BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Berdasar latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang ada maka penelitian ini termasuk penelitian analitik design cross sectional yaitu penelitian yang melibatkan perhitungan sampel untuk digeneralisir populasinya, melalui proses inferensial dimana variabel diteliti pada waktu yang bersamaan.
4.2 Populasi, Besar Sample (sample size), dan Teknik Pengambilan Sampel 4.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil yang secara nyata melaksanakan tugas sehari-hari dengan lamanya bekerja di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur sekurangnya 2 (dua) tahun dan tidak berkedudukan sebagai calon pegawai negeri sipil. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh sampel yang benar-benar telah mengenal budaya kerja sehingga dapat mengintreprestasikan dalam bentuk kemampuan dan komitmen. Berdasarkan daftar hadir dan survei tahap awal di dapat 156 pegawai. 4.2.2 Besar Sampel (Sample Size) Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil yang secara nyata melaksanakan tugas sehari-hari dengan lamanya bekerja di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur sekurangnya 2 (dua) tahun dan tidak
32
berkedudukan sebagai calon pegawai negeri sipil. Karena penelitian ini bersifat inferensial dan menguji hipotesis (p = nilai tertentu), maka penentuan besar sampel diperlukan rumus statistik (Kuntoro, 1997) di bawah ini:
n =
Z½ p n 1–p d²
= = = = =
(Z ½ )² p (1 – p) d²
Harga kurva normal Proporsi di populasi (karena tidak ada, maka menggunakan 0,5) Besar sampel yang dikehendaki 1 – 0,5 = 0,5 Perbedaan antara proporsi yang dikehendaki p - p
Berdasarkan rumus tersebut di atas, maka besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut; (1,96) ² . 0,5 (0,5) = 102, 0725 = 102 (0,097) ² Dengan demikian besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 102 pegawai.
4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil secara random dari setiap stratum. Oleh karena populasi memiliki karakteristik tugas pokok dan fungsi (tupoksi)
maka
penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan tekhnik Simple Random Sampling. Dengan teknik simple random sampling diharapkan setiap anggota sub populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, sehingga sampel yang dipilih dapat mewakili seluruh sub populasi yang ada.
33
4.3 Variabel Penelitian 4.3.1 Klasifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel bebas adalah budaya kerja pegawai negeri sipil Biro Kepegawaian yang meliputi: a. Budaya kejujuran (X 1) b. Budaya ketekunan (X 2) c. Budaya kreativitas
(X 3)
d. Budaya kedisiplinan (X 4) e. Budaya iptek (X 5) 2. Variabel terikat terdiri dari; a. Kemampuan (Y 1) b. Komitmen (Y 2)
4.3.2 Definisi Operasional Variabel Guna menghindari kesalahan dalam mengartikan variable-variabel yang di analisis atau untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional untuk masing-masing variabel.
34
Variabel Bebas 1. Budaya kejujuran menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku pegawai terhadap kejujuran di tempat kerja, dengan indikator yaitu; a) Budaya sikap yang berpihak pada kebenaran dan sikap moral yang terpuji b) Budaya berani untuk mengatasi dirinya sendiri, berani menolak dan bertindak melawan segala kebatilan yang bertentangan dengan suara hati / kalbunya. 2. Budaya ketekunan menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku pegawai terhadap ketekunan di tempat kerja, dengan indikator yaitu; a) Budaya teliti, rajin mendalami sesuatu pekerjaan atau tugas yang secara konsisten dan berkelanjutan sesuai dengan komitmen yang disepakati b) Budaya perhatian terhadap hal-hal kecil dalam pekerjaan. 3. Budaya kreativitas menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku pegawai terhadap kreativitas di tempat kerja, dengan indikator yaitu; a) Budaya menciptakan ide-ide baru dalam pekerjaan b) Budaya memberikan penghargaan kepada pegawai yang kreativ c) Budaya menghadirkan aneka solusi tepat mengatasai masalah
dalam
pelaksanaan tugas. 4. Budaya kedisiplinan menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku pegawai terhadap kedisiplinan di tempat kerja, dengan indikator yaitu; a) Budaya sikap untuk tidak menentang aturan-aturan dan norma yang berlaku b) Budaya penegakan hukum dengan sanksi yang tegas
35
5. Budaya iptek menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku pegawai terhadap iptek di tempat kerja, dengan indikator yaitu; a) Budaya penguasaan iptek merupakan suatu hal yang harus dimiliki setiap pegawai guna mempercepat tugas pelayanan b) Pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mempercepat tugas pelayanan. Indikator-indikator tersebut di atas kemudian dijabarkan dalam bentuk kuesioner. Penilaian dilakukan dengan scoring skala Likert, dimana nilai-nilai pertanyaan mempunyai lima kemungkinan jawaban yaitu; - Katagori sangat membudaya dengan skor
