BAB 4 PEMBAHASAN
4.1
Sosialisasi Perpajakan Modernisasi Pajak dimana setiap tahun adanya perkembangan dan perubahan
peraturan kebijakan perpajakan yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk menyesuaikan dengan keadaan ekonomi, Target Penerimaan Pajak yang masih potensial di bidang-bidang tertentu, tujuan Direktorat Jenderal Pajak dan menarik investor ke indonesia.Sehingga dengan adanya perkembangan dan perubahan kebijakan peraturan perpajakan maka Direktorat Jenderal Pajak memiliki kewajiban memberitahukan kebijakan peraturan baru tersebut melalui berbagai media sosialisasi. Dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat ada dua kategori sosialisasi yaitu : 1. Sosialisasi bersifat Nasional 2. Sosialisasi bersifat Lokal Sosialisasi
bersifat
Nasional
dilakukan
dalam
rangka
mengamankan
target/agenda/tujuan DJP secara Nasional, sedangkan Sosialisasi bersifat Lokal dilakukan dalam rangkaaa
mengamankan agenda/target/tujuan dari unit vertikal
Direktorat Jenderal Pajak – Kanwil /KPP). Sehingga yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua adalah sosialisasi bersifat lokal.
4.1.1
Analisis Jenis- Jenis Media Sosialisasi Peraturan Perpajakan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua. Berdasarkan Peraturan SE-98/PJ/2011 terdapat 2 media dalam melakukan
sosialisasi peraturan perpajakan yaitu Media sosialisasi langsung dan Media Sosialisasi Tidak Langsung, Dari hasil Observasi dilapangan dalam sosialisasi yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Media yang digunakan Yaitu a) Media Sosialisasi Langsung Sesuai dengan SE-98/PJ/2011 dimana Langsung yang digunakan
Jenis – jenis
Media
Sosialisasi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Tamansari Dua yaitu :
37
38 1. Kelas Pajak;dan 2. Seminar Namun dalam melakukan sosialisasi peraturan perpajakan selain media sosialisai langsung yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua juga ada media sosialisasi tidak langsung. b) Media Sosialisasi Tidak Langsung Dalam
media sosialisasi tidak langsung yang digunakan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua berbeda dengan SE98/PJ/2011 yaitu : 1. Media Elektronik 2. Media Cetak (Seperti Koran,Majalah, tabloid) Sedangkan media
Sosialisasi menurut Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Tamansari Dua: 1. Brosur 2. Leaflet 3. Spanduk 4. X-banner 5. Souvenir 6. Baliho/ Mini Billboard yang dipasang digedung KPP. Sehingga sesuai dengan SE-98/PJ/2011 bahwa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak tersbut termasuk dalam Kegiatan Non Sosialisasi (Kecuali dapat dijelaskan sebaliknya) jadi dari penjelasan yang di dapat bahwa Media elektronik dan Media Cetak diatas lebih ke arah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan Bagian Sosialisasi Perpajakan dan Hubungan Masyarakat yang
melakukannya.Jadi
Media
Sosialisasi
Tidak
langsung
seperti
brosur,leaflet,spanduk,X-banner,souveniruntuk sarana penunjang sosialisasi langsung sedangkan Baliho / Mini Billboarddipasang didepan gedung KPP secara tidak langsung tidak hanya Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua saja tetapi juga bisa bagi masyarakat umum yang memperoleh manfaat mengenai informasi yang ada di Baliho/Mini Billboard tersebut. Meskipun Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua banyak menggunkan media – media sosialisasi tetapi banyak Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua tidak
39 melihat dan memerhatikan media sosialisasi seperti leaflet,Brosur yang mana telah disediakan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua didekat TPT (Tempat Pelayanan Terpadu). Sesuai dengan hasil penelitian terdahulu Restiani (2011) tentang Analisis Kualitas Pelayanan Pajak dan Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuah Formal Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur, bahwa hasil dari Kantor Pelayanan Pajak Cianjur responden mengikuti perkembangan perpajakan melalui surat kabar/majalah sebesar 31.46%, kemudian 29.33% responden berpendapat melalui iklan di TV, 20.00% responden berpendapat melalui
internet,
dan
yang
menanggapi
melalui
brosur
sebesar
19.21%.Sedangkan dari hasil penelitian yang mengenaisosialisasi secara langsung yang mana hasil penilitan ini terhadap tingkat keikutsertaan yang menunjukkan hasil yang baik dimana terdapat 58% Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua atau dari 45 responden yang di teliti terdapat 26 orang yang pernah mengikuti Sosialisasi yang diadakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua.
Gambar4.1 Grafik Tingkat Keikutsertaan Wajib Pajak dalam Sosialisasi yang dilaksankan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua
Namun baik melalui media sosialisasi secara langsung maupun secara tidak langsung Wajib Pajak memperoleh manfaat mengenai pengetahuan perpajakan baik dan dalam penelitian ini yang meniliti Wajib Pajak Kantor
40 Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua mengenai Kegunaan Sosialisasi yang telah mereka ikut, hasil dari penelitian seperti di grafik dibawah ini.
