55 0,00 15,96
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
5.193
5.179
10.372
50,07
49,93
6,80
1.5 2 3 4
2.113 5.427 1.867 44
2.740 4.706 1.710 39
4.853 10.133 3.577 83
43,54 53,56 52,19 53,01
56,46 46,44 47,81 46,99
3,18 6,65 2,35 0,05
42.214
39.414
81.628
55,20
51,90
53,55
1 1.1 1.2 1.3
Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN PBI APBD Pekerja penerima upah (PPU) Bukan pekerja (BP) Jamkesda Asuransi Swasta Asuransi Perusahaan
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro
AMINAN DAN JENIS KELAMIN
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II 1 Klinik Hadimulyo Husada 2 Klinik Hadi Wijaya 3 Klinik Muhammadiyah 4 Klinik Ananda 5 Klinik Nabawi 6 Klinik MMC SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
RAWAT JALAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
0 0 31 0 0 0 0 0 0 0 143 174 7.753
0 0 45 0 0 0 0 0 0 0 237 282 8.039
9.973 4.862 6.543 1.339 2.155 2.819 430 8.229 5.177 4.134 5.431 51.092 42.225
0 0 47.261
8.951 14.897 77.412
875
1.306
1.146 2.021 100.374
1.587 2.893 156.753
23.674 12.351 16.458 3.544 6.055 6.878 862 20.729 13.602 10.218 13.169 127.540 90.688 98.036 1.354 8.783 15.557 8.951 14.897 238.266 0 0 0 2.181 0 2.733 4.914 370.720
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
13.701 7.489 9.915 2.205 3.900 4.059 432 12.500 8.425 6.084 7.738 76.448 48.463 -
793 4.243 -
561 4.540 -
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT INAP
1.717 1.783
2.047 2.567 -
0 0 11.253
957 3.907 17.517
26
68
0 26 11.453
0 68 17.867
0 0 76 0 0 0 0 0 0 0 380 456 15.792 20.816 3.764 4.350 5.613 957 3.907 55.199 0 0 0 94 0 0 94 55.749
0
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
L+P 11
45 53 55 0 0 13 28 36 45 10 60 345 77 0 3 1 0 0 0 81
63 29 16 0 0 3 25 60 45 11 6 258 44 0 5 2 0 0 0 51
0
0
9 9 435
13 13 322
108 82 71 0 0 16 53 96 90 21 66 603 121 0 8 3 0 0 0 132 0 0 0 0 0 22 22 757
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA METRO TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
a
JUMLAH TEMPAT TIDUR 3
1 RSUD Jend. A. Yani
233
2 RSU Mardi Waluyo
178
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
7.753
8.039
15.792
335
322
657
162
143
305
20.816
534
388
922
233
196
429
43,2 #DIV/0!
40,1 #DIV/0!
41,6 44,3
20,9 #DIV/0!
L+P 18
17,8 #DIV/0!
19,3 20,6
3 RSU Islam
63
1.717
2.047
3.764
60
49
109
22
17
39
34,9
23,9
29,0
12,8
8,3
10,4
4 RSU Muhammadiyah
52
1.795
2.567
4.362
37
32
69
9
21
30
20,6
12,5
15,8
5,0
8,2
6,9
5 RSIA AMC
68
6 RSB Asih
25
7 RSB Permata Hati
31 650
KABUPATEN/KOTA Sumber: RS se Kota Metro a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
5.613 937
937
-
3.907
3.907
11.265
17.497
55.191
3
1
-
-
966
791
1.760
#DIV/0!
#DIV/0!
0,5
#DIV/0!
#DIV/0!
