19 BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori 4.1.1
Teori Branding
Branding menentukan suatu arah, kemurnian, suatu tujuan, inspirasi, dan semangat bagi aset sebuah perusahaan, yaitu merk korporat. Sebuah merek menjadi merek inti ketika merek tersebut ditetapkan, diarahkan, dan dimengerti tidak hanya oleh orang dalam perusahaan, namun juga oleh masyarakat. Dalam buku Alina Wheeler, Designing Brand Identity : A Complete Guide To Creating, Building, and Maintaining Strong Brands, ada beberapa statement yang menyatakan: - “Brand” adalah sebuah janji, ide besar, dan berbagai harapan yang ada di setiap pikiran pelanggan tentang sebuah produk, pelayanan, atau perusahaan. - Sebuah “Brand” yang kuat akan menonjol, berdiri tegak, dan bertahan ditengah kepadatan pasar. - Produk dibuat di dalam pabrik, “Brands” dibuat di dalam pikiran. - Sebuah “Brand” adalah sebuah “tanda kepercayaan”. Menurut Alina Wheeler, sebuah Brand Identity dapat dikatakan efektif bila: - Tegas, dapat diingat, dan cocok atau pantas - Cepat untuk dikenali - Menyediakan sebuah pandangan yang jelas dan konsistensi dari perusahaan - Mengkomunikasikan kepribadian dari perusahaan
20 - Mempunyai nilai yang bertahan lama - Bekerja dengan baik pada berbagai media dan skala - Mampu dilindungi secara legal - Bekerja dengan baik pada kedua warna hitam dan putih Corporate Identity (Identitas Korporat) lebih mengacu pada sebuah nama perusahaan, logo, slogan, ekspresi visual, atau “tampilan” sebuah perusahaan. Saat ini Legend Music Studio sudah memiliki logo, namun belum konsisten dalam pengaplikasiannya pada media, sehingga membuat orang bingung akan logo yang sebenarnya. Selain logo itu, Legend Music Studio tidak memiliki identitas visual penunjang yang lain. Saat ini, Legend Music Studio sebagai studio musik yang berkualitas dan terjangkau sudah mempunyai branding yang belum begitu kuat. Selain karena identitasnya yang kurang mengena dikalangan anak muda, keberadaan Legend Music Studio yang berupa rumah tinggal tanpa logo yang terpampang juga menjadi kendala yang cukup besar bagi target untuk mengetahui identitas Legend Music Studio. Tanpa adanya usaha corporate branding yang terencana, bukannya tidak mungkin kalau semua kelebihan yang ditawarkan Legend sebagai studio musik justru akan semakin tidak efektif melihat keadaan visual dan identitas Legend Music Studio sendiri yang sedemikian lemah.
4.1.2
Teori Warna
Warna merupakan salah satu identitas visual terkuat untuk sebuah perusahaan. Warna secara efektif dapat menciptakan emosi, memicu ingatan, mengungkap pesan, mengekspresikan kepribadian, memberi sensasi bahkan menyampaikan sebuah ide, tanpa tulisan atau bahasa. Demikian beberapa pernyataan dari Alina Wheeler, dalam
21 bukunya yang berjudul Designing Brand Identity : A Complete Guide To Creating, Building, and Maintaining Strong Brands Beberapa prinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain: •
Penggunaan warna harus mempunyai fungsi
•
Warna harus dapat memberikan ciri khas dari perusahaan / produk yang disampaikan
•
Penggunaan warna jangan hanya untuk memberikan kesan artistik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya, dan
•
Hindari warna yang tidak perlu
Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sebagai berikut : “Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda”.
4.1.3
Teori Logo
Dalam bukunya yang berjudul Madison Avenue, Membangun + Menciptakan Merk Global, Henricus Kusbiantoro, MFA mengatakan bahwa “Branding bukan hanya sekedar logo yang brilian dan indah. Elemen logo hanyalah salah satu dari sekian banyak elemen dalam Corporate Identity dan sebagai pintu gerbang dari identitas suatu perusahaan”.