Gambar4.2 Grafik Tingkat Kegunaan Sosialisasi bagi Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua
Hasil dari gambar4.2 menunjukan bahwa sosialisasi berguna bagi Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dimana dari 45 responden terdapat 38 responden atau sebanyak (78%) yang menjawab Ya untuk tingkat kegunaaan sosialisasiyang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua itu sangat membantu mereka dalam memahami Peraturan Perpajakan.Dengan berguna nya sosialisasi ini dapat meningkatakan kesadaran yang juga dapat dilihat dari Penerimaan untuk PPh Non –Migas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dari Tahun 2010-2012 mengalami peningkatan Tahun 2010 ke 2011 meningkat 23% dan dari 2011 ke 2012 meningkat 14% seperti pada Tabel 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Penerimaan PPh Non-Migas Jenis Pajak A. PPh Non Migas Kenaikan dalam %
2010 132.794.008.329 -
2011 2012 163.926.750.947 187.365.023.286 23% 14%
41 (Sumber dari : Bagian PDI Kantor Pelayanan Pajak Tamansari Dua lalu diolah kembali oleh Penulis)
Gambar4.3 Grafik Penerimaan PPh Non Migas
Gambar4.4 Grafik Tingkat Penerimaan PPh Non Migas dalam persentase dari Tahun 2010 – 2012
Dari dua gambar 4.3 dilihat terjadi cenderung kenaikan penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua tetapi kalau kita bandingkan dengan gambar 4.4 dari persenan nya penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari dua mengalami peningkatan yang tidak banyak dari tahun 2011 ke 2012 tidak seperti dari tahun 2010 ke 2011 yang peningkatan nya ¼ dari
42 penerimaan sebelumnya. Dari analisa diatas penyebab peningkatan penerimaan pajak tahun 2012 tidak seperti tahun 2011 yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua yang dimana Kebanyakan Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha yang dimana keadaan ekonomi tahun 2012 mengalami penurunan akibat dari dampak krisis Global yang baru dirasakan tahun 2012 di pengaruhi oleh kenaikan harga dollar (sumber : Tempo.co) yang menyebabkan Penghasilan yang diterima Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua menurun. 2. Adanya peraturan mengenai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2012 tentang revisi Permentan Nomor 16 Tahun 2012 tentang persyaratan dan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan hasil tumbuhan hidup berupa sayuran umbi lapis segar ke dalam wilayah negara Republik Indonesia. yang memiliki alasan untuk melindungi petani dan pasar buah lokal beserta diperkuat dengan
alasan lain
yang mengingat kondisi
pelabuhan Tanjung Priok sendiri yang dianggap sudah overload dan crowded karena setiap hari volume barang yang masuk kurang lebih antara 1000 1500 kontainer, pemerintah kemudian memutuskan untuk menutup pintu pelabuhan Tanjung Priok per 19 Juni 2012 dan mengurangi jumlah pintu masuk buah impordari 8 pintu menjadi 4. Sehinga dengan pembatasan Impor menyebabkan harga barang naik dan menyebabkan daya beli terun berdampak pada penghasilan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua (sumber : Center World Trade Studies Universities Gadjah Mada) 3. Sedangkan untuk kenaikan di tahun 2011 itu dipengaruhi oleh Sensus Pajak Nasional (SPN) yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua , dan untuk tahun 2012 itu secara dalam data tabel penerimaan naik bisa dipengaruhi juga oleh Sensus Pajak Nasional untuk Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP dan penghasilan
tetapi belum
melaksanakan Kewajiban Perpajakannya namun tidak meningkat tajam seperti tahun 2011 karena tahun 2012 dipengaruhi oleh faktor –faktor yang ada di analisis nomor 2.
43
Tabel 4.2 Data Import No. 1 Kenaikan
Provinsi DKI JAKARTA -
2010 67.651,20
2011 84.767,10
2012 92.859,20
0%
25%
10%
(Sumber : Kementrian Dagang terus diolah kembali oleh Penulis)
Gambar4.5 Grafik Data Impor Non Migas untuk Provinsi DKI Jakarta (Sumber : Kementrian Perdagangan Republik Indonesia terus diolah kembali oleh Penulis) 4.1.2 Analisis Materi Sosialisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Tiap Tahunnya melakukan perencanaan untuk sosialisasi dan materi yang dibawakan. Dari hasil yang didapatkan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua kebanyakan Materi yang disosialisasikan biasanya materi yang umum.Materi yang kebanyankan dibawakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua mengenai Hak dan kewajiban perpajakan,Pengisian SPT untuk Wajib Pajak orang pribadi, Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Bendahara Pemerintah. Namun ketika ada nya perubahan peraturan baru yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak, Maka pihak Direktorat Jenderal Pajak mempunyai Kewajiban untuk menyosialisasikannya kepada masyarakat,Tetapi sebelum menyosialisasikannya kepada masyarakat maka
44 Direktorat jenderal Pajak wajib menyosialisasikan kepada tiap-tiap Kanwil. Dari Kanwil akan meminta perwakilan dari masing – masing Kantor Pelayanan Pajak untuk mengikuti sosialisasi peraturan baru yang dilakukan oleh Kanwil seperti PP.46 Tahun 2013 sebelum disosialisasikan kepada masyarakat pihak Direktorat Jenderal Pajak
harus
menyosialisasikan
kepada
Kanwil
,
dari
Kanwil
akan
menyosialisasikannya lagi kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Setelah Kantor Pelayanan Pajak sudah mengerti dan barulah dibentuk tim untuk menyosialisasikan kepada masyarakat atau Wajib Pajak. Dalam Penelitian ini meneliti Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua mengenai Pengetahuan dari Tujuan sosialisasi tersebut.
Gambar4.6 Grafik TingkatPengetahuan Mengenai Tujuan Sosialisasi
Dari gambar 4.6 diatas menunjukan sekitar 58% Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua mengetahui dari dan sekitar 42% tidak mengetahui dari Tujuan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua.
45
Tabel 4.3 Materi Penyuluhan Tahun 2012 dan Tahun 2013 Materi 2013
Materi 2012
Bendahara Mahir Pajak
Sosialisasi
tentang
Hak
dan
Kewajiban Bendahara Perubahan Nomor Seri Faktur Pajak
