33 BAB 4
KONSEP DESAIN
4. 1.
Landasan Teori dan Metode 4. 1. 1. Teori Layout Menurut Gavin Ambrose dan Paul Haris, layout adalah pengaturan elemen-elemen desain dalam kaitannya dengan ruang atau bidang di mana elemen-elemen tersebut berada, dan dalam keserasian dengan tampilan secara keseluruhan dari segi estetis. Menurut Franklin F. Jeklin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya : 1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat 2. Variasi agar tidak monoton dan membosankan 3. Keseimbangan agar terlihat sepadan, serasi, dan selaras 4. Irama yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna 5. Harmoni berupa keselarasan atau keserasian hubungan antara unsure-unsur yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan 6. Proporsi berupa perbandingan 7. Kontras yang berupa perpaduan antara warna gelap dan terang Layout dalam buku Sita Devi ditampilkan dengan lebih bebas dibandingkan buku-buku tekstual pada umumnya.
34 4. 1. 2. Teori Grid Menurut Adi Kusrianto, grid adalah garis-garis atau titik-titik maya yang tidak tercetak pada saat gambar dicetak yang membantu desainer mengatur tata letak objek di bidang cetak yang digarap. Dalam penyusunan halaman, grid sangat berguna untuk menjaga konsistensi margin. Susunan grid pada suatu halaman dapat berbentuk sederhana maupun kompleks. Dalam desain buku Sita Devi yang merupakan buku ilustratif, yang diutamakan adalah keindahan penampilan visual. Maka, kemungkinan untuk mengabungkan berbagai kolom grid dalam satu halaman lebih besar dibanding buku teks pada umumnya.
4. 1. 3. Teori Tipografi Tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, tipografi meliputi merancang bentuk huruf hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. Lazlo Moholy berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena itu tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility). Dalam buku Sita Devi ini digunakan tipografi script dan semi serif untuk teks dan judul buku untuk menunjukan kesan keanggunan dan sifat klasik namun tetap ada sentuhan modern.
35 4. 1. 4. Teori Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Fungsi khusus ilustrasi antara lain: •
Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
•
Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
•
Memberikan bayangan langkah kerja
•
Mengkomunikasikan cerita.
•
Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
•
Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan. Ilustrasi yang akan digunakan dalam desain buku Sita Devia adalah berupa
gabungan vector image dan ilustrasi manual untuk memperkuat kesan etnik kontemporer.
4. 1. 5. Teori Fotografi Fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
36 Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter. Fotografi memiliki banyak cabang atau kekhususan, di antaranya: •
Fotografi alam
•
Fotografi jurnalistik
•
Fotografi seni
•
Fotografi studio
•
Fotografi udara
Foto jurnalistik adalah foto yang merekam suatu berita, biasanya foto jenis ini terpasang di media cetak seperti koran atau majalah.
4. 1. 6. Teori Warna Warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di
37 daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen. Pengelompokan warna adalah sebagai berikut : 1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama. 2. Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga. 3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
38 4. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak yang jauh. Dalam desain buku Sita Devi ini akan digunakan keluarga warna vivid karena memiliki kepribadian yang kuat . Sifat warna ini dimaksudkan agar pesan dari buku yang akan disampaikan secara visual akan mendapatkan perhatian dari pembacanya.
4. 1. 7. Teori Storytelling (Metode Mendongeng) Menurut William Lidwell, Kristina Holden, dan Jill Butler, mendongeng adalah suatu metode untuk menciptakan, gambaran, emosi, dan memahami suatu kejadian atau peristiwa melalui interaksi antara pendongeng dan audience, dalam hal ini pembaca. Merupakan cara yang orisinil dalam meneruskan pengetahuan atau informasi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mendongeng bisa dilakukan secara oral, sebagai cara yang tradisional; secara visual dalam bentuk gambar, grafik, maupun film; dan juga tekstual, dalam bentuk puisi dan novel. Pendongeng bisa berupa alat presentasi penyampai informasi apapun yang dapat membuat penonton atau pembaca merasa “tenggelam” dalam peristiwa yang disampaikan. Ketiga penulis di atas menyarankan penggunaan metode mendongeng untuk menarik audience dalam sebuah desain, menciptakan suatu respon emosional tertentu, dan menyediakan konteks yang lebih dalam untuk mendukung pemahaman dan pembelajaran. Dalam buku Sita Devi ini, digunakan metode mendongeng karena metode tersebut sangat cocok dalam penyampaian cerita perjalanan hidup Sita Devi, karena akan mempermudah audience ikut hanyut dalam cerita dan merasa ikut merasakan
39 perasaan yang dialami Sita Devi sehingga mempermudah audience menangkap pesan di dalamnya.