0,2
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
-
4,5
3,2
2,2
1,5
-
-
-
426
377
804
8,6
3,8
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA METRO TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
1
2
3
4
5
6
7
1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati KABUPATEN/KOTA Sumber: RS se Kota Metro Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
233 178 63 52 68 25 31 650
15.792 20.816 3.764 4.362 5.613 937 3.907 55191
56.748 51.360 10.347 11.548 22.452 1.401 6.883 160.739
54.899 54.761 11.565 11.548 1 1.346 9.425
66,7 79,1 45,0 60,8 90,5 15,4 60,8 67,8
BTO (KALI)
TOI (HARI)
8
9
68 117 60 84 83 37 126 85
ALOS (HARI) 10
2 1 3 2 0 8 1 1
3 3 3 3 0 1 2 0
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
4
5
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
6
7
8
12.610
2.440
19,3
1.053,0
43,2
7.124
1.545
21,7
980,0
63,4
7.266
3.310
45,6
1.129,0
34,1
10.097
2.230
22,1
1.224,0
54,9
4.309 41.406
1.852 11.377
43,0 27,5
1.013 5.399
54,7 47,5
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 2013 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH RUMAH
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
4774 6465 2480 2106 1928 2954 2286 2500 3286 2051 4114 34.944
2014
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH
%
5
6
3.374 4.842 1.743 1.561 1.541 2.686 2.014 2.464 1.886 2.514 3.488 28.113
JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT 7
70,67 74,90 70,28 74,12 79,93 90,93 88,10 98,56 57,40 122,57 84,78 80,45
1400 1623 737 545 387 268 272 36 772 165 626 6.831
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
130 127 101 50 60 30 60 98 60 195 911
9,29 7,83 13,70 9,17 15,50 11,19 0,00 166,67 12,69 36,36 31,15 13,34
67 108 0 37 19 18 0 52 8 20 170 499
51,54 85,04 0,00 74,00 31,67 60,00 #DIV/0! 86,67 8,16 33,33 87,18 54,77
3.441 4.950 1.743 1.598 1.560 2.704 2.014 2.516 1.894 2.534 3.658 28.612
72,08 76,57 70,28 75,88 80,91 91,54 88,10 100,64 57,64 123,55 88,92 81,88
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
367 376 89 141 26 55 107 20 176 67 106 1.530
367 376 89 97 26 55 107 20 176 67 365 1.745
-
-
24
-
25
-
-
28
-
29
-
-
231 564 341 207 1.343
32
693 2.820 1.682 1.035 6.230
33
231 564 341 207 1.343
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
31
-
JUMLAH SARANA
30
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
27
-
JUMLAH SARANA
26
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
23
-
JUMLAH SARANA
22
34
693 2.820 1.682 1.035 6.230
%
21
-
MEMENUHI SYARAT JUMLAH
20
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
JUMLAH SARANA
18
1.835 1.880 652 385 130 230 428 88 704 667 1.935 8.934
JUMLAH SARANA
17
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
1.835 1.880 652 624 130 230 428 88 704 667 530 7.768
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
JUMLAH SARANA
14
1.294 6.105 465 300 552 618 772 80 432 4.099 14.717
JUMLAH SARANA
13
806 1.221 93 27 138 103 154 20 108 3.002 5.672
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA 11
1.294 7.550 855 326 552 690 965 80 540 3.390 16.242
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
806 1.510 100 34 138 115 193 20 135 990 4.041
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
9
15.730 12.045 8.552 7.315 5.828 13.678 7.548 8.794 11.425 6.546 7.096 104.557
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
3.148 3.011 2.138 1.596 1.456 1.411 1.589 1.711 2.306 1.641 2.264 22.271
JUMLAH SARANA
6
19.850 18.137 9.128 7.594 8.096 15.192 9.435 10.993 14.281 8.149 11.820 132.675
MEMENUHI SYARAT
TERMINAL AIR
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
3.370 4.015 2.291 1.931 1.764 2.784 1.986 2.139 2.883 1.849 3.018 28.030
JUMLAH SARANA
4
23.672 30.387 10.635 8.544 8.778 16.112 10.828 12.763 16.100 9.356 15.740 162.915
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
2
1 Metro Pusat
PENDUDUK
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
PUSKESMAS
JUMLAH SARANA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
35
36
19.552 22.850 9.669 8.000 6.510 14.526 8.748 10.564 13.244 7.645 13.130 134.438
82,60 75,20 90,92 93,63 74,16 90,16 80,79 82,77 82,26 47,48 83,42 82,52
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
2 7 3 2 1 2 2 3 2 3 4 31
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
0,0 0,0 0,0 50,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,2
% 8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
4 7 12 28
20.607 27.348 9.945 7.843 7.455 14.579 9.776 11.625 15.295 8.804 13.958 147.235
14
15
16
17
18
19
20
21
63 74 1 138
315 299 3 617
59 69 1 129
295 276 3 574
90 90 97 94 91 91 90 95 96 95 90 92
94 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 92 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 93
37 73 3 60 35 9 42 102 361
185 360 13 287 35 9 168 141 1.198
22
9 23 35 9 72 148
% PENDUDUK PENGGUNA
13
4.392 5.810 2.249 1.891 1.674 2.600 2.135 2.215 3.068 1.932 3.672 31.638
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
22.897 30.387 10.275 8.344 8.192 16.077 10.819 12.289 15.932 9.267 15.509 159.988
JUMLAH SARANA
11
4.672 6.385 2.367 2.055 1.744 2.889 2.247 2.461 3.229 2.013 3.991 34.053
