42
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Karakteristik Obyek Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Super Oxide Dismutase Oral (SOD) terhadap kadar TGFβ1 dan Mean
Platelete Volume
(MPV) pada pasien penyakit ginjal diabetes stadium V yang menjalani hemodialisa. Obyek penelitian berjumlah 28 orang dibagi dalam dua kelompok sampel yaitu kelompok kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 14 orang dan kelompok perlakuan dengan jumlah sampel juga sebanyak 14 orang. Kelompok perlakuan mendapatkan perlakuan dengan pemberian SOD, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan sebagaimana dimaksud dalam kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan mendapatkan perlakuan dengan pemberian SOD, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan sebagaimana dimaksud dalam kelompok perlakuan. Seluruh kelompok sampel tetap melanjutkan terapi yang diberikan sebelum dilakukan penelitian yaitu captopril 3 x 25mg, glicuidon 1x30mg tablet, as folat 3x400mcg, CaCO3 3x500mg. Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, lebih dahulu dijelaskan karakteristik obyek penelitian untuk masing-masing kelompok sampel. Selain deskripsi singkat tentang karakteristik obyek penelitian, sekaligus dilihat sejauhmana tingkat homogenitas karakteristik obyek penelitian itu berdasarkan kelompok sampel. Karakteristik penelitian yang berupa variabel kualitatif, uji homogenitas dilakukan menggunakan uji Chi Square. Karakteristik penelitian yang
berupa
variabel-variabel
kuantitatif,
uji
homogenitas
dilakukan
43
menggunakan uji beda 2 mean dimana jenis ujinya didasarkan pada distribusi data variabel karakteristik itu. Jika distribusi data variabel bersifat normal, maka uji beda 2 mean menggunakan jenis analisis statistik parametrik yaitu uji t untuk beda 2 mean sampel independent. Namun apabila distribusi data bersifat tidak normal, maka uji beda 2 mean
menggunakan jenis analisis statistik non
parametrik yaitu uji Mann-Whitney. Karakteristik jenis kelamin dan hasil uji homogenitas variabel karakteristik jenis kelamin dimaksud menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin ternyata homogen antara kelompok sampel kontrol dan perlakuan. Nilai chi kuadrat didapatkan sebesar 2,286 dengan probabilitas sebesar 0,131 (p > 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan proporsi jenis kelamin laki-laki atau perempuan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Tabel 5.1. Perbandingan Jenis Kelamin Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Kontrol
Perlakuan
Uji Chi Square
Jenis Kelamin n
%
N
%
Laki-laki
9
64,3
5
35,7
Perempuan
5
35,7
9
64,3
Χ2
P value
2,286
0,131
Berdasarkan tabel 5.1. di atas, pada kelompok kontrol dari 14 orang sampel terdiri dari 9 orang laki-laki (64,3 persen) dan 5 orang perempuan (36,7 persen), sedangkan pada kelompok perlakuan dengan 14 orang sampel terdiri dari 5 orang laki-laki (35,7 persen) dan 9 orang perempuan (64,3 persen). Dengan komposisi
44
jenis kelamin seperti diuraikan di atas didapatkan hasil pengujian bahwa variabel jenis kelamin homogen berdasarkan kelompok sampel. Variabel karakteristik umur responden menunjukkan nilai rata-rata 51,00 tahun untuk kelompok perlakuan dengan standar deviasi 5,99 tahun dan sebesar 51,79 tahun untuk kelompok kontrol dengan standar deviasi sebesar 3,07 tahun. Distribusi data variabel umur bersifat normal sehingga uji homogenitas untuk variabel umur digunakan uji parametrik uji t untuk beda 2 mean
sampel
independent. Hasil analisis uji beda 2 mean menggunakan uji t untuk sampel independent mendapatkan nilai t sebesar -0,437 dengan probabilitas 0,666 (p > 0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata umur antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik umur bersifat homogen. Deskripsi dan hasil pengujian karakteristik umur adalah sebagai berikut: Tabel 5.2. Perbandingan Umur Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan
Variabel
Umur
Kontrol n=14
Perlakuan n=14
Uji Beda 2 Mean
Rerata + Std
Rata-rata + Std
Nilai t
P value
Deviasi
Deviasi
51,79 + 3,07
51,00 + 5,99
-0,437
0,666
(tahun)
Berikut beberapa nilai baseline character yang kami uji degnan beda 2 mean didapatkan hasil p>0,05. Dengan demikian karena semua variabel karakteristik bersifat homogen, maka analisis dapat dilanjutkan pada pengujian terhadap variabel utama kadar TGFβ1 dan MPV.