4. 1. 8. Teori Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan,
menunjukkan
sikap
tertentu,
misalnya
tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gesture, dan broadcasting. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah: •
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
40 •
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
•
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
•
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
•
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti
berikut. 1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. 2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. 3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak. 4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
41 4. 1. 9. Teori Psikologi Wanita Menurut Simone de Beauvoire, wanita adalah mahluk yang bersifat labil (linstabilite) sehingga tidak mampu melaksanakan berbagai kegiatan yang ingin ia wujudkan, karena ketidakmampuannya menguasai diri sendiri dan mempertahankan aktivitasnya. Itulah yang dimaksud dengan pendapat sebagian orang bahwa kekuasaan wanita atas dunia eksternal sangat terbatas, karena ia tidak mampu mewujudkan tujuannya dengan spirit kestabilan, ketangguhan, dan konsistensi.
4. 2. Strategi Kreatif 4. 2. 1. Strategi Komunikasi 4. 2. 1. 1. Fakta Kunci 1.
Kisah tentang Sita Devi terkesan kuno dan ketinggalan jaman.
2.
Cerita tentang Sita Devi yang telah dibukukan merupakan buku tekstual.
3.
Sita Devi adalah tokoh pewayangan dan mitologi Hindu yang memiliki nilai-nilai kemuliaan sebagai wanita.
4.
Sita Devi merupakan karakter yang cantik dan anggun.
4. 2. 1. 2. Masalah yang Akan Dikomunikasikan Menyampaikan nilai-nilai keteladanan seorang wanita yang diangkat dari kisah perjalanan hidup Sita Devi ke dalam sebuah buku ilustratif yang dikemas dengan unsur kebudayaan Indonesia.
42 4. 2. 1. 3 Tujuan Komunikasi Proses komunikasi yang ingin dituju adalah Attention, Interest, Desire, Action. a. Attention
: Menarik perhatian masyarakat untuk membeli buku Sita Devi.
b. Interest
: Menarik
minat
masyarakat
untuk
membaca
dan
mendalami isi buku Sita Devi. c. Desire
: Membangkitkan emosi pembaca untuk ikut merasakan seluruh kisah perjalanan hidup Sita Devi sekaligus menjadikan
buku
tersebut
sebagai
panduan
pengembangan diri dalam hidup. d. Action
: Memotivasi pembaca untuk bertindak sesuai keteladanan sang tokoh.
4. 2. 1. 4. Profil Target Yang menjadi target dalam pembuatan buku ini adalah: 1. Geografi a.
Wilayah
: Kota besar
b.
Luas Kota
: di bawah 1 juta hektar
c.
Kepadatan
: Perkotaan (urban)
d.
Iklim
: Daerah subur
2. Demografi a.
Usia
: Usia produktif, 25 – 40 tahun
b.
Kelamin
: Wanita
43 c.
Besar Keluarga
: 3-4, 5+
d.
Daur Hidup Keluarga : Orang muda, single; muda, berkeluarga, tanpa anak; muda, berkeluarga, punya anak; dewasa, berkeluarga, punya anak; dewasa, berkeluarga tanpa anak
e.
Ekonomi
: Menengah ke atas (Level A dan B)
f.
Penghasilan
: di atas 3jt
g.
Pekerjaan
: Profesional dan tenaga ahli, manager
h.
Pendidikan
: Perguruan Tinggi
i.
Kepercayaan
: semua agama
j.
Suku / Etnik
: semua etnik
k.