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA 10
100 #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 100 100
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 -
9
65 187 474 86 90 902
JUMLAH SARANA
7 12 28
-
8
% PENDUDUK PENGGUNA
4 -
2
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 -
7
65 187 474 86 90 902
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
-
6
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
2
CEMPLUNG
% PENDUDUK PENGGUNA
4 Metro Timur
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 Metro Barat
4
23.672 30.387 10.635 8.544 8.778 16.112 10.828 12.763 16.100 9.356 15.740 162.915
MEMENUHI SYARAT
% PENDUDUK PENGGUNA
2 Metro Utara
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
PLENGSENGAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
1 Metro Pusat
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
JUMLAH
23
24
25
45 24 21012 #DIV/0! 27348 0 9945 0 8030 98 34 7829 35 100 14614 9 100 9785 #DIV/0! 12099 0 15295 #DIV/0! 8893 135 96 14183 322 27 149.033
%
26
89 90 94 94 89 91 90 95 95 95 90 91
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KOTA METRO TAHUN 2014 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 4 21
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 50,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 95,5
1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 2 8
50 33,3 100 0 0 0 50 100 0 50 50 36,36
0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
37 19 8 13 5 20 13 12 13 9 15 164
13 5 4 1 3 5 1 3 4 3 2 44
9 3 1 1 1 1 1 2 2 2 1 24
5 4 2 1 6 2 3 3 1 27
20
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 1 1 1 2 7
21
22
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 100 100 100 #DIV/0! #DIV/0! 100
0
23
24
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 2 1 2 12
%
19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
18
100 100 100 25 #DIV/0! 75 100 100 100 100 77
JUMLAH
17
NON BINTANG
%
16
100 100 100 20 100 100 33 100 100 100 50 77
JUMLAH
JUMLAH
15
BINTANG
%
%
14
100 45 100 33 100 83 17 100 100 100 22 68
JUMLAH
13
PUSKESMAS
%
12
JUMLAH
11
7 3 2 1 2 15
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
SLTA
%
10
0
JUMLAH
9
2 1 1 1 2 7
JUMLAH TTU
8
SLTP
JUMLAH
7
5 4 2 4 8 2 3 3 1 3 35
NON BINTANG
PUSKESMAS
6
9 3 1 5 1 1 3 2 2 2 2 31
SD
%
5
13 11 4 3 3 6 6 3 4 3 9 65
BINTANG
4
SARANA KESEHATAN
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
SLTA
2
SLTP
1
PUSKESMAS
SD
KECAMATAN
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN NO
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
%
YANG ADA
25
26
27
100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 66,7 #DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! 80,0
36 13 8 4 5 16 6 10 13 9 4 125
97,3 68,4 100,0 30,8 100,0 80,0 46,2 83,3 100,0 100,0 26,7 76,2
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KOTA METRO TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
3
4
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
158 33 35 57 25 43 42 119 60 46 89 707
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 1 1 0 0 1 1 3 2 3 1 14
12 3 5 7 0 7 5 12 28 3 11 93
5 4 4 2 3 3 10 7 3 0 7 48
59 11 7 20 18 23 24 15 10 15 45 247
77 19 17 29 21 34 40 37 43 21 64 402
48,73 57,58 48,57 50,88 84,00 79,07 95,24 31,09 71,67 45,65 71,91 56,86
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
10 0 0 12 0 7 2 3 7 4 0 45
1 0 0 0 0 2 0 0 0 3 0 6
69 14 18 16 4 0 0 78 10 18 25 252
81 14 18 28 4 9 2 82 17 25 25 305
51,27 42,42 51,43 49,12 16,00 20,93 4,76 68,91 28,33 54,35 28,09 43,14
TABEL 65
2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
5
81 14 18 28 4 9 2 82 17 25 25 305
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7
0 0 0 2 0 5 0 0 2 1 0 10
8
0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
9
2 0 0 6 4 0 0 0 4 5 1 22
2 0 0 8 4 7 0 0 6 6 1 34
12
77 19 17 29 21 34 40 37 43 21 64 402
13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15
0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 10
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
TOTAL
MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
11
2,47 0,00 0,00 28,57 100,00 77,78 0,00 0,00 35,29 24,00 4,00 11,15
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
10
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
TOTAL
MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
4
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
2
1 Metro Pusat
PUSKESMAS
PERSENTASE TPM DIBINA
1
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KOTA METRO TAHUN 2014
16
0 0 4 6 0 0 0 0 0 0 0 10
17
0 0 4 6 0 0 5 5 0 0 0 20
0,00 0,00 23,53 20,69 0,00 0,00 12,50 13,51 0,00 0,00 0,00 4,98
Tabel 66
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI KABUPATEN/KOTA METRO BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
SATUAN TERKECIL
Alopurinol tablet 100 mg
3 tablet
HARGA PER SATUAN KEMASAN
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013 4
5
6
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
7
8
12.000
10.000
4.600
150.700
155.300
1.553,00
Aminofilin tablet 200 mg
tablet
8.030
30.000
17.700
96.300
114.000
380,00
3
Aminofilin injeksi 24 mg/ml