45
Tabel 5.3 Karakteristik Dasar sebelum perlakuan pada kelompok plasebo dan perlakuan SOD oral
Variabel
Kontrol n=14
Perlakuan n=14
Uji Beda 2 Mean
Rata-rata +
Rata-rata+
Nilai
Std Deviasi
Std Deviasi
Statistik
P value
BB (kg)
52.43+7.197
58.14+ 14.966
t = -309
0.093
TB (cm)
159.29 + 6.031
160.86 + 7.960
t = -872
0.072
Sistole
147.86+ 13.114
147.14 + 9.945
t = - 387
0.533
90.71+7.300
91.43 + 5.345
t = -294
178.64 +128.921
183.07+78.151
t = -162
0.508
HDL (mg/dl)
84.29 + 32.535
36.71+ 10.440
t = -295
0.325
LDL mg/dl)
84.29 + 32.535
88.79+28.837
t = -110
0.278
PLT (mg/dl)
201.86 + 76.439
181.93 + 38.440
t = -589
0.125
PDW
44.79 + 12.249
46.00 + 8.162
t = -1.287
0.103
(mmHg) Diastole (mmHg) Nadi
0.071
(x/menit)
Keterangan : HDL=High Density Lipoprotein, LDL=Low Density Lipoprotein, PLT= Platelet, PDW=Platelet Distribution Width, cm= centimeter, kg= kilogram, mg= milligram, mmHg= millimeter mercury, dl= desiliter.
5.2. Pengujian Variabel Utama Pembuktian hipotesis ada pengaruh pemberian SOD terhadap kadar TGFΒ1 dan MPV dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 1. Menguji beda 2 mean kadar TGFβ1 dan MPV antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol untuk masing-masing kondisi sebelum dan sesudah pemberian SOD dengan uji beda 2 mean sampel independent. Dengan langkah ini diharapkan pada kondisi setelah pemberian perlakuan perbedaan mean kelompok kontrol dan kelompok sampel akan terjadi
46
perbedaan yang signifikan, sedangkan pada kondisi sebelum pemberian perlakuan tidak terjadi perbedaan yang signifikan, karena pada kondisi ini sama-sama tidak diberikan perlakuan pemberian SOD. 2. Menguji beda 2 mean kadar TGFβ1 dan MPV sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan untuk masing-masing kelompok sampel dengan uji beda 2 mean untuk sampel berpasangan. Dengan langkah ini diharapkan pada kelompok perlakuan akan terjadi perbedaan yang signifikan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi perbedaan yang signifikan karena pada kelompok ini tidak diberikan perlakuan pemberian SOD. 3. Menguji beda 2 mean variabel perubahan kadar TGFβ1 (delta-TGFβ1) dan perubahan MPV (delta-MPV) dengan uji beda 2 mean untuk sampel independent. Dengan langkah ini diharapkan ada perbedaan signifikan beda 2 mean kedua variabel perubahan tersebut (delta-TGFβ1 dan deltaMPV) antar kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, karena kelompok perlakuan diharapkan mengalami perubahan setelah perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak berubah setelah perlakuan. Sebelum dilakukan pengujian beda 2 mean itu, terlebih dahulu juga dilakukan pengujian normalitas data variabel utama untuk memastikan jenis uji statistik yang akan digunakan untuk pengujian beda 2 mean dimaksud. Langkah Pertama, variable kadar TGFβ1 dan MPV pada kondisi sebelum perlakuan pemberian SOD, untuk data pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan berdistribusi normal. Dengan demikian uji beda 2 mean kadar TGFβ1 maupun MPV kelompok kontrol dan perlakuan pada kondisi sebelum perlakuan itu dapat menggunakan uji beda 2 mean uji t untuk sampel independent. Hasil
47
pengujian beda 2 mean kelompok kontrol dan perlakuan untuk variable kadar TGFβ1
pada kondisi sebelum pemberian perlakuan pemberian SOD
menunjukkan hasil pengujian yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen (p > 0,05). Demikian pula hasil uji beda 2 mean variabel MPV kelompok kontrol dan kelompok perlakuan kondisi sebelum pemberian SOD tidak signifikan pada derajat signifikan pada derajat signifikansi 5 persen (p > 0,05). Berdasarkan hasil pengujian kedua variabel di atas maka dapat dinyatakan bahwa variable kadar TGFβ1 dan MPV yang ada pada kelompok kontrol dan perlakuan pada kondisi sebelum perlakuan pemberian SOD tidak berbeda secara meyakinkan. Nilai mean dan standar deviasi serta hasil pengujian kadar TGFβ1 dan MPV kelompok kontrol dan perlakuan pada kondisi sebelum perlakuan adalah: Tabel 5.4. Perbandingan Kadar TGFβ1 dan MPV pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan di Kondisi Sebelum diberikan Preparat Perlakuan.