22 Kriteria logo yang baik antara lain adalah harus original dan khas, mudah dibaca, sederhana, mudah diingat, sesuai dengan karakter produk, dan mudah diterapkan dalam media grafis. Selain itu, Paul Rand mengatakan bahwa “Sebuah logo lebih penting dalam sebuah kepastian rasa dibanding sebuah lukisan, karena banyak orang yang melihat logo dan itu mempengaruhi apa yang mereka lakukan. Itu mempengaruhi segalanya”
Gambar 4.1.3.1
Dalam hal ini, logo yang sudah ada pada Legend Music Studio saat ini belum cukup kuat untuk merefleksikan citra Legend sendiri sebagai sebuah studio musik. Logotype yang ada saat ini memang sudah cukup terkesan elegant dengan font scrypt nya, namun logo yang tersusun dari huruf “L” dan “G” tidak bisa mewakili kata “Legend” yang seharusnya hanya berinisial “L”. Melalui analisa dengan prinsip dan estetisme desain, bisa disimpulkan bahwa logo ini tidak mencerminkan perusahaan yang diwakilinya. Orang akan sulit menerka bahwa logo ini adalah logo perusahaan yang bergerak dibidang musik. Kesimpulannya, pada identitas visual yang baru, logo ini harus di-redesain supaya memenuhi tujuan penelitian, yaitu menciptakan desain yang baik untuk identitas visual Legend Music Studio dengan tetap mencerminkan kelebihan yang dimiliki oleh studio musik ini.
23 4.1.4
Teori Tipografi
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf (font) dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat membantu pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Pemilihan typeface yang dipakai dalam pembuatan logo dan implementasi desain lainnya sangatlah penting. Suatu jenis typeface dapat mengkomunikasikan identitas, karakter, atau mood tetentu.
4.2
Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci •
Legend Music Studio adalah studio musik rental dan recording.
•
Minat bermain musik tidak pernah padam sampai saat ini, baik dikalangan anak muda, bahkan dewasa dan orang tua.
•
Musik sudah menjadi bagian dari hidup sehari – hari.
•
Beberapa musisi Indonesia seperti Stinky, Power Slaves, Padat Karya, Tony Q Rastafara, Vena pernah ngeband di studio musik ini.
•
Legend Music Studio adalah sebuah rumah yang beberapa bagiannya dimodifikasi menjadi 2 studio band dan sebuah control dan mixing room.
24 4.2.1.2 Profil Target 1. Psikografi •
Para anak muda yang senang dengan musik jenis apapun (rock, pop, alternative, jazz, techno, electric, classic, fusion, instrumental, dan sebagainya)
•
Para anak muda yang pernah ngeband untuk acara musik apapun seperti pentas seni dari sekolah, konser, café, dan sebagainya.
•
Aktif, semangat, senang bergaul, bersosialisasi, berinteraksi, namun cinta damai.
2. Demografi •
Usia berkisar antara 18 sampai 25 tahun, pria dan wanita.
•
Pendapatan
ekonomi
sekitar
Rp.600.000,-
sampai
Rp.3.000.000,- per bulan •
Golongan ekonomi kelas B
3. Geografi Tinggal dan beraktifitas di Jakarta.
4.2.1.3 USP / ESP •
Legend Music Studio adalah studio musik rental dan recording.
•
Minat bermain musik tidak pernah padam sampai saat ini, baik dikalangan anak muda, bahkan dewasa dan orang tua.
25 4.2.1.4 Positioning Legend Music Studio adalah penyewaan studio musik dan digital recording dengan alternatif pilihan ruang dan audio yang berkualitas dengan harga terjangkau.
4.2.1.5 Keywords •
Musik
•
Studio
•
Audio
•
Kualitas
•
Rekaman
•
Terjangkau
4.2.1.6 Moods Modern, Semangat, Serius.
4.2.1.7 Masalah Yang Akan Dikomunikasikan (Big Idea) Masalah yang akan akan dijadikan bahasan utama disini adalah membuat identitas visual dan implementasinya dalam media.
4.2.1.8 Tagline Tagline lama :
“Studio Rental & Digital Recording”
Tagline baru :
“Your Wise Choice in Music Studio”
26 4.2.1.9 Pendekatan Rasional dan Emosional Pendekatan Rasional : •
Legend Music Studio merupakan studio musik dengan fasilitas recording.
•
Kualitas studio, alat musik, dan sound sistem yang tidak perlu diragukan.
•
Harga yang relatif terjangkau untuk target audience.
•
2 buah studio; kecil dan besar. Tidak seperti studio musik lain yang hanya hanya memiliki 1 buah studio.
•
Legend Music Studio terletak disebuah komplek yang aman, nyaman, bersih, dan bebas dari kepadatan lalu lintas.
