BAB 4 HASIL DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
4.1
Implementasi Implementasi dari program aplikasi simulasi yang dibuat berdasarkan Algoritma
Ordinal Structure Fuzzy Logic (OSFL) memiliki syarat-syarat spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut : 4.1.1
Spesifikasi Perangkat Keras yang Dibutuhkan Spesifikasi perangkat keras minimum yang diperlukan untuk dapat menjalankan
aplikasi ini adalah sebagai berikut : a.
Processor Pentium IV 1000 MHz
b.
Mouse, Keyboard, dan Monitor SVGA
c.
RAM 512 MB
4.1.2
Spesifikasi Perangkat Lunak yang Dibutuhkan Perangkat lunak yang digunakan adalah untuk menjalankan serangkaian
instruksi dan bertugas untuk mengolah data. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah : a.
Operating System Windows XP ke atas.
b.
Borland C++ versi 3.1 sebagai software yang digunakan untuk membuat program aplikasi simulasi.
57
c.
Application Simulation Program Elevator Control yaitu program yang dibuat penulis.
4.1.3
Penggunaan Program Aplikasi Simulasi Program Simulasi Sistem Kontrol Elevator ini dibuat dengan menggunakan
Borland C++ versi 3.1. Program ini dapat dijalankan dengan membuka source code nya dengan software Borland C++ versi 3.1 dan kemudian mengcompilenya atau dengan membuka program aplikasi secara langsung dengan mengklik icon yang ada dengan tipe extension .exe. Setelah program aplikasi simulasi terbuka akan muncul tampilan layar seperti di bawah ini :
Gambar 4.1 Tampilan Simulasi Awal
58
Gambar 4.1 adalah tampilan layar yang akan muncul pada saat program aplikasi simulasi pertama kali dijalankan. User diminta untuk menekan tombol enter untuk melanjutkan ke halaman program aplikasi selanjutnya. Kemudian jika user telah menekan enter, akan muncul layar proses simulasi. Pada layar tampilan proses simulasi ini, tampak 2 buah elevator dengan posisi awal di lantai B (Basement), 9 tingkatan lantai yaitu lantai B sampai lantai 8, kolom antrian penumpang dan report jalannya simulasi mulai dari elevator bergerak naik dari lantai B sampai kembali lagi ke lantai B. User diminta untuk menekan tombol enter untuk melanjutkan ke halaman program aplikasi selanjutnya.
Gambar 4.2 Tampilan Proses Simulasi
59
Setelah proses simulasi berjalan maka user diminta untuk menekan enter untuk menuju ke halaman selanjutnya, yaitu halaman penutup seperti tampak pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Tampilan Simulasi Penutup
4.2
Evaluasi Perancangan dan implementasi program aplikasi simulasi sistem kontrol elevator
ini memberikan hasil dan keuntungan yang baik untuk peningkatan efisiensi kinerja elevator, yaitu : 1.
Dengan adanya report mengenai data aktivitas perjalanan penumpang dan data waktu tempuh elevator, maka dapat dilihat perbedaan sistem kontrol elevator
60
dengan logika fuzzy dan sistem kontrol konvensional sehingga dapat dilakukan analisa lebih lanjut untuk perkembangan yang lebih baik. 2.
Kita dapat mengetahui bahwa sistem kontrol elevator yang menggunakan algoritma OSFL dapat bekerja lebih efisien dibandingkan dengan sistem kontrol elevator konvensional. Dengan menganalisis parameter-parameter fuzzy dan menghitung nilai prioritas
elevator, maka dapat dilihat dengan jelas perbedaan sistem kontrol elevator yang menggunakan Algoritma OSFL dengan sistem kontrol elevator konvensional. Algoritma OSFL dapat menentukan elevator mana yang lebih tepat dan efisien untuk bergerak merespon hall call atau car call. Dengan pola pergerakan yang tepat maka waktu dan jarak tempuh elevator menjadi lebih pendek, dan waktu pelayanan penumpang juga lebih singkat. Penulis mengambil contoh kasus dari program aplikasi simulasi yang telah dibuat. Pada iterasi pertama, car 1 dan car 2 sama-sama berada di lantai Basement. Kemudian ada hall call di lantai 1, maka kedua elevator akan sama-sama merespon dan naik ke lantai 1. Karena prioritas awal adalah car1 yang mengambil penumpang terlebih dahulu maka penumpang di lantai 1 akan masuk ke car 1, yang mana penumpang pertama menyimpan car call ke lantai 3 dan penumpang kedua menyimpan car call ke lantai 4. Kemudian ada hall call di lantai 5, di mana current position car 1 dan car 2 sama-sama di lantai 1. Pada sistem kontrol elevator konvensional, car 1 akan mengantar penumpang pertama ke lantai 3 dan penumpang kedua ke lantai 4, sedangkan car 2 tetap diam di lantai 1. Karena ada hall call di lantai 5, maka car 1 akan mencapai lantai
61
5 terlebih dahulu dibandingkan dengan car 2 yang harus bergerak dari lantai 1 ke lantai 5. Sedangkan pada sistem kontrol elevator yang menggunakan logika fuzzy, prioritas elevator akan dipertimbangkan berdasarkan parameter-parameter fuzzy seperti tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Perhitungan Fuzzy Logic car 1 car 2 1 1 current position 110 90 wt 230 230 rt 2 0 ld 10 10 td 0.6 0.7 hcaw 0.6 0.7 daw
Pada tabel 4.1 dapat dilihat waktu tempuh (wt) car 2 lebih sedikit dibanding car 1, car 2 tidak berhenti di lantai tertentu sedangkan car 1 berhenti di lantai 3 dan 4 sebelum ke lantai 5. Walaupun jarak kedekatan car 2 dengan lantai hall call presentasenya lebih kecil dibanding car 1 tetapi dari segi waktu tempuh masih lebih unggul car 2 dan car 2 tidak melayani car call sehingga car 2 yang prioritasnya lebih besar untuk merespon hall call di lantai 5. Dengan perhitungan fuzzy logic ini, waktu tunggu penumpang juga dapat diminimalisasi. Pada sistem kontrol elevator konvensional, car 1 yang mendapat prioritas dan penumpang harus menunggu selama 110 detik sampai car 1 tiba di lantai 5, sedangkan dengan fuzzy logic penumpang hanya menunggu selama 90 detik sampai car 2 tiba di lantai 5.