Pengisian dan Pelaporan SPT Orang Pribadi 1770 ,1770S,1770SS
Pengisian dan Pelaporan SPT melalui e- "Ngisi
SPT
Bareng"
Sosialisasi
filling khususnya untuk SPT 1770S dan SPT terkait pengisian SPT dan Pelaporan 1770 SS
SPT bagi WPOP
"AYO LAPOR PAJAK" Penyuluhan terkait " Ngisi SPT Bareng" memberi pengisian SPT dan Pelaporan SPT bagi Pengetahuan WPOP
Pengisian
dan
Pelaporan SPT Tahunan WP Badan
Pengisian dan Pelaporan SPT Tahunan WP Memberikan Penyuluhan PBB dan Badan
Pelaksanaan penyerahan
,sebagai PBB
ke
persiapan Pemerintah
Daerah "Taat
Pajak
Sejak
Awal"
Kewajiban Sosialisasi Perpajakan tentang KLU
Perpajakan Bagi Wajib Pajak Baru
tertentu Potensial
"Usaha Lancar Bangun Negeri" mengenai Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomo 46 Tahun 2013 "ANAK
MUDA
NGERTI
PAJAK" Sosialisasi tentang KLU tertentu
arti penting bagi kelangsungan negara " Bendahara Bijak Taat Pajak" memberikan pengetahuan perpajakan dalam melaksanakan tugas " Pajak Tuntas , Tidur Pulas " memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang terkait penagihan dan penunggakan pajak serta resikonya "TERIMA KASIH NEGERIKU" Para Wajib Pajak Orang Pribadi Kaya mendapatkan tentang
Pajak
Perpajakan
Umum kepada pelajar
Memberikan Pengenalan tentang pajak dan Potensial
informasi
mengenai
Yang
telah
46 dibayarkan (Sumber :BagianEkstensifikasiterusdiolahkembaliolehPenulis) 4.1.3
Analisis Penyajian Sosialisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua dalam melakukan sosialisasi
secara langsung kebanyakan seperti Kelas Pajak, Seminar, Workshop, Tax quiz, Edutaiment. Dalam cara penyajian secara langsung itu cara nya berbeda-beda dan tidak sama. Dalam kelas pajak dimana Pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang akan disosialisasikan yaitu Calon Wajib Pajak, Wajib Pajak Baru, Wajib Pajak Terdaftar dimana masing – masing target cara penyajian sosialisasinya berbeda-beda. Setelah menetukan target yang akan disosialisasikan maka Pihak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama
Jakarta
Tamansari
Dua
mengundang
Target
yang
akan
disosialisasikan dengan cara mengirimkan surat undang langsung kepada Target yang akan disosialisikan. Setalah mengirimkan undangan kepada Target maka akan mendapatkan balasan yang menyatakan keikutsertaan dan acara akan dilaksanakan pada waktu dan tempat ditentukan. Penyajian sosialisasi dilakukan dengan cara pertama –tama akan dibuka oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak atau Kepala Bagian Seksi Ekstensifikasi dengan memberikan sedikit pidato, setelah pembukaan tadi maka dimulai penyajian materi sosialisasi dengan menggunakan Overhead Projector yang mana penyajian materi ini disampaikan oleh Tim Penyuluh perpajakan dengan cara presentasi dan setelah presentasi akan ada diadakan sesi tanya jawab oleh tim penyuluh sama Wajib Pajak yang masih kurang mengerti dengan materi yang disampaikan. Apabila ada Wajib Pajak yang tidak kebagian dalam sesi tanya jawab maka Wajib Pajak tersebut dapat langsung menguhubungi AR (Account Respresentative) nya masing – masing dengan langsung datang ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua dan Wajib Pajak tersebut dapat langsung dilayani, setelah acara seminar/workshop/ kelas pajak makan tiap peserta yang datang akan mendapatkan snack dan merchandise. Namun apabila Pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dalam melakukan penyuluhan kepada Calon Wajib Pajak maka agak sedikit berbeda dengan Wajib Pajak Baru dan Terdaftar. Kalau Target Calon Wajib Pajak maka cara penyajiannya lebih Edutaiment/Tax Quiz/ Tax Goes To School/ Tax Goes To Campus. Edutaiment itu adalah education dan entertaiment dimana memberikan pembelajaran kepada Calon Wajib Pajak dengan memadukan dua bermain dan belajar dengan memberikan kesempatan kepada Calon
47 Wajib Pajak untuk terlibat dan menikmati proses pembelajaran dengan rileks, menyenangkan ,bebas dari tekanan baik fisik,maupun psikis. Untuk Edutaiment ini lebih kepada anak-anak SD dan TK. Sedangkan Tax quiz yaitu lomba perpajakan baik itu cerdas cermat maupun berbentuk lainnya, untuk Tax Goes To School biasanya ini dilakukan di tingkat Sekolah Menegah yang penyajian nya lebih kreatif dan menarik serta juga memberikan hadiah berupa buku Pajak , Boneka Lebah Madu Pajak bagi yang bisa menjawab pertanyaan / tantangan dari Tim Penyuluh dan juga mendapatkan snack serta merchandise yang unik. 4.1.4
Analisis Waktu Sosialisasi Sebelum dilakukannya Penyuluhan dimana terdapat perencanaan penyuluhan
yang disusun materi dan waktu penyuluhan. Dalam Waktu Sosilaisasi terbagi menjadi 2 ada yang kegiatan sosialisasi Rutin dan Random. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) ru.tinn yang memiliki arti serangkaian instruksi yg dirancang untuk beberapa tujuan tertentu dan memiliki penggunaan umum; (nomina) atau dapat disimpulkan rutin memiliki pengertian kegiatan yang sering dilakukan baik itu setiap hari, bulan dan tahun sedangkan Random (Acak) Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) memilki pengertian a tanpa pola; sebarangdapat disimpulkan bahwa kegiatan yang tidak dilakukan setiap hari , bulan maupun tahun yang tidak rutin. berdasarkan
data yang didapatkan dari Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua bahwa Sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua
ini kebanyakan
dilakukan secara rutin contoh nya seperti Penyuluhan pengisian SPT Tahunan Orang Pribadi yang dilaksanakan dibulan Feburari - Maret dan juga Penyuluhan pengisian SPT Tahuan Badan yang diadakan bulan April yang sering dilakukan tiap tahun, sedangkan random / tidak rutin yaitu sosialisasi nya dilakukan tidak tiap tahun jadi ketika ada peraturan baru saja baru disosialisasikan contoh seperti : PPh (Pajak Penghasilan) tidak disosialisasikan tiap tahun ketika ada perubahan kebijakan yang mengenai UMKM yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 baru lah disosialisasikan mengenai peraturan tersebut.