tablet
35.744
100
900
900
900,00
4
Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL)
tablet
9.210 28.560
84.000
69.800
422.000
491.800
585,48
37.000
600.000
248.100
1.413.800
1.661.900
276,98
1 2
-
5
Amoksisilin kapsul 250 mg
kapsul
6
Amoksisilin kaplet 500 mg
kaplet
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg
botol
3.400
12.000
4.850
9.000
13.850
115,42
8
Metampiron tablet 500 mg
tablet
51.580
500.000
85.300
1.152.000
1.237.300
247,46
9
Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
ampul
12.234
7
10
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 11 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut 12 Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + 13 Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 14 mg
-
tablet 30.530 tube supp pot tablet
43.000 20.000 27.700 10.280
1.475.000
132.200
436.600
568.800
38,56
2.400
1.093
49.451
50.544
2.106,00
500
1.090
3.410
4.500
900,00
2.400
1.032
45.216
46.248
1.927,00
10.000
-
Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : 15 Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen
vial
15.000
10.000
680
32.590
33.270
332,70
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg
tablet
18.640
400.000
281.000
5.893.000
6.174.000
1.543,50
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal)
tablet
5.949
3.900
1.100
177.900
179.000
4.589,74
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal)
tablet
9.962
1.000
1.000
13.200
14.200
1.420,00
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg
tablet
13.100
20.100
20.100
21 Atropin tetes mata 0,5%
botol
67.216
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat)
ampul
11.176
90
1.790
1.880
-
krim
45.000
2.723
16.278
19.001
-
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml
ampul
64.091
50
30.330
269.187
299.517
599.034,00
25 Deksametason tablet 0,5 mg
tablet
24.090
1.636.000
193.300
2.124.500
2.317.800
141,67
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril
botol
35.526
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr)
botol
2.400
10.000
2.050
9.340
11.390
113,90
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr)
tablet
35.640
130.100
35.100
3.824.000
3.859.100
2.966,26
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml
ampul
26.177
3.000
630
630
21,00
30 Diazepam tablet 2 mg
tablet
13.200
20.000
489.500
501.500
2.507,50
31 Diazepam tablet 5 mg
tablet
7.188
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL)
ampul
13.787
1.500
90
6.360
6.450
430,00
33 Diagoksin tablet 0,25 mg
tablet
8.321
5.000
1.600
162.200
163.800
3.276,00
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL)
tablet
35.390
250.000
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg
tablet
17.890
50.000
23 Betametason krim 0,1 %
77.670
-
-
-
12.000
-
6.000
584.700
590.700
1.181,40
BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
SATUAN TERKECIL
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL)
3 ampul
HARGA PER SATUAN KEMASAN
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013 4
5
6
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
7
8
10.371
100
1.086
6.784
7.870
7.870,00
37 Etakridin larutan 0,1%
botol
1.254
300
188
3.479
3.667
1.222,33
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml
ampul
48.368
1.687
1.687
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml
ampul
20.100
100
1.390
1.390
1.390,00
40 Fenobarbital tablet 30 mg
tablet
25.000
20.000
247.000
250.000
1.250,00
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg
tablet
21.092
125.000
125.000
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg
tablet
37.063
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10%
botol
18.500
1.200
168
4.440
4.608
384,00
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml
ampul
29.330
3.000
150
2.100
2.250
75,00
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg
tablet
68.062
10.000
2.900
23.300
26.200
262,00
46 Furosemid tablet 40 mg
tablet
14.404
30.000
5.500
149.000
154.500
515,00
47 Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g ,Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 48 0,58 g 49 Gentian Violet Larutan 1 %
botol
2.200
botol
450
1.000
50 Glibenklamida tablet 5 mg
tablet
6.000
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg
tablet
23.240
52 Gliserin
botol
4.180
53 Glukosa larutan infus 5%
botol
3.821
54 Glukosa larutan infus 10%
botol
4.100
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal)
ampul
10.400
sach
tablet
30.456
3.000
-
-
30.000
12.600
65.800
78.400
261,33
40.000
26.200
259.100
285.300
713,25
300.000
50.000
714.000
764.000
254,67
-
50
247
3.354
3.601
6.100
6.100
7.202,00 -
11.097
20.000
1.500
16.400
17.900
89,50
6.024
3.000
1.000
120.300
121.300
4.043,33
8.258
10.000
5.200
53.100
58.300
583,00
12.229
10.000
6.700
262.100
268.800
2.688,00
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg
tablet
22.000
10.000
9.300
153.100
162.400
1.624,00
61 Hidrkortison krim 2,5%
tube
59.628
7.200
3.096
60.840
63.936
888,00
62 Ibuprofen tablet 200 mg
tablet
7.336
50.000
23.100
700.000
723.100
1.446,20
63 Ibuprofen tablet 400 mg
tablet
14.751
50.000
35.300
192.400
227.700