Kewarganegaraan
: WNI, WNA
3. Psikografi a.
Kelas Sosial
: kelas menengah, menengah-atas, atasbawah, atas-menengah, atas-atas.
b.
Gaya Hidup
: Bergaya hidup modern, achievers, dinamis.
c.
Kepribadian
: Wanita-wanita modern yang mandiri, berpikiran terbuka, mau mengembangkan diri menjadi lebih baik, menghargai norma-norma, suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan seni.
4. Kebiasaan a.
Ritme Pembelian
: Spesial
44 b.
Keuntungan yang Dicari
: Kualitas
c.
Status Pengguna
: Pengguna potensial
d.
Status Loyalitas
: Menengah
e.
Tingkat Keinginan
: Sadar, terinformasi, siap membeli
f.
Sikap Terhadap Produk
: Positif, tertarik
4. 2. 1. 5.
Positioning / Unique Selling Position Buku
feminisme
dengan
kemasan
kebudayaan
yang
ditampilkan secara ilustratif, berfungsi sebagai panduan pengembangan kepribadian sekaligus dapat dijadikan collectible item.
4. 2. 1. 6. Judul Buku Judul buku Sita Devi ini adalah “SITA DEVI; Love, Loyalty, Sacrifice”.
4. 2. 1. 7. Pendekatan Visual Pada pembuatan desain buku Sita Devi digunakan pendekatan emosional yaitu diwujudkan dalam berbagai cara atau media. Cara yang pertama adalah melalui penggunaan ilustrasi manual yang mendeskripsikan bagian-bagian penting dari cerita yang perlu diangkat atau ditekankan. Cara kedua adalah penggunaan fotografi yang menyajikan gambar potret kehidupan wanita masa kini yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang dimiliki Sita Devi dalam aplikasinya di masa sekarang guna mempermudah pembaca untuk menyerap nilai-nilai ingin disampaikan.
46 Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bercerita deskriptif dengan menggunakan bahasa formal yang puitis serta penggunaan gaya bahasa metafora dan personifikasi di beberapa bagian yang dapat menggugah emosi pembaca untuk menciptakan cara pemikiran yang berbeda dari sebelumnya.
4. 2. 2. 3. Strategi Visual Unsur-unsur desain yang dipilih dalam pembuatan buku Sita Devi adalah sebagai berikut: •
Elemen-elemen desain bergaya etnik kontemporer.
•
Skema keluarga vivid color agar pesan dan kesan dari cerita yang disampaikan kuat dan mudah tertangkap oleh pembacanya.
•
Tipografi dekoratif dan sans serif untuk teks dan judul buku untuk menunjukan kesan keanggunan dan sifat klasik namun tetap ada sentuhan modern.
•
Ilustrasi manual dan vektor disesuaikan dengan tema dan pembahasan tiap babnya.
•
Fotografi warna disesuaikan dengan tema dan pembahasan tiap babnya.
4. 2. 2. 4. Pemilihan Item Item-item yang akan digunakan adalah: 1. Buku Sita Devi, meliputi desain buku, halaman sampul dan halaman isi. Ukuran
: 15.5 x 15.5 cm
47 Tebal
: kurang lebih 100 halaman
Warna
: Full color
Cover
: Hard cover
Penjualan
: Toko-toko buku besar (Gramedia, TGA Book Store, QB World Books, Kinokuniya, Periplus, Aksara dan lainlain.)
2. Kemasan / Packaging buku Ukuran
: 18 x 18 x 6 cm
Bahan
: Suede
3. X-Banner Ukuran
: 60 x 160 cm
Penempatan
:
o
Toko-toko buku besar yang menjual Buku “Sita Devi”
o
Pusat perbelanjaan
o
Kafe-kafe
4. Print Ad Ukuran
: Disesuaikan dengan ukuran majalah
Keterangan
: Print ad dibuat dengan format gatefold
Penempatan
: Majalah-majalah yang mempunyai target yang sesuai
dengan produk, misalnya: o
Cosmopolitan
o
A+
o
ELLE
o
Cleo
48