=
4
- Katagori membudaya dengan skor
=
3
- Katagori ragu-ragu dengan skor
=
2
- Katagori tidak membudaya dengan skor
=
1
- Katagori sangat tidak membudaya dengan skor
=
0
Variabel Terikat 1. Kemampuan adalah rasa percaya kepada kemampuan pribadi setiap pegawai demi kelancaran pelaksanaan tugas dalam usaha mencapai tujuan satuan kerja, dengan indikator yaitu; a) Budaya memiliki kepandaian, keahlian dan keterampilan tertentu dalam kelancaran pelaksanaan tugas b) Budaya memiliki jiwa kepemimpinan dan kepribadian c) Budaya melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar
36
2. Komitmen adalah rasa keterikatan yang kuat antara pegawai terhadap falsafah dan satuan kerja sehingga pegawai rela melaksanakan tugas yang harus diemban secara taat asas, yang telah ditetapkan dalam satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan nilai-nilai yang dipegang teguh bersama, dengan indikator yaitu; a) Budaya kesediaan diri pegawai mengerahkan seluruh usaha yang diharapkan untuk menyelesaikan tugas dan kewajiban b) Budaya merekomendasikan hal-hal positif kepada pegawai lain c) Memegang teguh visi dan misi dan melaksanakannya dengan taat asas dalam tugas sehari-hari Indikator-indikator tersebut di atas kemudian dijabarkan dalam bentuk kuesioner. Penilaian dilakukan dengan skoring, dimana nilai-nilai pertanyaan mempunyai lima kemungkinan jawaban yaitu; - Katagori sangat tinggi dengan skor
= 4
- Katagori tinggi dengan skor
= 3
- Katagori sedang dengan skor
= 2
- Katagori rendah dengan skor
= 1
- Katagori sangat rendah dengan skor
= 0
37
4.4 Instrumen Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner, dan untuk memperoleh data yang valid dan reliabel dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen tersebut dengan tujuan untuk melihat reliabilitas dan validitas butir pertanyaan sebagai alat ukur. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen tersebut dilakukan sebelum penelitian berlangsung kepada 30 (tigapuluh) orang responden pada 4 (empat) Bagian pada Biro Kepegawaian di luar sampel penelitian. 4.4.1 Uji Validitas Validitas sebuah tes menunjukkan sejauhmana instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 1999:109). Uji dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment. Pengujian validitas diperoleh dari mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Hasil korelasi bagian total inilah yang diuji signifikansinya untuk menentukan valid tidaknya item tersebut terhadap faktornya. Item yang mempunyai korelasi positif di atas nilai r kritis tabel (0,361) menunjukkan bahwa item tersebut valid (Sugiyono, 1999:24). 4.4.2 Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Suatu instrumen akan reliabel apabila instrumen tersebut dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. (Singaribun dan Effendi, 1989:140). Pengujiannya dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Dan hanya memerlukan sekali pengujian dengan menggunakan teknik statistik terhadap
38
skor jawaban responden yang dihasilkan dari penggunaan intrumen yang bersangkutan (Indriatoro dan Supomo, 1999:181). Variabel dikatakan reliabel jika nilai hitung ≥ 0,6 (Salimun, 2002).
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada pegawai di Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, mulai
Maret
sampai
Agustus 2004.
4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data Proses pengambilan dan pengumpulan data dilakukan dengan; 1. Wawancara pada responden sesuai dengan item-item yang ada di kuesioner. 2. Melakukan telaah dokumen/kepustakaan yang terkait dengan permasalahan seperti buku literatur ataupun buku yang mendukung, koran dan semacamnya, serta dokumen lainya.
4.7 Cara Pengolahan dan Analisa Data 4.7.1 Cara Pengolahan data Data yang telah terkumpul diolah sesuai dengan kebutuhan penulisan tesis., kemudian di analisis dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data yang bersifat kuantitatif ditabulasi secara manual, kemudian di entry data menggunakan program statistik dalam bentuk tabel. Sedangkan jenis data kualitatif di olah dengan menelaah seluruh data hasil catatan di lapangan dengan membuat rangkuman dalam bentuk uraian yang sistematis.
Proses pengolahan datanya adalah dengan melakukan
editing, koding, tabulasi dan skoring
39
4.7.2 Analisis Data Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, data di analisis menggunakan
analisis
regresi
linier
berganda
(multiple
regresi)
dengan
menggunakan program SPSS 10.01. Untuk hasil penelitian dari kuesioner, ditampilkan dalam bentuk tabulasi silang.