455,40
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg
tablet
6.524
5.000
2.000
66.400
68.400
1.368,00
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg
tablet
39.330
100.000
29.000
1.537.000
1.566.000
1.566,00
66 Kaptopril tablet 12,5 mg
tablet
7.090
100.000
42.500
638.800
681.300
681,30
67 Kaptopril tablet 25 mg
tablet
13.775
100.000
37.000
341.700
378.700
378,70
68 Karbamazepim tablet 200 mg
tablet
24.645
1.000
2.100
5.300
7.400
740,00
vial
110.200
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine
kapsul
230.977
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg
kapsul
38.275
24.000
2.250
261.750
264.000
1.100,00
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 %
botol
24.000
3.000
2.930
3.882
6.812
227,07
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg
tablet
6.500
1.000.000
993.000
3.278.000
4.271.000
427,10
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL)
ampul
11.279
-
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL)
ampul
12.550
-
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized 57 Haloperidol tablet 0,5 mg 58 Haloperidol tablet 1,5 mg 59 Haloperidol tablet 5 mg
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml
tablet tablet tablet
-
BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL)
SATUAN TERKECIL
3 tablet
HARGA PER SATUAN KEMASAN
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013 4
5
6
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
7
8
24.450
3.000
3.300
30.800
34.100
1.136,67
83.190
5.000
4.600
48.400
53.000
1.060,00
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 78 mg + Sulfadoxin 500 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 79 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : 80 Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : 81 Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg
tablet
14.971
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml
ampul
35.135
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml
vial
13.545
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml
vial
15.398
4
4
-
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml
vial
19.479
32
32
-
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram
sach
10.266
-
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml
botol
2.035
-
89 Mebendazol tablet 100 mg Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet 90 salut 0,125 mg
tablet
4.231
-
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml
ampul
38.746
300
92 Metronidazol tablet 250 mg
tablet
8.481
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg
tablet
9.750
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 %
botol
94.216
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 %
botol
4.059
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 %
ampul
14.768
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g
tablet
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g
tablet botol tablet tablet
tablet
47.300 2.839 10.000
500 5.000
2.900
52.050
54.950
1.099,00
60.000
27.400
1.542.000
1.569.400
2.615,67
1.400
104.600
106.000
4.986
10.996
-
-
9.000
27.870
30.630
340,33
1.000
40.000
41.000
820,00
30.000
1.500
292.200
293.700
979,00
100.000
28.000
1.210.700
1.238.700
1.238,70
150
330
58
388
258,67
46.108
10.000
2.300
85.900
88.200
882,00
tablet
28.891
10.000
500
19.800
20.300
203,00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.)
botol
1.250
12.000
4.716
48.176
52.892
440,77
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 %
tube
30.973
2.400
606
21.073
21.679
903,29
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml
vial
20.611
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml
ampul
53.550
1.000
185
1.350
1.535
153,50
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml
botol
1.725
20.000
8.120
15.800
23.920
119,60
104 Paracetamol tablet 100 mg
tablet
2.569
20.000
105 Paracetamol tablet 500 mg
tablet
33.700
2.505.000
1.558.300
8.909.700
10.468.000
417,88
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat)
botol
5.214
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg
tablet
8.992
15.000
900
81.500
82.400
549,33
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL)
tablet
10.000
500.000
122.000
2.124.000
2.246.000
449,20
109 Povidon Iodida larutan 10 %
botol
2.000
300
201
6.018
6.219
2.073,00
110 Povidon Iodida larutan 10 %
botol
14.500
300
59
807
866
288,67
111 Prednison tablet 5 mg
tablet
38.100
300.000
71.000
433.000
504.000
168,00
112 Primakuin tablet 15 mg
tablet
30.000
1.000
113 Propillitiourasil tablet 100 mg
tablet
30.883
3.000
2.700
16.400
19.100
636,67
tablet
8.218
3.000
2.300
14.100
16.400
546,67
114 Propanol tablet 40 mg (HCL)
5.000
2.760
-
-
-
-
-
-
-
BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 119 120 121
SATUAN TERKECIL
3 tablet
4
5
6
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
7
8 -
tablet
55.000
-
botol
4.820
25.000
2.944
101.247
104.191
416,76
19.798
48.000
1.584
12.192
13.776
28,70
1.025
4.000
2.614
39.952
42.566
1.064,15
vial
122 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul 123 (A.T.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial 124 (A.T.S.)