48 4.2
Analisa Penyelenggaran Sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua Dalam melakukan penyelenggaran Sosialisasi kepada Wajib Pajak, Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua mengikuti aturan SE-22/PJ/2007yaitu penyeragaman sosialisasi perpajakan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsungdan juga sudah sesuai dengan SE-98/PJ/2011 yaitu Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Sosialisasi nya telah dilakuakan sesuai prosedur dalam melaksanakan seminar dan kelas pajak. Dalam menyelenggarakan sosialisasi peraturan perpajakan tahapan –tahapan sebagai berikut : 1. Menentukan Tema/Topik 2. Menetapkan Target/segmen audience 3. Membentuk Tim buat sosialisasi yang tediri dari 8 orang fiskus 4. Bagi-bagi tugas dalam Tim tersebut Dari hasil data yang didapatkan dari bagian ekstensifikasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua yang berkaitan kegiatan sosialisasi yang dilakukan di tahun 2012 kebanyakan kegiatan sosialisasi dilakukan secara langsung selama tahun 2012 dimana ada 11 rencana penyuluhan secara langsung dan realisasi nya 17 penyuluhan langsung selama tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Tim Penyuluhan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dengan materi yang berbeda sedangkan di tahun 2013 kebanyakan kegiatan sosialisasi dilakukan secara langsung juga dimana dari 11 sosialisasi yang direncanakan terdapat 14 sosialisasi yang terealisasi sedangkan untuk sosialisasi Tidak Langsung kebanyakan adalah Leaflet dan spanduk.Leaflet dan spanduk tersebut yang dicetak oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dan juga dapat dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat. Dapat dibandingkan Hasil pencapaian sosialisasi yang baik dengan Tingkat Antusiasme Wajib Pajak dalam mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua seperti dapat dilihat dari grafik dibawah ini yang dilakukan penelitian langsung terhadap Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua :
49
Gambar 4.7 Grafik Tingkat Antusiasme untuk Kegiatan Sosialisasi Perpajakan
Dapat dijelaskan bahwa sebesar 44% responden memilih antusias terhadap sosialisasi yang diselenggarakan dan juga sebesar 56% responden memilih tidak antusias terhadap sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua. Darihasil data diatas dapat dianalisis menyebabkan tidak antusiasme Wajib Pajak terhadap sosialsasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua mungkin penyebabnya : a) Kekurangan Waktu dalam penyelnggaran Sosialisasi sehingga yang Wajib Pajak yang ingin bertanya banyak sehingga tidak dapat bertanya, namun Wajib Pajak dapat langsung datang bertanya kepada Account Representative lantai 3 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua tetapi Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Tamansari Dua jauh dari Tempat tinggal dan Tempat usaha Wajib Pajak. b) Penjelasan yang diberikan masih kurang jelas atau Materi disampaikan secara Umum dan apabila materi mengenai Teknis membuat peserta untuk memahaminya memerlukan Pratek secara langsung mengenai masalah yang dihadapi mereka masing-masing berbeda dan ketentuan nya juga berbeda. Dalam Penilitian Restiani (2011) yang menjadi indikator dalam penyelenggaraan adalah Tempat sosialisasi, Hasil responden dari restiani menjukkan sebesar 68,64 % tentang tempat yang diinginkan Wajib Pajak dalam sosialisasi perpajakan masuk kategori baik dan sesuai dengan tanggapan responden bahwa tempat yang diinginkan Wajib Pajak dalam Sosialisasi Perpajakan adalah
50 didaerah- daerah dimana Wajib Pajak tinggal sebesar 34,66%, ditempat yang telah ditentukan Kantor Pelayanan Pajak sebesar 28,8%, di Kantor Pelayanan Pajak sebesar 16,53%, di Kantor Kecamatan sebesar 13,33%, dan responden yang menanggapi dimana saja sebesar 6,66%. Disamping itu terdapat kegiatan Sensus Pajak Nasional (SPN) yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua yang tidak termasuk dalam kegiatan sosialisasi. Yang mana Sensus Pajak Nasional sudah dilaksanakan 3 tahun terakhir, sesuai dengan Peraturan Mentri Keuangan Nomor 149/PMK03/2011 mengenai Sensus Pajak Nasional diselenggarakan dengan melakukan pendataan objek pajak dalam rangka pengumpulan data perpajakan, yang mana sebelum dilakukan diberikan pemberitahuan terlebih dahulu melalui spanduk dan setelah itu bagian sensus dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua langsung datang ke rumah dan toko-toko Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Berdasarkan artikel Pajak.go.id Sensus Pajak adalah kegiatan pengumpulan data mengenai kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak dengan mendatangi subjek pajak (orang pribadi atau badan) di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.Manfaat dari Sensus Pajak Nasional sendiri yaitu: meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembiayaan pembangunan nasional, mewujudkan keadilan peran serta subyek pajak dalam pembiayaan pembangunan nasional, mengurangi ketergantungan pembiayaan dari pinjaman asing, mewujudkan pembangunan nasional yang lebih baik, kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
4.3
Analisa Kinerja Tim Sosialisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Dalam melakukan penyuluhan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Tamansari Dua ada tim penyuluhan yang melakukan sosialisasi. Sesuai dengan Surat Edarann Direktorat Jenderal Pajak SE-99/PJ/2012 Pembentukan Tim Penyuluhan Perpajakan di Tingkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) 1. Kepala Kantor Pelayana Pajak membentuk tim sosialisasi perpajakan setiap tahun dan dilakukan pada minggu pertama bulan januari 2. Anggota tim dipilih dari pejabat/pelaksana dilingkungan KPP exc Pegawai KP2KP
51 3. Tim bertanggung jawab menyusun rencana kerja sosialisasi 4. Tim bertanggung jawab melaksanakan tugas selama periode 1 tahun 5. Tim bertugas menjalankan rencana kegiatan sosialisasi Kanwil Direktorat Jenderal Pajak 6. Tim Melaksanakan kegiatan sosialisasi berdasarkan rencana kerja penyuluhan atau undangan penyuluhan pihak ketiga 7. Tim melaksanakan tugas sosialisasi yang diinstruksikan oleh Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Pajak (KPDJP) Dalam 1 tim sosialisasi terdapat : 1. Ketua yang dipegang oleh Kepala Seksi Bagian Ekstensifikasi, 2. Sekretaris yang dipegang oleh Kepala Seksi Bagian Pelayanan, 3. Kasub Bagian Sarana dan Prasarana dipegang oleh Kepala Seksi Bagian Umum 4. Kasub Bagian Materi dipegang oleh Kepala Seksi Waskon 5. Tim Penyuluhan Perpajakan yang terdiri dari 10 orang yang terbagi lagi sebagai berikut : 1. 8 orang dari bagian AR (Account Respresentative) 2. 1 orang dari bagian Fungsional 3. 1 orang dari bagian Pemeriksaan Yang dimana tiap-tiap bagian tersebut memiliki tanggung jawab masing – masing, dimana sebelum dilakukan sosialisasi perlu di bentuk tim sosialisasi yang
ditentukan
oleh
bagian
ekstensifkasi.
Bagian
ekstensifikasi
memberitahukan kepada Kepala Seksi Bagian Waskon untuk membuat materi yang akan di sosialisasikan kepada wajib pajak sedangkan bagian pelayanan yang terbentuk dalam tim sosialisasi tersbut memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan hasil dari sosialisasi. Sesuai dengan
Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-98/PJ/2011, setiap KPP wajib menyampaikan laporan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Paling lambat 10 bulan berikutnya. Dari hasil data yang didapatkan, menunjukkan hasil nya sosialisasi cenderung lebih dari hasil yang direncanakan seperti Grafik dan tabel dibawah ini :
52 Tabel 4.4 Pencapaian Sosialisasi Tahun 2012 No
Proporsi Rencana
Proporsi Realisasi
Kenaikan
1
100%
121,43%
21,43%
Tabel 4.5 Pencapaian SosialisasiTahun 2013 No
Proporsi Rencana
Proporsi Realisasi
Kenaikan
1
100%
127,57%
27,57%
Gambar4.8 Grafik Perbandingan Rencana dan Realisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Tahun 2012
53
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Rencana dan Realisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Tahun 2013
Dari analisa hasil dua grafik diatas dapat dianalisa dengan membandingkan Target proporsi rencana 100% dan yang terealisasi nya 121,43% untuk tahun 2012 ini menunjukan kenaikan 21,43% lebih dari yang ditargetkansedangkan untuk tahun 2013 tetap sama target rencana nya sebesar 100% dan yang teralisasi sebesar 127,57% . Tahun 2013 menunjukan kenaikan sebesar 27,57%, sehingga kalau dapat dilihat perbandingan realisasi dari tahun 2012 dengan 2013 menunjukan kenaikan juga sebesar 6,14%. Dari hasil tahun 2012 yang realisasi melebihi dari target dan tahun 2013 juga melebihi targetmenunjukan bahwa kinerja Tim Penyuluhan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua sangat bagus di tahun 2012 dan mengalami peningkatan kinerja cenderung ke atas ini sangat baik sekali. Kendala –kendala yang dihadapi oleh Pihak Tim penyuluhan adalah Tim penyuluhan ini dibentuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak sehingga tiap petugas harus bisa saling kerja sama pada saat dilapangan dan ketua Tim bertanggung jawab untuk Target yang diberikan sosialisasi yang dilakukan .
