BAB 7 PENUTUP
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian serta pengujian hipotesis penelitian seperti yang telah diuraikan pada Bab 5, maka pada bagian ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil analisis dan pengujian hipotesis, serta saran – saran yang dianggap perlu untuk penelitian selanjutnya. 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap self efficacy. Hal itu itu dibuktikan dengan nilai CR sebesar 3,617 dan probabilitas signifikansi (p) 0,00031 pada α = 0,05. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi tujuan pembelajaran (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap self efficacy. Pengaruh ini ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 2,432 dengan probabilitas signifikan 0,0150 pada taraf signifikansi 0,05 3. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja (X3) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap self efficacy (Z), hal tersebut ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 1,824 dengan probabilitas signifikansi 0,265 pada taraf sinifikan 0,05. 4. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel locus of control (X1) mempunyai pengaruh secara tidak signifikan terhadap transfer pelatihan (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 0,814 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,4158 pada taraf signifikansi α = 0,05.
117
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel orientasi tujuan pembelajaran (X2) mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap transfer pelatihan (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 0,0999, dengan nilai signifikansi sebesar 0,9204 pada α = 0,05. 6. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lingkungan kerja (X3) mempunyai
pengaruh yang tidak signifikan terhadap transfer pelatihan (Y). Hal tersebut dilihat dari nilai CR = 0,4996 dengan nilai signifikansi sebesar 0,6173 pada taraf signifikansi 0,05. 7. Hasil penelitian menujukkan bahwa self efficacy (Z) berpengaruh secara signifikan terhadap transfer pelatihan (Y). Hal ini ditunjukkan oleh nilai CR sebesar 3,245 dengan probabilitas signikansi 0,0012 pada taraf signifikan 0,05. 8. Berdasarkan uji kecocokan model dengan menggunakan alat ukur Chi-Square (χ2), GFI, RMSEA, AGFI, CMIN/DF, TLI, CFI dan Chi-Square yang dinormalkan, mengindikasikan kecocokan yang baik antara model dan data. Nilai AGFI setara dengan R2 sebesar 77,5% artinya sebesar 77,5% dari variasi transfer pelatihan (Y) dijelaskan oleh variabel locus of control, orientasi tujuan pembelajaran, karateristik lingkungan kerja dan self efficacy sedangkan sisanya sebesar 22,5 % dapat dijelaskan oleh variabel eksogen lain yang tidak dijelaskan dalam model.
7.2. Keterbatasan Dan Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini disadari belum mampu menjawab dengan tuntas semua permasalahan mengenai transfer pelatihan, karena adanya keterbatasan yang
118
dimiliki oleh peneliti. Adapun keterbatasan dan saran bagi penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini bersifat cross-sectional, mengingat penelitian ini lebih menekankan pada keberhasilan dalam menyerap isi pelatihan dan kemungkinan untuk menerapkan hasil pelatihan ke pekerjaan
karyawan
maka
sebaiknya
untuk
penelitian
selanjutnya
menggunakan metode longitudinal agar pengamatan terhadap transfer lebih dapat diketahui secara pasti. 2. Pelatihan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh jenis pelatihan yang diadakan oleh PT. Telkom Kandatel Surabaya Timur, sehingga tidak spesifik pada satu pelatihan, sehingga mungkin menyebabkan tidak generalisasi hasil. Hal itu menjadikan transfer tidak dapat terfokus secara jelas pada tugas / pekerjaan tertentu. Untuk penelitian selanjutnya disarankan meneliti satu jenis pelatihan saja, dan dibedakan antara pelatihan teknik dan non teknik sehingga proses transfer mudah diketahui. 3. Peneliti tidak memasukkan kinerja pekerjaan responden untuk melihat apakah transfer juga dapat menyebabkan kinerja mereka meningkat, untuk penelitian yang akan datang disarankan menambah variabel kinerja pekerjaan sehingga akan lebih lengkap untuk mengetahui apakah peningkatan kinerja responden karena transfer pelatihan.
119
9. Hipotesis ke delapan menunjukkan locus of control mempunyai pengaruh terhadap transfer pelatihan melalui self efficacy dapat terbukti kebenarannya. Hal itu ditunjukkan dengan analisis jalur pengaruh tidak langsung locus of control terhadap transfer pelatihan melalui self efficacy sebesar 0,1110 lebih besar dari pengaruh langsung locus of control terhadap transfer pelatihan yaitu sebesar 0,1067. 10. Hipotesis kesembilan menunjukkan bahwa orientasi tujuan mempunyai pengaruh terhadap transfer pelatihan melalui self efficacy. Hal ini tersebut ditunjukkan dengan analisis jalur pengaruh tidak langsung orientasi tujuan
120
terhadap transfer pelatihan melalui self efficacy sebesar 0,1614 lebih besar dari pengaruh langsung orintasi tujuan terhadap transfer pelatihan sebesar 0,0120. 11. Hipotesis kesepuluh menunjukkan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap transfer pelatihan melalui self efficacy. Hal ini tersebut ditunjukkan dengan analisis jalur pengaruh tidak langsung lingkungan kerja terhadap transfer pelatihan melalui self efficacy sebesar 0,1319 lebih besar dari pengaruh langsung orintasi tujuan terhadap transfer pelatihan sebesar 0,0586. Berdasarkan hasil uji keseluruhan, diketahui bahwa variabel-variabel eksogen yaitu locus of control, orientasi tujuan, lingkungan kerja dan self efficacy sebagai variabel antara menunjukkan 92,6 % mempunyai pengaruh terhadap transfer pelatihan dan sisanya sebesar 7,6 % akan dipengaruhi oleh variabel eksogen lain