Variabel TGFβ1 (pg/ml) MPV (fL)
Kontrol n=14
Perlakuan n=14
Uji Beda 2 Mean
Rerata +
Rata-rata +
Nilai
Std Deviasi
Std Deviasi
Statistik
23326,9 +6029,37
21522,7 + 5639,24
t = 0,818
0,421
9,94 + 1,47
10,19 + 0,90
t = -0,544
0591
P value
Keterangan : TGFβ1 = Transforming Growth Factor beta 1, MPV =Mean Platelete Volume, pg = picogram, ml = millilitre, fL= femtolitre. Data variable kadar TGFβ1 kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan pada kondisi sesudah perlakuan pemberian SOD berdistribusi normal, sehingga pengujian beda dua mean kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
48
pada kondisi sesudah perlakuan dapat menggunakan uji beda dua mean uji t untuk sampel independent. Sementara itu data variable MPV kelompok kontrol pada kondisi sesudah perlakuan pemberian SOD tidak berdistribusi normal, namun pada kelompok perlakuan berdistribusi normal sehingga uji beda dua mean kelompok kontrol dan perlakuan variable MPV sesudah perlakuan itu dapat menggunakan uji beda 2 mean uji t untuk sampel independent. Hasil pengujian beda 2 mean kelompok kontrol dan perlakuan untuk variable kadar TGFβ1 dan MPV pada kondisi sesudah perlakuan pemberian SOD menunjukkan hasil pengujian beda 2 mean yang signifikan pada derajat signifikansi 5 persen (p < 0,05) baik untuk variable kadar maupun MPV. Hal itu berarti setelah mendapat perlakuan pemberian SOD variable kadar TGFβ1
dan MPV mengalami
perubahan secara meyakinkan. Data mean dan standar deviasi variable TGFβ1 dan variable MPV sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan dapat disajikan dalam table sebagai berikut: Tabel 5.5. Perbandingan Kadar TGFβ1 dan MPV Kelompok Kontrol dan Perlakuan pada Kondisi Sesudah diberikan Preparat Perlakuan.
Variabel TGFβ1
Kontrol n=14
Perlakuan n=14
Rata-rata +
Rata-rata
Nilai
Std Deviasi
Std Deviasi
Statistik
22456,6 + 6843,0
15203,9 + 3956,5
9,11 + 2,03
7,64 + 0,42
(pg/ml) MPV (fL)
Uji Beda 2 Mean P value
t = 3,433
0,002**
t = 2,665
0,013*
Keterangan : *) Signifikan pada derajat signifikansi 5 persen. **) Signifikan pada derajat signifikansi 1 persen. TGFβ1 = Transforming Growth Factor beta 1, MPV =Mean Platelet Volume, pg = picogram, ml = millilitre, fL= femtolitre
49
Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh pemberian SOD terhadap kadar TGFΒ1 pada pasien penyakit ginjal diabetes Stadium V yang Menjalani Hemodialisa”, dapat dibuktikan kebenarannya. Demikian pula hipotesis kedua yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh pemberian SOD terhadap kadar MPV pada pasien penyakit ginjal diabetes Stadium V yang Menjalani Hemodialisa”, juga dapat benar-benar terbukti secara meyakinkan. Jadi dengan pemberian SOD belum dapat mempengaruhi kadar TGFβ1 dan kadar MPV. Langkah Kedua, variable kadar TGFβ1 sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol berdistribusi normal, maka uji beda 2 mean sebelum dan sesudah perlakuan itu dapat menggunakan uji beda 2 mean uji t untuk sampel berpasangan.. Sementara variable MPV sebelum perlakuan pada kelompok kontrol berdistribusi normal, namun sesudah perlakuan tidak berdistribusi normal sehingga uji beda dua mean sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol atas variable MPV itu masih dapat menggunakan uji beda 2 mean uji t untuk sampel berpasangan. Hasil pengujian beda 2 mean variabel kadar TGFβ1 dan MPV sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa beda 2 mean kedua variable utama tersebut tidak berbeda secara signifikan pada derajat signifikansi 5 persen (p > 0,05). Dengan demikian berarti variabel TGFΒ1 maupun MPV pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah pemberian SOD tidak mengalami perubahan yang meyakinkan.