dan
atas
54 4.4
Analisa Target Sosialisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Dalam melakukan sosialisasi oleh Direktorat Jenderal Pajak maupun Kantor
Pelayanan Pajak memiliki Target yang harus dicapai dan Target Wajib Pajak yang akan dilakukan penyuluhan. Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak SE- 98/PJ/2011 Kantor Pelayanan Pajak memiliki 3 fokus penyuluhan 1. Calon Wajib Pajak 2. Wajib Pajak Baru 3. Wajib Pajak Terdaftar 1. Calon Wajib Pajak adalah Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat subjektif dan objektif dalam perpajakan. Contoh : Siswa/i SD,SMP,SMA dan Mahasiswa/i Sekolah Tinggi , Akademi,serta Universitas. 2. Wajib Pajak Baru adalah Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif dalam perpajakan indonesia dan baru terdaftar dalam di 1 tahun sebelumnya maupun ditahun berjalan tersebut. Contoh : Wajib Pajak yang baru lulus dari universitas dan baru kerja atau Wajib Pajak yang telah lama mendapatkan penghasilan tetapi kesadaraan untuk membayar pajak setelah disosialisaikan. 3. Wajib Pajak Terdaftar adalah Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif dalam perpajakan indonesia ,telah terdaftar lama Contoh : Wajib Pajak yang sudah lama terdaftar tetapi ia masih potential atas perubahan –perubahan peraturan yang baru. Dalam melakukan Penyuluhan terhadap 3 fokus penyuluhan diatas Kantor Pelayanan Pajak meneteapkan perencanaan yang dicapai tiap tahunnya.
Tabel 4.6 Laporan Sosialisasi Tahun 2012 No.
Target
Rencana
Realisasi
Proporsi
Proporsi
Rencana
Realisasi
Kenaikan
1
Calon Wajib Pajak
1
1
7,14%
7,14%
0,00%
2
Wajib Pajak Baru
2
3
14,29%
21,43%
7,14%
3
Wajib Pajak Terdaftar
11
13
78,57%
92,86%
14,29%
14
17
100%
121,43%
21,43%
Total
55 Tabel 4.7 Laporan Sosialisasi tahun 2013 No.
Target
Rencana
Realisasi
Proporsi
Proporsi
Rencana
Realisasi
Kenaikan
1
Calon Wajib Pajak
1
1
9,40%
9,40%
0,00%
2
Wajib Pajak Baru
3
4
27,27%
36,36%
9,09%
3
Wajib Pajak Terdaftar
7
9
63,33%
81,81%
18,48%
11
14
100%
127,57%
27,57%
Total
Dari hasil tabel diatas, menunjukan sosialisasi yang dilakukan melebihi dari yang telah direncanakan baik tahun 2012 maupun tahun 2013 sehingga dapat dilihat Fokus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua lebih kepada Wajib Pajak Baru dan Wajib Pajak Terdaftar. Penyebab Fokus Sosialisasi kepada calon wajib pajak dari tahun ke tahun itu sama Karena untuk fokus penyuluhan kepada Calon Wajib Pajak lebih cenderung dilakukan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat dan juga untuk wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua itu tidak ada Universitas yang berbeda dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebon Jeruk 1 serta sedikit sekolah – sekolah yang ada.
4.5
Analisa Cara Sosialisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Tiap Kantor Pelayanan Pajak memilki target Wajib Pajak ,target acara
sosialisasi yang telah direncanakan dan target Jumlah Wajib Pajak akan dicapai dari sosialisasi agar dapat menambah kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Target Wajib Pajak setiap Tahun 1% dari Wajib Pajak Potensial aktif dan untuk mencapai Target tersebut Tim Penyuluhan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarata Tamansari Dua sering melakukan sosialisasi dari Sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua akan berjalan lancar dengan dihadiri Wajib Pajak , sehingga perlu diberitahukan yaitu dengan cara memberikan Surat Undangan dan Baliho sama leafletkepada Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua dari 250-300 undangan yang disebarkan hanya sekitar ½ dari undangan yang datang ke sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Tingakat partisipasi Wajib Pajak Masih
56 rendah sangat disayangkan sekali. Yang menyebabkan
Wajib Pajak tidak mau
menghadiri: 1. Materi yang dibahas hanya secara umum sedangkan Wajib Pajak memiliki masalah yang berbeda-beda. 2. Wajib Pajak tidak mau pusing berhubungan dengan pajak sehingga Wajib Pajak meminta Konsultan Pajak untuk mengurusi Pajaknya. 3. Tidak Menerima surat undangan yang dikirim sama Kantor Pelayanan Pajak mungkin alamat rumah Wajib Pajak Pindah dan tidak mengubah alamat lama tersebut. 4. Tempat sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak jauh dari tempat kerja atau tempat tinggal Wajib Pajak 5. Dan juga ada mereka yang lebih memilih Konsultasi Langsung dengan Account Respresentative mereka dengan datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua. Mengenai cara sosialisasi ada berbagai macam , selain secara Sosialisasi langsung dan Sosialisasi Tidak langsung ada kegiatan Non -Sosialisasi 1. Konsultasi perpajakan Konsultasi Perpajakan dimana Wajib Pajak dapat memperoleh penjelasan Pajak dengan kontak langsung ke Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Lantai 3 atau di Help desk yang berada dilantai 1 seksi
pelayanan. Dari hasil Observasi Peneliti
dikantor Pelayanan Pajak melihat banyak Wajib Pajak baik badan maupun Orang Pribadi banyak yang datang untuk konsultasi dengan Account Respresentative mereka langsung atau ada juga sebagian Wajib Pajak Langsung ke Help desk 2. Aksi Simpatik turun ke jalan Aksi ini pernah dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua tetapi bekerja sama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat dan juga Kantor Pelayanan Pajak lain nya. 3. Pojok Pajak / Mobil Pajak Keliling Pojok Pajak sering dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua pada waktu Pameran Tax Goes To school dan Mobil Pajak yang pernah dilakukan disekitar wilayah Wajib Pajak Tamansari Dua.