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013
8.000
tube Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% kotak Salisil bedak 2% Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU vial I) Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml vial (ABU II) Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.)
HARGA PER SATUAN KEMASAN
ampul vial
707.900
-
26.983.968
-
1.934.708
-
151.223
-
1.049.895
-
ampul
52.000
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 %
botol
82.686
-
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5%
botol
81.514
-
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg
kapsul
73.000
50.000
3.000
1.160.900
1.163.900
2.327,80
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg
kapsul
18.594
5.000
400
27.400
27.800
556,00
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml
ampul
13.702
300.000
120
8.850
8.970
2,99
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat)
tablet
23.880
15.000
153.000
1.148.000
1.301.000
8.673,33
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp
ampul
60.579
133 Triheksifenidil tablet 2 mg
tablet
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg
134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet
4.077
2.000
500
45.600
46.100
2.305,00
10.000
13.000
164.600 8
8
8,00
600.000
317.000
582.000
899.000
149,83
vial
308.000
100
tablet
22.200
177.600
VAKSIN
1.776,00
-
136 BCG
vial
900
2.880
604
246
850
29,51
137 T T
vial
1.500
948
295
260
555
58,54
138 D T
vial
600
4.680
430
430
9,19
139 CAMPAK 10 Dosis
vial
1.200
2.472
749
376
1.125
45,51
140 POLIO 10 Dosis
vial
1.600
5.844
1.361
622
1.983
33,93
141 DPT-HB
vial
1.900
6.060
615
265
880
14,52
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS
vial
2.600
8.040
1.025
1.036
2.061
25,63
143 POLIO 20 Dosis
vial
-
144 CAMPAK 20 Dosis
vial
-
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA METRO TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi & Akreditasi Dinkes Kota Metro
1
3 3
4 3
2 9
12
12 -
1 1 0
0
0
2
0
0
0
1 30 7 2
3 1 1 30 7 2
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA METRO TAHUN 2014
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
4
4
100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
3
3
100,00
7
7
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Yankesdas, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PRATAMA JUMLAH
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
%
4
5
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 3
STRATA POSYANDU PURNAMA
MADYA JUMLAH
%
6
0,00 0,00 0,00 0,00 10,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 18,18 1,94
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
7
2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
JUMLAH
%
8
10,53 3,45 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,94
9
10 15 6 9 0 0 7 0 0 0 2 49
POSYANDU AKTIF
MANDIRI JUMLAH 10
52,63 51,72 60,00 81,82 0,00 0,00 63,64 0,00 0,00 0,00 15,38 31,61
% 11
7 13 4 2 9 13 4 8 16 6 18 100
36,84 44,83 40,00 18,18 90,00 100,00 36,36 72,73 145,45 54,55 163,64 64,52
JUMLAH 12
19 29 10 11 10 13 11 8 16 6 22 155 1
JUMLAH
%
14
15
17 28 10 11 9 13 11 8 16 6 20 149
89,47 96,55 100,00 100,00 90,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 90,91 96,13
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
DESA/ KELURAHAN
POSKESDES
6
7
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA 8
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2014 DESA/KELURAHAN SIAGA NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5
2
2
1
-
10
200
4
2
1
1
-
8
200
4
2
2
-
-
8
200
5
2
2
1
-
10
200
4 22
2 10
2 9
3
0
8 44
200 200
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014
NO
DR SPESIALIS a
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
17 3 12 8 4 3 5 52
-
16
22 4 15 13 5 4 5 68
-
-
-
5 1 3 5 1 1
1
1 17
1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 16 18 3 5 4 9 5 3 47