50
Tabel 5.6. Perbandingan Kadar TGFβ1 dan MPV Sebelum dan Sesudah diberikan Plasebo pada Kelompok Kontrol
Variabel TGFβ1 (pg/ml)
Sebelum n=14
Sesudah n=14
Rata-rata+
Rata-rata+
Nilai
Std Deviasi
Std Deviasi
Statistik
23326,7 + 6029,37 22456,6 + 6843,05
MPV (fL)
9,94 + 1,47
9,11 + 2,03
Uji Beda 2 Mean P value
t = 0,371
0,716
Z = 1,360
0,197
Keterangan: * Signifikan pada Derajat Signifikansi 5 persen. TGFβ1 = Transforming Growth Factor beta 1, MPV =Mean Platelet Volume, pg = picogram, ml = millilitre, fL= femtolitre Selanjutnya data variabel kadar TGFβ1 dan MPV sebelum dan sesudah perlakuan pemberian SOD pada kelompok perlakuan semuanya berdistribusi normal. Maka pengujian beda 2 mean sebelum dan sesudah perlakuan untuk kedua variable pada kelompok perlakuan dapat menggunakan uji beda 2 mean uji t untuk sampel berpasangan. Hasil pengujian beda 2 mean
variabel kadar TGFβ1
maupun MPV
sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan pada derajat signifikansi sebesar 5 persen (p < 0,05). Hal itu dapat diartikan bahwa setelah mendapatkan perlakuan pemberian SOD, variabel TGFβ1
mengalami perubahan secara meyakinkan, demikian pula
variabel MPV juga mengalami peruabahan yang meyakinkan. Variabel kadar TGFβ1 setelah perlakuan pemberian SOD mengalami perubahan yang menurun secara meyakinkan, demikian pula variable MPV setelah perlakuan pemberian SOD mengalami perubahan menurun secara signifikan.
51
Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa : “Ada pengaruh pemberian SOD terhadap kadar TGFβ1 pada pasien penyakit ginjal diabetes
Stadium
V
yang
Menjalani
Hemodialisa”
dapat
dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa: “Ada pengaruh pemberian SOD terhadap MPV pada pasien penyakit ginjal diabetes Stadium V yang Menjalani Hemodialisa” juga sudah dapat benar-benar terbukti secara meyakinkan. Tabel 5.7. Perbandingan Kadar TGFβ1 dan MPV Sebelum dan Sesudah diberikan SOD oral pada Kelompok Perlakuan
Variabel TGFβ1 (pg/ml) MPV (fL)
Sebelum n=14
Sesudah n=14
Uji Beda 2 Mean
Rata-rata +
Rata-rata +
Nilai
Std Deviasi
Std Deviasi
Statistik
21522,7 + 5639,24
15203,9 + 3956,45
t = 5,815
0,001**
10,19 + 0,90
7,54 + 0,42
t = 10,028
0,001**
P value
Keterangan: * Signifikan pada Derajat Signifikansi 5 persen. ** Signifikan pada Derajat Signifikansi 1 persen. TGFβ1 = Transforming Growth Factor beta 1, MPV =Mean Platelet Volume, pg = picogram, ml =mililiter, fL= femtolitre
Langkah Ketiga, pembuktian hipotesis pertama dan kedua itu juga dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian atas variabel perubahan TGFβ1 (delta-TGFβ1) dan perubahan MPV (delta-MPV). Variabel perubahan TGFβ1 (delta-TGFβ1) merupakan selisih TGFβ1
sebelum perlakuan dengan TGFβ1
sesudah perlakuan, sedangkan variabel perubahan MPV (delta-MPV) merupakan selisih MPV sebelum perlakuan dengan MPV sesudah perlakuan. Maka apabila
52
rata-rata variabel perubahan (delta) itu positif menunjukkan adanya penurunan setelah ada perlakuan, dan sebaliknya jika rata-rata variabel perubahan (delta) itu negatif berarti setelah ada perlakuan variabel itu mengalami peningkatan. Distribusi data variable delta_TGFβ1 pada kelompok kontrol maupun perlakuan bersifat normal sehingga uji beda mean keduanya menggunakan uji beda dua mean
uji t untuk sampel independen. Sementara itu data variable
delta_mpv pada kelompok kontrol tidak berdistribusi normal namun pada kelompok perlakuan berdistribusi normal sehingga uji beda dua mean keduanya dapat menggunakan uji beda dua mean uji t untuk sampal independen. Hasil perhitungan beda 2 mean dengan uji t untuk sampel independent antara mean variabel delta-TGFβ1 pada kelompok kontrol dan perlakuan menunjukkan bahwa kedua mean itu berbeda secara meyakinkan pada derajat signifikansi 5 persen (p < 0,05). Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa : “Ada pengaruh pemberian SOD terhadap kadar TGFβ1 pada pasien penyakit ginjal diabetes Stadium V yang Menjalani Hemodialisa” dapat dibuktikan kebenarannya. Demikian pula hasil pengujian beda mean variabel delta-mpv pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuam menggunakan uji beda dua mean uji t untuk sampel independen juga berbeda secara meyakinkan pada derajat signifikansi 5 persen (p < 0,05). Sehingga hipotesis kedua yang menyatakan bahwa : “Ada pengaruh pemberian SOD terhadap kadar MPV pada pasien penyakit ginjal diabetes stadium V yang Menjalani Hemodialisa” kebenarannya.