57 4. Spanduk/Banner/Billboard dan sejenisnya Spanduk/Banner/Billboard dan sejenisnya sering dilakukan oleh Kantor pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Spanduk yang dipasangkan didepan Kantor Pelayanan Pajak, Banner yang diletakkan di bagian Pelayanan dan juga diletakkan didepan ruangan sosialisasi dan sejenisnya seperti Flyer,Leaflet yang udah tersedia di bagian pelayanan. 5. Videotron Videotron yang sudah ada di bagian pelayanan dengan memberikan pemberitahuan peraturan –peraturan baru. Cara lain nya yang dilakukan untuk sosialisasi yaitu Call Center dengan menghubungi 500200 Kring Pajak. Dengan Menghubungi Call Center baik Wajib Pajak maupun Masyarakat umum dapat menanyakan informasi penjelasan peraturan terbaru dan Penjelasan Peraturan yang ditanyakan. Namun banyak Wajib Pajak mengeluh kesulitan untuk menelepon hot line tersebut , ada Wajib Pajak yang tidak mengerti pajak secara baik membuat mereka kesulitan dalam bertanya melalui telepon dan juga masih ada sebagian Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua tidak mengetahui keberadaan call center serta bagaimana cara nelpon nya masih ada yang tidak mengerti. Selain melalui call center wajib pajak juga dapat mengakses melalui website pajak : www.pajak.go.id namun masih banyak Wajib Pajak kendala dalam teknologi internet , hanya sebagian Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua mengerti mengenai internet. Berdasarkan penilitian Restiani (2011) mengenai cara sosialisasi dengan indikator Kegiatan seminar yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama sebesar 22,00% responden menjawaban bagus memberikan informasi
,
sebesar
4,26%
menrespond
memberikan
pemahaman
bagaimana prosedur pembayaran pajak, yang menaggapi memberikan dorongan untuk membayar pajak sebesar 16,53%, dan kurang memberikan penjelasan dan informasi sebesar 48%. Kemudian dalam penilitian Restiani (2011) mengenai cara sosialisasi dengan indikator Brosur yang diberikan sama Kantor Pelayanan Pajak sebesar 26,66% responden menaggapi sangat baik memberikan infromasi , sebesar 24,00% responden menanggapi baik dalam memberikan infromasi
58 yang jelas dan dimengerti, sebesar29,33% responden menanggapi cukup baik dalam memberikan informasi yang jelas dan dimengerti dan sebesar 20,00% responden menanggapi kurang memberikan penjelasan serta sekitar 1,06% responden menanggapi sangat tidak memberikan infromasi dan penjelasan. Hasil kesimpulan dari Restiani menggenai cara sosialisai bahwa Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur masih kurang dalam ikut serta sosialisasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur dan kurang berminat mengikuti dikarenakan materi yang disampai kurang jelas. Sedangkan untuk website Pajak menurut penelitian Restiani (2011) sebesar 43,73% sangat mudah dalam mengakses Website pajak , sebesar 29,86% berpendapat mudah diakses, sebesar 22,4% membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengakses Website Pajak, dan sekitar 4,00% sangat bingung dalam mengakses Website Pajak.Dan dalam penelitian Restiani (2011) mengenai Tanggapan responden mengenai jawaban yang diberikan atas pertanyaan melalui situs pajak yang banyak menanggapi singkat dan jelas sebesar 33.06%, 29.6% responden berpendapat dapat dimengerti, responden yang berpendapat tidak jelas sebesar 19.2%, 16.53% berpendapat sangat jelas, dan pendapat tidak ada jawaban sebesar 1.6%.
4.6
Analisa Kepatuhan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua Analisa kepatuhan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Tamansari Dua sesuai lebih kepada Wajib Pajak Orang Pribadi . Berdasarkan Siti Kurnia Rahayu (2009) dapat dibagi menjadi dua : 1. Kepatuhan Formal 2. Kepatuhan Material Kepatuhan Formal seperti menyampaikan SPT PPh Tahunan selambat-lambatnya 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau pada tanggal 31 maret apabila menyampaikannya tepat waktu maka Wajib Pajak telah memenuhi Kepatuhan Formal sedangkan Kepatuhan Material seperti Wajib Pajak mengisi SPT Tahunan dengan benar ,jujur dan perhitungan yang benar. Selain kepatuhan diatas peneliti juga mengukur melalui Jumlah Wajb Pajak yan terdaftar , Jumlah Penerimaan yang diterima Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
59 Tamansari Dua dan juga Jumlah SPT dan Penerimaan Mengenai Peraturan Pemerintah Tahun 2013 mengenai Wajib Pajak ememiliki omeset tertentu.
Tabel 4.8 Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Tahun
Jumlah Wajib Pajak Terdaftar
2010
22.338
2011
23.559
2012
24.639
Dari Tabel diatas dapat dilihat dari tahun ke tahun Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua meningkat tahun 2011 meningkat sekitar 6,11% lebih tinggi dibandingkandengan tahun 2012 peningkatan hanya sebeaar 4,97% peningkatan Wajib Pajak ini melebih dari target yang ditarget kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua. Sehingga sosialisasi yang dilakukan oleh Tim penyuluhan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua untuk materi Hak dan Kewajiban Wajib Pajak telah sukses meningkatkan Kesadaraan untuk masyarkat mendaftarkn diri sebagai Wajib Pajak. Dan sedangkan untuk kepatuhan pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi seperti tabel di bawah ini
Tabel 4.9 Jumlah SPT Tahunan Tahun
Jumlah SPT Tahunan
Rasio
2010
8984
40,21%
2011
9060
38,45%
2012
8355
33,90%
60
Gambar 4.10 Grafik Rasio Penerimaan SPT Tahunan
Rumus Rasio Jumlah SPT Tahunan : Jumlah SPT Tahunan Yang masuk / Jumlah Wajib Pajak Yang terdaftar*100% Penjelasan untuk Kepatuhan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Rasio dari tahun ke tahun mengalami penurunan namun penurunan yang tajam di tahun 2012 . menurut analisa peneliti yaitu 1. Banyak Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua melaporkan SPT Tahunan mereka lebih banyak di Dropbox dibandingkan di Kantor Pelayanan Pajak sendiri dikarenakan alasannya letak Kantor Pelayanan Pajak jauh dari tempat tinggal dan wilayah kerjanya, sehingga menyebabkan pihak Dropbox telat menyampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dan juga di Dropbox tidak adanya sortir kelengkapan, kebenaran, kejelasan pengisian SPT sehingga banyak SPT yang dianggap tidak masuk. Namun setelah disortir sama pihak Account Respresentative SPT yang salah dikirimkan kembali kepada Wajib Pajak langsung dan juga di beritahukan tetapi Wajib Pajak tidak menanggapi nya sehingga mengakibatkan kesadaraan Wajib Pajak kurang. 2. Penurunan Rasio SPT Tahunan disebabkan Krisis Global menyebabkan banyak nya Wajib Pajak Orang Pribadi memperoleh penghasilan dibawah PTKP dan Wajib Pajak Badan memgalami kerugian yang membuat mereka merasa tidak perlu melakukan pelaporan SPT Tahunan.