2 3 2 1 2 1 3 2 1 1 2 20 26 5 6 9 9 5 4 64
-
-
1 1 1
4 8 2 1 5
1
4 25 5 13 13 4 3 6 69
1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 16 23 4 8 9 10 6 3 63
2 3 2 1 2 1 3 2 1 1 2 20 48 9 21 22 14 9 9 132
-
-
-
-
-
-
-
-
84 55
73
79
152 100
1 1 1 -
1 1 2 1
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
L
P
15
18
19
16
17
1 1 2 1
-
1 1 1
1 1 1 -
2 1 1 2 1 -
2 10 2
7
2
2 10 4 1 1 2 1 9
-
TOTAL
1
-
-
-
-
-
1
-
1 1 2 1 -
1 1 1
1
20
1 1 2 1
2 1 1 2 1
1
L+P
7
1 1 1
-
-
2 10 2 1 3
2 10 4 2 1 2 1 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan : a termasuk S3
52
16
68 45
21
63
-
-
-
7
12
19 12
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1 0,656047
7
13
20 13,12095
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
PERAWATa P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
5 5 9 5 0 5 4 5 3 4 7 52 234 0 62 72 25 3 4 400
1
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 12 4 0 1 1 0 0 0 6
3 3 4 4 2 4 2 3 4 3 3 35 27
1 1 3
5 4 8 2
1 1 2 1 2 12 95
5 3 4 1 3 5 40 139
9 22 19 12 14 103
27 27 5 0 0 154
35 45 20 3 4 246
PERAWAT GIGI
1 1 1
2
1 1 1 1 2 1 1 10 4
1 1
0 2
0 4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
0 138
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro a
Keterangan : termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
181,70
166
286
0
452 296,53
4
14
18 11,81
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
a
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
1 Metro
1
1
-
-
2 Yosomulyo
-
-
-
3 Banjarsari
-
-
-
4 Purwosari
1
1
-
-
5 Karangrejo
1
1
-
-
6 Ganjar Agung
-
-
-
7 Mulyojati
1
1
-
8 Iringmulyo
1
1
-
-
9 Yosodadi
1
1
-
10 Tejoagung
1
1
-
11 Sumbersari Bantul
1
1
-
8
8
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
1 RSUD Jend. A. Yani
2
11
13
2 RSU Mardi Waluyo
1
3 2
3 RSU Islam
2
2
1
1
5 RSIA AMC
2
2
4
5
5
2
2
26
32
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
-
2 2
-
-
4
1
1
-
4
1
7 RSB Permata Hati
-
1
2
1
1
3
4 RSU Muhammadiyah 6 RSB Asih
-
1
1
2
2
3
13
16
1
5
6
3
3
-
1
2
1
3
1
1
2
3
5
1
1
-
6
6
1
1
-
3
3
9
11
34
42
8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
6
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro a
Keterangan : termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
34
40
2
9
11
8
36
44 28,87
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
3
4
L
5
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
6
7
1
1 1
1
1
1 -
1
1 3 1
11
1 3 8
2 2 2 2 1 1 -
1
1 1
3 14 1 1 3 19
4 2
2 11
8
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 12 5 1
1
3
1 1 8
1 2 2 1 16 7 1 1 1 1 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
13
9
22 14,43
7
20
27 17,71
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Metro
1
1
-
2 Yosomulyo
1
1
-
3 Banjarsari
1
1
-
1
4 Purwosari
1
1
-
1
5 Karangrejo
1
1
-
1
6 Ganjar Agung
1
1
-
7 Mulyojati
-
8 Iringmulyo
-
1
1
-
-
-
-
9 Yosodadi
1
1
-
1
10 Tejoagung
1
1
-
1
11 Sumbersari Bantul
1
1
-
9
9
6
7
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
1 RSUD Jend. A. Yani
1
2 RSU Mardi Waluyo
-
-
-
1
-
-
2
2
1
1
1
8 8
9
-
1
1
3 RSU Islam
2
2
-
-
2
2
4 RSU Muhammadiyah
2
2
-
-
2
2
-
1
1
-
-
1
1
-
-
1
1
5 RSIA AMC
-
6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
1
1
1
1
1
-
13
-
12
-
1
4
4
1
16
17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
1
21
22 14,4330438
-
4
4
2,624189781
1
16
25 16,40118613
TABEL 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI P L+P
L 1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3
4
-
5
-
3
4
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
L+P
6
12
15
16
17
7
-
8
-
7 -
1
1 -
4
4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
8
-
-
-
10
-
11
-
1
13
1
-
1
1
1
1
-
5
9 -
1
1 -
1
5
10
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
4
8 5,25
-
-
-
0
1
-
5 -
4
-
4
-
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