juga dapat dibuktikan
53
Data perbandingan rata-rata dan standar deviasi variable Delta-TGFβ1 dan Delta-mpv baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan dapat disajikan dalam table sebagai berikut : Tabel 5.8. Perbandingan Delta-TGFβ1 dan Delta-MPV pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan
Variabel
Delta-TGFβ1 (pg/ml) Delta-MPV (fL)
Kontrol n=14
Perlakuan n=14
Uji Beda 2 Mean
Rata-rata +
Rata-rata+
Nilai
Std Deviasi
Std Deviasi
Statistik
870,05 + 8769,61
6318,76 + 4065,78
t = -2,109
0,045*
0,93 + 2,28
2,56 +0,95
t = -2,618
0,015*
P value
Keterangan : * Signifikan pada Derajat Signifikansi 5 persen. ** Signifikan pada Derajat Signifikansi 1 persen. TGFβ1 = Transforming Growth Factor beta 1, MPV =Mean Platelet Volume, pg =picogram, ml =mililiter, fL= femtolitre Pada pengujian hipotesis ketiga yaitu “Ada korelasi antara kadar TGFβ1 dan MPV pada pasien penyakit ginjal diabetes Stadium V yang Menjalani Hemodialisa” digunakan analisis korelasi product momen Pearson. Hasil pengujian korelasi antar variabel TGFβ1
dan menunjukkan bahwa variabel
TGFβ1 tidak berhubungan secara meyakinkan dengan kadar MPV pada derajat signifikansi sebesar 5 persen (p > 0,05). Maka hipotesis ketiga itu belum dapat dibuktikan kebenarannya. Hasil analisis korelasi antara variabel TGFβ1 dan MPV adalah sebagai berikut
54
Tabel 5.9. Hasil Analisis Korelasi antara TGFβ1 dan MPV. Model Analisis
Korelasi antar Variabel
Korelasi
Kadar TGFβ1 (pg/ml)–
Nilai Nilai Korelasi (r)
Signifikansi
PM-Pearson
MPV(fL) (post)
Probabilitas/
0,011
0,969
Keterangan : *) Signifikan pada derajat signifikansi 5 persen. TGFβ1 = Transforming Growth Factor beta 1, MPV =Mean Platelet Volume, pg = picogram, ml =mililiter, fL= femtolitre Gambar 12. Grafik perbandingan kadar TGFβ1 (pg/ml) pada kelompok kontrol dan perlakuan. P = 0,716 P = 0,045 25000
23326,9+ 6029,37
22456,6 + 6843,0
Kadar TGF-β1 (pg/ml)
21522,7 + 5639,24 15203,9 + 3956,5
20000
15000 = sebelum
10000
= sesudah
5000
0
Kelompok kontrol
Kelompok Perlakuan
55
Gambar 13. Grafik perbandingan kadar MPV pada kelompok kontrol dan perlakuan. P = 0,001 P = 0,197 10,19 + 0,90
10
9,94 + 1,47
9,11 + 2,03
7,54 + 0,42
8
= sebelum
Kadar MPV (fL)
= sesudah
6
4
2
0
Kelompok Kontrol
Kelompok Perlakuan