61 3. Penurunan Rasio SPT Tahunan disebabkan juga Masyarakat yang mendaftar menjadi Wajib Pajak baru dan Pindah baru tetapi Tidak menjalankan usaha dan Tidak melakukan Pekerjaan Bebas menyebabkan Wajib Pajak dikecualikan atau diberi kebebasan untuk tidak melaporkan SPT Tahunan. Dan dapat dibandingkan dari Penerimaan STP (Surat Teguran Pajak)
Tabel 4.10 Penerimaan STP Jenis Pajak
2010
2011
2012
STP
132.550.818
94.121.613
452.535.870
(Sumber :Bagian PDI)
Grafik 4.11 Penerimaan STP PPh
Dapat dilihat dari data penerimaan STP diatas dianalisis dengan membandingkan sama jumlah pelaporan SPT
menyebabkan kenaikan Jumlah
penerimaan yang naik di tahun 2012 bahwa masih banyak wajib pajak yang telat bayar ataupun kurang bayar Jadi untuk tahun 2012 yang pelaporan SPT menurun dan diimbangi dengan naiknya penerimaan STP yang menunjukan SPT tahun 2012 telat dilapor atau terdapat kesalahan isi yang tidak disortir sama Pihak dropbox yang membuat Wajib Pajak menjadi telat lapor dan Fiskus Wajib menerbitkan STP dan dikenakan sanksi denda.
62 Dalam Penelitian Langsung kepada Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua menunjukan hasil berbanding terbalik dengan data yang didapatkan dari Kantor Pelayanana Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua seperti Grafik dibawah ini.
Gambar 4.12 Grafik Tingkat Kepatuhan dalam SPT Tahunan Orang Pribadi
Dari hasil Grafik diatas Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua berpendapat telah menyampaikan secara tepat waktu sekitar 82% dan sekitar 18 % Wajib Pajak Tidak menyampai SPT Tahunan Orang Pribadi secara tepat waktu dari analisa diatas menunjukan bahwa pada saat Wajib Pajak melaporkan SPT Tahunan OP mereka di bulan maret . namun sesuai hasil observasi peneliti kebanyakan Wajib Pajak mengumpulkan SPT mereka bukan di awal bulan ataupun dipertengahan bulan pada saat 3 hari sebelum tanggal 31 maret mulai ramai menggumpulkan ke Kantor Pelayanan Pajak dan ke Dropbox yang terdekat sehingga membuat Pihak Dropbox kewalahan dengan antrian yang panjang menyebabkan mereka tidak lagi mengecek SPT Tahunan yang dilaporkan. Akibatnya Setelah dicek SPT tahunan oleh Ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua sehingga Fiskus menerbitkan STP atas kurang bayar pajak terutang. Untuk penlitian langsung mengenai pernah dijatuhi hukuman dengan penelitian langsung terhadap Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua
63
Gambar 4.13Grafik Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak yang tidak pernah dijatuhi Hukuman
Dari grafik diatas menujukan bahwa Wajib Pajak telah Patuh tidak pernah dijatuhi hukuman dari fiskus sebesar 73% dan yang tidak patuh dan pernah dijatuhi hukuman dari fiskus sebesar 27% responden Wajib Pajak.
Gambar 4.14 Grafik Tingkat Wajib Pajak tidak memiliki tunggakan Pajak
Dan dari gambar4.14 diatas juga menunjukan bahwa Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua yang patuh dan tidak memiliki
64 tunggakan pajak sebesar 78% dan yang masih memiliki tunggakan pajak sebesar 22%.
Gambar 4.15 Grafik Tingkat kejujuran dalam Pembukuan dan Pencatatan
Serta dari gambar4.15 diatas menunjukan Kepatuhan Materil dari Wajib Pajak yang jujur dalam pembukuan ,pencatatan yang telah mencerminkan kegiatan usaha. Dari hasil penelitian diatas menjukan sebesar 98% Wajib Pajak telah melaporkan pembukuan atau pencatatan yang benar dan sebesar 2% Wajib Pajak yang masih belum jujur dalam pembukuan atau pencatatan yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua.
4.7
Analisis Pengaruh Sosialisasi Kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Pada Pertengahan Tahun 2013 Pemerintah menerbitakan sebuah Peraturan
Baru yang mengatur UKM (Usaha Kecil Menegah) yang peraturan nya berlaku mulai akhir bulan juli 2013 sehingga membuat Wajib Pajak dan fiksus ikut menyesuaikan dengan adanya peraturan tersebut. Sehingga pada bulan agustus Tim Penyuluhan melakukan penyuluhan terhadap Wajib Pajak UKM sampai tahun 2014, dengan adanya Peraturan Pemerintah Ini akan mempengaruhi Jumlah Penerimaan PPh 25 .