-
-
1
-
14
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH (KAB/KOTA)
-
9
TOTAL
1 0,66
1
-
1 0,656047
5
5
10 6,56
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
TEKNISI GIGI
ANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONIS OPTISIEN
ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 3 1 1 1 2 2 17
-
-
-
8 5 1 2
16
3 1 1 1
6
11 6 2 3 22
-
-
-
-
-
4
4
-
-
4
-
4
-
-
-
-
6
1 7
9 5 6 6 5 4 1 36
15 5 6 6 6 4 1 43
1
-
1 -
1
2
1
2
2
5 3 1 1
1 3
2 2 14
-
-
-
-
-
-
35
18 9 8 8 1 6 3 53
39 14 9 10 7 6 3 88
21 5 1 2 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35
53
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
16
6
22
-
-
-
4
-
4
-
-
-
7
36
43
1
1
2
-
-
-
3
14
17
-
-
-
-
-
88 57,732
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 TENAGA KESEHATAN LAINNYA NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN
TOTAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
-
-
-
1 1 1
1
1
-
1 1
1 1 -
1
1 -
1 5
-
1 5 -
6
6 -
1 1 2
-
1
3 -
2 -
3
8
-
5 11
6 3 1 4
6 -
3 9
6 1 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
1
1
2
3
13
16
4
9
13
TABEL 80 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
TOTAL
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1
1
-
4 11 2 1 1 5 2 22
1 1 9 24 4 1 1 23 5 5 63
18 5 3 41
1 -
1
1 1 5 13 2
1 -
1
1
1
1 -
1 85 5 37 19 6 152
4 101 15 56 23 5 3 203
5 186 20 93 42 6 5 3 355
2 1 3
-
2 1 3
-
-
-
-
2 2
2 2
-
-
-
-
1 1
1 1
-
-
-
-
1 1
-
1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 5 -
-
2 2
9 9
-
3 -
7 181
2 1 12 114 17 56 23 18 10 17 255
2 2 22 210 26 94 43 29 10 24 436
1 10 96 9 38 20 11 -
11 11
1
-
1 8
3
-
2 2 2
2 -
3 2 2 3 2 3
-
1
1
26
2
-
-
1 1
1 2 2 1
L+P
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
191
267
458
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
26
46
72
153
207
360
3
-
3
-
2
2
1
-
1
1
-
1
7
12
19
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA METRO TAHUN 2014 NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
70.325.119.149
a. Belanja Langsung
32.368.250.363
b. Belanja Tidak Langsung
37.956.868.786
2 APBD PROVINSI (OBAT) 3 APBN : - Dana Dekonsentrasi
86,68
24.301.250
0,03
5.608.504.546
6,91
-
0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
3.561.654.546
4,39
- BOK
1.046.850.000
1,29
- Tugas Pembantuan (TP)
1.000.000.000
1,23
36.325.700
0,04
36.325.700
0,04
5.135.325.500
6,33
4.815.250.500
5,94
320.075.000
0,39
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
81.129.576.145
100,0
TOTAL APBD KAB/KOTA
763.339.885.570
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - Global Fund untuk TB Paru
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN / KAPITASI & NON KAPITASI JKN - Non Kapitasi
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Subbag Perencanaan Dinkes Kota Metro
4,24
532.248,51
Tabel Tambahan 1 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2014 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH JUMLAH KEGIATAN KUNJUNGAN PENYULUHAN RUMAH KESEHATAN
PENYEBARAN INFORMASI
4
5
6
100 300 100 200 100 200 200 100 200 200 400 2100 147 0 2247
50 75 25 50 25 50 50 25 50 50 200 650 0 0 650
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
Tabel Tambahan 2 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2014 PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
JENIS JAMINAN KESEHATAN
NO
L 1
2
3
4
5
6
L+P
7
8
1 JAMKESMAS
14.503
13.779
28.282
18,96
18,14
18,55
2 ASKES PNS
10.414
10.042
20.456
13,62
13,22
13,42
1.911
1.749
3.660
2,50
2,30
2,40
14.934
12.971
27.905
19,53
17,08
18,31
44
39
83
0,06
0,05
0,05
6 ASURANSI SWASTA
1.867
1.710
3.577
2,44
2,25
2,35
7 JAMKESDA
5.427
4.706
10.133
7,10
6,20
6,65
49.100
44.996
94.096
64,20
59,25
61,73
3 JPK JAMSOSTEK 4
TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI
5 ASURANSI PERUSAHAAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro