BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan Berdasarkan proses analisis serta perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi administrasi rawat inap RS Tugu Ibu, permasalahan pemecahan masalah dari proses bisnisnya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Proses Pengajuan Ruangan yang dilakukan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran masih memakan waktu yang cukup lama, dikarenakan bagian admisiion harusmelakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap status ruangan yang masih tersedia dan data ruangan yang terdapat di bagian admission pun terkadang bukan data yang sudah update, sehingga bagian admission harus melakukan pengecekan ulang terhadap data ruangan, dengan ada nya sistem informasi administrasi rawat inap yang terintegrasi, diharapkan dapat memberikan data ruangan tersedia yang selalu update sehingga dapat meminimalisir dan mempercepat proses pengajuan ruangan yang dilakukan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran. 2. Dokumen-dokumen serta nota-nota transaksi yang digunakan dari mulai pendaftaran pasien masuk perawatan hingga pasien melunasi biaya perawatan masih berbentuk fisik serta dikumpulkan didalam status medical record, dimana status medical record tersebut selalu berpindah-pindah dari mulai bagian tempat pendaftaran pasien (TPP) hingga kebagian kasir unit rawat inap, sehingga rentan terjadi kerusakan bahkan dapat terdapat data yang hilang ataupun tercecer. Dengan ada nya sistem informasi administrasi rawat inap
360 yang terintegrasi ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan nota-nota transaksi karena akan digunakan satu form khusus yang mencata segala jenis tindakan medis hingga penunjang medis yang digunakan serta form khusus untuk mencatat penggunaan obat serta retur obat dan dokumen-dokumen administrasi rawat inap lainnya yang sudah tersistematisasi. 3. Untuk pasien jaminan yang mengajukan jaminan, pihak RS Tugu Ibu harus menghubungi perusahaan jaminan yang bersangkutan terlebih dahulu untuk menanyakan hak kelas ruangan, tindakan medis yang ditanggung hingga alat kesehatan dan obat ditanggung, dengan proses seperti, selain memakan waktu yang cukup lama, nota yang berisikan catatan tanggungan perusahaan jaminan tersebut, juga cenderung dapat hilang atau terselip serta rusak. Dengan adanya sistem informasi administrasi rawat inap ini diharapkan seluruh data tanggungan perusahaan jaminan sudah dapat tercatat dengan baik didalam sistem sehingga pihak RS Tugu Ibu tidak perlu menghubungi perusahaan jaminan terlebih dahulu untuk menanyakannya dan resiko data hilang dan rusak pun dapat diminimalisir. 4. Proses pencatatan history uang muka masih dicatat didalam bentuk buku catatan bukan dalam form khusus yang dapat memonitor pembayaran uang muka yang telah dilakukan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran, sehingga pihak lain atau pasien tidak dapat meminta history atau catatan pembayaran uang muka yang telah dilakukan tersebut serta buku catatan tersebut jika mengalami kerusakan atau hilang, maka akan sulit bagi kasir unit rawat inap untuk mengumpulkan data uang muka tersebut dari awal dengan melihat data-data pada kwitansi uang muka yang telah dibuat sebelumnya.
361 Dengan sistem informasi administrasi rawat inap ini, data-data tagihan serta pembayaran uang muka yang telah dilakukan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran dapat tersimpan didalam sistem dan jika pihak lain atau pasien dan penanggung jawab pembayaran ingin meminta data catatan penagihan dan pembayaran uang muka, kasir unit rawat inap tinggal mencetak data tersebut, serta dengan adanya sistem ini diharapkan resiko kehilangan dan kerusakan data dapat diminimalisir. 5. Pada saat melakukan penghitungan biaya, data pembayaran dan yang akan ditagihkan cenderung tidak akurat, hal ini dikarenakan banyaknya variable serta data transaksi perawatan yang dilakukan oleh pasien, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi pasien atau penanggung jawab pembayaran atau bahkan bagi perusahaan jaminan serta RS Tugu Ibu sendiri, oleh karena itu dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu perawat unit rawat inap dalam melakukan penghitungan biaya perawatan yang kemudian akan ditagihkan kepada pasien atau dilimpahkan kepada piutang perusahaan jaminan. 6. Pada saat membuat kwitansi rawat inap serta kwitansi jaminan sebagai bukti pembayaran biaya perawatan atau piutang, masih belum adanya catatan yang mencatat rincian pembayaran biaya perawatan bagi yang melakukan pembayaran lebih dari satu kali, dengan adanya sistem informasi administrasi rawat inap ini, diharapkan setiap pembayaran yang telah dilakukan oleh pasien atau penanggung jawab pembayaran serta perusahaan jaminan dapat tercatat rincian pembayarannya sehingga dapat diketahui berapa banyak pembayaran yang telah dilakukan.
362 7. Untuk pencatatan piutang jaminan, pihak RS Tugu Ibu belum melakukan analisis umur piutang terhadap piutang jaminan, hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi pihak RS Tugu Ibu jika sewaktu-waktu ada perusahaan jaminan yang menyatakan bangkrut dan tidak dapat melunasi semua piutang nya, dengan adanya sistem informasi administrasi rawat inap ini, diharapkan dapat melakukan analisis umur piutang dengan menganalisis kelancaran pembayaran piutang yang dilakukan oleh perusahaan jaminan. 8. Sistem informasi administrasi rawat inap yang diusulkan diharapkan dapa meningkatkan pengendalian internal dalam setiap proses administrasi rawat inap. Dengan adanya sistem ini, seluruh proses transaksi rawat inap dapat terekam, tercatat dan terintegrasi dengan baik. Dan setiap bagian yang mempunyai otoritas dan akses masing-masing dapat mengakses data-data transaksi rawat inap dengan mudah. 5.2
Saran Berdasarkan proses analisa serta perancangan yang telah dilakukan atas sistem informasi administrasi rawat inap RS Tugu Ibu, berikut beberapa saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan kerja dari sistem yang digunakan : 1. Memberikan training kepada para karyawan dalam menggunakan sistem informasi administrasi rawat inap, sehingga sistem tersebut dapat bekerja dan berjalan dengan maksimal. 2. Melakukan pengawasan dan perbaikan secara berkala terhadap sistem tersebut untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan data. 3. Melakukan back-up data untuk menghindari jika terjadi kerusakan data akibat kegagalan sistem.
363 4. User diharapkan dapat menggunakan fungsi-fungsi didalam sistem dengan baik sehiggga sistem dapat bekerja denga optimal dan sesuai harapan. 5. Melakukan evaluasi terhadap sistem secara berkala, sehingga dapat diketahui apakah kebutuhan user telah terpenuhi dengan adanya sistem ini atau apakah sistem ini butuh pengembangan di masa depan.