65
Tabel 4.11 Penerimaan SPT PPh 25 Orang Pribadi Jenis Pajak
2010
2011
SPT PPh 25 OP
6.395.001.208 6.900.093.032
2012
2013
7.616.921.483
7.372.898.627
(Sumber : Bagian PDI) Tabel 4.12 Penerimaan SPT PPh 25 Orang Pribadi Pengusaha Tertentu Jenis Pajak
2010
2011
2012
2013
SPT PPh 25
72.253.678
182.382.166
255.493.948
204.387.534
(Sumber : Bagian PDI)
Gambar 4.16 Grafik Penerimaan SPT PPh 25 orang Pribadi
66 Gambar 4.17 Grafik Penerimaan SPT PPh 25 Pengusaha Tertentu Tabel 4.13 Penerimaan Pajak untuk Wajib Pajak Memiliki Penghasilan Tertentu Jenis Pajak WP
Tahun 2013
memiliki
Penghasilan 2.353.218.999
2014 S.D Maret 2.462.597.957
Tertentu
Dari Tabel 4.11 ,Tabel 4.12 ,Tabel 4.13 dan gambar4.16 dan 4.17 ini dapat dianalisa bahwa dengan adanya Peraturan Pemerintah No 46 tahun 2013 yang di berlakukan pada bulan juli 2013 menyebabkan Penerimaan PPh 25 Orang Pribadi dan Penerimaan PPh 25 Orang Pribadi pengusaha tertentu tahun 2013 menurun jadi dapat dilihat bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dapat adaptasi dengan peraturan baru tersebut dan juga dapat dilihat kinerja tim penyuluhan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tamansari Dua adanya kelihatan hasil dari kegiatan penyuluhan yang diadakan mereka. Dan dalam penelitian langsung terhadap Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua mengenai Tingkat Peredaraan Bruto
Gambar 4.18 GrafikTingkat Peredaraan Bruto <4,8M
Dari hasil Grafik diatas menunujukan Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua sekitar 78% memiliki Peredaraan Bruto <4,8M dan
67 sekitar 22% memiliki Peredaraan Bruto dibawah >4,8M. Sehingga dapat diketahui Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua untuk tahun 2013 melaporkan Pajak mereka mengikuti Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 . Namun dibandingkan dengan hasil penelitian langsung kepada Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Tingkat pelaporan Pajak bagi wajib pajak yang <4,8M sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013.
Gambar 4.19 Grafik Tingkat Pelaporan Wajib Pajak dengan Peredaraan Bruto Tertentu
Peneliti membandingkan hasil penelitian pada Grafik 4.18 dan 4.19 bahwa masih banyak Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dengan Peredraan bruto <4,8 M masih banyak yang belum melaporkan pajak mereka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 , jadi dapat dilihat dari dua grafik hasil penelitian di grafik 5.5 sekitar 78% Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua menjawab memiliki Peredaraan Bruto <4,8M namun hanya sekitar 64% Wajib Pajak Kantor Pelayanana Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua yang melaporkan pajak mereka sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 sehingga sekitar 14% Wajib Pajak yang menjawab tidak melaporkan Pajak
mereka
sesuai
dengan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
46
Tahun
2013.Berdasarkan Wawancara Peneliti terhadap Wajib Pajak mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 mendapat berbagai tanggapan dari Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua Jakarta Tamansari Dua
68 1. Ada tanggapan Wajib Pajak Yang setuju mengenai Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 yang memudahkan mereka dalam perhitungan , pembayaran dan pelaporan pajak berdasarkan Pertauran Pemerintah No 46 Tahun 2013 sangat mudah dan cepat. 2. Ada tanggapan Wajib Pajak yang kurang setuju dikarenakan Tarif Pajak sangat tinggi yang memberatkan Wajib Pajak dalam memnuhi kewajiban pajak namun menurut Wajib Pajak untuk mekanisme tata cara pembayaran , perhitungan dan pelaporan nya boleh diterapkan pada jenis pajak lain. 3. Dan ada tanggapan Wajib Pajak yang tidak tahu adanya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. Dan Menurut analisa peneliti bahwa : 1. Wajib Pajak yang sekitar 14% tersebut belum mengetahui adanya Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 2. Wajib Pajak yang belum mengerti cara penghitungan , pelaporan untuk Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. 3. Wajib Pajak mereasa tidak adil dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 dikarenakan dengan peraturan ini pajak yang dibayar makin besar dari pada tahun sebelumnya , juga bagi pada waktu Wajib Pajak mengalami kerugian maka Wajib Pajak tersebut tidak akan terbebas dari pajak dan juga tidak adanya pengurangan biaya –biaya bagi wajib pajak yang melakukan pembukuan dan Tidak ada pengurang Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi Wajib Pajak Orang Pribadi. Sehingga dapat dianalisa hubungan kepatuhan di Kantor Pelayanana Pajak Pratama Jakarta Tamansari Dua dengan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013 yang menyebabkan kepatuhan Wajib Pajak masih cukup kecil dalam pelaporan pajak, masih memiliki tunggakan pajak dan masih sekitar 14% Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Peredaran Bruto tertentu belum menyesuaikan kepada Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 dikarenakan : 1. Tinggi nya tarif Pajak yang terlalu tinggi menyebabkan kepatuhan Wajib Pajak menurun. Sesuai dengan Penelitian sebelumnya Atwodi dan Ojeka (2012) pada SMEs di North Centeral Nigeria yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa Tingkat Persentase Pajak yang terlalu tinggi menyebabkan
69 Wajib Pajak tidak Patuh. Dan dengan tinggi nya tarif pajak yang diterapkan akan mempengaruhi bisnis yang menyebabkan biaya pajak bagi pengusaha meningkat yang membuat harga produk mereka meningkat sehingga dengan harga produk meningkat menyebabkan Produk SMEs atau UKM tidak dapat bersaing dengan produk dari negara lain yang berakibat tidak terjual nya Produk dari UKM atau SMEs membuat UKM atau SMEs bangkrut dan tidak dapat beroperasi yang menyebabkan pengangguran di negara tersbut bertambah serta juga menyebabkan berbagai cara Wajib Pajak untuk tidak jujur dalam pelaporan dan perhitungan. 2. Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak terhadap Perpajakan di indonesia masih kecil sehingga harus dilakukan sosialisasi oleh petugas pajak. Tingkat pengetahuan Wajib Pajak merupakan suatu faktor untuk meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak sehingga untuk meningkatkan Pengetahuan Wajib Pajak maka Petugas Pajak harus melakukan sosialisasi terhadap Wajib Pajak tetapi untuk menciptakan sosialisasi yang efektif Petugas Pajak harus melihat aspek teknologi , budaya yang berkembang pada zaman itu sehingga materi sosialisasi akan tersampaikan dengan benar. Contoh : Petugas Pajak juga bisa memberikan informasi melalui Twitter , Line, Blackberry massenger atau sosial media yang sedang berkembang saat ini. Dan juga berdasarkan Penelitian Mukhlis, Hadi Utomo dan Soesetyo (2013) bahwa untuk meningkat kepatuhan pajak masyarkat , peran pendidikan menjadi sangat penting tetapi dalam pendidikan ini bisa disebut Pemindahan pengetahuan dari petugas pajak kepada Wajib Pajak. Serta hasil penelitian dari Palil dan Mustapha (2011) bahwa pengetahuan pajak sangat memiliki dampak terhadap Kepatuhan Pajak.
70