Pendekatan Emosional : •
Legend Music Studio dimiliki oleh seorang Bapak dan dua orang anaknya yang sangat ramah kepada setiap pelanggannya.
•
Sudah banyak musisi Indonesia yang pernah ngeband di Legend Music Studio.
•
Harga yang relatif terjangkau untuk target audience.
•
Hobi bermain musik sampai saat ini masih sangat diminati dan tidak pernah padam.
27 4.2.2
Strategi Desain 4.2.2.1 Tone And Manner Diantara berbagai aliran musik yang ada, aliran musik yang kerap
diminati oleh kebanyakan orang adalah Pop, Alternative, Jazz, dan Rock, karena melihat dari sisi permainan dan skill, aliran musik ini kerap kali dimainkan, serta tidak jarang mewarnai acara atau event musik yang sering diadakan. Dengan salah satu dasar ini, maka desain identitas visal Legend Music Studio akan diarahkan ke visual dan warna yang bisa merefleksikan mood beberapa aliran musik tersebut. Alat musik standar yang biasa digunakan untuk ngeband dan sudah tidak asing lagi antara lain gitar akustik, gitar listrik, bass, keyboard, drum, serta mikrofon untuk vokal. Visualisasi dari alat musik tersebut dirasa akan diterapkan untuk membantu terciptanya kesan yang benar – benar musik. Melihat dari kata “Legend” yang memiliki arti yang luas tentang sebuah ketahanan, bersinar, kuat, klasik, dan terkenal. Berlatar belakang hal – hal tersebut, maka visualisasi dari identitas visual yang akan dibuat untuk Legend Music Studio akan sesuaikan dengan gaya tersebut, dengan mengambil bentuk bintang sebagai bentuk utama, serta dengan menuangkan kesan klasik, elegan, kuat, warna blok, presisi, garis lengkung dan bidang.
4.2.2.2 Strategi Verbal Anak muda umumnya kurang akrab dengan bahasa formal atau resmi yang terkesan kaku. Namun penggunaan bahasa Inggris juga harus dilakukan mengingat bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan modern,
28 agar dapat mencakup target yang luas dan bukan orang Indonesia saja. Mengacu kepada hal tersebut maka, gaya bahasa yang akan digunakan dalam implementasi identitas visual Legend Music Studio ini akan lebih bersifat informal dengan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa asing yaitu bahasa Inggris yang tentunya akan dirasa sesuai dengan target audience studio ini.
4.2.3
Strategi Visual 4.2.3.1 Warna Warna - warna yang blok presisi dengan mengadaptasi gaya Art
Deco yang klasik elegan, dan warna - warna tahun 60an seperti cyan, magenta, yellow, hijau, ungu untuk mencerminkan sisi keabadian dari sebuah nilai profesionalisme dalam kualitas di musik dan perpaduan warna gelap seperti coklat tua untuk menciptakan kesan serius dan dramatis serta mencerminkan makna dari arti kata “Legend” sendiri yang berkesan kuat, bertahan, bersinar klasik, elegan, dan professional.
4.2.3.2 Tipografi Bentuk tipografi yang akan digunakan dalam identitas visual ini akan menitik beratkan kepada hal – hal yang menunjang kesan klasik dan elegan sendiri. Huruf standar yang digunakan pada aplikasi Legend Music Studio adalah Architecture. Sementara pada pengaplikasiannya digunakan font Futura family yang bernuansa klasik elegan, modern, serta memiliki tingkat keterbacaan yang jelas.
29 4.2.3.3 Ilustrasi Penggunaan bentuk ilustrasi bintang sebagai sebuah bentuk yang memberi kesan bersinar, indah, terang, abadi, tinggi, abadi, besar, dan kuat, serta bentuk alat musik, CD lagu, dan grafik musik, dirasa akan membantu dalam pembuatan identitas visual ini dengan mempertimbangkan profil utama produk itu sendiri, yaitu musik.
4.2.4 Pemilihan Item 1.
Logo
15. CD Recording
2.
Buku GSM
16. ID card
3.
Kartu Nama
17. Pick Gitar
4.
Kop Surat
18. Pick Bass
5.
Amplop
19. Mug
6.
Map
20. Asbak
7.
Kartu Pos
8.
Door Sign
9.
T-Shirt
10.
Jam Dinding
11.
Sticker
12.
Pin
13.
X-banner
14.
Poster